Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERTANIAN

pH LARUTAN
Dosen Pengampu : Rita Anggrainy, S.T., MT.

Disusun Oleh :

M.Aris Ramadhan
(23410004)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS IBA
PALEMBANG
2023
PH LARUTAN

A. Latar Belakang Teori


pH (Potential of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan
sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada
perhitungan teoretis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan
larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.[1]

Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz
Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH".
Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk power[2] (pangkat),
yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat),[3] dan ada pula
yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada
tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".
[4]

Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0.
Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih
daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam
bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi,
kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja,
bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang
lebih rendah.

B. Tujuan Praktikum
1. Membandingkan air yang ada di kampus dengan contoh air lain yang tersedia.

C. Metodologi
1. Alat dan bahan
a) 12 buah tabung reaksi
b) 1 buah rak tabung reaksi
c) Pipet berukuran 10ml
d) Larutan HCL 0,1 M
e) Larutan NaOH 0,1 M
f) Larutan NH4OH 0,1 M
g) Kertas indikator universal
2. Cara kerja
a) Disiapkan 4 buah tabung reaksi yang bersih dan kering dan disusun pada
rak tabung reaksi
b) Dimasukkan 10 ml Larutan HCL 0.1 M (menggunakan pipet berukuran)
kedala m Tabung Reaksi pertama. Dengan menggunakan pipet berukuran
diambil 1 ml HCL dari Tabung Reaksi pertama dan masukkan kedalaman
Tabung kedua. Kedalam Tabung Reaksi kedua kemudian tambahkan air
hingga volume total menjadi 10 ml. Setelah dikocok kocok dan homogen,
diukur dan catat pH dari Tabung kedua ini menggunakan kertas indikator.
c) Dengan menggunakan pipet berukuran diambil 1 ml HCL dari Tabung
Reaksi kedua dan masukkan dalam Tabung ketiga. Kedalam Tabung reaksi
ketiga kemudian ditambahkan air hingga volume total menjadi 10 ml.
Setelah dikocok kocok dan homogen, diukur dan catat pH dari Larutan
Tabung ketiga menggunakan kertas indikator.
d) Dengan menggunakan pipet berukuran diambil 1 ml HCL dari Tabung
Reaksi ketiga dan masukkan kedalam tabun g reaksi keempat. Kedalam
Tabung reaksi keempat kemudian ditambahkan air hingga volume total jadi
10 ml. Setelah dikocok kocok dan homogen, diukur dan catat pH dari
larutan keempat ini dengan menggunakan kertas indikator.
e)Lakukan langkah yang sama seperti pada a), b), c), d) tetapi Larutan
HCL diganti dengan :
1.HCL
2.CH3COOH
3.NaOH
4.NH4OH

D. Pengamatan dan Pembahasan


a) HCL 0,1 M

a. menggunakan kertas indikator

1. Larutan 1 :1

2.Larutan 2 :2

3.Larutan 3 :3

4.Larutan 4 :4
Larutan 1 Larutan 2
PH : -Log (h+) VI × MI : V2 × M2
PH : -Log 0,1 1 ml × 0,01 M : 10ml × M2
Ph : 1 0,01 : 10 × M2
0,01 / 10 : M2
0,001 : M2

pH : -Log (H+)
pH : -Log 0,0001
pH : 4
Larutan 3 Larutan 4
VI × M1 : V2 × M2 V1 × M1 : V2 × M2
1ml × 0,01M : 10ML × M2 1ml × 0,001 : 10ml × M2
0,1 : 10 × M2 0,001 : 10 × M2
0,1/10 : M2 0,001 / 10 : M2
0,01 : M2 0,0001 : M2

pH : -Log (H+)
pH : -Log 0,0001
pH : 4

b) CH3COOH 0,1 M
a. Menggunakan metode penghitungan
Larutan 1 Larutan 2
(H+) : √Ka.Ma V1 × M1 : V2 × M2
(H+) : √10-5 . 10-1 0,1 × 1 = M2 × 10
(H+) : √10-6 0,1/10 = M2
(H+) : 10-3 0,01 = M2

pH : -Log(H+) (H+) = √Ka.Ma


pH : -Log 10-3 (H+) = √10-5 . 10-2
PH : 3 (H+) = √10-7
(H+) = 10-3,5

pH = -Log (H+)
pH = -Log 10-3,5
pH = 3,5
Larutan 3 Larutan 4
M1 × V1 = M2 × V2 M1 × V1 = M2 × V2
0,01 × 1 = M2 × 10 0,001 × 1 = M2 × 10
0,02 / 10 = M2 0,001/10 = M2
0,001 = M2 0,0001 = M2

(H+) : √Ka.Ma (H+) : √Ka.Ma


(H+) : √10-5 . 10-3 (H+) : √10-5 . 10-4
(H+) : √10-8 (H+) : √10-9
(H+) : √10-4 (H+) : 10-4,5

pH : -Log (10-4) pH : -Log (10-4,5)


pH : 4 pH : 4,5
C) NaOH 0,01 M

a. Menggunakan metode penghitungan

Larutan 1 Larutan 2
pOH : -Log(OH) M1 × V1 = M2 × V2
pOH : -Log(0,1) 0,1 × 1 = M2 × 10
POH : 1 0,1/10 = M2

pH : pKw – pOH pOH = -Log (0,01)


pH : 14 – 1 pOH = 2
pH : 13
pH = pKw – pOH
pH = 14 – 2
pH = 2
Larutan 3 Larutan 4
M1 × V1 = M2 × V2 M1 × V1 = M2 × V2
0,01 × 1= M2 × 10 0,001 × 1 = M2 × 10
0,01 / 10 = M2 0,001/10 = M2
0,0001 = M2
pOH = -Log (0,001)
pOH = 3 pOH = -Log(0,0001)
pH = 4
pH = pKw – pOH
pH = 14 -2 pH = pKw – pOH
pH = 11 pH = 14 – 4
pH = 10

d) NH4OH 0,01M

a, Menggunakan kertas indikator

1.Larutan I :7

2.Larutan II : 7

3.Larutan III : 7

4.Larutan IV : 7

b) Menggunakan metode penghitungan


Larutan 1 Larutan 2
(OH) = √Kb,Mb M1× V1 = M2 × V2
(OH) = √10-5 . 10-1 0,01 × 1 = M2 × 10
(OH) = √10-6 0,01/10 = M2
(OH) = 10-3 0,01 = M2

pOH = -Log(0,001) (OH) = √Kb,Mb


pOH = 3 (OH) = √10-5 . 10-2
(OH) = √10-7
pH = pKw – pOH
pH = 14 – 3 pOH = -Log (10-3,5)
pH = 11 pOH = 4,5

pH = pKw – pOH
pH = 14-3,5
pH = 10,5
Larutan 3 Larutan 4
M1 × V1 = M2 × 10 M1 × V1 = M2 × 10
0,01 × 1 = M2 × 10 0,01 × 1 = M2 × 10
0,01/10 = M2 0,01/10 = M2
0,001 = M2 0,001 = M2

(OH) = √Kb,Mb (OH) = √Kb,Mb


(OH) = √10-5 . 10-2 (OH) = √10-5 . 10-4
(OH) = √10-8 (OH) = √10-9
(OH) = √10-4 (OH) = √10-4,5

pOH = -Log (10-4) pOH = -Log(10-4,5)


pOH = 4 pOH = 4,5

pH = pKw – pOH pH = pKw – pOH


pH = 14 – 4 pH = 14 – 4,5
pH = 10 pH = 9,5

E. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pH adalah derajat atau kebasaan suatu larutan,
menyatakan logaritma negative konsentrasi ion H dengan bilangan pokok 10.Larutan netral
mempunyai pH 7, asam lebih kecil dari 7, basa lebih besar dari 7. Di perairan yang tidak
tercemar pH di control oleh ion CO2, Carbonate dan Bicarbonate.

F. Daftar Pustaka
Al-Amin, M. I. (2021, Desember 2021). Derajat Keasaman pH dan Cara Mengukurnya.
Retrieved from KataData: https://katadata.co.id/safrezi/berita/61552bd8c0b7b/derajat-
keasaman-ph-dan-cara-mengukurnya
Ramadhani, A. (2023, Januari 7). pH Adalah Derajat Keasaman: Pengertian, Jenis, dan Cara
Mengukurnya. Retrieved from detik.com:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6502482/ph-adalah-derajat-keasaman-pengertian-
jenis-dan-cara-mengukurnya
Salsabila, N. (2023, Oktober 19). Pentingnya Memahami pH Larutan dalam Kehidupan Sehari-
hari. Retrieved from Hanna Instrument: https://hannainst.id/pentingnya-memahami-ph-
larutan-dalam-kehidupan-sehari-hari/

Anda mungkin juga menyukai