Anda di halaman 1dari 9

NAMA : PARIDA

NIM : 21082014014
KELAS : A1 ( SA121)
MATKUL : INTEGRASI AL-QUR’AN

1. SURAH AL-BAQARAH AYAT 31-32

“Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia
perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua
benda ini, jika kamu yang benar!"

Penjelasan Menurut Tafsir Al-Mishbah :


Ayat ini menginformasikan bahwa manusia dianugerahi Allah potensi untuk mengetahui
nama atau fungsi dan karakteristik benda-benda, misalnya fungsi api, fungsi angin, dan
sebagainya. Dia juga dianugerahi potensi untuk berbahasa. System pengajaran bahasa
kepada manusia (anak kecil) bukan dimulai dengan mengajarkan kata kerja, tetapi
mengajarnya terlebih dahulu nama-nama. Ini papa, ini mama, itu mata, itu pena, dan
sebagainya. Itullah sebagian makna yang dipahami oleh para ulama dari firman-Nya dia
mengajar Adam nama-nama seluruhnya.
“Mereka menjawab, "Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui,
Mahabijaksana."

Penjelasan Menurut Tafsir Al-Mishbah :


Para malaikat yang ditanya itu secara tulus menjawab sambil menyucikan Allah, Tidak
ada pengetahuan bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami,
sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui (lagi) Maha Bijaksana. Maksud
mereka, apa yang Engkau tanyakan itu tidak pernah Engkau ajarkan kepada kami.
Engkau tidak ajarkan itu kepada kami bukan karena Engkau tidak tahu, tetapi karena ada
hikmah dibalik itu. Demikian jawab malaikat yang bukan hanya mengaku tidak
mengetahui jawaban pertanyaan tetapi sekaligus mengakui kelemahan mereka dan
kesucian Allah swt. Dari segala macam kekurangan atau ketidakadilan sebagaimana
dipahami dari penutup ayat ini.

2. SURAH AL- KAHFI AYAT 65

“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah
Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya
ilmu dari sisi Kami.”

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia


Maka mereka berdua menjumpai seorang hamba yang shalih dari hamba-hambaKu, yaitu
khadir (seorang nabi dari nabi-nabi Allah dan telah di wafatkan Allah) yang telah Kami
berikan padanya rahmat dari sisi Kami dan Kami telah ajarkan kepadanya ilmu yang
agung dari sisi Kami.
3. SURAH TA-HA AYAT 114

”Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau


(Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu,
dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. ”

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia


Allah maha bersih, tinggi dan suci dari semua kekurangan, Dia Raja Yang kekuasaaNya
mengalahkan semua penguasa dan tirani, Yang mengendalikan segala sesuatu, Yang
Mahabenar, janjiNya benar, ancamanNya benar, dan tiap-tiap sesuatu dariNya adalah
kebenaran. Dan janganlah kamu teegesa-gesa (wahai Rasul) untuk mendahului Jibril
dalam menerima al-Qur’an sebelim dia tuntas darinya. Dan katakanlah, “Wahai Tuhanku,
tambahkanlah kepadaku ilmu disamping ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku.”

A. PEGERTIAN TARBIAH
1. Q.S AL-FATIHAH: 2

“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia


Pujian kepada Allah dengan sifat-sifatnya yang semuanya merupakan sifat-sifat
kesempurnaan dan karena nikmat-nikmat nya yang nampak maupun yang
tersembunyi, yang bersifat agamawi maupun duniawi, yang didalamnya terkandung
perintah bagi para hambanya untuk memuji-Nya karena Dialah satu-satunya yang
berhak mendapat pujian. Sebab Dialah yang mengadakan semua makhluk, yang
menangani urusan-urusan mereka, yang mengatur seluruh makhlukNya dengan
nikmat-nikmat nya dan membimbing para wali-Nya dengan iman dan amal sholeh.

2. Q.S AL-ISRA:24

“Dan Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua
(menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.”

