Puasa Ramadhan
Dan
Berhari Raya
(Eksklusif Dengan Disertai Hadits-Hadits Lemah Dan
Palsu Seputar Ramadhan)
Penerbit:
Yayasan Abu Hurairoh Sengata
bekerjasama dengan
Pemkab. Kutai Timur
Kata Pengantar
Al-Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Hafidzohullah
(Pemimpin Redaksi Majalah al-Mawaddah)
ا ا ا
ُ ُ ْ ُ َ ْ ُ ُه َو َر
: ُ ْ َ أَ َّ א
Puasa adalah sebuah syariat Islam yang agung
nan mulia. Dia dilakukan pada bulan mulia, di
Kata Pengantar 5
dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Karenanya Alloh tidak hanya mensyariat-
kannya pada umat Islam ini, tapi juga pada umat-
umat sebelumnya.
Namun, ironisnya masih banyak kaum muslimin
yang belum mengilmui dengan baik syariat puasa
ini. Sehingga banyak pelanggaran yang diterjang,
banyak kemuliaan yang ditinggalkan. Memang, para
ulama’ sudah banyak yang menorehkan pena untuk
membahas masalah puasa ini. Namun rata-rata
dengan pembahasan yang panjang lebar. Yang mana
itu membuat sebagian kaum muslimin pada zaman
sekarang yang mungkin karena berbagai hal tidak
sempat untuk menelaahnya. Kiranya pada zaman
sekarang ini, yang semuanya serba instan dan praktis,
dibutuhkan penyajian ilmu pun secara praktis.
Oleh karenanya, apa yang dilakukan oleh saudara
kami yang mulia al-Akh Abdullah bin Abdul Hamid
Usman, yang sudah sangat kami kenal dengan baik
ilmu dan akhlaknya selama menuntut ilmu agama
di Ma’had Al Furqon al-Islami gresik jawa timur
dengan menyusun buku saku tentang sifat puasa
Nabi shollallohu alaihi wasallam adalah merupakan
amal kebajikan yang kami berharap kepada Alloh
semoga menjadikannya sebagai amal yang sangat
bermanfaat untuk kaum muslimin.
Semoga Alloh memberikan balasan kebaikan
kepada penulisnya, kedua orang tuanya, para
6 Tuntunan Puasa Ramadhan dan Berhari Raya
masyayikh dan gurunya, serta siapapun yang menye-
barkannya juga tak lupa kepada segenap kaum
muslimin. Amin.
Semoga sholawat serta salam senantiasa ter-
curahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga sahabat
serta pengikutnya dengan baik sampai hari kiamat.
Kata Pengantar 7
8 Tuntunan Puasa Ramadhan dan Berhari Raya
)Muqoddimah (Pembukaan
ا ا ّٰ ا
ا آ ا ا ا ا ّٰ و آ א ا:و אل أ א
כ ذ כ כ أ אכ و ا
א אز زا ا ّٰ ور و
: أא
Muqoddimah (Pembukaan) 13
14 Tuntunan Puasa Ramadhan dan Berhari Raya
Daftar Isi
Daftar Isi 15
4. Allah Akan Langsung Membalas Pahala
Orang Yang Berpuasa. _________________ 33
5. Puasa Dan Al-Qur’an Akan
Memberikan Syafaat Bagi Orang Yang
Menjalankannya. _____________________ 33
6. Orang Yang Berpuasa Akan Masuk
Kedalam Surga Dari Pintu Khusus Yang
Diberi Nama Pintu Ar-Royyan. __________ 34
7. Bau Mulut Orang Yang Berpuasa Lebih
Harum Dari Pada Minyak Kesturi. _______ 35
BAB 5: Kapankah Umat Islam Mulai
Berpuasa _______________________________ 36
BAB 6: Siapakah Yang Wajib Berpuasa?? ___ 40
BAB 7: Orang-Orang Yang Tidak Berpuasa
Dan Hukum Yang Berkaitan Dengan
Mereka _________________________________ 42
1. Kelompok Yang Tidak Boleh Meninggalkan
Puasa ______________________________ 42
2. Kelompok Orang Yang Boleh Berbuka Atau
Berpuasa. ___________________________ 42
3. Orang Yang Tidak Boleh Baginya
Berpuasa ___________________________ 48
BAB 8: Rukun-Rukun Puasa _______________ 49
1. Niat _______________________________ 49
Daftar Isi 17
3. Bercumbu Dan Berciuman Dengan
Istrinya ____________________________ 67
4. Bersiwak (Sikat Gigi), Berkumur dan
Memasukkan Air kedalam Hidung _______ 67
5. Mencicipi Makanan ___________________ 68
6. Transfusi Darah dan Suntikan Yang
Tidak Dimaksudkan Sebagai Pengganti
Makanan ___________________________ 69
7. Berbekam __________________________ 70
BAB 12: Puasa-Puasa Sunnah _____________ 71
1. Puasa Enam Hari Pada Bulan Syawwal ____ 71
2. Puasa Hari Arafah Bagi Orang Yang Tidak
Berhaji _____________________________ 72
3. Puasa Hari ‘Asyura (Tgl 10 Bulan Muharram)
Serta Sehari Sebelumnya ______________ 72
4. Puasa Di Bulan Sya’ban ________________ 73
5. Puasa Hari Senin dan Kamis ____________ 73
6. Puasa Tiga Hari Pada Setiap Bulan _______ 74
7. Puasa Daud (Berpuasa Sehari Dan
Berbuka Sehari) ______________________ 74
8. Sepuluh Hari Di Bulan Dzul Hijjah ______ 75
BAB 13: Hari-Hari Yang Dilarang
Mengerjakan Puasa Di Dalamnya __________ 76
1. Dua Hari Raya (Hari Raya ‘Idul Fithri Dan
‘Idul Adha) __________________________ 76
2. Hari Taysriq (tgl 11, 12, 13 Dzul Hijjah) ___ 77
Daftar Isi 19
10. Hukum Jima’ (Berhubungan Badan)
Dengan Istri Di Siang Hari Dibulan
Ramadhan _________________________ 98
11. Waktu Pelaksanaan Shalat ‘Ied __________ 99
12. Jika Hari Raya Idul Fitri Bertepatan Dengan
Hari Jum’at ________________________ 100
BAB 17: Hadits Lemah Dan Palsu Seputar
Ramadhan _____________________________ 103
Urgensi Ilmu Sanad ______________________ 103
Hadits Pertama __________________________ 104
Hadits Kedua ___________________________ 105
Hadits Ketiga ___________________________ 107
Hadits Keempat _________________________ 111
Hadits Kelima ___________________________ 113
Hadits Keenam __________________________ 115
Hadits Ketujuh __________________________ 116
Hadits Kedelapan ________________________ 116
Hadits Kesembilan _______________________ 117
Hadits Kesepuluh ________________________ 118
Hadits Kesebelas _________________________ 120
Hadits Keduabelas _______________________ 122
Penutup _______________________________ 124
אن ِإ َ א ًא َوا ْ ِ َ א ًא ُ ِ َ ُ َ א
َ َ َ אم َر
َ َ ْ َ
َ
22 Tuntunan Puasa Ramadhan dan Berhari Raya
ِ ِ ْ َ َ َّ م ِ َذ
ْ َ
“Barangsiapa melakukan puasa di bulan
Ramadhan karena iman dan mengharap gan-
jaran dari Allah, maka dosa-dosanya yang
telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no.
2014 dalam Shalat Tarawih, Bab “Keutamaan
Lailatul Qadr”, dan Muslim no. 760 dalam Shalat
Musafir dan Qasharnya, Bab “Motivasi Qiyam
Ramadhan”)
Aku tidak mengetahui ada amalan tertentu untuk
menyambut bulan Ramadhan selain seorang muslim
menyambutnya dengan bergembira, senang dan
penuh suka cita serta bersyukur kepada Allah karena
sudah berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan.
Semoga Allah memberi taufik dan menjadikan kita
termasuk orang yang menghidupkan Ramadhan
dengan berlomba-lomba dalam melakukan amalan
shalih.
Berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan sung-
guh merupakan nikmat besar dari Allah. OIeh
karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
memberikan kabar gembira kepada para sahabat
karena datangnya bulan ini. Beliau menjelaskan
keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan dan janji-
janji indah berupa pahala yang melimpah bagi orang
yang berpuasa dan menghidupkannya.
9876543
A@?>=<;:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu ber-
takwa.” {QS. al-Baqarah; 183}
Juga sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu
‘alahi wa sallam yang diriwayatkan dari Ibnu Umar
radhiyallaahu ‘anhuma:
َ אد ِة أَ ْن ٍ ِ ِ
َ َ َ ، ْ َ َ َ َ ُم ْ َ ا ُ
َو ِإ َ ِאم،ِ ّٰ َوأَ َّن ُ َ َّ ً ا َر ُ ْ ُل ا ُ ّٰ َ ِإ َّ ا ٰ ِإ
26 Tuntunan Puasa Ramadhan dan Berhari Raya
ِ و ِإ،َ ِة
َو َ ْ ِم، ِ َو َ ِّ ْا،אء ا َّ َכ ِאة
َْ َْ َ َّ ا
.אن
َ َ َ َر
“Islam itu dibangun di atas lima perkara (pon-
dasi); (1) kesaksian bahwa tiada ilah (sesem-
bahan) yang berhak diibadahi dengan benar
melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah
Rasulullah, (2) mendirikan shalat, (3) menu-
naikan zakat, (4) haji ke baitullah (ka’bah), dan
(5) berpuasa di bulan Ramadhan. (HR. Bukhari
& Muslim (Muttafaq ‘alaih)
Dan seluruh ummat Islam dari zaman ke zaman
pun telah sepakat akan kewajiban puasa Ramadhan
ditilik dari 2 hal:
Pertama: Bahwa puasa di bulan Ramadhan meru-
pakan salah satu rukun dari rukun-rukun Islam.
Kedua: Mereka pun sepakat bahwa orang yang
mengingkari hukum wajibnya puasa Ramadhan
berarti telah kafir keluar dari agama Islam
(murtad).1
nmlkjih
u ts r q p o
º ... zy x w v
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
אر ٌة
َ َ َ ،ٌ َ ِ َ ،ٌ َ ْ َ ٌ َ ْ َ َِ ْ َ ُ ا ْ َ ْ ر
ْ ِ ُ ا َّ ْ ُ َ ِ َ َ َ א
ْ ُ ،ٌَو َ َאرِ َدة
ِ ِ
ُ َ َ ُ ،אن ِإ ْ َ א ًא َوا ْ َ א ًא
َ َ َ אم َر َ َ ْ َ
. ِ ِ ْ َ א َ َ َّ َم ِ ْ َذ
“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan
dengan keimanan dan penuh pengharapan,
niscaya di ampunilah dosa-dosanya yang telah
lalu.” (Shahih, HR. Bukhari dan Ibnu Majah)
، ِ َ אن ِ ْ َ ِ َ ْ َم ا ْ ِ א ِ ِ ْ ا ِ אم وا ْ ُ آ ُن
َ َ ْ َ ُ َ ّ
َ ْ
אم َ ِ
َ َ َّ أ ْي َر ِّب َ َ ْ ُ ُ ا:אم ُ َ ّ َ ُ ْ ُل ا
ِ ِ ِ ِ
ُ ُ ْ َ َ : َو َ ُ ْ ُل ا ْ ُ ْ آ ُن، ْ ْ ْ ّ َ َ َوا َّ ْ َ َة
Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan 33
ِ َّ َ َ : َ َאل، ِ ِ ِ ِّ َ َ ، ِ َّ ا َّ م ِא
.אن َ ُ ْ ْ ْ ْ َ ْ
“Puasa dan al-Qur’an itu akan memberikan
Syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat
nanti. Puasa akan berkata: “Wahai Tuhanku
saya telah menahannya dari makan dan nafsu
syahwat, karenanya perkenankan aku untuk
memberikan Syafa’at kepadanya”, dan al-Qur’an
pun berkata: “Saya telah menahannya dari tidur
pada malam hari, karenanya perkenankan
aku untuk memberi Syafa’at kepadanya.”
Beliau bersabda, “Maka Syafa’at keduanya
pun diperkenankan.” (Hasan. HR. Ahmad, al-
Hakim, dan Abu Nu’aim)
6. Orang Yang Berpuasa Akan Masuk Kedalam Surga
Dari Pintu Khusus Yang Diberi Nama Pintu Ar-
Royyan.
Nabi bersabda” Sesungguhnya di Surga, ada
sebuah pintu yang bernama ar-Royyan. Kesanalah
masuknya orang-orang yang gemar berpuasa pada
hari kiamat, dan pintu itu tidaklah dimasuki selain
mereka. Disana ada yang menyeru, ‘manakah orang-
orang yang gemar berpuasa itu?’ mereka pun lantas
berdiri, dan tak seorangpun memasukinya selain
mereka. Setalah mereka semua masuk, di tutuplah
pintu itu dan tak seorang pun dapat memasukinya.”
ا ِ ؤ ِ ِ وأَ ِ وا ِ ؤ ِ ِ ِن
َّ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ
َ َ ْ َ َ َ ْ ُכ ْ َ َ ْכ ِ ُ ْ ا
. َ ِ َ َ אن
ْ
“Berpuasalah jika kalian telah melihatnya (hilal),
dan ber-Hari Rayalah- jika melihatnya (hilal),
jika hilal tersebut tertutup bagi kalian, maka
genapkanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh
hari ” (Shahih. HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut Hadits di atas, Umat Islam tidak bisa
memasuki bulan Ramadhan kecuali dengan dua
cara:
1. Melihat Hilal 2
ِإ َّא أُ َّ ٌ أُ ِّ ٌ َ َ ْכ ُ ُ َو َ َ ْ ُ ُ ا َّ ْ َ َכ َ ا
ُ َّ
...َو َ َכ َ ا
“Sesungguhnya kita adalah ummat yang ummi, tidak
pandai menulis juga berhitung, satu bulan adalah
sekian dan sekian…(yakni terkadang 29 hari atau
kadangkala 30 hari)..{HR. Bukhari dan Muslim}”
4. Shahih Fikih Sunnah, hal 146.
.َ َ َر َو َ ِ َار
َ َ
“Tidak boleh melakukan sesuatu yang
berbahaya atau saling membahayakan.”
(Hasan. HR. Ibnu Majah dan ad-
Daruqtuhni, juga Imam Malik dalam
kitabnya al-Muwaththa’ secara mursal dari
Yahya)
Menetap; orang yang dalam perjalanan tidak wajib
baginya untuk berpuasa, tetapi ia boleh memilih
antara tetap berpuasa atau membatalkannya saja.
Dalil yang menunjukkan tidak wajibnya puasa
bagi orang sakit atau orang yang sedang dalam
perjalanan, adalah firman Allah Ta’ala,
MLKJIHGFE
...PO N
“Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain..”
{QS.al-Baqarah; 184}
P O N M LK J I
RQ
“Dan janganlah kamu membunuh
dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.”
{QS. An-Nisa; 29}
Musafir
Orang yang musafir (sedang dalam per-
jalanan) mempunyai dua kondisi:
1. Kondisi Pertama; Puasa akan memberat-
kannya dan menghalanginya untuk ber-
aktifitas (melakukan kebaikan).
Maka jika demikian, sebaiknya
ia tidak berpuasa sebab telah datang
riwayat dari Jabir radhiyallaahu ‘anhu, ia
berkata, “Pada saat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dalam perjalanan, beliau
melihat kerumunan orang dan seorang
laki-laki yang tengah kepayahan maka
44 Tuntunan Puasa Ramadhan dan Berhari Raya
beliau bertanya, “Ada apa ini?” Para
sahabat menjawab, “dia sedang berpuasa.”
Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
. ِ َ َّ ِ َ ا ْ ِ ِ ا َّ ْ ُم ِ ا َ َْ
ّ
“Tidak termasuk kebaikan, berpuasa
ketika safar (perjalanan)” (HR.
Bukhari dan Muslim)
2. Kondisi Kedua; Puasa tidak memberat-
kannya dan tidak menghalanginya untuk
beraktifitas (melakukan kebaikan).
Orang yang dalam kondisi demikian
maka hal tersebut dikembalikan kepada
diri masing-masing. Apakah ia ingin
melanjutkan puasanya ataukah tidak.
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallaahu
‘anhu, ia berkata, “Kami pernah ikut perang
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam pada bulan Ramadhan. Diantara
kami ada yang berpuasa, namun diantara
kami juga ada yang berbuka (tidak berpuasa).
Yang berpuasa tidak mencela yang berbuka,
dan yang berbuka pun tidak mencaci yang
berpuasa. Mereka memandang siapa yang
mampu, maka berpuasa lebih baik baginya,
f e d cb a ` _
g
“Dan berpuasa itu lebih baik bagi kamu,
jika kamu mengetahui” (QS. Al-Baqarah.
184)
Wanita Hamil Dan Wanita Yang Menyusui
Apabila wanita hamil mengkhawatirkan
keselamatan dan kesehatan janinnya, atau
wanita menyusui yang mengkhawatirkan
bayinya, dia khawatir air susunya akan
menjadi sedikit atau hilang sama sekali
ِ َ َّ َو َ َّ َو َ َ َ ِ ا ْ ُ َ א َ ّٰ إ َِّن ا
ِ ِ َّ َ ِة َو َ ِ ا ْ ُ َ א ِ ِ َوا ْ َ א َ ْ ا
َ
.ِ ا َّ ْ َم ِ ْ وا
ُْ َ
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa
ta’ala memberikan keringanan bagi
musafir untuk melakukan setengah shalat
(mengqashar shalatnya), dan (meringan-
kan) untuk berpuasa bagi musafir, wanita
hamil dan wanita menyusui.” (Shahih.
[Shahih Sunan at-Tirmidzi] (no. 574),
Muslim [II/ 787]
Dan bagi keduanya di wajibkan mem-
bayar fidyah dengan memberi makan satu
orang miskin setiap hari yang ia tinggalkan,
sebagaimana firman Allah subahaanahu
wata’ala:
U T S R Q
g ... WV
Orang-orang yang Tidak Berpuasa dan... 47
“… Dan wajib bagi orang-orang yang
berat menjalankannya (jika mereka tidak
berpuasa) membayar fidyah, (yaitu):
memberi Makan seorang miskin... {QS.
Al-Baqarah; 184}
3. Orang Yang Tidak Boleh Baginya Berpuasa
Wanita yang haidh dan nifas
Orang yang sudah lanjut usia dan tidak mampu
untuk berpuasa
Para ulama bersepakat bahwa orang
yang sudah sangat tua dan tidak mampu
berpuasa boleh untuk meninggalkan puasa
di bulan Ramadhan, dan tidak ada kewajiban
mengqadha’ puasanya. Wallhu a’lam. Mereka
hanya diwajibkan memberi makan kepada
satu orang miskin setiap harinya, dan inilah
pendapat mayoritas para Ulama.5
Orang sakit yang tidak bisa lagi diharap lagi
kesembuhannya.
Orang seperti ini memiliki hukum yang
sama seperti orang yang sudah tua renta dan
pikun.
1. Niat
Dasarnya adalah firman Allah Ta’ala:
ponmlkjih
x w v ut s r q
y
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang
lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah
agama yang lurus.” {QS. al-Bayyinah; 5}
Juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
yang bersumber dari sahabat mulia Umar bin Khattab
radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Rukun-rukun Berpuasa 49
אت َو ِإ َّ َ א ِ ُכ ّ ِ ا ْ ٍئ َ א ِ ّ ِ אل אا َ ْ ِإ َّ א ا
َ َّ ْ ُ َ ْ َ
ِ ِ َכא َ ْ ِ ُ ِإ َ ا ّٰ ِ ور
ْ ُ َ َ ُ َ ْ ْ َ َ َ َى
ِ ِِ ِ
ُ ُ َ ْ ْ َ َ ِ ْ َ ُ ُ ِإ َ ا ّٰ َو َر ُ ْ َو َ ْ َכא
َ ِ ُ ْ َ א ُ ِ ْ ُ َ א أَ ِو ا ْ َ َء ٍة َ ْ ِכ ُ َ א َ ِ ْ َ ُ ُ ِإ
ِ َ א א ِإ
ْ ََ َ َ
“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada
niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya
memperoleh (sesuai) apa yang ia niatkan. Maka
barangsiapa yang hijrahnya menuju (keridhaan)
Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada
(keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan barang
siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin di
raihnya atau karena seorang wanita yang ingin
ia nikahi, maka hijrahnya itu kearah apa yang ia
tuju”. (Shahih. HR. Bukhari dan Muslim)
Niat berpuasa di bulan Ramadhan haruslah di
lakukan sebelum fajar pada setiap malamnya.6
Hal ini berdasarkan hadits Hafshah radhiyallaahu
‘anha, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
6 Hal ini di syaratkan bukan hanya dari madzhab Syafi’i,
namun juga dari madzhab Maliki dan Hanbali.
َ ْ ِ ْ َ ُכ َ ٌء؟؟
ْ ْ
“Apakah kamu mempunyai sesuatu (untuk di makan
hari ini)??”
Kami menjawab, “tidak”, maka beliau berkata,
ِ َ ِ ِّ ِإ َذ ْن
.אء ٌم َ ْ
“Jika demikian maka aku berpuasa.”
Rukun-rukun Berpuasa 51
sebuah perbuatan yang bentuknya sama belum tentu
hakikatnya sama pula, seperti orang yang sedang
mencuci anggota tubuhnya persis seperti seseorang
yang sedang berwudhu’, maka orang pertama tidak
dianggap melakukan ibadah jika apa yang ia lakukan
itu tidak diniatkan berwudhu’, dan menjadi sebuah
ibadah jika diniatkan untuk berwudhu, oleh karena
itu puasa itu tidak dianggap sah kecuali dengan
menentukan niat berpuasa sebelumnya.
Al-Imam An-Nawawi berkata, “Puasa
(Ramadhan) tidak sah kecuali dengan adanya niat...”8
2. Menahan Diri Dari Segala Hal Yang Membatalkan
Puasa Mulai dari Terbit Fajar Hingga Matahari
Tenggelam
Allah Ta’ala berfirman:
C BA @ ? > = < ;
KJIHGFED
j UT S R Q P ON M L
“…Maka sekarang campurilah mereka dan ikuti-
lah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu,
dan Makan minumlah hingga terang bagimu
Rukun-rukun Berpuasa 53
BAB 9:
ENAM HAL
YANG MEMBATALKAN PUASA
ِ َ אء َو ِ
ٌ َ َ َْ َ َ ْ َ َ َ ْ َذ َر َ ُ ا َ ْ ُء
. ِ ْ ْ َ ا ْ َ َ َ ْ ًا
َ
“Barang siapa muntah, maka ia tidak wajib
mengqhada’ (mengganti dihari yang lain). Akan
tetapi barang siapa yang muntah dengan sengaja,
maka ia wajib mengqadha’.” (Shahih. HR. at-
Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Abu Dawud)
4 & 5: Datang Bulan (Haidh) dan Nifas
Haidh adalah darah alami yang secara rutin
keluar dari rahim wanita pada hari-hari tertentu.
Jika seorang wanita mendapati haidnya, maka
ia tidak boleh berpuasa, sekalipun hal itu (haidh
dan nifas) terjadi beberapa menit menjelang waktu
Adab-adab Berpuasa 59
air.” (Hasan. HR. Ibnu Hibban (3764), ia me-
miliki syahid (hadits pendukung) dalam riwayat
Ahmad (3/12)
Dan dalam sahur ini, dianjurkan bagi kita
untuk mengakhirkan waktunya sampai menjelang
waktu Shalat Subuh. Dari Anas dari Zaid bin Tsabit
radhiyallaahu ‘anhu ia berkata, “Kami pernah
makan sahur bersama Nabi shallallaahu ‘alahi wa
sallam. Lantas kami beranjak untuk shalat. Aku pun
bertanya, “Berapa jarak antara makan sahur dengan
adzan itu? “ Dia menjawab, “Sekitar (bacaan) lima
puluh ayat.”11
Apabila terdengar adzan padahal di tangannya
masih ada makanan atau minuman, maka ia boleh
menghabiskannya terlebih dahulu. Dalilnya adalah
hadits dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, ia
berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam
bersabda:
Adab-adab Berpuasa 61
ِِ ِ
َ ْ َ َ ِ َ َ َ َ َ ْع َ ْ َل ا ُّ ْورِ َو ْا َْ ْ َ
ِ
ُ َ ْ أَ ْن َ َ َع َ َ א َ ُ َو َ َ ا ً َ َא
“Barang siapa yang tidak mau meninggalkan
perkataan dusta atau perbuatan keji, maka
Allah tidak butuh (pada puasanya), sekalipun
ia meninggalkan makan dan minum.” (Shahih.
HR. Bukhari, Abu Dawud, at-Tirmidzi)
3. Memperbanyak Sedekah dan Mempelajari Al-
Qur’an12
Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata,
“Nabi shallallaahu ‘alahi wa sallam adalah orang
yang paling pemurah di antara manusia. Beliau lebih
pemurah lagi saat bulan Ramadhan, yaitu tatkala
berjumpa dengan Jibril ‘alaihis salam. Dahulu Jibril
‘alaihis salam menghampiri beliau setiap malam
bulan Ramadhan hingga menjelang pagi. Nabi
shallallaahu ‘alahi wa sallam menyetor bacaan al-
Qur’an kepadanya. Setelah menemui Jibril, beliau
lebih pemurah lagi, bahkan di banding angin yang
ِ اا ال ا אس ِ ٍ א
ُ ْ ْ ْ ُ َّ َ َ ْ َ ُ َّ ُ َ َ َ
“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama
mereka masih menyegerakan berbuka.”14
5. Berbuka Dengan Sesuatu Yang Di Sebutkan Hadits
Di Bawah Ini
Dari Anas radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata,
ِ و ِ َ ّٰ אن ر ُل ا ّٰ ِ َّ ا
ُ ْ ُ َ َّ َ َ ْ َ ُ َ ُ َ َ َכ
َ ِْن َ َ ُכ ِّ אت َ َ أَن ٍ ُ َ ر
ْ َ َ ُ ْ ْ َ ُ َ
َ َ ات َ َ א אت َ َ َ ات َ ِْن َ َ ُכ ٍ ُ ر
َ ْ َ َ ُ
َ َ ات ِ َ אء
“Nabi shallallaahu ‘alahi wa sallam berbuka
dengan beberapa butir Ruthab (kurma masak
yang belum dijemur) sebelum shalat. Jika tidak
Adab-adab Berpuasa 63
ada Ruthab, beliau berbuka dengan Tamr
(kurma kering/biasa). Jika tidak ada juga, beliau
meminum beberapa teguk air.” (Hasan Shahih.
HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi)
Mengapa harus sesuatu yang manis-manis
terlebih dahulu???
Sesuatu yang manis akan lebih dapat diterima
dan dapat memberikan kekuatan pada saat perut
kosong. Adapun air, karena setelah melakukan
puasa, akan terjadi semacam kekeringan dalam
hati, jika dibasahi dengan air terlebih dahulu, maka
makanan yang disantap setelahnya akan lebih dapat
bermanfaat. Terlebih lagi kurma dan air memiliki
keistimewaan khusus dan pengaruh tersendiri
bagi kesehatan tubuh yang tidak banyak diketahui,
kecuali oleh dokter spesialis hati. Wallohu a’lam.15
6. Berdoa Saat Berbuka Dengan Mengucapkan Do’a
Dalam Hadits Berikut
Dari Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata,
“Jika Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam
َ ْ َذ َ َ ا َّ ُ َوا ْ َ َّ ِ ا ْ ُ ْو ِق َو َ َ ا
ُ ْ َ ُ َ
.ُ ّٰ إ ِْن َ َאء ا
“Dahaga telah hilang, dan tenggorokan telah
terbasahi. Dan pahala telah di tetapkan, Insya
Allah.” (Hasan. HR. Abu Dawud)
Adab-adab Berpuasa 65
BAB 11:
HAL-HAL YANG DIPERBOLEHKAN
BAGI ORANG YANG BERPUASA
ُ ِ ْ ُ אن
َ َ َכ َّ َ َ َ ْ ِ َو ُ ّٰ َ َ َّ ا ِ َّ أَ َّن ا
ُ ْ ُم ِ ِ אع ِ ًُ א
َ َ ْ َ ُ َو َّ ُ ٍ َ ْ ُ
ِ ِאئ و א ِ
ُ َُ َ ٌ َ َ ُ אن َر ُ ُل ا ّٰ ُ َ ِّ ُ َو
َ َכ
ِ ِ ِ ِر ِאئ و ِכ أَ ככ و
ْ ْ ُ ُ َ ْ ُ َّ َ َ ٌ َ َ ُ َ
“Dulu Nabi pernah mencium dan memelukku,
padahal ketika itu Nabi tengah berpuasa, hanya
saja beliau adalah orang yang paling kuat
menahan nafsunya di antara kalian.”
Perkataan Aisyah ini mengisyaratkan kepada
kita bahwa jika seorang suami termasuk orang yang
tidak kuat menahan nafusnya, selayaknya untuk
menjauhi hal tersebut diatas. syaddan lidz dzarii’ah
(untuk menutup celah-celah kejelekan)
4. Bersiwak (Sikat Gigi), Berkumur dan Memasukkan
Air kedalam Hidung
Hanya saja Rasulullah melarang berlebih-
אق ِإ َّ أَ ْن َ ُכ ْ َن َ ِאئ ً א
ِ َ ِْ ِ وאِ ْ ِ ا
ْ ََ
“Bersungguh-sungguhlah ketika memasukkan air
kedalam hidung (istinsyaq), kecuali jika engkau
sedang berpuasa.” (Shahih. HR. at-Tirmidzi)
5. Mencicipi Makanan
Mencicipi makanan bagi seorang ibu misalnya,
di bolehkan oleh Agama kita, namun dengan catatan
tidak sampai masuk ke tenggorokan. Hal tersebut
di dasarkan pada riwayat shahih dari Ibnu abbas
radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata:
א أَو ا َ ْ َس أَ ْن َ ُ ْو َق ا
ْ َ َ َ ْ َّ ْ َّ َ
ِאئ و
ٌ َ َ ُ َ ُ َْ َ ْ ُ َْ
“Tidak mengapa seseorang mencicipi cuka atau
yang lainnya selama tidak dimasukkan kedalam
kerongkongannya, sedangkan dia dalam keadaan
berpuasa.” (Hasan, HR. Bukhari dan Baihaqi)
Peringatan: Merupakan sesuatu yang diper-
bolehkan apabila seorang ibu rumah tangga misal-
nya, ingin menyiapkan makanan agar dipakai untuk
ِ ِ َ
َ ُ أ َّن ا َّ ِ َّ َ َّ ا ّٰ ُ َ َ ْ َو َ َّ َ ا ْ َ َ َ َو
ِ
אء ٌم َ
“Sesungguhnya Nabi shallallaahu ‘alahi wa
sallam berbekam sedang beliau berpuasa.”17
ٍ َ ِ ِ ًّא
ال َّ ْ ُ َ َ ْ َאن ُ َّ أ
َ َ َ אم َر َ َ ْ َ
ِ ِ َ َכ
ْ َّ אن َכ َ אم ا
“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan
kemudian melanjutkannya dengan puasa enam
hari di bulan Syawwal, maka ia seperti berpuasa
selama setahun penuh.” (Shahih. HR. Muslim,
Abu Dawud, at-Tirmidzi)
Puasa-puasa Sunnah 71
2. Puasa Hari Arafah Bagi Orang Yang Tidak Berhaji
Dianjurkan bagi orang yang tidak melaksanakan
ibadah haji untuk berpuasa pada hari Arafah, sesuai
hadits dari Abu Qotadah,
ِ ا ِ أَن כ ِ ِ ِ
َ ّ َ ُ ْ ّٰ َ َ ُ َ ْ َאم َ ْ م َ َ َ َ أ
ُ َ
َ َ ا َّ ِ َ ْ َ ُه ِ
َ َوا، ُ َ ْ َ َّ ا َّ َ َ ا
“Puasa di hari Arafah, aku mengharapkan
balasan dari Allah untuk mengampuni (dosa-
dosa) selama setahun sebelumnya dan tahun
berikutnya”. (Shahih. HR. Muslim)
3. Puasa Hari ‘Asyura (Tgl 10 Bulan Muharram) Serta
Sehari Sebelumnya.
Dianjurkan banyak berpuasa di bulan Muharram,
sesuai hadits Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu
bahwa Nabi shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda:
ُ َ ْ َ ْ אن ُ ْ َ ُض ِ ْ ِ َ א ا
َ َ אل ِ ِ
َ ْ َ َذا َכ
ِ وأُ ِ أَن ض، ِ َ ر ِب ا ْ א
ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُّ َ َ ْ َ ّ َ
وأَ א ِאئ
ٌ َ َ َ
“Pada dua hari itu segala amal perbuatan dipa-
parkan (dilaporkan) kepada Tuhan semesta
alam, dan aku ingin amal perbuatanku (dilapor-
kan) sedang aku dalam keadaan berpuasa.”
Puasa-puasa Sunnah 73
(Hasan. HR. an-Nasaa’I, Ahmad, al-Baihaqi)
6. Puasa Tiga Hari Pada Setiap Bulan
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah, dia berkata, “Kekasihku shallallaahu ‘alahi
wa sallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara,
Agar aku berpuasa tiga hari pada setiap bulan
Melakukan dua raka’at shalat dhuha
Dan shalat witir sebelum tidur.” (Shahih. HR.
Bukhari dan Muslim)
Tiga hari yang disunnahkan tersebut dianjurkan
agar bertepatan dengan ayyamul bidh (hari-hari
putih), yaitu tanggal 13, 14, 15 pada setiap bulannya,
sesuai sabda Nabi shallallaahu ‘alahi wa sallam:
“Dan berpuasalah tiga hari pada setiap bulan, ia
menyerupai dahr (setahun), hari-hari putih yaitu
hari ketigabelas, empatbelas, dan limabelas.”
(Shahih, dengan syawahidnya (hadits-hadits
pendukungnya). HR. an-Nasaa’i)
7. Puasa Daud (Berpuasa Sehari Dan Berbuka Sehari)
Dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, Nabi
shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda,
“Puasa yang paling di cintai Allah adalah puasa
Nabi Daud. Yaitu satu hari berpuasa, sehari
berikutnya beliau berbuka (tidak berpuasa).”
(Shahih. HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa-puasa Sunnah 75
BAB 13:
HARI-HARI YANG DILARANG
MENGERJAKAN PUASA DI
DALAMNYA
1. Dua Hari Raya (Hari Raya ‘Idul Fithri Dan ‘Idul Adha)
Tidak ada khilaf (perbedaan pendapat) di
kalangan para ulama tentang larangan berpuasa pada
dua hari ini, baik puasanya itu berupa puasa nadzar,
puasa sunnah, atau puasa karena kaffarat (denda)
dan lain sebagainya.
Hal tersebut sesuai dengan hadits Abu Ubaid
radhiyallaahu ‘anhu, dia menceritakan, “Aku pernah
menghadiri shalat ‘Ied bersama Umar bin Khattab,
lalu ia berkata,
ِ َ ّٰ אن َ ر ل ا ّٰ ِ َّ ا ِ ِ
ْ َ ُ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ان
م כ ِ ِ א ِ כ:ِ א ِ ِ א و
ْ ُ َ ْ ْ ُ َ َ َ ٌ ْ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َ
ِככ ِ ِ ِ ْכ ن َوا ْ ُم ا
ُْ ُُ ْ ْ َ ُُ َ َ
אم أَ ْכ ٍ َو ُ ٍب َ
ُ َّ אم ا َّ ْ ِ ْ ِ أ
َ
ُ َّ أ
ْ
“Hari-hari Tasyriq, adalah hari makan dan
minum.” (Shahih. HR. Muslim)
Dari riwayat Abu Murrah, mantan budak Ummu
Hani, dia bersama Abdullah bin Amr datang kepada
ayahnya, Amru bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhu. Lalu
‘Amr menyodorkan makanan kepada mereka berdua
seraya berkata, “Makanlah.” Dia berkata, “Saya
sedang berpuasa.” ‘’Amr berkata, “Makanlah, karena
hari ini adalah hari, dimana Rasulullah shallallaahu
‘alahi wa sallam menyuruh kami berbuka dan
melarang kami berpuasa.” (Shahih. HR. Abu Dawud)
Imam Malik menjelaskan, “yang dimaksud
adalah hari Tasyriq.”
ِ ِ ِ
َ َ ْ َ َ ْ אم ا َ ْ َم ا ي ُ َ ُّכ
َ َ ْ َ
ِ ِ أَ א ا َ א
َ
“Barangsiapa berpuasa pada hari syakk (yang
diragukan), berarti ia telah mendurhakai Abu
Qasim shallallaahu ‘alahi wa sallam” (Shahih.
HR. Bukhari secara mu’allaq)
9. Puasa Terus Menerus Selama Setahun
Dari Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhu, tatkala
disebutkan mengenai orang yang menyambung
puasanya, maka Nabi shallallaahu ‘alahi wa sallam
bersabda kepadanya,
אم
َ َ ْ َ אم
َ َ َ ، َ َ َ אم ا
َ َ ْ َ אم
َ َ َ
َ َ َ ْ אم ا
َ َ ْ َ אم َ َ َ ,َ ََ ْا
“Tidak ada puasa bagi yang berpuasa selamanya,
tidak ada puasa bagi yang berpuasa selamanya,
tidak ada puasa bagi yang berpuasa selamanya.”
(Shahih. HR. Muslim)
Ï Î Í Ì Ë Ê É...
