Anda di halaman 1dari 5

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA


KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN
TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

Kiki Diantoro1, M. Sunarsih2, Djoko Soejono3


1)
Alumni Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember
2) , 3)
Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember
Jln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegalboto - Jember 68121
email: re_maret@yahoo.com

ABSTRACT

The determination of research area is done using purposive method in Patemon Village
Tlogosari Sub district Bondowoso Regency. The method applied in this research are analytic
and descriptive method. The sampling method is done using disproportionate stratified random
sampling method and the Gay’s theory. The data applied in this research are primary and
secondary data. This research is aim to knows: (1) the earnings of rice farming at Patemon II
farmer group, (2) the rice farming production cost efficiency at Patemon II farmer group, (3)
factors that influencing the produce of rice farming at Patemon II farmer group. The research
result shows: (1) the earnings of rice farming at Patemon II farmer group are profit, (2) the
usage of rice farming production cost at Patemon II farmer group is efficient, and (3) Factors
that have an effect on the produce of rice farming at Patemon II farmer group are fertilizer,
drugs, and labor.

Key words: rice, earnings, cost efficiency.

PENDAHULUAN memproduksi padi. Berdasarkan latar


belakang tersebut memberikan dorongan
Pangan merupakan kebutuhan hakiki,
bagi peneliti untuk dapat meneliti lebih jauh
setiap negara mengeluarkan biaya yang
tentang pendapatan dan faktor-faktor yang
sangat besar untuk menstabilkan harga
mempengaruhi produksi padi. Namun
pangan. Proses pertumbuhan ekonomi
demikian, masih ada beberapa hal yang
membutuhkan syarat keharusan untuk
menjadi hambatan dan kendala yang harus
memecahkan masalah ketahanan pangan
segera ditangani dan dicarikan solusi yang
terlebih dahulu. Ketergantungan pangan dari
efektif sebagai pemecahan untuk
luar yang cukup besar akan melemahkan
ketahanan nasional sehingga mengakibatkan mendapatkan hasil yang optimal yang dapat
ketidakstabilan sosial dan ekonomi. Upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
peningkatan ketahanan pangan pada masa petani. Kendala yang harus dihadapi oleh
mendatang, baik pada tingkat nasional petani, misalnya saja modal untuk
maupun rumah tangga harus menjadi berusahatani, serta ketersediaan saprodi.
perhatian utama dalam pembangunan Berdasarkan dari kondisi yang telah
pertanian. Hal itu dapat dilakukan dengan digambarkan, maka peneliti tertarik untuk
memprioritaskan pencapaian produksi mengamati beberapa hal yang dinyatakan
hingga memenuhi kebutuhan nasional dalam tujuan penelitian untuk mengetahui:
sebagai sasaran strategis untuk menghindari (1) pendapatan pada usahatani padi pada
pengaruh instabilitas harga pangan dunia Kelompok Tani Patemon II, (2) efisiensi
(Soetriono, 2006). penggunaan biaya produksi usahatani padi
Pengembangan komoditas padi sebagai pada Kelompok Tani Patemon II, (3) faktor-
salah satu prioritas dalam pencapaian tujuan faktor yang mempengaruhi produksi
pembangunan sektor pertanian yang juga usahatani padi pada Kelompok Tani
digalakkan oleh pemerintah Kabupaten Patemon II.
Bondowoso. Secara agroklimat, Kabupaten
Bondowoso cocok dan mampu

J-SEP Vol. 3 No.3 Nopember2009 55


METODE PENELITIAN Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu
mengenai faktor-faktor yang berpengaruh
Penentuan daerah penelitian dilakukan
terhadap produksi pada usahatani padi dapat
dengan cara sengaja (Purposive Method) di
diketahui dengan menggunakan fungsi
Desa Patemon Kecamatan Tlogosari
produksi Cobb-Douglas (Soekartawi, 1995) :
Kabupaten Bondowoso. Metode yang
Y = aX1b1X2b2 ..... Xnbne
digunakan dalam penelitian ini adalah
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti
menggunakan metode deskriptif dan analitik.
(variabel bebas) ada 5 maka model fungsi
Metode pengambilan sampel dilakukan
Cobb-Douglas menjadi :
dengan metode disproportionate stratified
Y = aX1b1X2b2X3b3X4b4X5b5
random dan teori Gay.
Kemudian formulasi tersebut diubah
Untuk menguji hipotesis pertama
menjadi bentuk linier dengan cara
tentang tingkat pendapatan yang diperoleh
melogaritmakan persamaan tersebut:
petani dalam berusahatani padi digunakan
Log Y = log a + b1 log X1 + b2 log X2 + b3
pendekatan dengan analisis statistik tabulasi
log X3 + b4 log X4 + b5 log X5
dengan formulasi sebagai berikut
Keterangan:
(Soekartawi, 1995):
Y = Produksi Padi (kg) X2
Y = TR – TC
= Benih (Kg/Ha)
TR = P.Q
a = Konstanta X3
TC = TFC + TVC
= Pupuk (kg/Ha)
Keterangan:
b1- b5 = Koefisien Regresi X4
Y = Pendapatan (Rp/ha)
= Obat-obatan (kg/Ha)
TFC = Total biaya tetap (Rp)
X1 = Luas Lahan (Ha) X5
P = Harga satuan output (Rp/kg)
= Tenaga Kerja (HKP)
TR = Total penerimaan (Rp/ha)
Untuk menguji apakah keseluruhan
Q = Jumlah output yang dijual (kg/ha)
variabel independen memberikan pengaruh
TC = Total biaya (Rp/ha)
secara bersama-sama pada variabel
TVC = Total biaya variabel (Rp/ha)
dependen digunakan uji – F dengan
Kriteria pengambilan keputusan:
formulasi sebagai berikut :
1. TR > TC menunjukkan bahwa
usahatani padi menguntungkan. kuadrat tengah regresi
Fhitung 
2. TR = TC menunjukkan bahwa kuadrat tengah sisa
usahatani padi mengalami impas
Kriteria pengambilan keputusan :
usaha.
Jika F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima ; α
3. TR < TC menunjukkan bahwa
= 0,05
usahatani padi tidak menguntungkan
Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak ; α =
(rugi)
0,05
Untuk menguji hipotesis kedua
Untuk mengetahui sejauh mana
tentang efisiensi penggunaan biaya produksi
pengaruh masing-masing variabel
pada usahatani padi digunakan pendekatan
independen berpengaruh terhadap variabel
analisis “R/C ratio”. R/C ratio adalah
dependen digunakan formulasi uji-t sebagai
merupakan hubungan antara total
berikut :
penerimaan dengan total biaya yang
diformulasikan sebagai berikut (Hernanto,
1996): t hitung 
bi
R/C ratio =
TotalPener imaan(TR) Sbi
TotalBiaya (TC ) Dimana : bi = koefisien regresi ke-i
Dimana : TR = P.Q TC = TFC + TVC Sbi = standart deviasi ke-i
Kriteria pengambilan keputusan:
jumlah kuadrat sisa
a. R/C ratio > 1, Penggunaan biaya Sbi 
pada usahatani padi adalah efisien. kuadrat tengah sisa
b. R/C ratio  1, Penggunaan biaya Kriteria pengambilan keputusan :
pada usahatani padi adalah tidak
efisien.

56 J-SEP Vol. 3 No.3 Nopember2009


t-hitung ≤ t-tabel (α = 0,05), maka koefisien terdapat perbedaan kepemilikan luas lahan.
regresi dari faktor-faktor produksi tertentu Selain itu petani Kelompok Tani Patemon II
berpengaruh tidak nyata terhadap produksi Desa Patemon lebih efisien dalam biaya–
(H0 diterima) biaya yang dikeluarkan saat produksi. Hal
t-hitung > t-tabel (α = 0,05), maka koefisien ini dapat dilihat dari rata-rata biaya produksi
regresi dari faktor-faktor produksi tertentu yang lebih kecil daripada rata-rata
berpengaruh nyata terhadap produksi (H 0 penerimaan yang diperoleh petani. Sehingga
ditolak). petani Kelompok Tani Patemon II Desa
Selanjutnya untuk menguji seberapa jauh Patemon memperoleh keuntungan dalam
variabel Y yang disebabkan oleh variasi usahatani padi.
variabel X, maka dihitung nilai koefisien
determinasi dengan rumus sebagai berikut : 2. Efisiensi Penggunaan Biaya Produksi
Jumlah kuadrat regresi Usahatani Padi pada Kelompok Tani
R2 = Patemon II
Jumlah kuadrat total
Untuk mengetahui apakah penggunaan
HASIL PENELITIAN DAN biaya dalam kegiatan usahatani itu efisien
PEMBAHASAN atau tidak, dapat digunakan analisis R/C
ratio. Nilai dari analisis R/C Ratio dapat
1. Pendapatan Usahatani pada
dicari dengan mempunyai cara
Kelompok Tani Patemon II
membandingkan antara total penerimaan
Pendapatan usahatani adalah keuntungan dengan total biaya yang dikeluarkan dalam
yang diperoleh oleh petani padi pada masa kegiatan usahatani. Efisien atau tidaknya
satu kali masa tanam padi. Besarnya penggunaan biaya yang digunakan oleh
pendapatan yang diperoleh oleh petani padi petani yang mempunyai lahan luas dan lahan
dapat dicari dengan mempunyai cara sempit pada tabel 2.
mengurangkan penerimaan (pendapatan
Tabel 2.Tingkat Efisiensi Usahatani Padi
kotor) dengan total biaya yang dikeluarkan
Kelompok Tani Patemon II di
dalam proses produksi padi. Besarnya rata-
Desa Patemon Kecamatan
rata pendapatan usahatani padi pada petani
Tlogosari Berdasarkan Luas
yang mempunyai lahan lahan luas dengan
Lahan
lahan sempit pada Tabel
Tabel 1.Rata-rata Pendapatan Usahatani No Uraian Jumlah
Padi Kelompok Tani Patemon II
di Desa Patemon Kecamatan 1 Rata-rata penerimaan 2.901.533
Tlogosari Berdasarkan Luas 2 Rata-ratabiaya produksi 1.553.553
Lahan 3 R/C Ratio 1,98
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
No Uraian Jumlah
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai R/C
1 Rata-rata Penerimaan 2.901.533 ratio petani padi Kelompok Tani Patemon II
2 Rata-rata Biaya Praduksi 1.553.553 di Desa Patemon Kecamatan Tlogosari
3 Rata-rata Pendapatan 1.347.980 sebesar 1,98. Hasil R/C ratio tersebut
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
didapat dari perbandingan antara rata-rata
penerimaan dengan rata biaya produksi.
Tabel 1 menunjukkan bahwa petani pada Nilai R/C ratio lebih besar dari pada 1, maka
Kelompok Tani Patemon II di Desa Patemon dapat disimpulkan bahwa penggunaan biaya
Kecamatan Tlogosari mempunyai rata-rata produksi padi efisien. Hal ini dikarenakan
pendapatan sebesar Rp1.347.980. petani Kelompok Tani Patemon II didalam
Pendapatan tersebut didapat dari pemakaian tenaga kerja untuk kegiatan
pengurangan rata-rata penerimaan dengan produksinya tidak banyak, dapat dikatakan
rata-rata biaya produksi. Di daerah efisien didalam penggunaan tenaga kerja,
penelitian terdapat perbedaan kepemilikan sehingga dapat mengurangi biaya variabel
luas lahan, tetapi petani tetap mendapatkan yang akan dikeluarkan oleh petani. Biaya
keutungan dari usahataninya meskipun

