ُقْل ِاَّنَم ٓا َاَن۟ا َبَش ٌر ِّم ْثُلُك ْم ُيْو ٰح ٓى ِاَلَّي َاَّنَم ٓا ِاٰل ُهُك ْم ِاٰل ٌه َّو اِح ٌد
َفاْس َتِقْيُم ْٓو ا ِاَلْيِه َو اْس َتْغ ِفُرْو ُهۗ َوَو ْيٌل ِّلْلُم ْش ِر ِكْيَۙن اَّلِذ ْيَن اَل ُيْؤ ُتْو َن
الَّز ٰك وَة َو ُهْم ِباٰاْل ِخَر ِة ُهْم ٰك ِفُرْو َن
ِاْن َّي ْد ُعْو َن ِمْن ُد ْو ِنٖٓه ِآاَّل ِاَن اًث ۚا َو ِاْن َّي ْد ُعْو َن ِااَّل َش ْي ٰط ًن ا
َّلَع َن ُه ُهّٰللا ۘ َو َقاَل َاَلَّت ِخَذ َّن ِمْن ِع َب اِدَك َن ِص ْيًب ا١١٧ َّم ِر ْي ًد ۙا
َّو ُاَلِض َّلَّن ُهْم َو ُاَلَم ِّن َي َّن ُهْم َو ٰاَل ُمَر َّن ُهْم١١٨ َّم ْف ُرْو ًض ۙا
َفَلُيَب ِّتُك َّن ٰا َذ اَن اَاْلْن َع اِم َو ٰاَل ُمَر َّن ُهْم َفَلُيَغ ِّيُر َّن َخ ْلَق ِهّٰللا ۚ َو َم ْن
َّي َّت ِخِذ الَّش ْي ٰط َن َو ِلًّي ا ِّم ْن ُد ْو ِن ِهّٰللا َفَقْد َخ ِس َر ُخ ْس َر اًن ا ُّم ِبْي ًن ا
١١٩
Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah in±
£an (berhala), dan mereka tidak lain hanyalah menyembah
setan yang durhaka, yang dilaknati Allah, dan (setan) itu
mengatakan, ”Aku pasti akan mengambil bagian tertentu
dari hamba-hamba-Mu, dan pasti kusesatkan mereka, dan
akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan
akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang
ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan
aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka
benar-benar mengubahnya).” Barang siapa menjadikan setan
sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia
menderita kerugian yang nyata. (an-Nis±′/4: 117-119);Allah
menjelaskan kesalahan perbuatan mereka karena mereka
sebenarnya telah mengetahui bahwa yang menciptakan jin-
jin itu ialah Allah. Itulah sebabnya maka perbuatan mereka
itu dicela. Celaan Allah terhadap mereka itu adalah seperti
celaan Ibrahim a.s. terhadap kaumnya.
Allah berfirman:
َو ُهّٰللا َخ َلَقُك ْم َو َم ا َت ْع َم ُلْو َن٩٥ َقاَل َاَت ْع ُبُد ْو َن َم ا َتْن ِحُتْو َۙن
٩٦
”Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat
itu? Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa
yang kamu perbuat itu.” (a¡-¢aff±t/37: 95-96);Allah mencela
pula perbuatan mereka, karena mereka telah berbohong
dengan mengatakan bahwa Allah mempunyai anak laki-laki
dan anak-anak perempuan. Tuduhan mereka bahwa Allah
mempunyai anak laki-laki adalah seperti tuduhan orang-
orang Yahudi dan Nasrani.
Allah swt berfirman:
ِت اْلَيُهْو ُد ُع َز ْيُر ِۨاْب ُن ِهّٰللا َو َقاَلِت الَّنٰص َر ى اْلَم ِس ْيُح َقاَل
َو هّٰللا
اْب ُن
Dan orang-orang Yahudi berkata, ”Uzair putra Allah,” dan
orang-orang Nasrani berkata, ”Al-Masih putra Allah.” (at-
Taubah/9: 30)
Sedangkan tuduhan mereka bahwa Allah mempunyai anak
perempuan diterangkan dalam firman Allah:
َاْم َخ َلْق َن ا١٤٩ َفاْس َت ْف ِتِهْم َاِلَر ِّب َك اْلَب َن اُت َو َلُهُم اْلَب ُنْو َۚن
ٰۤل
َآاَل ِاَّن ُهْم ِّم ْن ِاْف ِك ِهْم١٥٠ اْلَم ِٕىَك َة ِاَن اًث ا َّو ُه ْم َش اِهُد ْو َن
١٥٢ َو َلَد ُهّٰللا َۙو ِاَّن ُهْم َلٰك ِذ ُبْو َۙن١٥١ َلَي ُقْو ُلْو َۙن
Maka tanyakanlah (Muhammad) kepada mereka (orang-
orang kafir Mekah), ”Apakah anak-anak perempuan itu
untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-
laki?” atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat
berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikan(nya)?
Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka
benar-benar mengatakan, ”Allah mempunyai anak.” Dan
sungguh, mereka benar-benar pendusta. (a¡-¢aff±t/37: 149-
152);Mereka melemparkan tuduhan itu dengan tidak
mempunyai alasan sedikit pun. Bahkan perkataan mereka
menunjukkan kebodohan mereka sendiri atau semata-mata
menuruti hawa nafsu.
Di akhir ayat ini Allah membersihkan diri-Nya dari tuduhan-
tuduhan mereka, bahwa Dia Mahasuci dan Mahatinggi dari
sifat-sifat yang mereka berikan, yaitu bahwa Allah tidak
mempunyai serikat dan tidak mempunyai anak.
(QS. Al An’am: 100)