Anda di halaman 1dari 11

BAB III

HASIL OBSERVASI

A. Penjaringan Ibu Hamil Resiko Tinggi

Hasil yang dicapai dalam kegiatan Pembelajaran Luar Kelas (PLK) adalah

koordinasi dengan pihak-pihak terkait yaitu Bidan Desa Giriasih Puskesmas Batujajar,

ibu hamil, ibu kepala desa, dan kader serta melakukan penjaringan ibu hamil resiko

tinggi. Kegiatan PLK ini dilaksanakan secara door to door kepada ibu hamil risiko

tinggi di wilayah Desa Giriasih pada tanggal 25 Januari 2023 jam 09.00-11.30 WIB

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1 Hasil Penjaringan Faktor Risiko dengan Skor Poedji Rochyati

Sampel Umur Pekerjaan HPHT Usia Hasil Kategori

Kehamilan Skor

Ny. N 24 th IRT 12 Juli 2022 29 mgg 6 Kelompok

Resiko Tinggi

(KRT)

Ny. N 24 th IRT 25 Juli 2022 26 mgg 6 Kelompok

Resiko Tinggi

(KRT)

Ny. D 22 th IRT 12 Oktober 15 mgg 10 Kelompok

2022 Resiko Tinggi

(KRT)

Penjaringan dilakukan dengan memeriksa Buku KIA ibu hamil dan wawancara.

Ketiga ibu hamil di atas menderita anemia sehingga pada Kartu Skor Poedji Rochjati

termasuk ke dalam Kelompok Resiko Tinggi (KRT). Setelah dilakukan wawancara

dengan ketiga ibu hamil tersebut, penyebab terjadinya anemia adalah tidak
terpenuhinya zat gizi yang optimal dan pemasukan zat besi yang kurang karena tidak

rutin mengonsumsi Tablet Fe. Mereka mengatakan mual setiap meminum Tablet Fe

sehingga tidak mau meminumnya kembali. Kami selaku mahasiswa kebidanan

memberikan pendidikan kesehatan mengenai cara mengonsumsi Tablet Fe yang tepat

agar meminimalisir terjadinya mual, kebutuhan gizi ibu hamil, dan informasi tentang

anemia pada ibu hamil.


Dokumentasi Penjaringan Ibu Hamil Resiko Tinggi

Gambar 3.1 Penjaringan Ibu Hamil Resiko Tinggi Ny. N

Gambar 3.2 Wawancara faktor penyebab anemia Ny. N


Gambar 3.3 Kartu Skor Poedji Rochjati Ny. N

Gambar 3.4 Penjaringan Ibu Hamil Resiko Tinggi Ny. N


Gambar 3.5 Skor Poedji Rochjati Ny. N

Gambar 3.6 Penjaringan Ibu Hamil Resiko Tinggi Ny. D


Gambar 3.7 Skor Poedji Rochjati Ny. D

Gambar 3.8 Kegiatan Penjaringan Ibu Hamil Resiko Tinggi bersama Bidan Desa, Ibu

Kepala Desa, dan Kader


B. Penjaringan Bayi dan Balita Resiko Tinggi

Hasil yang dicapai dalam kegiatan Pembelajaran Luar Kelas (PLK) adalah

koordinasi dengan pihak-pihak terkait yaitu Bidan Desa Giriasih Puskesmas Batujajar,

ibu hamil, ibu kepala desa, dan kader serta melakukan penjaringan ibu hamil resiko

tinggi. Kegiatan PLK ini dilaksanakan di Posyandu Kenanga RW 10 Desa Giriasih

kepada bayi dan balita resiko tinggi di wilayah Desa Giriasih pada tanggal 26 Januari

2023 jam 09.00-11.30 WIB, didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.2 Hasil Observasi Penjaringan Bayi dan Balita

No Nama Umur Berat Badan Tinggi Badan Lingkar

(Kg) (Cm) Kepala (Cm)

1. Mela 5 tahun 12,8 99 48

2. Azri 3 tahun 14,16 99 51

3. Yasmin 1 bulan 5,1 54 38

4. Kansa 17 bulan 6,8 64 44

5. Meila 3 tahun 8 bulan 15,8 98 48

6. Alisha 7 bulan 6,9 65 41

7. Alswa 2 tahun 6 bulan 10,2 88 48

8. Azka 3 tahun 8 bulan 12,2 93 48

9. M. Hafiz 3 tahun 17,9 101 52

10. Sarah 1 tahun 6 bulan 10 79 48

11. M. Adzril 2 tahun 11 93 50

12. Haifa 4 tahun 14 97 46

Penjaringan dilakukan dengan memeriksa Buku KIA yaitu KMS dan Tabel

Imunisasi, pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala dan wawancara

bersama orang tua bayi dan balita. Dari kedua belas bayi dan balita yang dilakukan

observasi, hanya ada satu balita yang termasuk ke resiko tinggi yaitu balita atas nama
Kansa. Berat badan dan tinggi badan Kansa tidak sesuai dengan usia nya. Tinggi

badan yang sesuai dengan usia balita 17 bulan adalah 77,2 hingga 82,6 cm. Berat

badan yang sesuai dengan usia balita 17 bulan adalah 9,3 hingga 11,8 kg. Kansa

mengalami keterlambatan pertumbuhan.

Setelah dilakukan wawancara dengan neneknya, beliau mengatakan bahwa Kansa

memang menunjukkan keterlambatan dibandingkan bayi lain seusianya. Faktor

penyebab keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan Kansa adalah pola asuh

orang tua dan pola makannya. Orang tua Kansa tidak memberikan perhatian penuh

karena ibunya setiap hari menunggu anak pertamanya sekolah dan ayahnya bekerja

sehingga Kansa dititipkan pada neneknya. Kami selaku mahasiswa kebidanan

memberikan pendidikan terfokus pada nenek Kansa dan para kader mengenai cara

stimulus perkembangan balita, pola asuh, dan nutrisi yang dibutuhkan balita usia 17

bulan. Setelah pemeriksaan seluruh bayi dan balita, kami memberikan penyuluhan

tentang pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia, dan nutrisi yang harus dipenuhi.
Dokumentasi Penjaringan Bayi dan Balita Resiko Tinggi

Anda mungkin juga menyukai