Skripsi518 1705046187
Skripsi518 1705046187
SKRIPSI
Oleh
H E N D E R I JtTNLANSYAH
50 2012 444 P
FAKU1.TAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2015
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
P E K E R J A R U M A H T A N G G A M E N U R U T P E R M E N A K E R RI
N O M O R 2 T A H U N 2015
Pembimbing:
Penguji
^ L .
2. Burhanuddin, S.H., M.H. ( )
DISAHKAN OLEH
DEK AN F A K U L T A S H U K U M
•*
n
MOTTO
''Wahai dunial
Berkhidmatlah kepada orangyang
telah herkhidmat kepada-Ku,
dan perbudaklah orangyang
mengabdi kepadamuZ^
Im
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
R U M A H T A N G G A M E N U R U T P E R M E N A K E R NOMOR 2 T A H U N 2015
adalah asli hasil karya saya sendiri dan karya ilmiah ini belum pemah diajukan
Semua informasi yang dimuat dalam karya ilmiah i n i yang berasal dari
penulis lain, baik yang dipublikasikan atau tidak, telah diberikan penghargaan
dengan mengutip nama sumber, penulis secara benar dan semua isi dari Karya
Penulis,
iv
ABSTRAK
P E R L I N D U N G A N H U K U M T E R H A D A P H A K - H A K PEKERJA
R U M A H TANGGA YANG BEKERJA SEBAGAI PEKERJA R U M A H T A N G G A
M E N U R U T P E R M E N A K E R NOMOR 2 T A H U N 2015
Oleh
Henderi Juniansyah
Assalamu'alaikum wr.wb.
Pekerja Rumah Tangga yang Bekeija sebagai Pekerja Rumah Tangga menurut
pihak. Dengan tulus, penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
yang telah ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan
Teriring rasa hormat kepada pihak-pihak yang telah membantu, antara Iain
kepada:
Muhammadiyah Palembang
Palembang
membimbing penulis.
8. Bapak dan Ibuku, serta adiku tercinta dan tersayang yang selalu berkorban
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi i n i masih perlu perbaikan yang
mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
dan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
H A L A M A N JUDUL i
PERSETUJUAN U N T U K U J I A N KOMPREHENSIF ii
ABSTRAK V
K A T A PENGANTAR vi
D A F T A R ISI viii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B . Permasalahan 6
D. Metode Penelitian 7
E. Sistematika Penulisan 10
B A B 111 PFMBAHASAJT
BABIVPENUTUP
A . Kesimpulan 49
B . Saran 50
DAFTAR PUSTAKA
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A . L a t a r Belakang
Pekerja rumah tangga teiah ada sejak lama, diperkirakan ada sejak
zaman kerajaan, zaman penjajahan, begitu pula pada zaman setelah Indonesia
Pekerja rumah tangga bekerja daiam lingkup rumah tangga yang sangat privat,
dimana aturan main setiap rumah tangga berbeda-beda sehingga harus bisa
kepercayaan dari majikan untuk mengurusi segaia keperluan yang ada dalam
1
2
semakin luas dan kompleks. Pekerjaan seorang pekerja rumah tangga tidak
bermotor untuk keperluan antar jemput anak, merawat anak dan orangtua,
perubahan era, sekarang ini dimulai dari kota-kota besar di Indonesia sudah
lebih terbiasa menyebut para pekerja ini sebagai "Asisten R.umah Tangga"
sebuah profesi karena aklifltas pekerja rumah tangga dianggap jauh dari
menerima upah dari majikan. Besamya upah tergantung dari perjanjian dengan
tertentu.
penyaluran oleh teman, tetangga atau bahkan saudaranya sendiri, dan tidak
memiliki kontrak kerja. Kesepakan dalam pekerjaan terjadi hanya secara lisan,
ada kejelasan dalam hal jenis kerja, j a m keija, dan upah yang diterimanya.
Sejak awal hal ini menjadi pemicu munculnya berbagai permasalahan. Tidak
Lembaga Penyalur Pekerja Rumah Tangga (LPPRT), kontrak keija yang terjadi
bukan antara Pekerja Rumah Tangga dengan Majikan, tetapi antara Penyalur
dengan Majikan sehingga pekerja rumah tangga kembali menjadi obyek untuk
Asisten Rumah Tangga adalah suatu hal yang cukup besar artinya bagi pekerja.
status yang bam kepada pekerja mmah tangga sebagai pekerja formal. Status
hak mereka secara lebih terbuka. Dalam hal mengorganisir pekerja rumah
tangga bukanlah suatu hal yang mudah mengingat mereka berada d i ranah
orang Iain atau dalam mmah majikan, sehingga dimana dan untuk apapun yang
4
akan dilakukan pekerja rumah tangga. dia harus mendapat izin terlebih dahulu
dari majikannya.'*
rumah tangga belum diakui sebagai tenaga kerja yang sama dengan tenaga
kerja lainnya, seperti pekeija pabrik, buruh perusahaan, dan lain-lain. Bahkan
harus diakui bahwa dewasa i n i sebutan sebagai "pekerja" pun belum diterima
Asisten Rumah Tangga sebagai "pembantu." Oleh karena itu, Asisten Rumah
pekerja, yaitu orang yang bekerja pada orang lain (majikan) dan adanya upah
itu, diperlukan adanya pengakuan sosial dan hukum yang tentunya akan
jaminan perlindungan atas hak-hak dasar pekerja rumah tangga, justru malah
dieksploitasi.
kepada para Asisten Rumah Tangga dalam memperoleh hak-hak mereka dan
P E R M E N A K E R R I N O M O R 2 T A H U N 2015."
B. Permasalahan
PRT?
penulisannya
D. Metode Penelitian
' Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian, Citra Aditya Bajti, Bandung, 2004,
HIm.32
8
dihadapi.
konstruksi data yang telah dikumpulkan dan diolah. Oleh karena penelitian
1. Jenis Penelitian
Soejono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,
CV.Rajawali, Jakarta, 1990, Him. I
9
Ronny, Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta.
1988. Htm. 15.
9
atau penelitian yang berupa usaha yang sesuai.dengan suatu kasus tertentu.
Jenis data yang digunakan adalah Data Sekunder dengan sumber bahan-
a) Seleksi Data, yaitu untuk memilih dan memeriksa data yang diperoleh
berfikir deduktif, yaitu penaiaran yang berlaku umum pada kasus individual
hukum khusus.
E . Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
11
D. Metode Penelitian
E . Sistimatika Penulisan
PRT
B A B I V PENUTUP
A . Kesimpulan
B . Saran
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bersifat temporer. Pada awalnya, pekerja rumah tangga dapat dilihat sekilas
kebudayaan Kraton Jawa, dimana daiam suatu keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak-anak memiliki seorang pengasuh yang bekerja tidak hanya
sekedar mengasuh dan menjaga anak selaina kedua orang tua bekerja,
keluarga.'^
dalam suatu keluarga. Namun pada satu sisi, kehadiran pembantu rumah tangga
dapat menjadi penting karena bagi sebahagian keluarga dimana ibu dan ayah
12
13
dengan keluarga yang menggunakan jasanya, dengan harapan agar timbul rasa
kepercayaan yang tinggi karena posisi kerja PRT adalah posisi kerja yang
menjadi suatu pekerjaan yang pada awalnya mengisi ruang privat keluarga
menjadi ruang publik. Dengan artian, individu yang menjadi PRT tidak lagi
disimpulkan bahwa, PRT adalah seseorang aiau orang selain anggota keluarga
yang bekerja pada seseorang atau beberapa orang dalam rumah tangga atau
suatu keluarga untuk melakukan pekerjaan rumah tangga atau menjual jasanya
PRT dapat dibagi atas dua bagian, yaitu individu yang memiliki
adalah:
arti luas adalah aktifitas utama yang dilakukan oleh manusia. Sedangkan
dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau suatu
seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. namun hal ini tidak diikuti
Keluarga.
modemisasi. Mereka bekerja dalam lingkup rumah tangga yang sangat privat,
dimana aturan main setiap rumah tangga berbeda-beda sehingga hams bisa
ialah Pancasila sebagai sumber dari segaia sumber hukum dimana setiap
Sumber Hukum dalam arti Formil merupakan tempat atau sumber dimana
lain:
'' Imam Soepomo, Rachmat, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, 2003, him. 13
16
b) Banyak peraturan yang dibuat zaman Hindia Belanda yang sudah tidak
kepada pihak yang lain untuk melaksanakan sesuatu hal, akibatnya pihak-
pihak yang bersangkutan terikat oleh isi perjanjian yang mereka adakan.
17
Undang.'^
Traktat ialah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih.
yang mengikat secara umum. Sesuai dengan asas "pacta sunt scrvada,"
otomatis terikat.
dan 1320
Ibid, Him. 24
18
Kerja Bersama
Dalam Negeri
pengusaha.
definisi tentang Perjanjian Kerja dalam Pasal 1 ayat (14), yaitu Perjanjian
kerja yang memuat syarat-syarat keija, hak dan kewajiban para pihak.
yaitu adanya unsur work atau pekerjaan, adanya service atau pelayanan,
adanya time atau waktu tertentu, serta suatu hal tertentu dan suatu sebab
beberapa negara, PRT dapat pula merawat orang lanjut usia yang mengalami
ini umumnya negara di Timur Tengah, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia.
Sumber utama PRT mencakup Filipina, Thailand, Indonesia, Sri Lanka, dan
20
tanggungjawab."^'
PRT adalah, "Orang yang hekerja pada orang perseorangan dalam rumah
d) mem beri tahu kan kepada Pengguna dalam waktu yang cukup apabila PRT
C. H a k dan Kewajiban L P P R T
merupakan bagian dari kekuatan ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa
(LPPRT)
(keharusan) dan das sain (kenyataan), dan selalu muncul diskrepansi antara
law in the books dan law in action dimana tidak memandang PRT sebagai
subjek produksi yang patut dilindungi, melainkan sebagai objek yang bisa
Terdapat hubungan keija segitiga karena terdapat tiga pihak yang terlibat
Penyalur Pekerja Rumah Tangga (LPPR T), dan lerakhir adalah pihak Pekerja
(PRT).
akan digaji selama tidak bekeija, sekalipun hubungan keija di antara mereka
a. Hubungan keija antara PR1" dengan LPPRT tidak dibuat dalam bentuk
Perjanjian Kerja secara tertulis, sehingga status PRT menjadi tidak jelas.
b. Majikan membayar upah murah yang tidak sesuai dengan standar upah
c. Tidak diterapkannya waktu kerja dim waktu Istirahat bagi PRT, serta
^* Sehat Elamanik, Outsourcing & Perjanjian Kerja menurut UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan. DSS Publishing, 2006. Him. 6
26
hal tersebut diperlukan individu yang dapat membantu dalam hal pekerjaan
dengan Pengguna.
b) Memastikan calon PRT dalam kondisi sehat dan dapat bekerja de3ngan
baik;
kondisi hukum, sosial, politik, ekonomi dan budaya yang lebih transparan dan
kalangan pekerja/buruh. Penghalang dari semua harapan itu tentu saja berawal
hal tersebut diperlukan individu yang dapat membantu dalam hal pekerjaan
komitmen yang tinggi dari semua elemen yang ada di dalam perusahaan.
dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari imsur
keluarganya.
merupakan bagian dari kekuatan ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa
keija. dan bahkan di berbagai Negara praktik seperti ini bermanfaat dalam ha!
dibutuhkan.^^
ditemukan. Hal ini mungkin didasari pemikiran bahwa orang telah dianggap
tahu secara umum apa yang dimaksud dengan perlindungan hukum sehingga
tidak diperiukan lagi sebuah konsep tentang apa yang dimaksud dengan
27
terdiri dari dua suku kata, yaitu "Perlindungan," dan " H u k u m " artinya
{post employment) .
posisi tidak semitrikal antar keduanya. Untuk itu, hukum dijadikan sarana guna
dari hubungan kerja munculah hak dan kewajiban yang oleh hukum harus
hak dan kewajiban yang oleh hukum harus dijaga dan dilindungi.
ketertiban (yang bersifat ekstem antar pribadi atau inter personal), dan di lain
Rachmad Syafa'at, Gerakan Buruh dan Pemenuhan Hak Dasarnya: Strategi Buruh
Dalam Melakukan Advokasi, In-Trans Publising, 2008. Him. 93
^' Rachmad Syafa'at, Gerakan Buruh dan Pemenuhan Hak Dasarnya, Strategi Buruh
dalam Melakukan Advokasi. In-TRANS Publising, Malang, 2008. Him. 3
33
usaha untuk mewujudkan ide atau nilai selalu melibatkan lingkungan serta
mesin, subsiansi diibeiratkan sebagai apa yang dihasilkan atau yang dikerjakan
oieh mesin, dan kultur atau budaya hukum adalah siapa saja yang
(pincang).
masa sekarang ini diberi makna yang lebih luas, tidak hanya menyangkut
yang menyatakan:
khususnya;
Triyanto, adalah:^^
Kelenagakerj aan;
oleh kemampuan dan komitmen yang tinggi dari semua elemen yang ada di
kerja ialah suatu hubungan antara seorang buruh dan seorang majikan dimana
hubungan kerja itu terjadi setelah adanya perjanjian kerja antara kedua belah
kerja adalah Perjanjian Kerja. Atas dasar perjanjian kerja itu kemudian
kerja tersebut adalah sesiiatu yang abstrak, sedangkan perjanjian kerja adalah
sesuatu yang konkret atau nyata. Dengan adanya perjanjian kerja, akan ada
ikatan antara pengusaha dan pekerja. Dengan kata lain, ikatan karena adanya
atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban
"Perjanjian kerja ialah suatu perjanjian dimana pihak yang satu buruh
mengikatkan dirinya untuk bekerja pada pihak lainya sebagai majikan dengan
mendapatkan upah selama waktu tertentu."*"
BAB III
PEMBAHASAN
Pekerja Rumah Tangga (PRT) telah ada sejak lama, diperkirakan ada
sejak zaman kerajaan, zaman penjajahan, begitu pula pada zaman setelah
mmah tangga yang sangat privat, dimana aturan main setiap rumali tangga
sosial pekerja rumah tangga tidak dianggap sebagai sebuah profesi. /Vkroiiim
38
39
Asisten Rumah Tangga adalah suatu hal yang cukup besar artinya bagi pekerja-
status yang baru kepada pekerja rumah langga sebagai pekerja formal. Status
hak mereka secara lebih terbuka. Dalam hal mengorganisir pekerja rumah
tangga bukanlah suatu hal yang mudah mengingai mereka berada di ranah
orang lain atau dalam rumah majikan, sehingga dimana dan untuk apapun yang
akan dilakukan pekerja rumah tangga, dia harus mendapat izin terlebih dahulu
dari majikannya.^^
rumah tangga belum diakui sebagai tenaga kerja yang sama dengan tenaga
kerja lainnya, seperti pekerja pabrik, buruh perusahaan, dan lain-lain. Bahkan
harus diakui bahwa dewasa ini sebutan sebagai "pekerja" pun belum diterima
Asisten Rumah Tangga sebagai "pembantu." Oleh karena itu, Asisten Rumah
39
40
pekerja, yaitu orang yang bekerja pada orang lain (majikan) dan adanya upah
Syarief Darmayo & Rianto Adi. Trafiking Anak Untuk Pekerja Rumah Tangga, Jakarta,
2000, Him. 6
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Pasal I (3))
42
Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, Him. 23
40
41
itu, diperlukan adanya pengakuan sosial dan hukum yang tentunya akan
jaminan perlindungan atas hak-hak dasar pekerja rumah tangga, justru malah
dieksploitasi.
41
42
Keija tertulis atau lisan yang memuat hak dan kewajiban yang dapat dipahami
oleh kedua belah pihak serta diketahui oieh Ketua Rukun Tetangga atau
dengan sebutan lain di wilayah dimana PRT akan bekerja. Tentunya hal i n i
berlaku juga bagi para pengguna jasa yang mempekerjakan PRT sehingga
mereka dan melaksanakan kewajiban mereka. Tentunya hal ini berlaku juga
bagi badan usaha yang telah mendapat izin tertulis dari Gubemur atau pejabat
yang ditunjuk untuk merekrut dan menyalurkan PRT yang dipekeijakan pada
P E R M E N A K E R R I No.2 T a h u n 2015
semakin luas dan kompleks. Pekerjaan seorang pekerja rumah tangga tidak
42
43
bermotor untuk keperluan antar jemput anak, merawat anak dan orangtua,
Indonesia sudah lebih terbiasa menyebut para pekerja ini sebagai "Asisten
Tangga. Namun sayangnya secara normatif, pekerja rumah tangga ini belum
pekerja mmah tangga menerima upah dari majikan. Besamya upah tergantung
dari perjanjian dengan majikan yang seringkali didasarkan pada harga pasaran
penyaluran oleh teman, tetangga atau bahkan saudaranya sendiri, dan tidak
memiliki kontrak kerja. Kesepakan dalam pekerjaan terjadi hanya secara lisan,
ada kejelasan dalam hal jenis kerja, jam. keija, dan upah yang diterimanya.
43
44
Lembaga Penyalur Pekerja Rumah Tangga (LPPRT). kontrak kerja yang terjadi
bukan antara Pekerja Rumah Tangga dengan Majikan, tetapi antara Penyalur
dengan Majikan sehingga pekerja rumah tangga kembali menjadi obyek untuk
tergantung pada kehendaknya, meskipun secara teori, ada asas hukum yang
44
45
nya. Hak diberikan kepada pendukung hak yang sering dikenal dengan entitas
secara kodrati (naturlijke) dan dapat juga entitas hukum nir kodrati, yaitu
tidak dapat diukur secara yuridis saja, tetapi diukur secara sosiologis dan
filosofis.**
perburuhan, yaitu:
45
46
peran Lembaga Penyalur Pekerja Rumah Tangga, maka badan usaha LPPRT
yang telah mendapat izin tertulis dari Gubemur atau pejabat yang ditunjuk
untuk merekrut dan menyalurkan PRT. LPPRT' yang akan menyalurkan PRT,
melampirkan:
a. Copy akte pendirian dan/atau akte perubahan badan usaha yang telah
b. Copy surat anggaran dasar yang memuat kegiatan yang bergerak di bidang
e. Copy bukti kepemilikan sarana dan prasarana kantor serta peralatan kantor
m i l i k sendiri;
(3) Imbalan jasa sebagaimar.a dimaksud pada ayat (2) besamya ditentukan
46
47
b. Memastikan calon PRT dalam kondisi sehat dan dapat bekerja dengan
baik;
ayat (3) dalam hal PRT tidak bersedia melanjutkan bekerja dalam waktu
dalam sebuah hak hukum. Dalam ilmu hukum, "Hak" disebut juga hukum
47
48
yang penuh kekerasan dan pertentangan, akan tetapi bahwa hukum juga
48
B A B IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
menyimpulkan bahwa:
Pengguna (majikan) dan PRT wajib membuat Perjanjian Kerja tertulis atau
lisan yang memuat hak dan kewajiban yang dapat dipahami oleh kedua
belah pihak serta diketahui oleh Ketua Rukun Tetangga atau dengan
sebutan lain di wilayah dimana PRT akan bekerja, dan dalam perjanjian
kerja tersebut dijelaskan tentang hak dan kewajiban masing masing pihak
belah pihak.
dari Gubernur atau pejabat yang ditunjuk untuk merekrut dan menyalurkan
PRT dalam kondisi sehat dan dapat bekerja dengan baik, memonitor PRT
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) dalam hal PRT tidak
49
50
bulan.
3. Saran
Bedasarkan uraian judul dari bab per bap, maka penulis dapat
hukum.
2. PRT dan Pengguna (majikan) wajib membuat Perjanjian Kerja tertulis atau
lisan yang memuat hak dan kewajiban yang dapat dipahami oleh kedua
belah pihak serta diketahui oleh Ketua Rukun Tetangga atau dengan
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Soeijono Soekanto dan Sri Mamuji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat, CV.Rajawali, Jakarta
52
Syarief Darmayo & Rianto A d i , Trafiking Anak Untuk Pekerja Rumah Tangga,
Jakarta, 2000
Internet
http://www.gaiimu.com.
\^yN.W\V\pQd\3..ox.\dJpenibantu_rufiiah_tanssa
Undang-undang
Hendferi Juniansyah
SH,M.Hum
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS HUKUM
PERMASALAH :
1. Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Perkawlnan Siri
Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang No 1 Tahun 1974?
2. Hambatan-Hambatan Apakah Terhadap Kedudukan Anak dalam Perkawlnan
Siri dalam Hak Waris Menurut Perkawlnan Hukum Islam dan Undang-
Undang No.1 Tahun 1974?
BAB 1PENDAHULUAN
A. Later Belakang
B. Perumusan masalah
C. Ruang Lingkup
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
E. Metode Penelitian
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
UNIVERSITAS M U H A M M A D I Y A H PALEMBANG
FAKULTAS H U K U M
PROGRAM KEKHUSUSAN
HUKUM PERDATA
KONSULTASI M A T E R I Y A N G DI PARAF
KET
KE BIMBINGKAN PEMBIMBIIVG
r yf
re
y%
1^ •
KONSULTASI M E T E R I Y A N G DI PARAF
KET
K£ BIMBINGKAN PEMBIMBING
\ VGA up
i ^ f 2 ^ iT/
A /A
p_^. {-^p
y.
i^U-f*,
/I
jt^^
A fT 1 Q\
'ji
1 TA
y-
77 //
P-A p ?
h
•
CATATAN: D I K E L U A R K A N DI P A L E M B / U J G ^ j /
M O H O N DI B E R I W A K T U PADA T A N G G A L : ^J^ -
MENYELESAIKAN K E T U A PRODI I L M U HUKUM,
SKRIPSI BULAN S E J A K
TANGGAL DIKELUARKAN
M U L Y / O I I T A N Z I L I , SH.,MH