Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MENCATAT KELAS 10 B

Fungsi Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Masyarakat dan Lingkungan

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi


 Definisi
Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan
kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis.
Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial
yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
 Objek Sosiologi dan Orientasi Sosiologi
Objek Sosiologi ada dua macam, yaitu:
1. Objek material
Adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan antar manusia yang
mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
2. Objek formal
Adalah hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di
dalam masyarakat.
Adapun orientasi sosiologi misalnya adalah:
1. Keluarga adalah soko guru dari kelompok masyarakat.
2. Kelangsungan hidup masyarakat memerlukan sejumlah ketentuan untuk mengatur
tingkah laku manusia.
3. Kerja sama dan saling menghormati merupakan tuntutan kemanusiaan.
4. Realisasi kehidupan pribadi dibentuk melalui hubungannya dengan yang lain.
3. Ciri-ciri dan Hakikat Sosiologi
 Sosiologi merupakan salah satu cabang dari kelompok-kelompok ilmu sosial yang
mempunyai dan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Empiris
2. Kumulatif
3. Teoritis
4. No etis
 Adapun hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan antara lain sebagai berikut.
1. Sosiologi adalah ilmu sosial
2. Dilihat dari segi penerapannya, sosiologi dapat digolongkan ke dalam ilmu
pengetahuan murni (pure science) dan dapat pula menjadi ilmu terapan (applied
science).
3. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang
konkret.
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus.
4. Pembagian Cabang-cabang Sosiologi
1. Sosiologi Umum
Mempelajari dan menyelidiki tingkah laku manusia pada umumnya, dalam
mengadakan hubungan masyarakat.
2. Sosiologi Khusus
Mempelajari dan menyelidiki berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, dari suatu
segi kehidupan tertentu.
\
TUGAS MENCATAT KELAS 12

Perubahan Sosial dan Dampaknya

1. Hakikat Perubahan Sosial


Perubahan Sosial mempunyai makna yang luas dan mencakup berbagai segi kehidupan,
seperti ekonomi, sosial, dan politik. Karena itu perubahan sosial budaya yang terjadi di
dalam suatu masyarakat menyangkut nilai, pola perilaku, organisasi sosial, pelapisan
sosial, kekuasaan, serta segi kemasyarakatan lainnya.
2. Berikut adalah pandangan beberapa tokoh tentang perubahan sosial:
a. Selo Soemardjan: Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya,
termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku didalam kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
b. George Ritzer: Perubahan sosial mengacu pada variasi-variasi hubungan antar
individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu.
3. Karakteristik Perubahan Sosial
Perubahan Sosial tidak lepas dari perubahan kebudayaan. Kingsley Davis mengatakan
bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam
kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,
filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial. Sebagai contoh,
perubahan pada bidang teknologi komunikasi dalam bentuk telegram menjadi telepon
seluler (handphone).
4. Faktor-faktor perubahan sosial dapat kita lihat sebagai berikut:
a. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada.
b. Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan.
c. Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha
untuk mengadakan perbaikan.
d. Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi baru yang timbul sejalan dengan perubahan masyarakat.
e. Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia berusaha untuk
mengatasinya.
f. Sikap terbuka dari masyarakat untuk hal-hal baru, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar masyarakat.
g. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk
meningkatkan taraf hidup.
5. Teori-teori Perubahan Sosial
a. Teori Siklus
Teori siklus melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi
sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang terjadi
sebelumnya. Dalam pola perubahan ini tidak tampak batas-batas antara pola hidup
primitif, tradisional, dan modern. Perubahan siklus merupakan perubahan yang
menyerupai spiral.
b. Teori Perkembangan/ linier
Teori ini dikenal dengan teori perkembangan linier. Teori perkembangan dibagi
menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Penganut teori evolusi berpendapat
bahwa masyarakat secara bertahap berkembang dari promotof, tradisional, menuju ke
masyarakat modern yang kompleks dan maju. Tokoh dari teori ini adalah Agus
Comte, ia melihat bahwa masyarakat bergerak dalam tiga tahap perkembangan yaitu:
1. Tahap teologis (theological stage) di mana masyarakat diarahkan oleh nilai-nilai
spiritual.
2. Tahap metafisik (methaphysical stage) merupakan tahap peralian dari
kepercayaan terhadap unsur spiritual menuju prinsip-psinsip abstrak yang
berperan sebagai dasar perkembangan budaya
3. Tahap positifis atau alamiah (positive stage) dimana masyarakat diarahkan oleh
kenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
c. Teori Gerakan Sosia
Menurut Szarompka, gerakan sosial mempunyai beberapa komponen, yaitu sebagai
berikut:
1. Adanya kolektivitas orang yang bertindak bersama.
2. Kolektivitasnya tersebar, tetapi derajatnya lebih rendah dibanding organisasi
formal.
3. Adanya tujuan bersama, yaitu perubahan dalam masyarakat.
4. Tindakannya mempunyai derajat spontanitas yang tinggi, tidak melembaga dan
bentuknya tidak konfesional.
d. Teori Modernisasi
Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan
mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah
melalui proses industrialisasi, sehingga negara terbelakang menjadi negara
berkembang. Teori ini melihat bahwa negara terbelakang mempunyai banyak
kekurangan sehingga harus menanggulangi kekurangan yang dimiliki untuk mencapai
tahap tinggal landa (take off).
e. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
1. Faktor Internal
a. Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk
b. Penemuan-penemuan baru
c. Pertentanga masyarakat (konflik sosial)
d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
2. Faktor dari Luar
a. Lingkungan fisik yang ada disekitar manusia
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
f. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Kontak dengan kebudayaan lain
b. Sistem pendidikan formal yang maju
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginannya untuk maju
d. Toleransi
e. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
f. Penduduk yang heterogen
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
h. Orientasi ke masa depan
i. Adanya nilai bahwa manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki hisupnya
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat
tidak mengetahui perkembangan yang terjadi di masyarakat lain yang dapat
memperkaya kebudayaan masyarakat tersebut.
b. Perkembangan IPTEK yang terlambat yang disebabkan oleh kehidupan
masyarakay yang tertutup.\
c. Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi lampau dan cenderung
konservatif.
d. Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vased interest). Orang selalu
mengidentifikasi diri dengan usaha dan jasa-jasanya.
e. Hambatan-hambatan yang ideologis.
f. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing artau sikap yang tertutup,
terutama yang datang dari barat.

Anda mungkin juga menyukai