Anda di halaman 1dari 3

Sektor Pertanian Menjadi Penopang Ketahana Pangan saat Pandemi Covid-19

Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peran penting dalam
menghadapi penyebaran covid-19. Produksi pertanian menjadi penopang utama dalam menyediakan
kebutuhan pangan sehingga masyarakat terjamin kesehatan tubuhnya sehingga memiliki daya tahan
dalam menangkal penyebaran wabah virus covid-19. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
pada sektor pertanian dapat menjadi sebuah tolak ukur keberhasilan dalam tujuan pembangunan
berkelanjutan. Hal ini dikarenakan konsumsi yang berlebihan yang tidak bertanggung jawab akan
berdampak pada peningkatan limbah makanan yang menimbulkan bibit penyakit begitupun produksi
pertanian dengan penggunaan bahan-bahan kimia berlebih akan berdampak terhadap kesehatan
manusia dan keruksakan lingkungan sekitarnya.

Pembangunan pertanian menghadapi permasalahan cukup serius,

yaitu jumlah petani muda terus mengalami penurunan, baik secara absolut maupun relatif, sementara
petani usia tua semakin meningkat (Susilowati, 2016). Kondisi ini terjadi akibat perubahan pola pikir
masyarakat Indonesia yang agrasis tergusur menjadi industri dari kalangan mudanya. Tenaga kerja muda
berbondong-bondong memasuki industri garmen dan industi lainnya karena dirasa cukup mudah dan
menghasilkan pundi-pundi uang dibandingkan pertanian. Faktor lainnya adalah beralih fungsi lahan
pertanian terutama sawah menjadi pabrik dan juga properti sehingga semakin sempit pula lahan
pertanian yang ada. Tidak hanya itu berubahnya lahan pertanian menjadi industri dan perumahan
menjadikan lahan pertanian yang tersisa menjadi kering karena sistem pengairan yang terganggu.
Berbagai faktor penyebab menurunnya minat tenaga kerja muda di sektor pertanian, di antaranya citra
sektor pertanian yang kurang bergengsi, berisiko tinggi, kurang memberikan jaminan tingkat stabilitas
dan kontinuitas pendapatan; rata-rata penguasaan lahan sempit; diversifikasi usaha nonpertanian dan
industri pertanian di desa kurang/tidak berkembang; suksesi pengelolaan usaha tani rendah; belum ada
kebijakan insentif khusus untuk petani muda/pemula; dan berubahnya cara pandang pemuda di era
postmodern seperti sekarang (Susilowati, 2016).

Dibutuhkan strategi dari pemerintah maupun pihak swasta yang memiliki perhatian khusus terhadap
fenomena di atas. Mengubah persepsi kaum muda bahwa pertanian merupakan sektor yang
menjanjikan jika dikelola dengan baik, tekun dan bersungguh-sungguh. Pertanian sebagai salah satu
sektor yang tidak terlalu terpengaruh selama dua tahun terakhir ini di masa covid-19. Penyebaran virus
corona atau Covid-19 di dunia, termasuk ke Indonesia berdampak ke sejumlah sektor usaha di
Tanah Air. Mulai dari pariwisata hingga perdagangan, namun tidak dengan sektor pertanian. Justru,
sektor pertanian menjadi pengaman dan memiliki peluang dalam menghadapi wabah Covid-19
(346d73a0b81a7349fc742dfad67245801d2b3d1d @ Perkebunan.Litbang.Pertanian.Go.Id, n.d.).
Senada dengan LItbang Pertanian, Badan Pusat Statitik (BPS) mencatat produk domistik bruto (PDB)
pertanian pada kuartal IV-2020 tumbuh sebesar 2,59 persen secara year on year (you). Berdasarkan
sektornya hanya pertanian yang tumbuh positif di tengah melemahnya perekonomian nasional
akibat pandemic Covid-19 (Merdeka.com, 5 Februari 2021) Data BPS: Hanya Sektor Pertanian Tumbuh
Positif di Tengah Pandemi Covid-19 | merdeka.com

Berikut ini sebuah pendekatan yang mendorong produsen dan pelaku lainnya dalam basis produksi
untuk bergerak di laur kegiatan produksinya sendiri.
https://www.proforest.net/id/kegiatan/mendukung-perusahaan/produksi-yang-bertanggung-jawab/

Responsible sourching & production (966cd0c2c46fea88c84d1b36643fd0748fe0a12f @ Www.Proforest.Net,


n.d.)

Strategi dan Kebijakan:

 Strategi mencakup aspirasi sektor pertanian secara keseluruhan dan sebagainya menjadi
tolak ukur secara regular, baik internal maupun eksternal,
 Kebijakan-kebijakan memaparkan komitmen pasokan yang bertanggung jawab dan merefleksikan
aspirasi lingkungan, sosial, dan pemerintahan Environtment Sosial and Government (ESG) dari
sektor pertanian, serta harapan dari konsumen, investor, pemegang saham, staf, dan pemangku
kepentingan lainnya

Memahami basis pasokan

 Ketelusuran: memetakan basis pasokan untuk memahami lokasi produksi dan produser/penyuplai
mana yang terlibat
 Penilaian risiko: memahami adanya risiko tidak terpenuhinya komitmen yang terjadi dalam basis
pasokan

Merencanakan intervensi

Untuk mengatasi risiko yang ada dan mendukung dampak positif:

 Rencana: Pendekatan, implementasi, indikator kerja utama (KPI),


anggaran, sumber daya, pemantauan dan verifikasi
 Prioritisasi kegiatan yang meliputi keseluruhan basis pasokan
 Kolaborasi dan penyelarasan: untuk mencapai dan memaksimalkan skala
dan dampak positif
Keterlibatan di dalam dan luar rantai pasok

Menerapkan aksi-aksi yang telah direncanakan terkait volume, supplier, lanskap dan lintas sektor:

 Di dalam rantai pasok: memastikan bahwa volume yang tersedia memenuhi komitmen kebijakan
dengan kerjasama para supplier
 Di luar rantai pasokan: untuk menyelesaikan isu yang tidak dapat diatasi di dalam masing-masing
rantai pasok

Pemantauan dan pelaporan

Mengakui pentingnya memantau perkembangan yang ada untuk memastikan tindakan-tindakan yang
dilakukan efektif dan kemajuan (atau kekurangan) dapat dipahami:

 Pemantauan internal: peninjauan secara berkala untuk memperbaiki strategi dan rencana aksi bila
diperlukan
 Transparansi: kemajuan yang ada dipublikasikan agar dapat dipahami dan dipantau oleh para
pemangku kepentingan

Selama ini sistem industry pertanian di Indoensia tidak memahamai bagaimana produksi yang
bertanggung jawab. Acap kali ketika suatu produk pangan terbuang percuma akibat produksi
berlebih sehingga harga turun yang menyebabkan petani rugi dan produk pangan menjadi terbuang
percuma. Untuk hal itu maka perlu dirancang sebuah pengelolaan sumber dan produksi yang
bertanggung jawab.

Kesimpulan : dihubungkan denganbidang pendidikan

Salah satu bentuk strategi dalam mengubah persepsi pemuda terhadap pertanian adalah
mengintegrasikan praktik pertanian secara langsung di mata pelajaran dalam bentuk projek
bersama. Peserta didik diberikan pemahaman tentang pentingnya bercocok tanam dan
menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam sektor pertanian yang ramah lingkungan dan berkualitasn
sehingga menghasilkan produksi dengan nilai jual yang tinggi. Diharapakan melalui program ini akan
diharapkan generasi yang akan datang memiliki kesadaran akan konsumsi dan produksi yang
bertanggung jawab sehingga terwujud tujuan pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 kelak

Anda mungkin juga menyukai