Anda di halaman 1dari 6

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, penulis memperoleh kesimpulan

bahwa terdapat unsur struktural yang lengkap pada novel Hati Suhita karya Khilma Anis.

Fakta cerita yang meliputi karakter, alur, dan latar yang saling berkesinambungan antar

peristiwanya sehingga membentuk tema yang menarik.

Tema pada novel Hati Suhita karya Khilma Anis ialah tentang perjodohan dan

perjuangan, yang mana perjodohan disini merupakan hal yang sudah lazim di kalangan

dan lingkup pesantren. Perjuangan yang dimaksud dalam novel ini ialah suatu kondisi

yang dihadapi oleh tokoh di dalam kehidupannya. Di gambarkan dengan kedua keluarga

yang memiliki latar belakang pondok pesantren dan dengan perjodohan itu dirasa bisa

meneruskan kepemimpinan. Perjuangan yang dilakukan tokoh utama dimulai sejak ia

masih kecil. Kedua orang tuanya sudah mendoktrin bahwa segala kehidupannya hanya

dipersembahkan untuk Al-Anwar pondok pesantren milik mertuanya kelak. Tokoh tidak

boleh memiliki cita-cita lain selain yang berkaitan dengan Al-Anwar, bahkan jurusan

kuliah pun yang memilihkan ialah mertuanya. Sehingga tokoh meninggalkan masa

mudanya hanya untuk belajar dan mengabdi untuk Al-Anwar. Perjuangan tokoh tidak

hanya sampai disitu saja, perjuangan setelah menikah jauh lebih menyedihkan dan

menyakitkan hati Alina Suhita. Karena selain berjuang dalam memimpin pondok

Pesantren ia juga berjuangan dalam rumah tangganya yang dimana suami Alina Suhita
belum bisa menerima perjodohan tersebut dan belum selesai dengan masalalunya. Segala

cara dan usaha dilakukan Alina Suhita dalam mempertahankan rumah tangganya tersebut

meski ia dalam berada di kondisi yang menyedihkan.

Fakta cerita yang meliputi karakter, alur, dan latar dalam novel Hati Suhita turut

mendukung cerita di dalam novel ini. Seperti dalam karakter, karakter yang terbagi

menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan. Karakter tokoh utama misalnya, Alina Suhita

yang memiliki karakter sebagai perempuan anggun, cerdas, taat dan sekaligus memiliki

sifat penyabar. Dibuktikandengan perilaku-perilakunya yang diceritakan pengarang

dalam novelnya.

Alur dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis terbagi menjadi tiga bagian

yakni bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Misalnya, Pada tahap awal novel

menceritakan dari sudut pandang Alina Suhita. Menceritakan kesedihan dan penderitaan

Alina Suhita ketika malam pertama Gus Birru menolak untuk menggaulinya dan bersikap

dingin, mengabaikannya seolah Alina Suhita adalah orang asing dan terjadi selama 7

bulan. Tahap tengah novel menceritakan dua sudut pandang, yaitu sudut pandang Gus

Birru dan sudut pandang Rengganis. Menceritakan usaha Gus Birru untuk melupakan

Rengganis serta berusaha menerima dan mencintai Alina Suhita dengan segenap jiwanya.

Bagian tengah juga menceritakan Rengganis yang sedang berusaha tetap berpikir dewasa

ketika ditinggalkan Gus Birru, mengikhlaskan Gus Birru untuk menikah dengan Alina

Suhita, pilihan dari kedua orang tuanya. Pada tahap akhir menceritakan dari sudut

pandang Gus Birru dan sudut pandang Alina Suhita. Gus Birru menyadari betapa ia,

abah, ummik dan Al-Anwar yang sangat membutuhkan sosok Alina.


Latar dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis terdiri dari latar tempat, latar

waktu, dan latar sosial. Latar tempat dalam novel ini ialah Pondok Pesantren Al-Anwar

yang terletak di Kediri, Makam Nyai Ageng Besari, Kafe, Warung Ikan Wader, Warung

Maharani, Roemah Coffe Loe Mien Toe, Kedai Oen, Makam Sunan Pandanaran, dan

Rumah Mbah Kung. Latar wkatu dalam novel ini ialah pagi hari, siang hari, malam hari,

dan bulan Oktober. Latar sosial dalam novel ini ialah Pondok Pesantren.

