PENDAHULUAN
menjadi bagian yang paling penting di dunia, hal ini berdampak positif bagi
maupun besarnya tenaga kerja yang terserap di sektor ini. Penyerapan tenaga kerja
akan terus bertambah seiring meningkatnya produksi industri sawit. Hal ini
industri sawit berperan penting untuk penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga
kerja akan terus bertambah seiring meningkatnya produksi industri sawit. “Industri
kelapa sawit ini merupakan industri padat karya yang banyak menyerap tenaga
kerja,” jumlah tenaga kerja yang bekerja di perkebunan kelapa sawit sebanyak
banyak-pekerja-ini-7-pesan-menaker-untuk-pengusaha-sawit). Dengan
bertambahnya luas lahan dan umur tanaman kelapa sawit, makin bertambah juga
kebutuhan tenaga kerjanya. Jika pemenuhan tenaga kerja tidak disiapkan secara
strategis, bukan tidak mungkin operasional perusahaan akan terganggu dan target
Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat tidak hanya menuntut
perusahaan agar dapat bersaing tetapi perusahaan harus mempunyai sumber daya
1
manusia yang berkarakter dan kompeten serta mampu memiliki komitmen yang
kuat terhadap perusahaan. Karyawan sebagai asset penting perusahaan harus dijaga,
dirawat dan dikembangkan tidak hanya secara fisik saja, namun secara psikis perlu
diperhatikan .
gangguan dalam pencapaian tujuan dalam perusahaan, baik dalam kinerja, profit,
diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang sistematik dan terpadu di dalam
perusahaan. Sumber daya manusia menjadi salah satu aset penting dalam
perusahaan, modal yang harus dimiliki oleh perusahaan bukan hanya berupa modal
uang, mesin, peralatan, perlengkapan dan bahan tetapi pengelolaan sumber daya
ini didukung oleh kinerja setiap karyawan yang ada di dalam perusahaan.
pengukuran kinerja di unit-unit usaha secara terintegrasi, yang pada akhirnya akan
variabel individu, yang terdiri dari pengalaman, pendidikan, jenis kelamin, umur,
motivasi, keadaan fisik, kepribadian dan sikap. Kedua adalah variabel situasional,
yakni menyangkut faktor fisik dan pekerjaan yang meliputi metode kerja,
penyinaran dan temperatur. Kemudian faktor sosial dari organisasi yang meliputi
kebijakan, jenis latihan dan pengalaman, sistem upah serta lingkungan sosial.
Penilaian kinerja karyawan akan berlaku kepada semua karyawan yang ada
populasi yang paling banyak di dunia pekerjaan. Dengan kelebihan dan kekurangan
gejala respon stres/ tekanan. Kemudian kondisi kecemasan adalah suatu fungsi dari
terhadap pekerjaan dan tempat ia kerja. Oleh karena itu keterikatan karyawan
karyawan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan karena hal
difasilitasi dan didukung oleh organisasi, untuk memanfaatkan sumber daya untuk
kelapa sawit besar di Indonesia. PT. BGA terdaftar di bursa efek Singapura sejak
2012 dengan nama Bumitama Agri Ltd. PT. BGA sebagai perusahaan produsen
minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/ CPO) dan minyak inti sawit (Palm Kernel
Oil/ PKO), sampai dengan bulan Juli 2021 memiliki lahan perkebunan kelapa sawit
dengan total sekitar 186.413 hektar dan 15 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di tiga
merupakan daerah yang cocok untuk industri kelapa sawit. Jumlah karyawan Staf
PT. BGA di tahun 2020 sebanyak 1.380 orang, dengan rincian Staf penempatan
Head Office 409 orang, Operasional 553 orang, Operasional Support 418 orang.
(result achievement) dan perilaku kerja (working behavior) yang telah ditunjukan
karyawan dalam suatu periode kerja tertentu. Hal ini sesuai dengan BGA-SOP-HC-
penilaian working behavior karyawan dengan bobot 20%. Dalam dimensi konduite
Penilaian terhadap faktor kehadiran dan surat peringatan tertulis yang diterima oleh
karyawan bukanlah prestasi, melainkan faktor pengurangan dari total penilaian
(nilai final), dengan rincian sebagai berikut:
a. Penghitungan jumlah pengurangan nilai prestasi berdasarkan kehadiran
karyawan berpedoman kepada ketentuan Human Capital Group Dept.
6
Hasil penilaian karyawan tahun 2020 dari 1.380 karyawan didapat data
sebagai berikut:
7
Nilai PA
1 2 3 4 Grand
Nama 0 (NP) (NI) (ME) (EE) Total
Head Office 22 1 78 288 20 409
Operasional 10 15 164 352 12 553
Estate Manager 1 2 19 40 3 65
Agronomy Head Assistant 1 14 15 30
Agronomy Assistant 2 8 79 160 4 253
Estate Adm. Assistant 2 9 51 1 63
Mill Manager 1 1 9 2 13
Mill Head Assistant 3 12 15
Mill Assistant 2 2 22 36 1 63
Mill Adm. Assistant 2 1 11 14
Traksi & Workshop Head 1 5 3 1 10
Traksi and Workshop Assistant 1 7 9 17
Traksi & Workshop Adm. Assistant 4 6 10
Opr. Support 12 7 118 268 13 418
Grand Total 44 23 360 908 45 1380
Dari Tabel 1.3 di atas yaitu hasil penilaian kinerja karyawan PT. BGA maka
Agronomy Assistant yang memiliki karyawan sebesar 253 yang masih belum
Dari hasil pra riset dengean melakukan interview bersama dengan Dokter
Perusahaan (Dokter Ayu Kartika) dari total rata-rata 198 kasus per bulan selama
tahun 2020, didapat 3 penyakit terbanyak, yaitu: Hipertensi 16%, Gastritis 8% dan
Cephalgia 6%. Dari hasil interview dengan Dokter Perusahaan tersebut terdapat
karyawan yang berada didalam objek penelitian yang menjalani observasi kepada
dokter perusahaan dan mereka ketika pada waktu berobat, karyawan merasakan
sakit asam lambung, pusing dan darah tinggi yang dipengaruhi oleh kecemasan
8
Dalam hal tersebut, diperlukan karyawan yang sehat secara fisik dan psikis,
perusahaan. Sebaliknya, jika terdapat karyawan yang tidak sehat baik secara fisik
maupun psikis, kurang kompeten dan tidak engage loyal akan membahayakan
kinerja karyawan itu sendiri maupun perusahaan. Menurut Ernest J, M., & Tiffin.
(2002), terdapat dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja atau prestasi kerja,
yaitu variabel individual dan variabel situasional. Salah satu faktor kecemasan dan
yang tinggi dapat menurunkan prestasi kerja karyawan, prestasi kerja karyawan
yang mengalami kecemasan yang berat pada umumnya akan menurun karena
mereka mengalami ketegangan pikiran dan berperilaku yang aneh. Diperkuat oleh
kerja.
yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan karena hal tersebut berkaitan
terhadap operasional perusahaan. hal tersebut didukung oleh pendapat Mujiasih &
pekerjaan yang tinggi, penghasilan yang sedikit, bahkan faktor lainnya yang
merasa cemas. Dalam kondisi ini, karyawan yang mempunyai Resiliensi (daya
lenting) tinggi akan bertahan dan mengeluarkan segala kemampuan yang ada,
sedangkan yang lain bisa memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai solusinya.
Hal ini terjadi di PT. BGA dimana turn over karyawan selama 3 tahun terakhir
Di tahun 2020, karyawan resign sebanyak 121 orang atau sama dengan
8,87%. Persentase resign paling banyak di tahun 2020, berdasarkan generasi: Gen
Milenial (kelahiran 1981-1995) paling banyak yaitu 91 orang atau 75%, Gen X
Bulan ke-
Alasan Resign Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pindah perusahaan 2 7 7 2 1 3 4 2 8 4 3 5 48
Tanggung jawab thd Keluarga 1 3 5 2 1 1 4 3 3 5 3 31
Masalah kesehatan 1 1
Ketidakpuasan terhadap pola kepemimpinan 0
Ketidakpuasan terhadap kebijakan perusahaan 1 1 3 1 1 7
Jarak antara tempat kerja dan rumah 1 1 2
Penghasilan lebih tinggi 2 4 1 1 3 1 12
Meninggalkan kebun (Kabur) 1 2 2 3 1 1 2 1 13
Ketidakpuasan terhadap lingkungan kerja 1 1 2
Melanjutkan pendidikan 1 1 2 4
Ketidakpuasan terhadap lokasi tugas 1 1
Sub Total 5 11 19 5 5 9 12 11 12 13 11 8 121
Dengan tingkat turn over yang cukup tinggi ini dapat mengganggu pencapaian
menyebabkan kinerja perusahaan tidak optimal atau tidak selesai tepat waktu.
tuntutan pekerjaan yang cukup tinggi serta dalam masa pandemic dimana lokasi
pekerjaan dan kinerjanya lalu bahwa kecemasan kronik dapat menurunkan prestasi
kerja. Dijelaskan lebih lanjut bahwa pada tingkatan rendah, kecemasan dapat
cenderung stabil dalam karir, kurang mengupayakan masa depan yang lebih baik,
menghindari inovasi, juga telah terbukti bahwa karyawan yang pencemas lebih
a. Bagi Perusahaan
lebih optimal, dengan melihat karakteristik dan keunikan karyawan yang berbeda-
b. Bagi Peneliti
Manajemen Sumber Daya Manusia, dalam hal ini implementasi sisi ilmu