Anda di halaman 1dari 42

6/21/2021

Akuntansi
Sewa

KERANGKA PPT
TUJUAN PEMBELAJARAN
KARAKTERISTIK SEWA
JENIS-JENIS SEWA
SEWA PEMBIAYAAN—LESSEE
SEWA OPERASI—LESSEE
SEWA PEMBIAYAAN—LESSOR
SEWA OPERASI—LESSOR
SEWA—LESSOR PABRIKAN/DILER
TRANSAKSI JUAL & SEWA-BALIK
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
IKHTISAR PEMBELAJARAN

Bab 20-1 1
6/21/2021

TUJUAN PEMBELAJARAN

Menjelaskan karakteristik dan perlakuan akuntansi atas


1 sewa, baik dari sisi lessee maupun lessor

Membedakan antara perlakuan akuntansi


1
2 atas sewa operasi dan sewa pembiayaan serta transaksi
jual dan sewa-balik

Menghitung jumlah pendapatan, beban, aset, dan liabilitas


1
3 atas setiap jenis sewa yang akan diakui di laporan laba
rugi dan laporan posisi keuangan

1
4 Menyusun penyajian dan pengungkapan atas setiap jenis
sewa

MENU
UTAMA

KARAKTERISTIK SEWA

DEFINISI KEUNGGULAN PERKEMBANGAN

DEFINISI

Icon by Lokas Software Icon by Lokas Software Icon by Ivlichev Victor Petrovich
http://www.awicons.com http://www.awicons.com http://www.iconfinder.com

MENU
NEXT
UTAMA

Bab 20-1 2
6/21/2021

KARAKTERISTIK
Definisi Sewa
SEWA

SEWA adalah perjanjian antara


lessee (penyewa) dengan lessor
(pemberi sewa) di mana lessee
diberikan hak oleh lessor untuk
menggunakan aset milik lessor pada
periode yang telah disepakati.
Icon Sets by Lokas Software,
http://www.awicons.com/

Lessee diharuskan melakukan pembayaran (serangkaian


pembayaran) kepada lessor

Perjanjian sewa memungkinkan aset menjadi milik lessee


atau dikembalikan kepada lessor pada akhir masa sewa

Istilah sewa pada pembahasan ini dulunya dikenal


sebagai sewa guna usaha (leasing)

KARAKTERISTIK Keunggulan Sewa


SEWA

1 Pendanaan 100 persen

2 Tingkat bunga tetap

3 Perlindungan terhadap keusangan

4 Fleksibel

5 Bunga lebih rendah

6 Keuntungan pajak

7 Pembiayaan off-balance sheet


Sumber: Kieso et al., 2011

Bab 20-1 3
6/21/2021

KARAKTERISTIK
Perkembangan Sewa
SEWA

Pada 1974, sewa sebagai


salah satu bentuk
pembiayaan mulai
berkembang di Indonesia.

Pada 1988, pemerintah


membuka luas kegiatan
industri pembiayaan.

Pada 2013, piutang


pembiayaan melalui sewa
(leasing) menempati posisi
kedua. Sumber: Diolah dari APPI (www.ifsa.or.id)

Pada 2014, nilai piutang leasing diperkirakan terus mengalami


peningkatan.

SKEMA
JENIS-JENIS SEWA
KLASIFIKASI

Berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), sewa


Icon by Lokas Software
http://www.awicons.com dibedakan menjadi:

Sewa Pembiayaan (Finance Lease)

Sewa Operasi (Operating Lease)

MENU
NEXT
UTAMA

Bab 20-1 4
6/21/2021

JENIS-JENIS
Klasifikasi Sewa
SEWA

Perjanjian Sewa S
e
w
a

O
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak p
e
Pembayaran
Pengalihan Opsi Masa Sewa Minimum
Aset Sewaan
Bersifat
r
Kepemilikan Pembelian Mencakup Umur
Ekonomik
Mendekati Nilai
Wajar Aset
Spesifik a
s
i
Ya Ya Ya Ya Ya

Sewa Pembiayaan
Sumber: Diolah kembali berdasarkan Kieso, et al., 2011.

CONTOH 20.1

SEWA PEMBIAYAAN─LESSEE
Pengakuan Aset dan Liabilitas

Pengakuan Awal Tingkat Diskonto


dan Pengukuran
Nilai Residu

Biaya Langsung Awal


SEWA
PEMBIAYAAN Pemisahan antara Beban
BAGI Keuangan dan Pelunasan Pokok
Pengukuran Setelah
LESSEE
Pengakuan Awal Penyusutan

Nilai Residu

Opsi Pembelian

Penyajian &
MENU Pengungkapan
NEXT
UTAMA

Bab 20-1 5
6/21/2021

LESSEE
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Pengakuan Aset
dan Liabilitas

Lessee mengakui aset dan liabilitas di awal masa sewa sebesar nilai
terendah antara nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Nilai aset dan liabilitas diakui pada nilai
yang sama, kecuali terdapat uang muka atas sewa, maka liabilitas
diakui setelah dikurangi uang muka.

NEXT

Sewa Pembiayaan
LESSEE

Pengakuan Awal dan Pengukuran

Tingkat Diskonto

Nilai kini dari pembayaran sewa minimum dihitung menggunakan


tingkat bunga implisit. Jika lessee tidak mengetahui atau tidak
praktis menghitung bunga implisit, maka digunakan tingkat bunga
inkremental. Tingkat bunga implisit mengacu kepada tingkat bunga
yang digunakan oleh lessor dalam menghitung pembayaran sewa.
Sementara tingkat bunga inkremental adalah tingkat bunga yang
dikenakan kepada lessee atas sewa yang sejenis atau seandainya aset
dibeli dengan sumber pendanaan lain.

BACK NEXT

Bab 20-1 6
6/21/2021

LESSEE
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Nilai Residu

Aset sewaan biasanya memiliki nilai residu. Nilai residu tersebut ada
yang dijamin dan tidak dijamin. Jika nilai residu dijamin, maka nilai
tersebut termasuk dalam pembayaran sewa minimum, sehingga nilai
aset yang diakui dapat lebih besar dibanding yang tidak dijamin.
Apabila nilai residu dijamin oleh lessee dan pada akhir masa sewa nilai
wajar aset lebih rendah dari nilai residu yang dijamin, maka lessee
mengakui kerugian dan harus membayar kepada lessor sebesar selisih
nilai wajar atas nilai yang dijamin tersebut. Jika sebaliknya, maka
lessee dapat mengakui keuntungan apabila terdapat kesepakatan atas
pembagian keuntungan tersebut.

BACK NEXT

LESSEE
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Biaya Langsung
Awal

Biaya langsung awal adalah biaya-biaya inkremental yang dapat


diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan
sewa. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee dalam sewa
pembiayaan ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui
sebagai aset.

BACK NEXT

Bab 20-1 7
6/21/2021

LESSEE
Sewa Pembiayaan
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pemisahan antara Beban
Keuangan dan
Pelunasan Pokok

Lessee membayar sewa minimum secara periodik kepada lessor.


Jumlah pembayaran sewa tersebut ditentukan oleh lessor setelah
memperhitungkan imbal hasil (pendapatan bunga) bagi lessor. Oleh
karena itu, lessee harus memisahkan bagian beban bunga (beban
keuangan) dan pelunasan pokok atas pembayaran sewa minimum
pada setiap periode. Jika terdapat pembayaran lain berupa rental
kontingen, maka dibebankan pada periode terjadinya.

BACK NEXT

LESSEE
Sewa Pembiayaan
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Penyusutan

Dengan diakuinya aset sewaan oleh lessee, maka lessor juga akan
menghentikan pengakuan atas aset tersebut. Selanjutnya lessee
akan menyusutkan aset tersebut seperti halnya penyusutan pada
aset tetap yang diatur dalam PSAK 16 (Revisi 2011). Jika aset
tersebut beralih atau besar kemungkinan beralih (opsi pembelian)
kepada lessee di akhir masa sewa, maka disusutkan sepanjang
masa sewa atau umur manfaat, mana yang lebih pendek. Apabila
aset tidak beralih atau kecil kemungkinan beralih ke lessee di akhir
masa sewa, maka disusutkan sepanjang masa sewa.

BACK NEXT

Bab 20-1 8
6/21/2021

LESSEE
Sewa Pembiayaan
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Nilai Residu

Jika perjanjian sewa terdapat nilai residu yang dijamin, maka


beban penyusutan atas aset sewaan yang diakui lessee, setelah
memperhitungkan nilai residu yang dijamin tersebut. Sedangkan jika
nilai residu tidak dijamin, maka beban penyusutan atas aset
sewaan yang diakui lessee tidak memperhitungkan nilai residu yang
dijamin tersebut.

BACK CONTOH 20.2 CONTOH 20.3 NEXT

LESSEE
Sewa Pembiayaan
Opsi Pembelian

Lessor dapat memberikan opsi kepada lessee untuk membeli aset


sewaan pada harga yang relatif lebih rendah dari nilai wajar pada
akhir masa sewa. Jika terdapat opsi pembelian, maka perlakuan
akuntansinya sama dengan nilai residu yang dijamin. Nilai opsi
pembelian akan diperhitungkan oleh lessee seperti halnya nilai
residu yang dijamin dalam nilai kini pembayaran minimum.
Perbedaan perlakuan akuntansi antara opsi pembelian dan nilai
residu yang dijamin hanya pada perhitungan penyusutan aset, yaitu
pada opsi pembelian aset sewaan disusutkan
selama umur manfaat.

BACK NEXT

Bab 20-1 9
6/21/2021

LESSEE
Sewa Pembiayaan
Penyajian dan Pengungkapan

Pada sewa pembiayaan, lessee mengakui aset dan liabilitas sewaan


dalam Laporan Posisi Keuangan. Aset sewaan juga harus
dianalisis terhadap kemungkinan penurunan nilai seperti yang
diatur dalam PSAK 48 (Revisi 2010) Penurunan Nilai Aset. Liabilitas
sewaan disajikan terpisah menurut jatuh temponya. Jika lessee
adalah lembaga keuangan, maka Laporan Posisi Keuangan tidak
dipisahkan antara lancar dan tidak lancar (unclassified). Sedangkan
lessee mengakui beban penyusutan dan beban bunga dalam
Laporan Laba Rugi, kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam
jumlah tercatat aset lainnya.

BACK

SEWA OPERASI─LESSEE

Pengakuan Beban
Pengakuan
dan Pengukuran
Pengukuran Beban
SEWA
OPERASI
BAGI
LESSEE
Opsi Pembelian

Penyajian &
Pengungkapan

MENU
NEXT
UTAMA

Bab 20-1 10
6/21/2021

LESSEE
Sewa Operasi
Pengakuan dan Pengukuran

Pengakuan Beban

Perlakuan akuntansi untuk sewa operasi sangat sederhana karena


lessee hanya perlu mengakui beban atas pembayaran sewa dengan
dasar garis lurus selama masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis
lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset
yang dinikmati pengguna.

NEXT

LESSEE
Sewa Operasi
Pengakuan dan Pengukuran

Pengukuran Beban

Nilai beban sewa diukur berdasarkan jumlah pembayaran sewa yang


dilakukan oleh lessee. Namun, terkadang lessee mendapatkan insentif
tertentu dari lessor agar bersedia melaksanakan perjanjian sewa.
Insentif dapat berupa pembayaran tunai di muka kepada lessee atau
potongan pembayaran sewa. Jika lessee mendapatkan insentif seperti
itu, maka lessee mengakui manfaat agregat dari insentif sebagai
pengurang beban rental selama masa sewa, seperti yang diatur dalam
ISAK 23: Sewa Operasi-Insentif.

BACK CONTOH 20.4 NEXT

Bab 20-1 11
6/21/2021

LESSEE
Sewa Operasi
Penyajian dan Pengungkapan

Lessee mengakui beban sewa dalam Laporan Laba Rugi, kecuali jika
beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lainnya.
Misalnya, jika aset sewaan digunakan dalam kegiatan administrasi
dan pemasaran, maka beban sewa disajikan dalam kelompok
beban operasi pada Laporan Laba Rugi. Namun jika digunakan
dalam proses produksi, maka beban sewa dimasukkan dalam nilai
perolehan persediaan.

BACK

SEWA PEMBIAYAAN─LESSOR
Pengakuan Piutang

Pengakuan Awal Tingkat Diskonto


dan Pengukuran
Nilai Residu

Biaya Langsung Awal


SEWA
PEMBIAYAAN Pemisahan antara Pendapatan
Pengukuran Setelah
BAGI Sewa dan Pelunasan Pokok
Pengakuan Awal
LESSOR

Opsi Pembelian

Penyajian &
Pengungkapan
MENU
NEXT
UTAMA

Bab 20-1 12
6/21/2021

LESSOR
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Pengakuan Piutang

Pada awal masa sewa, lessor mengakui piutang sewa sebesar nilai
investasi bersih, yaitu investasi kotor yang didiskontokan dengan
tingkat bunga implisit. Jadi, nilai piutang (investasi bersih) yang
diakui lessor pada awal masa sewa adalah sebesar nilai kini dari
jumlah pembayaran sewa minimum yang akan diterima ditambah
nilai residu (jika ada). Lessee juga menghentikan pengakuan aset
sewaan karena semua risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset telah dialihkan kepada lessee.

NEXT

LESSOR
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Tingkat Diskonto

Nilai kini investasi kotor (investasi bersih) dihitung menggunakan


tingkat bunga implisit. Pembayaran sewa juga dihitung dan
ditentukan oleh lessor menggunakan tingkat bunga implisit, maka
tidak ada alasan bagi lessor untuk menghitung nilai kini investasi
kotor menggunakan tingkat bunga lain.

BACK NEXT

Bab 20-1 13
6/21/2021

LESSOR
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Nilai Residu

Jika aset yang disewakan memiliki nilai residu, maka


diperhitungkan dalam nilai investasi kotor terlepas apakah nilai
residu dijamin atau tidak. Perlakuan ini berbeda dengan lessee yang
hanya memperhitungkan nilai residu yang dijamin dalam
pembayaran sewa minimum.

BACK NEXT

LESSOR
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Biaya Langsung
Awal

Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessor dalam sewa


pembiayaan ditambahkan ke dalam nilai investasi bersih. Hal ini
dapat membutuhkan penyesuaian pada tingkat bunga implisit
menjadi lebih rendah sehingga pendapatan bunga yang diakui lessor
menjadi lebih rendah.

BACK

Bab 20-1 14
6/21/2021

LESSOR
Sewa Pembiayaan
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pemisahan antara Pendapatan


Sewa dan Pelunasan Pokok

Pembayaran sewa yang dihitung oleh lessor setelah


memperhitungkan penghasilan pembiayaan bagi lessor. Oleh karena
itu, lessor harus memisahkan antara bagian pendapatan sewa
(bunga) dan pelunasan pokok atas pembayaran sewa minimum
pada setiap periode. Pengakuan pendapatan sewa didasarkan pada
suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian
periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam sewa
pembiayaan.

BACK CONTOH 20.5 CONTOH 20.6 NEXT

LESSOR
Sewa Pembiayaan
Penyajian dan Pengungkapan

Lessor mengakui piutang dan menghentikan pengakuan aset dalam


Laporan Posisi Keuangan. Piutang tersebut disajikan dalam
kelompok piutang pembiayaan dan harus dianalisis terhadap
kemungkinan penurunan nilai seperti yang diatur dalam PSAK 55
(Revisi 2011) Instrumen Keuangan-Pengakuan dan Pengukuran.
Selain itu, lessor mengakui pendapatan sewa dalam Laporan Laba
Rugi, kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat
aset lainnya.

BACK

Bab 20-1 15
6/21/2021

SEWA OPERASI─LESSOR
Pengakuan Pendapatan

Pengakuan
Pengukuran Pendapatan
dan Pengukuran

Biaya Langsung Awal


SEWA
OPERASI
BAGI LESSOR

Opsi Pembelian

Penyajian &
Pengungkapan

MENU
NEXT
UTAMA

LESSOR
Sewa Operasi
Pengakuan dan Pengukuran

Pengakuan Pendapatan

Perlakuan akuntansi untuk sewa operasi bagi lessor juga sederhana


karena lessor hanya perlu mengakui pendapatan atas pembayaran
sewa yang diterima.

NEXT

Bab 20-1 16
6/21/2021

LESSOR
Sewa Operasi
Pengakuan dan Pengukuran

Pengukuran Pendapatan

Nilai pendapatan sewa diukur berdasarkan jumlah pembayaran


sewa yang diterima dari lessee. Namun, terkadang lessor
memberikan insentif tertentu agar lessee bersedia melaksanakan
perjanjian sewa. Insentif dapat berupa pembayaran tunai di muka
kepada lessee atau potongan pembayaran sewa. Sejalan dengan
perlakuannya terhadap lessee, maka lessor mengakui biaya
agregat dari insentif sebagai pengurang penghasilan rental selama
masa sewa, seperti yang diatur dalam ISAK 23.

BACK NEXT

LESSOR
Sewa Operasi
Pengakuan dan Pengukuran

Biaya Langsung Awal

Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessor dalam sewa operasi


diakui sebagai aset sewaan dan dibebankan selama masa sewa
dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa.

BACK NEXT

Bab 20-1 17
6/21/2021

LESSOR
Sewa Operasi
Penyajian dan Pengungkapan

Lessor mengakui pendapatan sewa dalam Laporan Laba Rugi.


Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan
dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar
sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu atas manfaat
penggunaan aset sewaan yang menurun.

BACK

SEWA─LESSOR PABRIKAN/DILER
Pengakuan Piutang dan Pendapatan
Pengakuan Awal
dan Pengukuran Tingkat Diskonto

SEWA Nilai Residu


PEMBIAYAAN
BAGI LESSOR Biaya Langsung Awal
PABRIKAN/DILER

Pengukuran Setelah
Pengakuan Awal

Penyajian &
Pengungkapan

MENU
NEXT
UTAMA

Bab 20-1 18
6/21/2021

LESSOR P/D
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Pengakuan Piutang
dan Pendapatan

Pada awal masa sewa, lessor mengakui piutang sewa sebesar nilai
investasi bersih, seperti halnya sewa pembiayaan pada umumnya.
Lessor juga menghentikan pengakuan aset sewaan sebesar biaya
perolehannya. Lessor pabrikan atau dealer juga mengakui pendapatan
penjualan pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset atau sebesar
nilai kini dari pembayaran sewa minimum, mana yang lebih rendah.

NEXT

LESSOR P/D
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Tingkat Diskonto

Nilai kini dari pembayaran sewa minimum dihitung pada tingkat


bunga pasar. Jika tingkat bunga ditentukan secara artifisial terlalu
rendah, laba penjualan dibatasi sebesar laba apabila menggunakan
tingkat bunga pasar.

BACK NEXT

Bab 20-1 19
6/21/2021

LESSOR P/D
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Nilai Residu

Jika aset yang disewakan memiliki nilai residu, maka diperhitungkan


dalam nilai investasi kotor terlepas apakah nilai residu dijamin atau
tidak. Perlakuan ini sama dengan pada lessor dengan sewa
pembiayaan biasa pada pembahasan sebelumnya.

BACK NEXT

LESSOR P/D
Sewa Pembiayaan
Pengakuan Awal dan Pengukuran

Biaya Langsung Awal

Biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh lessor pabrikan atau


dealer sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa diakui
sebagai beban ketika laba penjualan diakui.

BACK NEXT

Bab 20-1 20
6/21/2021

LESSOR P/D
Sewa Pembiayaan
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran setelah pengakuan awal untuk sewa pembiayaan bagi


lessor pabrikan atau dealer sama dengan sewa pembiayaan pada
umumnya, yaitu lessor harus memisahkan antara bagian
pendapatan sewa (bunga) dan pelunasan pokok atas pembayaran
sewa minimum pada setiap periode. Pengakuan pendapatan bunga
didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat
pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor
dalam sewa pembiayaan.

BACK CONTOH 20.7 NEXT

LESSOR P/D
Sewa Pembiayaan
Penyajian dan Pengungkapan

Penyajian dan pengungkapan pada sewa pembiayaan bagi lessor


pabrikan atau dealer sama dengan dan sewa pembiayaan biasa,
seperti pada pembahasan sebelumnya.

BACK

Bab 20-1 21
6/21/2021

TRANSAKSI JUAL & SEWA-BALIK

(1) Menjual Aset

Lessee Lessor

(2) Menyewakan Aset


SEWA PEMBIAYAAN

SEWA OPERASI

MENU
UTAMA

Transaksi Jual & Sewa-Balik

Lessee
PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
Lessor

SEWA
PEMBIAYAAN

PENYAJIAN &
PENGUNGKAPAN

BACK

Bab 20-1 22
6/21/2021

Transaksi Jual & Sewa-Balik


SEWA PEMBIAYAAN

Pengakuan dan Pengukuran

Lessee Lessor

Selisih lebih hasil penjualan


Pengakuan piutang sewa
dari jumlah tercatat tidak dapat
pembiayaan, yaitu sebesar nilai
diakui segera sebagai
wajar aset. Nilai wajar aset
pendapatan oleh lessee, tetapi
adalah sebesar harga jual dari
ditangguhkan dan diamortisasi
lessee kepada lessor. Nilai
selama masa sewa. Pengakuan
wajar tersebut juga digunakan
aset sewaan dan liabilitas
sebagai dasar penentuan nilai
kembali mengacu pada
pembayaran sewa oleh lessee.
ketentuan sewa pembiayaan.

CONTOH 20.8 NEXT

Transaksi Jual & Sewa-Balik


SEWA PEMBIAYAAN

Penyajian dan Pengungkapan

Penyajian aset dan liabilitas serta pendapatan dan beban mengacu


pada ketentuan pada sewa pembiayaan. Pendapatan tangguhan
yang diakui lessee disajikan sebagai liabilitas pada Laporan Posisi
Keuangan. Pengungkapan yang dipersyaratkan untuk lessee dan
lessor berlaku sama untuk transaksi jual dan sewa-balik.
Pengungkapan khusus diperlukan untuk pengaturan sewa yang
material dan tidak biasa dari perjanjian atau persyaratan transaksi
jual dan sewa-balik.

BACK

Bab 20-1 23
6/21/2021

Transaksi Jual & Sewa-Balik

Lessee
PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
Lessor

SEWA
OPERASI

PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN

BACK

SEWA OPERASI
Transaksi Jual & Sewa-Balik

Pengakuan dan Pengukuran

Lessee Lessor

1. Jika aset dijual pada nilai wajarnya, maka


laba atau rugi diakui segera; Pengakuan
2. Jika harga jual di bawah nilai wajarnya, pendapatan sewa
maka laba atau rugi diakui segera; operasi bagi lessor
3. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih (pembeli) juga
lebihnya ditangguhkan dan diamortisasi mengacu kepada
selama periode penggunaan aset; ketentuan dalam
4. Jika nilai wajar aset lebih rendah daripada sewa operasi pada
jumlah tercatatnya, rugi sebesar selisih pembahasan
antara jumlah tercatat dan nilai wajar sebelumnya.
diakui segera.

NEXT

Bab 20-1 24
6/21/2021

Transaksi Jual & Sewa-Balik


SEWA PEMBIAYAAN

Pengakuan Keuntungan atau Kerugian bagi Lessee


dalam Transaksi Jual dan Sewa-Balik: Sewa Operasi

BACK

Transaksi Jual & Sewa-Balik


SEWA PEMBIAYAAN

Penyajian dan Pengungkapan

Penyajian aset dan liabilitas serta pendapatan dan beban pada


transaksi jual dan sewa-balik ini mengacu pada ketentuan pada
sewa operasi, kecuali untuk laba tangguhan yang diakui lessee
disajikan sebagai liabilitas pada Laporan Posisi Keuangan.
Pengungkapan yang dipersyaratkan untuk lessee dan lessor
berlaku sama untuk transaksi jual dan sewa-balik. Pengungkapan
khusus diperlukan untuk pengaturan sewa yang material dan tidak
biasa dari perjanjian atau persyaratan transaksi jual dan
sewa-balik.

Bab 20-1 25
6/21/2021

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Pada sewa pembiayaan, Lessee mengakui aset sekaligus liabilitas
sewa sehingga berdampak terhadap komposisi di Laporan Posisi
Keuangan.
Pada sewa operasi, lessee tidak mengakui aset maupun liabilitas
sewa di Laporan Posisi Keuangan. Lessee hanya mengakui beban
atas pembayaran sewa. Istilah ini disebut juga sebagai off-balance
sheet financing.
Pada sewa pembiayaan, sekalipun aset bertambah, namun liabilitas
juga bertambah dengan porsi yang lebih besar pada liabilitas jangka
panjang. Penambahan liabilitas ini akan berdampak negatif terhadap
rasio-rasio keuangan, seperti Debt to Equity Ratio dan Return on
Asset. Hal inilah yang menyebabkan banyak perusahaan menghindari
untuk mengakui suatu sewa sebagai sewa pembiayaan.
Diperlukan analisis yang memadai dalam menentukan klasifikasi
suatu sewa agar penyajian di Laporan Keuangan mencerminkan
substansi transaksinya.

MENU
UTAMA

IKHTISAR PEMBELAJARAN
Berdasarkan perlakuan akuntansinya, sewa dapat dikategorikan
1 menjadi sewa operasi dan sewa pembiayaan.

Pada sewa pembiayaan, terjadi pengalihan secara substansial seluruh


risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset, terlepas
12 apakah hak milik pada akhirnya dapat dialihkan atau tidak.

Substansi dari perjanjian tidak selalu sama dengan apa yang tertera
13 dalam kontrak, namun harus dianalisis lebih dalam. Suatu transaksi
dapat saja berbentuk sebuah jual-beli, namun substansinya adalah
sewa.

Pada sewa pembiayaan, lessee mengakui aset dan liabilitas di awal masa
sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset sewaan atau sebesar
14 nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Lessee juga menyusutkan
aset yang diakui dalam sewa pembiayaan menurut ketentuan dalam
PSAK 16 (Revisi 2011).

MENU
NEXT
UTAMA

Bab 20-1 26
6/21/2021

Ikhtisar Pembelajaran
Pada sewa pembiayaan, jika nilai residu dijamin, maka nilai tersebut
15 termasuk dalam pembayaran sewa minimum bagi lessee, dan
sebaliknya. Jika terdapat opsi pembelian, maka perlakuan akuntansinya
sama dengan nilai residu yang dijamin.

Perlakuan akuntansi untuk sewa operasi sangat sederhana karena


lessee atau lessor hanya perlu mengakui beban atau pendapatan atas
16 pembayaran sewa dengan dasar garis lurus selama masa sewa kecuali
terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola
waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.

Dalam sewa pembiayaan, pada awal masa sewa lessor mengakui piutang
17 sewa dan menghentikan pengakuan aset sewaan.

Jika aset yang disewakan memiliki nilai residu, maka lessor


18 memperhitungkan nilai residu tersebut dalam nilai investasi kotor
terlepas apakah nilai residu dijamin atau tidak.

BACK NEXT

Ikhtisar Pembelajaran

Sewa pembiayaan atas aset oleh lessor pabrikan atau diler memberikan
19 dua jenis penghasilan, yaitu pendapatan penjualan dan pendapatan
sewa pembiayaan.

Pada transaksi jual dan sewa-balik, pembayaran sewa dan harga jual
1
10 biasanya saling terkait karena keduanya dinegosiasikan dalam satu
paket.

BACK

Bab 20-1 27
6/21/2021

CONTOH 20.1
Sewa Pembiayaan tanpa Nilai Residu
PT A mengadakan kontrak pembelian BBM yang
dihasilkan oleh kilang milik PT B. Kilang tersebut
dibangun oleh PT B khusus untuk menghasilkan
BBM dalam rangka kontrak dengan PT A. Harga
pembelian BBM yang dibayar oleh PT A jauh di atas
harga pasar yang berlaku. PT B harus memenuhi
permintaan BBM dari PT A dan tidak boleh memasok
BBM tersebut dari kilang lain selain kilang yang
dimaksud dalam kontrak. PT B juga tidak dapat
menjual BBM dari kilang tersebut kepada pihak lain.
Pada akhir tahun ke-20, kilang akan diserahkan
kepada PT A.

PENYELESAIAN
BACK

Penyelesaian
CONTOH 20.1

Sepintas, perjanjian pada Contoh 20.1 adalah kontrak jual-beli biasa.


Menurut ISAK 8, perjanjian tersebut sebenarnya mengandung sewa,
karena:
Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
atau aset-aset tertentu. PT B hanya bisa memasok BBM dari
kilang tertentu yang dimaksudkan dalam kontrak dan tidak
menggunakan kilang (aset) lain.

Perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan


aset tertentu. Pada dasarnya, PT A memiliki hak menggunakan
kilan (aset) tersebut walaupun dioperasikan oleh PT B selama
masa kontrak, karena PT A memiliki kendali atas pengoperasian
kilang dalam bentuk menentukan jumlah produksi.
Pengendalian juga terjadi ketika PT B tidak diperkenankan
menjual BBM dari kilang tersebut kepada pihak lain.

Bab 20-1 28
6/21/2021

CONTOH 20.2
Sewa Pembiayaan tanpa Nilai Residu
Pada 1 Januari 2015, PT Lessee menandatangani kontrak
sewa sebuah mesin selama 4 tahun dengan PT Lessor. Nilai
wajar mesin saat awal sewa sebesar Rp150.000.000, tanpa
nilai residu. PT Lessee mulai menggunakan mesin tersebut
pada tanggal 2 Januari 2015. Pada akhir masa sewa, mesin
dikembalikan ke PT Lessor yaitu tanggal 31 Desember 2018.
PT Lessor menetapkan pembayaran sewa dilakukan secara
tahunan tiap awal periode mulai 2 Januari 2015 sebesar
Rp41.933.445. PT Lessee membayar biaya langsung awal
sebesar Rp10.000.000 di luar pembayaran sewa. Tingkat
bunga implisit yang ditetapkan PT Lessor sebesar 8%
(diketahui oleh PT Lessee) sedangkan tingkat bunga
inkremental bagi PT Lessee adalah sebesar 10%. Umur
ekonomik mesin diestimasikan 5 tahun. Metode penyusutan
yang digunakan kedua perusahaan adalah garis lurus.

PENYELESAIAN
BACK

Penyelesaian
CONTOH 20.2

1. Aset dikembalikan ke PT Lessor pada akhir masa sewa.


2. Tidak ada opsi untuk membeli aset yang ditawarkan kepada PT Lessee
dalam perjanjian sewa.
3. Masa sewa (4 tahun) meliputi sebagian besar umur ekonomis aset
sewaan (5 tahun).
4. Nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial
mendekati nilai wajar aset sewaan. Berikut perhitungannya.

5. Aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat


menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material. Kriteria ini
tidak terpenuhi karena tidak terdapat informasi terkait.
Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan
bahwa jenis sewa adalah sewa pembiayaan.
NEXT

Bab 20-1 29
6/21/2021

Penyelesaian
CONTOH 20.2

Tabel Amortisasi bagi Lessee


Tanggal Penerimaan Pendapatan Pengurangan Piutang
Sewa Bunga (8%) Pokok Piutang Sewa
2/1/15 150.000.000

2/1/15 41.933.445 ‒ 41.933.445 108.066.555

2/1/16 41.933.445 8.645.324 33.288.121 74.778.434

2/1/17 41.933.445 5.982.275 35.951.170 38.827.264

2/1/18 41.933.445 3.106.181 38.827.264 0

2 Januari 2015 Aset Sewa Pembiayaan Rp160.000.000


Liabilitas Sewa Pembiayaan Rp150.000.000
Kas Rp 10.000.000

BACK NEXT

Penyelesaian
CONTOH 20.2

Jurnal
2 Januari 2015 Liabilitas Sewa Pembiayaan Rp41.933.445
Kas Rp41.933.445

31 Januari 2015 Beban Penyusutan Rp40.000.000


Akumulasi Penyusutan Rp40.000.000

31 Januari 2015 Beban Penyusutan Rp8.645.324


Utang Bunga Rp8.645.324
2 Januari 2016 Aset Sewa Pembiayaan Rp33.288.121
Utang Bunga Rp 8.645.324
Kas Rp41.933.445

31 Januari 2018 Akumulasi Penyusutan Rp160.000.000


Aset Sewa Pembiayaan Rp160.000.000

BACK

Bab 20-1 30
6/21/2021

CONTOH 20.3

Sewa Pembiayaan dengan Nilai Residu


Pada 1 Januari 2015, PT Lessee menandatangani kontrak
sewa sebuah mesin selama 4 tahun dengan PT Lessor. Nilai
wajar mesin saat awal sewa sebesar Rp150.000.000, dengan
nilai residu Rp30.000.000. PT Lessee mulai menggunakan
mesin tersebut pada 2 Januari 2015. Pada akhir masa
sewa, mesin dikembalikan ke PT Lessor yaitu 31 Desember
2018. PT Lessor menetapkan pembayaran sewa dilakukan
secara tahunan tiap awal periode mulai 2 Januari 2015
sebesar Rp35.768.978. Tingkat bunga implisit yang
ditetapkan PT Lessor sebesar 8% (diketahui oleh PT Lessee)
sedangkan tingkat bunga inkremental bagi PT Lessee adalah
10%. Umur ekonomis mesin diestimasikan 5 tahun. Metode
penyusutan yang digunakan kedua perusahaan adalah
garis lurus.

PENYELESAIAN
BACK

Penyelesaian
CONTOH 20.3

1. Aset dikembalikan ke PT Lessor pada akhir masa sewa.


2. Tidak ada opsi untuk membeli aset yang ditawarkan kepada PT Lessee
dalam perjanjian sewa.
3. Masa sewa (4 tahun) meliputi sebagian besar umur ekonomis aset
sewaan (5 tahun).
4. Nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial
mendekati nilai wajar aset sewaan.
5. Aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material. Kriteria ini
tidak terpenuhi karena tidak terdapat informasi terkait.

Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan


bahwa jenis sewa adalah sewa pembiayaan.

NEXT

Bab 20-1 31
6/21/2021

Penyelesaian
CONTOH 20.3

Nilai Residu Dijamin oleh PT Lessee


Pembayaran sewa Rp 35.768.978
Faktor nilai kini anuitas due of l (n = 4, i = 8%) 3,5770969 
Nilai kini pembayaran sewa Rp127.949.104
Nilai residu yang dijamin Rp 30.000.000
Faktor nilai kini (n = 4, i = 8%) 0,7350298 
Nilai kini residu dijamin Rp 22.050.896
Jumlah nilai kini pembayaran sewa minimum Rp150.000.000
Nilai Wajar Aset Rp150.000.000

BACK NEXT

Penyelesaian
CONTOH 20.3

Nilai Residu Tidak Dijamin oleh PT Lessee

Pembayaran sewa Rp 35.768.978


Faktor nilai kini anuitas due of l (n = 4, i = 8%) 3,5770969 
Nilai kini pembayaran sewa Rp127.949.104
Nilai residu yang dijamin Rp 00
Faktor nilai kini (n = 4, i = 8%) 0,7350298 
Nilai kini residu dijamin Rp 00
Jumlah nilai kini pembayaran sewa minimum Rp127.949.104
Nilai Wajar Aset Rp150.000.000

BACK NEXT

Bab 20-1 32
6/21/2021

Penyelesaian
CONTOH 20.3

Tabel Amortisasi bagi Lessee—Nilai Residu Dijamin


Tanggal Penerimaan Pendapatan Pengurangan Piutang
Sewa Bunga (8%) Pokok Sewa
Piutang
2/1/15 150.000.000

2/1/15 35.768.978 ‒ 35.768.978 114.231.022

2/1/16 35.768.978 9.138.482 26.630.497 87.600.525

2/1/17 35.768.978 7.008.042 28.760.936 58.839.589

2/1/18 35.768.978 4.707.167 31.061.811 27.777.778

31/12/18 30.000.000 2.222.222 27.777.778 0

BACK NEXT

Penyelesaian
CONTOH 20.3

Tabel Amortisasi bagi Lessee—Nilai Residu Tidak Dijamin


Tanggal Penerimaan Pendapatan Pengurangan Piutang
Sewa Bunga (8%) Pokok Sewa
Piutang
2/1/15 127.949.104

2/1/15 35.768.978 ‒ 35.768.978 92.180.126

2/1/16 35.768.978 7.374.410 28.394.568 63.785.558

2/1/17 35.768.978 5.102.845 30.666.134 33.119.484

2/1/18 35.768.978 2.649.554 33.119.424 0

31/12/18 ‒ ‒ ‒ ‒

BACK NEXT

Bab 20-1 33
6/21/2021

Penyelesaian
CONTOH 20.3
Perbandingan Jurnal bagi Lessee antara Nilai Residu Dijamin
dan Tidak Dijamin

NEXT

Penyelesaian
CONTOH 20.3
Jurnal pada Tabel Perbandingan Jurnal bagi Lessee
antara Nilai Residu Dijamin dan Tidak Dijamin
mengasumsikan nilai wajar aset pada akhir masa sewa
sama dengan nilai residu yang dijamin, yaitu Rp
30.000.000. Jika nilai wajar aset pada akhir masa sewa
hanya Rp20.000.000, maka PT Lessee harus membayar
sejumlah Rp10.000.000 pada saat mengembalikan aset
tersebut, dengan jurnal sebagai berikut.
31 Desember 2018 Liabilitas Sewa Pembiayaan 27.777.778
Beban Bunga 2.222.222
Kerugian 10.000.000
Akumulasi Penyusutan 120.000.000
Aset Sewa Pembiayaan 150.000.000
Kas 10.000.000

BACK

Bab 20-1 34
6/21/2021

CONTOH 20.4

Sewa Operasi—Insentif
Pada awal 2015, PT Lessee menyewa gedung selama 4
tahun kepada PT Lessor dengan pembayaran sewa
Rp10.000.000 per bulan. Sewa diklasifikasikan sebagai
sewa operasi. PT Lessor membebaskan PT Lessee atas
pembayaran sewa selama 6 bulan pertama, sehingga PT
Lessee mengakui dan membayar beban sewa pada 2015
sebesar Rp60.000.000 sekalipun gedung telah digunakan
selama 1 tahun.

PENYELESAIAN
BACK

Penyelesaian
CONTOH 20.4

Sewa Operasi—Insentif
Berdasarkan ISAK 23, PT Lessee seharusnya mengakui beban sewa
tahun 2015 sebesar Rp105.000.000 dengan perhitungan sebagai
berikut.

Jumlah pembayaran sewa keseluruhan (Rp10.000.000  42 bulan) Rp420.000.000


Periode sewa sesuai perjanjian 48 bulan
Beban sewa per bulan (Rp420.000.000/48 bulan) Rp 8.750.000
Beban sewa per tahun berdasarkan ISAK 23 Rp105.000.000
(Rp8.750.000  12 bulan)

Berdasarkan perhitungan tersebut, beban sewa tahun tahun 2015


menjadi lebih tinggi, tetapi pada tahun-tahun selanjutnya menjadi
lebih rendah.

Bab 20-1 35
6/21/2021

CONTOH 20.5
Sewa Pembiayaan tanpa Nilai Residu
Pada 1 Januari 2015, PT Lessee menandatangani kontrak
sewa sebuah mesin selama 4 tahun dengan PT Lessor. Nilai
wajar mesin saat awal sewa sebesar Rp150.000.000, tanpa
nilai residu. PT Lessee mulai menggunakan mesin tersebut
pada tanggal 2 Januari 2015. Pada akhir masa sewa, mesin
dikembalikan ke PT Lessor yaitu tanggal 31 Desember 2018.
PT Lessor menetapkan pembayaran sewa dilakukan secara
tahunan tiap awal periode mulai 2 Januari 2015 sebesar
Rp41.933.445. PT Lessee membayar biaya langsung awal
sebesar Rp10.000.000 di luar pembayaran sewa. Tingkat
bunga implisit yang ditetapkan PT Lessor sebesar 8%
(diketahui oleh PT Lessee) sedangkan tingkat bunga
inkremental bagi PT Lessee adalah sebesar 10%. Umur
ekonomik mesin diestimasikan 5 tahun. Metode penyusutan
yang digunakan kedua perusahaan adalah garis lurus.

CONTOH 20.7 PENYELESAIAN


BACK

Penyelesaian
CONTOH 20.5

Nilai wajar aset sewaan Rp 150.000.000


Nilai kini atas nilai residu 0
Jumlah yang akan diperoleh kembali melalui pembayaran sewa Rp150.000.000
Faktor nilai kini anuitas due of l (n = 4, i = 8%) 3,5770969
Nilai pembayaran sewa tahunan (Rp150.000.000/3,5770969) Rp41.933.445

2 Januari 2015 Piutang Sewa Pembiayaan Rp150.000.000


Aset Rp150.000.000

NEXT

Bab 20-1 36
6/21/2021

Penyelesaian
CONTOH 20.5

Tabel Amortisasi bagi Lessor


Tanggal Penerimaan Pendapatan Pengurangan Piutang
Sewa Bunga (8%) Pokok Sewa
Piutang
2/1/15 150.000.000

2/1/15 41.933.445 ‒ 41.933.445 108.066.555

2/1/16 41.933.445 8.645.324 33.288.121 74.778.434

2/1/17 41.933.445 5.982.275 35.951.170 38.827.264

2/1/18 41.933.445 3.106.181 38.827.264 0

BACK NEXT

Penyelesaian
CONTOH 20.2

Jurnal
2 Januari 2015 Kas Rp41.933.445
Piutang Sewa Pembiayaan Rp41.933.445

31 Januari 2015 Piutang Bunga Rp8.645.324


Pendapatan Sewa Pembiayaan Rp8.645.324

31 Januari 2015 Kas Rp41.933.445


Piutang Sewa Pembiayaan Rp33.288.121
Piutang Bunga Rp 8.645.324

BACK

Bab 20-1 37
6/21/2021

CONTOH 20.6
Sewa Pembiayaan dengan Nilai Residu
Pada 1 Januari 2015, PT Lessee menandatangani kontrak
sewa sebuah mesin selama 4 tahun dengan PT Lessor. Nilai
wajar mesin saat awal sewa sebesar Rp150.000.000, dengan
nilai residu Rp30.000.000. PT Lessee mulai menggunakan
mesin tersebut pada 2 Januari 2015. Pada akhir masa
sewa, mesin dikembalikan ke PT Lessor yaitu 31 Desember
2018. PT Lessor menetapkan pembayaran sewa dilakukan
secara tahunan tiap awal periode mulai 2 Januari 2015
sebesar Rp35.768.978. Tingkat bunga implisit yang
ditetapkan PT Lessor sebesar 8% (diketahui oleh PT Lessee)
sedangkan tingkat bunga inkremental bagi PT Lessee adalah
10%. Umur ekonomis mesin diestimasikan 5 tahun. Metode
penyusutan yang digunakan kedua perusahaan adalah
garis lurus.

BACK CONTOH 20.7 PENYELESAIAN

Penyelesaian
CONTOH 20.6

Sewa Pembiayaan bagi Lessor dengan Nilai Residu


Nilai wajar aset sewaan Rp150.000.000
Nilai kini atas nilai residu (Rp30.000.000  0,73502985) 22.050.895 –
Jumlah yang akan diperoleh kembali melalui pembayaran sewa Rp127.949.104
Faktor nilai kini anuitas due of l (n = 4, i = 8%) 3,5770969 
Nilai pembayaran sewa tahunan (Rp127.949.104/3,5770969) Rp35.768.978

NEXT

Bab 20-1 38
6/21/2021

Penyelesaian
CONTOH 20.6

Tabel Amortisasi bagi Lessor—Nilai Residu


Dijamin dan Tidak Dijamin

Tanggal Penerimaan Pendapatan Pengurangan Piutang


Sewa Bunga (8%) Pokok Sewa
Piutang
2/1/15 150.000.000

2/1/15 35.768.978 ‒ 35.768.978 114.231.022

2/1/16 35.768.978 9.138.482 26.630.497 87.600.525

2/1/17 35.768.978 7.008.042 28.760.936 58.839.589

2/1/18 35.768.978 4.707.167 31.061.811 27.777.778

31/12/18 30.000.000 2.222.222 27.777.778 0

BACK NEXT

Penyelesaian
CONTOH 20.6

Pada akhir masa sewa, PT Lessee mengembalikan aset


sewaan kepada PT Lessor. Jika nilai residu dijamin, dan
nilai wajar aset pada akhir masa sewa hanya
Rp20.000.000, maka PT Lessor menerima pembayaran
sejumlah Rp10.000.000 dari PT Lessee. PT Lessor akan
mencatat jurnal sebagai berikut.

31 Desember 2018 Kas 27.777.778


Aset 2.222.222
Piutang Sewa Pembiayaan 150.000.000
Pendapatan Sewa Pembiayaan 10.000.000

BACK

Bab 20-1 39
6/21/2021

CONTOH 20.7

Mengacu pada contoh 2.5 dan 2.6


Sewa pembiayaan bagi Lessor Tanpa Nilai Residu dan
Sewa Pembiayaan bagi Lessor dengan Nilai Residu

CONTOH 20.5 CONTOH 20.6

PENYELESAIAN
BACK

Penyelesaian
CONTOH 20.7

Biaya perolehan aset bagi PT Lessor adalah Rp100.000.000.


Tabel Perhitungan Sewa bagi Lessor Pabrikan atau Diler
Akun Nilai Residu

Dijamin Tidak Dijamin

Piutang Sewa Pembiayaan 150.000.000 150.000.000

Pendapatan Penjualan 150.000.000 127.949.104

Biaya Penjualan 100.000.000 77.949.102

Laba Penjualan 50.000.000 50.000.000

Perhitungan nilai piutang sewa sama dengan perhitungan


Lessor pada umumnya, yaitu tidak ada perbedaan antara nilai
residu dijamin atau tidak dijamin.

NEXT

Bab 20-1 40
6/21/2021

CONTOH 20.7
Penyelesaian
Perbandingan Jurnal bagi Lessor Pabrikan/Diler
antara Nilai Residu Dijamin dan Tidak Dijamin

BACK

CONTOH 20.8

Transaksi Jual dan Sewa-Balik


Mengacu pada Contoh 20.2 dan 20.4. Sebelum menyewa
aset dari PT Lessor, PT Lessee memiliki aset sewaan
tersebut dengan biaya perolehan Rp100.000.000 dan
kemudian menjualnya kepada PT Lessor seharga
Rp150.000.000. PT Lessor akan mengakui nilai wajar aset
tersebut sebesar Rp150.000.000 dan kemudian digunakan
sebagai dasar perhitungan pembayaran sewa kepada PT
Lessee. Diasumsikan tidak ada biaya langsung awal untuk
kedua pihak.

PENYELESAIAN
BACK

Bab 20-1 41
6/21/2021

Penyelesaian
CONTOH 20.8

Ikhtisar Jurnal Lessee dan Lessor pada Transaksi Jual dan Sewa-Balik

Terima Kasih

MENU
UTAMA

Bab 20-1 42

Anda mungkin juga menyukai