Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

DINAMIKA INDIKATOR EKONOMI MAKRO SEKTOR PERTANIAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI

JUDUL DINAMIKA INDIKATOR EKONOMI MAKRO


SEKTOR PERTANIAN DAN KESEJAHTERAAN
PETANI
JURNAL PUSAT PENELITIAN DAN PEGEMBANGAN
SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
VOLUME & HALAMAN VOLUME 1, HALAMAN 62-73
TAHUN 2023
PENULIS NIZAR SYAFA’AT, SUDI MARDIANTO, DAN
PANTJAR SIMATUPANG
REVIEWER FADEL ANDIKA KHALIK (12380213045)
TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengindikasi
ekonomi makro sektor pertanian dan
kesejahteraan petani nya
TANGGAL 1 Maret 2023

LATAR BELAKANG Pada masa puncak krisis ekonomi yaitu periode


1997-1998, terdapat indikasi korelasi positif
antara peningkatan harga beras dengan
penambahan jumlah penduduk miskin . Namun,
fakta tersebut harus disimpulkan dengan hati-
hati karena pada waktu itu kondisi ekonomi
dalam situasi abnormal. Peningkatan harga riil
beras yang sangat tinggi selama periode 1996-
1998 disebabkan oleh mekanisme pasar yang
tidak berjalan semestinya karena terjadi
kekacauan politik di dalam negeri. Dengan kata
lain, kenaikan harga beras tersebut tidak
mengikuti mekanisme pasar yang semestinya,
sehingga sangat sulit menilai validasi hubungan
antara harga beras dengan jumlah penduduk
miskin dalam situasi ekonomi abnormal.
Memasuki masa pemulihan ekonomi, harga
beras kembali menurun karena situasi sosial
politik sudah mereda sehingga mekanisme
pasar mulai berjalan dan harga pasar sudah
mencerminkan kelangkaannya.
RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam jurnal ini tidak secara
eksplisit disebutkan. Namun, berdasarkan latar
belakang yang telah disampaikan, beberapa
potensi rumusan masalah yang dapat diajukan
adalah:

Bagaimana hubungan antara kenaikan harga


beras dengan peningkatan jumlah penduduk
miskin di wilayah pedesaan? (berdasarkan
indikasi korelasi positif yang ditemukan )
Bagaimana hubungan antara kenaikan harga
beras dengan peningkatan jumlah penduduk
miskin di wilayah pedesaan?

Apa faktor-faktor yang mempengaruhi


pendapatan petani dan kesenjangan
pendapatan di pedesaan?

Bagaimana kontribusi sektor pertanian


terhadap pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan petani?

Apa implikasi kebijakan yang dapat diambil


untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan
mengurangi kesenjangan pendapatan di
pedesaan
METODE PENELITIAN Metode penelitian untuk mengetahui dinamika
indikator ekonomi makro sektor pertanian dan
kesejahteraan petani dapat dilakukan dengan
menggunakan kombinasi analisis data makro
dan mikro.
Berikut adalah metode penelitian yang dapat
digunakan:
Studi literatur: Melakukan studi literatur untuk
mengetahui teori-teori dan penelitian terdahulu
yang berkaitan dengan topik penelitian.
Pengumpulan data: Mengumpulkan data makro
dan mikro yang berkaitan dengan sektor
pertanian dan kesejahteraan petani. Data
makro dapat diperoleh dari Badan Pusat
Statistik (BPS), Kementerian Pertanian, dan
lembaga pemerintah lainnya. Sedangkan data
mikro dapat diperoleh dari survei lapangan atau
wawancara dengan petani.
Analisis data: Menganalisis data makro dan
mikro dengan menggunakan metode statistik
dan ekonometrika. Beberapa indikator ekonomi
makro yang dapat dianalisis antara lain Produk
Domestik Bruto (PDB), inflasi, nilai tukar, dan
tingkat pengangguran. Sedangkan indikator
mikro yang dapat dianalisis antara lain
pendapatan petani, produktivitas pertanian,
dan akses terhadap sumber daya.
Interpretasi hasil: Menginterpretasi hasil
analisis untuk mengetahui dinamika indikator
ekonomi makro sektor pertanian dan
kesejahteraan petani. Hasil penelitian dapat
digunakan sebagai dasar untuk merumuskan
kebijakan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan petani dan pembangunan sektor
pertanian.
Penulisan laporan: Menulis laporan penelitian
yang berisi hasil analisis dan interpretasi data.
Laporan penelitian dapat digunakan sebagai
referensi untuk penelitian selanjutnya atau
sebagai bahan untuk penyusunan kebijakan.
Metode penelitian yang digunakan harus
memperhatikan aspek etika dan keamanan
data. Peneliti harus memastikan bahwa data
yang digunakan telah diambil dengan izin dan
tidak melanggar hak privasi petani atau
lembaga yang menyediakan data.

HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika


indikator ekonomi makro sektor pertanian dan
kesejahteraan petani saling berpengaruh.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan petani antara lain produktivitas
pertanian, harga komoditas, dan akses terhadap
sumber daya. Selain itu, kebijakan pemerintah
juga berpengaruh terhadap kesejahteraan
petani, seperti kebijakan subsidi pupuk dan
benih, serta kebijakan harga minimum. Namun,
masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi
petani, seperti akses terhadap pasar dan
teknologi pertanian yang masih terbatas.
Untuk meningkatkan kesejahteraan petani,
perlu dilakukan upaya-upaya seperti
peningkatan produktivitas pertanian,
pengembangan pasar dan jaringan distribusi,
serta peningkatan akses terhadap teknologi
pertanian. Selain itu, perlu juga dilakukan
reformasi kebijakan yang dapat mendukung
pembangunan sektor pertanian dan
kesejahteraan petani. Hal ini dapat dilakukan
dengan memperkuat peran petani dalam
pengambilan keputusan dan meningkatkan
akses terhadap informasi dan pendidikan.
Dalam penelitian ini, digunakan metode
kombinasi analisis data makro dan mikro untuk
menganalisis dinamika indikator ekonomi
makro sektor pertanian dan kesejahteraan
petani. Data makro diperoleh dari Badan Pusat
Statistik (BPS), Kementerian Pertanian, dan
lembaga pemerintah lainnya, sedangkan data
mikro diperoleh dari survei lapangan atau
wawancara dengan petani. Data kemudian
dianalisis dengan menggunakan metode
statistik dan ekonometrika untuk
menginterpretasi hasil dan merumuskan
kebijakan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan petani dan pembangunan sektor
pertanian.
KEKUATAN PENELITIAN Kekuatan penelitian ini terletak pada
penggunaan metode kombinasi analisis data
makro dan mikro untuk menganalisis dinamika
indikator ekonomi makro sektor pertanian dan
kesejahteraan petani. Data makro diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian
Pertanian, dan lembaga pemerintah lainnya,
sedangkan data mikro diperoleh dari survei
lapangan atau wawancara dengan petani. Data
kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode statistik dan ekonometrika untuk
menginterpretasi hasil dan merumuskan
kebijakan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan petani dan pembangunan sektor
pertanian.
Selain itu, penelitian ini juga memberikan
gambaran yang cukup jelas tentang indikator
ekonomi makro dan kesejahteraan petani, serta
berguna bagi para pengambil kebijakan dalam
mengelola kebijakan pembangunan pertanian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-
faktor seperti produktivitas pertanian, harga
komoditas, dan akses terhadap sumber daya
mempengaruhi kesejahteraan petani. Selain itu,
kebijakan pemerintah juga berpengaruh
terhadap kesejahteraan petani, seperti
kebijakan subsidi pupuk dan benih, serta
kebijakan harga minimum.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
dasar untuk merumuskan kebijakan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan petani dan
pembangunan sektor pertanian, seperti
peningkatan produktivitas pertanian,
pengembangan pasar dan jaringan distribusi,
serta peningkatan akses terhadap teknologi
pertanian. Selain itu, perlu juga dilakukan
reformasi kebijakan yang dapat mendukung
pembangunan sektor pertanian dan
kesejahteraan petani.
KESIMPULAN Berdasarkan data dan analisis yang dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa kenaikan pendapatan
wilayah pedesaan akibat surplus hasil pertanian
berdampak positif pada kesejahteraan
masyarakat pedesaan. Para petani dapat
mengkonsumsi lebih banyak bahan makanan
yang memiliki nutrisi tinggi, sehingga
meningkatkan standar kehidupan mereka .
Selain itu, sektor pertanian juga memiliki peran
penting dalam mengatasi krisis ekonomi.
Selama periode krisis ekonomi, sektor
pertanian mampu meningkatkan kapasitas
penyerapan tenaga kerja, sehingga menjadi
sektor penyangga ekonomi nasional .

Namun, ada beberapa faktor yang perlu


diperhatikan dalam kebijakan pertanian.
Misalnya, penurunan harga gabah dapat
berdampak pada peningkatan insiden
kemiskinan di wilayah pedesaan . Selain itu,
peningkatan harga beras juga dapat
menyebabkan penurunan daya beli masyarakat
berpendapatan rendah, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan jumlah penduduk miskin .

Dalam mengambil kebijakan pertanian, perlu


mempertimbangkan faktor-faktor tersebut agar
dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan
petani serta masyarakat pedesaan secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA Mat Syukur, H.P Saliem, S.H. Pasaribu (1998).
Pola Distribusi Pendapatan Rumah Tangga di
Pedesaan Jawa Barat. Pusat Penelitian Agro
Ekonomi Bogor. PSE dan World Bank (2002).
Assessing the Rural Development Impact of the
Crisis in Indonesia. PSE dan
Bappenas/USAID/DAI (2003). Efisiensi dan Daya
Saing Sistem. Survei Sosial Ekonomi Nasional
1996, 1999, dan 2002. BPS, Sistem Neraca
Sosial Ekonomi Indonesia. Analisis Kebijakan
Pertanian Volume 1 No. 1, Maret 2003. BPS,
Statistik Indonesia (2002).

Anda mungkin juga menyukai