SISTEM TERSTRUKTUR
TUGAS
Disusun Oleh :
Bryan Baskoro (A12.2023.07082)
Jessen Fernanda Liang (A12.2023.06987)
Permasalahan
Artikel tersebut membahas tentang pentingnya melakukan analisis cost & benefits dalam
mengevaluasi kelayakan ekonomis proyek sistem informasi manajemen. Metode analisis
seperti Payback Period, NPV, ROI, dan IRR digunakan untuk menentukan apakah proyek
tersebut layak dilakukan. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah sulitnya mengukur
manfaat yang tidak berwujud (intangible benefits) dalam nilai uang. Keakuratan analisis juga
sangat bergantung pada data yang digunakan, terutama terkait dengan manfaat yang tidak
terlihat secara langsung. Selain itu, dalam studi kasus yang disebutkan, terdapat permasalahan
ketika total biaya pengembangan sistem lebih tinggi daripada total manfaat yang diperoleh,
sehingga perlu dipertimbangkan dengan cermat apakah proyek tersebut layak dilakukan.
Manfaat atau efektifitas dari sebuah sistem informasi dapat juga diklasifikasikan
dalam dua bentuk yaitu :
Tangible Benefits adalah keuntungan penghematanpenghematan atau
peningkatan-peningkatan di dalam perusahaan yang dapat di ukur secara
kuantitatif dalam bentuk satuan nilai moneter/uang. Diantaranya merupakan
keuntungan dari pengurangan biaya operasional, keuntungan dari pengurangan
kesalahan-kesalahan proses, keuntungan dari pengurangan biaya telekomunikasi,
keuntungan akibat peningkatan penjualan, keuntungan akibat pengurangan biaya
persediaan, dan keuntungan akibat pengurangan kredit yang tidak tertagih.
Intangible Benefits merupakan nilai keuntungan yang sulit atau tidak mungkin di
ukur dalam bentuk satuan nilai moneter/uang. Misalnya keuntungan akibat
peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, keuntungan akibat
peningkatan kepuasan kerja sumber daya manusia yang ada, dan keuntungan
akibat peningkatan pengambilan keputusan manajerial yang lebih baik. Karena
Intangible Benefits sulit diukur dalam satuan nilai moneter/uang, cara
pengukurannya dilakukan dengan menggunakan penaksiran, contoh :
Akibat yang akan didapat dari pelayanan yang ‘kurang baik’ kepada pelanggan
tentunya adalah : terjadinya pengurangan pemesanan pelanggan, bahkan sampai pada
kemungkinan pelanggan tidak akan melakukan pemesanan kembali kepada perusahaan.
Taksirannya dapat dibuat data bahwa :
Diperkirakan sebesar 55% pelanggan akan mengurangi 9% pesanannya, sebesar 20%
pelanggan akan mengurangi 40% pesanannya, sebesar 10% pelanggan akan mengurangi 80%
pesanannya, dan sebesar 5% pelanggan akan mengurangi 100% pesanannya. Maka taksiran
kehilangan pesanan pelanggan perusahaan dapat dihitung seperti dibawah ini.
Artinya : akibat dari pelayanan yang kurang baik maka 25,95% dari.pesanan
penjualan akan hilang.
Maka PayBack Period untuk Investasi Sistem Informasi Manajemen ini adalah :
Sisa investasi tahun 3 sebesar Rp. 131.000.000,- tertutup oleh sebagian dari cash inflow
tahun 3 sebesar Rp. 486.000.000,-, yaitu Rp. 131.000.000,-/Rp. 486.000.000,- = 0.2695
bagian. Kesimpulannya adalah bahwa jangka waktu pengembalian investasi adalah 2 tahun
3,234 bulan, dan kelayakan investasi dapat dinilai dengan membandingkan jangka waktu
pengembalian saat ini dengan jangka waktu tertinggi yang dianggap layak yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jika jangka waktu tertinggi adalah 3 tahun, maka investasi ini
dianggap layak.
2. Return On Invesment
Metode pengembalian investasi digunakan untuk menentukan seberapa besar manfaat
yang dihasilkan oleh suatu proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya.
Sementara itu, pengembalian investasi dari suatu proyek dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut:
Berdasarkan data pada Lampiran-01, PT. Genitya Dabatas & Co. memiliki total manfaat
dari Proyek Pengembangan Sistem Informasi Manajemen sebagai berikut:
Investasi dianggap menguntungkan dan dapat diterima jika nilai net present value > 0.
Berdasarkan data pada Lampiran - 01 akan coba dihitung besarnya nilai NPV dengan tingkat
suku bunga diskonto yang diasumsikan adalah sebesar 15% pertahun.
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa investasi PT. Genitya Dabatas & Co. untuk
Proyek Pengembangan Sistem Informasi Manajemen memiliki nilai NPV sebesar Rp.
371.117.041,7, yang menunjukkan bahwa nilai NPV proyek tersebut > 0, sehingga proyek
dapat diterima.
Kesimpulan
Dalam menetapkan kelayakan secara ekonomis sebuah proyek pengembangan Sistem
Informasi Manajemen, hasil perhitungan dari "Analisis Biaya dan Manfaat" yang dilakukan
dengan menggunakan alat analisis keuangan seperti Payback Period, ROI dan NPV dapat
sangat membantu. Namun, mengingat bahwa proyek pengembangan sistem informasi
manajemen memiliki apa yang disebut sebagai "intangible benefits", kesuksesan analisis
sangat bergantung pada keakuratan data dan informasi yang digunakan dalam analisis ini,
terutama yang berkaitan dengan "intangible benefits" yang dihasilkan oleh proyek sistem
informasi manajemen. Selain itu, kami dapat memastikan secara ekonomis untuk melanjutkan
proyek sistem informasi manajemen yang akan kita bangun dengan melakukan "Analisis
Biaya dan Manfaat".
Lampiran
Referensi