1. Pengertia Kateter adalah selang yang digunakan untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan.
n
Kateterisasi urinarius adalah memasukkan kateter melalui uretra ke dalam kandung
kemih dengan tujuan mengeluarkan urin.
3. Prosedur ALAT
4. Langkah- Penatalaksanaan
Langkah 1. Memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien mengenai prosedur,
tujuan dan indikasi tindakan, meminta persetujuan pasien dan keluarga
2. Menyiapkan peralatan disamping penderita memasang perlak dan menutup
pinggang dan bagian tungkai atas pasien dengan selimut lalu sisihkan
selimut hingga yang terpajan hanya area perineal
3. Mengatur posisi pasien (pasien laki-laki kedua kaki diluruskan ke bawah,
pasien perempuan diatur dalam posisi litotomi)
4. Meletakkan nierbekken di antara paha pasien
5. Menyiapkan cairan antiseptic ke dalam kom
6. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan bersih
7. Membersihkan genetalia dengan cairan antiseptic
8. Buka sarung tangan dan simpan nierbekken atau buang ke kantong plastik
yang telah disediakan
9. Buka bungkusan luar set kateter dan urin bag dan kemudian simpan di alas
steril. Jika pemasangan kateter dilakukan sendiri, maka siapkan jelly di
dalam bak sterik. Jangan menyentuh area steril
10. Gunakan sarung tangan steril
11. Buka sebagian bungkusan dalam kateter, pegang kateter dan berikan jelly
pada ujung kateter (dengan meminta bantuan atau dilakukan sendiri) dengan
tetap mempertahankan teknik steril
12. Pada laki-laki
Posisikan penis tegak lurus 90° dengan tubuh pasien
13. Pada wanita
Buka labio minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dengan
jari tengah tangan tidak dominan
14. Dengan menggunakan pinset atau tangan dominan, masukkan kateter
perlahan-lahan pada uretra hingga ujung kateter untuk pasien pria dan tiga
per empat selang kateter untuk wanita. Anjurkan pasien untuk menarik nafas
saat kateter dimasukkan.
15. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti sejenak
kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan, jika
perlu kaji ulang kondisi dan indikasi pemasangan kateter pada pasien.
Hindari pengeluarkan dan memasukan kembali kateter secara berulang-
ulang, jika diperlukan gunakan kateter yang baru.
16. Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berasa di ujung kateter agar urine
tidak tumpah. Setelah urin mengalir, ambil specimen urin bila diperlukan.
17. Pastikan urin bag telah terkunci dan segera sambungkan kateter dengan
urine bag
18. Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl steril sesuai volume yang
tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai (10-20 mL) dengan
menggunakan spuit steril
19. Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan balon kateter sudah
terfiksasi dengan baik dalam vesika urinaria.
20. Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kasa
21. Fiksasi kateter dengan plester pada pangkal paha
22. Menempatkan urine bag di tempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari
kandung kemih
23. Lepaskan pengalas serta bereskan alat
24. Lepaskan sarung tangan cuci tangan
25. Rapihkan kembali pasien
26. Menanyakan kondisi pasien, mencatat tindakan dan hasil (warna dan
jumlah) urin yang keluar
Lampiran 4: Leaflet diet pasien CKD
Syarat Diet
1. Batasi garam terutama bila terjadi
penimbunan cairan di dalam tubuh
Contoh Makanan Sehari (edema) dan tekanan darah tinggi.
Pagi Siang Sore 2. Kalium di batasi teruma jika urin
Nasi Nasi Nasi keluar kurang dari 400 ml/2 jam.
Oleh:
Pepes Teri Basah Ayam panggang Perkedel tahu 3. Jumlah asupan cairan= jumlah urine
ANITA KURNIASARI Tumis Tauge Telur Mata sapi tumis kangkung 24 jam (500 ml-750 ml).
Tahu Ttempe Mendoan Pepaya
1. lobstrer dan sesuai dengan anjuran telur asin, ikan asin, makanan yang di
yang telah di berikan. CARA MENGURANGI KALIUM DARI awetkan dan bumbu-bumbu instan.
