Anda di halaman 1dari 68

n Khotbah & PA

ustus-September 2023
Menjabarkan Trilogi Pembangunan Jemaat

L9;;Ita
. .*

Peran GEREJA Menumbuhkan,


Memupuk dan Memelihara
paham KEBANGSAAN

11111 1111111
111.11111111
—111~1111111
01111/

11111111111111 .• II ••••

N
,814%

Diterbitkan oieh :
BIDANG AJARAN DAN TATA GEREJA
SINODE GMIM - 2023
Ketua

$ r,

Ds. Erns Antarl Adnaan de Vrede Ds. Carl Dtedench Buenk Ds. H.H. Van Herwerden Ds. Gerrd Paul Hendnk Locher
1934 - 1935 1935 - 1937 1937-1941 1941-1942

Ds. Rhein Maekus luntungan Pdt. Prof.DR.Wilhefrnus Absalorn Roeroe


Albeft. 2achanat Runtutatobt Wenas Os. Manuel Sondakh 1967-1979 19A - 1990, 1995 • 2000
1942 - 1952.1955 1967 1951-1954

1.1

fr
Pdt. Kelly Herman Rondo, M.Th
<
Pck. DR. Arnold fterJenk Parengkuan Pch DR. Albert Otednego Supit, 5TM Pdt. Net Marthen Tampt S.111, U.S,
1990 - 1995 2000 . 2005 2005 - 2010 2010 - 2014

Pdt. Dt. Henry 6.1111an, Booth Surnakul Th.14 Pch. Hem Anna. Th.0
2014- 2019 2018 - 2022 2022 -21227
menjaharkan
Panbangunan jemaat

Banan KhOlbah dan PA GMIM


AGUSTUS - SEPTEMBER 2023
GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
dr Alamat: Kantor Sinode GMIM
Talete Dua - Tomohon Tengah
.1>
Kotak Pos No. 5 Tomohon, 95441
dS
. d email: atgsgmim@gmail.com

MTPJ Edisi Agustus - September 2023


Penanggung Jawab:
BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE GMIM
cq. Wakil Ketua Bidang Ajaran dan Tata Gereja
Pdt. Dr. Djoli Sondakh. M.Pd.K

Koordinator: Penulis MTPJ-Khotbah edisi ini:


Korbid Ajaran dan Tata Gereja Pdt. Eunike Tololiu, STh, S. Sos, S. I Kom,
Pdt. Tonny D. Kaunang, S.Th. M.M Pdt. Dr. Pricilia Ratag, M. Th, MAICS
Pdt. Melky Tamaka, M. Th
Pdt. Max Kalesaran, M. Th
Editor: Pdt. Lenny Kolulun, M,Th
Pdt. Dr. Djoli Sondakh, M. Pd.K. Pdt. Jefry Kalalo, M. Th
Pdt. Tonny D. Kaunang, S.Th. M.M. Pdt. Feky Tutu. M. Th
Pdt. Tommy Lineleyan, M. Th.
Pdt. Chearly Rantung, M. Th
Pdt. Welly Pondaag, S. Th

Desain Sampul: Setting Naskah:


Jodie Wayong Ireine Tumanduk, S.Th.

Dicetak oleh Unit Percetakan GMIM


Lt. Dasar Kantor Sinode GMIM - Tomohon

DISTRIBUTOR:
Kolportase Sinode GMIM Telp. 0431 - 351079

MTPJ Agustus — September 2023


KATA PENGANTAR

Terpujilah Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus


Kristus yang telah menganugerahkan kemerdekaan bagi
bangsa Indonesia. Kita bersyukur oleh karena para pendiri
bangsa (founding fathers) telah meletakkan dasar dan
falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia
yang berwawasan kebangsaan berdasarkan UUD 1945
dan PANCASILA. Semangat Kemerdekaan Indonesia telah
menyemangati kemandirian Gereja-Gereja di Indonesia,
termasuk GMIM dalam hal teologi, sumber daya dan dana.
Pada tanggal 17 Agustus 2023 sebagai bangsa kita
merayakan HUT Proklamasi RI ke-78 dan 30 September 2023
sebagai warga GMIM kita merayakan HUT GMIM Bersinode ke-89.
Dalam rangka HUT GMIM Bersinode maka pada tanggal 10
September 2023 secara Sinodal Jemaat-Jemaat GMIM akan
melaksanakan Ibadah dan Pengucapan Syukur.
Mensyukuri anugerah Tuhan Allah atas HUT Proklamasi
Kemerdekaan RI dan HUT GMIM bersinode maka perenungan
firman sepanjang bulan Agustus - September 2023 akan
dituntun oleh tema "Peran Gereja, Menumbuhkan,
Memupuk dan Memelihara Paham Kebangsaan" berefleksi
dari perikop-perikop Alkitab sebagai berikut:

