Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Theorems (The Original Reasearch Of Mathematics)

e-ISSN: 2528-102X
Volume 7, Nomor 2, Januari 2023
p-ISSN: 2541-4321
URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th

DESKRIPSI KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA SD


Rachmawati Erlyana*1, Puji Nugraheni2, Dita Yuzianah3
123
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia

Corresponding Author*: Informasi Artikel:


Rachmawati Erlyana, Diterima : 31 Oktober 2022
Program Studi Pendidikan Matematika, Direvisi : 01 Desember 2022
Universitas Muhammadiyah Purworejo, Diterima : 02 Desember 2022
Jl. K.H Ahmad Dahlan No. 3 & 6, Purworejo, Jawa Tengah,
Indonesia.
Email: author_corresponding@unma.ac.id
Contact Person: 0896-7716-8444

How to Cite:
Erlyana, R., Nugraheni, P., & Yuzianah, D. (2023). Deskripsi Kemampuan Literasi Numerasi Siswa SD. Jurnal
Theorems (The Original Reasearch of Mathematics, 7(2), 193-200

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan kemampuan literasi numerasi siswa sekolah
dasar. Penelitian ini dilakukan pada kelas V SD Negeri Triwarno tahun ajaran 2021/2022. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling
dengan subjek 3 siswa kelas V. Metode pengumpulan data dengan menggunakan tes, wawancara dan catatan
lapangan. Pengambilan data diambil dengan melakukan tes kemampuan literasi numerasi dan wawancara.
Langkah-langkah dalam menganalisis data adalah mereduksi data (data reduction), penyajian data (data
display), dan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mampu memenuhi 2 indikator dari 3
indikator kemampuan literasi numerasi. Indikator pertama menggunakan berbagai macam angka dan simbol
terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-
hari. Indikator kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel,
bagan, diagram dan lain sebagainya). Tidak terpenuhinya indikator ketiga yaitu menafsirkan hasil analisis untuk
memprediksi dan mengambil keputusan disebabkan oleh kesalahan peserta didik diantaranya 1) kurang tepat
dalam menuliskan informasi data yang diketahui dan ditanya, 2) tidak tepat dalam menerapkan rumus, dan 3)
salah dalam menghitung.

Kata kunci: Kemampuan,Literasi, Numerasi


ABSTRACT

This research was conducted with the purpose of describing the numeracy literacy skills of elementary school
students. This research was conducted in the fifth grade of SD Negeri Triwarno in the 2021/2022 academic year.
This type of research is descriptive qualitative research. The subject-taking technique used a purposive sampling
technique with 3 fifth-grade students as the subject. The data collection method used tests, interviews, and field
notes. Data collection was taken by conducting a numeracy literacy test and interviews. The steps in analyzing
the data are data reduction, data presentation, and conclusions. The results showed that students were able to
fulfill 2 of the 3 indicators of numeracy literacy ability. The first indicator uses a variety of numbers and
symbols related to basic mathematics to solve problems in various contexts of everyday life. The second
indicator is to analyze the information displayed in various forms (graphs, tables, charts, diagrams, and so on).
The non-fulfillment of the third indicator, which is interpreting the results of the analysis to predict and make
decisions, is caused by student errors including 1) being inaccurate in writing data information that is known
and asked 2) incorrect in applying the formula, and 3) wrong in calculating.

Keywords: Abilities, Literacy, Numeration

193
Jurnal Theorems (The Original Reasearch Of Mathematics)
e-ISSN: 2528-102X
Volume 7, Nomor 2, Januari 2023
p-ISSN: 2541-4321
URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th

PENDAHULUAN
Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung
bagi segenap warga masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003
Pasal 4 Ayat 5 tentang Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan. Untuk menjadi bangsa yang maju,
Indonesia membutuhkan generasi yang memiliki keterampilan dalam membaca dan menulis. Tidak
hanya itu, bangsa Indonesia juga harus mampu menciptakan generasi yang memiliki kecakapan dalam
berbagai aspek kehidupan. Salah satu upaya untuk mewujudkan generasi tersebut dengan
menggalakkan budaya literasi bangsa. Budaya literasi menjadi kekuatan bangsa utuk menghadapi
persaingan dengan negara-negara lain di berbagai belahan dunia. Menurut Abbad (2017:2) literasi
tidak hanya kemampuan membaca ataupun menulis, akan tetapi segala sesuatu yang berkaitan
dengan kegiatan membaca, menulis dan berpikir yang dibutuhkan sebagai sarana pembelajaran
sepanjang hayat. Kemampuan dalam literasi ditujukan untuk seluruh bangsa Indonesia. Dengan
demikian budaya literasi terbuka untuk masyarakat umum, dengan tujuan menciptakan generasi
peradaban yang memiliki keterampilan dalam berbagai bidang.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2017) kemampuan dalam membaca dapat
menjadi langkah awal dalam memahami literasi dasar lainnya, seperti literasi sains, literasi numerasi,
literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Literasi dasar yang dapat
diaplikasikan dalam pendidikan sekolah dasar adalah literasi numerasi. Kemampuan literasi numerasi
termasuk salah satu kecakapan yang harus dimiliki dalam menyelesaikan permasalahan praktis.
Kemampuan ini dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahannya sehari-hari, baik di
lingkungan sekolah maupun dalam bermasyarakat. Menurut Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (2017:7) Literasi numerasi merupakan pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan bilangan dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar untuk menyelesaikan
permasalahan konstekstual dan menganalisis informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk (grafik,
tabel, bagan, dll), lalu menginterpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil
keputusan. Menurut Ekowati (2019) literasi numerasi diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
menggunakan penalaran. Penalaran berarti menganalisis dan memahami suatu pernyataan, melalui
aktivitas dalam memanipulasi symbol atau bahasa matematika yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, dan mengungkapkan pernyataan tersebut melalui tulisan maupun lisan (Abidin, dkk
2017:107).
Secara sederhana, literasi numerasi dapat diartikan sebagai keterampilan dalam mengaplikasikan
konsep bilangan dan operasi hitung untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual. Inti dari literasi
numerasi adalah keterampilan dan sikap yang dibutuhkan setiap siswa dalam menggunakan bilangan
dan data untuk membuat keputusan dalam kehidupan siswa maupun bermasyarakat. Dengan begitu,

194
Jurnal Theorems (The Original Reasearch Of Mathematics)
e-ISSN: 2528-102X
Volume 7, Nomor 2, Januari 2023
p-ISSN: 2541-4321
URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th

siswa dapat dengan mudah mengikuti perkembangan negara melalui berita aktual berdasarkan data
dan informasi yang disajikan di berbagai media.
Literasi numerasi merupakan bagian dari matematika. Sehingga, komponen-kompenen dalam
pelaksanaan literasi numerasi tidak lepas dari materi cakupan yang ada dalam matematika.
Matematika merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengetahuan eksak yang telah terorganisir secara
sistematik meliputi aturan-aturan, ide-ide, penalaran logik serta struktur-struktur yang logik (Yuliana,
2017:9). Data survei PISA (2018) menunjukan bahwa Indonesia masih berada pada peringkat 72 dari
78 negara yang berpartisipasi dalam penilaian literasi yang dilakukan oleh PISA. Sehingga literasi
numerasi dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai matematika
yang berdasarkan survei masih rendah. Oleh karena itu, peneliti tertarik melalukan penelitian untuk
mengetahui kemampuan literasi numerasi siswa SD.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Moleong (2016)
mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Triwarno. Pemilihan sampel dipilih dengan menggunakan
teknik purposive sampling, yakni teknik pengambilan sampel sumber data yang dilakukan dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan adalah subjek sudah mempelajari materi operasi
hitung pecahan. Dari pertimbangan tersebut, dipilih subjek penelitian terdiri dari 8 siswa kelas V SD
Triwarno yang mengerjakan soal tes kemampuan literasi numerasi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu soal tes essay atau uraian yang merujuk pada kemampuan literasi . Waktu yang
diberikan untuk pengerjaan soal ialah 40 menit. Selain mengumpulkan data lewat pengerjaan soal tes,
dilakukan juga pengumpulan data dengan wawancara untuk menguatkan data. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Miles & Huberman dengan tahapan yakni
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN
a) Paparan Data Subjek 1 (S1)
Berdasarkan data hasil tes kemampuan literasi numerasi, S1 mampu memenuhi indikator
kemampuan literasi numerasi yang pertama yaitu menggunakan berbagai macam angka dan simbol
terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks
kehidupan sehari-hari. S1 juga mampu memenuhi indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi
yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain)

195
Jurnal Theorems (The Original Reasearch Of Mathematics)
e-ISSN: 2528-102X
Volume 7, Nomor 2, Januari 2023
p-ISSN: 2541-4321
URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th

