Anda di halaman 1dari 4

Indikator Oksigen Tercemar dan Fungsi Tumbuhan dalam Mereduksi Polusi Udara

Oksigen adalah elemen yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Tanpa oksigen,
kehidupan seperti yang kita kenal tidak akan mungkin ada. Namun, sayangnya, oksigen itu
sendiri dapat tercemar oleh berbagai zat dan polutan yang ada di lingkungan kita. Cemaran
pada oksigen dapat memiliki dampak serius bagi manusia, hewan, tumbuhan, dan ekosistem
secara keseluruhan. Dalam paragraf ini, kita akan membahas beberapa ciri-ciri oksigen yang
tercemar.
Salah satu ciri utama oksigen yang tercemar adalah penurunan kualitas udara. Udara yang
kita hirup sehari-hari terdiri dari campuran nitrogen, oksigen, dan sejumlah kecil gas lainnya.
Namun, aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, industri, dan polusi
kendaraan dapat memperkenalkan zat-zat beracun ke atmosfer. Misalnya, gas karbon
monoksida (CO) yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dapat mengikat oksigen
dalam darah manusia, menyebabkan gangguan pernapasan dan bahkan kematian.
Selain itu, polutan seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2) juga dapat
menghasilkan oksigen tercemar. Zat-zat ini terutama berasal dari pembakaran bahan bakar
fosil dalam industri dan transportasi. Ketika zat-zat ini terhirup oleh manusia, mereka dapat
merusak saluran pernapasan dan mengganggu fungsi paru-paru. Mereka juga dapat bereaksi
dengan oksigen dalam atmosfer untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat, yang
berkontribusi pada hujan asam. Hujan asam dapat mengasamkan lingkungan air,
menghancurkan kehidupan akuatik dan ekosistem yang tergantung padanya.
Ciri lain dari oksigen yang tercemar adalah adanya partikel-partikel kecil berbahaya yang
terlarut dalam udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai PM2.5 dan PM10, dapat
berasal dari pembakaran biomassa, polusi industri, dan debu. Ketika kita menghirup udara
yang mengandung partikel-partikel ini, mereka dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan
iritasi dan peradangan. Paparan jangka panjang terhadap partikel-partikel tersebut dapat
meningkatkan risiko penyakit pernapasan kronis, termasuk asma, bronkitis, dan bahkan
kanker paru-paru.
Selain polutan udara, oksigen juga dapat tercemar oleh zat-zat beracun di dalam air. Limbah
industri, limbah pertanian, dan pelepasan limbah domestik yang tidak terkelola dengan baik
dapat mencemari sumber air alami seperti sungai, danau, dan laut. Zat-zat beracun seperti
logam berat, pestisida, dan bahan kimia lainnya dapat merusak kualitas air dan mengganggu
organisme akuatik. Organisme air yang terpapar air yang tercemar ini dapat mengalami
keracunan dan mengalami gangguan reproduksi, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup.
Ciri terakhir oksigen yang tercemar adalah penurunan kualitas tanah. Limbah industri, pupuk
kimia, dan pestisida yang digunakan dalam pertanian dapat merusak kualitas tanah. Tanah
yang tercemar dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, mengurangi
hasil panen, dan mempengaruhi rantai makanan. Jika manusia mengonsumsi tanaman yang
tumbuh di tanah yang tercemar, mereka juga dapat terpapar zat-zat berbahaya, yang dapat
membahayakan kesehatan mereka.
Karena hal tersebut, alasan mengapa kita harus banyak menanam pohon adalah untuk
mencegah polusi udara tersebut terjadi. Tumbuhan memiliki kemampuan alami yang
menakjubkan dalam mengatasi cemaran oksigen. Mereka memiliki sejumlah parameter yang
memungkinkan mereka bertahan hidup dan tumbuh di lingkungan yang tercemar. Salah satu
parameter ini adalah kemampuan mereka untuk mengurangi dampak polusi udara dengan
menyerap polutan dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis.
Tumbuhan dapat menyerap berbagai polutan udara seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen
dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), dan ozon (O3). Mereka menggunakan stomata pada
daun mereka untuk mengurangi dampak polusi udara dengan menyerap polutan dan
menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis.
Tumbuhan dapat menyerap berbagai polutan udara seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen
dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), dan ozon (O3). Mereka menggunakan stomata pada
daun mereka untuk mengambil CO2 dari udara dan melepaskan oksigen sebagai produk
sampingan dari fotosintesis. Selama proses ini, mereka juga menyerap partikel-partikel
polutan dan mengurangi konsentrasi mereka di udara sekitarnya. Dengan demikian,
tumbuhan berperan sebagai penyaring alami udara, membantu mengurangi tingkat polusi
udara di lingkungan.
Secara keseluruhan, tumbuhan memiliki parameter yang luar biasa dalam menangani oksigen
yang tercemar. Mereka berperan penting dalam menjaga kualitas udara, tanah, dan air. Oleh
karena itu, penting bagi kita untuk melindungi dan melestarikan tumbuhan serta ekosistem
tempat mereka tumbuh. Melalui upaya konservasi yang berkelanjutan dan pengurangan
polusi, kita dapat memastikan bahwa tumbuhan tetap memiliki peran penting dalam
membersihkan dan menjaga kualitas oksigen yang kita hirup.
Hasil Analisis Kritis Artikel

1. Bibliografi:
Siti Andina Aisyah, 2023, Indikator Oksigen Tercemar dan Fungsi Tumbuhan dalam
Mereduksi Polusi Udara, (Online)
https://www.kompasiana.com/sitiandinaaisyah23/648d0a434addee0533655ef2/indikator-
oksigen-tercemar-dan-fungsi-tumbuhan-dalam-mereduksi-polusi-udara, diakses pada tanggal
27 Juli 2023.
2. Tujuan Penulis:
Memberikan informasi bahwa oksigen tercemar akibat aktivitas manusia dapat pulih
dengan banyak menanam pohon.
3. Fakta-fakta unik:
• Oksigen dapat tercemar oleh berbagai zat dan polutan yang ada di lingkungan
kita.
• Hujan asam dapat mengasamkan lingkungan air, menghancurkan kehidupan
akuatik dan ekosistem yang tergantung padanya.
• Ciri lain dari oksigen yang tercemar adalah adanya partikel-partikel kecil
berbahaya yang terlarut dalam udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal
sebagai PM2.5 dan PM10
• Tumbuhan memiliki kemampuan alami yang menakjubkan dalam mengatasi
cemaran oksigen.

4. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul:


• Mengapa aktifitas manusia menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan?
• Mengapa dengan banyak menanam pohon dapat membantu mencegah
pencemaran polusi udara?

5. Konsep yang Terkait dengam Biologi:


• Artikel ini dipelajari pada cabang Biologi Ekologi yaitu ilmu yang
mempelajari usaha penanganan masalah polusi.
• Artikel ini dipelajari pada cabang Biologi Botani yaitu ilmu yang mempelajari
tanaman yang mampu menyerap polusi udara dengan baik.
• Usaha penanganan pencemaran polusi udara merupakan permasalahan biologi
di cabang biologi yang disebut Ekologi. Pencemaran polusi dapat disebabkan
oleh aktivitas manusia.

6. Refleksi Diri:
Setelah saya membaca artikel diatas, saya menyadari bahwa oksigen yang bersih
sangat penting bagi ekosistem dan makhluk hidup, dan saya mengerti oksigen yang
tercemar karena ulah perbuatan manusia. Tetapi mengapa masih banyak orang-orang
yang menggunakan transportasi pribadi dan pembakaran bahan bakar fosil dalam
industri yang dapat menjadikan oksigen tercemar karena menghasilkan gas karbon
monoksida. Saya akan memberikan informasi ini kepada orang lain, bahwa kita dapat
mengurangi oksigen yang tercemar salah satunya dengan menanam pohon, dan
menggunakan transportasi umum. Karena jika oksigen yang hita hirup tercemar bisa
menimbulkan penyakit, dan bisa merusak ekosistem.

7. Nilai karakter/ Sikap yang terkait:


 Bumi ini penuh dengan hamparan rejeki yang merupakan komponen
ekosistem. Rejeki yang ada patut untuk disyukuri guna meningkatkan iman
dan taqwa kepada Allah S.W.T
 Pencemaran oksigen pada dasarnya disebabkan oleh ulah manusia karena
keserakahan atau kelalaiannya. Oleh sebab itu manusialah yang berkewajiban
atau bertanggung jawab untuk memperbaiki dan memelihara lingkungan.
Alam yang tidak seimbang akan menyebabkan musibah.

Anda mungkin juga menyukai