PERJANJIAN KERJA SAMA
PELIMPAHAN HAK JUAL BEL! LIMBAH BESI TUA (SCRAP)
EX PT. ARUTMIN INDONESIA
ANTARA
PT. KHATULISTIWA PRIMA ENERGI GROUP:
Dan
PT. TAPA MINING GROUP
Nomor:005/SPK/KPEG-TMG/1V/2023
Pada Hari ini, Rabu tanggal 6 Bulan April Tahun 2023, bertempat di Jakarta, telah
dibuat Kesepakatan Perjanjian Kerja Sama Pelimpahan Hak Jual Beli Besi Tua
(SCRAP) Ex PT. Arutmin Indonesia di Desa Gunung Batu Besar dan sekitamya,
Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalimantan selatan, selanjutnya disebut (“Perjanjian”)
oleh dan diantara, PARA PIHAK dibawah ini:
1. PT. KHATULISTIWA PRIMA ENERGI GROUP , Perusahaan yang didirikan atas
hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan Negara Batu
Kajang,Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Tanah Paser Provinsi Kalimantan
Timur. Dalam hal ini diwakili oleh R.RUSMOJOYO, selaku Direktur Utama,
demikian dengan sah bertindak untuk dan atas nama PT. KHATULISTIWA PRIMA
ENERGI GROUP;
Selanjutnya disebu
hak Pertama”
2. PT. TAPA MINING GROUP, Perusahaan yang didirkan atas hukum Negara
Republik Indonesia, Berkedudukan di Jakarta Selatan dalam Akta Pendirian
tertanggal 20-07-2022, No. 44 oleh Notaris di Tanggerang, telah mendapatkan
Pengesahan Menteri Hukum dan HAM RI berdasarkan Surat Keputusan Nomor :
‘AHU-0048633.AH.01.01.Tahun 2022, tertanggal 20 -07-2022, dalam hal ini
diwakili oleh ALOYSIUS GEORDHY selaku KUASA DIREKSI yang termuat dalam
Akta Notaris Nomor :107 Tanggal 31 Maret 2023, Notaris/PPAT SUHADI,SH di
Tangerang, yang berkedudukan di Kota Tangerang, _demikian dengan sah
bertindak untuk dan atas nama PT. TAPA MINING GROUP;
Selanjutnya disebut “Pihak Kedua”
Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam Perjanjian Kerjasama ini, selanjutnya disebut
*PIHAK” jika disebut sendiri-sendiri dan atau "PARA PIHAK”, jika disebut secara bersama-
sama menerangkan hal — hal sebagai berikut :
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemegang hak dan kuasa koordinasi Eks.Wilayah
Pertambangan Batubara PT.ARUTMIN di Wilayah Kecamatan Pamukan Selatan dan
Kalumpang Tengah Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan.
2, Bahwa berdasarkan hasil musyawarah PIHAK PERTAMA dengan PT.ARUTMIN
disepakati_ Limba Besi Tua (Scrap) di Area Tambang di area Ex Penciutan PT
ARUTMIN yang tertera dalam Peta dan koordinat terlampir ( Lampiran-1), menjadi
kewenangan dan hak PIHAK PERTAMA untuk melakukan transaksi Jual Beli dengan
Pihak-Pihak Terkait, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Bahwa jumlah volume Limbah Besi Tua (Scrap) dengan berbagai macam kompenen
yang terdapat di areal Ex Penciutan PT.ARUTMIN yang menjadi kuasa dan atauewenangan penuh milik PIHAK PERTAMA ditaksir kurang lebih : 29.000 Ton (Dua
Puluh Sembilan Ribu Ton), dokumentasi dan dokumen terlampir (Lampiran.2).
4, Bahwa berdasarkan angka 1,2 dan 3 diatas, PIHAK PERTAMA memberikan
Pelimpahan dan Kuasa Peauh kepada PIHAK KEDUA untuk memberi kuasa menjual
dan atau menjual, menandatangani perjanjian jual beli,menentukan pembeli, menerima
uang hasil penjualan limbah besi tua (scrap) dengan pihak -pihak lain, sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
5. Bahwa khusus berkaitan dengan harga penjualan limbah besi tua (scrap) “per kilo
gram” sesuai jumlah yang terjual milik PIHAK PERTAMA, dan Penerimaan Hasil
Penjualan dari PIHAK KEDUA yang menjadi Hak atau Bagian Keuntungan PIHAK
PERTAMA dari PIHAK KEDUA diatur dalam kesepakatan tersendiri, yang menjadi
satu kesatuan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
Bahwa PARA PIHAK bersepakat dalam melaksanakan Perjanjian Kerja Sama ini tetap
berkoordinasi dengan Pihak-Pihak terkait, dan PIHAK PERTAMA akan menjamin dan
bertanggungjawab penuh atas hal —hal yang akan ditimbulkan apabila PIHAK KEDUA
telah melaksanakan kesepakatan dengan pihak — pihak lainnya dengan tetap
berpedoman pada aturan perundang-undangan yang berlaku, dan atas hasil koordinasi
dengan PIHAK PERTAMA.
Bahwa PARA PIHAK_ bersepakat untuk mengikat perjanjian kerjasama pelimpahan
jual beli limbah besi tua (scrap) dan berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah
pihak yaitu PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, namun jika dalam kurun waktu
90 (sembilan puluh) hari kalender , PIHAK KEDUA belum mendapatkan dan atau
menandatangi kontrak dengan calon pembeli atau pihak ke-tiga dan atau pihak
Jainnya, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan kerja sama ini secara sepihak
dan perjanjian ini batal dengan sendirinya.
Bahwa Perjanjian Kerja Sama ini di buat dan di tandatangani oleh kedua belah pihak di
tempat pada hari bulan dan tahun tersebut di atas, asli di buat rangkap dua (2) untuk
menjadi pegangan hukum bagi PARA PIHAK, serta setiap lembar berlaku sah dan
mempunyai kekuatan hukum tetap yang sama, serta tidak dapat dibatalkan secara
sepihak,terkecuali pada Angka 7 diatas.
Bahwa apabila dikemnudian hari terjadi perselisihan yang timbul akibat perjanjian kerja
sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat , dan jika tidak
tercapai maka Para PIHAK bersepakat akan menempuh jalur hukum dengan memilih
tempat domisili hukum melalui jalur Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta.
2
2
se
2
Demikian perjanjian kerjasama ini dibuat atas kesadaran Bersama tanpa paksaan dari pihak
‘manapun untuk dijadikan pegangan hukum PARA PIHAK dan Pihak Terkait lainnya.
Pihak KEDUA
R.RUSMOJOYO. ALOYSIUS GEORDHY
Direktur Utama Kuasa DireksiPERJANJIAN KERJA SAMA
PENAMBANGAN BATU BARA
Antara
PT. KHATULISTIWA PRIMA ENERGI GROUP
Dan
PT. TAPA MINING GROUP
Nomor: 004/KPEG-TMG/PKS/IV/2023
Pada Hari ini, Rabu tanggal 6 Bulan April Tahun 2023, telah terjadi Kesepakatan
Perjanjian Kerja Sama Penambangan Batubara_, dengan referensi Kontrak Kerja
Sama Penambangan Batubara Nomor: 004/KPEG-BIM/PKS/IV2023 , selanjutnya
disebut (‘Perjanjian’) oleh dan diantara, PARA PIHAK dibawah ini:
4. PT. KHATULISTIWA PRIMA ENERGI GROUP , Perusahaan yang didirikan
atas hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan Negara Batu
Kajang,Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Tanah Paser Provinsi
Kalimantan Timur. Dalam hal ini diwakili oleh R.RUSMOJOYO, selaku
Direktur Utara, demikian dengan sah bertindak untuk dan atas nama PT.
KHATULISTIWA PRIMA ENERGI GROUP;
Selanjutnya disebut “Pihak Pertama”
2. PT. TAPA MINING GROUP, Perusahaan yang didirikan atas hukum Negara
Republik Indonesia, Berkedudukan di Jakarta Selatan dalam Akta Pendirian
tertanggal 20-07-2022, No. 44 oleh Notaris di Tanggerang, telah
mendapatkan Pengesahan Menteri Hukum dan HAM RI berdasarkan Surat
Keputusan Nomor : AHU-0048633.AH.01.01.Tahun 2022, tertanggal 20 -07-
2022, dalam hal ini diwakili oleh ALOYSIUS GEORDHY selaku KUASA
DIREKSI yang termuat dalam Akta Notaris Nomor :107 Tanggal 31 Maret
2023, Notaris/PPAT SUHADI,SH di Tanggerang, yang berkedudukan di Kota
Tangerang, demikian dengan sah bertindak untuk dan atas nama PT.
TAPA MINING GROUP;
Selanjutnya disebut “Pihak Kedua”
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing - masing untuk selanjutnya disebut
“Pihak” dan secara bersama-sama disebut sebagai “PARA PIHAK”.
PARA PIHAK terlebih dahulu menyatakan prinsip-prinsip atau pokok yang
melatarbelakangi atau atas dasar Perjanjian ini, sebagai berikut:
(A)Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Pemilik Areal Tambang Batu Bara di
Gunung Batu Besar/ Kota Baru di Desa Batu Besar Kecamatan Sampanahan
, Kabupaten Kota Baru, Provinsi Kalimantan Selatan.
(8)Bahwa PIHAK KEDUA adalah Penambang yang akan melaksanakan
kegiatan penambangan Batubara di areal Milk PIHAK PERTAMA ,
Berkaitan dengan maksud PARA PIHAK sebagaimana disebutkan di atas, PARA
PIHAK selanjutnya bersepakat dan menyetujui untuk membuat Perjanjian Kerja
‘Sama dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
PENGIKATAN DAN PENUNJUKAN AREAL LOKAS! PENAMBANGAN ;1.1. Perjanjian ini dibuat untuk kesepakatan kerjasama penambangan Batubara
antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua di Gunung Batu Besar/ Kota Baru di Desa
Batu Besar Kecamatan Sampanahan , Kabupaten Kota Baru, Provinsi Kalimantan
Selatan.
1.2. Kesepakatan Kerjasama Penambangan Batubara pada butir dengan
Luasan Areal 200 Ha ( Dua Ratus Hektar ) di areal PT KPEG dengan titik kordinat
dan spesifikasi sebagaimana terlampir (Lampiran-1)
1.3. Atas kesepakatan Kerjasama Pengelolaan Eksplorasi Pertambangan Batu Bara
pada pada butir (1.1) dan butir (1.2) diatas, PIHAK PERTAMA _ sepakat untuk
mengikat Perjanjian Kerjasama Penambangan dengan PIHAK KEDUA , sebagai
berikut:
A. Pelaksanakan kegiatan opresional penambangan Batubara sebagaimana
diuraikan pada Pasal 1 diatas sepenuhnya menjadi tanggungjawab PIHAK
KEDUA.
B. PIHAK PERTAMA menjamin sepenuhnya kepemilikan areal pertambangan
pada Pasal 1 diatas dan hal-hal untuk kepentingan kegiatan penambangan
yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan pihak — pihak terkait lainnya.
PASAL 2
LUAS AREAL DAN VOLUME PRODUKS! PENAMBANGAN BATU BARA
2.1, Para Pihak bersepakat mengikat Kontrak Kerjasama Penambangan Batubara
dengan luas areal 200 Ha (Dua Ratus Hektar) sampai dengan selesai hasil
kandungan deposit Batu Bara di areal yang disepakati pada pasal 1 butir 1.2 diatas.
22. PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA setiap hasil produksi yang telah dilakukan pengapalan diatas
tongkang/kapal pengangkutan sebelum keluar dari Pelabuhan pemuatan yang
digunakan oleh PIHAK KEDUA.
2.3. PIHAK KEDUA menyatakan kesanggupan untuk memproduksi hasil
Pertambangan sebesar 100.000 Tons (Seratus ribu tons) perbulan, dan akan
dievaluasi setiap empat bulan.
PASAL 3
PEMBIAYAAN OPERASIONAL PENAMBANGAN
3.1. Pinak KEDUA bertanggungjawab Penuh terhadap seluruh kegiatan
operasional penambangan Batubara di areal Pasal 1 butir 1.2, diatas.
3.2 Pihak PERTAMA akan membantu pihak Pertama terkait dokumen yang
berkaitan dengan kegiatan produksi hasil Penambangan Batubara baik _pendanaan,
Peralatan, karyawan dan sebagainya yang sesuai dengan Pasal 1, serta
Tmemberitahukan detail progres kerjasama dengan para Pihak termasuk proses
transaksi jual bel,proses bongkar dan muat Batubara, serta hal-hal teknis lainnya
yang diperlukan. r }41.
4.2.
43.
44.
45.
46.
47.
5.1.
5.2.
5.3.
PASAL 4
BAG! HASIL KERJA SAMA PENAMBANGAN BATU BARA
PIHAK KEDUA bersepakat memberikan bagi hasil dari keuntungan bersih
penambangan Batubara kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan _hasil
penjualan sesuai kontrak dengan pembeli yang telah diperhitungkan dengan
pemotongan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan oleh Pihak KEDUA.
PARA PIHAK bersepakat akan menempatkan perwakilan dari
Pekerja/Karyawan para Pihak untuk mengawasi, mencatat dan melaporkan
hasil produksi pertambangan Batu Bara di Areal PIHAK PERTAMA.
Bagi Hasil Pendapatan Penambangan Batubara dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA dari Target Produksi 100,000 MT perbulan;
PIHAK KEDUA bersedia memberikan Pembayaran Tahap Pertama_ setelah
menandatangani Perjanjian Kerjasama ini kepada PIHAK PERTAMA adalah
sebesar 20 % dari nilai penjualan 100.000 MT x Rp. 1.100.000 = Rp.
110,000.000.000,-(Seratus sepuluh milyar rupiah), adalah sebesar Rp.
22.000.000.000.- (dua puluh dua milyar rupiah).
Pembayaran tahap kedua setelah produksi sebesar 30 % dengan nilai Rp.
33,000,000.000.- (tiga puluh tiga milyar rupiah).
Pembayaran tahap ketiga setelah produksi batubara dipelabuhan angkut
sebesar 10 % dengan nilai Rp. 11.000.000.000.- (sebelas milyar rupiah).
Pembayaran tahap keempat (lunas) setelah pemuatan diatas tongkang
sebesar 40 % dengan nilai Rp. 44.000.000.000,- (empat puluh milyar rupiah).