1. Tanggal 6 - 12 Agustus 2023: Habakuk 2:1-20,


Tema: "Orang Benar Hidup oleh Percaya"
2. Tanggal 13 - 19 Agustus 2023: Bilangan 10:1-10,
Tema: "Tiup Nafiri Tanda Semboyan Menghadapi
Ancaman" Tanggal 17 Agustus 2023 (HUT RI Ke-78),
Galatia 5:1-11, Tema: Jangan Ada Lagi Kuk Perhambaan

MTPJ Agustus — September 2023 iii


3. Tanggal 20 - 26 Agustus 2023: Efesus 6:10-20,
Tema: "Kenakanlah Seluruh Perlengkapan Senjata Allah"
4. Tanggal 27 Agust - 2 Sept 2023: Yeremia 10:1-16,
Tema: "Allah yang Benar, Hidup dan Raja Kekal"
5. Tanggal 3- 9 September 2023: 1 Yohanes 4:7-21,
Tema: "Mengasihi Saudara Wujud Mengasihi Allah"
6. Tanggal 10 - 16 September 2023: Kejadian 50:15-21,
Tema: "Allah Mereka-rekakan Kebaikan"
7. Tanggal 17 - 23 September 2023: Yoel 2:18-27,
Tema: "Carilah Tuhan Kamu Pasti Berhasil"
8. Tanggal 24 - 30 September 2023: Roma 5:1-11,
Tema: "Bermegah karena Pembenaran dan Pendamaian
Allah". Tanggal 30 September 2023: 1 Petrus 1:14-16,
Tema: Panggilan Hidup Taat dan Kudus.
Jika selama ini pemaknaan firman cenderung
monologis, maka kami menyarankan agar mulailah
mengembangkan pemaknaan firman secara dialogis. Kami
berharap agar Pelayan Khusus GMIM, Diaken, Penatua, Guru
Agama dan Pendeta memaknai firman Tuhan Allah di atas
melalui Penelaahan Alkitab, Khotbah dan diskusi di kolom,
Komisi Pelayanan Kategorial (Bapa, Ibu, Pemuda, Remaja,
Anak) dan Kelompok Pelayanan Lanjut Usia sesuai dengan
konteks masing-masing jemaat. Sehingga pengenaan firman
dalam kehidupan iman warga gereja akan lebih dihayati
secara kontekstual. Soli Deo Gloria.
Tomohon, Medio, Juli 2023
BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE
GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
Ketua, Sekretaris,

Pdt. m Arina, Th.D. Pdt. Dr. Evert A. A Tangel, M.Pd. K

rei MTP.I Agustus — September 2023


PENGANTAR TEMA
"Peran Gereja Memupuk, Menumbuhkan dan
Memelihara Paham Kebangsaan"

Pada tanggal 17 Agustus dan 30 September 2023 kita


merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 dan HUT
GMIM Bersinode ke-89. Paham Kebangsaan adalah nilai yang
mendasari Kemerdekaan Indonesia dari penjajahan dan Kemandirian
GMIM dari Gereja Belanda. (Indische Kerk).
Paham Kebangsaan adalah sebuah pandangan tentang
identitas nasional yang mengedepankan persatuan, kesatuan, dan
loyalitas terhadap bangsa atau negara (Nasionalisme). Paham ini
menekankan pentingnya pemahaman dan penghargaan terhadap
nilai-nilai, sejarah, budaya dan aspirasi bersama sebagai sebuah
bangsa. Atas dasar paham kebangsaan ini, maka Ikrar Sumpah
Pemuda Indonesia diucapkan oleh para pemuda Indonesia pada
tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda II di Jakarta.
Sumpah Pemuda menjadi momen penting sebagai tonggak sejarah
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda menegaskan
kesatuan dan persatuan Indonesia mengatasi perbedaan suku, agama
dan budaya. Salah satu putra Minahasa penginisiatif Sumpah
Pemuda adalah Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi.
Disemangati oleh Sumpah Pemuda maka pada 30
September 1934 orang Kristen di tanah Minahasa menyatakan
kemandiriannya bersekutu dalam Gereja Masehi Injili di
Minahasa lepas dari Indische Kerk (De Protestantsche Kerk in
Nederlandsch-Indie).
Paham Kebangsaan dirumuskan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945, bahwa Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat berdasarkan PANCASILA. Salah satu anggota PPKI adalah
putra Minahasa Dr. (H.C.) Mr. Alexander Andries Maramis.