2. Buah-buahan: nanas, pepaya, jambu BAHAN MAKANAN 5. Makanan yang tingi kalori seperti
biji, sawo, strawberry, apel, anggur, 1. Cuci sayuran atau buah yang telah di sirup, madu, permene di anjurkan
jeruk manis dalam jumlah sesuai kupas atau sudah di potong-potong. penambah kalori hendaknya tidak
dengan anjuran yang telah di 2. Rendam bahan makanan dalam air diberikan dekat waktu makan karena
berikan. hangat selama 2 jam. dapat mengurangi nafsu makan.
3. Sayur-sayuran: ketimun, terong, 3. Air di buang dan di cuci kembali 6. Untuk meningkatkan cita rasa
tauge, kacang panjang, kol, slada, dengan air yang mengalir selama gunakan bawang, jahe, kunyit dan
wortel dll dalam jumlah sesuai beberapa menit. lain-lain.
anjuran. 4. Setelah itu masaklah.
E. Waktu Pertemuan
3. Durasi : 30 menit
F. Media : Leaflet
H. Tujuan :
CKD
dapat:
I. Kegiatan Penyuluhan
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Proses
sebelum kegiatan.
2. Evaluasi Hasil
a. Diet lunak.
dan ubi.
udang, telur.
buncis.
a. Cairan
Pembatasan asupan cairan perlu dilakukan seiring dengan
cairan maka jumlah cairan yang boleh dikonsumsi dalam satu hari
juga bahwa makanan yang berkuah seperti sup, ice cream, susu,
lemon tea.
b. Natrium
Pantangan besar:
3) Keripik
h. Kalium
mg/kgBB/hari.
Pantangan:
1) Pisang, mangga
2) Tomat, bayam
3) Umbi-umbian
i. Phospat
dan diet phospat tidak boleh terlalu ketat karena dapat menyebabkan
Relatif aman:
1) Ikan segar
Petunjuk:
1. Pasien akan diberikan air meniral dalam botol ukur sesuai jumlah cairan yang boleh
dikonsumsi/24 jam
2. Pasien menuliskan jumlah minuman tambahan, jumlah makanan yang dihabiskan dari RS,
makanan tambahana sendiri, jumlah muntahan jika ada, jumlah urin, jumlah BAB, dan
keterangan, pada kolom yang telah disediakan
3. Perawat akan menulis minuman yang disediakan, sisa minuman, makan yang disediakan,
dan sisa makanan pada kolom cairan masuk.
Kode Pasien : 1 Tanggal : 15-16 Januari 2019 Berat Badan : 51 kg
Waktu (WIB) Cairan masuk (ml) Cairan keluar (ml)
Minum Makanan Muntah Urin BAB Keterangan
07.00 Disediakan: 600 Disediakan: 150 - 200 cc 100 cc Warna urin
08.00 kuning keruh,
ml ml
09.00 BAB lembek,
Sisa : 300 ml Sisa : 130
10.00 150 cc 100 cc warn kehitaman
11.00 Tambahan ml
12.00 sendiri:1200 ml Tambahan
13.00 100 cc
sendiri: (10 ml)
14.00
SUB TOTAL 30 cc 450 cc
15.00 Disediakan: ml Disediakan: 150 - 150 cc
16.00
Sisa : ml ml
17.00 200 cc
Tambahan Sisa : 140 ml
18.00 100 cc
19.00 sendiri: ml Tambahan
20.00 sendiri: 25 ml 200 cc
Petunjuk:
1. Pasien akan diberikan air meniral dalam botol ukur sesuai jumlah cairan yang boleh
dikonsumsi/24 jam
2. Pasien menuliskan jumlah minuman tambahan, jumlah makanan yang dihabiskan dari RS,
makanan tambahana sendiri, jumlah muntahan jika ada, jumlah urin, jumlah BAB, dan
keterangan, pada kolom yang telah disediakan
3. Perawat akan menulis minuman yang disediakan, sisa minuman, makan yang disediakan,
dan sisa makanan pada kolom cairan masuk.
Kode Pasien : 1 Tanggal : 16-17 Januari 2019 Berat Badan : 50 kg
Petunjuk:
4. Pasien akan diberikan air meniral dalam botol ukur sesuai jumlah cairan yang boleh
dikonsumsi/24 jam
5. Pasien menuliskan jumlah minuman tambahan, jumlah makanan yang dihabiskan dari RS,
makanan tambahana sendiri, jumlah muntahan jika ada, jumlah urin, jumlah BAB, dan
keterangan, pada kolom yang telah disediakan
6. Perawat akan menulis minuman yang disediakan, sisa minuman, makan yang disediakan,
dan sisa makanan pada kolom cairan masuk.