PASAL 5
KEADAAN MEMAKSA
Salah satu pihak tidak dapat dimintakan pertanggungjawabannya atas tidak
terlaksana atau gagalnya pelaksanaan kewajibannya berdasarkan Perjanjian
ini, jka terjadinya keadaan memaksa atau keadaan kahar(Force Majeure).
Keadaan memaksa menurut Perjanjian ini adalah kejadian diluar kemampuan
Para Pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
a. Peperangan yang dinyatakan secara resmi maupun tidak, blokade,
embargo;
b. Kerusuhan Massa, gamgguan keamanan, sabotase, huru-hara, atau
demonstrasi anarkis;
c. Ledakan, kebakaran, bencana alam: gempa bumi, tsunami, epidemi,
banjir, angin topan, dan segala sesuatu yang terjadi diluar kemampuan
manusia;
4. Kondisi diluar perencanaan yang membuat terjadi penyesuaian transaksi
baik dari sisi harga, kualitas, kuantitas, dan penyesuaian lainnya sehingga
Pihak Pertama mengalami kerugian melebihi yang telah disusun
sebelumnya;
e. Dan Peraturan pemerintah yang memberi dampak pada industri batubara
yang berkaitan dengan perjanjian ini.
Pihak yang berada dalam Keadaan memaksa sebagaimana diatur dalam butir
(6.2) tersebut di atas wajib segera memberitahukan kepada Pihak lain secara
+h5.4.
55.
6.1.
6.2.
6.3.
tertulis, paling lambat 24 jam ker} ji
ete Jam kerja setelah diketahul Keadaan memaksa
Atas terjadinya Keadaan memaksa, Para Pihak setuju untuk membicarakan
langkah- langkah penyelesaian bersama termasuk melakukan penyesuaian
hak dan kewajiban Para Pihak yang tercantum dalam perjanjian ini.
Jika terjadinya Keadaan memaksa tersebut mengakibatkan tertundanya
pelaksaan kegiatan Para Pihak di dalam Perjanjian ini, maka jangka waktu
Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk menggantikan waktu yang tertunda
dengan Persetujuan Para Pihak. Selain itu karena terjadinya Keadaan
memaksa, atas Persetujuan Para Pihak Perjanjian ini dapat dibatalkan dan
pembatalan Perjanjian ini membebaskan Para Pihak daripada hak dan
kewajibannya masing-masing yang belum terpenuhi setelah Keadaan
memaksa terjadi
PASAL6
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
Kapanpun, dengan alasan apapun, diantaranya seperti, pelanggaran atas
setiap ketentuan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan berdasarkan Perjanjian
ini, atau pernyataan dan jaminan dalam Perjanjian ini atau keadaan dimana
salah satu Pihak tidak dapat melanjutkan kewajibannya menurut Perjanjian
ini, Pihak yang lainnya dapat secara efektif menghentikan Perjanjian, dengan
memberitahukan tertulis selambatlambatnya 2 (dua) hari sebelum tanggal
pengakhiran kepada Pihak yang wanprestasi, surat pengakhiran Perjanjian
serta tanggal efektif pengakhiran termaksud.
Bahwa dengan berakhimya Perjanjian karena jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 atau Pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal ini tidak akan mempengaruhi setiap hak yang timbul atau
kewajiban yang telah lahir sebelum Perjanjian ini berakhir, atau setiap berlaku
setelah Perjanjian ini yang telah dinyatakan akan tetap berlaku setelah
Perjanjian ini berakhir dan atau ganti rugi akibat terjadinya pembatalan
Perjanjian yang dibayar selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah Perjanjian
Berakhir.
Bahwa _berakhimya perjanjian selain pada Pasal 5 diatas, PIHAK KEDUA
dalam kesepakatan pembayaran yang diatur pada Pasal 4 yang merupakan
hak Pihak PERTAMA dan Kewajiban Pihak Kedua, dan atau adanya
kelalaian Pihak KEDUA yang menyebabkan kerugian terhadap Pihak
PERTAMA, maka Pihak PERTAMA secara sepihak dapat membatalkan
Perjanjian Kerja Sama Penambangan Batubara, terkecuali adanya alasan-
alasan yang dapat dipertimbangkan oleh Pihak Pertama.
PASAL7
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika terjadi perselisihan diantara Para Pihak, maka Para Pihak sepakat untuk
Menyelesaikannya dengan menempuh cara kekeluargaan dan/atau musyawarah.
+ hsApabila tidak terjadi kata mufakat atau kesepakatan di antara Para Pihak selama 30
(tiga puluh) hari Kalender, maka salah satu Pihak yang dirugikan berhak untuk
membawa perselisihan tersebut dan mendaftarkannya ke wilayah hukum yang tetap
di kantor Kepanitraan Pengadilan Negeri Balikpapan.
Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dan menjadi pegangan PARA
PIHAK.
