Anda di halaman 1dari 4

DEKONTAMINASI DAN STERILISASI

PERALATAN PERAWATAN PASIEN

No. Dok : 173/SPO/I/2023


No. Revisi : 0
SPO
Tanggal : 23/01/2023
Halaman : 4

UPTD PUSKESMAS Tutuk W.,S.Tr Keb. M.Kes


SEKARAN

1. Pengertian Dekontaminasi adalah suatu proses untuk menghilangkan atau


memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada
peralatan medis sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah
dekontaminasi peralatan pasien
3. Kebijakan KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SEKARAN
Nomor : 047/SK/I/2023
Tentang : Kebijakan Pelaksanaan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi

4. Referensi a. Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
b. Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
FKTP, Kemenkes RI 2020
5. Prosedur a. Persiapan
1) Alat : Wadah larutan klorin, sterilisator
2) Bahan : Air mengalir, detergen, larutan klorin 0,5 % (cara
membuat larutan klorin 0,5 % dari larutan klorin 5,25%
= tambahkan 9 bagian air kedalam larutan klorin 5,25 %
1 bagian), Alkohol 70 %
b. Langkah – Langkah
1) Petugas mencuci tangan.
2) Petugas memakai APD (Alat Perlindungan Diri) yaitu
sarung tangan rumah tangga, celemek, sepatu booth, dan
masker.

1/4
3) Pre-celaning :
a) Petugas melakukan pensortiran alat sesuai dengan
golongannya yaitu kritikal (alat yang berhubungan
dengan jaringan tubuh steril, sistem darah sehingga
merupakan merupakan risiko infeksi tingkat tertinggi),
semikritikal (alat yang berhubungan dengan mukosa
dan area kecil di kulit yang lecet) dan nonkritikal (alat
yang berhubungan dengan kulit utuh yang merupakan
risiko terendah).
b) Petugas menyiapkan tempat perendaman dan isi
dengan larutan klorin 0,5%.
c) Petugas membuka keran air lalu membersihkan alat
bekas pakai dibawah air mengalir menggunakan sikat
halus.
d) Petugas memasukkan alat bekas pakai dalam larutan
klorin 0,5% yang telah disiapkan.
e) Biarkan terendam selama 10 menit
4) Cleaning :
a) Setelah direndam selama 10 menit, petugas mencuci
alat menggunakan sikat halus lalu membilas alat
dengan air mengalir.
b) Petugas meniriskan alat dalam wadah yang bersih dan
biarkan kering.
5) Untuk peralatan non-kritikal (contoh : thermometer,
tensimeter, stetoskop) petugas hanya melakukan
disinfektan tingkat rendah menggunakan alcohol 70%.
Untuk peralatan kritikal dilakukan Desinfeksi Tingkat
Tinggi dan Sterilisasi, sedangkan untuk peralatan
semikritikal dilakukan desinfeksi tinggat tinggi atau
sterilisasi.
6) Sterilisasi Panas Kering dengan Oven
a) Petugas membuka pintu oven dan meletakkan alat
yang sudah dicuci dan akan disterilisasi dengan rapi.
b) Petugas melakukan pemisahan alat, bagian atas
digunakan untuk peralatan yang tidak tahan panas
dengan menggunakan UV. Bagian bawah digunkan

2/4
untuk peralatan yang tahan panas
c) Jika memungkinkan, kumpulkan alat pada bak
instrumen yang sesuai dengan spesifikasinya (misal:
hecting set, partus set, THT set, dan lain-lain) dengan
cara menyusunnya dalam bak instrumen tertutup
dengan posisi yang sama (searah).
d) Petugas memasukkan bak instrumen yang telah
disusun ke dalam oven.
e) Petugas menutup oven dan memastikan semua peralat
sudah masuk dengan benar lalu tutup pintu oven
dengan rapat.
f) Petugas menekan tombol on untuk memulai proses
sterilisasi
g) Petugas menunggu sampai proses sterilisasi selesai
yakni 60 menit yang ditandai tombol power mati secara
otomatis.
h) Setelah selesai, petugas menunggu sampai suhu turun
(sekitar 15 menit setelah lampu indikator mati), buka
pintu oven secara perlahan, dan keluarkan alat-alat
yang sudah disetril menggunakan korentang steril.
i) Untuk mendinginkan peralatan steril, dilarang membuka
bungkus dan tutupnya.
7) Sterilisasi Menggunakan Autoclave
a) Petugas membungkus alat yang telah dicuci dan
dikeringkan dengan alumunium foil
b) Petugas membuka tutup autoclave dan memeriksa
kebersihan di dalamnya serta mengeluarkan
keranjang.
c) Petugas menuangkan air suling/akuades dalam
autoclave sebanyak 6 L
d) Petugas memasukkan alat-alat ke dalam keranjang
autoclave dengan sedemikian rupa sehingga tersedia
ruang untuk bergeraknya uap air secara bebas (beri
jarak minimal 0,5 cm dengan alat yang lain).
e) Petugas menutup rapat tutup autoclave dengan cara
memutar ke arah tulisan close hingga erat dan tidak

3/4
bisa diputar lagi.
f) Petugas mengatur waktu untuk sterilisasi dan
pengeringan dengan cara memutar tombol
g) Petugas menekan tombol power on dan lampu hijau
akan menyala, kemudian tekan tombol start dan lampu
merah akan menyala.
h) Petugas mempertahankan tekanan pada suhu 121 oC
dengan cara mengecek tekanan dan tekanan pengukur
suhu pada alat penunjuk suhu di angka 0.
i) Petugas menunggu sampai suhu naik yang ditunjukkan
dengan jarum yang menunjuk angka 121 oC
j) Petugas melaksanakan proses sterilisasi
k) Setelah alarm berbunyi, menandakan proses sterilisasi
telah selesai.
l) Petugas mematikan alat dan tunggu sampai tekanan
kembali nol (diamkan selama 15 menit).
m) Bila alat penunjuk tekanan sudah nol dan suhu telah
turun di bawah 100oC, petugas membuka autoclave
dengan cara memutar ke arah tulisan open hingga
tutup terbuka
n) Petugas menunggu sampai alat dingin dan keluarkan
alat yang sudah steril
o) Petugas melepaskan APD.
p) Petugas mencuci tangan.
6. Unit terkait a. Ruang Tindakan
b. Poli Umum
c. Poli KIA
d. Poli Gigi
e. Laboratorium

7. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan
1.
2

4/4

Anda mungkin juga menyukai