Anda di halaman 1dari 17

DOSEN PEMBIMBING I : PROF. IKHWANUDDIN, M.

SI
Sidang Skripsi
DOSEN PEMBIMBING II : EMMA MARSELLA, S.S., M.SI

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL GARIS WAKTU KARYA FIERSA


BESARI: PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA

KHAIRUN ANNISA
NIM 190701029
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
2024
Sidang Skripsi

DAFTAR ISI
Pendahuluan Landasan Teori

Tinjauan Pustaka Hasil dan Pembahasan

Metodologi Kesimpulan
Sidang Skripsi
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Sebuah novel pada umumnya berkisah tentang kehidupan
manusia dalam berhubungan satusama lain. Pengarang
melibatkan pemikiran dan pengalamannya dalam menciptakan
sebuah novel. Kosasih (2009:89) menyatakan novel adalah karya
imajinatif yang mengisahkan sisiutuh atas problematika
kehidupan seseorang ataubeberapa orang tokoh. Dalam suatu
novel tentu saja memiliki nilai-nilai yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat.

Halaman 01
Sidang Skripsi
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Nilai merupakan suatu hal yang berharga dan diharapkan oleh
masyarakat. Selain berkisah tentang ‘Aku’, ‘Kamu’, dan ‘Dia’, pada
novel Garis Waktu juga terselip kisahtentang keluarga, cita-cita,
dan harapan hingga perenungan akankematian. Novel ini banyak
mengandung nilai-nilai sosial yang berkaitan dengan kehidupan.
Pendekatan yang digunakan dalampenelitian iniadalah sosiologi
sastra. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan
dideskripsikan nilai-nilai sosial yang terdapat pada novel Garis
Waktu karya Fiersa Besari.

Halaman 02
Sidang Skripsi
PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah nilai-nilai sosial dalam novel
Garis Waktu karya Fiersa Besari?

TUJUAN PENELITIAN
Mendeskripsikan nilai-nilai sosial yang
terkandung dalam novel Garis Waktu karya
Fiersa Besari.

Halaman 03
Sidang Skripsi

TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka 01 Tinjauan Pustaka 03
Umi Qasanah dalam skripsi (2019) yang Sugiyarti dalam skripsi (2021) yang
berjudul “Analisis Nilai-Nilai Sosial berjudul “AnalisisNilai-Nilai Sosial
dalam Novel Eliana Karya Tere Liye”. dalam Novel Imperfect Karya Meira
Tujuan dalam penelitian ini adalah Anastasia”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui nilai-nilai sosial untuk mendeskripsikan nilai-nilai
dalam novel Eliana karya Tere Liye. sosial dalam novel Imperfect karya
Meira Anastasia dan Implikasinya
Tinjauan Pustaka 02 dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Miskori Jrahli dalam skripsi (2019) yang
berjudul “Analisis Nilai Sosial dalam Tinjauan Pustaka 04
Novel Dia Adalah Kakakku Karya Tere Sopyan Sauri dalam skripsi (2019) yang
Liye”. Tujuan penelitian ini adalah berjudul judul "Nilai-nilai Sosial dalam
untuk mendeskripsikan nilai sosial Novel Hujan karya Tere Liye". Tujuan
yang terdapat pada novel Dia Adalah dari penelitian ini adalah
Kakakku karya Tere Liye. mendeskripsikan nilai sosial yang
terdapat dalam novel Hujan karya Tere
Halaman 04 Liye.
Sidang Skripsi

LANDASAN TEORI
Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra merupakan salah satu cabang ilmu
sastra yang mengkaji tentang gejala sosial yang
berkaitan dengan masyarakat di dalam karya Nilai-Nilai Sosial
sastra. Swingewood (dalam Faruk, 2013:1)
Nilai sosial merupakan suatu acuanbagi masyarakat
mendefinisikan sosiologi sastra sebagai studi ilmiah
tentang hal-hal yang dianggap baik dan benar yang
dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat,
harus ditaati. Nilai sosialadalah nilai yang
studi mengenai lembaga dan proses-proses sosial.
diharapkan, diinginkan, dan dianggap penting oleh
masyarakat. Dengandemikian, nilaisosial mempunyai
kedudukan yang sangat penting bagimasyarakat,
bangsa dan negara (Zubaedi, 2005:12-13).
Halaman 05
Sidang Skripsi

METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif.
Penelitian kualitatif menitikberatkan pada segi alamiah dan
mendasarkan pada karakter yang terdapat dalam data. Penerapan
metode kualitatif ini bersifat deskriptif yang berarti data yang
dihasilkan berupa kata-kata dalam bentuk kutipan-kutipan.

Data dalam penelitian ini berupa kutipan dalam bentuk kata-kata,


kalimat naratif, dan dialog. Penelitian inibertujuan untuk
mendeskripsikan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam novel Garis
Waktu karya Fiersa Besar

Halaman 06
Sidang Skripsi

PROSES PENELITIAN
01 Pengumpulan Data

02 Analisis Data

03 Penyajian Hasil Analisis Data

04 Kesimpulan

Halaman 07
HASIL DAN PEMBAHASAN Sidang Skripsi

“KASIH SAYANG”
1. Pengabdian
“Lagi-lagi imajinasiku menertawakanku karena selalu berhasil
menemuimu. Sementara realitas? Dalam realitas, kita berdua hanyalah
dua orang yang berlari. Aku sibuk mengejarmu, kau sibuk
menghindariku. Oh, tenang. Aku tidak lelah. Justru, aku menikmati
prosesnya.” (Garis Waktu, 2016: 24)
Kutipan diatas memperlihatkan pengabdian yang dimilikioleh
tokoh “Aku”. Ia terus mengejar meskipun tokoh “Kamu” selalu
menghindarinya. Tidak pernah sekalipuntokoh “Aku” lelah. Sikap
yangdimiliki oleh tokoh “Aku” termasuk nilai sosial yangpositif, dimana
ketika kita menginginkan seseorang maka kita harus
memperjuangkannya.

Halaman 08
HASIL DAN PEMBAHASAN Sidang Skripsi

“KASIH SAYANG”
2. Kesetiaan
"Orangtua berdiri di barikade paling depan, menjaga anak-anak mereka
agar tidak merasakan penderitaan yang pernah mereka rasakan." (Garis
Waktu, 2016:92)
Kutipan di atas mencerminkan nilai kesetiaan yang tinggi dalam
hubungan orangtua dan anak-anak. Dengan berdiri di barikade paling
depan, orangtua menunjukkan sikap perlindungan dan keberanian
untuk melindungi anak-anak mereka dari penderitaan yang pernah
mereka alami. Tindakan ini tidak hanya mencerminkan empati
terhadap pengalaman pribadi orangtua, tetapi juga pengorbanan
mereka untuk memastikan keturunan mereka tidak mengalami hal
serupa.

Halaman 09
HASIL DAN PEMBAHASAN Sidang Skripsi

“TANGGUNG JAWAB”
1. Nilai Rasa Memiliki
“Sebentar, izinkan kami berunding. Jangan dulu pergi. Aku mohon. Telah
lama aku menanti sosokmu. Kau tangguh, aku suka itu. Kita sama-sama
pejuang. Kau berjuang mencari jalan pulang, maka aku ingin berjuang
menjadi rumahmu. Karena ternyata hatiku betul, kaulah orangnya.” (Garis
Waktu, 2016:60)
Kutipan di atas mencerminkan sebuah hubungan yang kaya akan
nilai-nilai sosial, terutama dalam hal rasa memiliki. Permintaan untuk
berunding dan keinginan agar lawan bicara tidak pergi menunjukkan
pentingnya hubungan yang dijalin. Selain itu, ada pula rasa kepemilikan
dan kepuasan terhadap karakteristik positif orang tersebut, seperti
keberanian dan kegigihan dalam menghadapi tantangan. Perasaan ingin
berjuang bersama dan menjadi tempat perlindungan bagi orang yang
dicintai mencerminkan rasa kebersamaan dan dukungan yang kuat.
Halaman 10
HASIL DAN PEMBAHASAN Sidang Skripsi