J-SEP Vol. 3 No.3 Nopember2009 57


varibel ini mencangkup biaya benih, biaya Hasil koefisien regresi dari masing-
tenaga kerja, biaya pupuk, biaya obat- masing faktor produksi yang berpengaruh
obatan, dan biaya lainnya. terhadap produksi usahatani padi adalah
sebagai berikut:
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
1. Luas Lahan (X1)
Produksi Padi pada Kelompok Tani
Nilai koefisien regresi dari variabel
Patemon II di Desa Patemon
luas lahan Kelompok Tani Patemon II
Kecamatan TlogosariKabupaten
sebesar 1256,981 yang berarti setiap
Bondowoso
penambahan luas lahan sebesar 1% maka
Faktor-faktor yang mempengaruhi akan meningkatkan produksi usahatani padi
terhadap produksi usahatani padi pada sebesar 1256,981% dengan asumsi variabel
Kelompok Tani Patemon II adalah luas lain dianggap tetap. Koefisien regresi pada
lahan (X1), benih (X2), pupuk (X3), obat-obat faktor produksi luas lahan juga
(X4), dan tenaga kerja (X5). Untuk menggambarkan elastisitas produksi,
mengetahui keterkaitan hubungan masing- sehingga nilai elastisitas produksi luas lahan
masing variabel bebas terhadap variabel adalah sebesar 1256,981. Hasil analisis uji-t
tidak bebas, maka dilakukan dengan uji-t diketahui bahwa thitung sebesar 1,254 dengan
pada Tabel 3. tingkat signifikan 0,22. Nilai probabilitas
(0,222) jauh lebih besar dibandingkan
Tabel 3.Estimasi Koefisien Regresi dari
dengan 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
Fungsi Produksi Usahatani Padi
variabel luas lahan tidak berpengaruh nyata
pada Kelompok Tani Patemon II
Desa Patemon Kecamatan terhadap produksi usahatani padi pada taraf
kepercayaan 95%.
Tlogosari Kabupaten
Bondowoso
2. Benih (X2)
Variabel Koefisien Standar F- t- Sig Nilai koefisien regresi untuk variabel
Bebas Regresi Eror hitung hitung (0,00)
Luas Lahan 1256,981 1002,762 598,202 1,254 0,222
benih adalah sebesar 16,890 Artinya bahwa
Benih 16,890 8,403 2,010 0,056 pada setiap penambahan benih sebesar 1%
Pupuk 2,766 1,335 2,072* 0,049
Obat-obatan 661,773 92,385 7,163* 0,000
akan meningkatkan produksi sebesar
Tenaga Kerja -74,063 27,012 2,742* 0,011 16,890% dengan asumsi variabel lain adalah
Konstanta 666,276
Adjusted R2 0,990
tetap. Koefesien regresi pada faktor produksi
Sumber : *) berpengaruh nyata taraf kepercayaan 95% benih menggambarkan nilai elastisitas
produksi, sehingga nilai elastisitas produksi
Hasil perhitungan dengan uji-F yang benih adalah 16,890. Hasil analisis uji-t
berarti bahwa secara keseluruhan variabel diketahui bahwa thitung sebesar 2,010 dengan
bebas variabel bebas yang mempengaruhi tingkat signifikan 0,056. Nilai probabilitas
produksi secara bersama-sama berpengaruh (0,056) jauh lebih besar dibandingkan
nyata terhadap produksi usahatani padi dengan 0,05, maka dapat disimpulkan
Kelompok Tani Patemon. Berdasarkan hasil bahwa variabel benih tidak berpengaruh
analisis dengan menggunakan uji Cobb nyata terhadap produksi usahatani padi pada
Douglas dapat diketahui nilai Adjusted R2 taraf kepercayaan 95%.
sebesar 0,990 bahwa 99% yang berarti
produksi usahatani padi dipengaruhi variabel 3. Pupuk (X3)
bebas yang dimasukkan dalam persamaan Nilai koefisien regresi untuk variabel
regresi, sedangkan sisanya sebesar 1% pupuk adalah sebesar 2,766. Artinya bahwa
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar pada setiap penambahan 1% faktor produksi
model persamaan regresi. pupuk akan meningkatkan produksi sebesar
Persamaan eksponensial fungsi produksi 2,766% dengan asumsi variabel lain adalah
dapat dilihat sebagai berikut : tetap. Koefisien regresi pada faktor produksi
pupuk juga menggambarkan elastisitas
Y = 2,824X11256,981 X216,890 X32,776 produksi, sehingga nilai elastisitas produksi
X4661,773 X5- 74,063 pupuk adalah sebesar 2,766. Dari hasil
analisis uji-t didapatkan bahwa thitung sebesar

