ABSTRAK
Emisi NOx yang dihasilkan turbin gas dapat dikurangi dengan menurunkan temperatur di dalam
combustor dengan water injection. Air yang diinjeksikan ke dalam combustor harus dalam bentuk
droplet dengan diameter dibawah 100 µm supaya air cepat menguap sehingga tidak merusak sudu
turbin dan sudut penetrasi harus 90° agar sesuai dengan panjang combustor. Pressure swirl atomizer
dengan desain yang tepat dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Skripsi ini mengemukakan
perancangan pressure swirl atomizer untuk water injection (NOx water system) di turbin gas
GT13E2. Atomizer dirancang berdasarkan prosedur perancangan yang dianjurkan Lacava (2004).
Sauter Mean Diameter (SMD) droplet dan sudut penetrasi pada variasi tekanan injeksi dan mass flow
dievaluasi dengan metoda CFD (Computational Fluid Dynamics) menggunakan FLUENT. Pada
simulasi menggunakan laju massa air tetap sebesar 0,0516 kg/s, atomizer menghasilkan SMD droplet
4,807568 µm dengan sudut penetrasi 37,7° dengan tekanan injeksi 70 bar dan menghasilkan SMD
droplet 7.946546 µm dengan sudut penetrasi 24,13° pada tekanan injeksi 122 bar. Pada penggunaan
tekanan injeksi tetap sebesar 122 bar, atomizer menghasilkan SMD droplet 5,331725 µm dengan
sudut penetrasi 22,75° pada laju massa air 0,0258 kg/s dan menghasilkan SMD droplet 10,79667 µm
dengan sudut penetrasi 36,57° pada laju massa air 0,0645 kg/s.
Kata kunci: Pressure swirl atomizer, Sauter Mean Diameter, droplet, sudut penetrasi, CFD
PENDAHULUAN
Turbin gas menghasilkan kerja dengan adalah 74 ppmv untuk turbin gas berkapasitas
memanfaatkan gas panas untuk memutar 3 MW hingga 110 MW, dan 42 ppmv untuk
turbin. Gas panas dihasilkan dari pembakaran turbin gas berkapasitas diatas 110 MW [1].
yang terjadi di combustor. Temperatur di
NOx dapat dikurangi dengan water injection,
combustor mencapai 1100°C pada turbin gas
yaitu dengan injeksi air ke dalam combustor.
dengan pressure ratio 13,4. Pada temperatur
Injeksi air ke dalam combustor dapat
tersebut gas nitrogen (N2) bereaksi dengan
menurunkan temperatur dan menambah mass
oksigen (O2) membentuk senyawa NOx. Pada
flow air ke turbin sehingga dapat menurunkan
temperatur diatas 1500°C, emisi NOx semakin
emisi NOx tanpa menurunkan daya output
meningkat.
turbin [2].
NOx adalah senyawa beracun dan dapat
Air yang diinjeksikan ke dalam combustor
mengikis ozon di lapisan stratosfer. Di
harus dalam bentuk droplet dengan diameter
Amerika Serikat, Environmental Protection
5µm hingga 80µm agar air cepat menguap [3]
Agency (EPA) pada tahun 2006 meresmikan
sehingga tidak merusak sudu-sudu turbin dan
standar yang membatasi emisi NOx. Untuk
sudut penetrasi semprotan yang disarankan
turbin gas yang beroperasi dengan bahan bakar
selain fuel gas, emisi NOx yang diizinkan
adalah 90° agar sesuai dengan ukuran Observasi ukuran droplet dan sudut penetrasi
combustor yang pendek [4]. semprotan atomizer dilakukan dengan simulasi
menggunakan FLUENT dengan mengacu pada
Swirl atomizer merupakan jenis atomizer yang
prosedur dari tutorial guide dan studi numerik
paling umum digunakan. Atomizer ini juga
menggunakan FLUENT yang pernah
digunakan untuk gas cooling, turbin gas dan
dilakukan sebelumnya. Simulasi dilakukan
direct injection engine. Pressure swirl
dengan parameter yang didapat dari
atomizer (Gambar 1) dapat menghasilkan
perancangan dan turbin gas GT13E2.
droplet berdiameter lebih kecil dari 100 µm
dengan tekanan yang relatif rendah. Agar Atomizer dirancang berdasarkan prosedur
menghasilkan ukuran droplet dan sudut perancangan yang dibuat Lacava namun
penetrasi yang sesuai kebutuhan, lubang inlet, dengan perbedaan pada parameter rancangan
lubang outlet dan swirl chamber pressure yaitu, coefficient discharge diambil
swirl atomizer perlu dirancang sesuai dengan berdasarkan nilai yang dianjurkan
mass flow dan tekanan kerjanya. Lichtarowicz yaitu 0,61 hingga 0,78 [5].
Atomizer dibuat berdasarkan hasil
perancangan dan dievaluasi. Ukuran droplet
dan sudut penetrasi dari perhitungan secara
teoritis dibandingkan dengan hasil simulasi
FLUENT dengan variasi tekanan dan mass
flow.
Rancangan atomizer
Langkah perancangan atomizer diawali
Gambar 1 Bentuk geometri pressure swirl atomizer dengan menentukan laju alir massa, tekanan
dan massa jenis air yang diambil dari data
Jurnal ini membahas mengenai perancangan operasi GT13E2 dan coefficient discharge
pressure swirl atomizer untuk NOx water berdasarkan nilai yang disarankan
system (water injection) di turbin gas GT13E2 Lichtarowicz [5] untuk menghitung diameter
dari manufaktur ALSTOM yang berkapasitas outlet. Selanjutnya menentukan koefisien K
145 MW dan beroperasi dengan fuel oil. SMD berdasarkan nilai yang disarankan Lefebvre
droplet dan sudut penetrasi yang dihasilkan [6] untuk menghitung diameter swirl chamber
atomizer diuji dengan CFD yaitu simulasi dengan persamaan yang dinyatakan Lefebvre
menggunakan FLUENT. [6] untuk hubungan CD terhadap parameter
geometri pressure swirl atomizer. Kemudian
jumlah lubang inlet ditentukan untuk
METODOLOGI menghitung diameter inlet dari koefisien K,
Dasar perancangan atomizer yang diambil diameter outlet dan diameter swirl chamber
bersumber dari jurnal eksperimen dan yang telah diketahui. Terakhir adalah
penelitian mengenai pressure swirl atomizer menghitung SMD yang dihasilkan atomizer
yang dilakukan sebelumnya. Adapun sumber yang telah dirancang. Jika SMD yang
dari beberapa literatur seperti handbook dihasilkan lebih besar dari 80 µm atau lebih
diambil untuk bahan analisa dan perbandingan kecil dari 5 µm maka nilai koefisien K diganti,
dengan jurnal yang ada. Karena atomizer yang namun jika tidak maka rancangan atomizer
dirancang ditujukan untuk NOx water system selesai. Langkah perancangan atomizer dalam
yang merupakan penerapan water injection bentuk flowchart dapat dilihat pada Gambar 2.
untuk menurunkan emisi NOx pada turbin gas
GT13E2, maka studi literatur mengenai emisi
NOx dan water injection pada turbin gas
menjadi penting karena akan menjadi
parameter input untuk atomizer yang akan
dirancang. Panduan mengenai cara kerja dan
cara penggunaan FLUENT digunakan sebagai
dasar-dasar prosedur simulasi yang akan
digunakan sebagai bahan analisa.
(atomizer) adalah 0,0516 kg/s. Nozzle pada
Mulai
NOx water sytem diberi tekanan oleh pompa
NOx water sebesar 122 bar. Injeksi masuk ke
Menentukan laju alir
dalam combustor bertekanan 13,4 bar. Massa
massa, tekanan, jenis, viskositas dan surface tension air
densitas fluida dan
coefficient discharge
diambil pada temperatur 44,1C. Parameter
nozzle ⁄ memiliki rentang nilai antara 0,19
hingga 1,21. Sedangkan Cd untuk pressure
swirl atomizer memiliki rentang 0,611 hingga
Menghitung diameter dan 0,78. Data parameter input dapat dilihat pada
panjang lubang outlet Tabel 1.
Tabel 1 Parameter input perancangan pressure
swirl atomizer
Menentukan
koefisien K Parameter input Nilai
Laju alir massa air (kg/s) 0,0516
Tekanan injeksi (bar) 122
Menghitung diameter
Tekanan downstream (bar) 13,4
dan panjang swirl Massa jenis air (kg/m3) 827,7
chamber
Viskositas air (kg/ms) 0,000139
Surface tension air 0,039266
⁄ 1,21
Menentukan jumlah
lubang inlet Discharge coefficient 0,68
tidak Menghitung diameter outlet
Menghitung diameter Diameter outlet dihitung berdasarkan
dan panjang lubang
inlet persamaan berikut.
̇
√
̇
5µm < SMD < 80µm
√ √
√
ya √ ( )
√ disubstitusikan ke ( ) [
( )√
persamaan
⁄
̇
menjadi maka ( ) ]
√
Pemeriksaan Tidak
mesh
Pembuatan
Dalam pembuatannya, atomizer dibuat
menjadi empat bagian seperti pada Gambar 3. Mesh
Lubang outlet dibuat di bagian discharge baik ?
(nomor 1). Lubang inlet dan swirl chamber
dibuat di bagian swirl chamber (nomor 2). Ya
Ya
Iterasi
error
Tidak
Plot distribusi
tekanan, Selesai
Gambar 3 Rancangan pressure swirl atomizer temperatur dll
SMD (μm)
biru) adalah inlet combustor dan diatur sebagai SMD teoritis 15
mass flow inlet pada boundary condition 30
SMD simulasi
dengan laju alir massa udara 10
20
553,44kg/s/6=92,241 kg/s, tekanan 13,4 bar
dan temperatur 619 K. Turbine-inlet 10 5
(permukaan bagian bawah silinder berwarna
0 0
merah) adalah outlet combustor dan diatur
0 50 100 150
sebagai pressure outlet pada boundary Tekanan Injeksi (bar)
condition dengan tekanan 13,4 bar dan
temperatur 1343 K. Gambar 7 Grafik fungsi tekanan injeksi terhadap
sudut penetrasi dan SMD
HASIL DAN PEMBAHASAN
Memperbesar mass flow akan memperkecil air
core sehingga sheet dan sudut penetrasi yang
dihasilkan menjadi semakin besar yang berarti
ukuran droplet yang dihasilkan menjadi lebih
besar. Hasil eksperimen di FLUENT
menunjukan kecenderungan yang sama
(Gambar 8).
30
SMD (μm)
SMD teoritis
Beda tekanan, [Pa]
25
SMD simulasi 10
20 Beda tekanan liquid, [Pa]
15
10 5 Kecepatan liquid pada ujung
5 atomizer, [ ⁄ ]
0 0 X Rasio area air core dan orifice exit
0 0.025 0.05 0.075
Mass Flow (kg/s) Viskositas liquid, [ ⁄ ]
Gambar 8 Grafik fungsi mass flow terhadap sudut θ Sudut penetrasi
penetrasi dan SMD
Massa jenis liquid, * ⁄ +