Anda di halaman 1dari 3

EMARA Indonesian Journal of Architecture

Vol x Nomor x - month year


ISSN 2460-7878, e-ISSN 2477-5975

Pengaruh Double-Skin Perforated Façade pada tebing layar


menggunakan ornamen motif tradisional terhadap aliran udara di
ruang dalam di sekitar garis khatulistiwa.
Mochamad Hilmy1
1
Program Studi Arsitektur Bangunan Gedung, Politeknik Negeri Pontianak, Pontianak, Indonesia
mhilmys@gmail.com

Deni Maulana2
2
Program Studi Arsitektur Bangunan Gedung, Politeknik Negeri Pontianak, Pontianak, Indonesia
dedepolnep@gmail.com

Dede Irwan 3
3
Program Studi Arsitektur Bangunan Gedung, Politeknik Negeri Pontianak, Pontianak, Indonesia
denim.polnep@gmail.com

Abstract: Kalimantan Barat is the humid tropical climate zone result in people feeling uncomfortable conditions.
Various efforts are made by humans to achieve comfortable conditions. The development of electronic and
mechanical equipment technology aimed at creating deep space thermal conditions is already available on the
market. The equipment uses electrical energy on average. High levels of electricity demand that are not
comparable to existing resources result in frequent power outages due to available power shortages. In these
conditions, in the formulation of the manganese that still allows it will be better if using natural systems to be an
alternative in obtaining thermal comfort. Airflow is one of the sectors that can affect thermal comfort. The
purpose of this research is to optimize the technology of double-skin perforated façade with the typical
ornamental motif of dayak tribe as one of the representatives of traditional ornaments around the equator on its
influence on air flow in the deep space
Keyword: double-skin perforated façade, airflow

Abstrak: Kondisi iklim di Kalimantan Barat yang merupakan bagian dari zona iklim tropi lembab mengakibatkan
masyarakat merasakan kondisi yang tidak nyaman. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia untuk mencapai
kondisi yang nyaman. Perkembangan teknologi peralatan elektronika dan mekanis yang ditujukan untuk
menciptakan kondisi termal ruang dalam telah tersedia di pasaran. Peralatan tersebut rata-rata menggunakan
energi listrik. Tingginya tingkat permintaan daya listrik yang tidak sebanding dengan sumber daya yang ada
mengakibatkan sering terjadi pemadaman listrik karena kekurangan daya yang tersedia. Dalam kondisi seperti
ini, pada peruangan peruangan yang masih memungkinkan akan lebih baik jika menggunakan sistem alami
untuk menjadi alternatif dalam mendapatkan kenyamanan termal. Aliran udara merupakan salah satu sektor
yang dapat berpengaruh pada kenyamanan termal. Tujuan penelitian ini adalah melakukan optimasi teknologi
double-skin perforated façade dengan motif ornamen khas Suku Dayak sebagai salah satu perwakilan ornamen
tradisional di sekitar garis khatulistiwa terhadap pengaruhnya atas aliran udara di ruang dalam.
Kata Kunci: double-skin perforated façade, aliran udara
EMARA – Indonesian Journal of Architecture
Vol 1 No 1 – Agustus 2015 ISSN 2460-7878, e-ISSN 2477-5975 2