58 J-SEP Vol. 3 No.3 Nopember2009


2,072 dengan tingkat signifikan sebesar 1. Pendapatan usahatani padi pada
0,049. Nilai Probabilitas (0,049) lebih kecil Kelompok Tani Patemon II adalah
daripada 0,05, maka dapat disimpulkan menguntungkan.
bahwa variabel pupuk berpengaruh nyata 2. Penggunaan biaya produksi pada
terhadap produksi usahatani padi pada taraf usahatani padi pada Kelompok Tani
kepercayaan 95%. Patemon II adalah efisien.
3. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata
4. Obat-obatan (X4) terhadap produksi usahatani padi pada
Nilai Koefisien regresi untuk variabel Kelompok Tani Patemon II adalah
obat-obatan adalah sebesar 661,773. Artinya pupuk, obat-obatan, dan tenaga keja
bahwa pada setiap penambahan sebesar 1% Sedangkan faktor yang tidak
faktor produksi obat akan mampu berpengaruh nyata terhadap usahatani
meningkatkan produksi sebesar 661,773% padi adalah luas lahan dan benih.
dengan asumsi variabel lain adalah tetap.
Koefisien regresi pada faktor produksi obat- Saran
obatan juga menggambarkan elastisitas
1. Para petani padi diharapkan aktif dalam
produksi, sehingga nilai elastisitas produksi
mengadakan pertemuan antar petani atau
obat-obatan adalah sebesar 661,773. Hasil
kelompok tani sehingga dapat saling
analisis uji-t diketahui bahwa thitung sebesar
berbagi pengalaman demi
7,163 dengan tingkat signifikan dari faktor
pengembangan usahataninya.
produksi obat-obatan sebesar 0,000.
2. Untuk pihak pemerintah hendaknya
Probabilitas dibawah 0,05 mempunyai arti
membantu pengembangan usahatani
bahwa, faktor produksi obat-obatan yang
padi, misalnya memperlancar sistem
digunakan dalam kegiatan usahatani padi
pendistribusian pupuk agar tidak tercipta
berpengaruh secara nyata terhadap produksi
kelangkaan pupuk dan juga mengadakan
usahatani padi pada taraf kepercayaan 95%.
lembaga simpan pinjam yang dapat
meringankan petani dalam masalah
5. Tenaga Kerja (X5)
pengadaan modal usahatani padi.
Nilai koefisien regresi untuk variabel
tenaga kerja adalah sebesar -74,063 Artinya
DAFTAR PUSTAKA
bahwa pada setiap penambahan tenaga kerja
sebesar 1% akan menurunkan produksi
AAK. 1996. Budidaya Tanaman Padi.
sebesar -74,063% dengan asumsi variabel
Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
lain adalah tetap. Koefisien regresi pada
faktor produksi tenaga kerja
Billas, R.A. 1990. Teori Ekonomi Mikro.
menggambarkan nilai elastisitas produksi,
Erlangga, Jakarta.
sehingga nilai elastisitas produksi tenaga
kerja adalah -74,063 Hasil analisis uji-t
Hernanto, F. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar
diketahui bahwa thitung sebesar -2,742 dengan
Swadaya, Jakarta.
tingkat signifikan 0,011. Nilai probabilitas
dibawah 0,05 mempunyai arti bahwa, faktor
Soetriono. 2006. Daya Saing Pertanian
produksi tenaga kerja yang digunakan
Dalam Tinjauan Analisis.
berpengaruh secara nyata terhadap produksi
Bayumedia Publishing, Malang
usahatani padi dengan standart angka
probabilitas sebesar 95%. Hal ini
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI-
dikarenakan penggunaan faktor produksi
Press, Jakarta.
tenaga kerja yang efektif dan efesien.

SIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:

J-SEP Vol. 3 No.3 Nopember2009 59

Anda mungkin juga menyukai