MTPJ Agustus — September 2023


PANCASIIA adalah dasar dan falsafah hidup bangsa
Indonesia yang mengikat (Nilai Kohesif) seluruh rakyat dan
pemerintah dalan Negara Kesatuan Indonesia yang Bhineka Tunggal
Ika dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mewujudkan
Keadilan Sosial dengan cara yang Demokratis (Res Publika).
Mengapa Gereja perlu berperan "Menumbuhkan, Memupuk,
Memupuk dan Memelihara Paham Kebangsaan"? Apa dasamya?
Yeremia 29:7, mengatakan orang percaya harus benisaha dan
berdoa untuk kesejahteraan kota di mana ia hidup. Kesejahteraan
kota artinya kesejahteraan seluruh warga dan lingkungan hidup.
Yesus Kristus berkata , "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib
kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu
berikan kepada Allah." (Matius 22:21). Rasul Paulus mengatakan
"Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu...
Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah
atas mereka yang berbuat jahat." (Roma 13: 4) dan Orang Kristen
harus berdoa syafaat untuk pemerintah, "supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran."
Firman Tuhan di atas mengamanatkan orang Kristen dan
Gereja harus bersikap inklusif. Sikapinklusif adalah sikap atau
pendekatan yang menghargai dan memperhatikan keberagaman
serta mengupayakan partisipasi dan keterlibatan semua orang, tanpa
memandang perbedaan dalam hal suku, agama, ras, gender, usia,
disabilitas, orientasi seksual, atau latar belakang lainnya. Sikap inklusif
menciptakan lingkungan yang ramah, adil dan setara bagi semua
orang, di mana setiap individu merasa diterima, dihormati, dan
didukung. Sehingga dalam kebersamaan dapat mengusahakan
kerukunan, kesejahteraan dan kebahagiaan sesama anak bangsa
Indonesia. Bahkan umat manusia secara global.
Menumbuhkan, Memupuk dan Memelihara Paham
Kebangsaan adalah tugas gereja berdasarkan firman Tuhan dalam
Alkitab untuk secara terus menerus mengajarkan sikap inklusif yang

MTPJ Agustus — September 2023


sejalan dengan Paham Kebangsaan. Tema ini akan menjiwai
renungan-renungan firman Tuhan dan Penelaahan Alkitab dalam
Buku Menjabarkan Trilogi Pembangunan Jemaat (MTPJ) bulan
Agustus-September 2023. Semoga Tuhan Allah dalam Yesus Kristus
menolong kita memahami dan melakukan kehendak-Nya dalam
konteks kehidupan berjemaat dan berbangsa serta bemegara.

Tomohon, Medio, Juni 2023


WAKIL KETUA BPMS GMIM
BIDANG AJARAN DAN TATA GEREJA

Pdt. Dr. Djoli Sondakh, M.Pd.K

MTPJ Agustus — September 2023 vii


DAFTAR ISI

❑ Kata Pengantar iii


❑ Pengantar Tema
❑ Daftar Isi viii

6-12 Agustus 2023: Habakuk 2:1-20 1


13 — 19 Agustus 2023: Bilangan 10:1-10 7
17 Agustus 2023: Galatia 5:1-11 12
(Khotbah HUT Republik lndonesia Ke-78)

20 — 26 Agustus 2023: Efesus 6:10-20 16


27 Agust — 1 Sept 2023: Yeremia 10:1-16 21
3 — 9 September 2023: 1 Yohanes 4:7-21 27
10 — 16 September 2023: Kejadian 50:15-21 32
17 — 23 September 2023: Yoel 2:18-27 38
24 — 30 September 2023: Roma 5:1-11 44
30 September 2023: 1 Petrus 1:14-16 50
(Khotbah HUT GMIM Bersinode Ke-89)

Cover Depan:
"GMIM Inklusif Merawat NKRI"

MTPJ Agustus — September 2023


TEMA BULANAN:
6 — 12 "Peran Gereja Menumbuhkan,
Agustus Memupuk dan Memelihara
Paham Kebangsaan"
2023 TEMA MINGGUAN :
"Orang Benar Hidup Oleh Percaya"

7141 Habakuk 2:1-20

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Masih ada keluhan masyarakat dan warga gereja tentang
ketidakadilan, penderitaan dan kekerasan yang dialami oleh yang
lemah dilakukan oleh yang kuat, baik secara ekonomi maupun
politik.
Jika ada kesempatan, ada orang tak segan menginjak-injak
kepentingan dan hak orang lain untuk mendapatkan harta,
tidak
kenyamanan, kuasa dan kenikmatan. Kadangkala kejahatan
sulit untuk
mendapatkan hukuman dan kebenaran semakin
dipertahankan.
dan
Dalam kenyataan, ada orang yang memperjuangkan
beruju ng memb ahaya kan diri
mempertahankan kebenaran malah
k dari jabata nnya
sendiri. Ada orang yang berkata benar didepa
dalani batas
bahkan diancam nyawanya. Ada kasus mengambang
kecend erungan
waktu tak pasti dan ditutup tidak tuntas. Ada
Ailah dan
banyak manusia tidak lagi mempedulikan Tuhan
hukum-Nya.
yang
Menjadi pertanyaan, bagaimana nasib orang
dan kejuju ran di tengah situasi
mempertahankan kebenaran
san? Oleh
zaman yang diwarnai ketidakadilan dan kekera
ini akan dituntu n oleh
karenanya perenungan sepanjang minggu
berefle ksi dari
tema "Orang Benar Hidup oleh Percaya"
Habakuk 2:1-20.
MTPJ Agustus — September 2023
PEMBAHASAN TEMATIS
• Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Habakuk diyakini ditulis oleh nabi Habakuk, dari
sekitar 605 SM. sampai 586 SM. Habakuk adalah seorang nabi
yang berasal dari Yehuda. Berdasarkan Habakuk 3, diduga kuat
bahwa dia adalah seorang Lewi yang bertanggung jawab untuk
melakukan ibadah; menyusun, mengatur doa dan mazmur, di Bait
Allah di Yerusalem.
Konteks kitab Habakuk sebagaimana digambarkan dalam pasal
1:1-4 dimulai dengan jeritan tentang penindasan, kejahatan,
kelaiiman, aniaya, kekerasan, perbantahan dan pertikaian.
Hukum kehilangan kekuatannya, keadilan muncul terbalik karena
orang fasik mengepung orang benar.
Bagian pertama dari kitab ini merupakan suatu percakapan
yang di dalamnya nabi mengeluh karena Tuhan Allah seolah-olah
tidak peduli dengan kejahatan, ketidakadilan yang dilakukan
bangsa Yehuda terhadap sesamanya (Habakuk 1: 2-4).
Tuhan Allah rnenjawab akan menghukum bangsa Yehuda dengan
perantaraan bangsa Babel. Hal ini terungkap dalam Habakuk 1:6-
11 yang menyatakan bahwa Israel yang jahat dihukum Tuhan
Allah dengan mengirirnkan orang Kasdim (Babel). bangsa
yang
tangkas dan garang. Serbuan orang Kasdim menjadi cara
Tuhan
Allah untuk menghukum bangsa Israel. Jawaban ini membu
at
Habakuk bingung dan berdoa lagi karena dia merasa tidak
adil
jika Tuhan Allah menghukum memakai Babel. Karena
menurut
Habakuk, bangsa Yehuda masih lebih baik dibandingkan
Babel.
Penindasan yang dialami membuat mereka mempertanyak
an
keadilan Tuhan Allah yang membiarkan Babel menindas
umat
yang dikasihi-Nya (Habakuk 1:12.17). Cara Tuhan
Allah
menghukum melalui invasi atau penyerangan dari bangsa-bangsa
lain yang tidak mengenal Tuhan Allah itulah yang
menjadi
keluhan Habakuk.

MTPJ Agustus — September 2023


Pada bagian kedua, dalam Habakuk 2, disampaikan
bagaimana sang nabi menginginkan jawaban doa dengan
kedewasaan iman dan menantikan dengan sabar (ayat 1). Nabi
Habakuk menempatkan dirinya sebagai wakil dari umat yang
menanti-nantikan jawaban Tuhan Allah. Habakuk setia
menantikan jawaban atas pengaduannya dan yakin waktu Tuhan
Allah akan berlangsung dengan tepat, tidak berlambat-lambat dan
tidak akan ditangguhkan.
Dalam ayat 4 dapat ditemukan jawaban atas pertanyaan atau
keluhan Habakuk yaitu orang benar akan hidup oleh
percayanya. Kata percaya (emunah) di sini dapat diterjemahkan
firmness, fidelity, steadfastness, steadiness yang berarti keteguhan;
kesetiaan, ketabahan, kestabilan, ketekunan. Orang benar dalam
persekutuan mengarahkan hidupnya hanya kepada Tuhan Allah
dan menaati kehendak-Nya. Kepercayaan yang kokoh kepada
Tuhan Allah akan melahirkan kesetiaan kepada-Nya dan
keteguhan hati untuk mengikuti jalan-jalan-Nya. Dengan iman,
maka orang benar akan dapat bertahan melalui masa-masa yang
sulit bahkan boleh bersukacita di dalamnya.
Walaupun kita tidak dapat mengerti apa yang Tuhan Allah
kerjakan, tetapi kita dapat percaya(beriman) bahwa Ia akan
menyelesaikan sesuatu dengan cara-Nya. Ha1 itulah yang
digambarkan dalam ayat 6-20 mengenai kekuasaan jahat di dunia
dan kemusnahan orang yang tidak lurus hatinya melakukan
ketidakdilan, kekerasan, perampasan hak orang lain, tindak
pidana, sewenang-wenang, kebejatan dan penyembahan berhala.
Tuhan Allah menyatakan bahwa akan tiba saatnya orang yang
membusungkan dada, tidak lurus hatinya dibinasakan dan
hanyalah orang benar yang tidak akan tergoncang karena mereka
berhubungan dengan Tuhan Allah oleh iman mereka.

