Anda di halaman 1dari 10

RESUME JURNAL

(Resume ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Program
Studi Pendidikan Matematika Semester Genap)

Dosen Pengampu: Maifalinda Fatra, M.Pd., Ph.D.

Disusun Oleh:

Salma Salsabila 11220170000014

Kelas 4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN 2024
Jurnal 1

Judul : Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII
SMP

Penulis : (1) Maya Fitria Ningsih, (2) Ketut Sarjana, (3) Syahrul Azmi

Tahun Terbit : 2021

Jurnal/Penerbit : Griya Journal of Mathematics Education and Application

Metode Penelitian yang digunakan : Metode penelitian yang digunakan adalah metode kausal
komparatif atau ex-post facto yaitu mengkaji keterkaitan variabel bebas dan variabel terikat

Hasil Penelitian :

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif untuk kemandirian belajar siswa SMP Negeri 9
Mataram tahun pelajaran 2020/2021 menunjukkan bahwa terdapat 61,54% siswa dikategorikan
tinggi, 38,46% siswa berkategori sedang, dan 0% siswa dikategorikan rendah. Sedangkan, hasil
analisis statistik deskriptif untuk hasil belajar 15 matematika siswa SMP Negeri 9 Mataram
tahun pelajaran 2020/2021 menunjukkan bahwa terdapat 84,62% siswa dikategorikan tinggi,
15,38% siswa berkategori sedang, dan 0% siswa berkategori rendah.

Terdapat pengaruh yang signifikan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika
siswa SMP Negeri 9 Mataram tahun ajaran 2020/2021. Hal ini ditunjukkan oleh perhitungan F
hitung = 21,962 > F tabel = 4,11 yang berarti koefisien regresi dari persamaan regresi Y =
19,187 + 0,523X dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar matematika yang
dipengaruhi oleh kemandirian belajar. Besarnya korelasi antara kemandirian belajar dengan
hasil belajar adalah 0,610 besaran ini sangat signifikan atau terdapat hubungan yang signifikan
kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika siswa, dimana termasuk dalam tingkat
hubungan yang kuat karena diperoleh harga t hitung = 4,686 > t tabel = 2,026. Berdasarkan
hasil perhitungan koefisien korelasi, diperoleh nilai R = 0,610 yang menunjukan terdapat
korelasi yang kuat antara kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika. Hal ini di
dukung dengan nilai R Square = 0,372 atau koefisien determinannya 37,2%. Artinya hasil
belajar dipengaruhi oleh faktor kemandirian belajar sebesar 37,2% dan faktor lainnya sebesar
62,8%. Jadi, besarnya pengaruh yang diberikan oleh kemandirian belajar terhadap hasil belajar
matematika siswa SMP Negeri 9 Mataram tahun ajaran 2020/2021 adalah sebesar 37,20%.

Jurnal 2

Judul : Pengaruh Kecemasan Matematika dan Gender terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif
Matematika Siswa SMP Negeri 2 Kendari

Penulis : (1) Rahmat Wijaya, (2) Fahinu, (3) Ruslan

Tahun Terbit : 2018

Jurnal/Penerbit : Jurnal Pendidikan Matematika

Metode Penelitian yang digunakan : Metode yang digunakan adalah kausal komparatif dengan
rancangan two factorial.

Hasil Penelitian :

Hasil dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata kecemasan siswa laki-laki lebih
rendah dari pada siswa peremuan. Ini berarti bahwa siswa laki-laki memiliki tingkat kecemasan
yang lebih tinggi dari pada perempuan.
Dari tabel 3 didapat bahwa nilai signifikansi 0,012 lebih kecil dari taraf signifikansi 𝛼 =
0,05 yang ditetapkan, sehingga kesimpulan hipotesis menolak 𝐻0 . Ini berarti bahwa ada
perbedaan rata-rata kemampuan penalaran adaptif matematika antara siswa laki-laki dengan
siswa perempuan.

Berdasarkan pada Tabel 4 diperoleh bahwa nilai signifikan = 0,000 lebih kecil dari nilai 𝛼 =
0,05 . Ini berarti ada pengaruh kecemasan matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif
matematika. Nilai koefisien regresi sebesar 0,898 menginterpretasikan bahwa jika skor
kecemasan matematika mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka kemampuan panalaran
adaptif matematika akan meningkat sebesar 0,898. Dimana semakin tinggi skor kecemasan
matematika maka semakin rendah tingkat kecemasan matematika sehingga semakin tinggi nilai
kemampuan penalaran adaptif matematika dan sebaliknya, semakin rendah skor kecemasan
matematika maka semakin tinggi tingkat kecemasan matematika sehingga semakin rendah nilai
kemampuan penalaran adaptif matematika.
Berdasarkan uji anova, hasil menunjukkan bahwa nilai signifikan = 0,000 lebih kecil dari pada
nilai 𝛼 = 0,05. Ini berarti ada pengaruh kecemasan matematika dan gender secara simultan
terhadap kemampuan penalaran adaptif matematika siswa.

Dari Tabel 6 pada baris gender menunjukkan nilai Sig. variabel gender sama dengan 0,996
lebih besar dari nilai 𝛼 = 0,05 dan pada baris kecemasan menunjukkan nilai Sig. variabel
kecemasan sama dengan 0,000 lebih kecil dari nilai 𝛼 = 0,05. Jadi, terdapat pengaruh
kecemasan matematika dan gender secara simultan terhadap kemampuan penalaran adaptif,
akan tetapi secara parsial hanya faktor kecemasan matematika yang berpengaruh terhadap
kemampuan penalaran adaptif.

Jurnal 3

Judul : PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA

Penulis : Muhammad Istiqlal

Tahun Terbit : 2017

Jurnal/Penerbit : JIPMat (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika)

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and


Development).
Hasil Penelitian :

Penelitian ini telah berhasil mengembangkan multimedia interaktif matematika menggunakan


Adobe Flash CS3 pada siswa kelas X pada materi pokok SPLK. Produk Multimedia interaktif
ini mengalami 3 kali revisi setelah divalidasikan kepada ahli materi dan pembelajaran, ahli
media, siswa (kelas kecil dan kelas besar). Multimedia interaktif matematika yang telah
dinilaikan dan diberi saran dan masukan oleh penilai kemudian direvisi, setelah direvisi dan
multimedia dinyatakan layak maka dihasilkan produk akhir dari Multimedia interaktif
matematika.

Berdasarkan metode analisis data yang digunakan, data yang diperoleh berupa data kualitatif
hasil evaluasi ahli bahan ajar dan pembelajaran, ahli media, dan siswa (kelas besar dan kecil)
yang digabungkan dalam bentuk kuantitatif. Data kuantitatif yang dihasilkan ditabulasi dan
dianalisis untuk setiap aspek evaluasi. Nilai akhir yang dicapai diterjemahkan ke dalam tingkat
kelayakan produk secara kualitatif menggunakan kriteria evaluasi ideal.

Penilaian Multimedia interaktif matematika dilakukan oleh 1 orang ahli materi dan
pembelajaran, 2 orang ahli media, dan 32 orang siswa kelas X dengan mengisi instrumen
penelitian yang telah disediakan. Skor penilaian akhir yang diperoleh untuk Multimedia
interaktif matematika yang telah dikembangkan adalah 106,0313 dari skor maksimal 125
dengan persentase keidealan 84,825% mempunyai kesesuaian Sangat Baik (SB). Pada kriteria
pendidikan, materi pada multimedia interaktif sesuai dengan Standar Isi kemudian materi yang
disajikan menarik dengan menggunakan pendekatan deduktif. Secara keseluruhan, Multimedia
interaktif ini cukup menarik dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Jurnal 4

Judul : Perbandingan Keterampilan Computational Thinking Antara Sekolah Dasar Akreditasi


A dengan Sekolah Dasar Akreditasi B Pada Mata Pelajaran Matematika

Penulis : (1) Veena Amandayucca Diantary, (2) Budhi Akbar

Tahun Terbit : 2022

Jurnal/Penerbit : Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika

Metode Penelitian yang digunakan : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan jenis penelitian Kausal Komparatif

Hasil Penelitian :

Terlihat dari tabel 2, persebaran nilai dari kedua sekolah yang berbeda akreditasi belum tersebar
dengan baik, terlihat nilai 40 dan nilai 47 hanya terdapat pada sekolah dengan akreditasi A,
sedangkan nilai 87 dan nilai 100 hanya terdapat pada sekolah dengan akreditasi B. Membahas
tentang nilai ratarata, keterampilan Computational Thinking pada kedua sekolah masih
dibawah rata-rata dengan akreditasi A sebesar 42,50 dan akreditasi B sebesar 53,73 dari rentang
nilai 100.
Melihat dari jumlah dari peringkatnya, Akreditasi A mendapatkan nilai 740 dan Akreditasi B
mendapatkan nilai 1090. Terlihat dengan jelas bahwa Akreditasi B memiliki nilai yang lebih
tinggi jika kita dibandingkan dengan nilai Akreditasi A. Pengujian hipotesis yang dilakukan
dengan menggunakan uji Mann-U Whitney menunjukan bahwa hipotesis penelitian ditolak
karena tingkat akreditasi tidak berpengaruh terhadap keterampilan Computational Thinking
peserta didik.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, pengujian analisis data dan juga
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi hubungan antara status akreditasi
sekolah dengan keterampilan Computational Thinking siswa. Terlihat juga keterampilan
Computational Thinking kedua sekolah masih rendah. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
ada, dimana tingkat akreditasi bisa memperlihatkan kualitas yang ada di sekolah tersebut
seperti kemampuan guru dan siswa. Dalam akreditasi, output yang dinilai dalam proses
akreditasi belum melihat kemampuan siswa seperti keterampilan berbasis komputasional dan
berpikir kritis namun hanya melihat pada hasil belajar saja. Akreditasi seharusnya mampu
mengakomodasi semua output yang ada pada sekolah, bukan sekedar pada administrative
semata. Kedua sekolah sama-sama menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dalam proses belajar mengajarnya namun hasil test menunjukan keterampilan
Computational Thinking siswa masih rendah, jadi dapat dikatakan bahwa model pembelajaran
PBL belum dilaksanakan secara optimal di sekolah tersebut.

Jurnal 5

Judul : PENGARUH KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN KECERDASAN


LINGUISTIK SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

Penulis : (1) Nunung Indaswari, (2) Syahrul Azmi, (3) Dwi Novitasari, (4) Ketut Sarjana

Tahun Terbit : 2021

Jurnal/Penerbit : Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan

Metode Penelitian yang digunakan : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis
penelitian ex-post facto (kausal komparatif)
Hasil Penelitian :

Berdasarkan tabel 4, diperoleh data bahwa tidak ada siswa yang mencapai nilai kecerdasan
logis matematis kategori sangat tinggi dan siswa sebagian besar berada pada kategori
kecerdasan logis matematis rendah yaitu sebanyak 38 orang siswa (59,58%). Tabel 4 juga
menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mencapai nilai kecerdasan linguistik kategori sangat
tinggi dan siswa sebagian besar berada pada kategori kecerdasan linguistik rendah yaitu
sebanyak 29 orang siswa (61,7%). Sedangkan, siswa sebagian besar berada pada kategori
kemampuan menyelesaikan soal cerita materi program linear rendah yaitu sebanyak 16 orang
siswa (34,04%). Sebagian besar nilai siswa berada pada kategori rendah salah satunya dapat
disebabkan oleh alokasi waktu yang disediakan untuk menjawab soal terlalu sedikit, sehingga
siswa tidak maksimal dalam menyelesaikan soal tes yang diberikan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat
ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1) Kecerdasan logis matematis memiliki hubungan
yang kuat (0,786) dan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kemampuan
menyelesaikan soal cerita materi program linear sebesar 61,7%. 2) Kecerdasan linguistik
memiliki hubungan yang kuat (0,753) dan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita materi program linear sebesar 56,8%, 3)
Kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik memiliki hubungan yang sangat kuat
(0,810) dan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap
kemampuan menyelesaikan soal cerita materi program linear sebesar 65,5%.
DAFTAR PUSTAKA

Diantary, V. A., & Akbar, B. (2022). Perbandingan Keterampilan Computational Thinking


Antara Sekolah Dasar Akreditasi A dengan Sekolah Dasar Akreditasi B Pada Mata
Pelajaran Matematika. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 6(3), 2749–
2756. https://doi.org/10.31004/cendekia.v6i3.1576

Indaswari, N., Azmi, S., Novitasari, D., & Sarjana, K. (2022). Pengaruh Kecerdasan Logis
Matematis dan Kecerdasan Linguistik Siswa terhadap Kemampuan Menyelesaikan
Soal Cerita. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6(4), 722–730.
https://doi.org/10.29303/jipp.v6i4.329

Istiqlal, M. (2017). PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM


PEMBELAJARAN MATEMATIKA. JIPMat (Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika), 2(1). https://doi.org/10.26877/jipmat.v2i1.1480
Ningsih, M.F., Sarjana, K., Azmi, S., & Baidowi. (2021). Pengaruh kemandirian belajar
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP. Griya Journal of
Mathematics Education and Application, 1(1), 11-18.
https://doi.org/10.29303/griya.v1i1.9
Wijaya, R., Fahinu, F., & Ruslan, R. (2019a). Pengaruh Kecemasan Matematika dan Gender
Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematika Siswa SMP Negeri 2 Kendari.
Jurnal Pendidikan Matematika (Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan
Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Haluoleo), 9(2), 173. https://doi.org/10.36709/jpm.v9i2.5867

Anda mungkin juga menyukai