Keterkaitan tema dengan fakta cerita, diantaranya: (1) Hubungan tema dengan

karakter yaitu tema dalam novel Hati Suhita kaya Khilma Anis memiliki hubungan erat

dengan setiap karakter yang ada di dalamnya, dalam hal ini watak yang ada pada setiap

karakter. Adanya karakter menjadi salah satu unsur yang digunakan untuk merumuskan

tema sekaligus yang memperkuat tema. (2) Hubungan tema dengan latar yaitu latar yang

terdapat pada novel Hati Suhita karya Khilma Anis baik latar tempat, latar waktu, dan

latar sosial yang ada menjadi pendukung dalam perumusan tema. Pemilihan latar yang

sesuailah yang mendukung jalannya ceita. (3) hubungan tema dengan alur yaitu alur yang

merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam cerita turut menjadi unsur penting dalam

menentukan tema cerita. Melalui alur yang terhubung secara kausal maka tema akan

mudah ditemukan.

Novel Hati Suhita karya Khilma Anis dapat dijadikan sebagai alternatif bahan

ajar sastra di SMA menggunakan KD 3.9 dan 4.9 karena telah memenuhi kriteria standar

bahan ajar menurut Rahmanto. Kriteria tersebut diantaranya, aspek bahasa, aspek

psikologis, dan aspek latar belakang budaya. Novel Hati Suhita menggunakan bahasa

yang ringan dan banyak menggunakan bahasa Jawa akan tetapi, pengarang menuliskan

terjemahan dalam glosarium bagian akhir novel sehingga peserta didik bisa lebih mudah
dalam memahaminya. Dari aspek psikologis tidak ditemukan muatan ekstern yang akan

mengganggu psikologis peserta didik. Dari aspek latar belakang budaya, kebudayaan

yang digambarkan dalam novel sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia dan budaya

Pondok Pesantren sehingga tidak akan mengganggu pola budaya pikir maupun perilaku

peserta didik.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang ditemukan dalam novel Hati Suhita karya Khilma

Anis, terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1) Guru bahasa Indonesia harus bisa memilih bahan ajar yang sesuai dengan kriteria

bahan ajar. Sehingga peran guru terhadap tercapainya tujuan pembelajaran sangat

dipengaruhi oleh pemilihan bahan ajar. Penelitian ini diharapkan dapat membantu

dan dapat dikembangkan menjadi sarana untuk pembelajaran sastra kedepannya.

2) Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

dan manfaat mengenai kajia struktural, khususnya yang berfokus pada pembahasan

konsep tema dan fakta cerita.

3) Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi awal mengenai

penelitian kajian struktural dengan didampingi literatur yang sama, sehingga jika

terdapat kesalahan pada penelitian ini, pembaca dapat menyanggah atau

menambahkan saran penelitian agar lebih baik.


Daftar Pustaka

Nugroho, 2020; Rizki, 2020)Arikunto Suharsimi (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Chaulia, M., Muhajir, M., & Mukhlis, M. (2021). FAKTA CERITA DAN SARANA CERITA

NOVEL MATA DAN RAHASIA PULAU GAPI KARYA OKKY MADASARI.

In Seminar Nasional Literasi (Vol. 6, No. 1, pp. 10-17).

H,B. Sutopo. 2002. Pengantar Penelitian Kualitatif . Surakarta: Universitas Sebelas Maret Pess.

Lexy J. Molelong. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Murni, Astri Widia, dan Wachid Eko Purwanto. (2019). TEMA DAN FAKTA-FAKTA CERITA
DALAM NOVEL DARI TANAH HARAM KE RANAH MINANG KARYA UMMUKI. Journal
of Humanties, vol 1(2), 132-137.

Nugroho, D. I. (2020). Citra Perempuan dalam Novel Hati Suhita Karya Khilma Anis dan

Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Skripsi.

Nurfatin, N. A., & Triadi, R. (2018). Karakteristik tokoh kancil pada cerita rakyat tradisional

Indonesia. Jurnal Sasindo UNPAM, 6(2), 53-64.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nurgiyantoro, B., & Efendi, A. (2017). Re-actualisation of puppet characters in modern

Indonesian fictions of the 21st century. 3L, Language, Linguistics, Literature, 23(2).

Qothrunada. (2021). Tema dan Fakta Cerita dalam Novel Ibuk Karya Iwan Setiyawan Sebagai

Alternatif Bahan Ajar Di SMA. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.


Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Sugihastuti dan Suharto. 2002. Kritik sastra Feminis Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D).Bandung : Alfabeta

Wulandari, Sri Rejeki. ( 2021). Tema dan Fakta Cerita pada Cerita Rakyat Gatot Kaca sebagai

Alternatif Pembelajaran SMA Kelas X. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Anda mungkin juga menyukai