Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2, 2017

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


DENGAN PENDEKATAN POLA KOMUNIKASI EFEKTIF
DALAM MEWUJUDKAN KONSEP MALANG SMART CITY

Endra Yuafanedi Arifianto


Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya
Email: endra@ub.ac.id

Abstrak
Konsep Smart City memiliki agenda untuk memperkuat manajemen perkotaan melalui
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Terkait hal itu, maka Pemerintah
Kota Malang terus melakukan inovasi dan kreativitas guna mendukung program
Smart City. Salah satu terobosan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang
dalam menyambut program Malang Smart City adalah dengan membentuk Forum
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Forum ini terdiri dari masyarakat yang aktif
dalam bidang informasi mulai level kelurahan sampai kota. Penelitian ini melihat
pengembangan sumber daya manusia masyarakat dalam wadah Forum KIM Kota
Malang dengan menggunakan analisis SWOT, yaitu analisis internal (kekuatan dan
kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Forum KIM Kota Malang adalah aset pemerintah Kota Malang yang harus
dikembangkan karena memiliki peran strategis dalam menjembatani informasi dari
pemerintah kota ke masyarakat kelurahan melalui kemampuan komunikasi yang
efektif. Strategi pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan untuk
mendukung program Malang Smart City.

Kata Kunci: Komunikasi Efektif, Sumber Daya Manusia, Smart City, Forum KIM,
Analisis SWOT

Abstract
The concept of a smart city has an agenda to strengthen urban management through the use of
information and communication technology. Related to that, the Malang City Government
continues to be innovative and creative to support smart city program. One of the
breakthroughs of the Office of Communication and Informatics of Malang City to support
Malang Smart City program is by forming Forum of Public Information Group (KIM). The
forum consists of people who are active in information sectors ranging from urban village to city
levels. This study looks at the development of community human resources in the forum of KIM
Kota Malang by using SWOT analysis, namely internal analysis (strengths and weaknesses)
and external (opportunities and threats). The result of the research shows that KIM Forum of
Malang City is an asset of Malang City Government that must be developed because it has a
strategic role in bridging information from the city government to the urban community
through effective communication skills. Human resource development strategy is needed to
support Malang Smart City program.

Keywords: Effective Communication, Human Resources, Smart City, KIM Forum, SWOT
Analysis

175
Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2, 2017

Pendahuluan
Kota Malang menjadi salah satu barometer pertumbuhan dan kemajuan kota di
Provinsi Jawa Timur. Perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut semua dinas
terkait di Kota Malang membuat terobosan guna tetap bergerak mengikuti dan menjadi
pelaku perubahan. Kota Malang juga menjadi salah satu kota yang akan
mengembangkan program Smart City sebagaimana usulan pemerintah pusat. Berbagai
kemajuan dan prestasi, dari level nasional hingga internasional sudah banyak diraih oleh
kota yang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan, Kota Pariwisata, dan Kota Industri ini.
Konsep Smart City memiliki agenda untuk memperkuat manajemen perkotaan melalui
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Terkait hal itu, maka Pemerintah Kota
Malang terus melakukan inovasi dan kreativitas guna mendukung program Smart City.
Konsep dasar Kota Malang Smart City harus dilakukan secara bersama dan terintegrasi
antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada.
Salah satu SKPD yang melakukan terobosan dalam menyambut program
Malang Smart City adalah Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang dengan
membentuk Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Forum Kelompok
Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang terdiri dari masyarakat yang aktif dalam
bidang informasi mulai level kelurahan sampai kota. Masyarakat yang selama ini
berkecimpung dalam dunia informasi bisa membantu sebagai agen informasi yang
menjembatani program pemerintah Kota Malang untuk disampaikan ke masyarakat
umum. Peran nyata dan keterlibatan masyarakat ini dinilai menjadi salah satu terobosan
yang patut dikembangkan. Berdirinya Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Kota Malang pada tahun 2013 menjadi pionir atau yang pertama se-Indonesia sebagai
kota yang memiliki Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Bahkan tahun 2014
keberadaan Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang diapresiasi
Kementrian Komunikasi dan Informatika Pusat, sekaligus menjadi percontohan bagi
kota-kota lainnya.
Mengingat pentingnya peran masyarakat Kota Malang dalam wadah Forum
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai upaya mewujudkan Malang Smart
City, maka diperlukan strategi pengembangan sumber daya manusia dengan pendekatan
pola komunikasi yang efektif. Penelitian ini akan mengevaluasi peran dan potensi
Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang selama 4 tahun, sejak

176
Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2, 2017

2013 sampai 2017 dengan menggunakan analisa SWOT. Bentuk evaluasi didasari pola
komunikasi yang efektif dalam menjalankan organisasi dan peran di masyarakat. Hasil
penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah Kota Malang, khususnya bagi
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang dalam melakukan pembinaan melalui
Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang.

Tinjuan Pustaka
Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman). Kekuatan dan kelemahan
merupakan faktor-faktor internal perusahaan, sedangkan peluang dan ancaman adalah
faktor-faktor luar yang akan berpengaruh kepada perusahaan. Analisis SWOT
digunakan untuk menganalisa faktor-faktor internal dan eksternal dalam rangka untuk
mencapai suatu pendekatan sistematik dan dukungan untuk pengambilan keputusan.
Menurut Rangkuti (1998), analisa SWOT adalah suatu alat yang berguna untuk
menganalisa situasi organisasi secara keseluruhan. Pendekatan ini berusaha untuk
mengembangkan kekuatan dan kelemahan yang ada pada lingkungan internal (looking
in), dengan kesempatan dan ancaman yang ada pada lingkungan eksternal (looking out).
Pendekatan ini mengusulkan bahwa masalah utama yang dihadapi suatu organisasi
dapat dianalisa dengan meneliti dari setiap faktor internal dan eksternal tersebut.
Matriks Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) merupakan matching
tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi.
Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah:

1. Strategi SO (Strengths-Opportunities)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih
peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Jika perusahaan memiliki banyak
kelemahan, berarti perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat.
Sedangkan jika menghadapi banyak ancaman perusahaan harus berusaha
menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.
Dalam penelitian ini istilah perusahaan merujuk pada Forum Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM) Kota Malang.

177
Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2, 2017

2. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal
perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

3. Strategi ST (Strengths-Threats)
Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi
dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

4. Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan
pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada
dalam posisi yang berbahaya.

Konsep Smart City


Menurut Washburn dkk. (2010), Smart City didefinisikan sebagai penggunaan
teknologi komputasi cerdas untuk mengintegrasikan komponen-komponen penting dari
infrastruktur dan layanan kota, seperti administrasi kota, pendidikan, kesehatan,
keselamatan publik, real estate, transportasi, dan keperluan kota lainnya, dimana
penggunaan keseluruhannya harus dilakukan secara cerdas, saling berhubungan, dan
efisien. Sedangkan menurut Giffinger dkk. (2007), Smart City merupakan sebuah kota
yang terdepan di dalam perekonomian, sumber daya manusia, pemerintahan, mobilitas,
lingkungan, dan kehidupan masyarakat, yang mana keseluruhan dibangun secara cerdas,
independen, dan memiliki kesadaran dari masyarakatnya.

Pola Komunikasi Efektif


Hovland (dalam Mulyana, 2007: 68) mendefinisikan komunikasi sebagai proses
yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (berupa
lambang-lambang verbal dan nonverbal) untuk mengubah prilaku orang lain
(komunikan). Komunikasi yang efektif menurut Tubbs dan Moss (dalam Rakhmat,
2007: 13-16) paling tidak menimbulkan lima hal yaitu:

178
Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2, 2017

1. Pengertian. Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang
dimaksudkan oleh komunikator
2. Kesenangan. Komunikasi dimaksudkan untuk menjadikan hubungan kita hangat,
akrab dan menyenangkan
3. Pengaruh pada sikap. Komunikasi dilakukan agar komunikan bertindak sesuai
harapan komunikator berdasarkan atas kehendaknya sendiri.
4. Hubungan yang semakin baik. Dengan berkomunikasi maka akan tercipta hubungan
yang positif dan mempertahankan hubungan yang saling memuaskan.
5. Tindakan. Menimbulkan tindakan adalah indikator efektivitas dari komunikasi.
Tindakan adalah hasil akumulasi dari seluruh proses komunikasi.

Komunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpestasikan pesan yang


diterimanya sebagaimana yang dimaksudkan oleh pengirim. Kenyataannya, sering kita
gagal saling memahami. Sumber utama kesalahpahaman dalam komunikasi adalah cara
penerima menangkap makna suatu pesan berbeda yang dimaksud oleh pengirim karena
pengirim gagal mengkomunikasikan maksudnya dengan tepat (Supratiknya, 1995: 34).
Menurut Effendy (2003: 32), pola komunikasi terdiri atas 3 macam yaitu:

1. Pola Komunikasi Satu Arah


Pola komunikasi satu arah yaitu proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan baik menggunakan media maupun tanpa media, tanpa ada
umpan balik dari komunikan dalam hal ini komunikan bertindak sebagai pendengar
saja.

2. Pola Komunikasi Dua Arah


Pola komunikasi dua arah yaitu komunikator dan komunikan menjadi saling
tukar fungsi dalam menjalani fungsi mereka, komunikator pada tahap pertama
menjadi komunikan, dan pada tahap berikutnya saling berganti fungsi. Namun pada
hakekatnya yang memulai percakapan adalah komunikator utama. Komunikator
utama mempunyai tujuan tertentu melalui proses komunikasi tersebut, prosesnya
dialogis, serta umpan balik terjadi secara langsung.

179
Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2, 2017

3. Pola Komunikasi Multiarah


Pola Komunikasi Multiarah yaitu proses komunikasi terjadi dalam satu
kelompok yang lebih banyak dimana komunikator dan komunikan akan saling
bertukar pikiran secara dialogis.

Metode Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu dengan cara menggambarkan atau
melukiskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta
hubungan yang diselidiki. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Forum Kelompok
Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai
Agustus 2016 sampai dengan Oktober 2017.
Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
Malang (selaku SKDI yang membidangi KIM), Pengurus Forum Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM) Kota Malang dan masyarakat anggota KIM. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari masyarakat anggota Forum KIM Kota Malang, data sejarah
berdiri, visi dan misi Forum KIM Kota Malang, serta beberapa data yang bersumber
dari database Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik observasi dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian, baik
secara langsung maupun tidak langsung.Teknik wawancara dilakukan pada perwakilan
bidang Sarana Komunikasi Diseminasi Informasi (SKDI) Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Malang, pengurus Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Kota Malang. Terakhir, peneliti menggunakan teknik dokumentasi yaitu mencari data
atau informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik yang resmi maupun tidak
resmi dalam bentuk laporan, statistik, database dari Dinas Komunikasi dan Informatika
Kota Malang dan Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang.

180
Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2, 2017

Hasil dan Pembahasan


Berikut adalah kondisi dan potensi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan)
Forum KIM Kota Malang dalam mewujudkan Malang Smart City:

Tabel 1. Matrik SWOT Kondisi dan Potensi Forum KIM Kota Malang
Analisis Internal Forum KIM Kota Malang
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Kelembagaan Forum KIM disahkan/ 1. Forum KIM Kota Malang tidak
dilegalkan dengan SK Walikota mengelola anggaran dari Dinas
2. SDM pengurus Forum KIM terlibat Kominfo
langsung di tingkat kelurahan dan 2. Forum KIM belum memiliki program
memiliki basis wilayah kerja yang berkesinambungan
3. SDM pengurus Forum KIM sangat 3. Pembentukan bidang dalam struktur
kompak dan bisa bekerjasama Forum KIM kurang fleksibel sesuai
4. Forum KIM bisa bekerjasama dengan dengan kebutuhan
semua SKPD Kota Malang 4. Peran Forum KIM belum optimal
5. Pola komunikasi antar pengurus yang dalam menjalankan fungsi
intens dan terbuka kemandirian lembaga secara finansial
5. SDM pengurus yang terbatas
khususnya di bidang informasi
6. Pola Komunikasi antara dinas dengan
anggota Forum KIM kurang berjalan
lancar
Analisis Eksternal Forum KIM Kota Malang
Opportunities (Peluang) Threat (Ancaman)
1. Forum KIM Kota Malang merupakan 1. Ketergantungan Forum KIM pada
pionir di Indonesia sehingga anggaran Dinas Kominfo
berpeluang menjadi contoh berdirinya 2. Belum adanya kesamaan visi dan
forum KIM di kota lainnya tujuan lewat jalur pembinaan antara
2. Forum KIM berpotensi membuat Dinas Kominfo dengan Forum KIM
standar dan pedoman program kerja 3. Kurangnya komunikasi yang intens
3. Forum KIM dapat membangun antara pengurus Forum KIM dengan
kemitraan antar KIM dalam rangka Pembina
mengenalkan potensi kelurahan, 4. Belum adanya kekompakan dan
informasi, dan memasarkan produk pembagian tugas dalam membina KIM
khas kelurahan di Kota Malang kelurahan di Kota Malang
4. Forum KIM dapat membangun 5. Perkembangan teknologi informasi
jaringan kerjasama dengan KIM di yang semakin cepat dan bila tidak
Jawa Timur dalam rangka peningkatan dikelola akan membahayakan
literasi dan usaha/ekonomi
5. Forum KIM dapat menginisiasi dan
memfasilitasi terbentuknya KIM baru
di seluruh kelurahan
6. Forum KIM sangat terbuka dan
berpotensi menjalin kerjasama dengan
Perguruan Tinggi di Kota Malang

181
Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2, 2017

Berdasarkan analisis matriks SWOT, maka dapat diterapkan strategi utama yang
seharusnya dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia Forum KIM Kota
Malang dalam mewujudkan Malang Smart City dengan pendekatan pola komunikasi
yang efektif. Pertama, Strategi SO, yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang. Kedua, Strategi WO, yaitu strategi dengan mengatasi
kelemahan dengan memanfaatkan peluang. Ketiga, Strategi ST, yaitu strategi dengan
menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman. Keempat, Strategi WT, yaitu
untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Keempat strategi tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2. Matrik Strategi SWOT Pengembangan SDM Forum KIM Kota Malang
Strategi SO Strategi WO
1. Forum KIM harus memiliki 1. Forum KIM harus membuat blueprint
kelengkapan organisasi percontohan program kerja dan capaian mulai
tingkat Jawa Timur dan role model jangka pendek, menengah dan jangka
tingkat nasional panjang
2. Forum KIM membuat panduan standar 2. Forum KIM harus menjadi
minimal informasi potensi kelurahan penggagasan program kerja yang
yang harus dimiliki KIM kelurahan berkesinambungan
3. Forum KIM membuat panduan standar 3. Struktur organisasi Forum KIM
minimal mengelola produk kelurahan dibuat fleksibel sesuai dengan potensi
sebagai bentuk kemandirian finansial dan kebutuhan
KIM kelurahan 4. Memiliki kemandirian finansial
4. Forum KIM memiliki model kerjasama sehingga mampu membiayai beberapa
dengan KIM se-Jawa Timur baik program kerja
bidang literasi informasi maupun 5. Membangun kerjasama dengan
kemandirian finansial investor dalam mengembangkan
5. Forum KIM memiliki target membantu Forum KIM
pendirian KIM di 57 kelurahan Kota 6. Mengikuti pelatihan pengembangan
Malang SDM di bidang jurnalistik
6. Forum KIM harus memiliki bentuk 7. Menjadwalkan rutin untuk pertemuan
nyata kerjasama dengan Perguruan dan membangun komunikasi dua arah
Tinggi di Kota Malang
7. Meningkatkan komunikasi FKIM
dengan semua SKPD
Strategi ST Strategi WT
1. Berdasarkan SK Walikota Forum KIM 1. Memiliki terobosan pendanaan
menjalin komunikasi dengan walikota dengan kemandirian finansial
untuk mendiskusikan terkait anggaran 2. Membangun kerjasama dengan SKPD
yang mungkin bisa diserap lainnya
2. Menjalin komunikasi yang intens 3. Membuat program kerja yang
dengan Dinas Kominfo sehingga produktif berkesinambungan dengan
mendapatkan manfaat dalam: minimal pembiayaan

182
Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2, 2017

a. menyamakan visi dan tujuan Forum 4. Merancang dengan detail program


KIM dalam hal pembinaan kerja sehingga tepat sasaran
b. menyusun program kerja bersama
c. menyerap aspirasi Forum KIM dan
masyarakat
d. transparansi anggaran pembinaan
masyarakat bisa dikontrol
3. Mengoptimalkan SDM pengurus
Forum KIM dalam menyusun kegiatan
sesuai dengan kebutuhan
4. Membangun kerjasama/sinergi dengan
SKPD lain dalam merealisasikan
program kerja

Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat dapat ditarik beberapa kesimpulan.
Pertama, kondisi dan potensi Forum KIM Kota Malang dalam menjalankan tupoksi
sesuai tujuan dibentuknya belum berjalan secara maksimal. Hal ini disebabkan banyak
faktor yang mempengaruhi baik secara internal maupun eksternal organisasi Forum
KIM Kota Malang. Dengan kata lain, Forum KIM Kota Malang belum bisa berperan
optimal dalam mewujudkan Malang Smart City. Oleh karena itu, pengembangan sumber
daya manusia masyarakat dalam wadah Forum KIM sangat diperlukan. Kedua,
rekomendasi strategi pengembangan sumber daya manusia Forum KIM Kota Malang
bisa mengaplikasikan strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT. Ketiga,
Forum KIM Kota Malang adalah aset pemerintah Kota Malang yang harus
dikembangkan karena memiliki peran strategis dalam menjembatani informasi dari
pemerintah kota ke masyarakat kelurahan melalui kemampuan komunikasi yang efektif.

Saran
Berdasarkan pengolahan Matrik Strategi SWOT Pengembangan SDM Forum
KIM Kota Malang, maka untuk mendukung Kota Malang Smart City diperlukan
komitmen antara pemerintah Kota Malang dengan seluruh jajaran SKPD, Forum
Kelompok Informasi Masyarakat Kota Malang sebagai salah satu wadah masyarakat
untuk menyampaikan aspirasi dan semua komponen atau komunitas serta tokoh warga
Kota Malang. Komunikasi yang efektif bisa meningkatkan sumber daya manusia warga
Kota Malang sehingga siap untuk mendukung program pemerintah daerah secara

183
Jurnal Komunikasi Global, Volume 6, Nomor 2, 2017

proaktif. Rekomendasi strategi pengembangan sumber daya manusia bisa diterapkan


secara bertahap. Keberadaan Forum KIM Kota Malang sangat penting sebagai mitra
yang mewakili masyarakat. Sehingga forum ini harus dibina, diayomi, dan didukung
penuh oleh Pemerintah Kota Malang, khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika
Kota Malang selaku instansi terkait. Di samping itu, penelitian berikutnya hendaknya
menambah variabel yang lebih mendetail untuk menginvestigasi tiap bidang dalam
Forum KIM Kota Malang.

Daftar Pustaka
Effendy, O. U. (2003). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditiya Bakti.
Giffinger, R., Fertner, C., Kramar, H., Kalasek, R., Pichler-Milanovi, N., & Meijers, E. (2007).
Smart Cities: Ranking of European Medium-Sized Cities. Vienna University of
Technology.
Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rangkuti, F. (1998). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Supratiknya, A. (1995). Komunikasi Antarpribadi: Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius.
Washburn, D., Sindhu, U., Balaouras, S., Dines, R. A., Hayes, N. M., & Nelson, L. E. (2010).
Helping CIOs Understand “Smart City” Initiatives: Defining the Smart City, Its Drivers,
and the Role of the CIO. Cambridge, MA: Forrester Research, Inc. Tersedia di
http://public.dhe.ibm.com/partnerworld/pub/smb/smarterplanet/forr_help_cios_und_smart_
city_initiatives.pdf.

184

Anda mungkin juga menyukai