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia


Dan bersikaplah kepada ibu-ibu dan bapak-bapakmu dengan merendah dan tawadhu
sebagai bentuk sayang kepada mereka, dan mohonlah kepada tuhanmu agar berkenan
menyayangi mereka berdua dengan rahmatNya yang luas semasa mereka masih
hidup maupun setelah wafat, sebagaimana mereka dahulu bersabar dalam
mendidikmu semasa masih kecil, yang tak berdaya lagi tak punya kekuatan.
3. Q.S AL-SYU’ARA:16

“Maka datanglah kamu berdua kepada Firaun dan katakanlah olehmu:


"Sesungguhnya Kami adalah Rasul Tuhan semesta alam,”

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
‫( َفْأِتَيا ِفْر َعْو َن َفُقوآَل ِإَنا َر ُسوُل َر ِّب اْلٰع َلِم يَن‬Maka datanglah kamu berdua kepada Fir’aun dan
katakanlah olehmu: “Sesungguhnya Kami adalah Rasul Tuhan semesta alam)
Satu orang disebut dengan Rasul, begitu pula dua dan tidak orang.
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah setiap kami adalah rasul dari Tuhan
semesta alam.
B. PEGERTIAN TA’LIM
1. Q.S AL-BAQARAH:31

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,


kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang
benar!"

Penjelasan Menurut Tafsir Al-Mishbah :


Ayat ini menginformasikan bahwa manusia dianugerahi Allah potensi untuk
mengetahui nama atau fungsi dan karakteristik benda-benda, misalnya fungsi api,
fungsi angin, dan sebagainya. Dia juga dianugerahi potensi untuk berbahasa. System
pengajaran bahasa kepada manusia (anak kecil) bukan dimulai dengan mengajarkan
kata kerja, tetapi mengajarnya terlebih dahulu nama-nama. Ini papa, ini mama, itu
mata, itu pena, dan sebagainya. Itullah sebagian makna yang dipahami oleh para
ulama dari firman-Nya dia mengajar Adam nama-nama seluruhnya.

2. Q.S AL-RAHMAN: 2-4


Ayat 2

‫َع َّلَم اْلُقْر ٰاَۗن‬


“Yang telah mengajarkan Al-Qur’an”.
Ayat 4

‫َع َّلَم ُه اْلَبَياَن‬


“Dia mengajarinya pandai menjelaskan.”
3. Q.S AL-KAHFI:66

“Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan


kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi)
petunjuk?”

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
. ‫( َقاَل َل ۥُه ُم وَس ٰى َهْل َأَّتِبُعَك َع َلٰٓى َأن ُتَع ِّلَمِن ِمَّم ا ُع ِّلْم َت ُر ْش ًدا‬Musa berkata kepada Khidhr:
“Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar
di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?”)
Nabi Musa meminta izin agar dapat menjadi pengikutnya, agar Khidhir mengajarinya
sebagian ilmu yang telah diajarkan kepadanya. Terkadang orang yang lebih mulia
mengambil ilmu dari orang yang kemuliaannya di bawahnya, hal ini jika salah
satunya memiliki ilmu yang belum dimiliki oleh yang lain. Dan ilmu Nabi Musa
adalah ilmu yang berhubungan dengan hukum-hukum agama sedangkan ilmu
Khidhir adalah ilmu tentang sebagian hal yang ghaib.
C. PENGERTIAN TADRIS
1. Q.S AL-AN’AM:105-156
Ayat 105

‫َو َك ٰذ ِلَك ُنَص ِّر ُف اٰاْل ٰي ِت َو ِلَيُقْو ُلْو ا َد َر ْسَت َو ِلُنَبِّيَنٗه ِلَقْو ٍم َّيْع َلُم ْو َن‬
“Dan Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat Kami
(agar orang-orang beriman mengambil pelajaran darinya) dan agar
mereka (orang-orang musyrik) mengatakan, “Engkau telah mempelajari
(ayat-ayat itu dari Ahlulkitab),” dan agar Kami menjelaskannya (Al-
Qur’an) kepada kaum yang mengetahui.”

Tafsir wajiz
Setelah mengingatkan tugas Nabi Muhammad, kelompok ayat ini ditutup dengan
pernyataan Allah sebagai berikut. Dan demikianlah Kami menjelaskan berulang-
ulang ayat-ayat sebagai bukti-bukti kekuasaan Kami, baik berupa fenomena yang
tergelar di alam semesta maupun yang tertulis di dalam Al-Qur'an, agar orang
beriman dapat meraih petunjuk. Hal tersebut mengakibatkan orang-orang musyrik
mengatakan, "Engkau telah mempelajari ayat-ayat itu dari Ahli Kitab atau siapa
pun." Dan hal itu juga bertujuan agar Kami menjelaskan Al-Qur'an itu kepada orang-
orang yang mengetahui.

Ayat 156

‫َاْن َتُقْو ُلْٓو ا ِاَّنَم ٓا ُاْنِز َل اْلِكٰت ُب َع ٰل ى َطۤا ِٕىَفَتْيِن ِم ْن َقْبِلَنۖا َو ِاْن ُكَّنا‬
‫۝‬١٥٦ ‫َع ْن ِدَر اَسِتِهْم َلٰغ ِفِلْيَۙن‬
(Kami turunkan Al-Qur’an itu) supaya kamu (tidak) mengatakan, “Kitab itu hanya
diturunkan kepada dua golongan sebelum kami (Yahudi dan Nasrani) dan
sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca,”

Tafsir wajiz
Kemudian, pada ayat ini Allah menjelaskan tentang turunnya Al-Qur'an kepada orang
musyrik Mekah agar mereka pada hari Kiamat kelak tidak membuat-buat alasan
mengenai sikap kemusyrikan dan kemaksiatan mereka. Kami turunkan Al-Qur'an
yang berisi hal-hal yang menyangkut semua aspek kehidupan itu agar kamu tidak
mengatakan dan membuat-buat alasan pada hari Kiamat nanti bahwa kamu tidak
mendapatkan kitab petunjuk dari langit, "Kitab itu, yaitu Taurat dan Injil, hanya
diturunkan kepada dua golongan sebelum kami, Yahudi dan Nasrani, dan sungguh,
kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca. Kami tidak mengerti apa yang ada
di dalam kedua kitab tersebut karena menggunakan bahasa yang bukan bahasa
kami."

2. Q.S AL-A’RAF:169

‫َفَخ َلَف ِم ْۢن َبْع ِدِهْم َخ ْلٌف َّو ِرُثوا اْلِكٰت َب َيْأُخ ُذ ْو َن َع َرَض ٰهَذ ا‬
‫اَاْلْد ٰن ى َو َيُقْو ُلْو َن َس ُيْغ َفُر َلَنۚا َو ِاْن َّيْأِتِهْم َع َر ٌض ِّم ْثُلٗه َيْأُخ ُذ ْو ُۗه‬
‫َاَلْم ُيْؤ َخ ْذ َع َلْيِهْم ِّم ْيَثاُق اْلِكٰت ِب َاْن اَّل َيُقْو ُلْو ا َع َلى ِهّٰللا ِااَّل اْلَح َّق‬
‫َو َد َر ُس ْو ا َم ا ِفْيِۗه َو الَّد اُر اٰاْل ِخ َر ُة َخ ْيٌر ِّلَّلِذ ْيَن َيَّتُقْو َۗن َاَفاَل‬
‫۝‬١٦٩ ‫َتْع ِقُلْو َن‬
“Kemudian, setelah mereka, datanglah generasi (yang lebih buruk) yang mewarisi
kitab suci (Taurat). Mereka mengambil harta benda (duniawi) yang rendah ini
(sebagai ganti dari kebenaran). Lalu, mereka berkata, “Kami akan diampuni.” Jika
nanti harta benda (duniawi) datang kepada mereka sebanyak itu, niscaya mereka
akan mengambilnya (juga). Bukankah mereka sudah terikat perjanjian dalam kitab
suci (Taurat) bahwa mereka tidak akan mengatakan kepada Allah, kecuali yang
benar, dan mereka pun telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Negeri
akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka, tidakkah kamu mengerti?”

3. Q.S AL-QALAM:37

‫َاْم َلُك ْم ِكٰت ٌب ِفْيِه َتْد ُرُس ْو َۙن‬


“Atau apakah kamu mempunyai kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu pelajari?”

4. Q.S SABA: 44

‫َو َم ۤا ٰا َتۡي ٰن ُهۡم ِّم ۡن ُكُتٍب َّيۡد ُرُس ۡو َنَها َو َم ۤا َاۡر َس ۡل َنۤا ِاَلۡي ِهۡم َقۡب َلَك ِم ۡن َّنِذ ۡي ٍؕر‬
“Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca
dan Kami tidak pernah mengutus seorang pemberi peringatan kepada mereka
sebelum engkau (Muhammad).”

Anda mungkin juga menyukai