Gambar 1. Hasil tes siswa S1 nomer 1

Gambar 2. Hasil tes siswa S1 nomer 2


Pada soal 1 dan 2 indikator menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari
terpenuhi ketika siswa mampu menggunakan angka dan membuat kalimat matematika dalam
penyelesaian soal. untuk indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dari
berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain) subjek mampu menuliskan informasi
yang diketahui dalam soal. Pada indikator ketiga menafsirkan hasil analisis tersebut untuk
memprediksi dan mengambil keputusan subjek belum mampu memenuhi indikator, hal ini
dikarenakan subjek kurang tepat dalam menggunakan rumus sehingga menyebabkan perhitungan
yang salah dan kesalahan dalam merumuskan kesimpulan.
b) Paparan Data Subjek 2 (S2)
Berdasarkan data hasil tes kemampuan literasi numerasi, S2 mampu memenuhi indikator
kemampuan literasi numerasi yang pertama yaitu menggunakan berbagai macam angka dan simbol
terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks
kehidupan sehari-hari. S2 juga mampu memenuhi indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi
yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain)

Gambar 3. Hasil tes siswa S2 nomer 1

196
Jurnal Theorems (The Original Reasearch Of Mathematics)
e-ISSN: 2528-102X
Volume 7, Nomor 2, Januari 2023
p-ISSN: 2541-4321
URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th

Gambar 4. Hasil tes siswa S2 nomer 2


Pada soal 1 dan 2 indikator menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari
terpenuhi ketika siswa mampu menggunakan angka dan membuat kalimat matematika dalam
penyelesaian soal. untuk indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dari
berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain) subjek mampu menuliskan informasi
yang diketahui dalam soal. Pada indikator ketiga menafsirkan hasil analisis tersebut untuk
memprediksi dan mengambil keputusan subjek belum mampu memenuhi indikator, hal ini
dikarenakan subjek kurang tepat dalam menggunakan rumus sehingga menyebabkan perhitungan
yang salah dan kesalahan dalam merumuskan kesimpulan.
c) Paparan Data Subjek 3 (S3)
Berdasarkan data hasil tes kemampuan literasi numerasi, S3 mampu memenuhi indikator
kemampuan literasi numerasi yang pertama yaitu menggunakan berbagai macam angka dan simbol
terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks
kehidupan sehari-hari. S3 juga mampu memenuhi indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi
yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain)

Gambar 5. Hasil tes siswa S3 nomer 1

Gambar 6. Hasil tes siswa S3 nomer 2

197
Jurnal Theorems (The Original Reasearch Of Mathematics)
e-ISSN: 2528-102X
Volume 7, Nomor 2, Januari 2023
p-ISSN: 2541-4321
URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th

Pada soal 1 dan 2 indikator menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari
terpenuhi ketika siswa mampu menggunakan angka dan membuat kalimat matematika dalam
penyelesaian soal. untuk indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dari
berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain) subjek mampu menuliskan informasi
yang diketahui dalam soal. Pada indikator ketiga menafsirkan hasil analisis tersebut untuk
memprediksi dan mengambil keputusan subjek belum mampu memenuhi indikator, hal ini
dikarenakan subjek kurang tepat dalam menggunakan rumus sehingga menyebabkan perhitungan
yang salah dan kesalahan dalam merumuskan kesimpulan.

PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil penelitian deskripsi kemampuan literasi numerasi
siswa sekolah dasar. Indikator Menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang berkaitan
dengan matematika dasar pada pemecahan masalah praktis dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Pada indikator pertama yaitu menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam kehidupan sehari-hari,
imdikator terpenuhi ketika siswa mampu menggunakan angka dan membuat kalimat matematika
dalam menyusun langkah-langkah penyelesaian soal. Hal ini sejalan dengan penelitian Mahmud &
Pratiwi (2019) yang hasil penelitiannya yaitu siswa dapat memecahkan masalah tidak terstruktur
dalam kehidupan sehari-hari, menganalisis informasi yang diperoleh dari soal dan menggunakan
interpretasi ananlitis untuk menarik kesimpulan. Menganalisis informasi yang ditampilkan dari
berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel dan lain-lain). Pada indikator kedua yaitu menganalisis
informasi yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain) siswa
mampu memenuhi indikator tersebut. Indikator dapat terpenuhi ketika siswa mampu menuliskan
informasi dari gambar pada soal meskipun tidak disebutkan dengan lengkap. Beberapa siswa tidak
menuliskan secara lengkap seluruh informasi dalam soal. Akan tetapi pada saat wawancara siswa
mampu menyebutkan informasi-informasi yang terdapat dalam soal. Menafsirkan hasil analisis untuk
memprediksi dan mengambil keputusan. Pada indikator ketiga yaitu menafsirkan hasil analisis
tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan, siswa belum mampu memenuhi indikator
tersebut. Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung pecahan salah satunya
yaitu siswa kurang teliti dalam menerapkan rumus sehingga menyebabkan kurang tepatnya
perhitungan dan kurang tepatnya pengambilan kesimpulan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Yuniawati, dkk (2016), jenis kesalahan sebagian besar siswa untuk menyelesaikan masalah operasi
pecahan salah satunya yaitu siswa kurang teliti dalam menyelesaikan perhitungan.

