Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK

MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PEMANASAN GLOBAL

Yunia Loreza
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengtahuan Alam
Pendidikan Fisika
Emai : yunialoreza@gmail.com

Abstrak
Pemanasan global merupakan salah satu bentuk ketidakseimbangan ekosistem bumi yang
disebabkan oleh peningkatan suhu rata-rata atmosfer, lautan, dan daratan. Tujuan penulisan
artikel ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pemahaman siswa SMA dengan
menggunakan model Discovery learning. Cara pengumpulan datanya adalah dengan mengisi
survey yang dibagikan kepada siswa SMA aktif melalui Google form, sehingga diperoleh suara
laki-laki sebanyak 23 orang dan perempuan sebanyak 21 orang, yang tingkat pemahaman
responden (8,7%) mengaku menemukan 2 orang. sangat sulit, (60,9%) 14 orang merasa cukup
sulit, (4,3%) 1 orang merasa sangat mudah, dan (26,1%) 6 orang merasa cukup mudah. Hasil
materi yang diperoleh juga menunjukkan bahwa digunakan pendekatan yang berpusat pada
siswa, karena siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dan pendekatan kontekstual dan
saintifik, karena kegiatan pembelajaran menghubungkan materi pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan adalah model
penemuan, karena siswa dapat mempelajari materi terkait pemanasan global melalui penemuan
sehari-hari, dan model pembelajaran berbasis masalah, karena siswa menemukan materi
tentang pemanasan global melalui suatu masalah.

Kata Kunci: Pemanasan Global, Discovery learning

Abstract
Global warming is a form of imbalance in the earth's ecosystem caused by an increase in the
average temperature of the atmosphere, oceans, and land. The purpose of writing this article is
to increase the knowledge and understanding of high school students by using the Discovery
learning model. The method of collecting data is by filling out a survey distributed to active
high school students through Google form, so that 23 male and 21 female votes were obtained,
whose level of understanding of the respondents (8.7%) claimed to find 2 people very difficult,
(60.9%) 14 people found it quite difficult, (4.3%) 1 person found it very easy, and (26.1%) 6
people found it quite easy. The results of the materials obtained also show that a student-
centered approach is used, because students actively participate in learning, and a contextual
and scientific approach, because learning activities connect learning materials with everyday
life. The appropriate learning model to apply is the discovery model, because students can learn
material related to global warming through daily discoveries, and the problem-based learning
model, because students find material about global warming through a problem

