Anda di halaman 1dari 7

PANGERAN

DIPONEGORO
Keyza Aulia Kusuma
Wardhani
16
Biografi Pangeran
Diponegoro
Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan nasional yang
berasal dari Tanah Jawa. Pangeran Diponegoro lahir di Keraton
Jogja pada hari Jumat Wage tanggal 11 November 1785 Masehi.
Saat masih bayi Pangeran Diponegoro diberi nama Raden Mas
Mustahar. Ayahnya bernama Raden Mas Surojo adalah anak dari
Sultan Hamengku Buwono II, sedangkan ibunya bernama Raden
Ayu MangkorowatiRaden Mas Mustahar diganti namanya pada
tahun 1805 menjadi Raden Mas Ontowiryo oleh kakeknya yaitu
Sultan Hamengku Buwono II, selanjutnya pada tahun 1812 ketika
ayahnya yaitu Raden Mas Surojo naik tahta menjadi Hamengku
Buwono III, Raden Mas Ontowiryo diberi gelar pangeran dengan
nama Pangeran Diponegoro.
Istri -Istri
Pangeran Diponegoro
Sepanjang hidupnya, tercatat ada delapan wanita yang
pernah dinikahi oleh Pangeran Diponegoro yaitu :
Tahun 1803 dengan Raden Ayu
1 Retna Madubrongto, putri Kyai Tahun 1808 dengan RA Retnodewati. Seorang putri
Gedhe Dadapan. 3 kiai di wilayah selatan Yogyakarta.

Tanggal 27 Februari 1807 dengan


2
Raden Ajeng Supadmi (RA Awal tahun 1810 Pangeran Diponegoro menikah
4
Retnakusuma), putri Raden untuk yang keempat dengan Raden Ayu Citrowati,
Tumenggung Natawijaya III, Bupati putri Raden Tumenggung Ronggo Prawirosentiko.
Panolan, Jipang.
Istri -Istri
Pangeran Diponegoro
Sepanjang hidupnya, tercatat ada delapan wanita yang
pernah dinikahi oleh Pangeran Diponegoro yaitu :
Pada 28 September 1814 dengan Raden
5 RA Retnaningsih, putri Raden
Ayu Maduretno, putri dari Raden
7 Tumenggung Sumoprawiro, bupati
Rangga Prawiradirjo III dengan Ratu
Jipang Kepadhangan.
Maduretna (putri Sultan
Hamengkubuwana II).
RA Retnakumala, putri Kyai Guru Kasongan..
Pada bulan Januari 1828 8
6 Diponegoro menikahi RA
Retnaningrum, putri Pangeran
Penengah atau Dipawiyana II.
Perang Diponegoro
(1825–1830)
Perang Diponegoro adalah bentuk perlawanan bangsawan Jawa
terhadap Belanda. Tepatnya adalah perlawanan para Pangeran-
Pangeran dari Kasultanan Ngayogyakarta terhadap Belanda.
Perang ini berlangsung selama 5 tahun, yakni 1825 - 1830.
Penyebab utama pecahnya perang ini adalah karena Belanda
membangun jalan dengan melewati makam leluhur Pangeran
Diponegoro. Sebab lainnya adalah karena Belanda membuat Kasultanan
Ngayogyakarta bangkrut dengan cara mengeluarkan dekret pada tahun
6 Mei 1823. Akibat peristiwa ini Pangeran Diponegoro memutuskan
hubungan dengan keraton
Akhir Hayat Diponegoro
Belanda berhasil menangkap Pangeran
Diponegoro beserta keluarga dan
pengikutnya pada 20 April 1830. Ketika
ditangkap dan akan diasingkan ke Manado
dengan menggunakan Kapal Pollux, kondisi
Pangeran Diponegoro sudah dalam keadaan
lemah, muntah-muntah akibat mabuk laut,
dan terkena malaria.Sesampainya di Manado,
Pangeran Diponegoro dan rombongannya
langsung ditawan di Benteng Amsterdam.
Selanjutnya, Ia pun kembali dipindahkan ke
Makassar. Hingga akhirnya pada 8 Januari
1855, Pangeran Diponegoro meninggal dan
dimakamkan di kota tersebut.
Pergi bertamasya ke Surabaya
Berangkat bersama dengan kawan
Walaupun Indonesia sudah merdeka
Perjuangan harus tetap dipertahankan

Anda mungkin juga menyukai