A. Nama Kegiatan
Webinar Series VIII Departemen Ilmu Politik, dengan tema : Caleg Perempuan
di Tengah Pusaran Oligarki Pemilihan Umum.
B. Latar Belakang Kegiatan
Perempuan adalah pembangun peradaban dan keterwakilan mereka di parlemen
sangat penting. Partisipasi politik perempuan di parlemen bukan hanya sekedar angka
semata, melainkan merupakan hal penting dalam memastikan hadirnya kebijakan-
kebijakan yang mendukung, memberdayakan, dan memfasilitasi kebutuhan perempuan
di berbagai bidang pembangunan. Dengan adanya keterwakilan perempuan di parlemen,
dapat memastikan hadirnya kebijakan-kebijakan yang mendukung dan memberdayakan
perempuan. Meski ada kebijakan afirmasi terhadap perempuan di bidang politik,
keterwakilan perempuan di parlemen harus terus didorong dan diperjuangkan karena
kesenjangan dalam partisipasi perempuan di dunia politik masih dirasakan. Alasan
Utamnya yang diperjuangkan Caleg perempuan adalah merasa perlu untuk
mengadvokasi proses Pemilihan Umum inklusif yang menjamin partisipasi dan
keterwakilan perempuan. Tujuannya agar mendorong perempuan lainnya untuk maju
sebagai kandidat, mendukung kampanye mereka, dan menentang bias dan diskriminasi
gender.
Perpolitikan di Indonesia saat ini, terutama Sumatera Barat masih di dominasi
oleh Anggota Legislatif laki laki. Berdasarkan Pemilihan umum tahun 2019 perempuan
hanya mendapatkan 120 Kursi (20,78%) di DPR-RI dari total 575 Kursi. Sedangkan,
lebih baik untuk Senat atau DPD-RI dimana terdapat 42 Perempuan (30,88%) yang
terpilih dari total 136 Kursi. Terdapat beberapa faktor bagaimana hal ini dapat terjadi,
salah satunya adalah Oligarki yang ikut dalam berkontestasi dalam pemilihan umum.
Mahfud MD berpendapat tentang fenomena Oligarki dalam Pemilihan Umum pada
2014 “Dari oligarki melahirkan transaksi, transaksi melahirkan oligarki, Politik oligarki
merupakan sistem politik yang membuat pengambilan keputusan - keputusan penting
dikuasai oleh sekelompok elit penguasa partai politik, karena jabatan pimpinan partai
politik menjadi rebutan banyak pihak. Banyak orang berebut untuk bisa menduduki
jabatan pimpinan partai politik dan tidak sedikit yang menggunakan uang untuk
meraihnya.”
Fenomena itu mengakibatkan Caleg Perempuan harus berusaha ekstra untuk
dapat berjuang berebut kursi legislatif untuk melawan Oligarki yang memiliki dukungan
dan pengalaman yang lebih banyak. Idealnya Caleg Perempuan harus dapat
mempertahankan suara dari pemilih perempuan agar dapat terpilih. Salah satunya :
Mengoptimalkan Organisasi Perempuan dan Memaksimalkan Modal Sosial sebagai
basis massa yang mengakar rumput dalam memberikan dukungan. Selain itu, Caleg
perempuan harus mampu menghadapi budaya patriarki yang masih kuat dalam
masyarakat. Mereka harus mampu menunjukkan bahwa mereka memiliki kualitas
kepemimpinan yang tidak kalah dengan caleg laki-laki dengan tidak menggunakan
praktik politik uang.
Caleg perempuan memiliki banyak yang bisa di tawarkan kepada masyarakat,
antara lain: Mewakili Suara Kaum Perempuan serta memberikan pandangan dari
prespektif perempuan dalam parlemen, Caleg perempuan dapat menciptakan masa
depan di mana suara kaumnya didengar lebih lantang, hak-hak mereka dilindungi.
Perempuan memiliki pengalaman langsung tentang realitas kehidupan sehari-hari, yang
melibatkan aspek-aspek seperti pekerjaan, kesehatan keluarga, pangan keluarga, dan
isu-isu sosial. Prespektif perempuan akan sangat berarti dalam proses pembuatan
kebijakan. Kehadiran Caleg Perempuan dalam Pemilihan Umum bukan hanya penting,
tetapi juga esensial. Mereka membawa perspektif dan pengalaman yang berbeda yang
dapat memperkaya diskusi politik dan membantu menciptakan kebijakan yang lebih
inklusif dan adil. Lebih dari itu, mereka dapat berperan penting dalam melawan oligarki
dengan memastikan bahwa kekuasaan tidak hanya berada di tangan segelintir elit, tetapi
juga di tangan rakyat. Dengan demikian, melalui partisipasi aktif dalam Pemilihan
Umum, Caleg Perempuan dapat membantu mewujudkan demokrasi yang sejati, di mana
setiap suara dihargai dan setiap pendapat dihormati.
Hal tersebut merupakan Idealnya yang diperjuangkan dan persiapan dari Caleg
Perempuan dalam menghadapi Pemilihan Umum namun apakah sesuai dengan
realitanya? Dan, Apakah Caleg Perempuan memiliki Efikasi Politik ( Keyakinan untuk
mampu membawa perubahan lebih baik dalam Politik) yang tinggi agar dapat
menghasilkan demokrasi yang lebih baik dan berdampak pada masyarakat dan
daerahnya ?
Untuk menjawab tantangan serta pertanyaan di atas, maka pada kesempatan kali
ini Departemen Ilmu Politik bermaksud menyelenggarakan Webinar series VIII dengan
tema: “Caleg Perempuan di Tengah Pusaran Oligarki Pemilihan Umum?”. Webinar ini
bermaksud untuk Melihat Apa yang Persiapan dan Strategi yang dilakukan oleh Caleg
Perempuan dalam mengahadapi Pemilihan Umum 2024 yang sarat akan Oligarki yang
juga akan bertarung di dalamnya. Selain itu, webinar ini menuntut para peserta mampu
membaca melihat keseriusan Caleg Perempuan dalam berkontestasi dalam Pemilihan
Legislatif dan mengidentifikasi apa yang akan diperjuangkan dan ditawarkan oleh Caleg
Perempuan di masa ketatnya persaingan pemilihan legislatif yang sarat akan Oligarki.
C. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan yang akan dilakukan adalah webinar dengan Tema : “Caleg
Perempuan di Tengah Pusaran Oligarki Pemilihan Umum”
F. Peserta
Peserta dari kegiatan webinar ini adalah Civitas Akademika Departemen Ilmu
Politik dan terbuka untuk umum.
G. Penyelenggara
Ruang Baca Departemen Ilmu Politik
H. Penutup
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan pengembangan diri
Departemen Ilmu Politik dengan mengidentifikasi Calon Anggota Legislatif perempuan
yang akan berkontestasi pada Pemilihan Umum 2024.