Kode Pasien : 2 Tanggal : 15-16 Januari 2019 Berat Badan : 54 kg
Waktu (WIB) Cairan masuk (ml) Cairan keluar (ml)
Minum Makanan Muntah Urin BAB Keterangan
07.00 Disediakan: 600 Disediakan: 150 - 100 cc 100 cc Warna urin
08.00 kuning keruh,
ml ml
09.00 BAB lembek,
Sisa : 100 ml Sisa : 125 ml
10.00 warna kuning
11.00 Tambahan Tambahan
12.00 sendiri:- ml sendiri: -
13.00
14.00 100 cc
SUB TOTAL 75 cc 200 cc
15.00 Disediakan: ml Disediakan: 150 -
16.00
Sisa : ml ml
17.00
Tambahan Sisa : 100 ml
18.00 150 cc
19.00 sendiri: ml Tambahan
20.00 sendiri: -
SUB TOTAL 75 cc 150 cc
21.00 Disediakan: ml Disediakan: 150 -
22.00
Sisa : ml ml
23.00
Tambahan Sisa : 100 ml
24.00 50 cc
01.00 sendiri: ml Tambahan
02.00 sendiri: -
03.00 150 cc
04.00
05.00
06.00 50 cc
SUB TOTAL 75cc 250 cc
TOTAL/24JAM 500 cc 225 cc 600 cc 100 cc
PEMANTAUAN 24 JAM INTAKE DAN OUTPUT PASIEN
Petunjuk:
1. Pasien akan diberikan air meniral dalam botol ukur sesuai jumlah cairan yang
boleh dikonsumsi/24 jam
2. Pasien menuliskan jumlah minuman tambahan, jumlah makanan yang
dihabiskan dari RS, makanan tambahana sendiri, jumlah muntahan jika ada,
jumlah urin, jumlah BAB, dan keterangan, pada kolom yang telah disediakan
3. Perawat akan menulis minuman yang disediakan, sisa minuman, makan yang
disediakan, dan sisa makanan pada kolom cairan masuk.
Kode Pasien : 2 Tanggal : 16-17 Januari 2019 Berat Badan : 54 kg
Waktu (WIB) Cairan masuk (ml) Cairan keluar (ml)
Minum Makanan Muntah Urin BAB Keterangan
07.00 Disediakan: 600 Disediakan: 150 - - Warna urin
08.00 kuning keruh
ml ml
09.00
Sisa : 300 ml Sisa : 125 ml
10.00 200 cc
11.00 Tambahan Tambahan
12.00 sendiri:- ml sendiri: -
13.00
14.00
SUB TOTAL 75 cc 200 cc
15.00 Disediakan: ml Disediakan: 150 - 200 cc
16.00
Sisa : ml ml
17.00
Tambahan Sisa : 100 ml
18.00
19.00 sendiri: ml Tambahan
20.00 sendiri: -
SUB TOTAL 75 cc 200 cc
21.00 Disediakan: ml Disediakan: 150 -
22.00
Sisa : ml ml
23.00
Tambahan Sisa : 100 ml
24.00
01.00 sendiri: ml Tambahan
02.00 sendiri: -
03.00
04.00 200 cc
05.00
06.00
SUB TOTAL 75cc 200 cc
TOTAL/24JAM 500 cc 225 cc 600 cc 0 cc
Lampiran 8 :Penghiungan balance cairan
A. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
a. Nama : Ny. R
b. Umur : 61 tahun
c. Alamat : Salamsari, Boja
d. Pendidikan: SD
e. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
f. Tanggal masuk : 14 Januari 2019
g. Diagnosa medis : CKD stage IV, anemia, milena
h. Nomor register : 458688
2. Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Ny.W
b. Alamat : Salamsari, Boja
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Hubungan dengan pasien : Anak
3. Catatan masuk
Pada tanggal 14 Januari 2019 pukul 16.05 WIB Ny.R dibwa ke RSUD
Tugurejo dengan keluhan badan lemas, pegal-pegal, kaki bengkak, dan BAB
hitam. Oleh dokter pasien di diagnosa anemia dengan suspek milena. Untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut pasien kemudian dipindah ke ruang
rawat inap Dahlia 3 RSUD Tugurejo Semarang. Ketika dilakukan
pemeriksaan darah kimia klinik (serum) B pada tanggal 14 Januari 2019, di
dapatkan hasil ureum 64,9 mg/dL, dan creatinin 2,11 g/dL. Berdasarkan hasil
lab, Ny. R didiagnosa CKD stage IV.
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh kaki tidak nyaman karena bengkak
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pasien mengeluh badan lemas, kaki terasa tidak nyaman, terasa pegal-
pegal, bengkak, piting edem +3, ureum 64,9 mg/dL, dan creatinin 2,11 g/dL,
BAB hitam sudah 2 kali yaitu pada pukul 05.00 WIB, dan 08.00 WIB, pasien
mengeluh nyeri perut.
P: pasien mengeluh nyeri abdomen setelah telat makan
Q: pasien mengeluh nyeri terasa perih, dan muncul tidak terduga
R: pasien mengatakan nyeri pada abdomen kuadran tengah atas
S: pasien mengatakan sekala nyeri 3
T: pasien mengatakan nyeri hilang timbul
2. Riwayat Keperawatan Dahulu
Ny. R mengatakan pada bulan Desember 2018, dan November 2014
pasien pernah di rawat di RSUD Tugurejo Semarang dengan diagnosa
anemia.
3. Riwayat Keperawatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit TBC, HIV, Hepatitis dan penyakit menurun seperti jantung,
dan diabetes militus.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Pasien tampak lemah
2. Kesadaran : kompos mentis, nilai verbal 5, motorik 6, dan
eyes 4.
3. Tanda-tanda Vital
TD : 109/70 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 360C
RR : 20 x/menit
4. BB: anak pasien mengatakan BB pasien sebelum sakit 49 kg, ketika
ditimbanga BB pasien 52 kg
5. Pengkajian fisik
a. Kepala
Rambut berwarna putih kehitaman uban, lurus, kulit kepala tidak
ada lesi, dan bersih.
b. Mata
Bentuk mata bulat, simetris kanan kiri, konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor, berbentuk bulat, diameter 2 mm kanan kiri dan
reflek cahaya positif.
c. Hidung
Hidung tidak ada polip, rongga hidung bersih, tidak ada
pernapasan cuping hidung.
d. Mulut
Mulut bersih, tidak berbau, bibir basah, lidah bersih, mukosa
bibir lembab.
e. Telinga
Daun telinga simetris antara kanan dan kiri, bersih, liang telinga
bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran dalam batas normal.
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid
g. Paru
Inspeksi : tidak ada lesi, simetris kanan dan kiri
Palpasi : palpasi vocal fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi : perkusi suara sonor pada lapang paru
Auskultasi : vasikuler
h. Jantung
Inspeksi : iktus kordis tak tampak
Palpasi : tidak teraba ictus cordis
Perkusi : suara redup
Auskultasi : bunyi jantung I, II tidak ada suara tambahan
i. Abdomen
Inspeksi : abdomen datar mengikuti gerak nafas
Auskultasi : bising usus 19 kali per menit
Perkusi : suara perut tympani
Palpasi : nyeri tekan epigastrium
j. Genetalia
Genetalia tidak terpasang kateter, tidak ada lesi.
k. Ekstremitas :
Pada ekskremitas atas, kanan terpasang infus NaCl, pergerakan
sendi bebas, kekuatan otot 5/5, akral hangat. Pada ekstremitas bawah,
kaki kiri dan kanan tidak mampu digerakkan, edema , piting edema +3,
pergerakan sendi terbatas, kekuatan otot 3/5, akral hangat.
