Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rahmi Amelia

NIM : 2111014220011
Prodi : Fisika
Mata Kuliah : Optik

PERAMBATAN CAHAYA
Gelombang elektromagnetik merupakan suatu gelombang yang bisa
melakukan rambatan walau tidak ada suatu medium atau perantara. Energi
elektromagnetik dapat merambat dalam bentuk gelombang dengan beberapa
variabel yang dapat diukur. Salah satu contoh gelombang elektromagnetik adalah
gelombang cahaya. Cahaya memancarkan suatu energi, Sebagian dari cahaya
tersebut akan diubah menjadi cahaya tampak. Proses pembiasan terjadi disaat
suatu gelombang masuk ke dalam medium yang memiliki indeks bias lebih kecil
maka arah rambat gelombangnya akan menjauhi garis normal dan sebaliknya.
Nilai indeks bias cahaya pada setiap fluida berbeda-beda. Semakin besar
kerapatan optiknya pada fluida tersebut maka semakin besar nilai indeks biasnya.
Cahaya yang memasuki fluida tersebut akan terpecah menjadi cahaya yang
dipantulkan dan cahaya yang diteruskan (pembiasan cahaya). Tiap cahaya yang
dipantulkan dan dibiaskan pada jenis fluida yang bermacam-macam memiliki
intensitas cahaya yang berbeda. Sumber cahaya yang memasuki suatu jenis fluida
tertentu akan dipantulkan (refleksi) dan dibiaskan (transmisi). Intensitas cahaya
yang disebabkan oleh pemantulan dan pembiasan memiliki nilai transimisi dan
refleksi. Perbandingan intensitas cahaya setelah mengenai bahan dan sebelum
menyentuh bahan dapat ditunjukkan melalui persamaan berikut:
I1 I1
R= ;T=
I0 I0

R merupakan nilai Reflektansi, T adalah Transmitansi, I 0 adalah intensitas cahaya


sebelum memasuki fluida dan I1 adalah intensitas cahaya setelah memasuki fluida.
Apabila gelombang cahaya yang datang tegak lurus dengan bidang batas dan θ1 =
θ2 = 0° maka akan berlaku persamaan sebagai berikut:
n2−n 2n
R= ;T=
1 1

n1+n 2
n1+n 2

Jika sudut datang diperbesar, maka sinar datang tidak lagi dibiaskan, akan
tetapi dipantulkan. Peristiwa inilah yang disebut dengan pemantulan total atau
pemantulan sempurna. Pemantulan sempurna ini biasanya ditemukan pada
berlian. Selain itu pemantulan sempurna dimanfaatkan dalam pembuatan fiber
optik. Syarat terjadinya pemantulan sempurna adalah cahaya datang dari medium
lebih rapat ke medium kurang rapat atau dengan kata lain, indeks bias medium
pertama harus lebih besar dari indeks bias medium kedua (n1 > n2), dan sudut
datang harus lebih besar daripada sudut kritis. Misalnya, jika sudut datang adalah i
dan sudut kritis adalah ik maka pada pemantulan sempurna berlaku i > ik. Dengan
demikian, pada peristiwa pemantulan sempurna tidak berlaku Hukum Pembiasan
Cahaya karena memang tidak terjadi refraksi atau pembiasan cahaya. Hanya
berlaku hukum Pemantulan Cahaya.
Sifat optik adalah sifat material yang diklasifikasikan berdasarkan
responnya terhadap cahaya , respon terhadap cahaya datang adalah memantulkan ,
menyerap , mentransmisikan , dan membiaskan. Sifat optik pada logam memiliki
sifat tidak tembus cahaya hal ini disebabkan karena respon dari elektron bebas
tersebut terhadap getaran elektromagnetik pada frekuensi cahaya. Pada umumnya
logam dapat dipoles sehingga terlihat mengkilat.
Hamburan Rayleigh merupakan suatu keadaan dimana cahaya dengan
gelombang pendek dihamburkan lebih banyak daripada cahaya dengan gelombang
panjang, ketika bertemu dengan partikel kecil di udara. Contohnya ketika
matahari terbit dan tenggelam, langit akan berubah menjadi kemerahan, begitu
juga langit berwarna biru ketika siang hari. Sinar yang dipancarkan ke bumi oleh
matahari termasuk radiasi elektromagnetik, dan disebut sebagai cahaya tampak.
Radiasi elektromagnetik sendiri adalah perpaduan medan listrik dan medan
magnet, yang merambat melalui ruang hampa. Cahaya tampak terlihat putih tetapi
terdiri dari warna panjang gelombang yang berbeda, yaitu biru, ungu, dan nila
(gelombang pendek) dan merah serta jingga (gelombang panjang). Hal tersebut
yang membuat matahari terbit atau terbenam membuat cahaya kemerahan.
Karena, matahari berada di posisi lebih jauh dan cahayanya harus melewati
atmosfer yang lebih tebal. Cahaya gelombang pendeknya lebih dulu memencar ke
segala arah, sedangkan cahaya gelombang panjang bisa sampai ke lapisan
atmosfer bumi.
Prinsip fermat merupakan sebuah prinsip yang mendefinisikan jarak
tempuh yang terpendek dan tercepat yang dilalui oleh cahaya. Kadang-kadang
prinsip ini digunakan sebagai definisi sinar, sebagai cahaya yang merambat sesuai
prinsip Fermat. Prinsip ini merupakan penyederhaan dari konsep-konsep serupa
sebelumnya dari berbagai macam percobaan refleksi cahaya. Pada hukum
Snellius, dijelaskan rasio yang terjadi akibat prinsip ini sebagai:
sin θ1 v 1 n1
= =
sin θ2 v 2 n2

Isaac Newton dapat menjabarkan hukum Snellius sebagai teori partikel cahaya:
ma = nsin θ
karena analogi indeks bias dengan massa dan percepatan dengan perubahan sudut
sinar bias terhadap perubahan sudut sinar insiden. Dan mendefinisikan prinsip
Fermat sebagai prinsip kekekalan gaya dengan sinar cahaya sebagai gaya yang
memicu kecepatan massa pada jarak tempuhnya.
F1 = F2
Sehingga
n1 sin θ1 = n2 sin θ2
Fenomena perambatan cahaya mungkin paling baik jika diterangkan
menurut aspek gelombangnya, sedangkan interaksi cahaya dengan materi dalam
proses emisi dan serapan adalah fenomena partikel. Jika cahaya menumbuk suatu
materi maka cahaya tersebut akan diteruskan, dipantulkan atau diserap oleh
bahan. Cahaya yang menembus benda bening dapat terlihat jika menerawang
plastik bening ke arah sinar lampu atau sumber cahaya. Sinar tersebut dapat
dilihat karena cahaya menembus benda bening. Sumber cahaya jika mengenai
cermin maka akan dipantulkan. Jika cahaya mengenai benda yang gelap, seperti
pohon, tangan, mobil, maka akan membentuk bayangan.
Photon merupakan partikel dari cahaya yang mengakibatkan radiasi
elektromagnetik. Photon identik dengan panjang gelombang (λ) yang menentukan
spektrum dari gelombang elektromagnetik, diantaranya sinar gamma, sinar-X,
cahaya ultraviolet, cahaya tampak, inframerah, microwaves, dan gelombang radio.
Partikel photon tidak memiliki massa seperti elektron, sehingga dapat merambat
dengan kecepatan cahaya termasuk dalam ruang hampa. Photon juga memiliki
karakteristik seperti gelombang, seperti dapat dipantulkan oleh lensa, dan dapat
saling menghilangkan apabila terjadi interferensi gelombang akibat pemantulan.
Sebagai partikel, energi photon dapat dinyatakan dengan persamaan matematis
yang menunjukkan transfer energi dari sebuah partikel.
Ep = h.v
Atau
h.c
Ep =
λ
Dengan h : Konstantan Plank ( 6,62 x 10-34 J.s ), υ : Frekuensi ( Hz ), c :
Kecepatan cahaya ( 3 x108 m /s ) dan λ : Panjang gelombang ( m ).
Hukum Stokes menyatakan bahwa apabila sebuah benda bergerak dengan
kecepatan (v) dalam suatu fluida dengan nilai koefisien viskositas tertentu, benda
tersebut akan mengalami gaya gesek fluida yang disebut gaya stokes (Fs). Syarat-
syarat yang diperlukan agar Hukum Stokes dapat berlaku :
1. Ruang tempat fluida terbatas.
2. Tidak ada turbulensi di dalam fluida.
3. Kecepatan v tidak besar sehingga aliran masih linier.

Anda mungkin juga menyukai