Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANDIRI

RENCANA TINDAK LANJUT

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN


PELATIHAN DI WILAYAH KERJA PENGGERAK PENGUATAN
MODERASI BERAGAMA BAGI TENAGA KEAGAMAAN
ANGKATAN II TAHUN 2024

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. OGAN


KOMERING ULU PROV. SUMSEL

TANGGAL 18 MARET S.D. 23 MARET 2024

D
I
S
U
S
U
N

OLEH

SUPARDI
NIP.
LEMBAR PERSETUJUAN NARASUMBER
(WIDYAISWARA PEMBIMBING)

RENCANA TINDAK LANJUT


Penyelesaian Konflik Konsep Dasar Kerukunan Umat Beragama
Nama : Supardi
Nomor Reg. :-
Jabatan : Penyuluh Agama Islam Non PNS
Spesialisasi : Buta Aksara

MENYETUJUI
Untuk diajukan sebagai tugas mandiri
Peserta Pelatihan Di Wilayah Kerja Penggerak Penguatan Moderasi Beragama
Bagi Tenaga Keagamaan Angkatan II Tahun 2024
Kantor Kementerian Agama Kota Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan

Baturaja, 23 Maret 2024


Widyaiswara Pembimbing

Dr. Weldan Firnando Smith, S.Pd.,M.AP


NIP. 197810272003121003
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................................................
Lembar Pengesahan .....................................................................................................................
Daftar Isi .....................................................................................................................................

BAB I
A. Pendahuluan ......................................................................................................................
B. Rencana Kegiatan Kerukunan Umat Beragama ...............................................................

BAB. II
Penutup ........................................................................................................................................
Simpulan ......................................................................................................................................
Rekomendasi ................................................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN :
Poto Kegiatan
PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara hukum yang mewajibkan warga negaranya memilihsatu dari
5 agama resmi di Indonesia. Namun kerukunan antar umat beragama diIndonesia dinilai
masih banyak menyisakan masalah. Kasus-kasus yang muncul terkait masalah kerukunan
beragama pun belum bisa terhapus secara tuntas. Kasus Ambon, Kupang, Poso, forum-forum
islam ekstrimis dan lainnya menyisakan masalah ibarat api dalam sekam yang sewaktu-waktu
siap membara dan memanaskan suasana di sekelilingnya.

Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman masyarakat tentang kerukunan atar umat
beragama perlu ditinjau ulang. Dikarenakan banyaknya ditemukan ketidak adanya kerukunan
antar agama,yang menjadikan adanya saling permusuhan, saling merasa ketidak adilan.Maka
dari itulah pentingnya kerukunan umat beragama, agar semua masyarakat yang mengalami
dan tidak mengalami efek negative dari ketidak rukunan agama bahwa kerukunan agama itu
sangatlah penting Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam.

Kata islam berarti damai, selamat,sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh.
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran
untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat manusia pada
khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Agama islam adalah agama yang Allah
turunkan sejak manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama itu kemudian
Allah turunkan secara berkesinambungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam agama.
Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai kecenderungan
kuat terhadap identitas agama masing- masing dan berpotensi konflik.

Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat yang multikultural. Multikultural


masyarakat Indonesia tidak saja kerenakeanekaragaman suku, budaya,bahasa, ras tapi juga
dalam hal agama. Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah agama islam,
Katolik, protestan,Hindu, Budha, Kong Hu Chu. Dari agama-agama tersebut terjadilah
perbedaanagama yang dianut masing-masing masyarakat Indonesia. Dengan perbedaan
tersebut apabila tidak terpelihara dengan baik bisa menimbulkan konflik antarumat beragama
yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada kita
kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling tolong menolong.Oleh karena itu, untuk
mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama yang sejati, harus tercipta satu konsep
hidup bernegara yang mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda agama guna
menghindari ”ledakan konflik antar umat beragama yang terjadi tiba-tiba”.
RENCANA TINDAK LANJUT
Nama : Supardi, Skm
Jabatan : Penyuluh Agama Islam Non PNS
Bidang Tugas : Buta Aksara
Kecamatan : Ogan Komering Ulu
Kab/Kota : Ogan Komering Ulu
Provinsi : Sumatera Selatan

NO TOPIK BAHASAN KEGIATAN TUJUAN TARGET WAKTU

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi)

I RENCANA AWAL
Toleransi masyarakat - Menginventarisir Agar Masyarakat 07-07-2024
non muslim terhadap nama-nama kegiatan mayoritas
masyarakat muslim tokoh cipta muslim dan
di Kecamatan masyarakat yang kondusif
minoritas
Rangkui dalam akan di undang berjalan
menyambut perayaan - Dialog awal lancar non muslim 07-07-2024
1 Muharram dengan Berli dan di Kota
Agung Ogan
- Berkonsultasi Komering
dengan FKUB Ulu 07-07-2024
Kota Ogan
Komering Ulu

