Pertemuan 14
Pertemuan 14
Pola Kalimat
S+O+P dan S+Ket.Tempat+(o)+P
KALIMAT TRANSITIF
Di dalam Bahasa Jepang kalimat transitif di tandai dengan partikel ‘o’ (を). Tidak seperti Bahasa
Indonesia yang mempunyai pola kalimat S+P+O, Bahasa Jepang menaruh predikat di akhir kalimat (S+O+P).
Perhatikan contoh di bawah ini :
KB は KB を Kata kerja
Kalimat Tanya :
1. Anata wa nani o tabemasuka ?
(Anda Makan apa?)
Watashi wa nani mo tabemasen.
(Saya tidak makan apa-apa )
KB は K.tempat で KB を Kata kerja
Kalimat tanya :
1. Anata wa doko de tokei o kaimashitaka?
(dimana anda telah membeli jam tangan?)
Kalimat Ajakan
Dalam Bahasa Jepang terdapat dua bentuk kalimat ajakan.
1. Menggunakan bentuk ~masen ka
2. Menggunakan bentuk ~mashou
1. Bentuk ~masen ka merupakan bentuk halus, biasa dipakai oleh orang yang
baru dikenal atau ketika berbicara kepada orang yang derajatnya lebih
tinggi.
Pola kalimat ini menggunakan bentuk negatif sopan ditambah ka.
Nomimasu (Minum) → Nomimasenka? (Mau tidak minum?)
- Issho ni Ocha o nomimasenka?
(Mau tidak minum teh bersama-sama?)
2. Bentuk ~mashou, merupakan bentuk biasa, dipakai oleh orang yang sudah
akrab atau orang yang kedudukannya lebih rendah atau sederajat dengan
pembicara.
Pola kalimat ini dengan mengubah bentuk masu menjadi mashou.
Tabemasu (Makan) → Tabemashou (Mari/ayo makan)
Ikimasu (Pergi) → Ikimashou (Mari/ayo pergi)