Banjarmasin, 06 April 2023.
aw
p AK PERTAMA PIHAK KEDUA
& Keen LISTIWA PRIMA ENERGI GROUP PT. TAPA MINING GROUP
Ue
MINING EXPERT
ALOYSIUS GEORDHY
Direktur utama Direktur utamaPERJANJIAN KERJA SAMA
PELIMPAHAN HAK JUAL BELI LIMBAH BESI TUA (SCRAP)
EX PT. ARUTMIN INDONESIA
ANTARA
PT. KHATULISTIWA PRIMA ENERGI GROUP
Da
PT. TAPA MINING GROUP
Nomor:005/SPK/KPEG-TMG/IV/2023
Pada Hari ini, Rabu tanggal 6 Bulan April Tahun 2023, bertempat di Jakarta, telah
dibuat Kesepakatan Perjanjian Kerja Sama Pelimpahan Hak Jual Beli Besi Tua
(SCRAP) Ex PT. Arutmin Indonesia di Desa Gunung Batu Besar dan sekitamya,
Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalimantan selatan, selanjutnya disebut
(‘Perjanjian’) oleh dan diantara, PARA PIHAK dibawah ini:
1, PT. KHATULISTIWA PRIMA ENERGI GROUP , Perusahaan yang didirikan atas
hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan Negara Batu
Kajang,Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Tanah Paser Provinsi Kalimantan
Timur. Dalam hal ini diwakili oleh R.RUSMOJOYO, selaku Direktur Utama,
demikian dengan sah bertindak untuk dan atas nama PT. KHATULISTIWA
PRIMA ENERGI GROUP;
Selanjutnya disebut “Pihak Pertama’
2. PT. TAPA MINING GROUP, Perusahaan yang didirikan atas hukum Negara
Republik Indonesia, Berkedudukan di Jakarta Selatan dalam Akta Pendirian
tertanggal 20-07-2022, No. 44 oleh Notaris di Tanggerang, telah mendapatkan
Pengesahan Menteri Hukum dan HAM RI berdasarkan Surat Keputusan Nomor
AHU-0048633.AH.01.01.Tahun 2022, tertanggal 20 -07-2022, dalam hal ini
diwakili oleh ALOYSIUS GEORDHY selaku KUASA DIREKSI yang termuat
dalam Akta Notaris Nomor :107 Tanggal 31 Maret 2023, Notaris/PPAT
SUHADI,SH di Tanggerang, yang berkedudukan di Kota Tanggerang, demikian
dengan sah bertindak untuk dan atas nama PT. TAPA MINING GROUP;
Selanjutnya disebut “Pihak Kedua”
Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam Perjanjian Kerjasama ini, selanjutnya disebut
PIHAK” jika disebut sendiri-sendiri dan atau "PARA PIHAK”, jika disebut secara
bersama-sama menerangkan hal —hal sebagai berikut :
1, Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemegang hak dan kuasa koordinasi Eks. Wilayah
Pertambangan Batubara PT.ARUTMIN di Wilayah Kecamatan Pamukan Selatan dan
Kalumpang Tengah Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Bahwa berdasarkan hasil musyawarah PIHAK PERTAMA dengan PT.ARUTMIN
disepakati Limba Besi Tua (Scrap) di Area Tambang di area Ex Penciutan PT
ARUTMIN yang tertera dalam Peta dan koordinat terlampir ( Lampiran-1), menjadi
kewenangan dan hak PIHAK PERTAMA untuk melakukan transaksi Jual Beli dengan
Pihak-Pihak Terkait, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Bahwa jumlah volume Limbah Besi Tua (Scrap) dengan berbagai macam kompenen
yang terdapat di areal Ex Penciutan PT.ARUTMIN yang menjadi kuasa dan atau_
~
°
kewenangan penuh milik PIHAK PERTAMA ditaksir kurang lebih : 29.000 Ton (
Dua Puluh Sembilan Ribu Ton), dokumentasi dan dokumen terlampir (Lampiran.2).
. Bahwa berdasarkan angka 1,2 dan 3 diatas, PIHAK PERTAMA memberikan
Pelimpahan dan Kuasa Penuh kepada PIHAK KEDUA untuk memberi kuasa menjual
dan atau menjual, menandatangani perjanjian jual belizmenentukan pembeli,
menerima uang hasil penjualan limbah besi tua (scrap) dengan pihak -pihak lain,
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
. Bahwa khusus berkaitan dengan harga penjualan limbah besi tua (scrap) “per kilo
gram” sesuai jumlah yang terjual milik PIHAK PERTAMA, dan Penerimaan Hasil
Penjualan dari PIHAK KEDUA yang menjadi Hak atau Bagian Keuntungan PIHAK
PERTAMA dari PIHAK KEDUA diatur dalam kesepakatan tersendiri, yang menjadi
satu kesatuan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
Bahwa PARA PIHAK bersepakat dalam melaksanakan Perjanjian Kerja Sama ini
tetap berkoordinasi dengan Pihak-Pihak terkait, dan PIHAK PERTAMA akan
‘menjamin dan bertanggungjawab penuh atas hal hal yang akan ditimbulkan apabila
PIHAK KEDUA telah melaksanakan kesepakatan dengan pihak — pihak lainnya
dengan tetap berpedoman pada aturan perundang-undangan yang berlaku, dan atas
hasil koordinasi dengan PIHAK PERTAMA.
Bahwa PARA PIHAK_ bersepakat untuk mengikat perjanjian kerjasama pelimpahan
jual beli limbah besi tua (scrap) dan berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah
pihak yaitu PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, namun jika dalam kurun waktu
90 (sembilan puluh) hari kalender , PIHAK KEDUA belum mendapatkan dan atau
menandatangi kontrak dengan calon pembeli atau pihak ke-tiga dan atau pihak
lainnya, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan kerja sama ini secara sepihak
dan perjanjian ini batal dengan sendirinya.
,. Bahwa Perjanjian Kerja Sama ini di buat dan di tandatangani oleh kedua belah pihak
di tempat pada hari bulan dan tahun tersebut di atas, asli di buat rangkap dua (2)
untuk menjadi pegangan hukum bagi PARA PIHAK, serta setiap lembar berlaku sah
dan mempunyai kekuatan hukum tetap yang sama, serta tidak dapat dibatalkan secara
sepihak,terkecuali pada Angka 7 diatas.
Bahwa apabila dikemudian hari terjadi perselisihan yang timbul akibat perjanjian
kerja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat , dan jika
tidak tercapai maka Para PIHAK bersepakat akan menempuh jalur hukum dengan
memilih tempat domisili hukum melalui jalur Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di
Jakarta,
pérjanjian kerjasama ini dibuat atas kesadaran Bersama tanpa paksaan dari pihak
untukdijadikan pegangan hukum PARA PIHAK dan Pihak Terkait lainnya.
\PERTAMA Pihak KEDUA
APRIMAENERGIGROUP PT. TAP, GROUP
R.RUSMOJOYO. \LOYSIUS GEORDHY
Direktur Utama Kuasa DireksiPERJANJIAN KERJA SAMA
PENAMBANGAN BATU BARA
Antara
PT. KHATULISTIWA PRIMA ENERGI GROUP
Dan
PT. TAPA MINING GROUP
Nomor: 004/KPEG-TMG/PKS/V/2023
Pada Hari ini, Rabu tanggal 6 Bulan April Tahun 2023, telah terjadi Kesepakatan
Perjanjian Kerja Sama Penambangan Batubara_, dengan referensi Kontrak Kerja
Sama Penambangan Batubara Nomor: 004/KPEG-BIM/PKS/IV2023 , selanjutnya
disebut (‘Perjanjian") oleh dan diantara, PARA PIHAK dibawah ini:
4. PT. KHATULISTIWA PRIMA ENERGI GROUP , Perusahaan yang didirikan
atas hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan Negara Batu
Kajang,Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Tanah Paser Provinsi Kalimantan
Timur. Dalam hal ini diwakili oleh R.RUSMOJOYO, selaku Direktur Utara,
demikian dengan sah bertindak untuk dan atas nama PT. KHATULISTIWA
PRIMA ENERG! GROUP;
Selanjutnya disebut “Pihak Pertama”
2. PT. TAPA MINING GROUP, Perusahaan yang didirikan atas hukum Negara
Republik Indonesia, Berkedudukan di Jakarta Selatan dalam Akta Pendirian
tertanggal 20-07-2022, No. 44 oleh Notaris di Tangerang, telah mendapatkan
Pengesahan Menteri Hukum dan HAM RI berdasarkan Surat Keputusan
Nomor : AHU-0048633.4H.01.01.Tahun 2022, tertanggal 20-07-2022, dalam
hal ini diwakili oleh ALOYSIUS GEORDHY selaku KUASA DIREKSI yang
termuat dalam Akta Notaris Nomor :107 Tanggal 31 Maret 2023, Notaris/PPAT
SUHADI,SH di Tangerang, yang berkedudukan di Kota Tanggerang,
demikian dengan sah bertindak untuk dan atas nama PT. TAPA MINING
GROUP;
Selanjutnya disebut “Plhak Kedua"
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing — masing untuk selanjutnya disebut
“Pihak” dan secara bersama-sama disebut sebagai “PARA PIHAK”.
PARA PIHAK terlebih dahulu menyatakan prinsip-prinsip atau pokok yang
melatarbelakangi atau atas dasar Perjanjian ini, sebagai berikut:
(A)Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Pemilik Areal Tambang Batu Bara di Gunung
Batu Besar/ Kota Baru di Desa Batu Besar Kecamatan Sampanahan ,
Kabupaten Kota Baru, Provinsi Kalimantan Selatan.
