Anda di halaman 1dari 5

Khotbah Jum’at

23 november 2024
Suryawan r

‫إَّن اْلَحْم َد ِهلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ْه َو َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َأْنُفِس َنا‬
‫ َم ْن َيْهِدِه ُهللا َفَال ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْلُه َفَال َهاِدَي‬،‫َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬
‫ َو َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًد ا َع ْبُد ُه‬.‫َلُه‬
‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َنِبِّيَنا ُمَحَّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َم ْن‬.‫َو َر ُس ْو ُلُه‬
‫ َيا َأُّيَها الَّناُس ُأْو ِص ْيُك ْم َو ِإَّياَي ِبَتْقَو ى‬.‫َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم اْلِقَياَم ِة‬
‫ َيا َأُّيهَا اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َح َّق‬:‫ َقاَل َتَع اَلى‬. ‫ِهللا َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬
‫ َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقْو ا‬:‫ َقاَل َتَع اَلى‬. ‫ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأنُتْم ُّم ْس ِلُم ْو َن‬
‫َر َّبُك ُم اَّلِذ ْي َخ َلَقُك ْم ِّم ْن َنْفٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َجَها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا‬
‫ِر َج اًال َك ِثْيًرا َو ِنَس آًء َو اَّتُقوا َهللا اَّلِذ ْي َتَس آَء ُلْو َن ِبِه َو ْاَألْر َح اَم ِإَّن َهللا َك ان‬
‫ ُيْص ِلْح‬.‫ َيا َأُّيَها اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َو ُقْو ُلْو ا َقْو ًال َسِد ْيًد ا‬.‫علْيُك ْم َر ِقْيًبا‬
‫َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنْو َبُك ْم َو َم ْن ُيِط ِع َهللا َو َر ُس ْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا‬
‫َع ِظ ْيًم ا‬.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Pertama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmatnya berupa nikmat iman dan islam kepada kita semua sehingga
kita dapat berkumpul dan menunaikan ibadah sholat jum’at berjamaah dan tak lupa sholawat
serta salam kita curahkan pada junjungan nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya,
sahbatnya, serta kaum mukmin yang selalu mengukuti risalah nya hingga yaumul akhir.

Sebelum memulai khutbah, khotib berwasiat pada diri pribadi dan umumnya pada para jamaah
sekalian untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT , dengan
menjauhi segala yang dilarangnya dimana pun kapan pun kita berada dan menjalankan perintah-
perintahnya dengan baik dan sabar serta taqwa karena bekal kita menuju Allah SWT nantinya
adalah dengan Taqwa.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Disadari atau tidak, dalam setiap saat waktu terus bergulir. Dalam hitungan detik, jam, hari,
pekan, bulan dan kemudian tahun berputar sedemikian teratur. Lantaran tertibnya aturan
tersebut membuat kita kurang menyadari pergantian yang ada. Perlahan namun pasti, semua
akan berubah.

Demikian halnya dengan saat ini. Kita ternyata telah berada di bulan Sya’ban. Dengan demikian
kita akan menghadapi Ramadhan, bulan sarat dengan pengharapan dan aneka kebaikan.
Karenanya, marilah kesempatan sisa waktu yang ada dimanfaatkan untuk menambah takwallah,
yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang Allah SWT.

Di sisa bulan Sya'ban ini, marilah kita persiapkan diri menghadapi bulan Ramadlan, bulan
paling mulia dari segala bulan. Bentuk persiapan itu tentunya boleh berbeda-beda.

Bagi pedagang pakaian segeralah mengumpulkan modal dagangnya, untuk menyambut bulan
Ramadlan dan hari yang fitri. Bagi pengusaha hendaklah segera mempersiapkan diri mengatur
jadwal kerja yang tidak merusak khidmat bulan Ramadlan, tetapi juga tidak mengurangi
kwalitas produksi. Bagi para pengajar, guru dan dosen juga para ustadz, bersiaplah dengan
materi seputar tema Ramadhan, mulai dari sisi fiqih, hikmah dan rahasia Ramadlan. Bagi siswa
dan mahasiswa marilah persiapkan Ramadhan nanti dengan penuh semangat

Namun bagi siapa pun saja, hendaknya menyiapkan diri memasuki Ramadlan dengan
bermuhasabah atau mengintrospeksi diri.

Menghitung dan mengalkulasi amal yang telah dilakukan selama hidup hingga kini. Jika merasa
amal baik lebih mendominasi dalam kehidupan kita, maka janganlah besar hati, karena itu
menunjukkan buruknya amal hati. Dan biasanya perasaan tersebut yakni merasa diri baik akan
menyeret manusia dalam kehinaan dan ketakabburan.

Ingatlah sebuah maqalah atau pesan yang menyatakan: ‘Orang baik adalah merasa dirinya
buruk, dan orang buruk adalah mereka yang mengaku dirinya baik’.

Namun jika hasil kalkulasi itu menjadikan diri kita semakin merasa kurang baik, maka
segeralah menambahkan berbagai amal kebaikan, selagi umur masih di kandung badan. Semoga
Allah Yang Maha Kuasa memanjangkan umur kita hingga menikmati bulan Ramadlan yang
suci

Lalu bagaimanakah jika ternyata memang amal-amal buruk kita terlalu banyak? Maka
bertobatlah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dalam firmannya
surah Al-Baqarah ayat 222:

‫إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين‬.


Meski Ramadhan adalah bulan ampunan, untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang kini
akan segera datang perlu adanya persiapan, di bawah ini ada beberapa kekeliruan umum yang
sering dialami umat Islam selama Ramadhan yang perlu kita intropeksi diri dan
memperbaikinya di bulann Ramadhan tahun ini.

semoga poin-poin kesalahan yang seringkali masih terulang dan menghinggapi


sebagian besar dari kita ini dapat memberi kita arahan dan panduan agar puasa kita
tahun ini, lebih paripurna dan bermakna.
1. Merasa sedih, malas, loyo dan tak bergairah menyambut bulan suci Ramadhan

Seringkali perasaan malas segera menyergap mereka yang enggan menahan rasa payah dan
penat selama berpuasa. Mereka berasumsi bahwa puasa identik dengan istirahat, break dan
aktifitas-aktifitas non-produktif lainnya, sehingga ini berefek pada produktifitas kerja yang
cenderung menurun. Padahal puasa mendidik kita untuk mampu lebih survive dan lebih
memiliki daya tahan yang kuat. Sejarah mencatat bahwa kemenangan-kemenangan besar
dalam futuhaat (pembebasan wilayah yang disertai dengan peperangan) yang dilancarkan oleh
Rasul dan para sahabat, terjadi di tengah bulan Ramadhan.

2. Berpuasa tapi enggan melaksanakan shalat fardhu lima waktu

Ini penyakit yang diakui atau tidak menghinggapi sebagian umat Islam, mereka mengira bahwa
Ramadhan cukup dijalani dengan puasa semata, tanpa mau repot mengiringinya dengan ibadah
shalat fardhu. Padahal shalat dan puasa termasuk rangkaian kumulatif (rangkaian yang tak
terpisah/satu paket) rukun Islam, sehingga konsekwensinya, bila salah satunya dilalaikan, maka
akan berakibat gugurnya predikat “Muslim” dari dirinya.

3. Berlebih-lebihan dan boros dalam menyiapkan dan menyantap hidangan berbuka serta sahur

Ini biasanya menimpa sebagian umat yang tak kunjung dewasa dalam menyikapi puasa
Ramadhan, kendati telah berpuluh-puluh kali mereka melakoni bulan puasa tetapi tetap saja
paradigma mereka tentang ibadah puasa tak kunjung berubah. Dalam benak mereka, saat
berbuka adalah saat “balas dendam” atas segala keterkekangan yang melilit mereka sepanjang +
12 jam sebelumnya, tingkah mereka tak ubahnya anak berusia 8-10 tahun yang baru belajar
puasa kemarin sore.

4. Berpuasa tapi juga melakukan ma’siat

Asal makna berpuasa bermakna menahan diri dari segala aktifitas, dalam Islam, ibadah puasa
membatasi kita bukan hanya dari aktifitas yang diharamkan di luar Ramadhan, bahkan puasa
Ramadhan juga membatasi kita dari hal-hal yang halal di luar Ramadhan, seperti; Makan,
minum, berhubungan suami-istri di siang hari.
Kesimpulannya, jika yang halal saja kita dibatasi, sudah barang tentu hal yang haram, jelas
lebih dilarang. Sehingga dengan masa training selama sebulan ini akan mendidik kita menahan
pandangan liar kita, menahan lisan yang tak jarang lepas kontrol, dsb.

Secara umum, poin-poin di atas adalah indikasi-indikasi kecilnya ilmu, minat dan apresiasi
yang dimiliki oleh seseorang terhadap bulan Ramadhan, karena semakin besar perhatian dan
apresiasi seseorang kepada Ramadhan, maka sebesar itu pula ibadah yang dijalankannya selama
Ramadhan dan akan berlanjut pada bulan-bulan setelahnya.

Demikianlah khutbah Jumat kali ini, semoga sisa bulan Sya'ban ini dapat kita manfaatkan
sebagai media muhasabah yang nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan menindak
lanjuti kehidupan di bulan Ramadlan.

‫اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان‬.

‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي ْالُقْر آِن ْالَعِظ ْيِم َو َنَفَعِني َو إَّياُك ْم ِ بَم اِ فْيِه ِم َن‬
‫ْاآليَاِت َو الذْك رِ اْلَحِكْيِم َو َتَقَّبَل ِم ِّني َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه إَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع ْالَعِلْيُم‬

Khotbah 2

‫ َو َاْش َهُد َاْن َال‬.‫َاْلَحْم ُد ِهلل َع لَى ِاْح َس اِنِه َو الُّشْك ُر َلُه َع لَى َتْو ِفْيِقِه َو ِاْمِتَناِنِه‬
‫ِاَلَه ِاَّال ُهللا َو ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُه َو َاْش َهُد َاَّن َس ِّيَد َنا ُمَحَّم ًد ا َع ْبُد ُه‬
‫ اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد ِو َع َلى َاِلِه‬.‫َو َر ُس ْو ُلُه الَّد اِع ى ِالَى ِر ْض َو اِنِه‬
‫َو َاْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا ِكثْيًراَاَّم ا َبْع ُد َفيَا َاُّيَها الَّناُس ِاَّتُقواَهللا ِفْيَم ا َاَم َر‬
‫َو اْنَتُهْو ا َع َّم ا َنَهىَو اْع َلُم ْو ا َاَّن ّهللا َاَم َر ُك ْم ِبَاْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه َو َثـَنى ِبَم آل‬
‫ِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه َو َقاَل َتعَاَلى ِاَّن َهللا َو َم آل ِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َع لَى الَّنِبى يآ َاُّيَها‬
‫ اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد‬.‫اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‬
‫َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس ِّلْم َو َع َلى آِل َس ِّيِد نَا ُمَحَّم ٍد َو َع َلى َاْنِبيآِئَك َو ُرُس ِلَك‬
‫َو َم آلِئَك ِة ْالُم َقَّر ِبْيَن َو اْر َض الّلُهَّم َع ِن ْالُخَلَفاِء الَّراِش ِد ْيَن َاِبى‬
‫َبْك ٍرَو ُع َم رَو ُع ْثَم ان َو َع ِلى َو َع ْن َبِقَّيِة الَّص َح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن َو َتاِبِع ي‬
‫الَّتاِبِع ْيَن َلُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلىَيْو ِم الِّدْيِن َو اْر َض َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َاْر َح َم‬
‫الَّراِح ِم ْيَنَاللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت‬
‫َاَالْح يآُء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت اللُهَّم َاِع َّز ْاِال ْس َالَم َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َأِذ َّل الِّش ْر َك‬
‫َو ْالُم ْش ِرِكْيَن َو اْنُص ْر ِعَباَدَك ْالُم َو ِّح ِد َّيَة َو اْنُص ْر َم ْن َنَصَر الِّدْيَن َو اْخ ُذ ْل‬
‫َم ْن َخ َذ َل ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َد ِّم ْر َاْع َد اَء الِّدْيِن َو اْع ِل َك ِلَم اِتَك ِاَلى َيْو َم الِّدْيِن ‪.‬‬
‫اللُهَّم اْدَفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَّز َالِز َل َو ْالِمَح َن َو ُس ْو َء ْالِفْتَنِة َو ْالِمَح َن‬
‫َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن َع ْن َبَلِد َنا ِاْنُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر ْالُبْلَد اِن‬
‫ْالُم ْس ِلِم ْيَن عآَّم ًة َيا َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن ‪َ .‬ر َّبَنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفى‬
‫ْاآلِخ َرِة َحَس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪َ .‬ر َّبَنا َظَلْم َنا َاْنُفَس َناَو ِاْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا‬
‫َو َتْر َحْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن ْالَخ اِس ِرْيَن ‪ِ .‬عَباَد ِهللا ! ِاَّن َهللا َيْأُم ُر َنا ِبْالَع ْد ِل‬
‫َو ْاِال ْح َس اِن َو ِإْيتآِء ِذ ى ْالُقْر بَى َو َيْنَهى َع ِن ْالَفْح شآِء َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَبْغ ي‬
‫َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذ َّك ُر ْو َن َو اْذ ُك ُرواَهللا ْالَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُر ْو ُه َع لَى‬
‫ِنَعِمِه َيِز ْد ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َاْك َبْر‬

Anda mungkin juga menyukai