“TANGGUNG JAWAB”
2. Disiplin
“Yaaaa... cita-cita adalah pelangiku, sesuatu yang membuatku tahu bahwa
aku tidak lahir ke bumi ini sekedar menumpang lewat” (Garis Waktu, 2016:
104)
Kutipan diatas memperlihatkan kedisiplinan yang dimiliki oleh
tokoh “Aku”. Ia sadar bahwa dia tidak terlahir ke bumi untuk sekedar
menumpang lewat melainkan untuk mengejar cita-cita, sehingga ia ingin
mengejar cita-citanya itu. Sikapyang dimiliki oleh tokoh “Aku” termasuk
nilaisosial yang positif, kita harus mengejar cita-cita kita agar tidak sia-
sia terlahir ke bumi.

Halaman 11
HASIL DAN PEMBAHASAN Sidang Skripsi

“TANGGUNG JAWAB”
3. Empati
“Ketika aku hancur dan kehilangan arah, adalah para sahabat yang
menyelamatkanku. Mereka memberitahuku bahwa perpisahan bukanlah
akhir dunia. Mereka juga berkata bahwa tak mengapa untuk sejenak
melarikan diri, asalkan tidak lupa arah pulang.” (Garis Waktu, 2016: 189)
Dalam kalimat tersebut, terlihat adanya nilai sosial empati dalam
hubungan dengan para sahabat. Ketika merasa hancur dan kehilangan
arah, teman-temanlah yang memberikan dukungan dan menyelamatkan
dari kebingungan. Mereka tidak hanya memberitahu bahwa perpisahan
bukanlah akhir dunia, tetapi juga memberikan pemahaman terhadap
perasaan kehilangan. Lebih dari itu, teman-teman juga menunjukkan
empati dengan memberikan saran untuk sejenak melarikan diri, asalkan
tidak lupa arah pulang.

Halaman 12
HASIL DAN PEMBAHASAN Sidang Skripsi

“KESERASIAN HIDUP”
1. Toleransi
“Perbedaan itu indah. Sebuah hubungan yang dilandasi oleh perbedaan
akan sangat menyenangkan. Berbagi perspektif baru, ilmu baru, wawasan
baru. Tapi, sebuah hubungan harus mempunyai misi dan visi yang sama.
Seorang sahabat pernah berkata, "Melihat segala sesuatu itu seharusnya
dari akhirnya dulu, bukan awalnya." (Garis Waktu, 2016: 75)
Kutipan kalimat di atas mengekspresikan nilai sosial toleransi. Dalam
kehidupan sosial, penting untuk mengakui bahwa perbedaan merupakan
bagian alami dari keragaman manusia. "Perbedaan itu indah," ungkapan
ini mengajarkan kita untuk menerima dan menghargai keberagaman
sebagai sesuatu yang memperkaya hubungan antarindividu. Dengan
mengakui keberagaman, kita membuka pintu untuk memperluas
pemahaman dan wawasan kita melalui pertukaran perspektif, ilmu, dan
pengalaman baru.
Halaman 13
Sidang Skripsi

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap novel
Garis Waktu karya Fiersa Besari dengan fokus kajian berupa nilai-
nilai sosial, dapat ditarik kesimpulan yaitu nilai sosial yang
ditemukan dalam novel Garis Waktu karya Fiersa Besari dengan
menggunakan teori dari Zubaedi (2005: 13), yang terdiri dari loves
(kasih sayang), meliputi: pengabdian dan kesetiaan. Nilai sosial
yang kedua yakni responsibility (tanggung jawab), meliputi: rasa
memiliki, empati, dan displin. Nilai sosial yang terakhir yakni life
harmony (keserasian hidup), meliputi: toleransi.

Halaman 14
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai