Anda di halaman 1dari 2

Antara Malas dan Produktif

“Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan
banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna.”

– Imam Syafi’i

Hidup itu adalah pilihan, menjadi orang yang berpengaruh atau tak berguna
seperti nasehat dari imam syafi’i. Menjadi manusia yang luar biasa tidak semudah
membalikkan telapak tangan perlu kerja keras, pengorbanan, bahkan kegagalan yang
pasti dialami. Tak terkecuali aku sendiri. Terkadang rasa malas atau istilah kerennya
sekarang tuh “mager” membuat apa yang telah kita rencanakan sebelumnnya gagal.

Gimana sih caranya melawan rasa malas?

Kenapa sih kok susah banget buat produktif?

Jujur, pertanyaan ini pernah terlintas dipikiranku. Sebenarnnya rasa malas


itu termasuk salah satu godaan dari setan yah kuncinya niat dan baca bismillah aja
sebelum melakukan segala aktivitas, mohon bimbingan pada Allah untuk dijauhkan
dari rasa malas itu. Mungkin hal sederhana seperti ini bagi sebagian orang masih
dianggap remeh tetapi berdampak besar. Jadi, ayo teman-teman mulai berlatih untuk
niatkan segala aktivitas hanya kepada-Nya. Belum istiqamah? Tidak apa-apa aku pun
masih dalam tahap belajar.

Soal produktif sendiri gimana ya, sebenarnya aku pribadi masih kurang
produktif, suka nonton, scroll media social, dan rebahan. Terkadang aku juga iri sama
teman aku yang sudah berhasil sedangkan aku masih tahap ikhtiar. Yah memang
baiknya kita tidak boleh membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena
percayalah setiap orang punya waktunya sendiri. Seiring dengan bertambahnya usia,
aku pun mulai sadar bahwa aku harus berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Saat aku memutuskan untuk berubah, aku pun mulai belajar dengan membaca buku,
menonton video, dan bergaul dengan komunitas atau teman-teman yang baik dan
sesuai dengan tujuan aku. Setelah mendapat ilmunya nih, aku pun mulai menyusun
perencanaan hingga 5 tahun ke depan, membuat skala prioritas, bahkan aku sempat
membuat life mapping yang berisi 100 impian. Tanpa adanya rencana, kita bingung
akan melakukan apa karena kita tidak punya target. Nah udah ada nih to do list nya,
tugas kita sekarang adalah mewujudkannya di kehidupan sehari-hari. Ketika berhasil
mencapai target jangan lupa berikan self reward sebagai bentuk penghargaan bagi diri
sendiri.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan saat kehilangan semangat?

Pertama kali yang aku lakukan adalah istirahat sejenak atau refreshing
dengan melakukan hobi yang aku suka. Setelah pikiran sudah lancar jaya lagi nih,
tahap berikutnya adalah ingat kembali tujuan awal kalian, untuk siapa kalian
melakukan itu semua serta jangan lupa minta bimbingan dan pertolongan kepada
Allah SWT. Oiya, kalian juga bisa hangout dengan teman-teman barangkali teman
kita nih bisa memberi semangat kepada kita. Capek, lelah, mager, itu adalah hal yang
wajar begitupula hilangnya semangat tetapi jangan sampai kita kehilangan harapan
dan kemudian menyerah.

Semangat teman-teman, walaupun kita berkenalan secara online dan


meskipun cerita ini tidak banyak semoga pesannya bisa tersampaikan ya ke kalian.
Bagi yang beragama Islam jangan lupa DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakal).

Profil Penulis

Assalamualaikum, perkenalkan namaku Luthfiya Ninda Ideliasari biasa dipanggil


Ninda. Lahir di Kebumen, 12 Oktober 2002. Saya tinggal di Kebumen Jawa Tengah.
Saat ini saya seorang mahasiswi di Universitas Diponegoro program studi ilmu gizi.
Motto hidup saya yaitu “Awali segala aktivitasmu dengan niat hanya karena Allah
SWT serta jadilah orang yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.” Mungkin
cukup sampai sini saja ya teman-teman. Teruslah berkarya dan menuntut ilmu hingga
akhir hayat karena dengan karya itulah namamu terukir dalam sejarah. Bisa berteman
dengan aku di @lthfninda. Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai