05 Bab Iv
05 Bab Iv
BAB IV
Objek penelitian ini adalah gedung universitas yang berlokasi di Jakarta Selatan
Indonesia. Gedung tersebut memiliki 8 tingkat. Tinggi total bangunan dari lantai 1
bangunan sampai dengan atap adalah sebesar 30 meter. Berikut adalah dimensi dan tu-
langan terpasang pada struktur gedung tersebut :
IV - 1
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 2
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 3
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Pembebanan struktur terdiri dari beban mati, beban hidup, dan beban gempa
yang masing – masing beban tersebut didistribusikan pada bangunan. Berikut adalah
perhitungan dari pembebanan tersebut :
1. Beban mati
Beban mati pada dasarnya terdiri dari berat sendiri bangunan tersebut seperti
balok, kolom, pelat, serta beban mati tambahan. Perhitungan beban mati di-
hitung secara manual.
a. Kolom
Perhitungan berat kolom pada tiap lantai.
IV - 4
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
b. Balok
Dapat dilihat perhitungan berat balok pada tiap lantai.
Dimensi (m) Vol Bj Berat (ton)
Jenis Ele-
No Jumlah Vol x Jumlah x
men L B H m³ ton/m³
Bj
1 9,6 0,4 0,75 2,88 17 2,4 117,50
2 7,8 0,4 0,75 2,34 23 2,4 129,17
3 6,6 0,4 0,75 1,98 6 2,4 28,51
4 7,2 0,4 0,75 2,16 5 2,4 25,92
B1
5 10,2 0,4 0,75 3,06 3 2,4 22,03
6 6 0,4 0,75 1,8 3 2,4 12,96
7 9 0,4 0,75 2,7 3 2,4 19,44
8 3,5 0,4 0,75 1,05 7 2,4 17,64
9 9,6 0,25 0,75 1,8 14 2,4 60,48
10 7,2 0,25 0,75 1,35 8 2,4 25,92
11 7,8 0,25 0,75 1,4625 5 2,4 17,55
12 B2 10,2 0,25 0,75 1,9125 2 2,4 9,18
13 6 0,25 0,75 1,125 2 2,4 5,40
14 9 0,25 0,75 1,6875 2 2,4 8,10
15 3,5 0,25 0,75 0,65625 4 2,4 6,30
506,11
Tabel IV. 8. Perhitungan balok LT.2
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 7
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 8
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Bj
Nama Tebal (m) Beban (kg/m²)
(kg/m³)
Bj
Nama Tebal (m) Beban (kg/m²)
(kg/m³)
Beban mati tersebut didistribusikan pada setiap tingkat pada bangunan sehingga
didapatkan berat setiap elevasi pada masing – masing tingkat.
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 10
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
2. Beban Hidup
Beban hidup yang digunakan merupakan beban maksimum yang diharapkan
terjadi akibat penghunian dan penggunaan bangunan Gedung, akan tetapi
tidak boleh kurang dari beban merata minimun yang ditetapkan.
Merata Lo psf
No Tingkat Fungsi Ruangan
(kN/m²)
R. Laboratorium 100 (4,79)
R. Kantor 50 (2,4)
1 Lantai 2 Koridor 100 (4,79)
R. Arsip 150 (7,18)
R. Kelas 80 (3,83)
R. Laboratorium 100 (4,79)
R. Kantor 50 (2,4)
2 Lantai 3 Koridor 100 (4,79)
R. Arsip 150 (7,18)
R. Kelas 80 (3,83)
R. Laboratorium 100 (4,79)
R. Kantor 50 (2,4)
3 Lantai 3 Koridor 100 (4,79)
R. Arsip 150 (7,18)
R. Kelas 80 (3,83)
R. Laboratorium 100 (4,79)
R. Kantor 50 (2,4)
4 Lantai 4 Koridor 100 (4,79)
R. Arsip 150 (7,18)
R. Kelas 80 (3,83)
IV - 12
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Beban hidup tersebut diambil nilai rata-rata pada setiap tingkatnya kemudian
didistribusikan pada setiap tingkat bangunan sehingga didapatkan berat beban hidup pa-
da setiap tingkat. Berikut adalah contoh perhitungan berat beban hidup pada tingkat 2.
Dimana QL = beban hidup merata.
= 4,598 kN/m²
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
= 4,598 kN/m²
= 4,598 kN/m²
IV - 14
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
= 4,598 kN/m²
IV - 15
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
= 4,79 kN/m²
= 4,79 kN/m²
IV - 16
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
= 0,96 kN/m²
Berat bangunan sangat mempengaruhi besar atau kecilnya gaya gempa yang ter-
jadi pada suatu bangunan, semakin besar berat bangunan maka semakin besar juga gaya
gempa yang terjadi pada bangunan tersebut. Dari perhitungan yang telah dilakukan pada
sub bab sebelumnya maka dapat direkap perhitungan berat bangunan untuk setiap ting-
katnya.
IV - 17
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Berdasarkan pasal 6.5 kategori desain seismik (KDS) SNI 1726-2019 Struktur
harus ditetapkan memiliki suatu kategori desain seismik (KDS) yang mengikuti ke-
tentuan seperti berikut ini :
a. Struktur dengan risiko I,II, atau III nilai Sı > 0,75 ditetapkan sebagai struktur
dengan kategori desain seismik E.
b. Struktur dengan kategori risiko IV nilai Sı > 0,75 harus ditetapkan sebagai
struktur dengan kategori desain seismik F.