l. Kulit : Warna kulit pucat, piting edema +3, tidak ada lesi
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tanggal 15 Januari 2019
Nama
Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
Pemeriksaan
Hemoglobin 4,10 LL g/dL 13,2 - 17,3 Flowcytometri
Leukosit 6,67 L 10^3/uL 3,8 - 10,6 Flowcytometri
Trombosit 112 L 10^3/uL 150 - 440 Flowcytometri
Hematocrit 13,10 LL % 40 - 52 Flowcytometri
Eritrosit 1,47 L 10^6/uL 4,4 - 5,9 Flowcytometri
MCV 87,10 Fl 80 - 100 Flowcytometri
MCH 27,90 Pq 26 - 34 Flowcytometri
MCHC 31,30 L g/dL 32 - 36 Flowcytometri
RDW 18,90 % 11,5-14,5 Flowcytometri
Eosinofil 1,60 L % 0-3 Flowcytometri
Basofil 0,00 % 0-1 Flowcytometri
Neutrofil 59,20 % 28 - 78 Flowcytometri
Limfosit 31,90 % 25 - 40 Flowcytometri
Monosit 7,30 % 2-8 Flowcytometri
Ureum 67,09 H mg/dL <43 GLDH
Creatinin 2,11 H mg/dL 0,50 - 1,10 Jaffe
G. Terapi yang Diberikan
Progam terapi yang diberika meliputi, infus NaCl 0,9% dengan kecepatan
8 tetes per menit, tranfusi sel darah merah 2 x 250 cc, injeksi tranexamat 3 x 500
mg, omeprazole 2 x 40 mg, sucralfate 2 x 100 mg, dan dipenhidtamin 2 x 10 mg.
A. DAFTAR MASALAH
No Tanggal/ Data Fokus Masalah Tanggal TTD
Jam Keperawatan Teratasi Perawat
Q: pasien mengeluh
nyeri terasa perih, dan
muncul tidak terduga
R: pasien mengatakan
nyeri pada abdomen
kudran tengah atas
S: pasien mengatakan
sekala nyeri 3
T: pasien mengatakan
nyeri hilang timbul
DO:
B. RENCANA KEPERAWATAN
No Tanggal/ Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
Jam Keperawatan
kelebihan Setelah dilakukan tindakan 3 1. Timbang
volume cairan x 24 jam terjadi keseimbngan berat badan
berubungan cairan ditandai dengan: harian
dengan 1. Pasien mengatakan lemas 2. Monitor
gangguan berkurang edema
mekanisme 2. Balance cairan ±100 cc 3. Monitor 24
regulasi dan 3. Edema berkurang, piting jam intake
kelebihan edema +1 dan output
asupan cairan 4. BB kembali wajar 49-50 4. Melakukan
kg pembatasan
5. Hematokrit dalam rentang cairan
normal 40-52 % 5. Lakukan
6. Hemoglobin 13,2-17,3 kolaborasi
g/dL pemberian
diuretik
6. Berikan
pendidikan
kesehatan
diet pasien
CKD
7. Anjurkan
pemberian
dukungan
keluarga
8. Hadapi
ketidaknyama
nan
pembatasan
cairan dengan
menggosok
gigi,
berkumur,
dan
mengulum es
batu
Mual b.d Setelah dilakukan tindakan 2 1. Anjurkan
distensi x 24 jam mual dapat diatasi pemberian
lambung dengan kriteria hasil: aroma terapi
1. Pasien mengatakan mual 2. Berikan
berkurang makanan
2. Pasien mampu hangat dan
menghabiskan ½ porsi fresh
makan dari rumah sakit 3. Berikan
istirahat dan
tidur yang
cukup
4. Kolaborasi
pemberian
antiematik
Nyeri kronis b.d Setelah dilakukan tindakan 2 1. Ajarkan pada
agen cidera x 24 jam nyeri berkurang pasien
biologis dengan kriteria hasil: manajemen
1. Pasien mengatakan nyeri penanganan
berkurang dari sekala 3 nyeri
menjadi 1 atau 0 2. Lakukan
2. Pasien dapat melkukan kompres
manajement nyeri hangat pada
3. Pasien dapat mencegah abdomen
pencetus nyeri 3. Kolaborasi
pemberian diet
lunak
4. Kolaborasi
pemberian
obat
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tanggal/ Tindakan Respon TTD
Dx Jam Keperawatan Perawat
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tanggal/ Tindakan Respon TTD
Dx Jam Keperawatan Perawat
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tanggal/ Tindakan Respon TTD
Dx Jam Keperawatan Perawat
09.00 DS:
DS:
Pasien mengatakan sudah
09.40 menggosok gigi sesudah makan
6. Menyarakan agar
pasien pagi
menggosok gigi DO:
untuk Mulut pasien tampak bersih tidak
mengurangi rasa berbau
haus
E. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ Diagnosa Catatan Keperawatan TTD
Jam Keperawatan Perawat
DO:
O:
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ Diagnosa Keperawatan Catatan Keperawatan TTD
Jam Perawat
H. PENGKAJIAN
4. Biodata Pasien
i. Nama : Tn. M
j. Umur : 57 tahun
k. Alamat : Tambak Mulya
l. Pendidikan: SD
m. Pekerjaan : Wirausaha
n. Tanggal masuk : 9 Janauari 2019
o. Diagnosa medis : anemia, CKD stage IV
p. Nomor register : 546103
5. Biodata Penanggung jawab
f. Nama : Ny. Sri Hartumi
g. Alamat : Tambak Mulya
h. Pendidikan : SMA
i. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
j. Hubungan dengan pasien : Istri
6. Catatan masuk
Pada tanggal 9 Januari 2019 Tn.M dibwa ke RSUD Tugurejo dengan
keluhan badan lemas, dan pegal-pegal pada ekstremitas atas-bawah. Oleh dokter
pasien di diagnosa anemia. Untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut pasien
disarankan untuk rawat inap, dan di opnam di ruang Dahlia 3 RSUD Tugurejo
Semarang. Ketika dilakukan pemeriksaan darah kimia klinik (serum) B pada
tanggal 9 Januari 2019, di dapatkan hasil ureum 101,8 mg/dL, dan creatinin 3,87
g/dL. Berdasarkan hasil lab, Tn. M didiagnosa CKD stage IV.
I. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh tidak nyaman pada tangan dan kaki karena edema
J. RIWAYAT KEPERAWATAN
4. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pasien mengeluh badan terasa lemas, pegal-pegal, terdapat edema
pada ekstremitas atas dan bawah, piting edema 4+, ureum 101,8 mg/dL, dan
kreatinin 3,87 g/dL.
5. Riwayat Keperawatan Dahulu
Riwayat keperwatan dahulu, sebelum opnam di RSUD Tugurejo
Semarang Tn.M mengatakan di rawat di RS Elisabet dengan anemia.
6. Riwayat Keperawatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit TBC, HIV, Hepatitis dan penyakit menurun seperti jantung,
dan diabetes militus.
K. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL
12. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan sudah paham tentang penyakit yang diderita saat
ini. Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan bahwa ia dan keluaga
sangat memperhatikan masalah kesehatan. Jika pasien mengalami masalah
pasien segera ke puskesmas tedekat.
13. Pola nutrisi dan metabilisme
Sebelum sakit pasien mengatakan selalu makan tepat waktu 3 kali
sehari. Setiap kali makan pasien menghabiskan satu porsi makan, dan minum
air putih 8-9 gelas dalam sehari. Selama sakit pasien mengatakan tidak nafsu
makan, makanan dari rumah sakit hanya habis ½ porsi (150 cc air per porsi
makan), dan minum air 3000 cc/24 jam.
14. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien mengatakan BAB 1 hari sekali pada pagi hari
dengan konsisten lembek, warna kuning kecoklatan, bau khas feses. Pasien
BAK sebanyak 5-7 kali dalam sehari, urine berwarna jernih kekuningan.
Pasien mengatakan tidak ada masalah BAB dan BAK. Selama 5 hari di
rumah sakit pasien mengatakan BAB 2 kali pada tanggal 12 dan 15 Januari
2019 (200 cc/BAB) dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas
feses, jumlah sedikit, BAK 5x sehari (750 cc), warna pekat kekuningan, bau
khas urine, pasien mengatakan tidak bias menuntaskan BAK.
15. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit pasien mengatakan biasanya tidur malam mulai pukul
21.00 WIB dan bangun pada 04.00 WIB. Pasien tidur nyenyak pada malam
hari dan tidak sering terbangun. Selama sakit pasien mengatakan sering
terbangun karena tidak nyaman pada badan karena edema.
16. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit pasien mengatakan mampu melakukan aktivitasnya
secara mandiri, seperti melakukan personal hygiene, makan, minum,
toileting, berpakaian, berpindah secara mandiri. Selama sakit pasien tidak
mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri. Saat sakit pasien
memerlukan bantuan dari perawat dan keluarganya dalam memenuhi
kebutuhannya seperti melakukan personal hygiene, makan, minum, toileting,
berpakaian, dan berpindah karena badan lemas, dan kaki lemah untuk
berjalan.
17. Pola peran dan hubungan
Pasien merupakan seorang kepala keluarga. Hubungan pasien dengan
keluarga baik. Pasien tinggal bersama anaknya. Hubungan pasien dengan
tetangga dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya juga baik. Pasien bersikap
kooperatif pada perawat. Pasien mengatakan paham tentang penyakit yang
dialaminya.
18. Pola Presepsi Sensori
Pada indera peraba, pengecap, pembau, dan pendengar tidak
mengalami gangguan.
19. Pola persepsi diri/ Konsep diri
f. Gambaran diri : pasien mengatakan menyukai semua anggota
tubuhnya
g. Identitas diri : pasien merupakan seorang kepela keluarga
yang bekerja sebagai pedagang
h. Harga diri : pasien merasa senang masih dapat menjadi
kepala keluarga meskipun dalam keadaan sakit, dan berdagang
i. Peran diri : pasien sebelum sakit menjalankan tugas sebgai
kepala keluarga dengan mencari nafkah melalui berdagang.
j. Ideal diri : pasien merasa bangga saat mampu mencai
nafakah.
20. Pola seksual dan reproduksi.
Pasien sudah menikah dan memiliki anak. Pasien tidak memiliki
penyakit kelamin.
21. Mekanisme Koping
Pasien selalu menceritakan serta mendiskusikan masalah yang
dihadapinya kepada keluarganya.
22. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien memeluk agama Islam. Sebelum masuk Rumah Sakit pasien
dapat menjalankan ibadahnya seperti sholat. Selama pasien sakit, pasien
hanya bisa berdo’a demi kesembuhannya.
L. PEMERIKSAAN FISIK
6. Keadaan umum : pasien tampak lemah
7. Kesadaran : Pasien dengan kesadaran kompos mentis, nilai
verbal 5, motorik 6, dan eyes 4.
8. Tanda-tanda Vital
TD : 140/70 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 360C
RR : 20 x/menit
9. Berat badan : istri pasien mengatakan BB pasien sebelum sakait 50 kg, ketika
sakit berat badan 56 kg.
10. Pengkajian fisik
m. Kepala
Rambut berwarna hitam dengan putih uban, lurus, kulit kepala
tidak ada lesi, dan bersih, pasien mengatakan sering merasa sakit kepala.
n. Mata
Bentuk mata bulat, simetris kanan kiri, konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik, pupil isokor, berbentuk bulat, diameter 2 mm kanan kiri dan
reflek cahaya positif.
o. Hidung
Hidung tidak ada polip, rongga hidung bersih, tidak ada
pernapasan cuping hidung.
p. Mulut
Mulut bersih, tidak berbau, bibir basah, lidah bersih, mukosa
bibir lembab.
q. Telinga
Daun telinga simetris antara kanan dan kiri, bersih, liang telinga
bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran dalam batas normal.
r. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid.
s. Paru
Inspeksi : tidak ada lesi, simetris kanan dan kiri
Palpasi : vocal fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi : suara sonor pada lapang paru
Auskultasi : vasikuler
t. Jantung
Inspeksi : tak tampaak ictus kordis
Palpasi : tidak ada pembesaran jantung, palpasi tidak teraba ictus
cordis
Perkusi : suara redup
Auskultasi : bunyi jantung I, II tidak ada suara tambahan
u. Abdomen
Inspeksi : Inspeksi abdomen simetris, mengikuti gerak nafas
Auskultasi : bising usus 22 kali per menit
Perkusi : suara perut tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
v. Genetalia : Genetalia tidak terpasang kateter, tidak ada lesi.
w. Ekstremitas : Pada ekskremitas atas, kiri terpasang infus NaCl,
pergerakan sendi bebas, kekuatan otot 4/5, akral hangat, edema, piting
edem+4, Pada ekstremitas bawah, kaki kiri dan kanan mampu
digerakkan, bengkak ,pergerakan sendi terbatas, kekuatan otot 4/5, akral
hangat, edema, piting edema +4.
x. Kulit : Warna kulit pucat, piting edemaa +4, tidak ada lesi.
M. Terapi yang Diberikan
Terapi yang diberikan meliputi, infus NaCl 0,9% dengan kecepatan 10
tetes per menit, albumin 20% 3x20g, injeksi intra vena prosogan 2x30 mg,
ranitidine 2x50 mg, furosemide 3x20mg, obat oral sucralfate 3 x 100 mg, vit B
komplek 3x50 mg, dan candesartan 1x8 mg.
N. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tanggal 14 Januari 2019
Nama
Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
Pemeriksaan
Hemoglobin 3,50 LL g/dL 13,2 - 17,3 Flowcytometri
Leukosit 5,08 L 10^3/uL 3,8 - 10,6 Flowcytometri
Trombosit 283 10^3/uL 150 - 440 Flowcytometri
Hematocrit 11,10 LL % 40 - 52 Flowcytometri
Eritrosit 1,40 L 10^6/uL 4,4 - 5,9 Flowcytometri
MCV 79,30 L Fl 80 - 100 Flowcytometri
MCH 25,00 L Pq 26 - 34 Flowcytometri
MCHC 31,50 L g/dL 32 - 36 Flowcytometri
RDW 15,80 % 11,5-14,5 Flowcytometri
Eosinofil 4,70 H % 0-3 Flowcytometri
Basofil 0,20 % 0-1 Flowcytometri
Neutrofil 57,10 % 28 - 78 Flowcytometri
Limfosit 29,90 % 25 - 40 Flowcytometri
Monosit 8,10 H % 2-8 Flowcytometri
Ureum 101,8 H mg/dL <43 GLDH
Creatinin 3,87 H mg/dL 0,50 - 1,10 Jaffe
F. DAFTAR MASALAH
No Tanggal/ Jam Data Fokus Diagnosa Tanggal TTD
Keperawatan Teratasi Perawat
G. RENCANA KEPERAWATAN
No Tanggal/ Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
Jam Keperawatan
1 11.04 Kelebihan Setelah dilakukan 9. Timbang berat badan Anita
volume tindakan 3 x 24 harian
cairan b.d jam terjadi 10. Monitor edema
gangguan keseimangan 11. Monitor tanda-tanda
mekanisme cairan ditandai vital
regulasi dan dengan: 12. Monitor 24 jam
kelebihan 7. Pasien intake dan output
asupan mengatakan 13. Melakukan
cairan lemas pembatasan cairan
berkurang 14. Lakukan kolaborasi
8. Balance cairan pemberian diuretik
±100 cc 15. Berikan pendidikan
9. Edema kesehatan diet pasien
berkurang, CKD
piting edema +1 16. Anjurkan pemberian
10. BB kembali dukungan keluarga
wajar 49-50 kg 17. Hadapi
11. Hematokrit ketidaknyamanan
dalam rentang pembatasan cairan
normal 40-52 % dengan menggosok
Hemoglobin 13,2- gigi, berkumur, dan
17,3 g/dL mengulum es batu
2 11.05 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji Anita
rasa nyaman tindakan 2 x 24 ketidaknyaanna
b.d gejala jam gangguan rasa pasien
terkait nyaman dapat 2. Identifikasi
penyakit diatasi dengan penyebab
kriteria hasil: ketidkanyamana
1. Pasien 3. Anjurkan
mengatakan keluarga untuk
sakit kepala menemani
hilang pasien
2. Ekstremitas menghasapi dan
tersa nyaman mengidentifikas
3. Mampu i
mnegendalikan ketidaknyamma
ketidknyamana nnan
n dengan 4. Ajarkan
relaksasi nafas relaksasi nafas
dalam 5. Kolaborasi
pemberian obat
H. TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tanggal Tindakan Keperawatan Respon TTD
Dx / Jam Perawat
9. Memberikan DO:
pendidikan kesehan Keluarga pasien mampe
tentang diet pasien menjelaskan diet bagi pasien
CKD CKD
DS:
1 10.15 Pasien bersedia dibatasi jumlah Anita
cairannya
A. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ Diagnosa Catatan Keperawatan TTD
Jam Keperawatan Perawat
15 Januari kelebihan S: Anita
2019 volume cairan Pasien mengatakan badan terasa
14.00 berubungan lemas
O:
dengan
Pasien tampak lemah, balance cairan :
gangguan
+ 2255 cc, terdapat edema pada
mekanisme
ekstremitas atas dan bawah, piting
regulasi dan
edema +4, TD: 140/70, N: 98 x/mnt,
kelebihan berat badan sebelum sakit 50 kg
asupan cairan setelah sakit 56 kg, hemoglobin 3,50
mg/dL, hematocrit 11,10 %
.A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1 s.d 8
B. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ Diagnosa Catatan Keperawatan TTD
Jam Keperawatan Perawat
C. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ Diagnosa Catatan Keperawatan TTD
Jam Keperawatan Perawat