Anda di halaman 1dari 5

BATUAN BEKU

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari pembekuan magma atau lava.
Magma adalah cairan kental panas yang berada di bawah permukaan bumi, sedangkan
lava adalah cairan kental panas yang keluar ke permukaan bumi melalui gunung berapi.

Proses terbentuknya batuan beku bisa dibagi menjadi dua kategori berdasarkan lokasi
pembekuan magma:

• Batuan beku intrusif (plutonik): Magma yang mendingin dan mengeras di bawah
permukaan bumi. Karena pendinginannya lambat, batuan beku intrusif memiliki
kristal mineral yang kasar dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Granit adalah
contoh batuan beku intrusif.
• Batuan beku ekstrusif (vulkanik): Magma yang keluar ke permukaan bumi dan
kemudian mendingin dan mengeras. Pendinginan yang cepat menghasilkan
batuan beku ekstrusif dengan kristal mineral yang halus atau bahkan tidak memiliki
kristal sama sekali. Basalt adalah contoh batuan beku ekstrusif.

Secara umum, batuan beku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Padat dan keras: Proses pendinginan magma atau lava menghasilkan batuan
yang padat dan kuat.
• Tidak berlapis: Batuan beku tidak memiliki lapisan seperti batuan sedimen.
• Biasanya tidak mengandung fosil: Karena terbentuk dari cairan panas, batuan
beku umumnya tidak mengandung sisa-sisa makhluk hidup.

Batuan beku memiliki peranan penting dalam pembentukan kerak bumi dan berperan
dalam berbagai aktivitas geologi. Selain itu, batuan beku juga banyak dimanfaatkan
manusia untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai bahan bangunan, bahan
pembuatan peralatan rumah tangga, dan sebagai bahan pembuatan patung.

Jenis-jenis Batuan Beku Intrusif

Berikut adalah daftar jenis-jenis batuan beku intrusif beserta tingkat kekerasannya dan
keterangan gambar batunya:

1. Granit:

• Tingkat kekerasan: Keras (7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku intrusif paling umum, berwarna terang, dan berbutir kasar.
Terdiri dari kuarsa, feldspar, dan mika.
• Penggunaan: Bahan bangunan, patung, dan batu nisan.

2. Diorit:

• Tingkat kekerasan: Keras (6-7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku intrusif berwarna abu-abu atau hijau, berbutir kasar. Terdiri
dari feldspar plagioklas dan am bol.
• Penggunaan: Bahan bangunan dan agregat jalan.
fi
3. Gabro:

• Tingkat kekerasan: Sangat keras (7-8 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku intrusif berwarna gelap, berbutir kasar. Terdiri dari feldspar
plagioklas dan piroksen.
• Penggunaan: Bahan bangunan dan batu nisan.

4. Granodiorit:

• Tingkat kekerasan: Keras (6-7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku intrusif berwarna terang, berbutir kasar. Terdiri dari kuarsa,
feldspar plagioklas, dan mika.
• Penggunaan: Bahan bangunan dan agregat jalan.

5. Monzonit:

• Tingkat kekerasan: Keras (6-7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku intrusif berwarna terang, berbutir kasar. Terdiri dari
feldspar alkali dan plagioklas.
• Penggunaan: Bahan bangunan dan agregat jalan.

6. Syenit:

• Tingkat kekerasan: Keras (6-7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku intrusif berwarna terang, berbutir kasar. Terdiri dari
feldspar alkali dan sedikit kuarsa.
• Penggunaan: Bahan bangunan dan batu nisan.

7. Anorthosite:

• Tingkat kekerasan: Keras (6-7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku intrusif berwarna putih atau abu-abu, berbutir kasar. Terdiri
dari feldspar plagioklas.
• Penggunaan: Bahan bangunan dan industri keramik.

8. Peridotit:

• Tingkat kekerasan: Keras (5-6 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku intrusif berwarna hijau atau coklat, berbutir kasar. Terdiri
dari olivin dan piroksen.
• Penggunaan: Bahan bangunan dan sumber magnesium.

9. Diabas:

• Tingkat kekerasan: Keras (6-7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku intrusif berwarna gelap, berbutir halus. Terutama terdiri
dari feldspar plagioklas dan piroksen. Diabas sering disebut sebagai dolerit.
• Penggunaan: Bahan bangunan dan agregat jalan.
10. Pegmatit:

• Tingkat kekerasan: Bervariasi tergantung komposisi mineral


• Deskripsi: Batuan beku intrusif berbutir sangat kasar. Terbentuk dari sisa magma
yang kaya akan air dan volatil.
• Penggunaan: Sumber mineral seperti kuarsa, feldspar, dan mika.

11. Aplite:

• Tingkat kekerasan: Keras (6-7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku intrusif berbutir halus. Terbentuk dari sisa magma yang
kaya akan silika.
• Penggunaan: Bahan bangunan dan batu nisan.

12. Lamproit:

• Tingkat kekerasan: Bervariasi tergantung komposisi mineral


• Deskripsi: Batuan beku intrusif yang kaya akan kalium dan magnesium. Berwarna
gelap dan berbutir halus.
• Penggunaan: Sumber berlian dan mineral langka lainnya.

13. Kimberlite:

• Tingkat kekerasan: Bervariasi tergantung komposisi mineral


• Deskripsi: Batuan beku intrusif yang kaya akan magnesium dan besi. Berwarna
gelap dan berbutir halus.
• Penggunaan: Sumber berlian.

Jenis-jenis Batuan Beku Ekstrusif

Berikut adalah daftar jenis-jenis batuan beku ekstrusif beserta tingkat kekerasannya,
keterangan gambar batunya, dan mineral penyusunnya:

1. Basalt:

• Tingkat kekerasan: Keras (5-6 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku ekstrusif paling umum, berwarna gelap, dan berbutir
halus.
• Gambar:
• Mineral penyusun: Feldspar plagioklas, piroksen, olivin (opsional), dan mineral
lainnya.
2. Andesit:

• Tingkat kekerasan: Keras (6-7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku ekstrusif berwarna abu-abu atau coklat, berbutir halus.
• Gambar:
• Mineral penyusun: Feldspar plagioklas, am bol, piroksen, dan mineral lainnya.
fi
3. Dasit:

• Tingkat kekerasan: Keras (6-7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku ekstrusif berwarna terang, berbutir halus.
• Gambar:
• Mineral penyusun: Feldspar, kuarsa, biotit (opsional), dan mineral lainnya.
4. Liparit:

• Tingkat kekerasan: Keras (6-7 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku ekstrusif berwarna terang, berbutir halus.
• Gambar:
• Mineral penyusun: Kuarsa, feldspar alkali, dan mineral lainnya.
5. Obsidian:

• Tingkat kekerasan: Keras (5-6 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku ekstrusif berwarna hitam, berbutir halus, dan memiliki
tekstur seperti kaca.
• Gambar:
• Mineral penyusun: Kaca vulkanik (mineral yang tidak terkristalisasi), dan mineral
lainnya.
6. Pumice:

• Tingkat kekerasan: Sangat lunak (3-5 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku ekstrusif berwarna terang, berbutir halus, dan memiliki
banyak lubang kecil.
• Gambar:
• Mineral penyusun: Kaca vulkanik, feldspar, dan mineral lainnya.
7. Skoria:

• Tingkat kekerasan: Keras (5-6 Mohs)


• Deskripsi: Batuan beku ekstrusif berwarna gelap, berbutir halus, dan memiliki
tekstur vesikular (berongga).
• Gambar:
• Mineral penyusun: Feldspar plagioklas, piroksen, dan mineral lainnya.
8. Tefra:

• Tingkat kekerasan: Bervariasi tergantung komposisi mineral


• Deskripsi: Istilah umum untuk fragmen batuan dan mineral yang dikeluarkan oleh
gunung berapi.
• Gambar:
• Mineral penyusun: Berbagai macam mineral, tergantung pada jenis batuan beku
yang dierupsikan.
Catatan:

• Daftar ini tidak lengkap dan masih banyak jenis batuan beku ekstrusif lainnya.
• Tingkat kekerasan batuan beku dapat bervariasi tergantung pada komposisi
mineral dan teksturnya.
• Gambar-gambar di atas adalah contoh dan mungkin tidak mewakili semua variasi
dari setiap jenis batuan.
• Mineral penyusun batuan beku ekstrusif dapat bervariasi tergantung pada
komposisi magma aslinya.
Sumber informasi:

• Wikipedia: Batuan Beku: https://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku


• Britannica: Batuan Beku: https://www.britannica.com/science/igneous-rock
• USGS: Batuan Beku: https://www.usgs.gov/faqs/what-are-igneous-rocks
Tambahan:

• Selain jenis-jenis batuan beku ekstrusif yang disebutkan di atas, ada beberapa
jenis batuan beku ekstrusif lainnya yang kurang umum, seperti:

◦ Rhyolite: Mirip dengan liparit, tetapi memiliki tekstur yang lebih kasar.
◦ Trachyte: Mirip dengan andesit, tetapi memiliki kandungan alkali yang lebih
tinggi.
◦ Obsidian perlite: Mirip dengan obsidian, tetapi memiliki tekstur perlitik (

Anda mungkin juga menyukai