Anda di halaman 1dari 4

Nonstatistical Audit Sampling in Test of Controls

1) Selecting and evaluating a nonstatistical sample


Pengambilan sample statistic memerlukan dua hal mendasar :
a. Sampel harus dipilih secara acak
b. Hasil sampel harus dievaluasi secara matematis berdasarkan teori probabilitas

Pengambilan sampel nonstatistik memungkinkan auditor internal lebih banyak keleluasaan


mengenai pemilihan sampel dan evaluasi.

Namun auditor internal tetap harus memilih sampel yang dianggap mewakili populasi dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran sampel. Haphazard sampling
adalah teknik pemilihan yang tidak acak (nonrandom) yang digunakan oleh auditor internal
untuk memilih sampel yang diharapkan mewakili populasi.

Ciri utama nonstatistical sampling adalah besar resiko sampling tidak dapat ditentukan secara
statistik. Pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada teori probabilitas, melainkan pada
penilaian objektif auditor. Karena itulah, penting bagi auditor untuk menentukan apakah
mereka yakin mampu mencapai kesimpulan yang valid menggunakan metode nonstatistik ini.

2) Commonly used nonstatistical sampling approaches


Dalam pendekatan yang konservatif, auditor menyesuaikan besaran sampel sesuai tiap range,
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya sampel. Misalnya,
pengendalian yang diuji bersifat penting dan auditor ingin memastikan resiko sampling kecil,
maka semakin banyak sampel yang harus diambil. Contoh ilustrasi besaran nonstatistical
sampling ditunjukkan table di bawah ini.

Frekuensi Banyaknya
Penerapan Sample
Pengendalian
Tahunan 1
Triwulanan 2
Bulanan 2-5
Mingguan 5-15
Harian 20-40
Berkali-kali tiap 25-50
harinya
Statistical Sampling in Tests Of Monetary Values

Dua aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan uji saldo akun :

- Resiko Keliru Menerima (Resiko tipe II, resiko beta)


Resiko megambil kesimpulan berdasarkan sampel bahwa nilai yang tercatat telah benar/tidak
ada kesalahan material, sedangkan pada kenyataannya sebaliknya.

- Resiko Keliru Menolak (Resiko tipe I, resiko alfa)


Resiko megambil kesimpulan berdasarkan sampel bahwa nilai yang tercatat memiliki
kesalahan material; sedangkan pada kenyataannya sebaliknya, tidak ada kesalahan material.

1) Probability-Proportional-to-Size Sampling (PPS)


PPS atau disebut juga dengan pengambilan sampel unit moneter atau pengambilan sampel unit
dolar merupakan bentuk pengambilan attribute sampling yang dimodifikasi yang digunakan untuk
mencapai kesimpulan mengenai jumlah moneter daripada tingkat kejadian. PPS sampling
seringkali digunakan untuk menguji adanya overstatement pada nilai yang tercatat, terutama jika
jumlah yang diharapkan untuk overstatement individual dalam populasi itu kecil.

a. Selecting the sample (memilih sampel)


Sama seperti halnya pengambil sampel atribut, selecting the sample sangat penting dalam PPS
sampling karena sampel dipilih secara acak yaitu setiap item dalam populasi yang ditentukan
harus mempunyai peluang yang sama untuk dipilih. Populasi dalam aplikasi pengambilan
sampel PPS adalah populasi unit moneter individu yang terdapat dalam akun tertentu yang
diuji. Unit pengambilan sampel adalah unit moneter individu. Auditor internal menggunakan
pendekatan sampling sistematis untuk memilih setiap unit moneter ke-n dalam populasi
setelah permulaan acak. Namun, unit moneter individual yang dipilih bukan merupakan item
kepentingan audit. Item dari bunga adalah "unit logis" yang berisi unit moneter individual.
Contohnya item inventory tertentu yang dicatat dalam inventory catatan. Unit logis yang lebih
besar lebih cenderung dipilih untuk pengujian dibandingkan unit logis yang lebih kecil.
Faktanya, kemungkinan terpilihnya unit logis adalah proporsional sesuai dengan ukurannya,
maka dinamakan sampling probabilitas-proporsional-ke-ukuran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran sampel PPS :


 Nilai buku saldo akun dari populasi
Contoh nilai total persediaan akhir tahun yang tercatat mempunyai pengaruh langsung ke
ukuran sampel.

 Risiko keliru menerima


Telah ditentukan sebagai risiko yang sampelnya mendukung kesimpulan bahwa suatu nilai
tercatat tidak salah saji secara material padahal saldo tersebut salah saji secara material.
Risiko keliru menerima merupakan salah satu komponennya risiko pengambilan sampel
dan memiliki efek terbalik pada ukuran sampel.

 Salah saji yang dapat ditolerasi


Salah saji yang dapat ditoleransi adalah salah saji maksimum yang mungkin ada dalam
nilai tercatat sebelum auditor internal mempertimbangkannya salah saji secara material,
salah saji ini memiliki efek terbalik pada ukuran sampel.
 Salah saji yang diperkirakan/diantisipasi.
Salah saji yang diantisipasi atau diperkirakan adalah jumlah salah saji yang diperkirakan
auditor internal akan tercatat nilai, salah saji ini memiliki efek langsung pada ukuran
sampel.

b. Mengevaluasi hasil sampel


Setelah memilih dan mengaudit sampel, membuat kesimpulan statistik, serta menentukan
apakah kuantitatif dan kualitatif sampel menunjukkan penyajian telah benar tanpa kesalahan
material.

2) Classical Variables Sampling


Variabel Klasik adalah pendekatan pengambilan sampel statistik berdasarkan teori distribusi
normal yang digunakan untuk mencapai kesimpulan mengenai moneter jumlah. Umumnya
dianggap lebih sulit untuk diterapkan dibandingkan pengambilan sampel PPS, terutama karena
melibatkan perhitungan yang jauh lebih rumit dalam menentukan ukuran sampel yang tepat dan
mengevaluasi hasil sampel.

a. Memilih sampel
Metode random sampling dan systematical sampling dapat digunakan untuk memilih
sampelnya. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ukuran sampel adalah :
 Besar populasi
 Standar deviasi populasi yang diestimasi
 Risiko keliru menerima
 Risiko keliru menolak
 Salah saji yang ditoleransi

b. Mengevaluasi hasil sampel


Setelah memilih dan mengaudit sampel, membuat kesimpulan statistik, serta menentukan
apakah kuantitatif dan kualitatif sampel menunjukkan penyajian telah benar tanpa kesalahan
material. Proses evaluasi sampel lebih kompleks untuk pengambilan sampel variabel klasik
dibandingkan pengambilan sampel PPS.

c. PPS vs Sampling Variabel Klasik


Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu dipertimbangkan
saat menentukan pendekatan sampling mana yang lebih cocok digunakan untuk suatu kondisi.
Berikut kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendekatan :

Anda mungkin juga menyukai