(B) Bahwa PIHAK KEDUA adalah Penambang yang akan melaksanakan kegiatan
penambangan Batubara di areal Milik PIHAK PERTAMA ,
Berkaitan dengan maksud PARA PIHAK sebagaimana disebutkan di atas, PARA
PIHAK selanjutnya bersepakat dan menyetujui untuk membuat Perjanjian Kerja Sama
dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
PENGIKATAN DAN PENUNJUKAN AREAL LOKAS! PENAMBANGAN4.4. Perjanjian ini dibuat untuk kesepakatan kerjasama penambangan Batubara
antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua di Gunung Batu Besar/ Kota Baru di Desa
Batu Besar Kecamatan Sampanahan , Kabupaten Kota Baru, Provinsi Kalimantan
Selatan.
1.2, Kesepakatan Kerjasama Penambangan Batubara pada butir (1.1) dengan
Luasan Areal 200 Ha ( Dua Ratus Hektar ) di areal PT KPEG dengan titik kordinat
dan spesifikasi sebagaimana terlampir (Lampiran-1)
4.3. Atas kesepakatan Kerjasama Pengelolaan Eksplorasi Pertambangan Batu Bara
pada pada butir (1.1) dan butir (1.2) diatas, PIHAK PERTAMA _sepakat untuk
mengikat Perjanjian Kerjasama Penambangan dengan PIHAK KEDUA , sebagai
berikut:
A. Pelaksanakan kegiatan opresional penambangan Batubara sebagaimana
diuraikan pada Pasal 1 diatas sepenuhnya menjadi tanggungjawab PIHAK
KEDUA.
B. PIHAK PERTAMA menjamin sepenuhnya kepemilikan areal pertambangan
pada Pasal 1 diatas dan hal-hal untuk kepentingan kegiatan penambangan
yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan pihak — pihak terkait lainnya.
PASAL 2
LUAS AREAL DAN VOLUME PRODUKS! PENAMBANGAN BATU BARA
2.1. Para Pihak bersepakat mengikat Kontrak Kerjasama Penambangan Batubara
dengan luas areal 200 Ha (Dua Ratus Hektar) sampai dengan selesai hasil
kandungan deposit Batu Bara di areal yang disepakati pada pasal 1 butir 1.2 diatas.
2.2. PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA
setiap hasil produksi yang telah dilakukan pengapalan diatas tongkang/kapal
pengangkutan sebelum keluar dari Pelabuhan pemuatan yang digunakan oleh PIHAK
KEDUA.
2.3. PIHAK KEDUA menyatakan kesanggupan untuk memproduksi hasil
Pertambangan sebesar 100.000 Tons (Seratus ribu tons) perbulan, dan akan
dievaluasi setiap empat bulan.
PASAL3
PEMBIAYAAN OPERASIONAL PENAMBANGAN
3.1. Pihak KEDUA bertanggungjawab Penuh terhadap seluruh kegiatan operasional
penambangan Batubara di areal Pasal 1 butir 1.2, diatas.
3.2 Pihak PERTAMA akan membantu pihak Pertama terkait dokumen yang berkaitan
dengan kegiatan produksi hasil Penambangan Batubara baik _pendanaan, peralatan,
karyawan dan sebagainya yang sesuai dengan Pasal 1, serta memberitahukan detail
progres kerjasama dengan para Pihak termasuk proses transaksi jual beli,proses
bongkar dan muat Batubara, serta hal-hal teknis lainnya yang diperlukan.4A.
4.2,
4.3.
44.
45.
4.6.
47.
5.1.
5.2.
5.3.
PASAL 4
BAGI HASIL KERJA SAMA PENAMBANGAN BATU BARA
PIHAK KEDUA bersepakat_memberikan bagi hasil dari keuntungan bersih
penambangan Batubara kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan _hasil
penjualan sesuai kontrak dengan pembeli yang telah diperhitungkan dengan
pemotongan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan oleh Pihak KEDUA.
PARA PIHAK bersepakat akan menempatkan perwakilan dari
Pekerja/Karyawan para Pihak untuk mengawasi, mencatat dan melaporkan
hasil produksi pertambangan Batu Bara di Areal PIHAK PERTAMA.
Bagi Hasil Pendapatan Penambangan Batubara dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA dari Target Produksi 100.000 MT perbulan;
PIHAK KEDUA bersedia memberikan Pembayaran Tahap Pertama_setelah
menandatangani Perjanjian Kerjasama ini kepada PIHAK PERTAMA adalah
sebesar 20 % dari nilai penjualan 100.000 MT x Rp. 1.100.000 = Rp.
410.000.000.000,-(Seratus sepuluh milyar rupiah), adalah sebesar Rp.
22,000.000.000.~ (dua puluh dua milyar rupiah).
Pembayaran tahap kedua setelah produksi sebesar 30 % dengan nilai Rp.
33,000.000.000.- (tiga puluh tiga milyar rupiah).
Pembayaran tahap ketiga setelah produksi batubara dipelabuhan angkut
sebesar 10 % dengan nilai Rp. 11.000.000.000.- (sebelas milyar rupiah).
Pembayaran tahap keempat (lunas) setelah pemuatan diatas tongkang
sebesar 40 % dengan nilai Rp. 44.000.000.000,- (empat puluh milyar rupiah).
PASAL 5
KEADAAN MEMAKSA.
Salah satu pihak tidak dapat dimintakan pertanggungjawabannya atas tidak
terlaksana atau gagalnya pelaksanaan kewajibannya berdasarkan Perjanjian
ini, jika terjadinya keadaan memaksa atau keadaan kahar(Force Majeure).
Keadaan memaksa menurut Perjanjian ini adalah kejadian diluar kemampuan
Para Pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
a. Peperangan yang dinyatakan secara resmi maupun tidak, blokade,
embargo;
b. Kerusuhan Massa, gamgguan keamanan, sabotase, huru-hara, atau
demonstrasi anarkis;
¢. Ledakan, kebakaran, bencana alam: gempa bum, tsunami, epidemi, banjir,
angin topan, dan segala sesuatu yang terjadi diluar kemampuan manusia;
4. Kondisi diluar perencanaan yang membuat terjadi penyesuaian transaksi
baik dari sisi harga, kualitas, kuantitas, dan penyesuaian lainnya sehingga
Pihak Pertama mengalami kerugian melebihi yang telah disusun
sebelumnya;
¢. Dan Peraturan pemerintah yang memberi dampak pada industri batubara
yang berkaitan dengan perjanjian ini.
Pihak yang berada dalam Keadaan memaksa sebagaimana diatur dalam butir
(6.2) tersebut di atas wajib segera memberitahukan kepada Pihak lain secara
tertulis, paling lambat 24 jam kerja setelah diketahul Keadaan memaksa
tersebut; . i i5.4,
5.5.
6.1.
6.2.
6.3.
Atas terjadinya Keadaan memaksa, Para Pihak setuju untuk membicarakan
langkah- langkah penyelesalan bersama termasuk melakukan penyesuaian
hak dan kewajiban Para Pihak yang tercantum dalam perjanjian ini.
Jika terjadinya Keadaan memaksa tersebut mengakibatkan tertundanya
pelaksaan kegiatan Para Pihak di dalam Perjanjian ini, maka jangka waktu
Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk menggantikan waktu yang tertunda
dengan Persetujuan Para Pihak. Selain itu karena terjadinya Keadaan
memaksa, atas Persetujuan Para Pihak Perjanjian ini dapat dibatalkan dan
pembatalan Perjanjian ini membebaskan Para Pinak daripada hak dan
kewajibannya masing-masing yang belum terpenuhi setelah Keadaan
memaksa terjadi.
PASAL 6
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
Kapanpun, dengan alasan apapun, diantaranya seperti, pelanggaran atas
setiap ketentuan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini,
atau pemyataan dan jaminan dalam Perjanjian ini atau keadaan dimana salah
satu Pihak tidak dapat melanjutkan kewajibannya menurut Perjanjian ini, Pihak
yang lainnya dapat secara efektif menghentikan Perjanjian, dengan
memberitahukan tertulis selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum tanggal
pengakhiran kepada Pihiak yang wanprestasi, surat pengakhiran Perjanjian
serta tanggal efektif pengakhiran termaksud.
Bahwa dengan berakhimya Perjanjian karena jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam pasal § atau Pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal ini tidak akan mempengaruhi setiap hak yang timbul atau
kewajiban yang telah lahir sebelum Perjanjian ini berakhir, atau setiap berlaku
setelah Perjanjian ini yang telah dinyatakan akan tetap berlaku setelah
Perjanjian ini berakhir dan atau ganti rugi akibat terjadinya pembatalan
Perjanjian yang dibayar selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah Perjanjian
Berakhir.
Bahwa _berakhimya perjanjian selain pada Pasal 5 diatas, PIMAK KEDUA
dalam kesepakatan pembayaran yang diatur pada Pasal 4 yang merupakan
hak Pihak PERTAMA dan Kewajiban Pihak Kedua, dan atau adanya kelalaian
Pihak KEDUA yang menyebabkan kerugian terhadap Pihak PERTAMA, maka
Pihak PERTAMA secara seplhak dapat membatalkan Perjanjian Kerja Sama
Penambangan Batubara, terkecuali adanya alasan-alasan yang dapat
dipertimbangkan oleh Pihak Pertama.
PASAL 7
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika terjadi perselisinan diantara Para Pihak, maka Para Pihak sepakat untuk
Menyelesaikannya dengan menempuh cara kekeluargaan dan/atau musyawarah.
Apabila tidak terjadi kata mufakat atau kesepakatan di antara Para Pihak selama 30
(tiga puluh) hari kalender, maka salah satu Pihak yang dirugikan berhak aymembawa Perselisihan tersebut dan mendaftarkannya ke wilayah hukum yang tetap
di kantor Kepanitraan Pengadilan Negeri Balikpapan.
Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dan menjadi pegangan PARA
PIHAK.
Banjarmasin, 06 April 2023.
PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA
PT&&HSATULISTIWA PRIMA ENERG!I GROUP PT. TAPA MINING GROUP
ALOYSIUS GEORDHY
Direktur utama