Anda di halaman 1dari 2

Mohammad Arkan Raihan Dillah

06SIDP003

JUDUL JURNAL PERTAMA : KEBUTUHAN BERTINGKAT TOKOH FAJAR DALAM NOVEL KABUT KOTA
KARYA ICHSAN SAIF (KAJIAN PSIKOLOGI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW)

Rumusan masalah

1. Bagaimana kebutuhan fisiologis tokoh Fajar dalam novel Kabut Kota karya Ichsan Saif?

2. Bagaimana kebutuhan rasa aman tokoh Fajar dalam novel Kabut Kota karya Ichsan Saif?

3. Bagaimana kebutuhan rasa cinta dan memiliki tokoh Fajar dalam novel Kabut Kota karya Ichsan Saif?

4. Bagaimana kebutuhan harga diri tokoh Fajar dalam novel Kabut Kota karya Ichsan Saif?
5. Bagaimana aktualisasi diri tokoh Fajar dalam novel Kabut Kota Karya Ichsan Saif?

Urgensi

Penelitian ini mengeksplorasi aspek psikologis tokoh utama, Fajar, serta bagaimana pola pikir dan
psikologinya dipengaruhi oleh tantangan yang dihadapi anak jalanan di Jakarta.Secara keseluruhan,
urgensi penelitian ini terletak pada potensinya untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai aspek
psikologis tokoh dalam karya sastra dan relevansinya dengan pengalaman kehidupan nyata, khususnya
dalam konteks anak jalanan yang ada di Jakarta

Latar belakang

Novel Kabut Kota karya Ichsan Saif merupakan novel yang mendapat juara kedua dalam Lomba Aksara
2016 sekaligus penghargaan Sastra A.A Navis. Berdasarkan isinya, diceritakan seorang tokoh utama
bernama Fajar. Awal mulanya Fajar merupakan seorang anak jalanan di Jakarta. Fajar hanya memiliki
seorang ibu yang berwatak keras kepala. Ketika Fajar berusia balita, ia dititipkan pada teman ibunya
bernama bibi Nur yang tak lain adalah seorang pengemis. Ketika Fajar berusia layaknya anak SD, ia
menjadi seorang anak jalanan yang diasuh oleh bang Bokir. Pada saat ini, Fajar bekerja sebagai seorang
pengamen. Setiap harinya ia harus menyetor uang kepada bang Bokir. Suatu ketika ia melihat Jaka yang
disetubuhi oleh bang Bokir pada sore hari. Karena merasa takut terhadap bang Bokir akan
memperkosanya, Fajar memutuskan untuk bersekolah. Namun, ibunya sangat menentang Fajar untuk
bersekolah. Fajar dengan gigih berkeinginan untuk bersekolah dan mengubah kehidupannya menjadi
lebih baik lagi.
JUDUL JURNAL KE DUA : HIRARKI KEBUTUHAN PADA TOKOH KAJIAN PSIKOLOGI HUMANISTIK
ABRAHAM MASLOW DALAM NOVEL DWILOGI PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA

Rumusann masalah : Bagaimana tingkatan hirarki kebutuhan psikologi humanistik Abraham Maslow
pada tokoh Ikal dan Enong dalam Novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata?

Latar belakang : Novel dwilogi Padang Bulan merupakan karya Andrea Hirata setelah Tetralogi Laskar
Pelangi dengan urutan Padang Bulan terlebih dahulu kemudian disusul dengan Cinta di Dalam gelas.
Penulis tertarik mengangkat dwilogi ini menjadi penelitian karena tokoh yang terdapat di dalam novel ini
banyak mengajarkan semangat juang dalam memenuhi kebutuhannya dan keluarganya

Urgensi dari penelitian tersebut: Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat hierarki kebutuhan
psikologis humanistik pada tokoh Enong dan Ikal dalam novel Dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata.
Selain itu juga mengkaji Ikal sebagai representasi pengarang dalam novel tersebut. Penelitian ini
mempunyai dua manfaat, yaitu untuk mendeskripsikan tingkat hierarki kebutuhan psikologis humanistik
pada tokoh Ikal dan Enong, dan untuk memahami representasi pengarang dalam novel Dwilogi Padang
Bulan

JUDUL JURNAL KE TIGA : ANALISIS KEBUTUHAN TOKOH UTAMA PADA NOVEL ADRIAN & ADELIA
KARYA NUR HOIRIAH (PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA) SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

Rumusan masalah :

1. Bagaimana tingkat kebutuhan humanistik abraham maslow pada tokoh utama yang terdapat dalam
novel Adrian & Adelia karya Nur Hoiriah ? 2. Bagaimana hubungan kebutuhan humanistik abaraham
maslow pada tokoh utama dalam novel Adrian dan Adelia karya Nur Hoiriah dapat digunakan sebagai
bahan materi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA ?

Urgensi dari penelitian ini : Urgensi pada penelitian ini untuk memberikan kontribusi terhadap
pemahaman isi novel dan unsur kebahasaan, khususnya kaitannya dengan pembelajaran bahasa
Indonesia di SMA.

Latar belakang : Tokoh dalam sebuah cerita fiksi dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis penamaan
berdasarkan sudut pandang penamaan itu dilakukan. Berdasarkan perbedaan sudut pandang dan
tinjauan tertentu seorang tokoh dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, misalnya sebagai tokoh
utama protagonis berkembang tipikal. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya
dalam novel. Tokoh utama merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan. Baik sebagai pelaku
kejadian maupun yang dikenai kejadian

Anda mungkin juga menyukai