Anda di halaman 1dari 1

Praktikum Logistik

Disusun Oleh Kelompok 1:


Duma Sari Sirait (2205552)
Rizki Aditya Wardhana (2202181)

Dasar
Modul 1 : PURCHASING AND SOURCING
Berdasarkan hasil perhitungan laporan dari kelompok kami, perusahaan X
diharapkan menggunakan metode JIT dalam melakukan pengadaan barang. Hal
ini dikarenakan metode JIT dapat menghasilkan biaya produksi yang lebih
rendah, dapat menghindari biaya penyimpanan yang tinggi dan meminimalkan
risiko barang yang tidak terjual atau rusak.

metode EOQ digunakan untuk menghitung jumlah optimal pemesanan barang


dengan mempertimbangkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan.
Sedangkan metode JIT adalah metode yang mengharuskan barang dipesan
hanya saat dibutuhkan, tanpa adanya persediaan yang berlebih. Dalam metode
JIT, pengadaan barang dilakukan secara tepat waktu dan sesuai dengan
permintaan pelanggan.

Modul 2 : DEMAND FORECASTING


Dari studi kasus pada modul demand forecasting.pada demand Modul 3 : INVENTORY
a, metode SMA atau single moving average merupakan metode
Dari hasil perhitungan, kami menyimpulkan bahwa metode Lot For Lot (LFL )
demand forecasting yang tepat dilakukan karena mempunyai adalah metode yang terbaik karena tidak menggunakan inventory atau
nilai error yang lebih kecil daripada metode lainnya. Sedangkan projected on hand sehingga tidak diperlukan biaya tambahan untuk
untuk demand b, metode DMA atau double moving average menyimpan stok barang. Dengan metode LFL ini, jumlah order disesuaikan
lebih tepat karena mempunyai nilai error yang paling kecil dengan jumlah demand dan barang langsung habis kemudian nantinya akan
dilakukan order kembali pada periode berikutnya yang besar nya sama dengan
diantara metode lainnya. jumlah demand. Tetapi kekurangan dari LFL yaitu apabila ada error yang
datang tiba tiba dan melebihi jumlah demand yang diperkirakan, perusahaan
akan mengalami kesulitan dalam memenuhi demand tersebut karena
perusahaan tidak mempunyai inventory.

Modul 4 : MATERIAL HANDLING &


WAREHOUSING
Grafik simulasi kelompok kami menunjukkan bahwa gelas A, B, dan C
mengalami penjualan yang tidak merata selama simulasi, pada mesin C
mengalami penumpukan. Perusahaan perlu melakukan pengujian pada Modul 5 : DISTRIBUTION
kinerja penjualan dan strategi untuk meningkatkan produk gelas. Dalam Pemilihan rute yang diambil pada praktikum modul 5 ini yaitu 3
4 jam operasi, gelas tipe A diproduksi sebanyak 97, gelas tipe B sebanyak rute dengan rute A dengan tujuan toko 1, toko 6, dan toko 7; rute
26, dan gelas tipe C sebanyak 9. Total gelas yang diproduksi adalah 132. B dengan tujuan toko 4, toko 3, dan toko 5; kemudian rute C
Dengan demikian, total gelas yang diproduksi oleh Mesin C lebih sedikit dengan tujuan toko 2 dan toko 8. Kemudian setelah rute
karena persentase plastik yang lebih rendah dibandingkan dengan ditentukan, dilanjut melakukan perhitungan dengan metode
Mesin A, meskipun persentase plastik yang masuk ke Mesin C nearest insertion, nearest neighbor, dan farthest insert.
merupakan yang tertinggi.
Setelah melakukan perhitungan dengan ketiga rute tersebut
didapat total biaya bahan bakar yang efisien yaitu sebesar
Rp.166.318,24. Sebelum melakukan perhitungan ini, kami juga
melakukan perhitungan dengan rute A yaitu toko 1, toko 4, dan
Modul 6 : PEMILIHAN toko 7. Tetapi setelah dilakukan perhitungan hingga mendapat
MODA TRANSPORTASI total biaya bahan bakar, didapat harga bahan bakar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan rute A toko 1, toko 6, dan toko 7
Setelah dilakukan perhitungan ongkos transportasi pada ketiga
moda angkutan, ditemukan bahwa biaxa ongkos transportasi kereta
api sebesar Rp.19.200.000.000, truk sebesar Rp. 9.600.000.000, dan
pesawat sebesar Rp. 48.000.000.000. Ongkos transportasi truk
memiliki biaya yang lebih murah dan pesawat memiliki biaya yang
sangat tinggi. Oleh karena itu, moda transportasi yang dipilih
adalah truk. Selain itu, ongkos inventory pesawat juga lebih murah Modul 7 : PERENCANAAN
dibandingkan truk dan kereta api. Setelah penjumlahan total biaxa PRODUKSI
antara ongkos transportasi dan ongkos inventory, disimpulkan
bahwa truk adalah moda transportasi yang paling murah
dibandingkan kereta api dan pesawat. Metode Line Balancing dengan cycle time 6 , lebih efisien
dan dapat diterapkan pada PT Maha Asyik, dengan jumlah
stasiun kerja 17. Dalam metode agregat planning, chase
strategy memiliki total cost yang lebih murah
dibandingkan metode lainnya.

Anda mungkin juga menyukai