1. PENDAHULUAN optimasi teknologi double-skin perforated façade


Saat ini masyarakat di sebagian besar belahan dunia dengan motif ornamen khas Suku Dayak terhadap
sedang dilanda wabah COVID 19 yang disebabkan pengaruhnya atas aliran udara dan pencahayaan
oleh virus. Salah satu hal yang dapat memperparah alami di ruang dalam. Tahap selanjutnya adalah
keadaan adalah kondisi udara yang kurang sehat membuat tujuan penelitian agar dapat menjawab
karena minimnya pertukaran udara di ruang dalam. permasalahan tersebut. Dalam mencapai tujuannya,
Kontrol terhadap udara memiliki pengaruh atas penelitian ini akan menggunakan simulasi komputer
perkembangan bakteri dan jamur di ruang dalam dengan menggunakan program yang sesuai dengan
(S.E. Kwan, 2020; S.E. Kwan, 2020). Upaya tersebut tujuan penelitian ini. Analisis secara parametric
akan terkendala dengan suhu udara di lingkungan digunakan dengan memperhatikan hubungan antar
luar yang tinggi menyebabkan terjadinya pengaruh variabel sehingga diperoleh hasil yang optimal.
udara panas ke ruang dalam. Hingga saat ini ada 2 software computer yang akan
Perkembangan teknologi peralatan untuk digunakan untuk melakukan simulasi yaitu Sketchup,
menciptakan kondisi termal ruang dalam yang Xflow, Rhinoceros dan ClimateStudio. Teknologi
tersedia di pasaran rata-rata menggunakan energi XFlow yang mutakhir memungkinkan pengguna untuk
listrik. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa mengatasi alur kerja CFD kompleks yang melibatkan
kontrol terhadap kandungan CO2 di dalam udara simulasi transien frekuensi tinggi dengan geometri
akan mengurangi konsumsi energi dan kesehatan bergerak nyata, aliran multifase kompleks, aliran
lingkungan di ruang dalam (Zakia Afroz, 2020). permukaan bebas, dan interaksi struktur fluida.
Beberapa kajian tentang pengkondisian udara yang ClimateStudio merupakan plugin ini yang dapat
lebih ramah telah dilakukan termasuk yang telah digunakan sebagai analisis di software Rhinoceros.
dilakukan di Tokyo Jepang oleh Thanyalak Plugin ini direkomendasikan digunakan untuk tujuan
Srisamranrungruang, di Eropa oleh J.M. Blanco dan penelitian karena menawarkan banyak interpretasi
di negara beriklim hot arit oleh Nissa Aulia Ardani. visual dan presentasi analisis sinar matahari dan
Kalimantan Barat terletak di sumbu equator memiliki siang hari.
permasalahan iklim yang khas. Solusi dengan desain Kedua software tersebut membutuhkan data primer
bagian fasad tentunya akan memiliki pengaruh yang untuk dilakukan simulasi terhadap desain yang akan
besar pada tampilan bangunan. Kalimantan Barat dibuat. Pengambilan data primer ini memerlukan
merupakan daerah yang masih kuat nilai budaya dan beberapa alat yaitu anemometer untuk mendapatkan
arsitekturnya. Adat budaya Suku Dayak sangat kental data kecepatan angin, Inteligentmeter untuk
sebagai budaya asli daerah ini. Salah satu mengukur suhu udara secara valid. Humidity meter
perwujudan budaya tersebut tercermin dari ornamen digunakan untuk mendapatkan data kelembaban
ragam hias yang dimiliki. udara yang harus diperhitungkan untuk kesehatan
Rumusan masalah pada penelitian ini yang
ruang dalam. Lux meter diperlukan untuk
merupakan state of the art-nya adalah bagaimana
melakukan optimasi teknologi double-skin perforated mendapatkan data jumlah cahaya yang diterima
façade dengan motif ornamen khas Suku Dayak sebuah ruangan. Data primer yang didapatkan perlu
terhadap pengaruhnya atas aliran udara dan
pencahayaan alami di ruang dalam. dibuat tabulasi agar memudahkan dalam input data
ke dalam software komputer. Pengambilan data
2. METODE PENELITIAN primer dilakukan dalam satu hari dilakukan sejumlah
Penelitian ini akan dilakukan dengan beberapa tahap. 3 kali pengambilan, yaitu pagi (07:00-09:00), siang
Tahap pertama adalah berusaha merumuskan (12:00-14:00) dan sore (16:00-18:00). Untuk
permasalahan dari kondisi yang terjadi di masyarakat. mendapatkan data yang valid, perlu dilakukan
Dari latar belakang yang ada, telah ditemukan pengambilan data sejumlah beberapa hari dengan
permasalahannya yaitu Bagaimana melakukan
EMARA – Indonesian Journal of Architecture
Vol 1 No 1 – Agustus 2015 ISSN 2460-7878, e-ISSN 2477-5975 3

