Anda di halaman 1dari 23

SPESIFIKASI TEKNIS

Penggantian Jembatan Ake Serumalao

SATKER DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA DIREKTORAT


JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

T A H UN ANGGA RAN 2020


SPESIFIKASI TEKNIS

Kementerian Negara / Lembaga : Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Bina Marga

Program : Penyelenggaraan Jalan

Hasil(Outcome) : Meningkatnya Konektivitas Jalan Nasional

Kegiatan : Penggantian Jembatan

Indikator Kinerja Kegiatan : Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas


Jalan Nasional

Jenis Keluaran (Output) : Penggantian Jembatan Ake Serumalao

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Penggantian Jembatan Ake Serumalao 6,9 M1

Lokasi Pekerjaan : Kota Tidore Kepulauan


1. SPESIFIKASI PROSES / KEGIATAN
A. URAIAN UMUM KEGIATAN

LATAR BELAKANG
Kondisi jaringan jalan secara Nasional akan senantiasa dihadapkan pada tingkat
kualitas dan kapasitas pelayanan jalan dan jembatan.
Pembangunan jaringan jalan dan jembatan yang merupakan urat nadi
perekonomian nasional diharapkan mampu menghubungkan jalan lintas maupun
meningkatkan penanganan non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk
mendukung kelancaran arus lalulintas barang dan jasa dalam rangka percepatan
pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga lingkungan. Disamping itu juga perlu
adanya penanganan jalan dan jembatan yang sesuai dengan standar mutu yang ada.
Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga Tahun 2015-2019 memiliki sasaran
strategis yakni meningkatkan dukungan konektifitas bagi penguatan daya saing dan
meningkatkan kemantapan jalan nasional serta memiliki tiga sasaran program yaitu
menurunkan waktu tempuh koridor utama (jam/100km), meningkatkan pelayanan
jalan nasional (milyar/kendaraan km) dan meningkatnya fasilitasi terhadap jalan
daerah untuk mendukung kawasan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
 Maksud : Maksud dari pekerjaan Penggantian jembatan Ake Serumalao untuk
melakukan penggantian jembatan dalam menunjang program penanganan jalan
nasional menuju kondisi mantap yang menjadi tanggung jawab satker skpd-tp
provinsi Maluku Utara
 Tujuan : Pekerjaan ini adalah sebagai bagian dari program untuk mewujudkan tertib
penyelenggaraan jalan nasional serta untuk mendukung konektivitas jalan nasional
yang ada di provinsi Maluku Utara.

C. DASAR HUKUM
Undang-undang Nomor 02 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang jalan
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 248/KPTS/M/2015, tentang Penetapan
Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya sebagai Jalan Arteri (JAP)
dan Jalan Kolektor-1 (JKP-1)
Peraturan Menteri PU Nomor: 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan
Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2019
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia.
Surat Edaran Nomor : 05/SE/Db/2019 tanggal 29 Oktober 2019 tentang Pelaksanaan
Pengadaan dan Pelaksanaan Kontrak Pekerjaan Jasa Konstruksi di DIrektorat Jenderal
Bina Marga.
Surat Edaran Nomor : 02/SE/Db/2018 tanggal 20 September 2018 tentang Spesifikasi
Umum Bina Marga 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan Dan Jembatan.
RUAS JALAN : DAUD UMAR (STA : 07+574)

KOORDINAT : N = 0° 43' 45.2"


E = 127° 27' 15.4"
D. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Masa Jangka waktu keseluruhan pelaksanaan pekerjaanPenggantian Jembatan Ake Serumalao 210
(dua ratus sepuluh)hari kalender Sesuai Jadwal (Time Schedulle) pekerjaan dan waktu pelaksanaan
yang ditentukan.

E. TATA CARA PENGUKURAN DAN TATA CARA PEMBAYARAN


 Tata cara pengukuran sesuai dengan kemajuan pekerjaan / Progress dan volume dilapangan.
 Kontrak Harga Satuan Tahun Tunggal.
 Monthly Certificate (MC).

F. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

No. Uraian Satuan


MataPembayaran
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi LS
1.8.(2) Jembatan Sementara LS
1,17 Pengamanan Lingkungan Hidup LS
1,19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS
1,21 Manajemen Mutu LS
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1) Galian Biasa M3
3.1.(4) Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter M3
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari galian M3
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON
SEMEN
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1.(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair / Emulsi Liter
6.1.(2a) Lapis Perekat - Aspal Cair / Emulsi Liter
6.3.(8) Bahan anti pengelupasan Kg
6.5.(5) Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb) Ton
6.5.(6) Laston Lapis Antara Asbuton (AC-BC Asb) Ton
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1.(7a) Beton Struktur fc’20 MPa M3
7.1.(8) Beton fc’15 MPa (untuk trotoar) M3
7.1.(10) Beton, fc’10 Mpa M3
7.3.(1) Baja Tulangan Polos BjTP 280 Kg
7.3.(3) Baja Tulangan Sirip BjTS 420A Kg
7.9.(1) Pasangan Batu M3
7.14.(1) Papan Nama Jembatan buah
7.15.(1) Pembongkaran Pasangan Batu M3
7.15.(2) Pembongkaran Beton M3
7.16.(2a) Pipa Drainase Baja diameter 100 mm M'
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2
9.2.(5) Patok Pengarah Buah
9.2.(10a) Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable) M1
9.2.(14) Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe LED Buah
DAFTAR PEKERJAAN UTAMA

NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN

DIVISI 7. STRUKTUR

Beton Struktur fc’20 MPa M3


1
Beton fc’15 MPa (untuk trotoar) M3
2
Beton, fc’10 Mpa M3
3
Baja Tulangan Polos BjTP 280 Kg
4
Baja Tulangan Sirip BjTS 420A Kg
5
Pasangan Batu M3
6

Terlampir (SPESIFIKASI UMUM 2018 UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN

G. RKK

NO JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA

1. Mobilisasi dan Demobilisasi  Terjadi tabrakan > kerusakan alat berat dan
 Lepasnya alat berat dari mobil angkutan/jauh
 Terkena alat berat

2. Galian Tanah Biasa  Pekerja tertimbun hasil galian dan terjepit

3. Timbunan tanah biasa  Pekerja tertimbun tanah dan tertimpa truck


dipadatkan

4. Timbunan tanah (Borrow  Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik
Material) dipadatkan  Kecelakaan akibat operasional alat berat di lokasi pemadatan
 Gangguan kesehatan akibat debu yang timbul saat penyiraman

5. Bekisting untuk beton pracetak  Pekerja terjepit dan tertimpa kayu

6. Pembesian 1 kg dengan besi  Pekrja tertimpa besi dan tertusuk besi


polos atau besi ulir
7. Pekerjaan Beton  Terjatuh
 Terpukul
 Tergelincir
 Kejatuhan benda
 Terkena batu

H. BESAR JUMLAH PAGU, SUMBER DANA DAN IDENTITAS PENGGUNA ANGGARAN


 Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan ini sebesar Rp. 2,731,313,000,- (DUA MILYAR TUJUH RATUS
TIGA PULUH JUTA TIGA RATUS TIGA BELAS RIBU RUPIAH). termasuk PPN, yang dibiayai dari APBN
Tahun Anggaran 2020.
 Dalam hal penetapan SPPBJ dilakukan sebelum DIPA/DPA disahkan, dan ternyata alokasi anggaran
dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau kurang dari rencana nilai Kontrak, maka penandatanganan Kontrak
dapat dilakukan setelah Pagu Anggaran cukup tersedia melalui revisi DIPA/DPA. Jika penambahan Pagu
Anggaran melalui revisi DIPA/DPA tidak tercapai maka penetapan pemenang dibatalkan dan kepada calon
Penyedia Barang / Jasa tidak diberikan ganti rugi.”

I. PERSYARATAN BADAN USAHA


Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan kualifikasi usaha Kecil serta disyaratkan :
 Klasifikasi bangunan sipil

J. SPESIFIKASI BAHAN KONSTRUKSI


DIVISI 7. STRUKTUR
Beton Struktur fc’20 MPa

Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I,II,III,IV, dan V
yang memenuhi SNI 2049:2015 tentang Semen Portland atau PPC (Portland Pozzolan Cement)
-
yang memenuhi ketentuan SNI 0302:2014 dapat digunakan apabila diizinkan tertulis oleh
Pengawas Pekerjaan.E11

Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan dalam Tabel 7.1.2.1),
tetapi atas persetujuan Pengawas Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi
-
tersebut masih dapat digunakan apabila memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan dalam
Pasal 7.1.1.7) dan 7.1.3.1) yang dibuktikan oleh hasil campuran percobaan.
Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa harus menyediakan benda uji beton
berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, dan harus dirawat sesuai dengan
- SNI 4810:2013. Pengambilan bahan untuk pembuatan benda uji harus diambil dari beton yang
akan dicor dicetak bersamaan, kemudian dirawat sesuai dengan perawatan yang dilakukan
dilaboratorium.
Beton fc’15 MPa (untuk trotoar)
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I, II, III, IV, dan V
yang memenuhi SNI 2049:2015 tentang Semen Portland atau PPC (Portland Pozzolan Cement)
-
yang memenuhi ketentuan SNI 0302:2014 dapat digunakan apabila diizinkan tertulis oleh
Pengawas Pekerjaan.
Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa harus menyediakan benda uji beton
berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, dan harus dirawat sesuai dengan
- SNI 4810:2013. Pengambilan bahan untuk pembuatan benda uji harus diambil dari beton yang
akan dicor dicetak bersamaan, kemudian dirawat sesuai dengan perawatan yang dilakukan
dilaboratorium.

Beton, fc’10 Mpa

Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I, II, III, IV, dan V
yang memenuhi SNI 2049:2015 tentang Semen Portland atau PPC (Portland Pozzolan Cement)
-
yang memenuhi ketentuan SNI 0302:2014 dapat digunakan apabila diizinkan tertulis oleh
Pengawas Pekerjaan.

Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa harus menyediakan benda uji beton
berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, dan harus dirawat sesuai dengan
- SNI 4810:2013. Pengambilan bahan untuk pembuatan benda uji harus diambil dari beton yang
akan dicor dicetak bersamaan, kemudian dirawat sesuai dengan perawatan yang dilakukan
dilaboratorium.

Baja Tulangan Polos BjTP 280

Baja tulangan harus baja polos atau sirip dengan mutu yang sesuai dengan Gambar dan
-
memenuhi Tabel 7.3.2.1) berikut ini :
Baja Tulangan Sirip BjTS 420A

Bajatulangan harus baja sirip dengan mutu yang sesuai dengan Gambar dan memenuhi Tabel
-
7.3.2.1) berikut ini :

7.9.(1) Pasangan Batu

Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui
- awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yan g tipis atau lemah. Batu
yang terdiri dari bahan yang porous atau batuk ulit harus ditolak.

Batu harus lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila dipasang
-
bersama-sama.

- Ukuran batu dalam arah manapun tida k boleh kurang dari 15 cm.
K. SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI / METODE PELAKSANAAN / METODE KERJA
DIVISI 1. UMUM
SEKSI 1.2 MOBILISASI
 1.2 Mobilisasi
 Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp
Penyedia Jasa dan kegiatan pelaksanaan.
 Mobilisasi semua Personil Penyedia Jasa sesuai dengan struktur organisasi
pelaksana yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan termasuk para tenaga kerja
yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak
termasuk, tetapi tidak terbatas, Koordinator Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
(KMKL) sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.8, Personil Ahli K3
atau Petugas K3 sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.19 dari
Spesifikasi ini, dan Manajer Kendali Mutu (Quality Control Manager, QCM) sesuai
dengan ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.21 dari Spesifikasi ini.
 Mobilisasi dan pemasangan instalasi konstruksi dan semua peralatan sesuai dengan
daftar peralatan yang tercantum dalam Penawaran yang diperlukan selama
pelaksanaan Pekerjaan, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan di mana peralatan
tersebut akan digunakan menurut Kontrak ini.
 Perkuatan jembatan eksisting untuk pengangkutan alat-alat berat (jika diperlukan).
 Mobilisasi personil inti dan peralatan utama dapat dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan lapangan yang disepakati dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan
(Pre Construction Meeting) yang disebutkan dalam Pasal 1.2.2 dalam Spesifikasi ini
yang kemudian dituangkan dalam Adendum.

