Anda di halaman 1dari 47

PROPOSAL

JUDUL METODOLOGI PENELITIAN

Desain User Interface dan User Experience pada Website Pariwisata


yang ada di toraja Berbasis Web Responsif

DSUSUN OLEH :
EDWARD DENSEL BANGNGA
220611229

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
(UKI TORAJA)
2023
LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERINTEGRASI DI


UKI TORAJA

Nama : Edward Densel Bangnga


Nomor Stanbuk : 220611229
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Teknik

Menyetujui :
Dosen Mata Kuliah, Mahasiswa,

Srivan Palelleng, S.Kom., MT Edward Densel Bangnga

Mengetahui :
Ketua Program Studi Teknik Informatika

Srivan Palelleng, S.Kom., MT

i
KATA PENGANTAR :
Puji syukur kami panjatkan bagi Yesus Kristus, karena dengan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan pembuatan kata pengantar ini. Dalam kesempatan ini,
kami ingin membahas mengenai Desain User Interface (UI) dan User Experience
(UX) pada Website Pariwisata yang ada di Toraja Berbasis Web Responsif.
Toraja, dengan kekayaan alamnya yang memukau dan keunikan budayanya,
telah menjadi destinasi pariwisata yang menarik perhatian wisatawan dari berbagai
belahan dunia. Seiring dengan perkembangan teknologi dan popularitas internet,
website pariwisata telah menjadi salah satu alat yang efektif untuk mempromosikan
dan menghadirkan pesona Toraja kepada dunia.
Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk memahami betapa krusialnya
desain UI dan UX yang optimal dalam menciptakan pengalaman pengguna yang tak
terlupakan. Desain UI yang baik akan memberikan antarmuka yang menarik, intuitif,
dan mudah digunakan, sehingga pengunjung dapat dengan lancar menavigasi
informasi yang tersedia. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa website
pariwisata Toraja ini memiliki desain UI yang menawan, dengan elemen visual yang
menggambarkan keindahan alam dan budaya Toraja secara autentik.
Namun demikian, desain UI saja tidak cukup. Kualitas pengalaman pengguna
(UX) juga harus menjadi fokus utama dalam pembuatan website pariwisata Toraja.
Kami menyadari betapa pentingnya memahami kebutuhan, preferensi, dan tujuan
pengunjung ketika merencanakan perjalanan mereka ke Toraja. Oleh karena itu, kami
berupaya keras untuk menyajikan konten yang relevan, informatif, dan menggugah
minat pengunjung dalam menjelajahi kekayaan alam dan budaya Toraja.
Selain itu, perangkat mobile seperti smartphone dan tablet telah menjadi alat
yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kami
menghadirkan sebuah website yang responsif, mampu menyesuaikan tampilan dan
fungsionalitasnya dengan baik di berbagai perangkat. Dengan demikian, pengunjung
dapat dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan, tanpa hambatan
teknis yang mengganggu.
Pembuatan website pariwisata Toraja ini tidak mungkin terwujud tanpa
dukungan dan kerja keras dari berbagai pihak. Kami ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada tim pengembang, desainer, dan para pemangku
kepentingan yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam proses ini. Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat
Toraja yang telah memberikan dukungan penuh untuk mengembangkan pariwisata di
wilayah ini.
Akhir kata, kami berharap bahwa website pariwisata Toraja ini dapat menjadi
wahana yang memudahkan wisatawan dalam menjelajahi keindahan alam, budaya,
dan tradisi Toraja. Semoga pengalaman pengguna yang kami hadirkan dapat

ii
memikat hati dan membangkitkan rasa ingin tahu untuk datang dan merasakan
langsung pesona Toraja.
Rantepao, 5 Juni 2023

Penulis

iii
PRAKATA
Pariwisata merupakan sektor yang sangat penting dalam perkembangan suatu
daerah. Di era digital saat ini, memiliki sebuah website pariwisata yang menarik dan
responsif menjadi hal yang sangat penting. Website pariwisata tidak hanya berfungsi
sebagai sarana promosi, tetapi juga sebagai alat yang dapat memberikan pengalaman
yang baik kepada pengunjung dan mempermudah mereka dalam mendapatkan
informasi yang mereka butuhkan.
Prakata ini bertujuan untuk membahas mengenai desain user interface (UI)
dan user experience (UX) pada website pariwisata yang ada di Toraja, suatu daerah
yang kaya akan budaya dan pesona alamnya. Desain UI dan UX yang baik akan
memberikan pengalaman yang memukau bagi pengunjung, membuat mereka terpikat
dan ingin menjelajahi lebih banyak tentang Toraja.
Desain UI berkaitan dengan tampilan visual dan interaksi antara pengguna
dengan elemen-elemen di dalam website. Desain yang menarik, intuitif, dan mudah
dinavigasi akan meningkatkan kepuasan pengunjung dan memudahkan mereka
dalam menemukan informasi yang diinginkan. Pemilihan warna, tata letak, ikon, dan
font yang sesuai dengan identitas Toraja akan menciptakan atmosfer yang khas dan
memikat pengunjung.
Sementara itu, desain UX berfokus pada pengalaman pengguna saat
mengunjungi website pariwisata. Pengalaman pengguna yang baik akan menciptakan
kesan positif dan meningkatkan loyalitas pengunjung. Hal ini melibatkan penyusunan
konten yang relevan, penempatan informasi yang mudah diakses, penggunaan
gambar dan video yang menarik, serta fitur-fitur interaktif yang mengundang
partisipasi pengunjung.
Dalam prakata ini, kami akan menjelaskan beberapa aspek penting dalam
desain UI dan UX pada website pariwisata Toraja yang berbasis web responsif. Kami
akan membahas pemilihan elemen desain yang tepat, strategi navigasi yang efektif,
penggunaan media yang menarik, dan pentingnya pengujian dan evaluasi untuk
memastikan kualitas dan kenyamanan pengalaman pengguna.
Kami berharap bahwa prakata ini dapat memberikan wawasan dan panduan
yang berguna bagi para pengembang dan pemangku kepentingan dalam perancangan
website pariwisata Toraja yang menarik, informatif, dan responsif. Dengan
memperhatikan desain UI dan UX yang baik, diharapkan website pariwisata Toraja
dapat menjadi sarana yang efektif dalam mempromosikan keindahan dan kekayaan
budaya Toraja kepada dunia serta memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi
para pengunjung.

iv
DAFTAR ISI :

Contents
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR :............................................................................................................ii
PRAKATA...............................................................................................................................iv
DAFTAR ISI :...........................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah........................................................................................................2
1.5 Tujuan Penelitian......................................................................................................3
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................6
2.1 Penenlitian Terdahulu...............................................................................................6
2.2 Landasan Teori........................................................................................................11
2.2.1 Judul................................................................................................................12
2.2.2 Desain User Interface (UI)..............................................................................12
2.2.3 Desain User Experience (UX).........................................................................12
2.2.4 Website Pariwisata..........................................................................................13
2.2.5 Web Responsif................................................................................................14
2.2.6 Pengembangan Sistem....................................................................................15
2.2.7 Perancangan Sistem........................................................................................17
2.2.8 Implementasi Sistem.......................................................................................18
2.2.9 Pengujian dan Testin.......................................................................................22
2.3 Kerangka Pikir........................................................................................................24
2.3.1 Masalah...........................................................................................................24
2.3.2 Solusi...............................................................................................................25
2.3.3 Pengembangan Sistem....................................................................................26
2.3.4 Perancangan Sistem........................................................................................27
2.3.5 Implementasi Sistem.......................................................................................27
2.3.6 Pengujian dan Testing.....................................................................................27
2.3.7 Hasil................................................................................................................27

v
2.3.8 Susunan Kerangka Pikir..................................................................................29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................................31
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................................31
3.1.1 Waktu Penelitian.............................................................................................31
3.1.2 Tempat Penelitian............................................................................................31
3.2 Alat dan Bahan Penelitian.......................................................................................32
3.2.1 Alat Penelitian.................................................................................................32
3.2.2 Bahan Penelitian..............................................................................................34
3.3 Flowchart Penelitian................................................................................................37
3.4 Jadwal Penelitian.....................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................40

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pariwisata adalah salah satu industri yang tumbuh dengan pesat,
khususnya di era digital saat ini. Seiring dengan perkembangan teknologi,
website pariwisata telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling
penting bagi bisnis pariwisata. Namun, website pariwisata hanya akan
berhasil jika dirancang dengan baik dan menyediakan pengalaman pengguna
yang optimal. Inilah sebabnya mengapa desain User Interface (UI) dan User
Experience (UX) sangat penting pada website pariwisata.
UI dan UX adalah dua elemen yang berbeda tetapi saling terkait
dalam pembuatan website. UI mengacu pada aspek visual dari sebuah
website, seperti tata letak, warna, dan tipografi. Sementara itu, UX mengacu
pada cara pengguna berinteraksi dengan website dan bagaimana mereka
meresponsnya. Baik UI maupun UX harus dipertimbangkan secara bersamaan
untuk menciptakan pengalaman pengguna yang baik.
Desain UI dan UX pada website pariwisata berbasis web responsif
sangat penting karena pengguna dapat mengakses website pariwisata dari
berbagai perangkat, seperti desktop, tablet, atau smartphone. Oleh karena itu,
website pariwisata harus menyesuaikan tampilannya dengan perangkat
pengguna agar pengalaman pengguna selalu optimal.
Selain itu, desain UI dan UX yang baik pada website pariwisata dapat
membantu pengguna dengan mudah menemukan informasi yang mereka
butuhkan dan memudahkan proses pemesanan. Hal ini dapat meningkatkan
konversi dan keuntungan bisnis pariwisata.
Namun, pembuatan desain UI dan UX pada website pariwisata
berbasis web responsif juga memiliki beberapa tantangan. Penggunaan
bandwidth yang tinggi dapat memengaruhi kecepatan loading website dan
pengalaman pengguna yang tidak optimal, sementara keterbatasan dalam
penggunaan warna dapat memengaruhi kualitas desain. Dalam rangka untuk
merancang desain UI dan UX yang optimal pada website pariwisata,
diperlukan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi
pengguna, serta tren dan praktik terbaik dalam industri pariwisata dan desain
web.
Kekurangan dan kelebihan pada saat pembuatan desain UI dan UX
pada wbsite pariwisata berbasis web resposfis itu iyalah Memfasilitasi
penjualan dan pemasaran: Desain UI dan UX yang baik dapat memudahkan
proses pemesanan dan pembayaran, serta mempromosikan layanan dan
produk pariwisata secara efektif sedangkan untuk kekurangan-nya itu iayalah
Penggunaan bandwidth yang tinggi: Desain website yang kaya akan gambar
dan video dapat mengonsumsi bandwidth yang cukup tinggi, terutama pada