II KEGIATAN INTI
1. Pembukaan Dalil Kemulian Bulan Muharrom SEKILAS SEJARAH
2. Pembacaan Kalam BULAN MUHARRAM
Ilahi ‫ٱَّلل ٱثْنَا‬ِ َّ َ‫ور ِعند‬ ِ ‫ش ُه‬ ُّ ‫ِإ َّن ِعدَّة َ ٱل‬ DAN TAHUN

ِ َ ‫ش ْه ًرا فِى ِك َٰت‬


3. Pembacaan HIJRIYAH
Asma'ul Husna ‫ٱَّلل َي ْو َم‬ِ َّ ‫ب‬ َ ‫عش ََر‬َ
4. Pembacaan do'a ٓ‫ض ِم ْن َها‬ َ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬ َّ ‫َخلَقَ ٱل‬
ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬ Muharam adalah bulan

ُ ‫أ َ ْربَعَةٌ ُح ُر ٌم ٓ َٰذَ ِل َك ٱلد‬


akhir tahun pertama kalender umat
5. Cerama Agama ‫ِين ْٱلقَيِ ُم‬ Islam
6. Persiapan Sholat ‫س ُك ْم‬َ ُ‫ٓ فَ ََل ت َْظ ِل ُموآ فِي ِه َّن أَنف‬ (Qomariyah/Hijriyah).
ً‫ٓ َو َٰقَتِلُوآ ْٱل ُم ْش ِر ِكينَ َكآفَّة‬
maghrib Ditetapkan oleh Khalifah
7. Pembacaan do'a Umar bin Khattab Ra
awal tahun
8. Penutup
ٓ ً‫َكآفَّة‬ ‫َك َما يُ َٰقَتِلُونَ ُك ْم‬ ketika menjadi khalifah
tahun 17 Hijriyah.
َ‫ٱَّللَ َم َع ْٱل ُمت َّ ِقين‬َّ ‫َوٱ ْعلَ ُموٓآ أ َ َّن‬ Disebabkan, Khalifa
Umar bin Khattab Ra
menerima surat dari Abu
Artinya:"Sesungguhnya bilangan Musa Al-Asy’ari Ra
bulan pada sisi Allah adalah dua tanpa tanggal dan hari
belas bulan, dalam ketetapan pengiriman. Hal itu
Allah di waktu Dia menciptakan menyulitkan menyeleksi
langit dan bumi, di antaranya mana yang terlebih
empat bulan haram. Itulah dahulu diurus. Oleh sebab
(ketetapan) agama yang lurus, itu, Khalifah Umar
maka janganlah kamu mengadakan musyawarah
menganiaya diri kamu dalam membicarakan dan
bulan yang empat itu, dan menyusun masalah
perangilah kaum musyrikin itu tanggal.
semuanya sebagaimana
merekapun memerangi kamu Musyawarah
semuanya, dan ketahuilah menghasilkan beberapa
bahwasanya Allah beserta orang- pilihan tahun bersejarah
orang yang bertakwa." untuk memulai tarikh
Islam. Yaitu, tahun
Berdasarkan ayat di atas, bisa kelahiran Nabi
diambil makna bahwa dalam satu Muhammad, tarikh beliau
tahun, Allah SWT membagi bulan menjadi Rasul, tahun
menjadi 12 bilangan. Di antara 12 wafatnya, atau ketika
bulan tersebut, ada 4 yang disebut Nabi hijrah ke Madinah.
sebagai bulan haram. Dan ditetapkan hijrahnya
Nabi Muhammad Saw
Para ahli tafsir berpendapat, dari Makkah ke Madinah
empat bulan haram tersebut ialah menjadi awal tarikh
Muharram, Zulkaidah, Zulhijah Islam. Hal ini sesuai
dan Rajab. dengan usulan Ali bin
Thalib.

Diantara alasan di
tetapkan tahun Hijrah
Nabi sebagai awal tarikh
Islam adalah karena
memiliki nilai sejarah
yang luar biasa dalam
perkembangan dakwah.
Setelah hijrah ke
Madinah, dakwah Islam
mencapai kejayaan.
Berbeda ketika sebelum
hijrah, umat Islam
tertindas dan disiksa oleh
kaum Musyrikin. Dari
hijrah tersebut, Islam
mempunyai kedudukan
yang kuat dan telah
terbentuk sebuah negara
yang memiliki peraturan,
pimpinan serta undang-
undang.

Dengan melihat sejarah


hijrah, diharapkan
peristiwa hijrah akan
selalu dikenang umat
Islam tiap tahun sebagai
pengingat betapa
perjuangan yang gigih
dan pengorbanan tenaga,
jiwa dan raga Nabi
Muhammad Saw dan para
sahabatnya dalam
menegakkan Islam.
Peristiwa Hijrah juga
menunjukkan bahwa
Allah telah memisahkan
yang haq dan bathil,
membedakan yang benar
dan yang salah. Hijrah
merupakan awal
membangun kekuatan
umat Islam.

Alasan lain, diriwayatkan


Nabi keluar dari Makkah
pada hari kamis akhir
bulan Shafar, dan keluar
dari Gua Tsur menuju
Madinah pada tanggal 2
Rabi’ul Awwal (20
September 622 M).
Menurut al-Mas’udi,
Rasulullah memasuki
Madinah pada malam hari
12 Rabi’ul Awwal. Tetapi
Khalifah Umar dan para
sahabatnya menetapkan
awal bulan hijriyah
adalah Muharam, bukan
bulan Rabi’ul Awwal
karena pada bulan
Muharam adalah mula-
mula Nabi berniat untuk
hijrah.

Selain itu di bulan


Muharam ini para
jama’ah haji baru selesai
mengerjakan ibadah haji
dan pulang ke negerinya
masing-masing. Dengan
adanya demikian, bisa
disebut hijrahnya Nabi
Muhammad Saw adalah
pada bulan Muharam dan
dipandang patut sebagai
permulaan tahun di dalam
Islam.
III KESIMPULAN
Peristiwa 1 -Disepakati bahwa Peristiwa 1
muharrom ini muharrom ini merupakan
merupakan peristiwa peristiwa yang paling bersejarah.
yang paling -Adanya kesepakatan masyarakat
bersejarah, sebab yang beragama minoritas untuk
saat itu Rasulullah ikut bersama menyukseskan
SAW memutuskan kegiatan acara 1 Muahrram
untuk hijrah dari -Kegiatan yang diikuti bersipat
kota Mekah menuju gotong royong (bukan ritualnya)
kota Madinah.
Peristiwa hijrah
tersebut lebih
tepatnya terjadi pada
tahun 622 masehi.
Dari peristiwa
tersebut juga lahirlah
kalender Islam yang
selalu digunakan di
beberapa tempat,
terutama di pondok-
pondok pesantren.

Hal ini tentunya


memberikan manfaat
bagi orang-orang
Arab karena mereka
sebelumnya tidak
menggunakan sistem
kalender tahunan
untuk merayakan
suatu peristiwa.
Masyarakat Arab
juga dikenal sebagai
salah satu
masyarakat yang
tidak menggunakan
angka dalam
menunjukkan tahun.
Dengan begitu,
adanya peristiwa ini
memberikan hal
yang baru bagi
mereka.
Bagi kaum
mainoritas non
muslim mungkin ada
yang terganggu
dengan ada perayaan
1 Muharrom karena
suara peramalan-
peramalan di masjid
yang keras cendrung
mengganggu mereka
yang muslim, maka
dari pada itu perlu
sekali untuk saling
berdialog antar
sesama dengan
harapan
menumbuhkan sifat
toleransi yang tinggi
dan terbentuknya
moderasi beragama.

Baturaja, 23 Maret 2024


Mengetahui,
Widyaiswara Pembimbing Penyuluh Agama Islam Non PNS

Dr. Weldan Firnando Smith, S.Pd.,M.AP Supardi


NIP. 197810272003121003
BAB II
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan hasil pembahasan disimpulkan bahwa Tradisi 1 Muharram Hijriah
dilaksanakan pada setiap sekali dalam setahun. Peringatan 1 Muharram selalu dimeriahkan
dengan menggelar acara-acara islami, menyampaikan syiar-syiar Islam serta mempererat tali
persaudaraan dengan saling mengunjungi. Perayaan 1 Muharram merupakan tradisi yang
telah dilestariakan oleh setiap Muslim setiap tahunnya dengan saling bersilahturahmi ke
tempat sanak saudara. Namun demikian, melalui perayaan ini ingin meningkatkan keimanan
dan nilai-nilai keislaman masyarakat Muslim sehingga nuansa keislaman selalu ada di
lingkungan warga. Makna yang terdapat dalam tradisi Perayaan 1 Muharram Hijriah yakni
intropeksi diri dalam segala hal (meningkatkan keislaman, keimanan), bersilahturahim
antarumat dan memperkuat ukhuwah Islam dan arti hijriah sehingga menjadi manusia lebih
baik, mendekatkan batin satu sama lain. Dilihat dari perlengkapan dan proses pelaksanaan
tradisi perayaan 1 Muharram Hijriah memiliki makna yang luhur, dengan keislaman,
keimanan, bersilahturahim antarumat Islam dan perayaan yang dilakukan setiap setahun
sekali, menyadarkan dan menguras kembali memori-memori tentang perjuangan beliau
zaman dahulu, dengan tetesan keringat dan tumpahan darah yang bertebaran di mana-mana,
demi memperjuangkan agama Islam, hingga sampai sekarang ini.

B. Rekomendasi
Dengan dibuatnya RTL ini semoga Tradisi Perayaan 1 Muharram Hijriah dapat
dilestarikan dan dikembangkan dalam kehidupan masyarakat terkhusus Mayoritas Muslim
dan umumnya bagi minoritas non muslim sebagai suatu tradisi yang masih terus dilakukan
sampai saat ini untuk mempererat silaturahim antar masyarakat dan umat.

Anda mungkin juga menyukai