Anda di halaman 1dari 5

MATHEMA JOURNAL E- ISSN 2686-5823

Volume X (X), Year

“Pengaruh defisit persepsi dan motivasi belajar siswa terhadap Pelajaran


matematika dengan hasil belajar matematika”
Dewi hartanti
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar
dhartanti091@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara defisit persepsi dan
motivasi belajar siswa terhadap matematika dengan hasil belajar matematika. Metode penelitian
ini menggunakan metode deskriptif korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD
inpres Malengkeri II Makassar, dengan sampel sebanyak 120 siswa yang diambil secara cluster
random sampling. Teknik analisis analisis regresi berganda dengan syarat normalitas dan
linieritas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh R = 0,460 artinya terdapat hubungan positif
antara defisit persepsi dan motivasi belajar siswa terhadap matematika dengan hasil belajar
matematika. Rx1.y – x2 = 0,204 artinya terdapat hubungan positif antara defisit persepsi dengan
hasil belajar matematika. Rx2.y – x1 = 0,314, artinya terdapat hubungan positif antara motivasi
belajar siswa terhadap matematika dengan hasil belajar matematika

Kata kunci : defisit persepsi, motivasi belajar, Pelajaran matematika, hasil belajar matematika,
keterlibatan siswa,

Abstract: The aim of this research is to determine the relationship between perception deficits
and students' learning motivation towards mathematics and mathematics learning outcomes.
This research method uses a descriptive correlation method. The population in this study were
students at SD Inpres Malengkeri II Makassar, with a sample of 120 students taken using cluster
random sampling. Multiple regression analysis analysis technique with normality and linearity
requirements. Based on the research results, it was obtained that R = 0.460, meaning that there
is a positive relationship between the perception deficit and students' learning motivation
towards mathematics and mathematics learning outcomes. Rx1.y – x2 = 0.204, meaning there is
a positive relationship between perception deficits and mathematics learning outcomes. Rx2.y –
x1 = 0.314, meaning that there is a positive relationship between students' learning motivation
towards mathematics and mathematics learning outcomes

Key words: perception deficit, learning motivation, mathematics lessons, mathematics learning
outcomes, student involvement

Pendahuluan
Pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk individu dan Masyarakat. Di era
informasi ini siswa dihadapkan dengan tuntutan untuk tidak hanya memahami, tetapi juga
1
MATHEMA JOURNAL E- ISSN 2686-5823
Volume X (X), Year

mengolah dan menggunakan informasi dengan efektif. Nsmun, beberapa siswa mengalami
kesulitan dalam memahami dan menanggapi informasi, yang dikenal sebagai defisit persepsi.
Defisit ini mencakup berbagai aspek, seperti defisit sensori, kognitif, dan motorik yang dapat
mempengaruhi pengalaman belajar siswa yang signifikan.
Pendidikan matematika merupakan bagian integral dari pembentukan keterampilan
intelektual dan pemahaman siswa. Fokus pada kualitas pembelajaran matematika tidak hanya
memperhatikan metode pengajaran tetapi juga memahami faktor psikologis dan motivasional
yang mempengaruhi proses belajar. Dalam konteks ini, defisit persepsi matematika dan tingkat
motivasi belajar menjadi dua aspek yang menarik untuk diteliti karena keduanya dapat memiliki
dampak signifikan pada hasil belajar matematika siswa.

Defisit persepsi matematika merujuk pada kesulitan atau tantangan yang dihadapi siswa
dalam memahami konsep matematika tertentu. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
termasuk pendekatan pengajaran yang tidak sesuai, kecemasan terkait matematika, atau
kurangnya dukungan dalam lingkungan belajar namun beberapa penelitian menemukan dengan
adanya kesadaran terhadap defisit persepsi yang dialami bisa menjadi faktor yang baik dan bisa
membawa pengaruh yang baik bahkan meningkatkan usaha dan ketekunan bagi penderita nya.
Sementara itu, motivasi belajar menjadi faktor yang mempengaruhi sejauh mana siswa terlibat
dalam proses pembelajaran matematika. Motivasi yang tinggi dapat meningkatkan minat siswa
dalam mengatasi tantangan serta meningkatkan pemahaman konsep.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh defisit persepsi matematika dan
motivasi belajar terhadap pelajaran matematika, dengan fokus pada dampaknya terhadap hasil
belajar matematika siswa. Melalui pemahaman mendalam tentang faktor-faktor ini, diharapkan
dapat ditemukan strategi yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran matematika dan hasil
belajar siswa.
Dengan mengintegrasikan analisis defisit persepsi matematika dan motivasi belajar,
penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang
dinamika pembelajaran matematika di tingkat pendidikan. Temuan dari penelitian ini diharapkan
dapat menjadi dasar untuk pengembangan metode pengajaran yang lebih adaptif dan mendukung
siswa dalam mengatasi kesulitan belajar matematika, sehingga menciptakan lingkungan
pembelajaran yang merangsang minat dan prestasi siswa pada bidang matematika.
Metode penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto. Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres
Malengkeri II Makassar pada semester ganjil tahun 2023. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Oktober-november 2023. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu defisit
persepsi dan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika dan satu variabel terikat yaitu
hasil belajar matematika pada materi Faktorisasi Suku Aljabar.

2
MATHEMA JOURNAL E- ISSN 2686-5823
Volume X (X), Year

Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa SD Inpres Malengkeri II Makassar , dengan
sampel 120 siswa yang diambil secara cluster random sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket untuk mengambil data defisit
persepsi dan motivasi belajar terhadap pelajaran matematika dan tes untuk mengambil data hasil
belajar. Uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji coba terpakai.
Uji coba angket meliputi validitas dan reliabilitas. Validitas diuji dengan mengkorelasikan
antara skor item instrumen dengan rumus Product Moment. Item dikatakan valid apabila
diperoleh rhit > rtabel. Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan teknik
analisis reliabilitas Alpha Cronbach, instrumen dikatakan reliabel apabila diperoleh rhit > rtabel.
Uji coba tes hasil belajar meliputi: validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan
reliabilitas. Uji validitas diuji dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus
Product Moment. Item dikatakan valid apabila diperoleh rhit > rtabel. Bermutu atau tidaknya
item tes dapat diketahui dari tingkat kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing item tersebut.
Butir item yang dipakai pada penelitian ini yaitu butir item yang mempunyai indeks kesukaran
item yaitu 0,30 ≤ P ≤1,00. Daya beda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar
untuk dapat membedakan antar siswa berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah (Anas Sudijono, 2012:385- 386). Butir item tes yang dipakai dalam penelitian ini adalah
butir item yang indeks daya pembeda itemnya bernilai positif atau D ≥ 0,2. Uji reliabilitas tes
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan formula Kuder-Richardson yaitu
menerapkan rumus KR-20. Rhitung dibandingkan dengan Rtabel menggunakan tabel reliabilitas
Robert L. Ebel, butir soal dikatakan reliabel rhitung > rtabel.
Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif data yaitu untuk mendeskripsikan
karakteristik data yang terkumpul dari masing-masing variable penelitian (Sugiyono, 2013:238-
239) yaitu tentang defisit persepsi, motivasi belajar terhadap pelajaran metematika, dan hasil
belajar matematika. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dilakukan pengelompokan dalam
lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Sebelum melakukan
uji hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis uji normalitas dan uji linieritas. Teknik analisis
regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan secara linier antara dua atau lebih
variable independen dengan variable dependen. Untuk menguji hipotesis mayor dengan
menggunakan teknik korelasi ganda dan selanjutnya menguji signifikansi dengan uji F. Untuk
menguji hipotesis minor digunakan uji korelasi parsial dan selanjutnya menguji signifikansi
dengan menggunakan uji t. Selain itu dilakukan perhitungan sumbangan efektif dan relatif.
Hasil dan pembahasan
Berdasarkan hasil deskripsi data diperoleh nilai rata-rata angket defisit persepsi adalah 77,38
yang terdapat pada kelas interval 67,5 < x ≤ 82,5. nilai rata-rata angket motivasi belajar siswa
terhadap matematika adalah 73,49 yang terdapat pada kelas interval 68,75 < x ≤ 81,25 dalam
kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan motivasi belajar siswa terhadap matematika sudah
baik. Nilai rata-rata hasil belajar adalah 12,35 yang terdapat pada kelas interval 11,09 < x ≤

3
MATHEMA JOURNAL E- ISSN 2686-5823
Volume X (X), Year

14,26 dalam kategori tinggi, artinya bahwa hasil belajar matematika siswa sudah baik. Siswa
mempunyai motivasi belajar yang cukup sehingga menjadi dasar semangat siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran matematika dan siswa memiliki persepsi yang baik juga terhadap
matematika sehingga hasil belajar yang didapat siswa baik.
Uji prasyarat analisis didapat bahwa ketiga variabel berasal dari populasi yang distribusi
normal dan hubungan antara defisit persepsi dan motivasi belajar siswa terhadap matematika
dengan hasil belajar adalah linier. Setelah semua uji prasyarat terpenuhi dilakukan uji hipotesis.
Dari hasil uji hipotesis, Pada hipotesis pertama (R) = 0, 460 dan Fhitung =15,729 > Ftabel =
3,07, artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara defisit persepsi dan motivasi
belajar siswa terhadap pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika. Hipotesis kedua
Rx1.y-x2 = 0,204 dan thitung = 2,257 > ttabel = 1,980, artinya ada hubungan yang positif dan
signifikan antara defisit persepsi dengan hasil belajar matematika. Pada hipotesis ketiga Rx2.y-
x1 = 0,314 dan thitung = 3,460 > ttabel = 1,980, artinya ada hubungan yang positif dan
signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika dengan hasil belajar
matematika.
Dari perhitungan sumbangan efektif didapat defisit persepsi memberikan sumbangan
sebesar 11,62% terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa terhadap matematika
memberikan sumbangan sebesar 9,58% terhadap hasil belajar dengan total 21,2%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kesadaran siswa terhadap defisit persepsi yang di alami dan adanya
motivasi belajar terhadap matematika mampu mempengaruhi dan menyumbang hasil belajar
matematika sebesar 21,2%, sisanya sebesar 78,8% adalah sumbangan lain yang disebabkan oleh
variable diluar penelitian. Sedangkan untuk sumbangan relatif, defisit persepsi memberikan
sumbangan relative sebesar 54,81% terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa terhadap
matematika memberikan sumbangan relatif sebesar 45,19% terhadap hasil belajar. Total
sumbangan yang diberikan adalah 100% (54,81% + 45,19%). Dengan sumbangan yang
diberikan, maka dapat diartikan bahwa kesadaran siswa terhadap defisit persepsi yang dialami
lebih memiliki peran yang dominan dalam menentukan hasil belajar siswa dari pada motivasi
belajar siswa terhadap matematika, tetapi keduanya samasama berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
Simpulan dan saran
Kecenderungan defisit persepsi dalam kategori sedang, motivasi belajar siswa terhadap
pelajaran matematika dalam kategori tinggi dan hasil belajar dalam kategori tinggi. Pada
hipotesis pertama ada hubungan yang positif dan signifikan defisit persepsi dan motivasi belajar
siswa terhadap pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika. Hipotesis kedua ada
hubungan yang positif dan signifikan antara defisit persepsi dengan hasil belajar matematika.
Hipotesis ketiga ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap
pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika. Sumbangan efektif total sebesar 21,2%
dan sisanya sebesar 78,8% adalah sumbangan lain yang disebabkan oleh variabel di luar
penelitian. Sumbangan relatif defisit persepsi sebesar 54,81% terhadap hasil belajar dan

4
MATHEMA JOURNAL E- ISSN 2686-5823
Volume X (X), Year

sumbangan relatif motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika 45,19% terhadap hasil
belajar matematika.
Program pelatihan motivasi belajar perlu diperkuat, termasuk penerapan metode pengajaran
yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Perlu adanya kolaborasi antara
guru, orang tua, dan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan
memotivasi.
Referensi
Nur khasana dan benedictus Kusmanto, HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI
SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS .
Rahma widyana, HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI VISUAL DAN KEMAMPUAN MEMBACA
SISWA KELAS 1 – 2 SEKOLAH DASAR,
Rehabilitasi Saraf. 2021 1 Januari; 48(2): 187–193.
Budiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian.Semarang: UNS Press
M.Ngalim Purwanto. 2007.Psikologi Pendidikan.Bandung:PT Remaja Rosadakarya

Anda mungkin juga menyukai