SEKSI 1.2 MANAJEMEN KESELAMATAN LALU LINTAS


 1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
 Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan jalan dan jembatan sementara dan
Tenaga Manajemen Keselamatan Lalu Lintas untuk mengendalikan dan melindungi
para pekerja, dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi, termasuk lokasi
sumber bahan dan rute pengangkutan, sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi
rencana detail dan lokasi manajemen dan keselamatan lalu lintas yang telah disusun
oleh Penyedia Jasa atau atas perintah Pengawas Pekerjaan.
 Penyedia Jasa harus menyediakan, memasang dan memelihara perlengkapan jalan
dan jembatan sementara dan harus menyediakan petugas bendera (flagmen)
dan/atau alat pengaman pemakai jalan sementara sepanjang ZONA kerja saat
diperlukan selama Masa Pelaksaanaan. Manajemen dan keselamatan lalu lintas
harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Pengaturan lalu lintas selama masa konstruksi harus dituangkan dalam Rencana
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL) yang disusun oleh Penyedia Jasa
berdasarkan tahapan dan metoda pelaksanaan pekerjaan. RMKL harus memenuhi
ketentuan-ketentuan dan panduan dari Direktorat Jenderal Bina Marga dan peraturan
terkait lainnya yang berlaku.

 1.8.(2) Jembatan Sementara


 Sebelum membuat jalan atau jembatan sementara, Penyedia Jasa harus melakukan
semua pengaturan yang diperlukan, bila diperlukan termasuk pembayaran kepada
pemilik tanah yang bersangkutan atas pemakaian tanah itu dan harus memperoleh
persetujuan dari pejabat yang berwenang dan Pengawas Pekerjaan. Setelah
pekerjaan selesai, Penyedia Jasa harus membersihkan dan mengembalikan kondisi
tanah itu ke kondisi semula sampai diterima oleh Pengawas Pekerjaan dan pemilik
tanah yang bersangkutan.
 Peralatan yang digunakan berupa alat Axcavator, Dump truck dan alat bantu.

SEKSI 1.17 PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP


 Sebelum pelaksanaan kontrak dimulai, jika rencana kegiatan termasuk dalam kategori
wajib Amdal atau UKL-UPL atau DELH atau DPLH, maka Wakil Pengguna Jasa wajib
menyampaikan pernyataan tertulis kepada Penyedia Jasa untuk mematuhi dan
mengimplementasikan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang
tercantum dalam Dokumen Lingkungan, Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
(SKKLH) dan/atau Izin Lingkungan yang tersedia tersebut.
 Penyedia Jasa harus membuat/menyiapkan Rencana Kerja Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan (RKPPL) berdasarkan Dokumen Lingkungan, Surat
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKLH) dan/atau Izin Lingkungan yang telah
tersedia pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre Construction Meeting, PCM)
untuk dilakukan pembahasan bersama Wakil Pengguna Jasa dan Pengawas
Pekerjaan. Penyedia Jasa juga diwajibkan untuk menyiapkan sendiri semua
persyaratan Izin Lingkungan yang berkaitan dengan aktivitas mereka di semua lokasi
kegiatan seperti Quarry, AMP (Asphalt Mixing Plant, CBP (ConcreteBatching Plant),
Base Camp, sesuai persyaratan, dan melampirkan salinan izin lingkungan tersebut saat
Rapat Persiapan Pelaksanaan (PCM) dan Laporan Pelaksanaan RKPPL.

SEKSI 1.19 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


 1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penyedia Jasa harus mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada) tentang Pedoman Sistem
Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dan Pedoman Pelaksanaan K3 untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan No.
004/BM/2006, serta peraturan terkait lainnya.