perhitungan jumlah hari ganjil (3, 5, 7 dan Ragam Hias Kalimantan Barat. Pontianak:
seterusnya). Dewan Kerajinan Nasional Daerah Tingkat I
Pada tahapan pemodelan 3 dimensi, lingkungan fisik Kalimantan Barat.
dan objek yang akan diuji dibuat menggunakan J. M. Blanco, A. B. (2019). Assesment of the influence
software Sketchup 3D kemudian dilakukan simulasi of facade location and orieantation in indoor
berdasarkan model 3 dimensi tersebut menggunakan environment of double skin building envelope
software Xflow dan Rhinoceros dan plugin with perforated metal sheets. Building and
ClimateStudio berdasarkan parameter yang Environment, 1-17.
ditentukan berikut. Koenigsberger, O. H. (2013). Manual of Tropical
Parameter pertama berkaitan dengan bentuk motif Housing and Building Climatic Design. India:
ornamen khas Suku Dayak yang telah dipilih Techastra Solutions Pvt. Ltd.
sebelumnya. Motif tersebut dipilih berdasarkan Lechner, N. (2007). Heating, Cooling, Lighting:
bentukan yang memiliki lebih banyak bukaan atau Metode Desain untuk Arsitektur. Jakarta: PT
dapat diberi pelubangan sehingga membantu aliran RajaGrafindo Persada.
udara dan pencahayaan alami serta secara visual Nissa Aulina Ardiani, M. D. (2017). Glass And
merupakan bentuk yang universal. Perforated Metal Double Skin Façade
Parameter kedua berkaitan dengan persentase luas Performance In Hot Humid Climate .
lubang terhadap luasan bidang keseluruhan yaitu DIMENSI − Journal of Architecture and Built
dengan selisih luas sebesar 10% mulai dari Environment, Vol. 44, No. 2, 143-148.
persentase luasan lubang 30%, 40%, 50% dan 60% S.E. Kwan, R. S. (2020). The Impact of ventilation
seperti yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. rate on the fungal and bacterial ecology of
Parameter ketiga berkaitan dengan sudut kemiringan home indoor air. Building and Environment
terhadap sudut bidang secara horizontal dan vertikal. Volume 177.
Berdasarkan tinjauan teori sudut kemiringan vertikal Satwiko, P. (2009). Fisika Bangunan. Yogyakarta:
yang digunakan memiliki selisih sudut 15° yaitu mulai Penerbit Andi.
dari sudut 15°, 30°, 45°, 60°, dan 75° sedangkan Thanyalak Srisamranrungruang, K. H. (2020).
sudut horizontal yang digunakan memiliki selisih Balancing of natural ventilation, daylight,
sudut 45° berdasarkan pembagian umum arah mata thermal effect for a building with double-skin
angin dalam 8 arah mata angin dan perolehan data perforated facade (DSPF). Energy &
arah datangnya angin yaitu mulai dari sudut 45°, 90° Buildings, 1-14.
dan 135°. Zakia Afroz, G. H. (2020). Evaluation of real-life
3. HASIL DAN PEMBAHASAN demand-controlled ventilation from the
perception of indoor air quality with problem
implications. Energy and Building.

4. KESIMPULAN

5. DAFTAR PUSTAKA

Dewi, F. G. (2012). Pengaruh Kecepatan dan Arah


Udara Terhadap Kondisi Udara Dalam
Ruangan pada Sistem Ventilasi Alami. JUrnal
Rekayasa Mesin Vol. 3, 299-304.
Hj. Sri Kadarwati Aspar Aswin, I. H. (1997). Catatan

Anda mungkin juga menyukai