Anda di halaman 1dari 4

FORMAT SINOPSIS RENCANA PENELITIAN SKRIPSI

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi


Nama dan Nomor mahasiswa Anjani Dwi Hendrawati / D1B019020
Pembimbing Akademik / Minat Dr. Ir. Edison, M.Sc./Pembangunan Agribisnis
Jumlah Sks yang sudah lulus 137 SKS
Mata kuliah lain yang diambil 1. Seminar Proposal Status (U)
selain Skripsi pada semester ini. 2. Skripsi Status (U)
Topik Penelitian (conteng salah  Pengelolaan lahan
satu)  Produksi dan Efisiensi produksi
 Evaluasi dan pengembangan komoditi pertanian
 Integrasi pasar
 Tataniaga dan perdagangan
 Nilai tambah produk
 Ketahanan dan kedaulatan pangan
 Ekonomi rumah tangga
 Evaluasi program dan kebijakan pemerintah
 Pengembangan kelembagaan
 Kajian perilaku dan persepsi masyarakat agribisnis
 Penyusunan dan Evaluasi program penyuluhan
 Pemberdayaan masyarakat Agribisnis
 Komunikasi dan Teknologi Pertanian
 Pelestarian Lingkungan Hidup
Judul Penelitian
Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Beras di Indonesia
Uraikan mengapa penelitian tersebut PENTING dilakukan ? Bahas dari sisi (1) Aspek Penelitian,
(2) Objek atau komoditas yang diteliti, dan (3) Wilayah atau daerah penelitian.
1. Aspek Penelitian
Penguatan sektor pertanian sebagai respon untuk antisipasi dampak dari ketidakpastian
global yang mengancam pasokan pangan dan pasokan energi dunia penting untuk dilakukan.
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia untuk mempertahankan
kehidupannya. Hal ini dikarenakan pangan sebagai sumber gizi yang dibutuhkan oleh manusia
untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus hidupnya, terutama komoditi beras
yang merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Beras menjadi
penting untuk dijaga ketersediaannya sebagai upaya untuk mempersiapkan Indonesia dalam
menghadapi potensi ancaman krisis global.
2. Objek yang diteliti
Terdapat empat pilar utama dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, yaitu: 1)
meningkatkan ketersediaan pangan; 2) mengembangkan sistem distribusi pangan; 3)
meningkatkan kualitas konsumsi; dan 4) membangun sistem pangan yang kondusif. Aspek
ketersediaan pangan menjadi aspek utama dalam menghadapi resesi ekonomi atau krisis global
yang di ramalkan akan terjadi tahun 2023. Beras yang merupakan bahan makanan pokok bagi
sebagian besar masyarakat di Indonesia menjadi penting dijaga ketersediaannya dalam
menghadapai ancaman krisis global.
3. Wilayah atau daerah penelitian
Sebagian besar msyarakat di Indoneisa mengkonsumsi nasi yang berasal dari beras sebagai
makanan pokoknya. Indonesia merupakan wilayah dengan mata pencaharian masyarakatnya
sebagian besar bergerak di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia menjadi salah satu
penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, mecapai 5,44% pada kuartal II tahun 2022
(DPR RI, 2022). Berdasarkan hal tersebut, maka sektor pertanian dapat menjadi harapan dalam
menghadapi potensi krisis global yang mengancam pasokan pangan.

Uraikan Permasalahan penelitian saudara (Tunjukan DENGAN DATA kondisi ideal yang
diharapkan dan kondisi aktual di lapangan) serta bagaimana fenomena dilapangan yang
menyebabkan terjadinya permasalahan tersebut.
Bank dunia dalam laporannya yang berjudul “Is a Global Recession Imminent” memprediksi
kemungkinan terjadinya resesi ekonomi global pada tahun 2023. Prediksi tersebut terasa semakin
nyata dengan beberapa indikasi yang sudah mulai terjadi, seperti kenaikan suku bunga acuan
secara agresif yang dilakukan bank sentral serbagai negara dalam upaya meredam laju inflasi
(Mahdiyan, A. dan Ismiyati, E. 2022). Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), resesi adalah
suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk, yang terlihat dari produk
domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, meupun pertumbuhan ekonomi riil
bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut. Resesi dalah penurunan signifikan dalam
kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Menurut
IMF (International Monetary Fund/ Dana Moneter Internasional) memperingatkan bahwa
sepertiga ekonomi global akan menghadapi resesi. Faktor-faktor yang mejadi pemicu terjadinya
resesi yaitu: (1) pandemi Covid-19, (2) perang Rusia-Ukraina telah menghilangkan PDB global
hingga USD 2,8 triliun dan mengganggu rantai pasok global sehingga menimbulkan krisis
terutama di sektor pangan dan energi, (3) tingginya tingkat inflasi, (4) kenaikan suku bunga
acuan.
Resesi mengancam seluruh negara di dunia, begitupun Indonesia. Adanya potensi resesi pada
tahun 2023 membuat seluruh sektor di Indonesia harus bersiap menghadapinya, termasuk sektor
pertanian. Sektor pertanian sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia,
mecapai 5,44% pada kuartal II tahun 2022 (DPR RI, 2022) harus bersiap salah satunya dalam
menjaga kebutuhan nasional. Penguatan sektor pertanian dianggap perlu sebagai respon untuk
mengantisipasi dampak dari ketidakpastian global yang mengancam pasokan pangan dan energi
dunia, salah satunya yang paling penting yaitu pada aspek ketahanan pangan. Ancaman resesi
pada tahun 2023 akan mempengaruhi pasokan global (sopply chain) yang akan mempengaruhi
sektor pertanian dan berdampak pada kenaikan harga pangan. Maka ketersediaan pangan menjadi
salah satu langkah yang harus dipertimbangkan. Terdapat empat pilar utama dalam upaya
mewujudkan ketahanan pangan, yaitu: 1) meningkatkan ketersediaan pangan; 2) mengembangkan
sistem distribusi pangan; 3) meningkatkan kualitas konsumsi; dan 4) membangun sistem pangan
yang kondusif. Aspek ketersediaan pangan menjadi aspek utama dalam menghadapi resesi
ekonomi atau krisis global yang di ramalkan akan terjadi tahun 2023.
Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian masyarakat Indonesia. Hal ini
menjadikan beras sebagai salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial ekonomi
masyarakat Indonesia. Beras juga merupakan sumber nutrisi penting dalam struktur pangan,
sehingga aspek penyediaan menjadi hal yang sangat penting mengingat jumlah penduduk
Indonesia yang besar dan terus bertambah.
Distribusi ketersediaan dan kebutuhan konsumsi beras perlu untuk diketahui, sehingga
wilayah dengan potensi produksi padi dapat dikembangkan dengan baik dan wilayah yang tidak
potensial mengembangkan padi dapat mengembangkan potensi pangan lain yang sesuai.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketersediaan beras dan ketersediaannya bisa mencukupi
kebutuhan beras masyarakat Indonesia apabila benar-benar terjadi resesi. Keseimbangan antara
ketersediaan dan kebutuhan konsumsi beras sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Apabila
ketersediaan beras lebih besar dari kebutuhan konsumsi beras, maka wilayah dikatakan surplus
beras sedangkan apabila ketersediaan beras lebih kecil dari kebutuhan konsumsi beras, maka
wilayah dikatakan defisit beras.
Tabel 1. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi di Indonesia
Tahun Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Ton/Ha)
2016 15.156.169 79.354.767 5,24
2017 15.712.026 81.148.594 5,16
2018 11.377.934 59.200.534 5,20
2019 10.677.887 54.604.033 5,11
2020 10.657.275 54.649.202 5,13
Sumber: Buku Statistik Ketahanan Pangan, 2021
Salah satu aspek ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan dalam hal ini pada komoditi
beras memiliki hubungan dengan luas lahan panen. Pada Tabel 1. Dapat diketahui bahwa
produktivitas komoditas padi di Indonesia terus berfluktiasi dari tahun ke tahun dan luas panen
serta produksi padi cendrung menurun dari tahun sebelumnya. Penurunan luas panen padi ini
diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia dan membutuhkan lahan
lebih luas unuk digunakan sebagai pemukiman. Penurunan luas panen berdampak pula pada hasil
produksi beras yang juga menurun.
Maka, untuk bersiap menghadapi ancaman resesi pada tahun 2023, perlu dilakukan analisis
mengenai ketersediaan dan kebutuhan beras di Indonesia, juga perlu dilakukan proyeksi
bagaimana ketersediaan beras di Indonesia pada beberapa tahun kedepan.