SEKSI 1.21 MANAJEMEN MUTU


 1.21 Manajemen Mutu
 Pengendalian Mutu (Quality Control, QC): Proses memeriksa mutu hasil produk atau
jasa pelayanan tertentu dari Penyedia Jasa untuk menentukan apakah hasil-hasil
tersebut memenuhi standar mutu terkait yang dipersyaratkan di dalam spesifikasi
teknis, memperbaiki kesalahan-kesalahan atas mutu yang diperoleh lebih rendah
serta cara-cara mengidentifikasi untuk menghilangkan sebab-sebab produk atau
kinerja jasa pelayanan yang tidak memenuhi syarat. Proses pemeriksaan dan
persetujuan/penolakan mutu produk atau kinerja jasa pelayanan tertentu ini
dilakukan oleh Manajer Kendali Mutu (QCM) yang disiapkan oleh Penyedia Jasa
mengontrol dan menjamin secara internal mutu hasil pelaksanaan pekerjaan
konstruksi oleh wakil Penyedia Jasa (General Superintendent/GS) sesuai yang
dipersyaratkan di dalam spesifikasi teknis ini. Laporan hasil QC dari QCM
disampaikan kepada Penyedia Jasa dengan tembusan kepada Pengawas
Pekerjaan.
 Jaminan Mutu (Quality Assurance, QA): Proses mengevaluasi prosedur standar dan
instruksi kerja seluruh produk atau jasa pelayanan, yang dievaluasi oleh Pengawas
Pekerjaan untuk dapat menjamin bahwa mutu hasil pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa dapat diterima atau ditolak sebagai dasar persetujuan
pembayaran pekerjaan yang memenuhi syarat kontrak.
 7.15.(1) Pembongkaran Pasangan Batu
- Pembongkaran Struktur
a) Terkecuali diperintahkan lain , bangunan bawah jembatan dari struktur lama harus
dibongkar sampai dasar sungai asli dan bagian yang tidak terletak pada sungai harus
dibongkar paling sedikit 30 cm di bawah permukaan tanah aslinya. Bilamana bagian
struktur lama semacam ini terletak seluruhnya atau sebagian dalam batas-batas
untuk struktur baru , maka bagian tersebut harus dibongkar seperlunya untuk
memudahkan pembangunan struktur yang diusulkan dan setiap lubang atau rongga
harus ditimbun kembali dan dipadatkan sampai dapat diterima oleh Peng awas
Pekerjaan .
b) Pembongkaran terhadap struktur lama atau penghalang , yang dapat merusak
struktur baru, harus selesai dikerjakan sebelum penempatan setiap pekerjaan baru
disekitarnya, terkecuali diperintahkan lain oleh Pengawas Pekerjaan.
- Peralatan yang digunakan berupa Jack Hammer, Wheel Loader, Dump Truck.

 7.15.(2) Pembongkaran Beton


- Pembongkaran Struktur
a) Bangunan bawah jembatan dari struktur lama harus dibongkar sampai dasar
sungai asli dan bagian yang tidak terletak pada sungai harus dibongkar paling
sedikit 30 cm di bawah permukaan tanah aslinya. Bilamana bagian struktur lama
semacam ini terletak seluruhnya atau sebagian dalam batas-batas untuk struktur
baru , maka bagian tersebut harus dibongkar seperlunya untuk memudahkan
pembangunan struktur yang diusulkan dan setiap lubang atau rongga harus
ditimbun kembali dan dipadatkan sampai dapat diterima oleh Peng awas Pekerjaan
.
b) Pembongkaran terhadap struktur lama atau penghalang , yang dapat merusak
struktur baru, harus selesai dikerjakan sebelum penempatan setiap pekerjaan baru
disekitarnya, terkecuali diperintahkan lain oleh Pengawas Pekerjaan .
- Peralatan yang digunakan berupa Jack Hammer, Wheel Loader, Dump Truck.

 3.1(4) Galian Struktur dengan kedalaman 0-2 meter


 Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang
ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Pengawas Pekerjaan dan harus
mencakup pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan
perkerasan lama.
 Peralatan yang digunakan berupa alat Excavator, Dump truck, dan alat bantu.

 7.1 (7a) Beton strukur, fc’20 Mpa


- Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang
akan dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.
- Sebelum dilakukan pengecoran, Penyedia Jasa harus membuat campuran
percobaan menggunakan proporsi campuran hasil rancangan campuran dengan
atau tanpa bahantambah serta bahan yang diusulkan, dengan disaksikan oleh
Pengawas Pekerjaan, yang menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama
seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan (serta sudah memperhitungkanm
waktu pengangkutan dll). Dalam kondisi beton segar, adukan beton harus
memenuhi syarat kelecakan (nilai slump) yang telah ditentukan. Pengujian kuat
tekan beton umur 7 hari dari hasil campuran percobaan harus mencapai kekuatan
minimum 90% dari nilai kuat tekan beton rata - rata yang ditargetkan dalam
rancangan campuran beton (mix design) umur 7 hari dan memenuhi persyaratan
deviasi standar sesuai dengan Tabel 7.1.3.1) d an 7.1.3.2). Bilamana hasil
pengujian beton berumur 7 hari dari campuran percobaan tidak menghasilkan kuat
tekan beton yang disyaratkan, maka Penyedia Jasa harus melakukan penye suaian
campuran dan mencari penyebab ketidak sesuaian tersebut, dengan meminta
saran tenaga ahli yang kompeten dibidang beton untuk kemudian melakukan
percobaan campuran kembali sampai dihasilkan kuat tekan beton dilapangan yang
sesuai dengan persyaratan. Bilamana deviasi standar yang dihasilkan pada
percobaan campuran beton telah sesuai dengan Tabel 7.1.3.1) dan 7.1.3.2) dan
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, maka Penyedia Jasa boleh melakukan
pekerjaan pencampuran beton sesuai dengan Formula Campuran Kerja (Job M ix
Formula,JM F) hasil percobaan campuran.
- Peralatan yang digunakan berupa Alat Truck Mixer, Contrete Vibrator, Water Tank
Truck, alat bantuk.
 7.1.(8) Beton fc’ 15 Mpa
- Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang
akan dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.
- Penyedia Jasa harus memberitahukan Pengawas Pekerjaan secara tertulis paling
sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran
beton bilamana pengecoran beton telah ditunda lebih dari 24 jam. Pemberitahuan
harus meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton.
- Peralatan yang digunakan berupa Alat Truck Mixer, Contrete Vibrator, Water Tank
Truck, alat bantuk.

 7.1 (10) Beton, fc’10 Mpa


- Penyedia Jasa harus memberitahukan Pengawas Pekerjaan secara tertulis paling
sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran
beton bilamana pengecoran beton telah ditunda lebih dari 24 jam. Pemberitahuan
harus meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton.
- Sebelum dilakukan pengecoran, Penyedia Jasa harus membuat campuran
percobaan menggunakan proporsi campuran hasil rancangan campuran dengan
atau tanpa bahantambah serta bahan yang diusulkan, dengan disaksikan oleh
Pengawas Pekerjaan, yang menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama
seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan (serta sudah memperhitungkanm
waktu pengangkutan dll).
- Peralatan yang digunakan berupa Alat Truck Mixer, Contrete Vibrator, Water Tank
Truck, alat bantuk.

 7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280


- Pembengkokan
a) Terkecuali ditentukan lain oleh Pengawas Pekerjaan, seluruh baja tulangan
harus dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-
2002, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-
lekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara
panas dilapangan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, tindakan pengamanan
harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah
banyak.
b) Batang tulang andengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus
dibengkokkan dengan mesin pembengkok.
- Peralatan yang digunakan berupa Mesin Pembengkok, Alat Bantu.

 7.3 (4) Baja Tulangan Sirip BjTS 420B


- Pembengkokan
a) Terkecuali ditentukan lain oleh Pengawas Pekerjaan, seluruh baja tulangan
harus dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-
2002, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-
lekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara
panas dilapangan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, tindakan pengamanan
harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah
banyak.
b) Batang tulang andengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus
dibengkokkan dengan mesin pembengkok.
- Peralatan yang digunakan berupa Mesin Pembengkok, Alat Bantu.

 7.9.(1) Pasangan Batu


- Landasan dari adukan mortar semen baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus
dipasang pada fondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing
batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan
pada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan
batu yang berukuran sama.
- Tebal dari landasan adukan mortar semen harus pada rentang antara 2 cm sampai
5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa seluruh rongga
antara batu yang dipasang terisi penuh.
- Peralatan yang digunakan berupa Alat Concrete mixer, water tank truck, Alat Batu.

 3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian


- Timbunan di atas atau pada selimut pasir atau bahan drainase porous, harus
diperhatikan sedemikian rupa agar kedua bahan tersebut tidak tercampur. Dalam
pembentukan drainase sumuran vertikal diperlukan suatu pemisah yang menyolok
di antara kedua bahan tersebut dengan memakai acuan sementara dari pelat baja
tipis yang sedikit demi sedikit ditarik saat pengisian timbunan dan drainase porous
dilaksanakan.
- Peralatan yang digunakan berupa alat Excavator, Stamper, Dump truck, dan alat
bantu.