“…Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit”. {QS. Al-Israa’; 85}
Imam Ibnu Qudamah18 berkata,
“Ketahuilah, bahwasanya didalam ibadah puasa
itu terdapat bagian tertentu yang tidak terdapat di
אم َ ِ َّ ُ ِ َو ِ
َ َ ّ آد َم َ ُ ِإ َّ ا
َ ِ ْ ُכ ُّ َ َ ِ ا
ْ
ِ ِ أ َ َא أ َ ِ ي
ْ ْ
“Setiap amalan anak Adam adalah untuknya,
kecuali puasa. Sesungguhnya itu adalah untukKu,
dan Aku-lah yang akan membalasnya.” (Shahih.
HR. Bukhari dan Muslim)
Kelebihan puasa dapat dilihat dalam dua makna:
Pertama, ibadah puasa adalah amalan yang ter-
sembunyi dan amalan bathin yang tidak bisa dilihat
oleh orang lain sehingga tidak mudah disusupi
penyakit riya’.
Kedua, puasa adalah media untuk menundukkan
musuh Allah. Sebab, sarana yang dipergunakan
musuh ini (syaithan) adalah syahwat. Sedangkan
syahwat akan menjadi kuat sebab makanan dan
minuman. Selagi lahan syahwat tetap subur, maka
syaithan dapat bebas berkeliaran dilahan gembalaan
yang subur tersebut. Akan tetapi jika syahwat dapat
ditinggalkan, maka jalan kesanapun akan menjadi
sulit.
Kemudian beliau melanjutkan:
Rahasia-rahasia Puasa 81
Puasa memiliki 3 tingkatan makna:
1. Puasa secara umum.
Yaitu menahan perut untuk tidak makan dan
minum serta menahan kemaluan untuk tidak
melampiaskan Syahwatnya.
2. Puasa secara khusus.
Yaitu menahan pandangan, menahan lidah,
pendengaran, tangan, kaki, dan seluruh anggota
tubuh dari perbuatan dosa.
3. Puasa yang lebih khusus dari yang khusus.
Yaitu puasanya hati dari hasrat-hasrat yang hina
dan pikiran-pikiran yang dapat menjauhkan
dirinya dari Allah subhaanahu wata’ala,
Hikmah lainnya ialah orang kaya akan menya-
dari seberapa besar nikmat kekayaan yang telah
Allah curahkan kepadanya, Allah telah memberikan
kepadanya nikmat makan, minum, jima’ (ber-
setubuh) pada saat banyak orang yang tidak menda-
patkannya. Alhasil, ia pun memuji dan bersyukur
kepada Allah atas nikmat dan kemudahan yang telah
diberikan-Nya.
Hikmah lainnya ialah puasa menghilangkan
kesombongan jiwa pelakunya sehingga ia akan men-
jadi orang yang tunduk kepada kebenaran dan ber-
sikap lembut terhadap sesama makhluk.
Hikmah lainnya ialah rasa lapar dan dahaga akan
Rahasia-rahasia Puasa 83
BAB 15:
MENELADANI RASULULLAH
DALAM BERHARI RAYA20
DEFINISI ‘IED
‘Ied berarti suatu hari ketika terjadi perkumpulan,
kata ini diambil dari kata ‘aada-ya’uudu (kembali)
Sebagaimana dikatakan oleh al-‘allaamah Ibnu
‘Abidin berkata; “Disebut ‘ied karena pada hari itu
Allah Ta’ala memiliki berbagai macam kebaikan”
ِ ِ
َّ َ ِ ْ ْ אن َر ُ ْ ُل ا ّٰ َ َ ْ ُ ْو َ ْ َم ا
َ َכ
ٍ َ َ ْ ُכ
ات
ََ َ
“Pada hari ‘Idul Fitri, tidaklah Rasulullah
shallallaahu ‘alahi wa sallam berangkat, melain-
kan setelah beliau memakan beberapa butir
kurma.”21 Dalam riwayat yang lain disebutkan,
“Beliau memakannya dalam jumlah yang
ganjil.”22
4. Dan sebaliknya, tidak boleh makan terlebih dahulu
sebelum berangkat shalat pada Hari Raya ‘Idul
Adha.
Diriwayatkan dari Buraidah radhiyallaahu
‘anhu, ia berkata:
ِ ِ
ُ ُّ אم َ ْ ُ َو
َ َ ,אت َو َ َ ْ َ ْ ٌم
َ َ ْ َ
“Barangsiapa yang mati, dan ia mempunyai
tanggungan puasa, maka hendaknya keluarganya
mempuasakan untuknya.” (Sahih. HR. Bukhari
dan Muslim)
wallohu a’lam.23
،ا َّ ْ ُم َ ْ َم َ ُ ْ ُ ْ َن َو ْا ِ ْ َ ْ َم ُ ْ ِ ْو َن
ُ ُ
94 Tuntunan Puasa Ramadhan dan Berhari Raya
َ ْ َم ُ َ ُّ ْ َن َ ْ َ َو ْا
“Puasa adalah hari saat kalian berpuasa, idul
fitri adalah hari saat kalian berbuka, dan idul
adha adalah hari saat kalian berkurban.”
َ ُ ْ ُ ْ ا َ َّ َ ُوا ا ْ ِ َ َل أَ ْو ُ ْכ ِ ُ ا َ
َ
َ ُوا ا ْ ِ َ َل أَ ْو ِ وا و،ة ِ ْا
َ َّ َ ْ ُ ْ ُ َ َ َ َّ
ِ ُ ا ا ْ ِ َّ َة ُ ْכ
“Jangan berpuasa sampai melihat hilal atau
menyempurnakan jumlah tanggal, dan jangan
berbuka sampai melihat bulan atau menyem-
purnakan jumlah tanggal.”
Dan Hadits-hadits seperti ini masih banyak lagi
jumlahnya.
Pada kedua hadits di atas Rasulullah tidak me-
nunjuk kepada perbedaan mathla`, padahal beliau
mengerti hal itu. Dan ada beberapa ulama yang ber-
pendapat bahwa setiap Negara tergantung kepada
ِ ِ ا ِ ْؤ ِ ِ وأَ ْ ِ وا ِ ْؤ
َ ُ ُْ َ َ ُ ُْ ْ ُ
“Berpuasalah karena melihat hilal dan berbu-
kalah karena melihat hilal.” (Sahih. HR. Bukhari
dan Muslim)
Pendapat di atas memiliki kekuatan. Pendapat
ini juga dipilih oleh para anggota majlis Hai`ah
MLKJIHGFE
...PO N
“Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain..”
{QS.al-Baqarah; 184}
Sedangkan hukum kaum wanita dalam hal ini,
sama seperti kaum lelaki. Jika seorang wanita wajib
mengerjakan puasa, maka wajib baginya membayar
kaffarat, serta mengqadha`. Tapi jika ia sedang
bepergian atau sakit, sehingga dibolehkan berbuka,
maka tidak ada kaffarat baginya.26
26 Idem.
ِ ّ َ ُ ْ َ ِّ َ ُ َ ْ َ َאء أَ ْن
َ
“Barang siapa yang ingin shalat (Jum’at), hendak-
lah dia shalat.”28
Juga sabda beliau:
ِ ِ
ْ َ َو َ ْ َ ا ِ ْ َאد؛ َ َ َאل، ِ ْ ّ َ ا אد
ُ َ ِْ ا
َ َאء َא َ َאء
“Sanad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada
sanad, maka orang akan berkata semaunya.” 31
Dengan adanya sanad, suatu perkataan tentang
ajaran Islam dapat ditelusuri asal-muasalnya.
Oleh karena itu, penting sekali bagi umat muslim
HADITS PERTAMA
ُ ْ ُ ْا َ ِ ُ ا
“Berpuasalah, kalian akan sehat.”
