1634-Article Text-4856-1-10-20211116
1634-Article Text-4856-1-10-20211116
ABSTRAK
Adanya pandemic ini berdampak pada beberapa sektor, salah satunya sektor pertanian.
Banyak petani yang mengeluh karena mengalami penurunan pendapatan sejak pandemi
COVID-19, khususnya petani di Desa Palongan, Kabupaten Sumenep. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan pendapatan petani tembakau di Desa
Palongan sebelum dan sesudah Covid-19. Peneliti menggunakan metode kuantitafif
deskriptif dengan melakukan wawancara kepada petani dan pengisian kuesioner sebagai
penunjang untuk mendapatkan data. Metode analisa penelitian ini menggunakan
perhitungan biaya usahatani, penerimaan usahatani, serta pendapatan usahatani. Peneliti
menggunakan uji hipotesis paired sample t-test untuk mengetahui rata-rata perbedaan
pendapatan antara sebelum dan setelah pandemic covid-19.
Kata Kunci : Pandemic Covid-19, Pendapatan, Petani
52
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 2 NOP 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
itu, dilakukan identifikasi dengan berbagai upaya untuk menstabilkan keadaan ini
simpul kritis terkait sumber daya agar terhindar dari krisis ekonomi.
pertanian pada masa pandemi ini. Tujuan penelitian ini ingin mengkaji
Menurut data BPS (2020b), kontribusi lebih dalam perihal seberapa besar
sektor pertanian pada struktur dampak pandemi COVID-19 pada sektor
pertumbuhan PDB nasional di triwulan II- pertanian dan pendapatan yang diterima
2020 sebesar 15,46%. Di masa pandemic, petani Desa Palongan.
pertumbuhan sektor pertanian tentu sangat METODE PENELITIAN
diharapkan untuk kelangsungan produksi Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif
pangan di Indonesia. Namun, keadaan ini deskriptif. Penelitian ini bertempat di
dinilai cukup sulit bagi warga Indonesia
Desa Palongan, Kecamatan Bluto,
untuk mengembangkan sektor pertanian, Kabupaten Sumenep.
termasuk memberdayakan petani sebagai Teknik pengumpulan data dilakukan
penopang primer sektor ini. dengan memberikan kuesioner berisi
Hasil pertanian merupakan salah satu tentang beberapa pertanyaan terkait
komponen penunjang yang dapat usahatani yang nantinya akan dijawab
membangun daya tahan suatu oleh responden. Interview atau wawancara
perekonomian, terlebih pada saat terjadi dalam penelitian ini juga digunakan yaitu
goncangan, gangguan, dan krisis. sebagai alat untuk mendukung jawaban
Beberapa teori ekonomi membuktikan dari seluruh responden. Hal ini dilakukan
bahwa sukses pengembangan sektor agar hasil dari kuesioner lebih lengkap
industrialisasi di suatu negara, diiringi dan jelas untuk dilakukan analisis
dengan perbaikan produktivitas serta pendapatan petani Selain itu observasi
pertumbuhan berkelanjutan pada sektor
awal penelitian dilakukan untuk menggali
pertanian. Disamping menyuplai informasi mendalam mengenai responden
kebutuhan pangan, sektor pertanian juga petani tembakau di Desa Palongan.
sebagai distributor bahan baku bagi sektor Dalam penelitian ini, semua populasi
industri dan sebagai pengahasil devisa diambil sebagai sampel. Teknik
negara (Ridha, 2017).
pengambilan sampel menggunakan non-
Dengan menurunnya angka produksi probability sampling dengan jenis
hasil pertanian di masa pandemi ini, sampling jenuh. Tercatat 38 responden
menjadi salah satu faktor berkurangnya yang dijadikan sampel dalam penelitian
pendapatan para petani, baik petani ini.
tembakau, jagung, kedelai, dll. Sumenep Metode analisa data yang digunakan
merupakan Kabupaten di ujung timur dalam penelitian ini yaitu:
pulau Madura. Sebagian besar mata
pencaharian masyarakat Sumenep yaitu 1) Analisa Statistik Deskriptif
sebagai petani dan nelayan. Adanya Analisa ini digunakan untuk menjawab
pandemic COVID-19 ini berimbas pada faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan petani di Kabupaten Sumenep pendapatan usahatani tembakau.
khususnya di Desa Palongan. Banyak Variabel yng digunakan dan diteliti
petani yang mengeluh karena sulitnya dengan analisis yaitu Luas Lahan
mendapatkan produk pertanian, selain itu Petani, Umur Petani, Tingkat
juga dampak yang sangat dirasakan yaitu Pendidikan Petani, Pengalaman
pendapatan hasil pertanian yang terus Usahatani. Selanjutnya hasil data dari
menurun. Oleh sebab itu, diperlukan
53
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 2 NOP 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
54
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 2 NOP 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
55
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 2 NOP 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
dengan kualitas terbaik. Pada tabel 4 Desa Palongan selama satu musim. Biaya
disajikan pengalaman usahatani tembakau. tersebut antara lain adalah biaya tetap dan
Tabel 4. Pengalaman Usahatani biaya variabel. Biaya yang dikeluarkan
Tembakau oleh setiap petani berbeda-beda,
No Pengalaman Frekuensi Persentase disesuaikan dengan luas lahan yang
usahatani (orang) (%) dikelola. Untk mengetahui akumulasi
(tahun)
biaya atau total biaya pada satu kali
1. 5-10 0 00,00
2. 10-15 16 42,00 musim tembakau dengan cara biaya tetap
3. > 15 22 58,00 di jumlahkan dengan biaya variabel.
Total 38 100,00 Tabel 5. Rata-rata Total Biaya
Sumber: Data Primer Diolah Peneliti Usahatani Tembakau di Desa Palongan
Pada tabel di atas menunjukkan Uraian Jumlah
bahwa tidak ada petani yang mengelola Sebelum Sesudah
usaha tani kurang dari 10 tahun. Pandemi Pandemi
Covid-19 Covid-19
Mayoritas responden sudah melakukan (Rp) (Rp)
usaha tani lebih dari 15 tahun. Hal Biaya Tetap (FC) 328.947 339.474
tersebut menunjukkan bahwa petani Biaya Variabel (VC) 1.334.605 1.722.078
tembakau di Desa Palongan sudah sangat Total Biaya (TC) 1.663.552 2.061.552
berpengalaman dalam mengelola lahan Sumber: Data Primer Diolah Peneliti
pertanian atau usahataninya agar dapat Berdasarkan hasil tabel di atas,
menghasilkan tembakau dengan kualitas menunjukkan bahwa terjadi kenaikan
yang bagus dan mempunyai nilai jual biaya total pada produksi tembakau di
yang tinggi. Desa Palongan setelah adanya pandemi
Dalam mengelola lahan pertanian, covid-19. Biaya sebelum covid-19 sebesar
setiap orang memiliki cara yang berbeda- Rp1.663.552, kemudian mengalami
beda. Terdapat beberapa faktor yang harus kenaikan menjadi Rp2.061.552 setelah
dimiliki seorang petani, diantaranya luas adanya covid-19. Hal tersebut
lahan, modal, dan kesiapan fisik yang dikarenakan adanya pandemi covid-19
kuat. Mengelola lahan pertanian, membuat harga benih, pupuk, gula, dan
membutuhkan biaya yang besar. Produk lainnya yang di produksi oleh industry
hasil pertanian dengan kualitas baik naik dan sulit di dapat akibat
didapat jika petani memiliki biaya yang diterapkannya peraturan pemerintah
cukup untuk mengelolanya. Pendapatan tentang pembatasan sosial (social
petani tembakau akan meningkat jika distancing).
produk tembakau yang dihasilkan
memiliki kualitas yang bagus, hal itu agar Perhitungan Penerimaan Usahatani
produk mendapat harga jual tinggi. Tembakau
Berikut beberapa analisis yang dilakukan Penerimaan hasil usahatani
petani agar mengetahui pendapatan yang tembakau di peroleh dari harga tawar
diterima dari hasil usaha tani tembakau tembakau dikalikan dengan banyaknya
selama satu kali musim. hasil produksi yang di dapat. Penerimaan
yang di dapat petani tembakau di Desa
Perhitungan Biaya Usahatani Palongan berbeda-beda sesuai dengan
Tembakau seberapa banyak hasil yang di peroleh
Biaya usahatani merupakan biaya dalam satu kali musim. Penerimaan yang
yang dikeluarkan oleh petani tembakau di diterima sebelum pandemi dan setelah
pandemic disajikan pada tabel berikut:
56
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 2 NOP 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
57
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 2 NOP 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
pandemi Covid-19 dan setelah pandemi pendapatan petani kelapa sawit sebelum
Covid-19 di Desa Palongan. pandemic dan setelah pandemic di
Kabupaten Padang Lawas Utara.
Penelitian ini di dukung oleh penelitian
Dari hasil data yang diperoleh di
Fremar, et. al. (2016) yang menyatakan
lapangan, biaya usaha tani tembakau di
bahwa terdapat perbedaan pendapatan
Desa Palongan mengalami kenaikan yang
pada usahatani sawah dalam 2 musim
disebabkan sulitnya mendapatkan
panen yang dipengaruhi oleh iklim, harga
kebutuhan tani tembakau seperti pupuk.
jual dan biaya.
Hal tersebut terjadi semenjak
diterapkannya pembatasan sosial yang KESIMPULAN
merupakan peraturan pemerintah selama Biaya usahatani tembakau sejak pandemi
pandemi Covid-19. mengalami kenaikan, sedangkan hasil
Selain itu, pembatasan sosial ini produksi mengalami penurunan yang
membuat beberapa perusahaan membatasi menyebabkan penerimaan usahatani juga
aktivitas fisik bahkan terpaksa di tutup menurun. Maka dari itu pendapatan petani
untuk sementara waktu, seperti tembakau desa palongan, sejak pandemi
perusahaan rokok, industri dan lainnya. covid-19 mengalami penurunan sekitar
Dampaknya terhadap petani yaitu 40% dari pendapatan sebelum pandemi.
menurunnya harga jual tembakau yang Hal tersebut terjadi sejak diterapkannya
mengakibatkan penerimaan petani social distancing yang menghambat
menurun. aktivitas masyarakat serta menutup
beberapa instansi. Hasil uji statistik juga
Sebelum pandemi Covid-19,
menunjukkan adanya perbedaan yang
petani di Desa Palongan mendapat
signifikan antara rata-rata pendapatan
keuntungan yang cukup besar, namun
petani tembakau sebelum pandemic
setelah adanya pandemi Covid-19 banyak
Covid-19 dan setelah pandemic Covid-19
petani yang mengeluh dikarenakan hasil
di Desa Palongan.
taninya mengalami penurunan
pendapatan. DAFTAR PUSTAKA
BPS. (2011). “Survei Angkatan Kerja
Hasil statistik juga menunjukkan
Nasional”.Yogyakarta: Badan Pusat
adanya perbedaan antara rata-rata
Statistik.
pendapatan petani tembakau sebelum
BPS. 2020b. Berita Resmi Statistik No
pandemic Covid-19 dan setelah adanya
64/08/Th.Xxii, 5Agustus 2020.
pandemic Covid-19. Hal tersebut
Jakarta (Id): Badan Pusat Statistik.
dikarenakan penyaluran logistik pertanian
Deviani, Fadilla, et. al (2019) Analisis
yang terganggu dan membuat para petani
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
kesulitan untuk menjual hasil produksi
Produksi Usahatani Buncis Di
tani tembakau mereka. Namun meski
Gabungan Kelompok Tani Lembang
permintaan akan tembakau menurun,
Agri Kabupaten Bandung Barat.
petani tembakau tetap melakukan
Jurnal Sosial Ekonomi Dan
produksi untuk menunjang
Kebijakan Pertanian, 3(2): 165-173
keberlangsungan hidupnya.
Hadiwardoyo, W. (2020). “Kerugian
Hal ini sejalan dengan penelitian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi
Gita dan Fani (2020) yang menyatakan Covid-19”, Journal of Business &
bahwa terjadi perbedaan rata-rata Entrepreneurship, 2(2): 83-92.
58
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 2 NOP 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
59