Perlindungan Hukum bagi Nasabah Terhadap Penetapan Suku
Bunga Dasar Kredit Bank Umum Yang Melampaui Prime Lending
Rate Bank Indonesia Dikaitkan Dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/1/DPNP Tentang Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar Kredit
Glady Christina Hutajulu
110110100232
ABSTRAK
Tingkat perekonomian suatu negara ditingkatkan melalui
berbagai kebijakan ekonomi yang bertujuan demi kesejahteraan masyarakat. Pada implementasinya, kebijakan suku bunga dasar kredit tidak sepenuhnya dipahami dengan baik oleh masyarakat karena minimnya publikasi, secara khusus bagi nasabah sebagai pengguna jasa perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji bagaimana kebijakan suku bunga dasar kredit diberlakukan di setiap bank sebagai suatu kewajiban dan mengkaji sejauh mana nasabah yang dirugikan akibat tidak dilakukannya kewajiban dapat diberikan perlindungan. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu mempelajari kaidah-kaidah hukum, dengan spesifikasi penelitian yang bersifat deskriptif analitis sehingga didapat gambaran yang menyeluruh dan sistematis melalui analisis mennggunakan asas dan peraturan hukum. Penelitian difokuskan pada data sekunder (bahan kepustakaan) dengan didukung data primer. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode yuridis kualitatif Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bank tidak melaksanakan kewajibannya dengan mempublikasikan SBDK tanpa kejelasan (angka 7 Bagian B SEBI No 15/1/DPNP) sehingga menimbulkan akibat hukum berupa penggantian kerugian (pasal 1365 KUH Perdata) dan upaya perlindungan nasabah dilakukan baik secara intern melalui unit penyelesaian pengaduan nasabah yang ada di setiap bank dan secara eksternal yaitu melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (POJK No 1/POJK.7/2014).
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro