Yth.
Dalam pelaksanaan pemutakhiran data pada Dapodik, pemerintah daerah dan satuan pendidikan agar
dapat memperhatikan beberapa ketentuan, yaitu sebagai berikut.
C. Ketentuan lainnya :
1. Sesuai Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik
Tahun Anggaran 2023, capaian jangka pendek (immediate outcome) digunakan
sebagai pertimbangan penilaian usulan DAK Fisik tahun anggaran 2025.
2. Mengingat pentingnya pemutakhiran data sarana prasarana di Dapodik sebagai basis
perhitungan (immediate outcome), dan landasan perencanaan DAK Fisik Bidang
Pendidikan tahun anggaran 2025, maka seluruh pemerintah daerah wajib memastikan
proses pemutakhiran dilaksanakan pada periode pendataan semester genap tahun
ajaran 2023/2024, dan disampaikan paling lambat tanggal 31 Maret 2024.
Demikian informasi ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan
terima kasih.
Data tanah diisi berdasarkan dokumen sertifikat yang dimiliki oleh satuan pendidikan.
Contoh penginputan data tanah di Aplikasi Dapodik berdasarkan denah di bawah.
• Operator satuan pendidikan memastikan isian formulir tanah telah terisi dengan
lengkap. Klik tombol ubah untuk menampilkan formulir tanah.
• Penginputan luas lahan tersedia diisi dengan luas lahan siap bangun. Bila lahan
sudah dimanfaatkan untuk penggunaan lapangan upacara, lapangan olahraga dan
taman bermain, tidak termasuk ke dalam kategori luas lahan tersedia.
• Pilihan isian kepemilikan tanah terdiri dari: milik, sewa, pinjam, dan bukan milik.
3. Bangunan 3 terdiri dari ruang guru, tempat ibadah, dan ruang konseling (BK).
4. Lapangan upacara dan lahan parkir termasuk dalam kategori bangunan yang perlu
direkam.
5. Pengisian lahan tersedia di Dapodik dimasukkan dalam formulir data tanah. Luas
lahan tersedia diisi dengan luas lahan siap bangun.
Operator satuan pendidikan memastikan isian formulir bangunan telah terisi dengan
lengkap.
CONTOH LEMBAGA SD
1. Bangunan 01 - Kantor, Ruang KS, Ruang Guru
2. Bangunan 02 - Ruang Kelas 1, 2
3. Bangunan 03 - Ruang Kelas 3, 4
4. Bangunan 04 - Ruang Kelas 5, 6
5. Bangunan 05 - Perpustakaan
6. Bangunan 06 - KM / MCK GURU
7. Bangunan 07 - KM / MCK Siswa 1
8. Bangunan 08 - KM / MCK Siswa 2
9. Bangunan 09 - Laboratorium Komputer/TIK
10. Bangunan 10 - Ruang UKS
11. Bangunan 11 - Rumah Dinas KS
12. Bangunan 12 - Rumah Dinas Guru
13. Bangunan 13 - Rumah Dinas Penjaga
14. Bangunan 14 - Ruang Olahraga
15. Bangunan 15 - Ruang Serba Guna/Aula
16. Bangunan 16 - Mushola
17. Lapangan Upacara (Halaman Sekolah)
18. Lapangan Olahraga (Basket, Tenis, Bola Voly, Sepak Bola)
19. Taman Sekolah
20. Tempat/lahan parkir termasuk dalam kategori bangunan yang perlu direkam data.
Jadi hanya di input dimenu Bangunan, tidak masuk dimenu Ruang.
21. Pengisian lahan tersedia di Dapodik dimasukkan dalam formular data tanah. Luas
Lahan Tersedia diisi dengan Luas Lahan Siap Dibangun.
Data Ruang diisi berdasarkan data bangunan yang sudah diisi sebelumnya. Jika satuan
pendidikan memiliki bangunan lebih dari satu lantai, pastikan mengisi data ruang sesuai
dengan lantai dan posisi bangunannya.
Buat denah ruang per bangunan per lantai untuk memudahkan proses pengisian.
Berdasarkan denah ruang per bangunan per lantai di samping, dapat diasumsikan
datanya seperti pada tabel di bawah :
Pembagian jenis ruang di jenjang SD, SMP, SMA, SLB, dan Kesetaraan :
Diisi sesuai RPS yang dimiliki sekolah, baik RPS pada Kompetensi/Konsentrasi Keahlian
yang dilayani maupun yang tidak dan harus diisi lengkap dengan sub-ruang yang ada di
dalamnya.
Pastikan isian data RPS (utama) dan sub-ruang terisi lengkap, terutama jenis prasarana,
kode ruang, nama ruang, registrasi ruang, panjang, lebar, luas, dan kapasitas.
Jika di dalam satu ruang kamar mandi/WC terdapat beberapa bilik toilet, maka
perekaman datanya ditambahkan di sub ruang sejumlah dengan bilik toilet yang tersedia.
Klik “Sub Ruang” di prasarana ruang kamar mandi/WC, lalu klik “Tambah” pada menu sub
Jika di dalam satu ruang kamar mandi/WC tidak terdapat lebih dari satu bilik toilet seperti
pada contoh denah di bawah, maka perekaman datanya hanya ditambahkan di prasarana
ruang kamar mandi/WC saja tanpa menambahkan data sub ruang.