1
perangkat dengan koneksi internet yang lambat. Hal ini dapat memengaruhi
kecepatan loading website dan pengalaman pengguna yang tidak optimal.
1.2 Identifikasi Masalah
Jika website pariwisata tidak responsif, artinya tampilannya tidak
menyesuaikan dengan ukuran layar perangkat yang digunakan, maka
pengguna akan mengalami kesulitan dalam menjelajahi website tersebut. Hal
ini dapat mengakibatkan pengguna tidak tertarik untuk kembali mengunjungi
website atau bahkan memilih website pesaing yang lebih responsif.
Beberapa website pariwisata sering kali memberikan terlalu banyak informasi
pada satu halaman, membuat tampilan menjadi terlalu padat dan sulit dibaca.
Hal ini akan membuat pengguna kehilangan minat dan sulit menemukan
informasi yang sebenarnya mereka butuhkan.
Desain UI dan UX yang rumit dan tidak user-friendly dapat membuat
pengguna kesulitan dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Hal
ini dapat mengakibatkan frustrasi dan kehilangan minat pengguna untuk
menjelajahi lebih lanjut atau melakukan transaksi di website tersebut.
Dalam era digital saat ini, keamanan sangat penting bagi pengguna.
Jika website pariwisata tidak memperhatikan keamanan, seperti tidak
memiliki sertifikat SSL atau sistem keamanan yang rentan terhadap serangan,
maka pengguna tidak akan merasa aman untuk melakukan transaksi di
website tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian finansial dan reputasi
buruk bagi bisnis pariwisata.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengoptimalkan desain user interface pada website
pariwisata berbasis web responsif agar mudah diakses dan digunakan
oleh pengguna?
2. Bagaimana meningkatkan kualitas user experience pada website
pariwisata berbasis web responsif agar pengunjung merasa nyaman
dan terlibat secara interaktif dengan konten yang ditampilkan?
3. Apa saja tantangan dalam merancang desain user interface dan user
experience pada website pariwisata berbasis web responsif, dan
bagaimana cara mengatasinya?
4. Bagaimana mengukur keberhasilan desain user interface dan user
experience pada website pariwisata berbasis web responsif, serta
faktor apa saja yang dapat memengaruhi tingkat keberhasilannya?
5. Bagaimana membuat desain user interface dan user experience pada
website pariwisata berbasis web responsif yang sesuai dengan
preferensi pengguna, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan
dan pemesanan layanan pada website tersebut?
1.4 Batasan Masalah

2
Batasan masalah pada Desain User Interface (UI) dan User Experience
(UX) pada Website Pariwisata Berbasis Web Responsif dapat dibagi menjadi
beberapa hal sebagai berikut:
1. Fokus pada website pariwisata:
Masalah yang dibatasi adalah desain UI dan UX untuk website
pariwisata berbasis web responsif. Dalam konteks ini, website
pariwisata mengacu pada website yang berisi informasi, gambar, dan
video tentang destinasi pariwisata, hotel, restoran, dan atraksi wisata.
2. Pembatasan geografis:
Masalah ini terbatas pada pengembangan desain UI dan UX
untuk website pariwisata berbasis web responsif di Toraja
3. Responsif:
Fokus pada desain UI dan UX yang responsif, yang dapat
diakses melalui berbagai perangkat, termasuk desktop, tablet, dan
smartphone.
4. Pengalaman pengguna:
Masalah ini terkait dengan pengembangan desain UI dan UX
yang memperhatikan pengalaman pengguna saat mengakses website
pariwisata, termasuk navigasi, tampilan visual, dan interaksi.
5. Bahasa:
Masalah ini terkait dengan desain UI dan UX yang
mempertimbangkan penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan
familiar oleh pengguna, terutama dalam konteks pariwisata.
Dengan membatasi masalah ini, maka penyelesaian dalam pengembangan
desain UI dan UX untuk website pariwisata berbasis web responsif dapat
lebih terfokus dan lebih efektif.

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian Desain User Interface dan User Experience pada
Website Pariwisata Berbasis Web Responsif adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis tren terkini dalam desain UI dan UX pada website
pariwisata berbasis web responsif di Toraja.
2. Menjelaskan karakteristik dan preferensi pengguna dalam penggunaan
website pariwisata berbasis web responsif di Toraja.
3. Mempelajari metode dan teknik yang digunakan dalam
pengembangan desain UI dan UX pada website pariwisata berbasis
web responsif di Toraja.
4. Mengidentifikasi kekurangan dan tantangan dalam pengembangan
desain UI dan UX pada website pariwisata berbasis web responsif di
Toraja.

3
5. Menciptakan model desain UI dan UX yang dapat meningkatkan
pengalaman pengguna dalam mengakses website pariwisata berbasis
web responsif di Toraja.
6. Menerapkan model desain UI dan UX pada website pariwisata
berbasis web responsif dan melakukan evaluasi kinerja dan
efektivitasnya.
Dengan tujuan tersebut, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang
berguna bagi pengembang website pariwisata dan pengguna website
pariwisata untuk meningkatkan kualitas pengalaman pengguna dan menarik
minat wisatawan untuk mengunjungi destinasi pariwisata di Toraja.

1.6 Manfaat Penelitian


Penelitian desain user interface dan user experience pada website
pariwisata berbasis web responsif memiliki banyak manfaat, di antaranya:
1. Meningkatkan pengalaman pengguna:
Dengan melakukan penelitian tentang desain user interface dan
user experience, website pariwisata dapat dirancang sedemikian rupa
sehingga lebih mudah digunakan oleh pengguna dan memberikan
pengalaman yang lebih baik dalam mencari informasi tentang
destinasi wisata.
2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi:
Desain yang baik akan membantu pengguna menemukan
informasi yang mereka butuhkan dengan lebih cepat dan mudah. Hal
ini akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengguna dalam
menggunakan website pariwisata.
3. Meningkatkan kepercayaan pengguna:
Dengan menggunakan desain user interface dan user
experience yang baik, pengguna akan merasa lebih percaya dan
nyaman untuk menggunakan website pariwisata, karena mereka
merasa bahwa website tersebut dirancang dengan baik dan mudah
digunakan.
4. Meningkatkan daya saing:
Dengan menggunakan desain user interface dan user
experience yang baik, website pariwisata dapat menjadi lebih menarik
dan mudah digunakan dibandingkan dengan website pariwisata
lainnya. Hal ini akan meningkatkan daya saing website pariwisata di
pasar pariwisata.
5. Memudahkan aksesibilitas:
Dengan menggunakan desain web responsif, website
pariwisata dapat diakses dengan mudah dari berbagai perangkat,

4
seperti smartphone, tablet, dan desktop. Hal ini akan membuat website
pariwisata lebih mudah diakses dan meningkatkan aksesibilitasnya.
Dengan mempertimbangkan manfaat-manfaat tersebut, penting bagi
pengembang website pariwisata untuk melakukan penelitian desain user
interface dan user experience pada website mereka agar dapat memberikan
pengalaman yang lebih baik bagi pengguna dan meningkatkan keunggulan
daya saing mereka di pasar pariwisata.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penenlitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari
perbandingan dan selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk
peneltiain selanjutnya di samping itu kajian terdahulu membantu penelitian
dapat memposisikan penelitian serta menujukkan orsinalitas dari penelitian.
Pada bagaian ini peneliti mencamtumkan berbagai hasil penelitian terdahulu
terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat
ringkasannya. baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum
terpublikasikan. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang masih terkait
dengan tema yang penulis kaji.
[1]Pertama, Journal of Destination Marketing & Management,
2016. Akgül, E. Ö., & Göçer, A. (2016). User-centered design principles
for mobile interfaces of tourism websites. Journal of Destination
Marketing & Management, 5(4), 376-384. Penelitian ini menggunakan
metode pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai metode
pengumpulan data.
Beberapa masalah penelitian yang mungkin muncul dalam penelitian ini
adalah:
1. Sampel yang digunakan mungkin tidak mewakili populasi yang lebih
luas. Penelitian ini hanya melibatkan responden dari satu situs web
pariwisata, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi
untuk semua situs web pariwisata.
2. Pengukuran pengalaman pengguna mungkin subjektif. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengevaluasi pengalaman
pengguna pada antarmuka mobile situs web pariwisata. Namun,
pengalaman pengguna dapat menjadi subjektif dan bervariasi antara
individu.
3. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pengalaman pengguna tidak
dipertimbangkan. Penelitian ini hanya mempertimbangkan faktor-
faktor yang terkait dengan desain antarmuka mobile situs web
pariwisata, dan tidak mempertimbangkan faktor lingkungan lainnya
seperti kecepatan internet atau perangkat yang digunakan oleh
pengguna.
4. Tidak ada perbandingan dengan antarmuka mobile situs web
pariwisata lainnya. Penelitian ini hanya membandingkan antarmuka
mobile dari satu situs web pariwisata, dan tidak membandingkannya
dengan antarmuka mobile situs web pariwisata lainnya yang mungkin
memiliki karakteristik yang berbeda.

6
Hasil pada penilitian ini adalah bertujuan untuk mengevaluasi prinsip-prinsip
desain berbasis pengguna (user-centered design) pada antarmuka (interface)
mobile dari situs web pariwisata, dengan fokus pada keterlibatan
(engagement) pengguna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan wawancara mendalam terhadap 12 responden yang merupakan
pengguna situs web pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
beberapa prinsip desain berbasis pengguna yang dapat meningkatkan
keterlibatan pengguna, seperti keteraturan tampilan, penggunaan gambar yang
menarik, navigasi yang mudah dipahami, dan kemudahan dalam melakukan
reservasi atau pemesanan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa
desain berbasis pengguna sangat penting dalam membangun pengalaman
positif bagi pengguna situs web pariwisata pada perangkat mobile.
[2]Kedua, Sahaei, B., Khorsandi, M., & Rabiei, M. (2017). User
Experience Design for Travel Websites: A Usability Evaluation
Framework. Journal of Hospitality and Tourism Technology, 8(1), 28-44.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan analisis
deskriptif pada 8 situs web pariwisata yang telah dipilih secara acak.
Beberapa masalah penilitian yang mungkin muncul dalam penelitian ini
adalah:
1. Sampel yang diguna0kan mungkin tidak mewakili populasi yang lebih
luas. Penelitian ini hanya melibatkan responden dari dua situs web
perjalanan, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi
untuk semua situs web perjalanan.
2. Pengukuran pengalaman pengguna mungkin subjektif. Penelitian ini
menggunakan pengukuran kualitatif dan kuantitatif untuk
mengevaluasi kegunaan situs web perjalanan. Namun, pengalaman
pengguna dapat menjadi subjektif dan bervariasi antara individu.
3. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pengalaman pengguna tidak
dipertimbangkan. Penelitian ini hanya mempertimbangkan faktor-
faktor yang terkait dengan desain situs web perjalanan, seperti
navigasi dan tata letak, dan tidak mempertimbangkan faktor
lingkungan lainnya seperti kecepatan internet atau perangkat yang
digunakan oleh pengguna.
4. Tidak ada perbandingan dengan situs web perjalanan lainnya.
Penelitian ini hanya membandingkan dua situs web perjalanan, dan
tidak membandingkannya dengan situs web perjalanan lainnya yang
mungkin memiliki karakteristik yang berbeda.
Hasil Penilitian bertujuan untuk mengembangkan kerangka evaluasi
kegunaan (usability evaluation framework) untuk desain pengalaman
pengguna (user experience design) pada situs web pariwisata. Penelitian ini

7
menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan analisis deskriptif
pada 8 situs web pariwisata yang telah dipilih secara acak. Penilaian
dilakukan dengan mengacu pada kerangka evaluasi kegunaan yang telah
dikembangkan untuk mengevaluasi aspek-aspek seperti keteraturan tampilan,
navigasi, kecepatan loading, responsivitas, dan interaktivitas situs web
pariwisata. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor
yang memengaruhi pengalaman pengguna pada situs web pariwisata, seperti
kecepatan loading, penggunaan warna dan gambar yang menarik, serta
kemudahan dalam melakukan pemesanan atau reservasi. Hasil penelitian ini
dapat membantu para praktisi dalam mengembangkan situs web pariwisata
yang lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan pengalaman pengguna.
[3]Ketiga, Zheng, L., & Liu, M. (2017). Designing User Experience
for Mobile Tourism Information System. In Proceedings of the 2017
International Conference on Education, Management, Computer and
Society (pp. 148-153). Penelitian ini merupakan studi kasus dan
menggunakan pendekatan kualitatif.
Beberapa masalah penilitian yang mungkin muncul dalam penelitian ini
adalah:
1. Sampel yang digunakan mungkin tidak mewakili populasi yang lebih
luas. Penelitian ini hanya melibatkan responden dari satu sistem
informasi pariwisata bergerak, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat
digeneralisasi untuk semua sistem informasi pariwisata bergerak.
2. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pengalaman pengguna tidak
dipertimbangkan. Penelitian ini hanya mempertimbangkan faktor-
faktor yang terkait dengan desain sistem informasi pariwisata
bergerak, seperti navigasi dan tata letak, dan tidak mempertimbangkan
faktor lingkungan lainnya seperti kecepatan internet atau perangkat
yang digunakan oleh pengguna.
3. Tidak ada perbandingan dengan sistem informasi pariwisata bergerak
lainnya. Penelitian ini hanya mempertimbangkan satu sistem
informasi pariwisata bergerak, dan tidak membandingkannya dengan
sistem informasi pariwisata bergerak lainnya yang mungkin memiliki
karakteristik yang berbeda.
4. Pengukuran pengalaman pengguna mungkin subjektif. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengevaluasi pengalaman
pengguna pada sistem informasi pariwisata bergerak. Namun,
pengalaman pengguna dapat menjadi subjektif dan bervariasi antara
individu.
Hasil penilitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi
pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi pariwisata berbasis
mobile, antara lain: kemudahan penggunaan, kualitas konten, kecepatan

8
loading, kejelasan tampilan, dan responsivitas aplikasi. Berdasarkan temuan
ini, peneliti merancang rekomendasi desain pengalaman pengguna yang lebih
baik untuk aplikasi pariwisata berbasis mobile, termasuk desain yang lebih
intuitif dan mudah digunakan, tampilan yang menarik dan jelas, serta konten
yang informatif dan menarik. Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu
para pengembang aplikasi pariwisata berbasis mobile dalam merancang
pengalaman pengguna yang lebih baik.
[4]Keempat, Cheng, C. F., Wang, Y. H., & Chen, W. L. (2019). The
effects of website usability on online travel booking intention: The
moderating roles of website aesthetics and website responsiveness. Tourism
Management, 72, 399-412. Penelitian ini menggunakan metode survei
dengan mengumpulkan data dari 412 responden yang menggunakan situs web
untuk melakukan pemesanan perjalanan secara online.
Beberapa masalah penelitian yang mungkin muncul dalam penelitian ini
adalah:
1. Faktor lain yang mempengaruhi niat pemesanan perjalanan online
tidak dipertimbangkan. Penelitian ini hanya mempertimbangkan
pengaruh usability situs web terhadap niat pemesanan perjalanan
online, dan tidak mempertimbangkan faktor lain yang mungkin
mempengaruhi niat pemesanan seperti harga, promosi, atau reputasi
merek.
2. Pengukuran pengalaman pengguna mungkin subjektif. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengevaluasi pengaruh
usability situs web terhadap niat pemesanan perjalanan online.
Namun, pengalaman pengguna dapat menjadi subjektif dan bervariasi
antara individu.
3. Pengukuran estetika situs web dan responsivitas situs web mungkin
tidak memadai. Penelitian ini menggunakan skala untuk mengukur
estetika situs web dan responsivitas situs web, namun skala yang
digunakan mungkin tidak memadai untuk mengukur faktor-faktor
tersebut secara menyeluruh.
4. Sampel yang digunakan mungkin tidak mewakili populasi yang lebih
luas. Penelitian ini hanya melibatkan responden dari satu negara,
sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk semua
populasi yang lebih luas.
Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa usability website memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap niat pemesanan perjalanan online. Selain itu,
estetika website dan responsivitas website dapat memoderasi hubungan antara
usability website dan niat pemesanan perjalanan online. Hal ini menunjukkan
bahwa desain website yang baik tidak hanya terkait dengan usability, tetapi

9
juga faktor estetika dan responsivitas. Temuan ini dapat membantu
pengembang situs web pariwisata untuk memperbaiki pengalaman pengguna
dan meningkatkan niat pemesanan perjalanan online.
[5]Kelima, Al-Smadi, M., & Al-Rawi, M. (2019). The effectiveness
of color contrast in improving mobile website usability for tourism
purposes. Journal of Hospitality and Tourism Technology, 10(1), 31-47.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan mengumpulkan data
dari 35 partisipan.
Beberapa masalah penelitian yang mungkin muncul dalam penelitian ini
adalah:
1. Faktor lain yang mempengaruhi usability situs web mobile tidak
dipertimbangkan. Penelitian ini hanya mempertimbangkan efek dari
kontras warna pada usability situs web mobile, dan tidak
mempertimbangkan faktor lain yang mungkin mempengaruhi
usability seperti navigasi, kecepatan loading, atau layout halaman.
2. Penelitian ini hanya melibatkan satu situs web mobile. Penelitian ini
hanya dilakukan pada satu situs web mobile, sehingga hasilnya
mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk semua situs web mobile
yang digunakan untuk tujuan pariwisata.
3. Sampel yang digunakan mungkin tidak mewakili populasi yang lebih
luas. Penelitian ini hanya melibatkan partisipan dari satu negara,
sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk semua
populasi yang lebih luas.
4. Pengukuran usability mungkin tidak memadai. Penelitian ini
menggunakan skala untuk mengukur usability situs web mobile,
namun skala yang digunakan mungkin tidak memadai untuk
mengukur faktor-faktor usability secara menyeluruh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kontras warna yang tinggi dapat
meningkatkan usability situs web pariwisata pada ponsel cerdas. Partisipan
yang menggunakan kondisi tinggi kontras warna menyelesaikan tugas lebih
cepat dan melakukan lebih sedikit kesalahan dibandingkan dengan partisipan
yang menggunakan kondisi rendah kontras warna. Selain itu, partisipan juga
mengalami lebih sedikit kesulitan dalam menyelesaikan tugas ketika
menggunakan kondisi tinggi kontras warna. Temuan ini menunjukkan
pentingnya memperhatikan faktor visual dalam desain user interface dan user
experience pada website pariwisata berbasis web responsif, terutama dalam
hal penggunaan warna kontras yang mempengaruhi usability pada ponsel
cerdas.
[6]Keemam, Abedin, B., Jalili, M. M., & Hassanpour, A. (2020).
Investigating the impact of responsive design on website usability and user

10
engagement for tourism websites. Metode yang digunakan Berdasarkan
informasi dari referensi yang diberikan, Abedin, Jalili, dan Hassanpour
(2020) menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data dari 385
responden yang mengunjungi situs web pariwisata berbasis responsif.
Beberapa masalah penelitian yang mungkin muncul dalam penelitian ini
adalah:
1. Pengukuran keterlibatan pengguna mungkin subjektif. Penelitian ini
menggunakan skala untuk mengukur keterlibatan pengguna, namun
skala tersebut mungkin tidak sepenuhnya objektif dan dapat
dipengaruhi oleh preferensi atau persepsi individu.
2. Situs web pariwisata yang digunakan mungkin tidak mewakili
populasi yang lebih luas. Penelitian ini hanya melibatkan situs web
pariwisata tertentu, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat
digeneralisasi untuk semua situs web pariwisata yang ada.
3. Pengukuran usability mungkin tidak memadai. Penelitian ini
menggunakan skala untuk mengukur usability situs web, namun skala
yang digunakan mungkin tidak memadai untuk mengukur faktor-
faktor usability secara menyeluruh.
4. Faktor lain yang mempengaruhi keterlibatan pengguna tidak
dipertimbangkan. Penelitian ini hanya mempertimbangkan efek desain
responsif pada keterlibatan pengguna, dan tidak mempertimbangkan
faktor lain seperti konten atau fungsionalitas situs web yang mungkin
mempengaruhi keterlibatan pengguna.
Berdasarkan hasil penelitian Abedin, Jalili, dan Hassanpour (2020),
ditemukan bahwa desain responsif pada situs web pariwisata memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap usability dan user engagement.
Responden melaporkan bahwa situs web yang responsif memberikan
pengalaman pengguna yang lebih baik, termasuk kemudahan navigasi,
kecepatan muat yang lebih cepat, dan tampilan yang lebih baik pada berbagai
perangkat. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa usability dan user
engagement berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna dan niat untuk
menggunakan kembali situs web pariwisata di masa depan. Oleh karena itu,
desain responsif pada situs web pariwisata dapat dianggap sebagai faktor
penting dalam meningkatkan kualitas pengalaman pengguna dan
meningkatkan kepuasan dan niat pengguna untuk kembali menggunakan situs
web tersebut.