Tujuan penelitian :
1. Untuk mendeskripsikan ketersediaan beras di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir (2013-
2022).
2. Untuk mengetahui kebutuhan beras di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir (2013-2022).
3. Untuk memproyeksikan ketersediaan beras di Indonesia dalam lima tahun kedepan (2023-
2027).

Uraikan JENIS DATA dan SUMBER DATA yang akan digunakan dalam penelitian
Jenis data : Data kuantitatif yaitu data yang menyatakan besaran, jumlah, atau jangkauan
tertentu.
Sumber data : Data sekunder (studi kepustakaan dengan mengambil data dari buku, jurnal
maupun tulisan ilmiah yang sudah dibukukan dan dipublikasikan, BPS, dinas
perkebunan, lembaga terkait dan literature lainnya) berupa data time series (deret
waktu) dengan kurun waktu 20 tahun terakhir.
Apa metode analisis yang digunakan ? (Sebutkan ALAT ANALISIS dan MODEL atau RUMUS
yang digunakan)

Analisis Ketersediaan Beras


Indikator ketersediaan beras menggunakan persamaan yang terlampir pada Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia/Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor
43/Permentan/Ot.140/7/2010 Tentang Pedoman Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi.
Persamaan yang digunakan adalah:
Perhitungan susut gabah:
Benih (s) = P x 0,9%
Pakan ternak (f) = P x 0,44%
Tercecer (w) = P x 5,4%
Selanjutnya dilakukan perhitungan produksi netto beras (Rnet) dengan menggunakan persamaan
berikut:
Pnet = P – (s + f + w)
Rnet = c x Pnet
Keterangan:
P : Produksi Padi (kg)
Pnet : Produksi Netto Padi (kg)
Rnet : Produksi Netto Beras (kg)
c : Faktor Konversi (%)

Analisis Kebutuhan Beras


Analisis kebutuhan beras dapat dihitung melaui persamaan berikut:
Kebutuhan Konsumsi Beras = Jumlah Penduduk x Rata-rata Konsumsi Beras per Kapita
per Tahun
Kemudian hasil dari perhitungan ketersediaan beras dikurangi dengan hasil dari perhitungan
kebutuhan beras, sehingga akan dapat diketahui wilayah yang surplus dan defisit beras.
Analisis Trend
Analisis trend merupakan salah satu alat analisis peramalan. Metode analisis trend yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode trend kuadrat terkecil (Least Square Methode).
Analisis trend dengan metode trend kuadrat terkecil adalah metode yang menggunakan data pada
kurun waktu sebelumnya. Persamaan Least Square Methode adalah sebagai berikut:
Y΄ = a + bX
∑ xy
b= 2
∑x
∑y
a=
n
Keterangan:
Y΄ : Nilai ramalan dari trend
a : Konstanta
b : Perubahan nilai Y dari waktu ke waktu
x : Periode waktu ke waktu
y : Nilai ketersediaan beras
n : Banyak periode waktu

Catatan : Tanggal :
Jika space yang tersedia tidak cukup, saudara dapat mengetiknya Tanda Tangan,
pada selembar kertas ya

Anda mungkin juga menyukai