 3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian


- Timbunan di atas atau pada selimut pasir atau bahan drainase porous, harus
diperhatikan sedemikian rupa agar kedua bahan tersebut tidak tercampur. Dalam
pembentukan drainase sumuran vertikal diperlukan suatu pemisah yang menyolok
di antara kedua bahan tersebut dengan memakai acuan sementara dari pelat baja
tipis yang sedikit demi sedikit ditarik saat pengisian timbunan dan drainase porous
dilaksanakan.
- Peralatan yang digunakan berupa alat Excavator, Stamper, Dump truck, dan alat
bantu.
 5.1(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A
- Terdapat tiga jenis yang berbeda dari Lapis Fondasi Agregat yaitu Kelas A, Kelas B.
Pada umumnya Lapis Fondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis Fondasi Atas
untuk lapisan di bawah lapisan beraspal, dan Lapis Fondasi Agregat Kelas B adalah
untuk Lapis Fondasi Bawah. Peralatan yang digunakan berupa Alat Excavator, Dump
Truck, Motor Greder, Vibrator Roller, Water Tank Truck.

 6.1(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair / Emulsi


- Apabila pekerjaan Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat akan dilaksanakan pada
permukaan perkerasan jalan yang ada atau bahu jalan yang ada, semua kerusakan
perkerasan maupun bahu jalan harus diperbaiki dahulu.
- Penyedia Jasa harus melakukan percobaan lapangan dibawah pengawasan
Pengawas Pekerjaan untuk mendapatkan tingkat takaran yang tepat (liter permeter
persegi) dan percobaan tersebut akan diulangi, sebagaimana diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan, bila jenis dari permukaan yang akan disemprot atau jenis dari
bahan aspal berubah.
- Peralatan yang digunakan berupa Alat Asphalt distributor, Air Comressor.
 6.1(2a) Lapis Perekat - Aspal Cair / Emulsi
- Apabila pekerjaan Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat akan dilaksanakan pada
permukaan perkerasan jalan yang ada atau bahu jalan yang ada, semua kerusakan
perkerasan maupun bahu jalan harus diperbaiki dahulu.
- Penyedia Jasa harus melakukan percobaan lapangan dibawah pengawasan
Pengawas Pekerjaan untuk mendapatkan tingkat takaran yang tepat (liter permeter
persegi) dan percobaan tersebut akan diulangi, sebagaimana diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan, bila jenis dari permukaan yang akan disemprot atau jenis dari
bahan aspal berubah.
- Peralatan yang digunakan berupa Alat Asphalt distributor, Air Comressor.

 6.3(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)


- Sebelum memulai penghamparan, sepatu (screed) alat penghampar harus
dipanaskan. Campuran beraspal harus dihampar dan diratakan sesuai dengan
kelandaian, elevasi, serta bentuk penampang melintang yang disyaratkan.
- Pemadatan harus dimulai dari tempat sambungan memanjang dan kemudian dari
tepi luar. Selanjutnya, penggilasan dilakukan sejajar dengan sumbu jalan berurutan
menuju kearah sumbu jalan, kecuali untuk super elevasi pada tikungan harus dimulai
dari tempat yang terendah dan bergerak kearah yang lebih tinggi. Lintasan yang
berurutan harus saling tumpang tindih (overlap) minimum setengah lebar roda dan
lintasan-lintasan tersebut tidak boleh berakhir pada titik yang kurang dari satu meter
dari lintasan sebelumnya.
- Peralatan yang digunakan berupa alat Wheel Loader, Asphalt Mixing Plant (AMP),
Generatorset (Genset), Dump Truck (DT), Asphalt Finisher, Tandem Roller,
Pneumatic tire Roller, alat bantu.

 2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air


 Lokasi yang ditetapkan, panjang, arah aliran dan kelandaian dan pengaturan
pembuangan dari semua selokan dan semua lubang penampung, elevasi terendah
dan selokan pembuang yang berhubungan, harus ditandai dengan cermat oleh
Penyedia Jasa sesuai dengan Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan dan harus disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sebelum
pelaksanaan tersebut dimulai.
 Peralatan yang digunakan berupa alat Axcavator, Dump truck dan alat bantu.
 2.1.(1) Pasangan Batu dengan Mortar
 Harus dilaksanakan dengan mengisi galian atau cetakan dengan adukan setebal 60
% dari ukuran maksimum batu yang digunakan dan kemudian dengan segera
memasang batu di atas adukan yang belum mengeras. Selanjutnya adukan harus
segera ditambahkan dan proses tersebut diulangi sampai cetakan tersebut terisi
penuh. Adukan berikutnya harus segera ditambahkan lagi sampai ke bagian puncak
sehingga memperoleh permukaan atas yang rata.
 Peralatan yang digunakan berupa alat Axcavator, Dump truck, Concrete mixer dan
alat bantu.

 7.9.(1) Pasangan Batu


 Landasan dari adukan mortar semen baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang
pada fondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada
lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-
sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan batu yang
berukuran sama.
 Tebal dari landasan adukan mortar semen harus pada rentang antara 2 cm sampai 5
cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa seluruh ronggan
antara batu yang dipasang terisi penuh.
 Alat yang digunakan yaitu : Sekop, Cangkul, dan cetok semen

 7.14.(1) Papan Nama Jembatan


- Arti dari papan nama jembatan dalam Spesifikasi ini adalah papan monumen yang
menerangkan nama, nomor, lokasi, tahun pembuatan, panjang jembatan yang
dipasang diparapet jembatan. Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan dan pemasangan
papan nama jembatan dalam bentuk dan dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar.
- Peralatan yang digunakan berupa Alat Bantu.

 9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik


- Sebelum penandaan marka jalan atau pengecatan dilaksanakan, Penyedia Jasa
harus menjamin bahwa permukaan perkerasan jalan yang akan diberi marka jalan
harus bersih, kering dan bebas dari bahan yang bergemuk dan debu. Penyedia Jasa
harus menghilangkan dengan grit blasting (pengausan dengan bahan berbutir halus)
setiap marka jalan lama baik termoplastis maupun bukan, yang akan menghalangi
kelekatan lapisan cat baru.
- Penyedia Jasa harus mengatur dan menandai semua marka jalan pada permukaan
perkerasan dengan dimensi dan penempatan yang presisi sebelum pelaksanaan
pengecatan marka jalan.

 9.2.(5) Patok Pengarah


- Semua patok kilometer, patok hektometer dan patok pengarah harus diberi satu
lapis cat dasar (primer), satu lapis cat bawah permukaan dan satu lapis akhir
sebagai lapis permukaan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.
Penandaan lainnya dan bahan pemantul harus dilaksanakan sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.

 9.2.(14) Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe LED


Panel penerangan
- Panel penerangan harus termasuk sumber tenaga terpasang pada sirkuit dari
penerangan jalan dan tunnel, rambu-rambu lalu lintas dan rambu-rambu petunjuk,
panel harus seperti terlihat pada gambar atau ekuivalen sdeperti disetujui oleh
pengawas pekerjaan.
Panel harus berventilasi dan harus struktur free standing pada pondasi beton
minimum 40 cm diatas peermukaan tanah
Atap rumah panel harus memiliki puncak rangkap dan puncak harus pada pusat
dari panel
- Tiang penerangan jalan harus dari baja galvanis, sesuai dengan detail yang terlihat
pada gambar
L. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN BANGUNAN
Peralatan Utama yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas antara lain
sebagai berikut :

Jumlah
No. Jenis Alat Kapasitas Kepemilikan
Minimal
1 Excavator ≥ 140 HP 1 unit Milik / Sewa Beli / Sewa
2 Dump Truck ≥ 4 M3 4 unit Milik / Sewa Beli / Sewa
3 Truck Mixer ≥ 5 M3 1 unit Milik / Sewa Beli / Sewa
4 Water Tanker ≥ 3000 Ltr 1 Unit Milik / Sewa Beli / Sewa
5 concrete mixer ≥ 0.8 M3 2 Unit Milik / Sewa Beli / Sewa

M. SPESIFIKASI JABATAN KERJA

Pengalaman
Jabatan dalam Tingkat Keahlian / Kod
No Kerja Jumlah
Pekerjaan Pendidikan Keterampilan e
Minimal
1 General D III Teknik 6 Tahun SKT Pelaksana 1 org
Superintendent Sipil Pekerjaan Jembatan
(GS) atau Kepala
Pelaksana
2 Manajer Kendali D III Teknik 4 Tahun SKT Pelaksana 1 org
Mutu (QCM) Sipil Pekerjaan Jembatan
3 Petugas K3 SMA 3 Tahun K3 Konstruksi 1 org
Sederajat
N. PENUTUP

pekerjaan penggantian jembatan Ake Serumalao, merupakan faktor penting dalam meningkatkan sarana jalan
nasional dan mendukung pelayanan terhadap masyarakat setempat dalam memperlancar arus transportasi
barang dan jasa dari dan ke ibukota kabupaten maupun ibukota provinsi.

Sofifi, 10 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai