Anda di halaman 1dari 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pareto adalah metode yang banyak digunakan dalam perencanaan pembelian
produk di apotek terutama untuk apotek yang sudah berjalan. Metode ini termasuk ke dalam
metode konsumsi yaitu didasarkan pada data riil penggunaan produk/obat di periode
sebelumnya. Dengan metode Pareto dapat diketahui frekuensi pemesanan dan ditentukan
prioritas pemesanan berdasarkan nilai obat.

 Kelompok A
Kelompok A merupakan item obat yang memiliki persentase kumulatif 80% terhadap
total penjualan atau keuntungan. Biasanya kelompok obat yang paling banyak jumlah
penjualannya atau merupakan obat yang mahal. Untuk kelompok ini diperlukan kontrol yang
ketat. Jumlahnya tidak banyak, hanya 20% dari total item di apotek.

 Kelompok B
Kelompok B merupakan item obat yang memiliki persentase kumulatif 15% terhadap
total penjualan atau keuntungan. Biasanya merupakan obat yang penjualannya agak lambat
(tidak sebanyak kelompok A) atau obat yang banyak penggunaannya namun harganya cukup
murah. Jumlahnya sekitar 30% dari total item di apotek.

 Kelompok C
Kelompok C merupakan item obat yang memiliki persentase kumulatif 5% terhadap total
penjualan atau keuntungan. Biasanya merupakan kelompok obat yang penjualannya paling
lambat atau obat yang paling murah. Pengendaliannya tidak terlalu ketat. Mengurangi jumlah
obat di kelompok C dapat dilakukan untuk mengurangi investasi pada persediaan. Duplikasi
sediaan yang memiliki isi sama juga sebaiknya dikurangi.

Jumlah Nilai
Kelas
Item Pendapatan
A 1,5 % 80%
B 35,2 % 15%
C 63,3 % 5%
Tabel 1. Perbandingan Jumlah Item Obat dengan Persentase Kumulatif Total Penjualan
Bulan April 2023

Pada Bulan April 2023 Jumlah item yang terdapat pada transaksi bulan April 2023
sebanyak 1377 item dengan total penjualan Rp. 482.709.246.-. pembagian kelas pareto A
pada bulan april sebanyak 19 item dengan total penjualan Rp. 99.354.907,- yang didominasi
oleh cream kulit, dan memiliki persentase 1,5% dari total jumlah item yang terjual pada
periode bulan april. Kelas pareto B pada bulan April 2023 sebanyak 487 item dengan total
penjualan Rp. 310.996.008,- dengan persentase item sebesar 35,2% dari total penjualan pada
bulan April 2023. Kelas pareto C pada bulan April 2023 sebanyak 871 item dengan total
penjualan Rp. 72.358.246,- dengan persentase item 63,3%.
Jumlah Nilai
Kelas
Item Pendapatan
A 2,2 % 80%
B 32,3 % 15%
C 65,5 % 5%
Tabel 2. Perbandingan Jumlah Item Obat dengan Persentase Kumulatif Total Penjualan Bulan
Mei 2023

Pada Bulan Mei 2023 Jumlah item yang terdapat pada transaksi bulan Mei 2023
sebanyak 1402 item dengan total penjualan Rp. 535.173.813.-. pembagian kelas pareto A
pada bulan april sebanyak 21 item dengan total penjualan Rp. 107.440.850,- yang didominasi
oleh cream kulit, dan memiliki persentase 2,2 % dari total jumlah item yang terjual pada
periode bulan april. Kelas pareto B pada bulan April 2023 sebanyak 459 item dengan total
penjualan Rp. 347.662.868,- dengan persentase item sebesar 35,3% dari total penjualan pada
bulan Mei 2023. Kelas pareto C pada bulan Mei 2023 sebanyak 923 item dengan total
penjualan
Rp. 80.110.095,- dengan persentase item 65,5%. Ada kenaikan total penjualan sebanyak
Rp. 52.464.567,- pada bulan Mei 2023.

Dengan sistem ini dapat disimpulkan bahwa item/obat di apotek yang dapat di
pesankan terlebih dahulu adalah obat/item pada kelas pareto A kemudian kelas pareto B,
tetapi di apotek Al-Masoem Cibiru pemesanan barang sudah diatur tersendiri oleh pihak
manajemen yang langsung tersambung ke PBF YFI (Yena Farma Indonesia) yang dimana SP
akan selalu dibuat otomatis berdasarkan stok minimum barang yang ada di setiap cabang
apotek Al-Masoem, SP dibuat perhari sabtu kesetiap PBF lain dan akan di kolektifkan di PBF
YFI dan barang akan dikirimkan setiap hari selasa dan jum’at, untuk pemesanan obat
prekursor, Obat-Obat Tertentu (OOT), Psikotropik dan Narkotika jika tidak ada di PBF YFI
SP dibuat manual dan akan di tanda tangani oleh Apoteker Penanggungjawab Apotek (APA)
pada setiap cabang apotek Al-Masoem yang dapat digunakan sebagai pemantauan
penggunaan obat prekursor, Obat-Obat Tertentu (OOT), Psikotropik dan Narkotika.

Anda mungkin juga menyukai