Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN SKRIPSI

“HUBUNGAN SIKAP POSITIF DENGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN


KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII DI SMP 1 KARAWANG BARAT ”

Diampu oleh :

Disusun oleh :
Salma viamita (1610631050135)
Kelas B

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Pendidikan Matematika (S1)
Universitas Singaperbangsa karawang
2018
RINGKASAN SKRIPSI
SATRIA FAJAR RAMADHAN (1241172105179). “ hubungan sikap positif dengan
kempuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII di SMP 1 KARAWANG BARAT
“program studi pendidikan matematika. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas
Singaperbangsa Karawang .
Pendidikan merupakan masalah untuk di bahas karena usaha pendidikan diharapkan tujuan
pendidikan agar dapat dicapai untuk mengahadapi tantangan perkembangan teknologi
tersebut dituntut sumber daya yang handal dan mampu berkompetisi secara global ,sehingga
diperlukan keterampilan yang tinggi, pemikiran yang kritis, sistematis , logis, kreatis dan
kemampuan kerja yang efektif .cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui
pendidikan matematika, karena pendidikan matematika merupakan salah satu dari pondasi
dari kemampuan sains dan teknologi . matematika merupakan salah satu bidang studi yang
menduduki peran penting dalam dunia pendidikan karena dapat dilihat dari waktu jam mata
pelajaran di sekolah dibandingkan pelajaran lainnya.
Mengingat pentingnya pendidikan dari segi efektif terdapat dari kesenjangan –kesenjangan
sikap siswa dalam mempelajari matematika diantaranya ada siswa yang tergolong merasa
mampu (sikap positif) dan kurang mampu (sikap negatif )dalam mempelajari matematika
dalam alasan tertentu . didukung oleh teori Lestari dan Yudhanegara(2015:93) menyatakan
sikap merupakan kecenderungan perasaan suatu objek,situasi , konsep maupun dirinya sendiri
akibat hasil dari proses belajar maupun pengalaman dilapangan menyatakan rasa suka atau
mendukung( sikap postif) atau rasa tidak suka/ tidakmendukung ( sikap negatif)
Dilihat dari segi kognitif terdapat kesenjangan – kesenjangan kemampuan pemahaman konsep
matematis dalam mempelajari matematika diantarnya ada siswa yang tergolong yang mampu
atau tidak mampu menyatakan ulang suatu konsep,menyelesaikan persoalan matematika
secara algoritma, mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan konsep matematik ,
memberikan contoh non contoh dari konsep yang dipelajari, menyajikan konsep dalam
berbagai resepsentasi mangaitkan konsep matematika secara internal maupun eksternal.
Maka menyebabkan sikap dan kemampuan pemamahaman konsep pada matematika itu
sendiri menjadi faktor terpenting dalam mata pelajaran matematika. Guru mengaharapkan
siswa memiliki sikap positif dan kemampuan pemahaman yang baik karena sikap positif
disini yakin,percaya, menerima mendukung suka terhadap pemberlajaran matematika dan
kempuan pemahaman yang mampu untuk memahami selanjutnya karena matematika
merupakan ilmu yang sangat berkaitan.
Dari uraian diatas yang telah di jelaskan maka peneliti mencoba untuk mencari tahu dengan
melakukan penelitian tentang “ hubungan sikap positif dengan kemampuan
pemamahaman matematis siswa kelas VII di smp 1 karawang barat”
Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang diteliti maka batasan masalah peneliitian
ini adalah
1. Aspek efektif mengenai sikap positif siswa dengan indikator menerima / tidak
stimulus yang diberikan, merespon / tidak stimulus yang diberikan, menunjukkan
kesenangan / tidak kesenangan dalam pembelajaran kelas VII di SMP 1
KARAWANG BARAT
2. Kemampuan yang diteliti yaitu kemampua pemamahaman konsep matematis dengan
indikator menyatakan ulang suatu konsep dari konsep yangdan memberikan contoh
dan non contoh dengan materi luas segitiga kelas VII di SMP 1 KARAWANG
BARAT
Tujuan : untuk mengetahui hubungan sikap positif dengan kemampuan pemamahan konsep