• Form yang akan diunggah adalah hasil pengesahan yang dibuktikan dengan tanda
tangan dan stempel dari petugas survei, dinas yang menangani keciptakaryaan
(DINAS PUPR), dan Dinas Pendidikan.
https://eplanning.kemdikbud.go.id/ringkas/formpuprdak
Dengan adanya perubahan proses bisnis perekaman bobot dan kondisi kerusakan
bangunan, saat ini perekaman tersebut dilakukan melalui Manajemen Satuan Pendidikan
(https://sp.datadik.kemdikbud.go.id) menggunakan akun operator satuan pendidikan.
Pada tabel Bangunan, data bangunan hasil penginputan dan sinkronisasi yang dilakukan
di Aplikasi Dapodik ditampilkan. Namun, data kondisi, bobot kerusakan dan kelengkapan
berkas masih kosong. Klik tombol KONDISI untuk menginputkan data tersebut.
Selanjutnya pada menu berkas penilaian, satuan pendidikan dapat mengunggah berkas
dengan cara klik tombol lampiran, pilih berkas yang akan diunggah, lalu klik tombol
Upload Berkas. Kelengkapan berkas penilaian ini dilakukan dalam rangka persiapan
perhitungan pengajuan DAK Fisik.
Dinas Pendidikan melakukan verifikasi hasil upload berkas melalui Manajemen Dinas
(https://datadik.kemdikbud.go.id) di menu Verifikasi - Kondisi Bangunan.
Pilih status kesesuaian antara isian di Dapodik dengan Form Penilaian Kerusakan
Bangunan.
Setelah penginputan data bobot dan kondisi kerusakan bangunan diisi di Manajemen SP,
operator satuan pendidikan melakukan tarik data/sinkronisasi di Aplikasi Dapodik, maka
akan terlihat perubahan data tersebut di menu Bangunan.
Jika satuan pendidikan melakukan kesalahan perekaman dan unggah berkas penilaian
kerusakan bangunan, perlu dilakukan pembatalan verifikasi kondisi kerusakan bangunan
oleh Dinas Pendidikan dengan cara :
Jika status verifikasi kondisi kerusakan bangunan dibatalkan, satuan pendidikan perlu
melakukan proses rekam dan unggah ulang berkas penilaian kerusakan di semua
bangunan pada Manajemen Sekolah (https://sp.datadik.kemdikbud.go.id).
Secara lebih operasional penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan
yang bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar
inventaris, karena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi
sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran
di sekolah.
Penghapusan sebagai salah satu fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan
harus mempertimbangkan alasan-alasan normatif tertentu dalam pelaksanaannya. Oleh
karena muara berbagai pertimbangan tersebut tidak lain adalah demi efektivitas dan
efisiensi kegiatan.
Sumber :
https://helpdesk.pauddasmen.id/help/en-us/34-prasarana/
Di Aplikasi Dapodik, hapus pembukuan hanya terdapat pada tabel bangunan. Jika
terdapat penghapusan ruang atau sarana, maka ruang dan sarana tersebut perlu
dipetakan terlebih dahulu pada bangunan yang akan dihapus pembukuan.
Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan untuk dapat menghapus sarana dan
prasarana, diantaranya :
2. Dibongkar : dengan alasan dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga
tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi. Adapun jika dilakukan perbaikan
akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan pemborosan.
4. Disita : penyitaan karena putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya.
KETERANGAN :
• FORMULIR PENILAIAN TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN, YANG
SUDAH DI TANDA TANGANI OLEH DINAS PUPR KABUPATEN
TULUNGAGUNG DAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
TULUNGAGUNG (DI SCAN)
• DOKUMEN FOTO PAPAN NAMA/NAMBOR, FOTO KONDISI BANGUNAN
DAN FOTO KONDISI RUANGAN (DI SCAN)
• FORMULIR DAN FOTO DARI HASIL SCAN DI GABUNG JADI SATU FILE
UNTUK DI APLOUD DI https://sp.datadik.kemdikbud.go.id/
• BAGI LEMBAGA SEKOLAH YANG SUDAH PUNYA FORMULIR
PENILAIAN TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN YANG SUDAH DI
TANDA TANGANI DINAS TERKAIT, TETAPI BELUM REALISASI REHAB
UNTUK DI APLOUD ULANG BERKASNYA DI
https://sp.datadik.kemdikbud.go.id/
• BAGI LEMBAGA SEKOLAH YANG BELUM PUNYA FORMULIR
PENILAIAN TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN, LEMBAGA SEKOLAH
MEMBUAT SURAT USULAN (PERIHAL : PERMOHONAN PENILAIAN
TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN)
• BAGI LEMBAGA SEKOLAH YANG KEKURANGAN BANGUNAN UNTUK
MEMENUHI STANDAR SARPRAS ATAU BANGUNAN YANG BELUM
DIMILIKI, BISA KOORDINASI KE BIDANG MASING – MASING :
a. BIDANG PEMBINAAN PAUD
b. BIDANG PEMBINAAN SD
c. BIDANG PEMBINAAN SMP
Dengan Hormat,
Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk dilakukan Penilaian Tingkat
Kerusakan Bangunan PAUD/TK/SD/SMP ………. Kecamatan Boyolangu, untuk keperluan
permintaan rehabilitasi Gedung/bangunan tersebut, agar tidak mengganggu kegiatan
belajar mengajar terkait kondisi bangunan dan selanjutnya dokumen tersebut akan kami
aploud melalui laman https://sp.datadik.kemdikbud.go.id/. Berikut sebagai bahan
pertimbangan data kami lampirkan dokumen foto kondisi bangunan.
Demikian kami sampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.
Kepala Sekolah
SD Negeri 1 …..
Kecamatan Boyolangu