2.2 Landasan Teori


Landasan teori mengenai Desain User Interface (UI) dan User
Experience (UX) pada Website Pariwisata yang ada di Toraja berbasis web

11
responsif melibatkan prinsip-prinsip dan praktik terbaik dalam
mengembangkan pengalaman pengguna yang optimal.
2.2.1 Judul
Desain User Interface dan User Experience pada Website Pariwisata
yang ada di toraja Berbasis Web Responsif
2.2.2 Desain User Interface (UI)
UI adalah bagian dari desain yang berkaitan dengan tampilan visual
dan interaksi antara pengguna dengan elemen-elemen di dalam website.
Desain UI yang baik bertujuan untuk menciptakan antarmuka yang
menarik, mudah dipahami, dan intuitif bagi pengguna. Beberapa aspek
penting dalam desain UI adalah:
1. Tata Letak (Layout):
Menentukan penempatan elemen-elemen seperti teks, gambar,
tombol, dan navigasi agar mudah diakses dan mudah dipahami oleh
pengguna.
2. Pemilihan Warna (Color Scheme):
Menggunakan warna yang sesuai dengan identitas merek
Toraja, menciptakan atmosfer yang khas, dan mempertimbangkan
kontras yang cukup agar teks dan elemen lain mudah terbaca.
3. Tipografi (Typography):
Memilih jenis huruf (font) yang mudah dibaca dan sesuai
dengan karakteristik Toraja, serta memperhatikan ukuran dan
perpaduan huruf yang baik.
4. Grafis dan Ikon:
Menggunakan gambar dan ikon yang relevan, menarik, dan
dapat mengkomunikasikan informasi dengan jelas.
5. Navigasi:
Menyediakan menu navigasi yang jelas, konsisten, dan mudah
dipahami, sehingga pengguna dapat dengan mudah menjelajahi
berbagai halaman dan fitur dalam website.
2.2.3 Desain User Experience (UX)
UX berfokus pada pengalaman pengguna secara keseluruhan saat
menggunakan website. Tujuan utama dari desain UX adalah menciptakan
pengalaman yang memuaskan, efisien, dan memudahkan pengguna dalam
mencapai tujuan mereka. Beberapa aspek yang penting dalam desain UX
adalah:
1. Keterpahaman (Usability):
Memastikan bahwa website mudah digunakan, dengan
navigasi yang intuitif, waktu muat yang cepat, dan fungsionalitas
yang jelas.

12
2. Relevansi Konten:
Menyajikan konten yang relevan, menarik, dan informatif
tentang pariwisata Toraja, sehingga memenuhi kebutuhan dan
minat pengguna.
3. Responsivitas:
Mengoptimalkan tampilan dan fungsionalitas website agar
dapat diakses dengan baik di berbagai perangkat, seperti komputer
desktop, tablet, dan smartphone.
4. Interaksi yang Menarik:
Menggunakan elemen interaktif seperti animasi, video, dan
fitur yang mengundang partisipasi pengguna untuk meningkatkan
keterlibatan dan pengalaman interaktif.
5. Evaluasi dan Pengujian:
Melakukan evaluasi dan pengujian reguler untuk memperbaiki
dan meningkatkan desain UI dan UX berdasarkan umpan balik
pengguna.
2.2.4 Website Pariwisata
Website pariwisata adalah sebuah platform digital yang dirancang
khusus untuk mempromosikan dan menyajikan informasi tentang destinasi
pariwisata. Website ini menjadi sumber utama bagi wisatawan untuk
mendapatkan informasi mengenai tujuan wisata, atraksi, akomodasi,
transportasi, aktivitas, dan layanan lainnya yang terkait dengan pariwisata.
Website pariwisata bertujuan untuk memperkenalkan destinasi wisata
kepada pengunjung potensial, memberikan informasi yang lengkap dan
akurat, serta mendorong pengunjung untuk mengunjungi dan menjelajahi
destinasi tersebut. Fitur-fitur umum yang terdapat dalam website pariwisata
meliputi:
1. Deskripsi Destinasi:
Menyajikan informasi lengkap tentang destinasi wisata, seperti
sejarah, budaya, keindahan alam, atraksi, dan keunikan kawasan
tersebut.
2. Galeri Foto dan Video:
Menampilkan foto-foto menarik dan video yang
menggambarkan keindahan dan pengalaman di destinasi wisata.
Hal ini membantu calon wisatawan memperoleh gambaran visual
tentang tempat yang mereka kunjungi.
3. Informasi Atraksi:
Menyajikan informasi rinci mengenai atraksi utama, objek
wisata, museum, monumen, atau tempat wisata lainnya yang
populer di destinasi tersebut.
4. Informasi Akomodasi:

13
Menyediakan informasi tentang berbagai jenis akomodasi
yang tersedia di destinasi wisata, termasuk hotel, vila, penginapan,
atau tempat menginap lainnya. Informasi tersebut meliputi fasilitas,
tarif, lokasi, dan ulasan pengunjung.
5. Informasi Transportasi:
Memberikan informasi tentang opsi transportasi yang tersedia,
baik itu transportasi udara, darat, maupun laut. Termasuk
penerbangan, jalur kereta api, bus, taksi, atau rental mobil.
6. Agenda Acara:
Menampilkan jadwal acara, festival, atau kegiatan khusus yang
diadakan di destinasi wisata. Hal ini membantu pengunjung untuk
merencanakan kunjungan mereka dengan memperhitungkan acara-
acara menarik.
7. Peta dan Navigasi:
Menyediakan peta interaktif untuk memandu pengunjung
dalam menjelajahi destinasi wisata, termasuk lokasi atraksi,
akomodasi, restoran, dan fasilitas penting lainnya.
8. Testimoni dan Ulasan:
Memuat ulasan dan testimonial dari pengunjung sebelumnya,
yang dapat membantu calon wisatawan dalam mengambil
keputusan dan mendapatkan gambaran mengenai pengalaman
orang lain di destinasi tersebut.
Website pariwisata memiliki peran penting dalam mempromosikan destinasi
wisata, menarik minat pengunjung, dan memfasilitasi proses perencanaan
perjalanan. Dengan desain yang menarik, informasi yang lengkap, dan
pengalaman pengguna yang baik, website pariwisata dapat menjadi alat
yang efektif untuk meningkatkan pariwisata suatu daerah.
2.2.5 Web Responsif
Web responsif mengacu pada desain dan pengembangan website yang
dapat menyesuaikan tampilan dan tata letaknya secara otomatis dengan
berbagai ukuran layar dan perangkat yang digunakan oleh pengguna.
Artinya, website responsif akan terlihat dan berfungsi dengan baik baik
pada komputer desktop, tablet, smartphone, maupun perangkat lainnya.
Pada era digital saat ini, penggunaan berbagai perangkat untuk
mengakses internet semakin beragam. Mulai dari layar besar komputer
desktop hingga layar kecil pada smartphone, pengguna ingin memiliki
pengalaman yang konsisten dan optimal saat mengunjungi sebuah website.
Inilah mengapa desain responsif menjadi sangat penting.
Website responsif menggunakan teknik desain dan pengkodean yang
fleksibel, yang memungkinkan tampilan dan tata letak halaman web
beradaptasi dengan perangkat pengguna. Beberapa prinsip dan teknik yang
digunakan dalam desain responsif antara lain:

14
1. Penggunaan Media Query:
Media query adalah teknik CSS yang memungkinkan
pengaturan tampilan berdasarkan ukuran layar dan karakteristik
perangkat. Dengan menggunakan media query, elemen-elemen
dalam website dapat diatur ulang, ukuran teks dan gambar dapat
disesuaikan, dan tata letak dapat diubah agar lebih sesuai dengan
ukuran layar yang digunakan.
2. Tata Letak Responsif:
Desainer web menggunakan pendekatan tata letak yang
responsif, seperti penggunaan grid dan fleksibilitas elemen, agar
dapat menyesuaikan tampilan halaman dengan baik pada berbagai
perangkat. Hal ini memastikan konten tetap mudah dibaca dan
diakses, tidak terlalu terfragmentasi, serta tampilan tetap teratur dan
menarik.
3. Optimalisasi Gambar:
Gambar yang digunakan dalam website responsif biasanya
diatur ulang dan dioptimalkan agar dapat tampil dengan baik pada
berbagai resolusi layar. Ini melibatkan pemilihan format gambar
yang tepat (JPEG, PNG, atau SVG), kompresi gambar untuk
mengurangi ukuran file, dan penyesuaian ukuran gambar sesuai
dengan tampilan perangkat.
4. Pengaturan Navigasi:
Desainer web perlu mempertimbangkan navigasi yang
responsif, yang berarti memastikan menu dan elemen navigasi
dapat diakses dengan baik pada layar kecil. Hal ini dapat
melibatkan penggunaan menu hamburger atau menu tersembunyi
yang muncul saat diperlukan.
Dengan menggunakan desain web responsif, pengguna dapat mengalami
pengalaman yang optimal saat mengakses website dari berbagai perangkat.
Ini meningkatkan kepuasan pengguna, mengurangi tingkat penolakan
pengunjung, dan membantu meningkatkan tingkat keterlibatan dan
interaksi dengan website.
2.2.6 Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem untuk Desain User Interface (UI) dan User
Experience (UX) pada Website Pariwisata yang ada di Toraja berbasis web
responsif melibatkan serangkaian langkah dan praktik terbaik untuk
menciptakan pengalaman pengguna yang optimal. Berikut adalah
penjelasan tentang pengembangan sistem untuk kedua aspek tersebut:
A. Desain User Interface (UI):
1. Identifikasi Kebutuhan:
Langkah pertama adalah memahami kebutuhan
pengguna dan tujuan dari website pariwisata Toraja.

15
Melalui penelitian dan analisis, identifikasi elemen-elemen
kunci yang harus ada dalam tampilan dan interaksi
pengguna.
2. Penyusunan Wireframe:
Buatlah wireframe, yaitu tampilan awal yang sederhana
dan skematis dari halaman-halaman utama website. Ini
membantu dalam menentukan tata letak, hierarki konten,
dan elemen-elemen utama yang akan ada dalam UI.
3. Desain Visual:
Gunakan prinsip desain grafis untuk menciptakan
antarmuka yang menarik secara visual. Pilih palet warna
yang sesuai dengan identitas merek Toraja, pilih font yang
mudah dibaca, dan perhatikan penggunaan grafis dan ikon
yang relevan dan menarik.
4. Responsif Design:
Pastikan desain UI dapat menyesuaikan dengan baik
pada berbagai ukuran layar dan perangkat. Gunakan teknik
desain responsif seperti pengaturan tata letak yang fleksibel
dan penyesuaian elemen-elemen visual agar tetap mudah
diakses dan terlihat baik pada perangkat mobile.
5. Konsistensi dan Navigasi:
Pertahankan konsistensi dalam seluruh antarmuka,
termasuk tata letak, navigasi, dan elemen-elemen visual.
Pastikan navigasi yang jelas dan intuitif, sehingga pengguna
dapat dengan mudah menjelajahi konten dan fitur website.
B. Desain User Experience (UX):
1. Penyusunan User Flow:
Identifikasi alur pengguna yang ideal dalam
menggunakan website. Buat user flow diagram untuk
menggambarkan perjalanan pengguna dalam menjelajahi
konten, melakukan pemesanan, atau menggunakan fitur
lainnya.
2. Pemetaan Konten:
Susun konten dengan baik, mulai dari deskripsi
destinasi, informasi atraksi, akomodasi, hingga aktivitas
pariwisata. Organisasikan konten dengan jelas dan logis,
sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan
informasi yang mereka cari.
3. Responsivitas:
Pastikan website dapat menyesuaikan tampilan dan
fungsionalitasnya dengan baik pada berbagai perangkat. Hal
ini termasuk penyesuaian tata letak, ukuran teks, dan

16
penggunaan elemen interaktif agar sesuai dengan ukuran
layar dan penggunaan perangkat mobile.
4. Pengujian dan Evaluasi:
Lakukan pengujian UX secara teratur untuk
mengidentifikasi masalah dan perbaiki kelemahan dalam
pengalaman pengguna. Dapatkan umpan balik dari
pengguna dan gunakan data tersebut untuk meningkatkan
desain UI dan UX.
Dalam pengembangan sistem, penting untuk memastikan bahwa desain UI
dan UX pada Website Pariwisata di Toraja berbasis web responsif
memberikan pengalaman yang intuitif, menarik, dan memuaskan bagi
pengunjung. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengguna dalam
mencari informasi, merencanakan perjalanan, dan menjelajahi destinasi
pariwisata dengan nyaman.
2.2.7 Perancangan Sistem
Perancangan sistem untuk Desain User Interface (UI) dan User
Experience (UX) pada Website Pariwisata yang ada di Toraja berbasis web
responsif melibatkan beberapa tahapan dan praktik terbaik. Berikut adalah
langkah-langkah dalam perancangan sistem tersebut:
A. Analisis Kebutuhan Pengguna:
1. Identifikasi target audiens website pariwisata Toraja, seperti
turis lokal maupun internasional.
2. Lakukan penelitian untuk memahami preferensi, kebutuhan, dan
tujuan pengguna saat mengunjungi website pariwisata.
3. Buat penggambaran profil pengguna yang mendalam, termasuk
karakteristik demografis, preferensi perjalanan, dan kebutuhan
informasi.
B. Penyusunan Informasi dan Konten:
1. Identifikasi informasi yang penting untuk disampaikan kepada
pengguna, seperti deskripsi destinasi, atraksi, akomodasi,
aktivitas, dan informasi praktis lainnya.
2. Organisasikan konten dengan hierarki yang jelas dan sistematis
agar pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi yang
mereka cari.
3. Buat struktur navigasi yang intuitif dan konsisten untuk
memudahkan pengguna dalam menjelajahi halaman-halaman
website.
C. Desain User Interface (UI):
1. Gunakan prinsip desain yang estetis dan sesuai dengan identitas
merek Toraja.
2. Pilih kombinasi warna yang menarik dan mencerminkan nuansa
pariwisata Toraja.

17
3. Gunakan font yang mudah dibaca dan sesuai dengan
karakteristik merek.
4. Buat tata letak yang responsif dan fleksibel untuk menyesuaikan
berbagai ukuran layar perangkat.
D. Desain User Experience (UX):
1. Desain alur pengguna yang intuitif dan logis untuk memandu
pengguna melalui informasi dan fitur-fitur website.
2. Pastikan konten dan fitur yang penting mudah diakses dan
ditemukan oleh pengguna.
3. Sediakan fitur pencarian yang efektif dan filter yang membantu
pengguna dalam menemukan informasi yang relevan.
4. Berikan pengalaman pengguna yang responsif dengan
menyederhanakan proses pemesanan atau reservasi, jika ada.
E. Pengujian dan Evaluasi:
1. Lakukan pengujian prototipe website pada berbagai perangkat
dan browser untuk memastikan tampilan yang konsisten dan
responsif.
2. Mintalah umpan balik dari pengguna dan lakukan evaluasi
terhadap pengalaman mereka dalam menggunakan website.
3. Perbaiki masalah yang ditemukan selama pengujian dan evaluasi
untuk meningkatkan desain UI dan UX.
Perancangan sistem yang baik akan menghasilkan Website Pariwisata
Toraja dengan desain UI yang menarik dan responsif, serta pengalaman
pengguna yang memuaskan. Hal ini akan membantu pengunjung dalam
menjelajahi dan memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk
merencanakan perjalanan mereka ke Toraja.
2.2.8 Implementasi Sistem
Implementasi Desain User Interface (UI) dan User Experience (UX)
pada Website Pariwisata yang ada di Toraja berbasis web responsif adalah
proses mengubah konsep desain menjadi bentuk nyata yang dapat diakses
oleh pengguna. Implementasi ini melibatkan pengkodean dan
pengembangan website dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain UI
dan UX yang telah dirancang sebelumnya. Berikut adalah penjelasan
mengenai implementasi tersebut:
A. Konversi Desain ke Kode:
1. Setelah desain UI dan UX telah dirancang dengan
menggunakan alat desain seperti Adobe XD atau Sketch,
langkah pertama dalam implementasi adalah mengubah
desain tersebut menjadi kode yang dapat dijalankan di web.
2. Pengembang web akan menggunakan bahasa pemrograman
seperti HTML, CSS, dan JavaScript untuk
mengimplementasikan desain tersebut.

18
3. Setiap elemen desain, seperti tata letak, warna, font, dan
elemen interaktif, akan ditransformasikan menjadi kode
yang sesuai.
B. Responsif Design:
1. Selama implementasi, perhatian khusus diberikan pada
desain responsif, yang memastikan bahwa website dapat
beradaptasi dengan baik pada berbagai perangkat dan
ukuran layar.
2. Teknik desain responsif seperti pengaturan grid fleksibel,
media query CSS, dan penggunaan unit relatif seperti
persentase digunakan untuk mengatur tata letak dan
elemen-elemen website agar dapat menyesuaikan diri
dengan berbagai resolusi layar.
C. Pembangunan Fungsionalitas dan Interaksi:
1. Selain memperhatikan desain visual, implementasi juga
melibatkan pengembangan fungsionalitas dan interaksi
yang telah dirancang.
2. Fitur-fitur seperti pencarian, filter, galeri foto, peta
interaktif, formulir, dan fitur pemesanan atau reservasi akan
dikodekan agar berfungsi dengan baik.
3. Efek animasi, transisi halus, dan interaksi yang responsif
juga dapat ditambahkan untuk meningkatkan pengalaman
pengguna.
D. Pengujian dan Pemeliharaan:
1. Setelah implementasi selesai, website akan melalui
serangkaian pengujian untuk memastikan bahwa semua
fitur berfungsi dengan baik dan tampilan responsif di
berbagai perangkat dan browser.
2. Pengujian juga melibatkan pengujian fungsionalitas,
pengujian kinerja, dan pengujian pengguna untuk
memastikan bahwa pengalaman pengguna sesuai dengan
harapan.
3. Setelah diluncurkan, pemeliharaan rutin akan dilakukan
untuk memperbaiki bug, meningkatkan performa, dan
mengupdate konten sesuai kebutuhan.
E. Meyiapkan Perangkat Keras
Untuk mempersiapkan perangkat keras yang sesuai untuk
desain User Interface (UI) dan User Experience (UX) pada Website
Pariwisata di Toraja berbasis web responsif, ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan. Berikut penjelasannya:
1. Komputer atau Laptop :
 Pilih komputer atau laptop dengan spesifikasi yang
memadai untuk menjalankan perangkat lunak desain,

19
seperti Adobe Photoshop atau Sketch, serta aplikasi
pengembangan web seperti Visual Studio Code atau
Sublime Text.
 Pastikan komputer atau laptop memiliki prosesor yang
cukup cepat, RAM yang memadai, dan ruang
penyimpanan yang cukup untuk menampung file desain
dan pengembangan.
2. Monitor dengan Resolusi Tinggi :
 Penting memiliki monitor dengan resolusi tinggi untuk
melihat desain UI dengan detail yang baik.
 Resolusi Full HD (1920x1080) atau lebih tinggi akan
memungkinkan Anda melihat elemen desain dengan jelas
dan memastikan tampilan responsif pada berbagai ukuran
layar.
3. Perangkat Pengujian Responsif:
 Persiapkan beberapa perangkat untuk menguji tampilan
responsif, termasuk smartphone dengan layar kecil, tablet
dengan layar sedang, dan laptop dengan layar lebih
besar.
 Pastikan perangkat tersebut mencakup berbagai ukuran
layar yang umum digunakan oleh pengguna.
4. Alat Input dan Periferal:
 Gunakan mouse dan keyboard yang nyaman untuk
memudahkan navigasi dan input data saat melakukan
desain dan pengembangan.
 Jika perlu, perangkat input sentuh seperti tablet atau
touchscreen monitor juga dapat digunakan untuk
menguji interaksi UI.
5. Koneksi Internet yang Stabil:
 Pastikan memiliki koneksi internet yang stabil dan cepat.
 Koneksi yang baik diperlukan untuk mengunduh sumber
daya, memperbarui perangkat lunak, dan mengakses
sumber daya online seperti font, gambar, dan ikon yang
diperlukan dalam desain UI/UX.
6. Perangkat Lunak Desain dan Pengembangan Web:
 Instal perangkat lunak desain seperti Adobe Photoshop,
Adobe Illustrator, atau Sketch untuk membuat desain UI
yang menarik dan estetis.
 Perangkat lunak pengembangan web seperti Visual
Studio Code atau Sublime Text digunakan untuk menulis
dan mengelola kode-kode yang dibutuhkan dalam
pengembangan website.

20
 Selain itu, peramban web seperti Google Chrome,
Mozilla Firefox, dan Safari juga diperlukan untuk
menguji dan melihat tampilan website pada berbagai
browser.
Mempersiapkan perangkat keras yang memadai akan membantu
Anda dalam melakukan desain dan pengembangan UI/UX yang
responsif pada Website Pariwisata di Toraja. Dengan perangkat
yang sesuai, Anda dapat menciptakan tampilan yang menarik dan
pengalaman pengguna yang optimal untuk meningkatkan daya tarik
dan kepuasan pengunjung website pariwisata tersebut.
F. Meyiapkan Perangkat Keras
1. Menentukan Tujuan dan Kebutuhan:
Identifikasi tujuan utama dari website pariwisata dan
kebutuhan pengguna yang perlu dipenuhi. Pahami secara
mendalam tentang karakteristik target pengguna, tujuan
pengguna saat mengunjungi situs web, dan informasi yang
mereka cari.
2. Pengumpulan Informasi:
Kumpulkan informasi tentang pariwisata di Toraja,
seperti destinasi wisata, objek wisata, acara budaya, dan
aktivitas yang tersedia. Selain itu, lakukan riset tentang tren
desain UI/UX terbaru, praktik terbaik, dan standar desain
web responsif.
3. Pembuatan Prototipe:
Buat prototipe desain UI/UX menggunakan perangkat
lunak desain seperti Adobe XD, Sketch, atau Figma.
Mulailah dengan membuat tata letak dasar, pengaturan
warna, tipografi, dan elemen desain lainnya. Gunakan
prototipe ini sebagai dasar untuk pengujian dan iterasi
selanjutnya.
4. Desain Responsif:
Pastikan desain UI/UX dapat menyesuaikan diri
dengan berbagai perangkat dan resolusi layar. Perhatikan
pengaturan tata letak yang responsif, penggunaan gambar
dan ikon yang dapat diubah ukurannya, dan penyesuaian
navigasi agar mudah diakses pada perangkat mobile.
5. Pengujian dan Evaluasi:
Lakukan pengujian terhadap desain UI/UX pada
berbagai perangkat dan browser yang umum digunakan
oleh pengguna. Identifikasi masalah dalam navigasi,
tampilan, dan pengalaman pengguna. Gunakan umpan balik
dari pengguna untuk melakukan perbaikan dan
penyempurnaan desain.

21
6. Implementasi dan Pengembangan:
Setelah desain UI/UX telah dikonfirmasi dan disetujui,
lanjutkan dengan implementasi dan pengembangan website
menggunakan bahasa pemrograman web seperti HTML,
CSS, dan JavaScript. Pastikan untuk mengoptimalkan kode
dan sumber daya agar situs web dapat dimuat dengan cepat
dan responsif.
7. Pengujian Lanjutan:
Lakukan pengujian lanjutan terhadap website
pariwisata yang sudah dikembangkan, termasuk pengujian
fungsionalitas, kompatibilitas dengan berbagai perangkat
dan browser, serta pengujian kinerja dan kecepatan muat.
8. Peluncuran dan Pemeliharaan:
Setelah website pariwisata siap, lakukan peluncuran
resmi dan pastikan untuk memelihara dan memperbarui
situs web secara berkala sesuai dengan perubahan
kebutuhan dan umpan balik pengguna.
Dengan melakukan persiapan dan tahapan tersebut, Anda dapat
menyiapkan perangkat lunak yang diperlukan untuk
mengembangkan Desain User Interface (UI) dan User Experience
(UX) yang baik pada Website Pariwisata yang ada di Toraja
Berbasis Web Responsif.
Implementasi Desain UI dan UX pada Website Pariwisata Toraja berbasis
web responsif bertujuan untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang
optimal. Dengan menerapkan desain yang sesuai dan menjaga konsistensi,
interaktivitas, dan responsivitas website, pengunjung dapat menjelajahi
dan menikmati informasi pariwisata dengan nyaman dan memuaskan.
2.2.9 Pengujian dan Testin
Pengujian dan testing Desain User Interface (UI) dan User Experience
(UX) pada Website Pariwisata di Toraja yang berbasis web responsif
sangat penting untuk memastikan kualitas dan keberhasilan website
tersebut. Berikut penjelasan mengenai pengujian dan testing UI/UX pada
website pariwisata tersebut:
A. Responsivitas Layar:
1. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa website
dapat menyesuaikan tampilannya secara responsif dengan
berbagai ukuran layar, mulai dari smartphone, tablet, hingga
layar desktop.
2. Website harus dapat menyesuaikan tata letak, ukuran teks, dan
elemen UI lainnya sehingga pengguna dapat dengan mudah
mengakses dan berinteraksi dengan konten pada berbagai
perangkat.

22
B. Navigasi dan Interaksi:
1. Pengujian ini fokus pada kemudahan navigasi dan interaksi
pengguna dengan website.
2. Pastikan elemen navigasi seperti menu, tombol, dan link dapat
diakses dengan mudah dan intuitif.
3. Uji interaksi seperti tombol, formulir, dan elemen interaktif
lainnya untuk memastikan fungsionalitas yang baik dan respon
yang cepat.
C. Kecepatan dan Kinerja:
1. Pengujian ini melibatkan evaluasi kecepatan muat halaman dan
performa website secara keseluruhan.
2. Pastikan website memiliki waktu muat yang cepat untuk
meminimalkan waktu tunggu pengguna.
3. Uji website dengan menggunakan alat pengujian kecepatan
seperti Google PageSpeed Insights atau GTmetrix untuk
mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
D. Konsistensi Desain:
1. Pengujian ini melibatkan pengecekan konsistensi desain antara
halaman-halaman website.
2. Pastikan elemen desain seperti warna, font, ikon, dan tata letak
tetap konsisten di seluruh website.
3. Uji juga konsistensi dalam penyajian konten dan penggunaan
elemen visual seperti gambar dan video.
E. Uji Fungsional:
1. Melakukan uji fungsional untuk memastikan bahwa semua
fitur dan fungsi yang diharapkan pada website berjalan dengan
baik.
2. Uji formulir, sistem pencarian, pemesanan, dan fitur-fitur
lainnya sesuai dengan kebutuhan bisnis dan kebutuhan
pengguna.
F. Uji Kompatibilitas:
1. Uji kompatibilitas bertujuan untuk memastikan bahwa website
dapat diakses dan berfungsi dengan baik di berbagai browser
yang umum digunakan, seperti Google Chrome, Mozilla
Firefox, Safari, dan Microsoft Edge.
2. Uji juga pada berbagai sistem operasi dan perangkat yang
berbeda untuk memastikan kompatibilitas yang baik.
G. Uji Pengguna:
1. Melibatkan pengguna asli atau representatif pengguna target
untuk menguji usability website.
2. Amati bagaimana pengguna berinteraksi dengan website dan
catat masalah atau kesulitan yang mereka alami.

23
3. Gunakan hasil pengujian pengguna untuk melakukan
perbaikan dan perbaikan UI/UX yang diperlukan.
Pengujian dan testing UI/UX pada Website Pariwisata di Toraja berbasis
web responsif penting dilakukan untuk memastikan pengalaman pengguna
yang optimal, fungsionalitas yang baik, dan keselarasan desain. Dengan
melakukan pengujian yang komprehensif, Anda dapat mengidentifikasi
dan memperbaiki masalah UI/UX sebelum website diluncurkan secara
resmi, sehingga meningkatkan kepuasan pengguna dan kesuksesan website
pariwisata tersebut.
2.3 Kerangka Pikir
Kerangka pikir mengenai Desain User Interface (UI) dan User
Experience (UX) pada Website Pariwisata yang ada di Toraja Berbasis Web
Responsif adalah kerangka konseptual yang digunakan untuk memandu
proses perancangan dan pengembangan UI/UX pada website pariwisata
tersebut. Kerangka pikir ini melibatkan pemahaman tentang konteks
pariwisata di Toraja, tujuan penelitian atau pengembangan, prinsip-prinsip
desain UI/UX, metode pengumpulan data, langkah-langkah pengembangan
dan implementasi, serta evaluasi hasil yang diharapkan.
2.3.1 Masalah
Masalah yang mungkin muncul dalam Desain User Interface (UI) dan
User Experience (UX) pada Website Pariwisata yang ada di Toraja
Berbasis Web Responsif adalah sebagai berikut:
A. Ketidak cocokan antara tampilan dan konten:
Salah satu masalah yang sering terjadi adalah ketidakcocokan
antara tampilan visual (UI) dengan konten yang disajikan.
Misalnya, pengguna menghadapi kesulitan dalam membaca teks
yang terlalu kecil atau kontras warna yang buruk antara teks dan
latar belakang. Ini dapat menghambat pengalaman pengguna dan
mengurangi daya tarik situs web.
B. Navigasi yang kompleks:
Navigasi yang kompleks dapat menyebabkan kebingungan
bagi pengguna saat mencari informasi atau melakukan interaksi di
situs web. Struktur menu yang tidak jelas, kategori yang ambigu,
atau tautan yang tersembunyi dapat menyulitkan pengguna untuk
menemukan halaman yang mereka inginkan. Hal ini dapat
mengurangi kepuasan pengguna dan meningkatkan tingkat keluar
(bounce rate) situs web.
C. Kurangnya responsivitas:
Responsivitas yang buruk pada tampilan web responsif dapat
mengganggu pengalaman pengguna. Misalnya, elemen UI yang
tidak merespons dengan baik terhadap sentuhan atau klik pengguna

24
pada perangkat mobile, atau tampilan yang tidak diatur dengan baik
saat mengubah orientasi perangkat. Hal ini dapat membuat
pengguna frustrasi dan meninggalkan situs web.
D. Lambatnya waktu muat:
Kecepatan muat yang lambat dapat menjadi masalah serius
dalam desain UI/UX pada website pariwisata. Jika situs web
membutuhkan waktu lama untuk dimuat, pengguna mungkin
kehilangan minat dan beralih ke situs web lain. Optimisasi
performa dan kecepatan muat yang baik sangat penting untuk
memastikan pengalaman pengguna yang lancar.
E. Kurangnya fokus pada pengalaman pengguna:
Desain UI/UX yang kurang berfokus pada pengalaman
pengguna dapat menyebabkan pengguna merasa tidak terlibat atau
tidak puas dengan situs web. Misalnya, kurangnya interaksi yang
menarik, kurangnya dukungan multimedia, atau kurangnya
personalisasi pada konten. Hal ini dapat mengurangi minat dan
partisipasi pengguna dalam eksplorasi situs web.
Untuk mengatasi masalah-masalah ini, penting untuk melakukan
penelitian pengguna yang mendalam, mengadopsi prinsip desain yang
baik, dan melibatkan pengguna dalam proses pengembangan.
Memperhatikan kebutuhan dan preferensi pengguna, mengoptimalkan
tampilan responsif pada berbagai perangkat, dan menyediakan navigasi
yang intuitif akan meningkatkan pengalaman pengguna pada website
pariwisata di Toraja secara signifikan.
2.3.2 Solusi
Solusi mengenai Desain User Interface (UI) dan User Experience
(UX) pada Website Pariwisata yang ada di Toraja Berbasis Web
Responsif adalah sebagai berikut:
A. Penelitian Pengguna:
Melakukan penelitian pengguna yang menyeluruh untuk
memahami kebutuhan, preferensi, dan harapan pengguna potensial.
Ini dapat dilakukan melalui wawancara, survei, atau observasi
langsung. Penelitian pengguna akan memberikan wawasan
berharga untuk mengarahkan perancangan UI/UX yang tepat.
B. Responsif terhadap Berbagai Perangkat:
Memastikan bahwa desain UI/UX dapat menyesuaikan diri
dengan berbagai perangkat, termasuk desktop, tablet, dan perangkat
mobile. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan teknik desain
responsif, seperti tata letak yang fleksibel, gambar yang
dioptimalkan, dan teks yang dapat diperbesar atau diperkecil.
C. Navigasi yang Intuitif:

25
Merancang navigasi yang mudah dipahami dan intuitif agar
pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka
cari. Menggunakan tautan yang jelas dan terlihat, menu yang
terstruktur dengan baik, dan fitur pencarian yang efektif dapat
membantu pengguna untuk menavigasi situs dengan lancar.
D. Desain Visual yang Menarik:
Membuat desain visual yang menarik dan sesuai dengan tema
pariwisata Toraja. Menggunakan kombinasi warna yang menarik,
font yang mudah dibaca, dan penggunaan gambar dan video yang
relevan dapat meningkatkan daya tarik visual dan mengundang
pengguna untuk menjelajahi lebih lanjut.
E. Kecepatan Muat yang Optimal:
Mengoptimalkan kecepatan muat situs web dengan
mengompresi gambar, meminimalkan pemanggilan sumber daya
eksternal, dan menggunakan teknik caching. Kecepatan muat yang
baik akan meningkatkan kepuasan pengguna dan meminimalkan
risiko pengguna meninggalkan situs.
F. Pengujian dan Evaluasi:
Melakukan pengujian dan evaluasi yang terus-menerus
terhadap desain UI/UX situs web. Menggunakan metode pengujian
seperti pengujian pengguna, pengujian fungsional, atau analisis
heatmap dapat membantu mengidentifikasi masalah dan
meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
G. Feedback Pengguna:
Menerima umpan balik dari pengguna secara teratur untuk
memahami kekuatan dan kelemahan desain UI/UX yang ada.
Menggunakan feedback tersebut untuk melakukan perbaikan dan
iterasi terus-menerus dalam desain UI/UX situs web.
Dengan menerapkan solusi-solusi di atas, website pariwisata di Toraja
berbasis web responsif dapat memberikan pengalaman pengguna yang
lebih baik, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan mendorong
pertumbuhan sektor pariwisata di wilayah tersebut.
2.3.3 Pengembangan Sistem
A. Desain User Interface (UI):
1. Identifikasi Kebutuhan
2. Penyusunan Wireframe
3. Desain Visual
4. Responsif Design
5. Konsistensi dan Navigasi
B. Desain User Experience (UX)
1. Penyusunan User Flow
2. Pemetaan Konten

26
3. Responsivitas
4. Pengujian dan Evaluasi
2.3.4 Perancangan Sistem
1. Analisis Kebutuhan Pengguna
2. Penyusunan Informasi dan Konten
3. Desain User Interface (UI)
4. Desain User Experience (UX)
5. Pengujian dan Evaluasi
2.3.5 Implementasi Sistem
1. Konversi Desain ke Kode
2. Responsif Design
3. Pembangunan Fungsionalitas dan Interaksi
4. Pengujian dan Pemeliharaan
5. Meyiapkan Perangkat Keras :
Komputer atau Laptop, Monitor dengan Resolusi Tinggi, Perangkat
Pengujian Responsif, Alat Input dan Periferal, Koneksi Internet
yang Stabil, Perangkat Lunak Desain dan Pengembangan Web
6. Meyiapkan Perangkat Lunak :
Menentukan Tujuan dan Kebutuhan, Pengumpulan Informasi,
Pembuatan Prototipe, Desain Responsif, Pengujian dan Evaluasi,
Implementasi dan Pengembangan, Pengujian Lanjutan, Peluncuran
dan Pemeliharaan
2.3.6 Pengujian dan Testing
1. Responsivitas Layar
2. Navigasi dan Interaksi:
3. Kecepatan dan Kinerja:
4. Konsistensi Desain:
5. Uji Fungsional:
6. Uji Kompatibilitas:
7. Uji Pengguna:
2.3.7 Hasil
Hasil dari implementasi Desain User Interface (UI) dan User
Experience (UX) pada Website Pariwisata yang ada di Toraja Berbasis
Web Responsif adalah sebagai berikut:
1. Pengalaman Pengguna yang Memuaskan:
Dengan menerapkan desain UI/UX yang baik, pengguna akan
mendapatkan pengalaman yang lebih memuaskan saat
menggunakan website pariwisata. Tampilan yang menarik,

27
navigasi yang intuitif, dan responsif terhadap berbagai perangkat
akan membuat pengguna merasa nyaman dan mudah untuk
menemukan informasi yang mereka cari.
2. Tingkat Keterlibatan yang Tinggi:
Desain UI/UX yang menarik dan berfokus pada pengalaman
pengguna akan meningkatkan tingkat keterlibatan pengguna
dengan situs web. Pengguna akan lebih tertarik untuk
menjelajahi konten, melihat foto-foto dan video, dan
berinteraksi dengan fitur-fitur yang disediakan. Hal ini dapat
membantu meningkatkan minat dan partisipasi pengguna dalam
kegiatan pariwisata di Toraja.
3. Responsif terhadap Perangkat Mobile:
Dengan menggunakan desain responsif, website pariwisata
akan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perangkat mobile
seperti smartphone dan tablet. Hal ini memungkinkan pengguna
untuk mengakses informasi pariwisata secara mudah dan
nyaman dari perangkat mobile mereka tanpa mengalami
masalah tampilan atau navigasi yang tidak sesuai.
4. Tingkat Konversi yang Lebih Tinggi:
Dengan desain UI/UX yang baik, website pariwisata dapat
meningkatkan tingkat konversi, yaitu mengubah pengunjung
menjadi pengguna yang melakukan tindakan tertentu, seperti
memesan paket wisata atau mengisi formulir kontak.
Pengalaman pengguna yang positif akan membangun
kepercayaan dan memotivasi pengguna untuk melakukan
tindakan yang diinginkan.
5. Branding yang Kuat:
Desain UI/UX yang konsisten dan sesuai dengan identitas
merek akan memperkuat citra dan branding dari pariwisata
Toraja. Desain yang menarik, penggunaan logo dan elemen
merek yang tepat, serta pengalaman pengguna yang positif akan
membantu membangun kesan yang baik pada pengunjung dan
membedakan Toraja dari destinasi pariwisata lainnya.
6. Umpan Balik Positif:
Implementasi desain UI/UX yang baik pada website pariwisata
dapat menghasilkan umpan balik positif dari pengguna.
Pengguna akan merasa puas dengan pengalaman yang mereka
dapatkan dan mungkin memberikan ulasan positif,
merekomendasikan kepada orang lain, atau kembali
mengunjungi situs web di masa depan.
2.3.8 Susunan Kerangka Pikir

28
Solusi : Desain Visual yang Menarik:
Masalah : Ketidak cocokan antara tampilan
dan konten: Membuat desain visual yang menarik dan sesuai
dengan tema pariwisata Toraja. Menggunakan
Salah satu masalah yang sering terjadi adalah
kombinasi warna yang menarik, font yang mudah
ketidakcocokan antara tampilan visual (UI)
dibaca, dan penggunaan gambar dan video yang
dengan konten yang disajikan. Misalnya,
relevan dapat meningkatkan daya tarik visual dan
pengguna menghadapi kesulitan dalam
mengundang pengguna untuk menjelajahi lebih
membaca teks yang terlalu kecil atau kontras
lanjut.
warna yang buruk antara teks dan latar
belakang. Ini dapat menghambat pengalaman
pengguna dan mengurangi daya tarik situs
web.

Perancangan System :
 Analisis Kebutuhan Pengguna Pengembangan System :
 Penyusunan Informasi dan Konten 1. Desain User Interface (UI) :
 Desain User Interface (UI)  Identifikasi Kebutuhan
 Desain User Experience (UX)  Penyusunan Wireframe
 Pengujian dan Evaluasi  Desain Visual
 Responsif Design
 Konsistensi dan Navigasi
2. Desain User Experience (UX) :
 Penyusunan User Flow
 Pemetaan Konten
 Responsivitas
 Pengujian dan Evaluasi
Implementasi System :

 Konversi Desain ke Kode


 Responsif Design
 Pembangunan Fungsionalitas dan Interaksi Pengujian dan Testing :
 Pengujian dan Pemeliharaan  Responsivitas Layar
 Meyiapkan Perangkat Keras :  Navigasi dan Interaksi:
Komputer atau Laptop, Monitor dengan  Kecepatan dan Kinerja:
Resolusi Tinggi, Perangkat Pengujian  Konsistensi Desain:
Responsif, Alat Input dan Periferal,  Uji Fungsional:
Koneksi Internet yang Stabil, Perangkat  Uji Kompatibilitas:
Lunak Desain dan Pengembangan Web  Uji Pengguna:
 Meyiapkan Perangkat Lunak :
Menentukan Tujuan dan Kebutuhan,
Pengumpulan Informasi, Pembuatan
Prototipe, Desain Responsif, Pengujian dan
Evaluasi, Implementasi dan
Pengembangan, Pengujian Lanjutan, Hasil : Responsif terhadap Perangkat Mobile:
Peluncuran dan Pemeliharaan Dengan menggunakan desain responsif, website
pariwisata akan dapat menyesuaikan diri dengan
Gambar 2.1 Susunan Kerangka Pikir berbagai perangkat mobile seperti smartphone dan
tablet. Hal ini memungkinkan pengguna untuk
mengakses informasi pariwisata secara mudah dan
nyaman dari perangkat mobile mereka tanpa
29 mengalami masalah tampilan atau navigasi yang
tidak sesuai.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3.1.1 Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini
dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih 6 (enam) bulan, yang
dimulai pada bulan Maret 2023 sampai bulan Agustus 2023, 2 bulan
pengumpulan data pada bulan Maret 2023 sampai bulan mei 2023 dan
untuk 3 bulan itu dilakukan untuk pengolahan data selama 3 bulan itu
dimulai pada bulan Juni 2023 sampai bulan Agustus 2023.
3.1.2 Tempat Penelitian
Tempat pelaksaan penelitan ini dilakukan pada 2(dua)
kabupaten. Untuk kabupaten yang diambil itu iyalah tana toraja dan
toraja utara , inilah beberapa tempat wisata yang di ambil pada dua
kabupaten tersebut iyalah sebagai berikut :
A. Tana Toraja
Berikut ini adalah beberapa tempat pariwisata yang ada di Tana
Toraja :
1. Bukit Teletubbies, Desa Bonggakaradeng, Tana Toraja,
Sulawesi Selatan
2. Patung Yesus Buntu Burake dan meniti jembatan kaca
terpanjang di Indonesia. bukit Buntu Burake, Kota
Makale, Sulawesi Selatan.
3. Wisata Air Terjun Kalean. Desa Kalean, Marintang
Simbuang, kecamatan mengkendek, kabupaten tana toraja,
sulawesi Selata
4. Mata Air Tilanga.
5. agrowisata pango-pango. Jl. Pasang, Kec Makale selatan ,
Kab. Tana Toraja . selawesi selatan
B. Toraja Utara
Berikut ini adalah beberapa tempat pariwisata yang ada di toraja
utara :
1. air terjun sarambu sikore. Awan , kec. Awan rante karua,
kab. Toraja utara, selawesi selatan
2. gunung sesean. Pangkung batu, kec. Buntu pepasan, kab.
Toaraja utara, selawesi selatan
3. lokomata. Sesean matallo, sesean suloara, kab. Toraja
utara, sulawesi selatan
4. tongkona pallawa. Jl. Desa pallawa, kec sesean, kab toraja
utara, sulawesi selatan

30
5. kalimbuang bori. Bori, sesean, kab. Toraja utara, sulawesi
selatan
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1 Alat Penelitian
Alat yang dibutuh kan untuk melakukan penilitian ini iyalah
Hardware dan Software sebagi berikut :
A. Hardware
Berikut ini iyalah beberapa perangkat keras yang di butuhkan :
1. Komputer atau Laptop:
Anda membutuhkan komputer atau laptop dengan
spesifikasi yang memadai untuk menjalankan perangkat
lunak desain dan pengembangan web. Pastikan komputer
atau laptop Anda memiliki daya komputasi yang cukup
untuk menangani tugas desain yang kompleks.
2. Monitor:
Penting untuk menggunakan monitor dengan resolusi
yang baik agar Anda dapat melihat desain dengan jelas.
Disarankan menggunakan monitor dengan resolusi tinggi
dan akurasi warna yang baik untuk mendapatkan hasil
yang lebih akurat.
3. Input Device:
Mouse atau trackpad adalah perangkat input yang
umum digunakan dalam desain UI/UX. Pilih perangkat
input yang nyaman dan sesuai dengan preferensi Anda
untuk mempermudah proses desain.
4. Tablet Grafis (Opsional):
Jika Anda ingin melakukan ilustrasi atau menggambar
secara langsung pada layar, tablet grafis dapat menjadi
pilihan yang baik. Tablet grafis memungkinkan Anda
menggambar dengan presisi dan kontrol yang lebih baik
daripada menggunakan mouse atau trackpad.
5. Smartphone dan Tablet:
Anda dapat menggunakan smartphone dan tablet
sebagai perangkat untuk menguji tampilan dan
responsivitas desain pada perangkat mobile. Pastikan
Anda memiliki berbagai perangkat mobile dengan ukuran
layar yang berbeda untuk menguji tampilan responsif
secara menyeluruh.
6. Kamera atau Kamera Ponsel:
Jika Anda perlu mengambil foto atau gambar asli untuk
digunakan dalam desain, kamera atau kamera ponsel akan

31
diperlukan. Pastikan gambar yang diambil memiliki
resolusi yang cukup tinggi untuk kualitas yang baik.
7. Koneksi Internet:
Koneksi internet yang stabil diperlukan untuk
mengunduh perangkat lunak desain, memperbarui alat
desain, dan mengakses sumber daya online seperti
referensi dan inspirasi.
B. Software
Berikut ini iyalah beberapa perangkat lunak yang di butuhkan :
1. Adobe XD:
Adobe XD adalah alat desain yang kuat untuk
menciptakan desain UI/UX secara interaktif. Anda dapat
membuat tata letak halaman, prototipe interaktif, dan
melakukan pengujian UX dengan Adobe XD.
2. Sketch:
Sketch adalah perangkat lunak desain UI yang populer
di kalangan desainer. Ini memungkinkan Anda membuat
tampilan halaman web responsif dengan mudah dan
memiliki berbagai plugin dan sumber daya yang
mendukung proses desain.
3. Figma:
Figma adalah alat desain kolaboratif berbasis web yang
memungkinkan Anda untuk bekerja bersama dengan tim
dan membuat desain UI/UX responsif. Figma juga
memiliki fitur prototyping yang kuat untuk menguji
pengalaman pengguna.
4. InVision Studio:
InVision Studio adalah perangkat lunak desain yang
menyediakan alat untuk membuat desain UI/UX interaktif
dan prototipe tampilan halaman web responsif. Anda dapat
membuat animasi, transisi, dan interaksi dengan mudah
menggunakan InVision Studio.
5. Marvel:
Marvel adalah platform desain dan prototyping yang
memungkinkan Anda membuat desain UI/UX interaktif
untuk tampilan web responsif. Anda dapat membuat
prototipe tampilan web yang dapat diuji dan berbagi
dengan mudah.
6. Adobe Photoshop:
Adobe Photoshop adalah perangkat lunak desain grafis
yang luas digunakan dalam desain UI/UX. Anda dapat
membuat elemen desain seperti gambar, ikon, dan elemen
grafis lainnya dengan Photoshop.

32
7. Adobe Illustrator:
Adobe Illustrator adalah perangkat lunak vektor yang
berguna untuk membuat grafik vektor dan ikon. Ini
memungkinkan Anda membuat elemen desain dengan
kualitas tinggi dan skala yang mudah.
3.2.2 Bahan Penelitian
Tentu, berikut ini penjelasan lebih rinci tentang bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk membuat desain User Interface (UI) dan User
Experience (UX) pada website pariwisata di Toraja yang berbasis web
responsif:
1. Penelitian dan analisis:
Langkah pertama adalah melakukan penelitian tentang target
pengguna Anda, tujuan bisnis, dan persyaratan khusus untuk
website pariwisata di Toraja. Anda perlu memahami kebutuhan
dan preferensi pengguna potensial serta mempelajari tren desain
terkini dalam industri pariwisata. Analisis pesaing juga dapat
memberikan wawasan tentang fitur dan desain yang telah ada di
pasar.
2. Sketching dan wireframing:
Setelah penelitian awal, Anda dapat mulai membuat sketsa
kasar (sketches) dan wireframe untuk menggambarkan tata letak
dan struktur halaman-halaman yang akan ada di website. Ini
membantu Anda merencanakan posisi elemen-elemen penting
seperti navigasi, konten, gambar, dan tombol-tombol. Wireframe
juga memungkinkan Anda untuk fokus pada struktur dan hierarki
informasi sebelum mempertimbangkan elemen visual yang lebih
rinci.
3. Tools desain:
Anda akan membutuhkan perangkat lunak desain seperti
Adobe XD, Sketch, atau Figma untuk membuat desain UI dan UX
yang lebih terperinci. Dengan menggunakan alat-alat ini, Anda
dapat menciptakan desain visual yang lebih menarik dan
interaktif, serta membuat mockup dan prototipe yang dapat diuji
oleh pengguna.
4. Riset warna dan tipografi:
Pemilihan palet warna yang sesuai dengan identitas merek
Toraja dan suasana pariwisata sangat penting. Pilih kombinasi
warna yang harmonis dan sesuai dengan citra yang ingin
ditampilkan. Selain itu, pilih juga jenis tipografi yang mudah
dibaca dan sesuai dengan karakteristik pariwisata Toraja.
5. Grafik dan gambar:

33
Kumpulkan gambar dan grafik berkualitas tinggi yang
mewakili keindahan dan budaya Toraja. Pastikan gambar
memiliki resolusi yang tepat untuk web dan memperhatikan aspek
responsif agar tampilan tetap optimal pada berbagai perangkat.
Gunakan gambar dan grafik yang memperkuat cerita yang ingin
disampaikan melalui desain.
6. Animasi dan transisi:
Animasi dan transisi yang halus dapat meningkatkan
pengalaman pengguna pada website. Gunakan efek animasi dan
transisi untuk memberikan kesan yang lebih menarik saat
berpindah halaman atau berinteraksi dengan elemen-elemen di
dalam halaman. Pastikan animasi tidak mengganggu
fungsionalitas atau memperlambat waktu muatan halaman
7. Prototyping dan pengujian:
Setelah desain UI dan UX selesai, buatlah prototipe interaktif
yang dapat diuji oleh pengguna. Gunakan tools desain yang Anda
pilih untuk membuat prototipe yang mirip dengan pengalaman
sebenarnya di website. Dengan melakukan pengujian pengguna,
Anda dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan desain
serta memperbaiki masalah yang ditemukan
8. Responsif:
Pastikan desain UI dan UX yang Anda buat responsif, artinya
dapat menyesuaikan tampilan dengan baik pada berbagai
perangkat seperti desktop, tablet, dan smartphone. Perhatikan
perubahan ukuran, tata letak, dan interaksi agar tetap mudah
digunakan dan terlihat menarik pada setiap perangkat
9. Kode implementasi:
Setelah desain selesai, diperlukan tim pengembang web yang
dapat mengimplementasikan desain UI dan UX ke dalam kode
HTML, CSS, dan JavaScript. Komunikasi yang baik antara
desainer dan pengembang diperlukan untuk memastikan desain
terimplementasi dengan baik dalam pengembangan web
10. Umpan balik dan iterasi:
Teruslah memperbaiki desain UI dan UX berdasarkan umpan
balik dari pengguna dan analisis penggunaan website. Dengan
menerima masukan dari pengguna yang menggunakan website
secara aktif, Anda dapat mengidentifikasi area yang perlu
ditingkatkan dan melakukan iterasi desain untuk meningkatkan
pengalaman pengguna
Dengan memperhatikan semua bahan ini dan menggabungkannya
dengan pemahaman yang baik tentang kebutuhan pengguna dan
identitas merek Toraja, Anda dapat menciptakan desain UI dan UX

34
yang menarik, fungsional, dan responsif untuk website pariwisata di
Toraja.

35
3.3 Flowchart Penelitian

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian

36
3.4 Jadwal Penelitian
Mulai Penelitian
Gambar 3.2 Jadwal

Bulan
Pengumpulan Data

No Jenis Kegiatan Maret April Mei


Merancang sistem aplikasi

I II III IV I II III IV I II III IV

Mempersiapkan perangkat keras


1 Pengajuan Judul

2 Seminar proposal
Mengembangkan perangkat lunak

3 Pengumpulan Data Penelitian

Analisis Dan Perancangan Pengujian


Aplikasi
4
Analisis hasil
pengujian

5 Pembuatan Aplikasi

6 Pengujian Aplikasi
Mendokumentasikan
hasil penelitian
7 Pembuatan Laporan

Selesai
8 Seminar Hasil

9 Ujian Tutup

37
38
Bulan

No Jenis Kegiatan Juni Juli Agustus

I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengajuan Judul

2 Seminar proposal

3 Pengumpulan Data Penelitian

Analisis Dan Perancangan Aplikasi

5 Pembuatan Aplikasi

6 Pengujian Aplikasi

7 Pembuatan Laporan

8 Seminar Hasil

9 Ujian Tutup

39
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abedin, B., Jalili, M. M., & Hassanpour, A. (2020). Investigating the impact of
responsive design on website usability and user engagement for tourism websites.

[2] Al-Smadi, M., & Al-Rawi, M. (2019). The effectiveness of color contrast in
improving mobile website usability for tourism purposes. Journal of Hospitality and
Tourism Technology, 10(1), 31-47.

[3] Cheng, C. F., Wang, Y. H., & Chen, W. L. (2019). The effects of website
usability on online travel booking intention: The moderating roles of website
aesthetics and website responsiveness. Tourism Management, 72, 399-412

[4] Zheng, L., & Liu, M. (2017). Designing User Experience for Mobile Tourism
Information System. In Proceedings of the 2017 International Conference on
Education, Management, Computer and Society (pp. 148-153).

[5] Sahaei, B., Khorsandi, M., & Rabiei, M. (2017). User Experience Design for
Travel Websites: A Usability Evaluation Framework. Journal of Hospitality and
Tourism Technology, 8(1), 28-44.

[6] Journal of Destination Marketing & Management, 2016 Referensi: Akgül, E. Ö.,
& Göçer, A. (2016). User-centered design principles for mobile interfaces of tourism
websites. Journal of Destination Marketing & Management, 5(4), 376-384.

40

Anda mungkin juga menyukai