matematis siswa kelas VII di smp 1 karawang barat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Expost facto . Metode
penelitian expost facto, karena penelitian ini merupakan penelitian yang di lakukan untuk
mengetahui penyebab terhadap peristiwa yang telah terjadi. Menurut kelinger
(Emzir,2014:119) penelitian expost facto adalah penyelidikan empiris yang sistimatis dimana
ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung eksistensi dari variabel tersebut
telak terjadi atau karena variabel pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.kesimpulan
tentang adanya hubungan antara variabel tersebut dibuat berdasarkan perbedaan yang
mengiringi variabel bebas dan terikat tanpa interpensi langsung ( Kerlinger dakam Emzir
,2014:119).
Desain penelitian studi lapangan : studi lapangan ini merupakan desain penelitian yang
mengkombinasikan antara pencarian literatur, survei berdasarkan pengalaman atau studi kasus
dimana peneliti berusaha mengidenfikasi hubungan variabel sikap positif dengan kemampuan
pemahaman konsep matematis.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII smp 1 karawang barat, dengan sampel yang
digunakan sebanyak 82 siswa.
Teknik pengambilan sampel yang di gunakan adalah non probality sampling dengan sampling
yang kouta yaitu pengambilan sampel berdasarkan kouta yang telah di tetapkan oleh peneliti.
Instrumen yang digunakan yaitu instrumen non tes dan instrumen tes, yaitu instrumen non tes
dengan skala Guttman dan instrumen tes untuk kemampuan pemahaman konsep matematis
dengan materi segitiga.
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara –cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang diperoleh adalah teknik
pengumpulan data yang tepat,sehingga benar – benar di dapat data yang valid dan reliabel .
dalam penelitian ini untuk memperoleh data-data yang sesuai dengan tujuan penelitian maka
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan dan angket tertutup.
1. Angket adalah alat untuk mengumpulkan data berupa daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon berupa jawaban sesuai
dengan permintaan peneliti. Menurut sugiono (2014:193)” angkat atau kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
2. Tes kemampuan sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan
atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterempilan pengetahuan dan
intelegensi,kemampua atau bakat yang dimiliki secara individu maupun kelompok
(Riduwan,2014:105). Tes yang digunakan untuk kemampuan pemahaman konsep
secara matematis yaitu latihan soal mengenai aspek kemampuan pemahaman konsep
matematis.Alasan menggunakan tes karena ketiaka siswa mengerjakan soal
kemampuan pemahaman matematis maka peneliti akan mengetahui seberapa tinggi
pemahaman siswa mengenai kemampuan pemahaman konsep matematis.
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji nonparametrik menggunakan korelasi RANK
SPEARMAN karena datanya berbntuk data ordinal . metodekorelasi rank spearman bisa juga
di disebut korelasi berjenjang dan di tulis dengan notasi 𝑟𝑠 .
Instrumen penelitian : segala peralatan atau alat bantu yang digunakan untuk memperoleh,
mengelola , dan menginterprestasikan informasi dari para siswa yang di lakukan dengan pola
pengukuran ini ada dua yaitu angket dan isntrumen tes. Angket digunakan untuk menilai
sikap positif siswa sedangkan instrumen tes tujuannya untuk menganalisa sejauh mana siswa
menguasai suatu materi / mengukur kemampuan pemahaman matematis .
Berdasarkan hasil analisis data pembahasan skripsi yang berjudul “ hubungan sikapn positif
dengan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII di SMP 1 karawang barat
“ dengan batasan masalah siswa kelas VII maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa terdapat
hubungan positif dan signifikan antara sikap positif dengan kemampuan pemahaman konsep
matematis.

Anda mungkin juga menyukai