Keywords: Global warming, Discovery Learning

PENDAHULUAN global mulai dari sekolah dasar hingga


Pemanasan global akhir-akhir ini sekolah menengah atas. Materi pemanasan
menjadi perbincangan hangat karena global dibahas lebih detail pada tingkat
dampaknya mulai dirasakan oleh seluruh menengah atas. Materi pemanasan global
umat manusia di muka bumi. Pemanasan terkadang hanya diajarkan melalui metode
global merupakan istilah yang digunakan ceramah guru dan model pembelajaran
untuk menunjukkan peningkatan suhu rata- yang membosankan. Model ini belajar
rata permukaan bumi (Lineman et al., dengan cara tradisional (Bozdogan, 2011).
2015). Dalam pembelajaran tradisional
Penyebab terjadinya pemanasan tidak terjadi interaksi antar siswa, namun
global adalah meningkatnya kandungan gas fokusnya hanya pada guru (Al-Rawi, 2013),
rumah kaca di atmosfer (Kanginan, 2014). sehingga siswa tidak terdorong untuk
Dalam bidang pendidikan, pemanasan berpartisipasi dalam pembelajaran. Padahal
iklim termasuk dalam materi yang materi terkait pemanasan global relatif
diajarkan di sekolah. Negara yang meneliti mudah dibahas karena tidak memiliki
materi terkait pemanasan global adalah kesamaan dengan materi fisik pada
Türkiye dan Ghana. Di Turki, materi umumnya (Zahrotunnisa, 2017).
pemanasan global diajarkan mulai dari Selain itu, materi pemanasan iklim
sekolah dasar (Kilinç et al., 2011), berkaitan dengan kehidupan, sehingga
sedangkan di Ghana, pemanasan global materi ini patut mendapat perhatian siswa
diajarkan mulai dari sekolah menengah karena mengenalkan gejala dan fenomena
pertama hingga sekolah menengah atas alam disekitarnya, sehingga melatih
(Boakye, 2015). Di Indonesia, guru kepekaan terhadap kondisi lingkungan
mengajarkan materi terkait pemanasan (Marhum dan Budingarti, 2019).
Jika metode tradisional masih 1) Memberikan kesempatan kepada siswa
digunakan dalam pembelajaran dan tidak untuk berpartisipasi aktif dalam
menarik perhatian siswa, maka guru harus pembelajaran.
mencari cara lain untuk mengajarkan materi 2) Mengajari siswa menemukan pola
tersebut. Oleh karena itu, tulisan ini dalam situasi. konkret atau abstrak,
membahas bagaimana cara meningkatkan termasuk prediksi (ekstrapolasi) dari
pemahaman siswa mengenai pemanasan informasi tambahan yang diberikan.
global melalui model pembelajaran baru 3) Siswa belajar merumuskan pertanyaan
atau pembelajaran penemuan (discovery yang tidak ambigu dan strategi respons
learning) dengan harapan guru dapat serta menggunakan tanya jawab untuk
mengajarkan materi pemanasan global menemukan informasi yang berguna.
dengan baik dan siswa tidak bosan saat
Menurut Roger Schank dan Vheap
belajar dan berpartisipasi dalam
Cleary, model pembelajaran Discovery
pembelajaran..
(Castronova, 2002) dicirikan oleh beberapa
KAJIAN PUSTAKA hal, yaitu:
1. Discovery Learning 1) Pembelajaran berbasis kasus
Pada dasarnya Discovery Learning 2) Pembelajaran berwaktu
merupakan model pembelajaran yang 3) Pembelajaran bernuansa inkuiri dan
menekankan pada pemahaman konsep interaksi
materi secara aktif dan mandiri kemudian 4) Pembelajaran melalui refleksi
menarik kesimpulan.
Langkah-langkah model pembelajaran
Dalam model pembelajaran ini siswa Discovery adalah:
diharapkan belajar lebih aktif, sedangkan
1) Stimulus
guru berperan sebagai guru, guru hanya
Stimulus dapat mengajukan pertanyaan,
menanyakan beberapa pertanyaan kepada
merekomendasikan buku untuk dibaca
siswa tentang materi. Siswa kemudian
dan kegiatan pembelajaran lainnya
ditugaskan untuk menemukan, meneliti dan
yang mengarah pada persiapan
menggunakan observasi untuk menjawab
memecahkan masalah.
pertanyaan guru. Tujuan dari model
2) Identifikasi masalah
pembelajaran Discovery antara lain:
Memungkinkan siswa mengidentifikasi
masalah yang berkaitan dengan topik
sehingga mereka dapat merumuskan
masalah yang dikumpulkan. 3) Tidak berkaitan dengan bidang studi
permasalahan sesuai hipotesis. 4) Dapat diterapkan dalam kehidupan
3) Mengumpulkan data sehari-hari
Setelah hipotesis masalah ditemukan, 5) Kemampuan penalaran siswa
siswa dapat diberikan kesempatan meningkat.
untuk mengumpulkan informasi 6) Penguasaan siswa terhadap
penting sebanyak-banyaknya untuk keterampilan yang diinginkan
membuktikan benar atau tidaknya berkembang
hipotesis tersebut. 7) Informasi yang diperoleh siswa
4) Pengolahan data meresap ke dalam diri siswa dan
Yang dikumpulkan data dimasukkan ke menjadi pengetahuan nyata siswa
dalam database yang diolah dan 8) Keinginan siswa untuk belajar
divalidasi melalui berbagai metode meningkat
seperti wawancara, observasi, setelah 9) Siswa berkembang dan maju sesuai
itu dapat dikumpulkan menganalisis dengan kemampuannya
data 10) Siswa. rasa percaya diri meningkat
5) Verifikasi hasil 11) Penerapan pembelajaran penemuan
Setelah analisis ini, hasil aktual dapat menciptakan keaktifan dalam
diverifikasi dan dikorelasikan dengan belajar siswa
cermat hasil pengolahan data untuk 12) Siswa menjadi kreatif ketika melakukan
membuktikan keabsahan hipotesis. penelitian dengan tujuan menemukan
6) Generalisasi dan mempelajari konsep
Hasil pengolahan data kemudian dapat
Adapun yang menjadi kelemahan
diambil kesimpulan yang dapat
pembelajaran penemuan adalah
dijadikan prinsip umum dan diterapkan
pada semua kejadian atau permasalahan 1) siswa harus mempunyai kemauan,

yang sama, dengan memperhatikan keberanian dan keinginan untuk

hasil verifikasi. mengeksplorasi dan merasakan


lingkungannya secara optimal
Kelebihan model pembelajaran
2) pelaksanaan di kelas besar kurang
Penemuan adalah :
efektif
1) Dapat memberikan konfirmasi kepada 3) proses pembelajaran membutuhkan
siswa waktu yang lama dibandingkan dengan
2) Lebih mudah diadaptasi dan diterapkan pembelajaran yang mengontrol dengan
memberikan informasi langsung Radiasi matahari diubah menjadi energi
kepada siswa. panas dalam bentuk sinar infra merah yang
4) Siswa yang belum terbiasa dengan diserap ke udara dan tanah. Sebagian sinar
model pembelajaran Discovery, akan infra merah dipantulkan kembali ke
kesulitan hingga keterampilan atmosfer, namun ditangkap oleh gas rumah
bertanyanya meningkat. kaca sehingga menyebabkan suhu bumi
meningkat. Beberapa gas yang
Menurut Westwood (Sani, 2014:98),
menyebabkan efek rumah kaca adalah:
solusi untuk mengatasi kelemahan model
karbon dioksida, gas metana, dan
Discovery Learning adalah sebagai berikut:
dinitrogen oksida. Aktivitas manusia
1) Pembelajaran disusun secara cermat berdampak signifikan terhadap
2) Siswa mempunyai pengetahuan dan meningkatnya akumulasi gas-gas kimia
keterampilan dasar untuk belajar. tersebut di atmosfer.
3) Guru memberikan dukungan untuk
Akibat dari fenomena pemanasan
mahasiswa penelitian.
global ini, terganggunya keseimbangan
2. Pemanasan Global
ekosistem bumi yang ditandai dengan
Pemanasan global merupakan salah
terjadinya peristiwa-peristiwa berikut ini,
satu bentuk ketidakseimbangan lingkungan
perubahan iklim yang ekstrim, di
yang bermanifestasi sebagai peningkatan
permukaan bumi. Es yang mencair di kutub
suhu bumi yang disebabkan oleh aktivitas
utara dan selatan menyebabkan naiknya
manusia. Peningkatan suhu disebabkan
permukaan air laut dan perubahan jumlah
oleh peningkatan emisi gas rumah kaca
serta pola curah hujan.
seperti karbon dioksida, metana,
hidrofluorokarbon, sulfur dioksida dan Penyebab terjadinya pemanasan global,
lain-lain. Emisi ini disebabkan oleh antara lain:
penggunaan bahan bakar fosil, pembakaran 1) Peningkatan gas rumah kaca
hutan, dan aktivitas serupa lainnya. 2) Efek rumah kaca
Pemanasan global merupakan salah 3) Polusi dari sampah plastik yang tidak
satu permasalahan lingkungan hidup dunia dapat didaur ulang
saat ini. Pemanasan global menyebabkan 4) Pemborosan Listrik
suhu udara rata-rata meningkat di seluruh 5) Polusi udara dari asap industry
dunia. Peningkatan suhu permukaan 6) Pembuangan, kerusakan, dan
disebabkan oleh radiasi matahari di Bumi. pembakaran pohon
Berbagai upaya yang dapat mengurangi pernyataan tertulis. kepada responden.
dampak pemanasan global adalah: Jenis penelitian ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu. membuka dan menutup
1) Upaya pelestarian lingkungan bertujuan
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang
untuk mengembalikan lingkungan ke
responden menuliskan jawabannya dalam
kondisi dan fungsinya sebagaimana
bentuk uraian. Sedangkan pertanyaan
mestinya dengan menanam pohon dan
tertutup adalah pertanyaan yang
memulihkan lahan kritis.
mengharapkan jawaban singkat atau
2) Mengurangi penggunaan energi fosil
memaksa responden untuk memilih salah
dengan menggunakan sumber energi
satu alternatif jawaban dari setiap
alternatif (misalnya berbagai bentuk
pertanyaan yang tersedia. Kuesioner atau
energi terbarukan baru yang lebih
angket yang digunakan dalam penelitian ini
ramah lingkungan).
adalah jenis angket atau pertanyaan
3) Mempromosikan teknologi ekologi
terbuka.
4) Peran pemerintah diperlukan untuk
menyediakan energi. pilihan, seperti HASIL DAN PEMBAHASAN
mendorong penggunaan teknologi yang Dari hasil pengumpulan data
menggunakan lebih banyak bahan dengan kuesioner atau angket didapatkan
bakar gas alam dibandingkan bahan responden sebanyak 23 orang dengan target
bakar fosil. anak SMA/MA/SMK. Pertanyaan yang
5) Berkolaborasi dengan masyarakat luas diajukan pada angket mengenai sejauh apa
untuk memberikan pemahaman dan siswa/siswi SMA memahmai tentang
penerapan berdasarkan prinsip-prinsip pemanasan global. Berikut merupakan
dimensi manusia, pembuatan dan Salinan hasil angket yang diperoleh:
penegakan aturan, integrasi, perubahan
paradigma dan etika lingkungan.

METODE
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah
pengumpulan data melalui kuesioner
terstruktur yang disebarkan pada Google
form. Menurut Sugiyono (2017:142), Gambar 1. Suara Responden
kuesioner adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui pertanyaan atau
Berdasarkan suara responden yang atmosfer bumi, laut, dan daratan
didapat ada 2 orang siswa laki-laki yang meningkat.
merespond, dan ada 21 orang siswi yang 2) Pemanasan global artinya cuaca secara
merespond. Lihatlah gambar 2 umum sedang memanas
3) Pemanasan global adalah memanasnya
atmosfer bumi. iklim akibat efek rumah
kaca di bumi..

Pernyataan dari responden ini benar, dan


beberapa responden lainnya menyatakan hal
yang sama mengenai pemanasan global.
Gambar 2. Asal sekolah Responden Gambar 4.

Gambar 2. Merupakan respond dari


responden untuk berbagai asal sekolahnya
74,2% responden dari SMA Negeri 4 Bengkulu
Selatan, 4,3% dari Muhammadiyah 1 kota
Bengkulu, 4,3% MAN 2 Kota Bengkulu, 4,3%
SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan, 4,3% SMA 1
Liwa, 4,3% SMK 1 Bengkulun Selatan, dan Gambar 4. Tingkat Kesulitan Materi
4,3% SMK Negeri 11 Talisayan. Perhatikan Pemanasan Global
Gambar 3.
Berdasarkan Tingkat kesulitannya, (8,7%) 2
orang mengatakan sangat sulit, (60.9%) 14
orang mengatakan cukup sulit, (4,3%) 1 orang
mnegatakan sangat mudah, dan (26,1%) 6
orang mengatakan cukup mudah. Dengan
beberapa respond kesulitan yang dimaksud dari
responden, seperti :

Gambar 3. Pengetahuan Responden 1) Isi materinya sangat luas karena mencakup


Tentang Pemanasan Global seluruh dunia, sehingga sulit bagi saya
untuk memahami permasalahan iklim
Berdasarkan gambar 3. Menunjukan hasil
masing-masing negara
Dimana semua responden menyatakan 100%
2) Banyak konsep ilmiah yang berkaitan
tau atau pernah mendengar tentang Pemanasan
dengan pemanasan global, seperti efek
Global. Beberapa ada yang mengatakan bahwa:
rumah kaca, perubahan iklim dan siklus
1) Pemanasan global atau pemanasan global karbon. Sulit untuk memahami dan
adalah suatu proses dimana suhu rata-rata menghubungkan semua konsep ini
3) Sulit jika hanya belajar dari buku dan akibat secara sederhana sehingga siswa
4) Sulit memahami penjelasan yang diberikan memahami konteks pembelajaran.
guru. 2) Ajukan masalah atau pertanyaan
Ajukan pertanyaan atau masalah kepada
Dengan Solusi yang diberikan responden agar
siswa tentang pemanasan global. Contoh
dapat memahami materi:
pertanyaannya adalah "Apa penyebab
1) Guru lebih kreatif dalam menjelaskan dan utama pemanasan global?" atau "Apa
memahami materi terkait dampak pemanasan global terhadap
2) Lebih banyak latihan dan observasi di lingkungan?".
lingkungan pembelajaran di luar kelas 3) Penelitian dan Eksplorasi
3) Anda dapat lebih memahami video dari Mintalah siswa melakukan penelitian
YouTube atau sumber lain tambahan mengenai topik tersebut. Mereka
4) Pemateri yang menjelaskan materi dapat mencari informasi dari berbagai
sebaiknya lebih kreatif menggunakan sumber seperti buku, artikel penelitian,
berbagai model pembelajaran yang ada .. video dan internet. Beri mereka panduan

Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan atau sumber daya yang relevan.

responden lewat google form, dapat 4) Diskusi kelompok

disimpulkan bahwasanya inti dari Solusi Masukkan siswa ke dalam kelompok-

masalah ini ialah bentuk pembelajaran yang kelompok kecil dan mintalah mereka

membosankan oleh karena itu, model mendiskusikan temuan mereka. Pandu

pembelajaran discovery learning ini dapat diskusi agar fokus pada pemahaman dasar

menjadi Solusi dalam model pembelajaran tentang pemanasan global.

yang lebih inofatif, sehingga peserta didik 5) Presentasi temuan penelitian

nantinya dapat memahami dengan cepat Minta setiap kelompok untuk

mengenai materi yang disampaikan pendidik mempresentasikan temuan penelitiannya di

lewat model dan metode pembelajaran yang depan kelas. Dalam presentasinya, siswa

kreatif. dapat berbagi observasi, analisis, dan


kesimpulan terpenting mereka tentang
Beberapa strategi yang dapat
pemanasan iklim.
digunakan guru dengan menggunakan model
6) Aktivitas praktik
pembelajaran penemuan pada materi
Setelah presentasi, tawarkan aktivitas
pemanasan global ini untuk meningkatkan
praktik yang mendukung pemahaman
pemahaman pada siswa sekolah menengah
konsep pemanasan iklim. Misalnya, tugas
selanjutnya adalah:
poster pengurangan karbon, simulasi
1) Pendahuluan perubahan suhu global menggunakan
Awali dengan pengenalan singkat tentang grafik, atau mendiskusikan kebijakan
pemanasan global. Jelaskan makna, sebab lingkungan terkait.
7) Penilaian dan masukan pembelajaran.Model pembelajaran yang
Ikuti penilaian untuk mengukur cocok untuk bahan ajar terkait pemanasan
pemahaman siswa tentang pemanasan iklim adalah pembelajaran penemuan dan
global. untuk memberikan tugas tertulis, tes
pembelajaran berbasis masalah. . Dengan
atau wawancara. Berikan umpan balik
menggunakan model pembelajaran
yang konstruktif untuk membantu mereka
penemuan, siswa menemukan materi
meningkatkan pemahaman mereka
tentang pemanasan iklim berdasarkan
8) Refleksi
penemuan sehari-hari. Sekaligus siswa
Akhiri pelajaran dengan periode refleksi di
mana siswa diminta untuk merefleksikan akan menemukan materi dasar
apa yang telah mereka pelajari dan permasalahan awal yang tercakup dalam
bagaimana hal tersebut mempengaruhi model pembelajaran berbasis masalah...
pandangan mereka terhadap pemanasan
UCAPAN TERIMAKASIH
global.
Penulis mengucapkan terima kasih
Model pembelajaran penemuan ini telah
kepada responden yang telah
diterapkan banyak digunakan, diperkenalkan
menyempatkan waktunya untuk mengisi
pada penelitian dan juga sangat cocok pada
kuesioner yang telah dibagikan, yang mana
materi pemanasan global, karena siswa dapat
mempermudahkaan penulis dalam
mempelajari materi pemanasan global
berdasarkan penemuan kehidupan sehari-hari
menyelesaikan pembuatan artikel ini.

dan model pembelajaran berbasis masalah, Penulis juga mengucapkan terimaksih


karena siswa menemukan materi pemanasan kepada pihak liannya yang telah membantu
global berdasarkan masalah.. baik secara langsung maupun tidak
langsung.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Langkah terbaik dalam pengajaran
Al-Rawi, I. (2013). Teaching
tentang pemanasan global untuk
Methodology and its Effects on
meningkatkan pemahaman siswa adalah
Quality Learning. 4(6), 100–106
dengan menentukan pendekatan, model,
metode, dan media yang akan digunakan Boakye, C. (2015). Climate Change

dalam proses pembelajaran. Pendekatan Education: The Role of Pre-


Tertiary Science Curricula in
yang tepat bagi guru dalam bahan ajar
Ghana. SAGE Open, 1–10.
terkait pemanasan iklim adalah pendekatan
https://doi.org/10.1177/21582440
yang berpusat pada siswa, karena siswa
15614611
berpartisipasi aktif dalam proses
Bozdogan, A. E. (2011). the Effects of https://doi.org/10.12973/ejmste/7
Instruction With Visual Materials 5187
on the Development of Preservice
Kiswanto,Heri. 2022. Fisika
Elementary Teachers ’
Lingkungan:Memahami Alam
Knowledge. Educational
Dengan Fisika. Aceh:Syiah
Technology, 10(2).
Kuala University Press
Dewi, C., La Tahang, dan Yuris, M.,
Lineman, M., Do, Y., Kim, J. Y., & Joo, G.
(2020), Penerapan Model
J. (2015). Talking about Climate
Pembelajaran Discovery
Change and Global Warming.
Learning untuk Meningkatkan
PLoS ONE, 10(9), 1–12.
Hasil Belajar Fisika Materi Usaha
https://doi.org/10.1371/
Dan Energi Pada Peserta Didik
journal.pone.0138996
Kelas X MIA2 SMA Negeri 3
Sampolawa Semester Genap TA Marhum, A. F. A., & Budiningarti, H.
2018/201, Jurnal Penelitian (2019). Penerapan Model
Pendidikan Fisika, S(1). Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
http://dx.doi.org/10.36709/jipfi.v Berbasis Kegiatan Laboratorium
5i1.10482 untuk Meningkatkan Hasil
Pembelajaran Peserta Didik pada
Gusti.S.W. 2020. Pengaruh Disiplin dan
Materi Pemanasan Global. Jurnal
minat Belajar Terhadap Hasil
Inovasi Pendidikan Fisika,
Belajar Matematika Siswa Kelas
08(01), 457–460.
IV SD Se-gugus Gajah Mada
Kecamatan Tegal Barat Kota Nauli Jospd,dkk. 2022. Model-Model
Tegal. Semarang : Universitas Pembelajaan. Banten : Sada
Negeri Semarang Kurnia Putaka

Kanginan, M. (2014). FISIKA untuk Pemanasan Global Untuk Meningkatkan

SMA/MA Kelas XI. Erlangga. Keterampilan Proses Sains Kelas


VII SMP Negeri 2 Kebomas.
Kilinç, A., Boyes, E., & Stanisstreet, M. Jurnal Pendidikan Sains. Vol.03
(2011). Turkish school students (03).
and global warming: Beliefs and
Roihana, W. 2015. Penggembangan
willingness to act. Eurasia
Perangkat Pembelajaran Model
Journal of Mathematics, Science
Discovery Learning Berorientasi
and Technology Education, 7(2),
Scientific Approach Pada Materi
121–134.
Sani, R. A. 2014. Pembelajaran Saintifik
Untuk Implementasi Kurikulum
2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian


Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, CV.

Valinda,Putri.F.2023. Bagaimana Cara


Mengajarkan Pemanasan Global
Pada Siswa Sekolah Menangah
Atas?, Artikel ilmiah Mahasiswa
Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Indonesia.

Zahrotunnisa, R. B. (2017). Pembuatan


Game Fisika Berbasis Model
Pembelajaran Kuantum pada
Materi Gejala Pemanasan Global.
Jurnal Materi Dan Pembelajaran
Fisika (JMPF), 7(2), 41–47.

Anda mungkin juga menyukai