Anda di halaman 1dari 4

Golongan dan Tingkatan dalam Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka adalah organisasi kepanduan yang memiliki tujuan untuk membentuk
karakter, kepemimpinan, dan keterampilan anggota Pramuka. Salah satu aspek penting dalam
Gerakan Pramuka adalah sistem golongan dan tingkatan yang memberikan penghargaan dan
pengakuan kepada anggota Pramuka yang telah mencapai prestasi tertentu. Sistem ini
bertujuan untuk membangun semangat kompetisi sehat para anggota Pramuka. Dalam artikel
ini, kita akan menjelajahi golongan dan tingkatan dalam Gerakan Pramuka secara lebih
mendalam.

Golongan dalam Gerakan Pramuka terdiri dari tiga tingkatan, yaitu Siaga, Penggalang, dan
Penegak. Setiap tingkatan memiliki ciri khas dan tugas yang berbeda sesuai dengan
perkembangan fisik, mental, dan emosional anggota Pramuka.

1. Pramuka Siaga

Pramuka Siaga merupakan tingkatan pertama dalam Gerakan Pramuka. Anggota dalam
tingkatan ini memiliki usia mulai dari 7-10 tahun. Tingkatan ini disebut Siaga, karena
namanya diambil dari istilah yang merujuk pada perjuangan bangsa Indonesia, ketika seluruh
rakyatnya menyiagakan diri untuk mencapai kemerdekaan dengan pembentukan organisasi
pada 1908 yang diberi nama Boedi Oetomo. Kegiatan yang dilakukan oleh golongan Siaga
meliputi permainan, kegiatan seni, dan kegiatan alam terbuka yang sederhana. Dalam
golongan Siaga, anggota Pramuka akan belajar tentang nilai-nilai dasar Pramuka, seperti
kejujuran, kerjasama, dan tanggung jawab. Mereka juga akan diperkenalkan dengan kegiatan-
kegiatan yang melibatkan alam, seperti berkemah dan menjelajahi lingkungan sekitar.

Satuan terkecil yang ada pada tingkatan Siaga disebut dengan nama Barung. Kumpulan dari
beberapa Barung tersebut kemudian diberi nama Perindukan. Satu Barung memiliki anggota
tingkatan Siaga sebanyak 5-10 orang yang terdiri atas pemimpin dan anggota. Pemimpin
Barung utama disebut dengan Sulung serta menjadi pemimpin perindukan. Tingkatan Siaga
ini juga terdiri dari tiga tingkatan yaitu, Mula, Bantu, dan Tata.

2. Pramuka Penggalang
Pramuka Penggalang memiliki anggota dengan rentang usia 11-15 tahun. Istilah Penggalang
merujuk pada penggalangan perjuangan rakyat Indonesia untuk mempersatukan diri supaya
mencapai kemerdekaan dalam peristiwa bersejarah yang bernama Sumpah Pemuda.

Satuan terkecil dalam tingkatan Pramuka Penggalang disebut dengan nama Regu. Satuan
beberapa Regu disebut dengan Pasukan. Satu Regu terdiri atas 5-10 anggota Pramuka
Penggalang. Setiap regu penggalang dipimpin seorang Pemimpin Regu atau Pinru. Para
Pemimpin Regu memiliki Pemimpin Regu Utama yang dikenal dengan nama Pratama.
Seperti halnya Pramuka Siaga, tingkatan Pramuka Penggalang terbagi menjadi tiga tingkatan,
yaitu Penggalang Ramu, Rakit, dan Terap. Kegiatan yang dilakukan oleh golongan
Penggalang meliputi perkemahan, kegiatan sosial, dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Dalam golongan Penggalang, anggota Pramuka akan belajar tentang
keterampilan bertahan hidup di alam terbuka, seperti membangun tenda, membuat api, dan
mengenal tumbuhan dan hewan di sekitar mereka. Mereka juga akan diajarkan tentang
pentingnya berkontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan sosial, seperti membersihkan
lingkungan sekitarnya.

3. Pramuka Penegak
Anggota Pramuka Penegak berusia 16-20 tahun. Secara umum usia tersebut masuk pada
masa sosial atau yang biasa disebut juga masa remaja awal yaitu, masa pencarian jati diri,
memiliki semangat yang kuat. Kepenegakkan merupakan latihan ke arah kemandirian dan
tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah
kecakapan sebagai bekal pengabdian yang berguna bagi masyarakat, memiliki ciri hidup
dengan berpedoman Trisatya dan Dasadarma. Tingkatan Pramuka Penegak terbagi menjadi
dua tingkatan, yaitu Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Tujuan dari golongan Penegak
adalah membentuk karakter yang tangguh, keterampilan kepemimpinan yang lebih kompleks,
dan keterampilan dalam menghadapi tantangan hidup. Kegiatan yang dilakukan oleh
golongan Penegak meliputi kegiatan ekspedisi, kegiatan pengabdian sosial yang lebih
kompleks, dan kegiatan kepemimpinan di tingkat lokal maupun nasional. Dalam golongan
Penegak, anggota Pramuka akan belajar tentang keterampilan bertahan hidup yang lebih
lanjut, seperti orienteering dan pertolongan pertama. Mereka juga akan diajarkan tentang
kepemimpinan yang efektif dan bagaimana menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-
hari.

4. Pramuka Pandega

Tingkatan Pramuka Pandega adalah tingkatan tertinggi dalam Gerakan Pramuka. Anggota
Pramuka yang berusia antara 17 hingga 21 tahun masuk dalam tingkatan ini. Tujuan dari
tingkatan Pandega adalah membentuk karakter yang tangguh, keterampilan kepemimpinan
yang lebih kompleks, dan kesiapan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dewasa.
Tingkatan ini menandai akhir perjalanan anggota Pramuka dalam Gerakan Pramuka dan
merupakan puncak dari pengalaman kepanduan mereka.
Salah satu kegiatan yang menjadi ciri khas tingkatan Pandega adalah kegiatan ekspedisi.
Dalam kegiatan ini, anggota Pramuka akan menghadapi tantangan fisik dan mental yang
lebih berat, seperti mendaki gunung, menjelajahi hutan, atau melakukan perjalanan panjang
dengan menggunakan alat transportasi yang sederhana. Kegiatan ekspedisi ini bertujuan
untuk menguji ketahanan fisik dan mental anggota Pramuka, serta melatih mereka dalam
menghadapi situasi yang tidak terduga dan mengembangkan keterampilan bertahan hidup.
Selain kegiatan ekspedisi, anggota Pramuka Pandega juga akan terlibat dalam kegiatan
pengabdian sosial yang lebih kompleks. Mereka akan melakukan proyek-proyek sosial yang
melibatkan masyarakat, seperti membantu membangun infrastruktur di daerah terpencil,
memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, atau mengadakan program
pendidikan dan pelatihan untuk anak-anak. Melalui kegiatan ini, anggota Pramuka Pandega
akan belajar tentang pentingnya berkontribusi kepada masyarakat dan mengembangkan rasa
empati serta kepedulian sosial.

Kepandegaan merupakan persiapan terakhir mencapai tujuan gerakan pramuka menjadi


warga negara berjiwa Pancasila, setiap kepada NKRI serta menjadi masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun bangsa dan Negara, memiliki kepedulian terhadap sesama
hidup, alam lingkungam, baik lokal, nasional, maupun internasional.

Setiap tingkatan pramuka memiliki ciri khas dan tantangan yang berbeda-beda. Namun,
tujuan akhir dari keempat tingkatan tersebut adalah untuk membentuk karakter pramuka yang
mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki rasa empati terhadap sesama.

Anda mungkin juga menyukai