Tabel IV. 33. kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode pendek
IV - 18
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Tabel IV. 34. kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode 1 detik
Berikut adalah data – data yang diperlukan untuk mendesain respon spektrum:
IV - 19
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 20
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 21
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 22
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Nilai 𝑆1 didapatkan dari peta respon spectra percepatan 1 detik di batuan da-
sar (Sb) untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun, nilai 𝑆1 untuk
daerah DKI Jakarta 𝑆1 = 0,398855 g.
f. Koefisien situs
Penentuan respon spectra percepatan gempa di permukaan tanah diperlukan
factor amplikasi seismic (𝐹𝑎 dan 𝐹𝑣 ). Factor amplikasi seismic pada getaran
perioda pendek 𝐹𝑎 , karena 𝑆𝑠 = 0,795310 g dan terletak di tanah keras sangat
padat dan batuan lunak (SC) sehingga nilai Fa = 1,2. Factor amplikasi seis-
mic pada getaran perioda 1 detik (Fv), karena nilai 𝑆1 = 0,398855 g.dan be-
rada pada rentan 0,3 – 0,4 g dan terletak pada koefisien situs tanah keras
(SC) sehingga untuk mendapatkan nilai 𝐹𝑣 perlu dilakukan interpolasi, maka
didapatkan 𝐹𝑣 = 1,5.
IV - 23
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 24
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
0,70
0,60
0,50
0,40
Sa (g)
0,30
0,20
0,10
0,00
0 1 2 3 4 5 6 7
T (detik)
𝑇𝑎 = 𝐶𝑡 ℎ𝑛 𝑥
= 0,0466 x 300,9
= 0,995 detik
Keterangan :
𝐶𝑡 = koefisien didapat dari table SNI 1726:2019 dimana nilai Ct diambil 0,0466
x = didapat dari SNI 1726:2019 diambil 0,9 karena tipe struktur menggunakan
rangka beton pemikul momen.
IV - 25
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Nilai Sd1 = 0,3989 maka digunakan nilai Cu 1,4 diambil dari tabel SNI
1726:2019.
𝑇𝑚𝑎𝑥 = 𝐶𝑢 x 𝑇𝑎
= 1,4 x 0,995
= 1,393 detik
detik
IV - 26
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Tabel IV. 41. koefisien batas atas pada periode yang dihitung
Gedung dan nongedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa manu-
sia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk, antara
lain: I
Fasilitas pertanian, perkebunan, perternakan, dan perikanan
Fasilitas sementara
Gudang penyimpanan
Rumah jaga dan struktur kecil lainnya
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori
risiko I,III,IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
Perumahan
Rumah toko dan rumah kantor
Pasar II
Gedung perkantoran
Gedung apartemen/ rumah susun
Pusat perbelanjaan/ mall
Bangunan industri
Fasilitas manufaktur
Pabrik
IV - 27
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Gedung dan nongedung yang memiliki risiko tinggi terhadap jiwa manu-
sia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
Bioskop
Gedung pertemuan
Stadion
Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit gawat
darurat
Fasilitas penitipan anak
Penjara
Bangunan untuk orang jompo
III
Gedung dan nongedung, tidak termasuk kedalam kategori risiko IV, yang
memiliki potensi untuk menyebabkan dampak ekonomi yang besar
dan/atau gangguan massal terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari
bila terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
Pusat pembangkit listrik biasa
Fasilitas penanganan air
Fasilitas penanganan limbah
Pusat telekomunikasi
Gedung dan nongedung yang tidak termasuk dalam kategori risiko IV,
(termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas manufaktur, proses, pe-
nanganan, penyimpanan, penggunaan atau tempat pembuangan bahan
bakar berbahaya, bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya, atau bahan
yang mudah meledak) yang mengandung bahan beracun atau peledak di
mana jumlah kandungan bahannya melebihi nilai batas yang disyaratkan
oleh instansi yang berwenang dan cukup menimbulkan bahaya bagi
masyarakat jika terjadi kebocoran.
IV - 28
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Dari table Tabel IV.1.4.1.a kategori risiko bangunan gedung dan nongedung un-
tuk beban gempa. Dan Tabel IV.1.4.1.b Faktor keutamaan gempa. Dapat disimpulkan
bahwa gedung Universitas termasuk pada kategori risiko gempa “IV” dengan factor ke-
utamaan gempa. Ie : 1,50.
Nilai faktor keutamaan Gedung sebesar 1,5 dan termasuk kategori resiko IV
akan tetap jika umur bangunan kurang dari 50 tahun atau sama dengan 50 tahun. Seperti
pada SNI 1726-2019. 4.1 Gempa rencana, faktor keutamaan gempa dan kategori risiko
struktur bangunan. Di sebutkan :
“ cara ini menentukan pengaruh gempa rencana yang harus ditinjau dalam perencanaan
dan evaluasi struktur bangunan Gedung dan nongedung serta berbagai bagian dan
peralatanya secara umum. Gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan kemung-
kinan terlampaui besaranya selama umur struktur bangunan 50 tahun. “
IV - 29
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
c. Nilai Cs
𝐼
Cs = Sds x 𝑅
1,5
= Sds x
8
1,5
= 0,6362 x 8
= 0,119
𝑆𝑑1
Cs max = 𝑅
𝑇(𝐼𝑒)
0,3990
= 8
1,393(1,5)
= 0,054
= 0,042>0,01
Nilai Cs tidak perlu melebihi Cs max dan tidak kurang dari Cs min, jadi
IV - 30
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Perhitungan gaya geser dasar seismik dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
V = Cs x Wt
= 0,054 x 9922,46
= 532,87 ton
Gaya gempa lateral (F) yang timbul pada semua tingkat harus diperhitungkan
berdasarkan SNI 1726:2019 berikut ini.
a. Nilai K
Untuk struktur periode antara 0,5 – 2,5 detik, nilai k harus sebesar 2 atau
dapat ditentukan dengan interpolasi linier antara 1 dan 2. Nilai k untuk T =
1,393 detik dicari dengan menggunakan interpolasi sebagai berikut ini.
(2−1)𝑥(1,393−0,5)
K =
(2,5−0,5)+1
= 0,298
b. Nilai Cv
𝑊𝑥 𝑥 ℎ 𝑥𝑘
Cv tingkat 8 = 𝑛
∑ 𝑊𝑖 𝑥 ℎ 𝑥𝑘
𝑖=1
71163 𝑥 30 0,298
=
5050037,481
=8%
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 32
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Lantai hi Wi Wi x hi^K Fx Vx
K Cvx
Ke- (m) (kg) (kg.m) (kg) (kg)
Lantai 8 30 292786,8 806740,2 8% 41122,20 41122,20
Lantai 7 25,8 1128238 1128237,814 11% 57509,99 98632,19
Lantai 6 21,6 1303836 1303835,917 13% 66460,80 165092,99
Lantai 5 17,4 1524534 0,298 1524533,533 15% 77710,48 242803,47
Lantai 4 13,2 1858990 1858989,921 18% 94758,82 337562,30
Lantai 3 9 1842100 1842100,103 18% 93897,90 431460,19
Lantai 2 4,8 1645272 1645272,229 16% 83864,93 515325,12
Total 30 9595756 10109709,69 100% 515325,12 515325,12
Tabel IV. 44. tabel perhitungan nilai gaya gempa arah Y
IV - 33
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Kemudian dapat dihitung untuk gempa desain atau gempa campuran antara
gempa statik dan dinamik.
Vx Vy
Gaya Gempa
(kN) (kN)
Statik 5055,339 5055,339
Dinamik 5719,871 5767,831
Tabel IV. 48. gempa statik & gempa dinamik
Kemudian gaya gempa desain di input pada program etabs dengan klik define>load pat-
terns>modify lateral load untuk arah x dan arah y.
IV - 34
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 35
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
𝐶𝑑 𝛿𝑥𝑒
𝛿𝑥 =
𝐼𝑒
IV - 36
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
hδy h δe Δ Δi Δizin
Story Ket
mm hh mm mm mm mm
Lantai 8 30000 4200 201,846 55,04891 7,315909 42 Ok
Lantai 7 25800 4200 175,021 47,733 7,679455 42 Ok
Lantai 6 21600 4200 146,863 40,05355 9,421364 42 Ok
Lantai 5 17400 4200 112,318 30,63218 8,359909 42 Ok
Lantai 4 13200 4200 81,665 22,27227 8,475273 42 Ok
Lantai 3 9000 4200 50,589 13,797 7,878273 42 Ok
Lantai 2 4800 4800 21,702 5,918727 5,918727 48 Ok
Base 0 0 0 0 0
Tabel IV. 50. simpangan arah x
Dari tabel diatas dapat diketahui simpangan antar lantai masih dalam kondisi stabil.
hδx h δe Δ Δi Δizin
Story Ket
mm hh mm mm mm mm
Lantai 8 30000 4200 233,394 63,65291 5,564727 42 Ok
Lantai 7 25800 4200 212,99 58,08818 8,959909 42 Ok
Lantai 6 21600 4200 180,137 49,12827 11,28818 42 Ok
Lantai 5 17400 4200 138,747 37,84009 9,750545 42 Ok
Lantai 4 13200 4200 102,995 28,08955 10,79073 42 Ok
Lantai 3 9000 4200 63,429 17,29882 9,831273 42 Ok
Lantai 2 4800 4800 27,381 7,467545 7,467545 48 Ok
Base 0 0 0 0 0
Tabel IV. 52. simpangan arah y
Dari tabel diatas dapat diketahui simpangan antar lantai masih dalam kondisi stabil.
IV - 37
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
b. Efek P-Delta
Pengaruh P-Delta pada geser dan momen tingkat, gaya dan momen elemen struktur
yang dihasilkan dan simpangan antar lantai tingkat yang timbul oleh pengaruhnya,
tidak disyaratkan untuk diperhitungkan apabila koefisien stabilitas (𝜃) menurut per-
samaan berikut ini sama dengan atau kurang dari 0,1 :
𝑃𝑥 𝛥. 𝐼𝑒
𝜃 =
𝑉𝑥 . 𝐻𝑠𝑥 . 𝐶𝑑
𝜃 : koefisien stabilitas
𝑃𝑥 : beban desain vertical total pada dan diatas tingkat x : bila menghitung
𝑃𝑥 , faktor beban individu tidak perlu melebihi 1,0
𝛥 : simpangan antar lantai tingkat desain, terjadi sevara serentak dengan 𝑉𝑥 .
𝐼𝑒 : factor keutamaan struktur = 1,5
𝑉𝑥 : gaya geser seismic yang bekerja antar tingkat x dan x-I
𝐻𝑠𝑥 : tinggi tingkat dibawah tingkat x
𝐶𝑑 : faktor pembesaran defleksi.
Output Case P VX VY T MX MY
Story Case Type Location kN kN kN kN-m kN-m kN-m
LT.8 P-Δ Comb Bott 512,6912 1,4E-06 7,217E-07 3E-05 83546,1786 -575039,4
LT.7 P-Δ Comb Bott 923,8992 1,2E-06 -1,491E-06 -1E-04 302407,327 -1545475
LT.6 P-Δ Comb Bott 1072,6001 1,3E-06 -4,154E-06 -3E-04 547376,108 -2544098
LT.5 P-Δ Comb Bott 1395,8853 1,6E-06 -2,71E-06 -1E-04 795361,177 -3837746
LT.4 P-Δ Comb Bott 1485,8108 2E-06 -7,28E-06 -0,002 1086732,03 -5209124
LT.3 P-Δ Comb Bott 1404,8444 2,2E-06 -1,483E-05 -0,004 1388313,64 -6634256
LT.2 P-Δ Comb Bott 1290,7461 2,3E-06 -1,304E-05 -0,004 1692620,42 -7830275
Tabel IV. 53. story forces arah x
IV - 38
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Dari hasil pengecekan pengaruh P-Delta dapat disimpulkan struktur masih dalam
kondisi stabil.
IV - 39
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
LT.4 81,67 31,08 64,50 23,98 31,08 27,53 33,04 38,54 tanpa ketidakberaturan torsi
LT.3 50,59 28,89 40,51 23,02 28,89 25,96 31,15 36,34 tanpa ketidakberaturan torsi
LT.2 21,70 21,70 17,49 17,49 21,70 19,60 23,51 27,43 tanpa ketidakberaturan torsi
Tabel IV. 56. ketidakberturan torsional arah X.
IV - 41
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 42
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Ketidakberaturan (1b) ada apabila kekakuan sebarang tingkat kurang dari 60%
kekakuan tingkat diatasnya atau kurang dari 70% kekakuan rata-rata tiga tingkat
diatasnya. Terlihat pada tabel maka struktur tanpa ketidakberaturan vertikal
no.1
hδy h δe Δ Story Rata-rata
Story 60% Ket 70% Ket
mm hh mm mm Drift 3 tingkat diatas
LT.8 30000 4200 1050,268 3850,983 0,917 0,550 Ok 0,642 0,917 Ok
LT.7 25800 4200 907,988 3329,289 0,793 0,476 Ok 0,555 0,917 Ok
LT.6 21600 4200 756,352 2773,291 0,660 0,396 Ok 0,462 0,855 Ok
LT.5 17400 4200 605,083 2218,638 0,528 0,317 Ok 0,370 0,790 Ok
LT.4 13200 4200 452,004 1657,348 0,395 0,237 Ok 0,276 0,660 Ok
LT.3 9000 4200 298,934 1096,091 0,261 0,157 Ok 0,183 0,528 Ok
LT.2 4800 4800 153,131 561,4803 0,117 0,070 Ok 0,082 0,395 Ok
Base 0 0 0 0
Tabel IV. 61. ketidakberturan kekauan tingkat lunak arah Y
IV - 44
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 45
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 46
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Vy Ket
Story
kN
Lantai 8 3910,32
Lantai 7 4779,336 Ok
Lantai 6 5166,634 Ok
Lantai 5 7075,678 Ok
Lantai 4 7793,069 Ok
Lantai 3 8377,46 Ok
Lantai 2 10315,54 Ok
Base 0 0
Tabel IV. 66. ketidaberaturan tingkat lemah berlebihan arah y
Efetive Stiffness Asce 41-17 pada pemodelan software, kekakuan efektif didefinisikan
untuk mengakomodasi disipasi energi pada keadaan elastis setelah retak pertama (first
crack) yang tidak dapat dimodelkan ETABS.
Balok :
Kekakuan efektif lentur : 0,35 𝐸𝑐 𝐼𝑔 (balok T)
Kekakuan efektif geser : 0,4 𝐸𝑐 𝐴𝑤
Kekakuan efektif torsional : 0,25
Kolom
Kekauan efektif lentur : 0,7 𝐸𝑐 𝐼𝑔
Dinding geser
Kekakuan efektif lentur` : 0,35 𝐸𝑐 𝐼𝑔 (cracked), 0,7 𝐸𝑐 𝐼𝑔 (uncracked)
Finwall
Kekakuan efektif geser : 0,4 𝐸𝑐 𝐴𝑤
Pada program ETABS kekakuan efektif elemen dilakukan dengan cara klik menu select
– select properties – frame section – balok, untuk pendefinisian kekakuan efektif pada
balok. Kemudian klik assign – frame – property modifiers.
IV - 47
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Pada program ETABS kekakuan efektif elemen dilakukan dengan cara klik menu select
– select properties – frame section – kolom, untuk pendefinisian kekakuan efektif pada
balok. Kemudian klik assign – frame – property modifiesrs.
IV - 48
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Sifat nonlinier tiap komponen dapat diperoleh melalui perilaku penampang masing-
masing komponen. Perilaku penampang elemen dapat diperoleh melalui hubungan mo-
men-kurvatur penampang. Relasi momen-kurvatur adalah cara terbaik untuk menya-
takan perilaku penampang dan sifat non linier dari komponen-komponen struktur.
Asesmen momen dan kapasitas kurvatur penampang dilakukan dengan perangkat lunak
XTRACT. Ada tiga jenis material pada penampang beton bertulang yaitu : beton tidak
terkekang, beton terkekang dan baja tulangan.
Adapun rangkuman hasil analisis yang dihasilkan dari XTRACT untuk masing-
masing penampang struktur adalah sebagai berikut :
S’ = s – ds = 150-10 = 140mm
bc = b-2 x cc-ds = (400-2)x(40-10)= 160mm
dc = b-2 x cc-ds = (750-2)x(40-10)= 660mm
𝑛𝑙𝑥(1⁄4 𝜋 .𝐷 2 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔)
𝜌𝑥 = 𝑑𝑐.𝑠
2(1⁄4 3,14 .102 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔)
𝜌𝑥 = 660𝑥150
= 0,00159
IV - 49
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
𝑛𝑙𝑦(1⁄4 𝜋 .𝐷 2 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔)
𝜌𝑦 = 𝑑𝑐.𝑠
2(1⁄4 3,14 .102 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔)
𝜌𝑦 = = 0,00654
310𝑥150
bc−ds−2 x dl
w’x = nx−1
310−10−2x25
w’x = = 250mm
2−1
bc−ds−2 x dl
w’y = ny−1
660−10−2x25
w’y = =600mm
2−1
w’x+w’yl
Ave =
2
250+600
Ave = =425mm
2
140 140
= (204600 − 140833) (1 − 2𝑥310 ) (1 − 2600 )= 44131,8 mm²
𝐴𝑒
fl’x = (Ac x (1−pcc))
44131,8
= (204600 x (1−0,02399)) = 0,13675 MPa
IV - 50
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 51
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
yield strain =1.4x10−3 , crushing strain =4x10−3 , dan spalling strain =6x10−3 didapat pada
aplikasi XTRACT.
IV - 52
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 53
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
𝑀 𝜃
Titik A = 𝑆𝐹 = 0 ; 𝑆𝐹
=0
IV - 54
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
𝑀 𝑀𝑦 𝜃
Titik B = 𝑆𝐹 = 𝑀𝑦 = 1 ; 𝑆𝐹
= 0 ; (𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑀𝑦 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑥 = 0)
𝑀 909,1 𝜃
Titik C = 𝑆𝐹 = 780,9 = 1,16417 ; 𝑆𝐹
= 𝜃𝑢 − 𝜃𝑦 = 0,1055 − 0,0035 = 0,101998
𝑀 𝑀𝑢 909,1
Titik D = 𝑆𝐹 = 0,2𝑥 𝑀𝑦 = 0,2𝑥 780,9 = 0,232834
𝜃
= (𝜃𝑢 − 𝜃𝑦) = 0,1055 − 0,0035 = 0,101998
𝑆𝐹
𝑀 𝑀𝑢 909,1
Titik E = 𝑆𝐹 = 0,2𝑥 𝑀𝑦 = 0,2𝑥 780,9 = 0,232834
𝜃
= 1,5(𝜃𝑢 − 𝜃𝑦) = 1,5(0,1055 − 0,0035) = 0,152997
𝑆𝐹
780,9 kNm
My
M/SF Rot/SF
A 0 0
B 1 0
C 1,16417 0,101998
D 0,232834 0,101998
E 0,232834 0,152997
Tabel IV. 68. perhitungan momen-rotasi 400x750
Momen-Rotasi
1,4
1,2
0,8
M/SF
0,6
0,4
0,2
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16 0,18
Rot/SF
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
kriteria penerimaan
IO 0,067
LS 0,115
CP 0,153
Tabel IV. 69. tabel kriteria penerimaan
IV - 56
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
b = lebar balok
h = tinggi balok
d = jarak besi atas dan besi bawah
As top (mm²) = 𝜋. 𝑟. 𝑟. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑠𝑖 = 3,14x12,5x12,5x6 =2943,75
As bot (mm²) = 𝜋. 𝑟. 𝑟. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑠𝑖 = 3,14x12,5x12,5x4 =1962,5
0,85.𝑓𝑐 600 0,85.25 600
ρ bal (%) = 𝛽. 600+𝑓𝑦 = 0,85. 600+390 = 2,807%
𝑓𝑦 390
b (mm) 400
Dimensi h (mm) 750
d (mm) 635
As top (mm²) 2943,75
As bot (mm²) 1962,5
Reinforcement ρ (%) 2,105%
ρ' (%) 2,105%
ρ bal (%) 2,807%
Tabel IV. 71. kondisi rasio tulangan
𝜌−𝜌′ 2,477%−2,477%
Kondisi 1 = = = 0%
𝜌𝑏𝑎𝑙 3,302%
IV - 57
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
𝐴𝑣.𝑓𝑦.𝑑 157.390.750
Vs = = = 269.412 N
𝑠 150
1 1
Vc = 6 √𝑓𝑐. 𝑏𝑤. 𝑑 = 6 √25. 310.660 = 250.000 N
kondisi 1 0% 519,412
kondisi 2 0,41 0,5
Tabel IV. 72. kondisi gaya geser
Dari nilai kondisi gaya geser kemudian didapatkan nilat parameter pemodelan sebagai
berikut :
IV - 58
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
a 0,025
parameter pemodelan b 0,05
c 0,2
IO 0,010
kriteria penerimaan LS 0,025
CP 0,05
Tabel IV. 73. parameter pemodelan
0 E
My
M/SF Rot/SF
A 0 0
B 1 0
C 1,1642 0,025
D 0,2328 0,025
E 0,2328 0,05
Tabel IV. 74. momen-rotasi
Momen-Rotasi
1,4
1,2
0,8
M/SF
0,6
0,4
0,2
0
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06
Rot/SF
IV - 59
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Momen-Rotasi
1,4
1,2
0,8
M/SF
0,2
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16 0,18
Rot/SF
Gambar IV. 27. perbandingan kurva momen rotasi ASCE 41-17 dan metode analitis
dari kurva diatas terlihat kurva momen-rotasi yang dihaslikan oleh metode ASCE 41-17
lebih konservatif dari metode analitis.
IV - 60
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
S’ = s – ds = 150-10 = 140mm
bc = b-2 x cc-ds = (400-2)x(40-10)= 160mm
dc = b-2 x cc-ds = (750-2)x(40-10)= 660mm
𝑛𝑙𝑥(1⁄4 𝜋 .𝐷 2 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔)
𝜌𝑥 = 𝑑𝑐.𝑠
𝑛𝑙𝑥(1⁄4 3,14 .102 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔)
𝜌𝑥 = = 0,00159
660𝑥150
𝑛𝑙𝑦(1⁄4 𝜋 .𝐷 2 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔)
𝜌𝑦 = 𝑑𝑐.𝑠
bc−ds−2 x dl
w’x = nx−1
160−10−2 x 25
= = 100mm
2−1
bc−ds−2 x dl
w’y = ny−1
660−10−2 x 25
= = 600mm
2−1
w’x+w’yl
Ave = 2
100+600
= = 350mm
2
IV - 61
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
nl x 3,14 x (𝑑𝑙2/4 )
Pcc = Ac
7 x 3,14 x (252/4 )
= = 0,03254
204600
2
𝑤′𝑖
Ai = ∑𝑛𝑖=1 6
2
600′
= ∑𝑛𝑖=1 = 123333mm²
6
𝑤𝑖′2 𝑠′ 𝑠′
Ae = (𝑏𝑐 𝑑𝑐 − ∑𝑛𝑖−1 ) (1 − 2𝑏 ) (1 − 2𝑑 )
6 𝑐 𝑐
140 140
= (105600 − 123333) (1 − 2𝑥160 ) (1 − 2𝑥660) = −0,0873 mm
𝐴𝑒
fl’x = (Ac x (1−pcc))
−0,0873
=(105600 x (1−0,03254)) − 0,2228 MPa
IV - 62
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
yield strain =1.4x10−3 , crushing strain=4x10−3 , dan spalling strain =6x10−3 didapat
pada aplikasi XTRACT.
IV - 63
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 64
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 65
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
𝑀 𝜃
Titik A = 𝑆𝐹 = 0 ; 𝑆𝐹
=0
IV - 66
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
𝑀 𝑀𝑦 𝜃
Titik B = 𝑆𝐹 = 𝑀𝑦 = 1 ; 𝑆𝐹
= 0 ; (𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑀𝑦 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑥 = 0)
𝑀 602,6 𝜃
Titik C = 𝑆𝐹 = 524,8 = 1,148247 ; 𝑆𝐹
= 𝜃𝑢 − 𝜃𝑦 = 0,1205 − 0,0036 = 0,116891
𝑀 𝑀𝑢 602,6
Titik D = 𝑆𝐹 = 0,2𝑥 𝑀𝑦 = 0,2𝑥 524,8 = 0,229649
𝜃
= (𝜃𝑢 − 𝜃𝑦) = 0,1205 − 0,0036 = 0,116891
𝑆𝐹
𝑀 𝑀𝑢 602,6
Titik E = 𝑆𝐹 = 0,2𝑥 𝑀𝑦 = 0,2𝑥 524,8 = 0,229649
𝜃
= 1,5(𝜃𝑢 − 𝜃𝑦) = 1,5(0,1205 − 0,0036) = 0,152997
𝑆𝐹
524,8 kNm
My
M/SF Rot/SF
A 0 0
B 1 0
C 1,148247 0,116891
D 0,229649 0,116891
E 0,229649 0,175337
Tabel IV. 77. perhitungan momen-rotasi 250x750
Momen-Rotasi
1,4
1,2
0,8
M/SF
0,6
0,4
0,2
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
Rot/SF
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
kriteria penerimaan
IO 0,078
LS 0,132
CP 0,175
Tabel IV. 78. tabel kriteria penerimaan
b = lebar balok
h = tinggi balok
d = jarak besi atas dan besi bawah
As top (mm²) = 𝜋. 𝑟. 𝑟. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑠𝑖 = 3,14x12,5x12,5x4 =1962,5
As bot (mm²) = 𝜋. 𝑟. 𝑟. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑠𝑖 = 3,14x12,5x12,5x3 =1471,9
0,85.𝑓𝑐 600 0,85.25 600
ρ bal (%) = 𝛽. 600+𝑓𝑦 = 0,85. 600+390 = 2,807%
𝑓𝑦 390
IV - 68
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
b (mm) 250
Dimensi h (mm) 750
d (mm) 635
As top (mm²) 2943,75
As bot (mm²) 1962,5
Reinforcement ρ (%) 2,105%
ρ' (%) 2,105%
ρ bal (%) 2,807%
Tabel IV. 80. kondisi rasio tulangan
𝜌−𝜌′ 2,105%−2,105%
Kondisi 1 = = = 0%
𝜌𝑏𝑎𝑙 2,807%
𝐴𝑣.𝑓𝑦.𝑑 157.390.750
Vs = = = 269.412 N
𝑠 150
1 1
Vc = 6 √𝑓𝑐. 𝑏𝑤. 𝑑 = 6 √25. 250.750 = 156.250 N
kondisi 1 0% 425,662
kondisi 2 0,54 0,5
Tabel IV. 81. kondisi gaya geser
Dari nilai kondisi gaya geser kemudian didapatkan nilat parameter pemodelan sebagai
berikut :
IV - 69
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
a 0,02
parameter pemod-
b 0,4
elan
c 0,2
IO 0,005
kriteria pen-
LS 0,02
erimaan
CP 0,04
Tabel IV. 82. parameter pemodelan
0 E
My
M/SF Rot/SF
A 0 0
B 1 0
C 1,1482 0,02
D 0,2296 0,02
E 0,2296 0,04
Tabel IV. 83. momen-rotasi
IV - 70
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Momen-Rotasi
1,4
1,2
0,8
M/SF
0,6
0,4
0,2
0
0 0,005 0,01 0,015 0,02 0,025 0,03 0,035 0,04 0,045
Rot/SF
Momen-Rotasi
1,4
1,2
0,8
M/SF
0,2
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
Rot/SF
Gambar IV. 36. perbandingan kurva momen rotasi ASCE 41-17 dan metode analitis
dari kurva diatas terlihat kurva momen-rotasi yang dihaslikan oleh metode ASCE 41-17
lebih konservatif dari metode analitis.
IV - 71
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Setelah melakukan perhitungan momen-rotasi dengan metode ASCE 41-17 dan metode
analitis, selanjutnya nilai yang didapat di input pada program ETABS dengan cara :
Klik menu define – section properties – add new properties – hinge M3 balok 400.
IV - 72
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
780,9 kNm
My
M/SF Rot/SF
A 0 0
B 1 0
C 1,16417 0,101998
D 0,232834 0,101998
E 0,232834 0,152997
Gambar IV. 40. displacement control parameters
kriteria penerimaan
IO 0,067
LS 0,115
CP 0,153
Gambar IV. 41. acceptance criteria
Menetapkan momen-rotasi pada elemen pada program ETABS dengan klik menu select
– select properties – frame section – balok 400 x 750. Kemudian klik menu assign –
frame – hinges.
IV - 73
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Begitu juga pada material struktur balok 250 x 750 lakukan dengan cara yang sama yai-
tu:
Klik menu define – section properties – add new properties – hinge M3 balok 250.
IV - 74
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
524,8 kNm
My
M/SF Rot/SF
A 0 0
B 1 0
C 1,148247 0,116891
D 0,229649 0,116891
E 0,229649 0,175337
IV - 75
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
kriteria penerimaan
IO 0,078
LS 0,132
CP 0,175
Gambar IV. 47. acceptance criteria
Menetapkan momen-rotasi pada elemen pada program ETABS dengan klik menu select
– select properties – frame section – balok 250 x 750. Kemudian klik menu assign –
frame – hinges.
IV - 76
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Klik define – load cases – add new cases – load case name “gravity” – input beban
yang bekerja pada loads applied – live – 0,25 , SIDL – 1 dan dead -1. Aktifkan p-delta.
seperti terlihat dibawah ini.
Klik add new cases – load cases name “gravity” – load case type “nonlinear static” –
geometric nonlinearity option “P-Delta” – load applied “sidl, dead & live” – ok
IV - 77
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Menentukan titik yang ditinjau titik yang ditinjau adalah titik yang akan ditetapkan se-
bagai dasar program untuk menghitung deformasi yang terjadi pada bangunan. Titik
yang ditinjau akan ditetapkan pada lantai 8 (atap). Pilih joint label yang paling dekat
dengan semua pusat masa pada tiap lantai bangunan.
IV - 78
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Kemudian menentukan nonlinier pushover case klik define – load cases – add new load
cases – load cases name – push x.
Klik modify displacement control – pilih displacement control – pilih use monitored
displacement “2% dari tinggi bangunan yaitu 600mm” – monitored displacement label
42.
IV - 79
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Klik modify displacement control – pilih displacement control – pilih use monitored
displacement “2% dari tinggi bangunan yaitu 600mm” – monitored displacement label
42. Pada monitored displacement – dof/joint – u1 lantai 8 (atap). Klik ok.
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Pada menu results saved for nonlinear static case – multiple states – minimum number
of saved states 10 – maximum number of saved states 100 – centang save positive dis-
placement increments only – klik ok.
IV - 81
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Kemudian menentukan nonlinier pushover case klik define – load cases – add new load
cases – load cases name – push y. Pada option initial conditions pilih continue from
state at end of nonlinear case dan pilih gravity. Pada option load type pilih accel load
name pilih ux dan input scala factor =-1.
Klik modify displacement control – pilih displacement control – pilih use monitored
displacement “2% dari tinggi bangunan yaitu 600mm” – monitored displacement label
42. Pada monitored displacement – dof/joint – u2 lantai 8 (atap). Klik ok.
IV - 82
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Pada menu results saved for nonlinear static case – multiple states – minimum number
of saved states 10 – maximum number of saved states 100 – centang save positive dis-
placement increments only – klik ok.
IV - 83
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Dalam analisis nonlinier hal yang perlu diperhatikan sebelum memodelkan sendi plastis
adalah pendefinisian plastic hinge properties pada tiap elemen struktur. Plastic hinge
properties tersebut dapat dihitung secara manual berdasarkan ASCE 41-17 yaitu untuk
balok pada table 10.7. dalam hal ini untuk elemen balok sudah dilakukan pada pemod-
elan momen-rotasi. Dan selanjutnya untuk elemen kolom.
Pilih semua masing-masing elemen kolom pada seluruh lantai. Kemudian klik menu as-
sign – frame – hinges, lalu akan muncul boxes assign frame hinges.
Input 0,05 dan 0,95 pada option relative distance dan klik add hinge. Pada option select
a hinge table pilih table concrete colomn-flexure) item i dan pada option case/combo
pilih gravity. Lalu klik ok.
IV - 84
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Pada degree of freedom pilih p-M2-M3 – kemudian pada p values from – pilih
case/combo – gravity – pada gravity-lateral pilih push y . lalu ok.
Pada degree of freedom pilih p-M2-M3 – kemidian pada p values from – pilih
case/combo – gravity – pada gravity-lateral pilih push x . lalu ok.
IV - 85
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Run program klik pada menu analyze – run analysis atau tekan f5 dan akan muncul
boxes set load cases to run. Pilih case gravity, push x dan push y dan klik run/do not run
case (pada tahapan ini analysis linier dinamik tidak di run guna untuk mempercepat
waktu proses running) – run now.
Pilih display – show static pushover curve makan akan muncul boxes baru. Kemudian
pada option static nonlinier case pilih push x untuk pushover arah x.
Pilih display – show static pushover curve makan akan muncul boxes baru. Kemudian
pada option static nonlinier case pilih push x untuk pushover arah y.
IV - 86
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Untuk menampilkan plot-plot kurva pushover maka klik file – display table, maka akan
muncul plot-plot gaya beserta perpindahanya untuk setiap beban dorong yang diberikan
pada bangunan.
IV - 87
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Push X vx Push Y
18000
16000
14000
Base Shear (kN)
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 100 200 300 400 500
Monitored Displ (mm)
Push Y Push X
Dari hasil running pushover analisis dengan program ETABS untuk arah x didapatkan 7
step pola beban dorong yang diberikan pada struktur hingga struktur mengalami
keruntuhan.
