Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menyadari sepenuhnya akan pentingnya
kedudukan perempuan bagi kelangsungan proses pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang kita cintai ini. Dalam grand strategy “GERBANG RAJA”, perempuan merupakan komponen strategis yang mendapat perhatian, hal ini tertuang pada misi ke 7 (tujuh) pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015 yaitu meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga bagi kaum perempuan diharapkan tidak hanya menjadi pengguna hasil pembangunan, namun juga ikut berperan melaksanakan dan berpartisipasi di segenap aspek pembangunan,mulai dari membina keluarga, dunia politik, arena bisnis, hingga di semua lini lapangan usaha, sehingga perempuan memiliki hak asasi yang sama dengan kaum pria. Demikian dikatakan Staf Ahli Bupati Kukar, Haji Otoy Usman saat membuka diskusi publik caleg perempuan yang berlangsung di Gedung Wanita Tenggarong, Kamis ( 13/3 ) yang di gelar Pimpinan Majelis Daerah Forum Alumni HMI Wati PMD Forhati Kukar.
Otoy Usman juga menambahkan ada beberapa permasalahan masih dirasakan kaum perempuan di Kabupaten Kutai Kartanegara ini antara lain, rendahnya partisipasi kaum perempuan dalam pembangunan dan politik,terjadinya kesenjangan hak dan kedudukan terhadap kaum perempuan, terjadinya berbagai tindak kekerasan di rumah tangga dan masih terdapatnya kesenjangan partisipasi politik kaum wanita yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio-kultural masyarakat.
Rendahnya peran perempuan dalam dunia politik karena selama ini masyarakat pada umumnya masih melihat kaum perempuan ditakdirkan bukan untuk dunia politik, masyarakat masih diskriminatif dalam melihat kaum perempuan dalam partai politik. Keterlibatan perempuan dalam dunia politik pasti membawa konsekuensi tertentu seperti waktu dirumah yg lebih sedikit, sering bepergian dengan kolega yang mayoritas laki-laki, dan sebagainya. Atas nama Pemerintah Daerah dan pribadi ia menyambut baik acara ini karena dengan acara diskusi ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta media uji publik bagi kaum perempuan yang akan mencalonkan diri menjadi anggota legislatif di daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Persoalan politik dan demokrasi bukanlah peluang yang akan datang secara tiba- tiba, tapi harus direbut dan diupayakan, serta kesungguhan dan stamina yang prima dalam memperjuangkannya, sehingga tidak berhenti ditengah jalan ketika menghadapi persoalan yang cukup serius. Perempuan harus didorong untuk benar- benar memahami apa yang dipersoalkan, apa yang hendak diperjuangkan dan tujuan akhir dari perjuangan perempuan. Mudah-mudahan melalui forum diskusi ini akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang dapat menunjang kemajuan kaum perempuan di Kabupaten Kutai Kartanegara ini khususnya dalam bidang politik, harap Haji Otoy Usman.
Sementara itu, menurut ketua panitia pelaksana Rahmawati mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengajak kaum perempuan untuk bisa lebih cerdas dalam memilih perwakilan di legeslatif yang sudah didepan mata, bisa bersuara , membela kepentingan perempuan Kukar secara khususnya dan perempuan Kaltim secara umumnya, yang digeber oleh Pimpinan Majelis Daerah Forum Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Wati PMD Forhati Kukar diikuti para caleg perempuan, beberapa organisasi wanita, mahasiswa Unikarta serta para pelajar yang ada di Kota Tenggarong. Forhati sendiri menurut Rahmawati merupakan salah satu organisasi wanita yang ada di Kukar dan merupakan lanjutan dari Kohati atau pensiunan dari HMI wati. Keberadaan Forhati di kukar sendiri berdiri sejak tahun 2010 dan sudah melaksanakan berbagai kegiatan kesehatan reproduksi perempuan dan pelatihan kewirausahaan bagi kaum pemuda atau remaja, ujar Rahmawati. ( hmp 04 ).