RIWAYAT HADITS: Hadits ini diriwayatkan
oleh Abu Nu’aim di Ath Thibbun Nabawi sebagaimana
dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya
(3/108), oleh Ath Thabrani di Al Ausath (2/225), oleh
Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (3/227).
HUKUM HADITS: Hadits ini dhaif (lemah),
HADITS KEDUA
ِ ِ
אؤ ُه َ َ ِ َ ْ ُم ا َّ אئ
ُ َ َو ُد، ٌ ْ ِ ْ َ ُ ُ ْ ُ َو،אد ٌة
ٌ َ َو َ َ ُ ُ ُ َ א، אب
ٌ َ َ ُْ
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah,
diamnya adalah tasbih, do’anya dikabulkan, dan
amalannya pun akan dilipatgandakan pahala-
nya.”
RIWAYAT HADITS: Hadits ini diriwayatkan
oleh Al Baihaqi di Syu’abul Iman (3/1437)
HUKUM HADITS: Hadits ini dhaif,
sebagaimana dikatakan Al Hafidz Al Iraqi dalam
Takhrijul Ihya (1/310). Al Albani juga mendhaifkan
hadits ini dalam Silsilah Adh Dha’ifah (4696).
، ِ א أَ א ا אس أَ כ
ٌ ْ َ ٌ ْ َ ٌ ْ َ ْ ُ َّ َ ْ َ ُ َّ َ ُّ َ
ِ ْ َِ ِ َ َ ٌ َ ِ أ
ُ ّٰ َ َ َ ا، ٍ ْ َ ْ ٌْ ْ ْ
..... אم َ َ َ ُّ ً א ِ ِ ِ و، ِ ِ א
ْ َ َ َ ً َ ْ َ َُ َ
( ِ ِ َ َכ َ ) ِإ...............................
َو ُ َ َ ْ أَ َّو ُ ُ َر ْ ُ ٌ َو و ْ ُ ُ َ ْ ِ ٌة َو
َ ٌ
. ِآ ِ ُه ِ ْ ٌ ِ َ ا َّאر
ُ
“Wahai manusia, bulan yang agung telah men-
datangi kalian. Di dalamnya terdapat satu
malam yang lebih baik dari 1. 000 bulan. Allah
menjadikan puasa pada siang harinya sebagai
sebuah kewajiban, dan menghidupkan malam-
nya sebagai ibadah tathawwu’ (sunnah). Barang-
siapa pada bulan itu mendekatkan diri (kepada
Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah
mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan
yang lain. Barangsiapa mengerjakan satu per-
buatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan
70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan
adalah bulan kesabaran, sedangkan kesabaran
itu balasannya adalah surga. Ia (juga) bulan
ِ ِ
ُ َ َ ُ ، אن ِإ ْ َ א ًא َوا ْ َ א ًא
َ َ َ אم َر َ َ ْ َ
ِ ِ ْ א َ َ َّ م ِ َذ
ْ َ َ
“Orang yang puasa Ramadhan karena iman
dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.38,
Muslim, no.760)
Dalam hadits ini, disebutkan bahwa ampunan
Allah tidak dibatasi hanya pada pertengahan
Ramadhan saja. Lebih jelas lagi pada hadits
yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
אن ُ ِّ َ ِت ِ ٍ
َ َ َ َ ْ ِ َر ْ َ ْ َ אن أَ َّو ُل
َ ِإ َذا َכ
َ ِ َو َ َد ُة ا، ُ ِ ا َّ א
ابُ َ ْ َو ُ ّ َ ْ أ، ِّ ِ َ َ
اب َ ِ
ُ َ ْ َو ُ ّ َ ْ أ،אب
ٌ َ َ َ ُ ْ َ ْ ِ ْ َ א، ِا َّאر
ْ
Hadits Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan 109
: َو ُ َ ِאدي ُ َ ٍאد،אب ِ
ٌ َ ُ ْ َ ْ ْ َא ،ِ ا
ْ َ َ َّ َ
، ِ ْ َ َو َא َא ِ ا َّ ِ أ، ْ ِ ْ َِ أ َ َא َ א ِ َ ا
ْ ّ َ ْ
ٍ َ َ ُّ و َذ َכ ُכ، ِا אر ِ و ِ َّ ِ َ אء
ْ َ َّ َ ُ َُ َ
“Pada awal malam bulan Ramadhan, setan-
setan dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu neraka
ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka.
Pintu surga dibuka, tidak ada satu pintu
pun yang ditutup. Kemudian Allah menyeru:
‘Wahai penggemar kebaikan, rauplah sebanyak
mungkin, wahai penggemar keburukan, tahanlah
dirimu’. Allah pun memberikan pembebasan
dari neraka bagi hamba-Nya. Dan itu terjadi
setiap malam” (HR. Tirmidzi 682, dishahihkan
oleh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)
Adapun mengenai apa yang diyakini oleh seba-
gian orang, bahwa setiap amalan sunnah kebaikan
di bulan Ramadhan diganjar pahala sebagaimana
amalan wajib, dan amalan wajib diganjar dengan 70
kali lipat pahala ibadah wajib diluar bulan Ramadhan,
keyakinan ini tidaklah benar berdasarkan hadits
yang lemah ini. Walaupun keyakinan ini tidak benar,
sesungguhnya Allah ta’ala melipatgandakan pahala
amalan kebaikan berlipat ganda banyaknya, ter-
utama ibadah puasa di bulan Ramadhan.
َ َّ ا ّٰ ُ َ َ ِ َو َ َّ ِإ َذا ِ ّٰ אن ر َل ا
َ ْ ْ ُ َ َ َכ
َ َכ ُ ْ ُ َو َ َ رِ ْز ِ َכ ا: أَ ْ َ َ َאل
َّ ُ َّ َ
ِ ِإ כ أَ ا ِ ا ِّ ِ ْ َ َ ت َأ
ُ ْ ّ ُ ْ َّ َ ْ َ َّ َّ َ ُ ْ َ ْ
“Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma
laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal
minni, innaka antas samii’ul ‘aliim.”
RIWAYAT HADITS: Hadits ini diriwayatkan
oleh Abu Daud dalam Sunan-nya (2358), Adz
Dzahabi dalam Al Muhadzab (4/1616), Ibnu Katsir
dalam Irsyadul Faqih (289/1), Ibnul Mulaqqin dalam
Badrul Munir (5/710)
HUKUM HADITS: Ibnu Hajar Al Asqalani
berkata di Al Futuhat Ar Rabbaniyyah (4/341) :
“Hadits ini gharib, dan sanadnya lemah sekali”.
Hadits ini juga didhaifkan oleh Asy Syaukani dalam
Nailul Authar (4/301), juga oleh Al Albani di Dhaif
Al Jami’ (4350). Dan doa dengan lafadz yang semisal,
semua berkisar antara hadits lemah dan munkar.
Sedangkan doa berbuka puasa yang tersebar
dimasyarakat dengan lafadz:
ا ّٰ ُ َ َ ِ َو َ َّ ِإ َذا
َ ْ َّ َ ِ ّٰ אن َر ُ ْ َل ا
َ َכ
َ ُ َوا ْ َ َّ ِ ا ُ ْو ُق َّ أَ ْ َ َ َ َאل َذ َ َ ا
ُ
ُ ّٰ َو َ َ ا ْ َ ْ إ ِْن َ َאء ا
ُ َ
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi
HADITS KELIMA
ٍ ِ َ َ ر ِ א َ
َ ْ אن ْ َ ْ ِ ُر ََ ْ ً َْ ََ َْ ْ أ
ُ َّ אم ا َّ ْ َ ُכ
َ َ إن ْ َ ْ َ ْ ِ ِ َو
“Orang yang sengaja tidak berpuasa pada suatu
hari di bulan Ramadhan, padahal ia bukan
orang yang diberi keringanan, ia tidak akan
dapat mengganti puasanya meski berpuasa terus
menerus.”
ِ
ْ ٌ ْ אن ا َ َ َ אن َ َِّن َر
َ َ َ َ ُ ْ ُ ا َر َ
אن ِ
َ َ َ אء ا ّٰ ِ َ َ א َ َو ِכ ْ ُ ُ ا َ ْ ُ َر َ
َ ْأ
“Jangan menyebut dengan ‘Ramadhan’ karena ia
adalah salah satu nama Allah, namun sebutlah
dengan ‘Bulan Ramadhan.”
RIWAYAT HADITS: Hadits ini diriwayatkan oleh
Al Baihaqi dalam Sunan-nya (4/201), Adz Dzaahabi
dalam Mizanul I’tidal (4/247), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil
Fid Dhu’afa (8/313), Ibnu Katsir di Tafsir-nya (1/310).
HUKUM HADITS: Ibnul Jauzi dalam Al
Maudhuat (2/545) mengatakan hadits ini palsu.
Namun, yang benar adalah sebagaimana yang
dikatakan oleh As Suyuthi dalam An Nukat ‘alal
Maudhuat (41) bahwa “Hadits ini dhaif, bukan
palsu”. Hadits ini juga didhaifkan oleh Ibnu ‘Adi
dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (8/313), An Nawawi
dalam Al Adzkar (475), oleh Ibnu Hajar Al Asqalani
dalam Fathul Baari (4/135) dan Al Albani dalam
Silsilah Adh Dhaifah (6768).
Yang benar adalah boleh mengatakan ‘Ramadhan’
saja, sebagaimana pendapat jumhur ulama karena
banyak hadits yang menyebutkan ‘Ramadhan’ tanpa
‘Syahru (bulan)’.
ِ
אء ِ َ َ َ أَ َّن َ ْ َ َر
َ َّ אن ُ َ َ ّ ٌ َ ْ َ ا
ِ ْ ِ َوا َ ْر ِض َ ُ َ ُ إ ِ َ َכ ِאة ا
ْ
“Bulan Ramadhan bergantung di antara langit
dan bumi. Tidak ada yang dapat mengangkatnya
kecuali zakat fithri.”
RIWAYAT HADITS: Hadits ini disebutkan
oleh Al Mundziri di At Targhib Wat Tarhib (2/157).
Al Albani mendhaifkan hadits ini dalam Dhaif At
Targhib (664), dan Silsilah Ahadits Dhaifah (43).
HUKUM HADITS: Yang benar, jika dari hadits
ini terdapat orang yang meyakini bahwa puasa
Ramadhan tidak diterima jika belum membayar
zakat fithri, keyakinan ini salah, karena haditsnya
dhaif. Zakat fithri bukanlah syarat sah puasa
Ramadhan, namun jika seseorang meninggalkannya
ia mendapat dosa tersendiri.
HADITS KEDELAPAN
HADITS KESEMBILAN
ِ ٍ
ْ اب َ َو َ َ ٍאم َ َ َ ِאئ ً א
َ ََ َ ْ َ
َ א َ אت ِ ُ َّ ْ َ َ ْ ِ ا َ َ ِئכ َ ََل
ٍ
َِ َ َ ا َ ْ ر ِ ِ ِ َ َ َّ َ אن َو َ َ َ َ ْ ِ َر
ْ ْ ْ
“Barangsiapa memberi hidangan berbuka puasa
dengan makanan dan minuman yang halal, para
malaikat bershalawat kepadanya selama bulan
Ramadhan dan Jibril bershalawat kepadanya di
malam lailatul qadar.”
RIWAYAT HADITS: Hadist ini diriwayatkan
ِ ِ َ א َכ
ُ َّ َ َ ْ َ أ، אن َ ُ ْ َ أَ ْ ِ ه ً َ ْ َ َ َ ِאئ
َ
أَ ْ ِ ا َّ ِאئ ِ َ ًئא ْ
ِ
ُ َ ُْ َ
ْ
“Siapa saja yang memberikan hidangan berbuka
puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia
akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa
sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At
Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)
HADITS KESEPULUH
. ِ َ ِ ِإ َ ا ِ َ ِאد ا َ ْכ َ ِ ِ ِ
َ ْ َر َ ْ َא َ ا َ אد ا
ُ َ ِ : ؟ َ َאل
ِ ْ َ אد ا َو َ א ا ِ אد ا َכ: َ א ْ ا
َْ ُ َ
118 Tuntunan Puasa Ramadhan dan Berhari Raya
“Kita telah kembali dari jihad yang kecil menuju
jihad yang besar.” Para sahabat bertanya:
“Apakah jihad yang besar itu?” Beliau bersabda:
“Jihadnya hati melawan hawa nafsu.”
RIWAYAT HADITS: Menurut Al Hafidz Al Iraqi
dalam Takhrijul Ihya (2/6) hadits ini diriwayatkan
oleh Al Baihaqi dalam Az Zuhd. Ibnu Hajar Al
Asqalani dalam Takhrijul Kasyaf (4/114) juga
mengatakan hadits ini diriwayatkan oleh An Nasa’i
dalam Al Kuna.
HUKUM HADITS: Hadits ini adalah hadits
palsu. Sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam
di Majmu Fatawa (11/197), juga oleh Al Mulla Ali
Al Qari dalam Al Asrar Al Marfu’ah (211). Al Albani
dalam Silsilah Adh Dhaifah (2460) mengatakan
hadits ini Munkar.
Hadits ini sering dibawakan para khatib dan
dikaitkan dengan Ramadhan, yaitu untuk menga-
takan bahwa jihad melawan hawa nafsu di bulan
Ramadhan lebih utama dari jihad berperang di
jalan Allah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,
“Hadits ini tidak ada asalnya. Tidak ada seorang
pun ulama hadits yang berangapan seperti ini, baik
dari perkataan maupun perbuatan Nabi. Selain itu
jihad melawan orang kafir adalah amal yang paling
mulia. Bahkan jihad yang tidak wajib pun merupakan
amalan sunnah yang paling dianjurkan.” (Majmu’
Fatawa, 11/197). Artinya, makna dari hadits palsu ini
Hadits Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan 119
pun tidak benar karena jihad berperang di jalan Allah
adalah amalan yang paling mulia. Selain itu, orang
yang terjun berperang di jalan Allah tentunya telah
berhasil mengalahkan hawa nafsunya untuk mening-
galkan dunia dan orang-orang yang ia sayangi.
HADITS KESEBELAS
HADITS KEDUABELAS
: َو َ ْ ِ ُ ا ُ ُ ْ َء، َ ْ ٌ ُ ْ ِ ا َّ ِאئ
ُ
، وا َّ َ ِא َّ ْ َ ِة،ُ َ ِ َّ وا،ُ ِ َوا،ا ْ َכ ِ ُب
ُ ْ َْ
وا ِ ُ ا َ א ِ ُة
َ ْ َ
Hadits Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan 121
“Lima hal yang membatalkan puasa dan mem-
batalkan wudhu: berbohong, ghibah, namimah,
melihat lawan jenis dengan syahwat, dan
bersumpah palsu.”
RIWAYAT HADITS: Hadits ini diriwayatkan
oleh Al Jauraqani di Al Abathil (1/351), oleh Ibnul
Jauzi di Al Maudhu’at (1131)
HUKUM HADITS: Hadits ini adalah hadits
palsu, sebagaimana dijelaskan Ibnul Jauzi di Al
Maudhu’at (1131), Al Albani dalam Silsilah Adh
Dhaifah (1708).
Yang benar, lima hal tersebut bukanlah PEM-
BATAL PUASA, namun PEMBATAL PAHALA
PUASA. Sebagaimana hadits:
رب ا א ا
“Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian Alam”