KELAS : AK IA
BP : 1920009
2019/2020
PENENTUAN pH LARUTAN 1 dan II
1) Tujuan
• Membuat larutan asam dan basa dalam berbagai konsentrasi
• Mengukur pH larutan dengan menggunakan berbagai indikator
• Memilih indikator yang sesuai dengan pH
2) Prinsip dasar
3) Teori dasar
Berdasarkan percobaan pada air murni diperoleh [H+] atau [OH-] masing-masing
10-7. Disosiasi air dapat dipandang sebagai suatu reaksi kesetimbangan,sehingga
dapat ditulis:
H2O ⇌ H+ + OH-
Skala pH adalah logaritma negatif [H+], [OH-], atau kw secara matematika ditulis
dengan rumus :
• pH = -log[H+]
• pOH = -log[OH-]
• pKw = -logKw
Indikator asam basa merupakan senyawa yang warnanya larut dalam larutan
asam maupun basa berbeda. Tidak semua indikator berubah pada pH yang sama.
Perubahan indikator tergantung pada [H+] dalam larutan, maka indikator asam basa
dapat digunakan untuk memperkirakan keasaman atau kebasaan suatu larutan.
Pada tahun 1884,syante August menyatakan bahwa sifat asam dan basa suatu
zat ditentukan oleh jenis ion yang dihasilkan dalam air. Asam adalah senyawa yang
melepaskan H+ dalam air. Setelah diteliti ternyata [H+] atau proton tidak mungkin
berdiri bebas dari dalam air, tapi berikatan koordinasi dengan oksigen air
membentuk ion hidronium (H3O-)alam larutan air. Molekul asam yang melepaskan
1,2,3 proton H+ disebut asam mono, di, dan poliprotik. Reaksi bertahap sesuai
dengan jumlah proton seperti HNO3,H2SO4, dan H3PO4.
Sedangkan pada tahun 1923, Johanes Nicolas brosted dan Thomas martin
lowry menyatakan bahwa asam adalah pemberi Proton. Menurut lewis asam adalah
penerima pasangan elektron. Asam secara paling sederhana didefinisikan sebagai
zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami disosiasi pembentukan ion
positif.
(warna 1) (warna 2)
= 6,3 – 1 = 5,3
= 6,3 + 1 = 7,3
Perubahan warna kuning ke biru dari indikator ini terjadi pada pH 5,3 –
7,3, tetapi dari hasil pengamatan ternyata sekitar 6,0 – 7,6. Jadi, suatu
indikator mempunyai perubahan warna pada pH tertentu.
4) Perhitungan
• HCl 0,01M.
A) pH = 2
[ HCl ] = 0,01 M
pH = - log [H+]
pH = - log 0,01
=2
B) pH = 3
V2 x M2 = V3 x M3
1ml x 0,01M = 10 ml x M3
M3 = 0,001M
pH = - log [ H+]
= - log 1o-3
pH= 3
C) pH = 4
V3 x M3 = V4 x M4
1ml x 0,001M = 10ml x M3
M3 = 0,0001M
pH = - log [ H+ ]
= - log 10-4
pH = 4
D) pH = 5
V4 x M4 = V5 x M5
1 x 0,00001= 10 ml x M4
M4 = 10-5
pH = - log [ H+ ]
= - log 10-5
E) pH = 6
V5 x M5 = V6 x M6
1ml x 10-5M = 10ml x M6
M6 = 10-6
pH = - log [ H+ ]
= - log 10-6
pH = 6
• NaOH 0,01M
A) pH = 12
[ NaOH ] = 0,01 M
pOH = - log [ OH-]
= - log 0,01
=2
pH = 14 – pOH
= 14 – 2 = 12
B) pH = 11
V11 x M11 = V12 x M12
10 ml x M11 = 1 ml x 0,01M
M11 = 0,001
pOH = - log [ OH -]
= - log 0,001
pOH = 3
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 3 = 11
C) pH = 10
V10 x M10 = V11 x M11
10 ml x M10 = 1 ml x 0,001
M10 = 10-4
pOH = - log [ OH-]
pOH= - log 10-4
=4
PH = 14 – pOH
= 14 – 4 = 10
D) pH = 9
V9 x M9 = V10 x M10
10 ml x M9 = 1 ml x 10-4
M9 = 10-5
pOH = - log [ OH-]
= - log 10-5
pOH = 5
pH = 14 – pOH
= 14 – 5 = 9
E) pH = 8
V8 x M8 = V9 x M9
10 ml x M9 = 1 ml x 10-5
M9 = 10-6
pOH = - log [ OH -]
= - log 10-6
pOH = 6
pH = 14 – pOH
= 14 – 6 = 8
5) Metodologi
A) Alat
• Tabung reaksi → tempat mereaksikan zat
• Rak tabung reaksi → meletakkan tabung reaksi
• Gelas piala → wadah sampel
• Pipet tetes → untuk mengambil zat
• Kertas pH → menentukan pH suatu zat
B) Bahan
• HCl 0,1M → pembuatan sampel pH 3 – 6
• NaOH 0,1M → pembuatan sampel pH 11 – 8
• Kertas lakmus → penentuan sifat asam atau basa
• Indikator universal → untuk mengukur pH masing-masing
larutan
• Indikator phenolftalin → untuk mengetahui perubahan warna
baru
• Indikator metil orange → indikator penentu warna
• Indikator metil merah → indikator penentu warna
• Indikator brom timol biru → indikator penentu warna
• Indikator kuning alizarin → indikator penentu warna
C) Prosedur praktikum
pH larutan 1
➢ Daerah asam, pH 2 sampai pH 6
1. Diisi tabung reaksi dengan larutan HCl 0,01M
2. Dibuat larutan pH 3 sampai pH 6 dengan melakukan
pengenceran larutan mulai dari pH 3 samapi pH 6, untuk
mempeeoleh pH 3 diambil 1ml pH 2 lalu ditambah 9 ml air
atau aquades. Dengan cara yang sama buatlah pH 4 sampai
pH 6
➢ Daerah basa pH 8 sampai pH 12
6) Jawaban pertanyaan
1. Apakah warna larutan asam setelah ditetesi dengan indikator PP dan
apa warna larutan basa ?
• Larutan asam tidak berwarna,larutan basa berwarna pink
2. Apakah yang dimaksud dengan pH?
• pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki
suatu larutan
3. Apabila 0,01 mol HCl dan 0,01 mol NaOH masing – masing
dilarutkan , tentukanlah molaritas , konsentrasi H+ , dan pH masing
– masing larutan!
• Diket : n HCl 0,01 mol
n NaOH 0,01 mol
V = 10 L
Dit : molaritas,konsentrasi H+ dan pH masing – masing
larutan
Jawab : M = n/V
= 0,01 : 10 = 0,001 M
[H+] = xa . Ma
= 1 . 0,001 = 0,01
pH = - log [H+]
= - log 0,001 = 3
7) Daftar pustaka
Acid base indicator, pradeep, Jelyendira D. 2013. Indian Instute of
Science education. India
Anwar, Hazil. 2020. Penuntun praktikum Kimia Dasar II. Padang. ATIP
Locks, E. Brady. Kimia universitas. Jakarta. Gramedia
PH of solution, Peirce,Jeffrey. 1998. Science Direct
Syukri, s. 1999. Kimia Dasar II. Bandung . ITB