198
Jurnal Theorems (The Original Reasearch Of Mathematics)
e-ISSN: 2528-102X
Volume 7, Nomor 2, Januari 2023
p-ISSN: 2541-4321
URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka diperoleh simpulan bahwa siswa mampu
memenuhi dua indikator dari tiga indikator. Indikator pertama menggunakan berbagai macam angka
dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam
konteks kehidupan sehari-hari. Indikator kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dalam
berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, diagram dan lain sebagainya). Penyebab tidak terpenuhinya
indikator menafsirkan hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan antara lain kurang
tepat dalam menuliskan informasi data yang disajikan dalam soal, kurang tepat dalam menerapkan
rumus dan kesalahan dalam menghitung. Jika peserta didik terbiasa dengan soal cerita yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari maka peserta didik tersebut akan mampu meningkatkan kemampuan
literasi numerasinya.

SARAN
Peneliti menyarankan untuk pihak sekolah dan guru untuk memperbanyak latihan soal-soal cerita
dengan masalah kehidupan sehari-hari agar siswa lebih terbiasa. Penelitian ini masih terbatas,
sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mencakup subjek yang lebih luas dan
mendalam saat menganalisis kemampuan literasi numerasi siswa

UCAPAN TERIMA KASIH


Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik berkat adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karenanya peneliti mengucapkan terimakasih kepada lembaga-lembaga yang sudah mendukung dan
membantu dalam penelitian ini. Apresiasi yang sangat besar ditujukan kepada Universitas
Muhammadiyah Purworejo dan SD Negeri Triwarno.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Banowati, D. P. U., Zukhrufurrohmah. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik
SMP dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aljabar. Jurnal JRPM, 6(2).
https://doi.org/10.15642/jrpm.2021.6.2.141-153

Buyung. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving dan Kemampuan NumerikTerhadap
Pengasaan Literasi Matematika di SMP. Jurnal Teknologi Pendidikan, 14(1), 2-3.
https://doi.org/10.21009/jtp.v16i1.5399

Ekowati., D. W., (2019). Literasi Numerasi di SD Muhammadiyah. ELSE (Elementary School


Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 3(1), 2.
http://dx.doi.org/10.30651/else.v3i1.2541

199
Jurnal Theorems (The Original Reasearch Of Mathematics)
e-ISSN: 2528-102X
Volume 7, Nomor 2, Januari 2023
p-ISSN: 2541-4321
URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th

Faizah, Utama D., Susanti S.i, Lanny A., Waluyo, Sofie D., Wien M., dan Dwi R. R. (2016). Panduan
Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Han W., Dicky S., Sofie D., Putri P., Nur H., Miftahussururi, Meyda N. N. dan Qori S. A. (2017).
Materi Pendukung Literasi Numerasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hasratuddin, (2014). Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang Akan Datang Berbasis Karakter.
Jurnal Didaktik Matematika, 1( 2), 30 - 42.

Heruman. (2013). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya

Mahmud, M. R., & Pratiwi I. M. (2019). Literasi Numerasi Siswa Dalam Pemecahan Masalah Tidak
Terstruktur. Jurnal Kalamatika, 4(1), 69 – 88.
https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.vol4no1.2019

Maulidina ,A. P., & Hartatik , S. (2019). Profil Kemampuan Numerasi Siswa Sekolah Dasar
Berkemampuan Tinggi Dalam Memecahkan Masalah Matematika. Jurnal Bidang Pendidikan
Dasar, 3( 2), 61 – 66. https://doi.org/10.21067/jpbd.v3i2.3408

Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Kemendikbud. (2017). Panduan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI

Purwasih, R., Sari, N. R., & Agustina, S. 2018. Analisis Kemampuan Literasi Matematik Dan
Mathematical Habits Of Mind Siswa SMP Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal
NUMERACY, 5(1), 67-76. https://doi.org/10.46244/numeracy.v5i1.318

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.

Sukardi,. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, N. S. ( 2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Widoyoko, S. E. P. (2016). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Yuniawati, dkk (2016). Kesalahan Siswa Pada Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Di
Kelas VI Sekolah Dasar. 25(2), 168-175. http://dx.doi.org/10.17977/um009v25i22016p168

200

Anda mungkin juga menyukai