IV - 88
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Dari hasil running pushover analisis dengan program ETABS untuk arah y didapatkan 8
step pola beban dorong yang diberikan pada struktur hingga struktur mengalami
keruntuhan.
IV - 89
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 90
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Dapat dilihat juga pada struktur kolom di bagian lantai 2 – lantai 8 sudah banyak
menunjukan kondisi plastis.
IV - 91
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 92
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
IV - 93
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Dapat dilihat juga struktur mulai mengalami collapse pada struktur kolom di
bagian lantai 1 dan lantai 4 sudah banyak menunjukan kondisi warna merah.
IV - 94
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
5. Level performance berdasarkan design basis earquake (DBE) & during a maxi-
mum earthquake (MCE).
Sd Sa Period
mm g sec
0 0 0
41,24 0,018803 2,971
82.484 0,037609 2,971
84.013 0,038306 2,971
139.764 0,063616 2,974
186.496 0,084718 2,977
228.287 0,102496 2,994
242.317 0,107444 3,013
Gambar IV. 84. FEMA equivalent linearization push x
IV - 95
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Hasil yang di dapat dari software ETABS pada arah X untuk nilai performance point
Design Basis Earthquake (DBE) = 8385,1826 kN sehingga untuk Maximum Consid-
ered Earthquake (MCE) = 1,5 x 8385,1826 kN = 12577,8 kN. Didapatkan grafik seperti
dibawah ini :
16000
14000
Base Shear (kN)
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Monitored Displacement (mm)
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa pada saat gempa rencana Design Basis
Earthquake (DBE) bangunan berada pada level collapse prevention (CP) kondisi di-
mana merupakan batas kemampuan structural dan nonstructural sudah mengalami keru-
sakan yang parah.
Dan pada saat gempa besar Maximum Considered Earthquake (MCE) bangunan runtuh.
IV - 96
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Sd Sa Period
mm g sec
0 0 0
41.142 0,018713 2,975
49.402 0,02247 2,975
90.883 0,041334 2,975
132.135 0,060021 2,977
177.937 0,080613 2,981
222.725 0,100228 2,991
265.876 0,114562 3,057
277.976 0,115754 3,109
Tabel IV. 84. Fema equivalent linearizatio push y
Hasil yang di dapat dari software ETABS pada arah Y untuk nilai performance point
Design Basis Earthquake (DBE) = 8221,1082 kN sehingga untuk Maximum Consid-
IV - 97
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
ered Earthquake (MCE) = 1,5 x 8221,1082 kN = 12331,86 kN. Didapatkan grafik sep-
erti dibawah ini :
18000
16000
14000
Base Shear (kN)
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Monitored Displacement (mm)
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa pada saat gempa rencana Design Basis
Earthquake (DBE) dan pada saat gempa besar Maximum Considered Earthquake
(MCE) bangunan berada pada level collapse prevention (CP) kondisi dimana merupakan
batas kemampuan struc-tural dan nonstructural sudah mengalami kerusakan yang parah.
IV - 98
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Level kinerja struktur ditentukan melalui kriteria rasio simpangan struktur yang di-
peroleh pada saat titik kinerja tercapai. Hasilnya dibandingkan dengan persyaratan sim-
pangan (drift) yang ditetapkan oleh ATC-40 pada tabel dibawah ini:
Untuk menentukan tingkat kinerja struktur yang diperlukan adalah nilai perpindahan
dan nilai perpindahan atap saat performance point dan nilai perpindahan atap saat beban
dorong step ke-1 dimana tinggi total bangunan = 30m.
𝐷𝑡
Arah x =
𝐻𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐷𝑡
Arah y =
𝐻𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐷𝑡 − 𝐷𝑖
Arah x =
𝐻𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐷𝑡 − 𝐷𝑖
Arah x =
𝐻𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
IV - 99
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Pushover Arah X
Klik menu display – pada load case pilih push x - show static pushover curve – show
table – formatted – export to Microsoft excel.
Monitored
Step Displ Base Force
mm kN
0 0 0
1 60 2564,0049
2 120 5127,9881
3 122,224 5223,0172
4 203,337 8668,6451
5 271,394 11531,2952
6 331,883 13957,3819
7 352,143 14688,3237
Tabel IV. 86. base shear & monitored displacement
Maka sesuai ATC-40 struktur termasuk dalam level kategori damage control (DO) yang
berararti transisi antara immediate occupancy (IO) dan life safety (LS) bangunan masih
mampu menahan gempa yang terjadi. Resiko korban jiwa manusia sangat kecil.
Maka sesuai ATC-40 struktur termasuk dalam level kategori damage control (DO) yang
berararti transisi antara immediate occupancy (IO) dan life safety (LS) bangunan masih
mampu menahan gempa yang terjadi. Resiko korban jiwa manusia sangat kecil.
IV - 100
https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Hasil dan Analisis
Pushover Arah Y
Klik menu display – pada load case pilih push y - show static pushover curve – show
table – formatted – export to Microsoft excel.
Monitored
Step Displ Base Force
mm kN
0 0 0
1 60 2552,3666
2 72,046 3064,8134
3 132,5 5634,9033
4 192,767 8182,5494
5 259,707 10989,5153
6 324,983 13677,0011
7 386,849 15831,645
8 404,616 16176,4069
Tabel IV. 89. base shear & monitored displacement
Maka sesuai ATC-40 struktur termasuk dalam level kategori damage control (DO) yang
berararti transisi antara immediate occupancy (IO) dan life safety (LS) bangunan masih
mampu menahan gempa yang terjadi. Resiko korban jiwa manusia sangat kecil.
IV - 101
https://lib.mercubuana.ac.id/