MTPJ Agustus — September 2023


Akhir dari orang fasik disampaikan dalam kutukan-kutukan
atau hukuman dalam ayat 6-20, bahwa Tuhan Allah membenci
ketidakadilan dari mereka yang merampas milik orang lain (ayat
6-8), mereka yang merasa aman dalam kejahatan (ayat 9-11),
mereka yang tidak mempunyai hati dengan melakukan kekerasan,
tindak pidana (ayat 12-14), mereka yang bejat dengan
mempermalukan orang lain (ayat 15-17) dan mereka yang
melakukan penyembahan berhala (ayat 18-20).
Dalam Habakuk 2:1-20 Tuhan Allah menjawab
pertanyaan Habakuk mengenai kekuasaan jahat di bumi dan
kemusnahan orang fasik. Kebenaranlah yang akan bertahan.
Sekalipun Tuhan Allah menghukum Yehuda dengan perantaraan
Babel, pada akhirnya Tuhan Allah juga akan menghukum bangsa
itu.
Catatan pada loh batu memperlihatkan bahwa kesetiaan
iman kepada Tuhan Allah haruslah diingat terus sebagai pedoman
hidup sehari-hari. Kebenaran yang hendak diungkapkan-Nya
harus ditulis dengan jelas (diukirkan pada loh-loh) (ayat 2),
sehingga semua orang dapat membacanya dengan mudah,
bahwa orang benar akan hidup oleh percayanya. Orang benar
akan dipelihara karena kesetiaannya (imannya) kepada Tuhan
Allah.

■ Makna dan Implikasi Firman


1. Seperti yang dilakukan Habakuk, maka ketika kita bingung dan
menderita maka seharusnya berdoa kepada Tuhan Allah, Bapa
kita. Tuhan Allah mendengar dan menjawab doa kita. Nabi
Habakuk melakukan dua hal, yaitu mempelajari dan
menunggu apa yang Tuhan Allah katakan kepadanya. Dalam
kerinduan dan harapan pada suatu hal, mintalah pada Tuhan
Allah, bawalah permohonan kepada-Nya, karena Dia
mendengar dan menjawab doa kita.

4 MTPJ Agustus - September 2023


2. Tuhan Allah akan rneluruskan yang salah melalui kehendak
dan waktu-Nya. Semua orang akan mengakui Tuhan Allah dan
hukum-Nya. Siapapun yang melakukan dosa pasti akan
menerima penghukuman. Tuhan Allah menyatakan kepada
Habakuk bahwa orang Kasdim akan dihukum ketika mereka
membangun di atas ketidakadilan sosial. Peringatan juga untuk
kita agar kita tidak memulai dari ketidakbenaran, tetapi marilah
kita membangun sesuatu yang benar. Jika kita melakukan
ketidakadilan atau kejahatan, akhirnya akan menerima teguran
dan penghakiman Tuhan Allah.
3, Ada pengharapan yang kuat bagi mereka yang taat pada
perintah Tuhan Allah di tengah ketidakadilan masa kini. Bagi
Tuhan Allah kesetiaan berarti tindakan ketaatan. Ketika kita
melakukan apa yang difirmankan-Nya, itu berarti kita percaya.
Karena kepercayaan hanya akan dibuktikan dengan tindakan
melakukan kehendak Dia yang kita percayai. Orang benar akan
hidup oleh percayanya, oleh kesetiaannya dengan menjauhi
dosa. Tetaplah berdoa dan bertekun dalam iman (Ibrani 10:35-
39).

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apa pernahaman saudara tetang "orang benar akan hidup oleh
percaya" menurut Habakuk 2:1-20?
2. Mengapa persoalan dalam kehidupan masyarakat menantang
iman orang benar untuk melakukan kebenaran dan keadilan?
3. Bagaimana mewujudkan kebenaran dan keadilan di tengah
keluarga, jemaat dan masyarakat?

NAS PEMBIMBING: Ibrani 10: 39

MTPI Agustus September 2023


POKOK-POKOK DOA:
1.Agar jemaat tidak meragukan keadilan Allah.
2. Mereka yang menderita karena iman kepada Tuhan Yesus.
3. Agar jemaat tekun memahami Firman Tuhan Allah dan
setia melakukannya.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:


HARI M1NGGU BENTUK I

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:


Panggilan Beribadah: KJ. No. 7 Ya Tuhan Kami Puji Nama-Mu
Besar
Ses Nas Pemb: NKB No.169 Tenang Dan Sabarlah
Ses Pengakuan Dosa: NKB No. 13 O Allahku, Jenguklah Diriku
Ses Pemberitaan Anugerah Allah: NNBT No. 29 Apakah Yang
rlah Engkau Lakukan
Ses Hukum Tuhan: KJ No. 308 Tuhan Kau Kekal Raja Hati Kami
Ses Pembacaan Alkitab: KJ. No. 51 Kitab Suci, Hartaku
Persembahan: NNBT No. 15 Hai Seluruh Umat Tuhan
Penutup: Jalan Hidup Orang Benar

ATRIBUT
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas
Gelombang.

6 MTPJ Agustus - September 2023


L.
.4 .iit - TEMA BULANAN :
"Peran Gereja Menumbuhkan,
13 — 19 Memupuk dan Memelihara
Agustus Paham Kebangsaan"
TEMA MINGGUAN :
"Tiup Nafiri Tanda Semboyan
2023 Menghadapi Ancaman"
_r
Bilangan 10:1-10

ALASAN k'EMILU-IAN TEMA


Gereja dipanggil dan diutus oleh Yesus Kristus untuk
melaksanakan misi-Nya di dunia. Oleh karena itu gereja adalah
instrumen dan agen misi yang bertugas untuk bear witness
(bersaksi), fellowship (bersekutu) dan minister (melayani).
Bersaksi yakni memberitakan Injilikabar baik kepada segala
makhluk tentang karya dan kasih Tuhan Allah bagi dunia.
Menjadi saksi harus rela berkorban dan menanggung derita
sebagaimana diteladankan oleh bapa-bapa gereja di abad-abad
pertama yang menjadi martir akibat menjadi saksi-Nya. Namun,
itu pertanda bahwa gereja juga turut mengambil bagian dalam
penderitaan Yesus Kristus.
Gereja, baik sebagai institusi maupun individu, adalah duta
Yesus Kristus menjadi menjadi saksi tentang kehendak Tuhan
Allah kepada umat-Nya dan kepada dunia agar terpelihara
kehidupan adil, makmur dan sejahtera. Tugas duta Yesus Kristus
ini ialah menjadi saksi-Nya, juga bertugas memberi tanda dan
simbol ketika umat menghadapi ancaman. Berdasarkan latar
belakang inilah maka tema yang dipilih ialah: "Tiup Nafiri Tanda
Semboyan Menghadapi Ancaman."

MTPJ Agustus — September 2023


PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Bilangan merupakan salah satu kitab Musa atau yang
lebih dikenal dengan kitab torah (taurat). Kata torah berasal dari
kata kerja Ibrani yarah yang artinya memberi pengajaran,
mengajarkan, menunjukkan. Jadi kata torah memiliki makna
"ajaran" atau "instruksi" dari Tuhan Allah. Kitab Bilangan adalah
sambungan sejarah yang dicatat dalam kitab Keluaran. Bilangan
10:1-10 merupakan instruksi atau perintah terakhir yang diberikan
oleh Allah kepada Musa di gunung Sinai untuk membuat dua
nafiri dari perak; bukan perak tuangan melainkan perak tempaan.
Nafiri adalah sebuah alat tiup sebangsa dengan terompet panjang
(BIS) dan dahulu digunakan sebagai media komunikasi. Fungsi
nafiri ditiup adalah untuk memanggil umat Israel; kapan mereka
harus berkumpul dan kapan waktu untuk menyuruh laskar-laskar
berangkat dari lokasi mereka berkemah saat itu. Nafiri sangat
bermanfaat karena di masa itu tidak ada suara manusia yang bisa
menjangkau untuk memberikan komando atau perintah (ayat 2).
Ada perbedaan bunyi yang membuat umat memahami makna
tiupan nafiri saat itu (ayat 3-7).
Orang yang harus meniup nafiri sudah ditentukan sendiri
oleh Tuhan Allah yakni anak-anak imam Harun (ayat 8). Tiup
nafiri memberi tanda semboyan, supaya kamu diingat di hadapan
TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu. (Ay.9)
Saat akan berperang; untuk menghidupkan dan menyemangati
tentara-tentara Israel. Tuhan Allah akan memperhatikan bunyi
nafiri dan kemudian melibatkan diri-Nya untuk berperang bagi
mereka. Tuhan Allah memakai nafiri sebagai alat untuk menolong
dan mengendalikan perjalanan umat Israel; baik dalam perjalanan
di padang gurun, dalam peperangan maupun dalam kehidupan
beribadah. Bahwa ketika nafiri ditiup hendak menunjukkan
betapa dengan penuh sukacita dan kegembiraan mereka
melaksanakan kewajiban kepada Tuhan Allah. Juga untuk
menyemangati mereka yang mengikuti ibadah supaya terus
bersorak-sorak kepada Tuhan Allah yang mereka sembah. Maka
pada saat-saat itulah Tuhan Allah mengingat ibadah mereka (ayat
MTPJ Agustus — September 2023
10). Ia selalu menyertai mereka dalam perjalanan menuju ke
tanah Kanaan dengan memberi tanda kehadiran-Nya. Umat
Israel tidak berjalan menurut keinginan dan kekuatan sendiri
melainkan menurut kehendak dan kuasa-Nya.
Tiup Nafiri tanda semboyan juga secara simbolis, mewakili
panggilan kepada umat untuk bersatu dan bertindak dalam
keadaan yang memerlukan kekuatan dan perlindungan Tuhan
Allah. Dalam konteks modern, semboyan dengan nafiri mungkin
tidak lagi menjadi praktik yang umum, tetapi prinsip di baliknya
tetap relevan, yaitu memanggil dan menyatukan umat dalam
situasi-situasi penting atau darurat.
Pada hakikatnya yang diinginkan oleh Tuhan Allah,
dengan meniup nafiri tanda semboyan ialah agar umat Israel
benar-benar menyerahkan kehidupan selanjutnya dalam
tuntunan Tuhan Allah. Dengan demikian maka nafiri adalah alat
atau sarana untuk mengajar bahwa Tuhan Allah turut bekerja
dalam segala sesuatu supaya rencana Agung-Nya dapat
terlaksana.

■ Makna dan Implikasi Firman


1. Ketika Tuhan Allah memanggil dan mengutus Musa untuk
membebaskan umat Israel dari tanah Mesir dan dalam
perjalanan menuju tanah kanaan, maka Ia memberikan
petunjuk-petunjuk, peraturan-peraturan dan ketetapan-
ketetapan untuk ditaati. Tuhan Allah menghendaki umat Israel
melakukan semua itu dengan setia agar supaya hidup mereka
teratur dan berkenan kepada-Nya. Tuhan Allah begitu
mengasihi Israel, itulah sebabnya Ia selalu hadir dan menyertai
mereka dengan memberikan tanda-tanda. Misalnya tiang awan
pada waktu siang dan tiang api pada waktu malam. Ketika
mereka menghadapi ancaman musuh seh ingga harus
berperang, maka Tuhan Allah turut melibatkan diri-Nya
berperang bersama mereka agar mereka memperoleh
kemenangan dan selamat.
2. Tuhan Allah juga memberitahukan kepada mereka tentang apa
saja fasilitas yang harus dibuat antara lain; kemah suci sebagai
MTP1Agustus — September 2023 9
tempat ibadah, tabut perjanjian sebagai tempat untuk
meletakkan dua loh batu yang berisi sepuluh perintah Tuhan
Allah, nafiri yang ketika ditiup pertanda memanggil umat Israel,
tanda semboyan memanggil Tuhan Allah bahwa mereka
sedang berperang dan dalam ancaman dan lain sebagainya.
3. Di zaman revolusi industri 4.0 menuju 5.0 sekarang ini, menjadi
tantangan tersendiri bagi kita karena pekerjaan-pekerjaan
manusia akan digantikan atau dikendalikan oleh teknologi.
Suatu peradaban baru yang butuh sinergitas antara manusia
dan teknologi agar bisa bersanding. Keadaan ini akan
berdampak pada kondisi manusia yang belum bisa beradaptasi
dengan hal tersebut sehingga menimbulkan banyak ancaman.
Ancaman-ancaman tersebut akan dihadapi bahkan sudah
mulai ada di sekitar kita sekarang ini seperti kemiskinan,
radikalisme, individualisme, kapitalisme. terorisme dan lain
sebagainya. Hal ini perlu menjadi perhatian agar gereja mampu
untuk "berperang" melawan ancaman-ancaman tersebut atau
beradaptasi tanpa kehilangan jati diri, dengan cara terus
memperlengkapi diri, menyusun strategi dan program
menjawab kebutuhan.
PERTANYAAN DISKUSI
1. Apa maksud dan tujuan Tuhan Allah memerintahkan Musa
membuat dua nafiri dari perak?
2. Mengapa tanda semboyan harus bunyikan?
3. Bagaimana peran dan tindakan gereja melihat bentuk-bentuk
ancaman yang ada sekarang ini?

POKOK-POKOK DOA
1. Mohon kehadiran Tuhan Allah bersama Gereja di seluruh
dunia dan khususnya GMIM dalam pelayanan menghadapi
tantangan dan ancaman.
2. Seluruh pelayan khusus dan anggota jemaat dalam
menghadapi tantangan zaman
3. HUT ke 78 Republik Indonesia.

10 MTPJ Agustus — September 2023


TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK II

NYANYIAN YANG DIUSULKAN


Kemuliaan Bagi Allah: NNBT No 2, Dunia Tercipta oleh karena
Tuhanmu
Pengakuan Dosa: NNBT No. 11 Ya Allahku Kami Mengaku Dosa
Janji Anugerah Allah: NKB No. 15 Hidup yang Penuh Berbeban
Puji-Pujian : KJ No. 9 Puji, Hai Jiwaku, Puji Tuhan
Ses Pembacaan Alkitab: KJ No. 54 Tuhan Allah T'lah Berfirman.
Persembahan: PKJ No 146 Bawa Persembahanmu.
Nyanyian Penutup: NKB No. 207 Taat, Setia, Bertekad Yang
Bulat

ATRI BUT
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas
Gelombang.

MTPJ Agustus — September 2023


YWWW
111

17 Agustus
2023 TEMA :
( HUT Republik "Jangan Ada Lagi Kuk Perhambaa
Indonesia
Ke - 78)

Galatia 5:1-11

Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus,


Mengapa kita merayakan HUT Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus? Karena pada tanggal 17 Agustus Ir. Soekarno
dan Mohamad Hata atas nama bangsa Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan dari penjajahan Kerajaan
Belanda. Proklamasi Kemerdekaan yang diakui dunia memiliki
dampak bagi perubahan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Menyambut Proklamasi Kemerdekaan bangsa
Indonesia kitamemekikkan kata, MERDEKA! Pekik adalah
teriakan, jeritan atau sorak yang keras sebagai semboyan dan
ungkapan perasaan bebas dari penjajahan.
Berbicara tentang kemerdekaan kepada orang Kristen
mula-mula, Rasul Paulus menasihati jemaat di Galatia, "Supaya
sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita"
(ayat 1). Kemerdekaan yang boleh dinikmati orang percaya di
Galatia, sesungguhnya hanya dapat dialami di dalam Yesus
Kristus. Sebagai orang percaya di bumi Indonesia, kita juga dapat
memahami bahwa kemerdekaan yang kita alami ini, tidak
diperoleh dengan mudah. Kalau para pahlawan Indonesia telah
memilih: merdeka atau mati! untuk merebut kemerdekaan
Indonesia, Yesus Kristus telah melakukan lebih daripada itu: Dia
memilih mati, supaya kita dimerdekakan dari belenggu dosa.

MTPJ Agustus — September 2023


Yesus Kristus menyerahkan nyawa-Nya, mati di salib untuk
merebut kita dari dosa dan memberikan kemerdekaan rohani
kepada semua orang, termasuk masing-masing kita. Yesus
Kristuslah pemberi kemerdekaan yang sesungguhnya. Kalau hari
ini, ada di antara kita yang masih memilih hidup berada di luar
Yesus Kristus dan kelihatan merdeka, ya benar kelihatannya
merdeka, tapi sebenarnya kita merdeka yang masih terbelenggu.
Orang yang merdeka tapi terikat itu seperti seekor burung kakak
tua yang sudah lama sekali dipelihara, sekitar sepuluh tahun dan
pemiliknya merasa kasihan terhadap burung itu. Lalu suatu pagi.
ia pun membuka rantai yang mengikat burung tersebut dan
melepaskannya. Burung itu terbang bebas sambil mengepak-
ngepakkan sayapnya. Merdeka! Akan tetapi. pada sore harinya,
burung itu kembali lagi ke situ. Mengapa? Sebab ia sudah terbiasa
dengan pola hidupnya yang lama. Makan dan minum tersedia.
Burung itu kemudian memang tidak dirantai, namun hidupnya
bagaikan di rantai.
Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus,
Demikian pula halnya dengan gambaran kehidupan orang
Kristen di Galatia yang menjadi perenungan saat ini. Ada di antara
mereka yang tidak mau berjuang melawan dosa dan tidak mau
bertumbuh dalam kedewasaan iman. Orang seperti itu memang
telah dimerdekakan dari dosa-dosanya, namun ia selalu
menguiangi dan kembali lagi pada cara hidupnya yang lama.
Kelihatan saja ia bebas, tetapi sesungguhnya ia tetap terkurung
karena membiarkan dosa masih menguasai hidupnya. Hal itu
terbukti, ketika hidup jemaat di Galatia yang sudah merdeka, tapi
masih ribut dan sibuk dengan gaya hidup yang lama. Apa itu?
Hidup sebagai hamba dosa. Kehidupan mereka yang sudah
merdeka tapi ribut tentang sunat (Ayat 4, dan 6). Banyak dari
jemaat Kristen mula-mula adalah orang Yahudi yang sudah
terbiasa diatur oleh hukum Taurat, di antaranya tentang sunat. Ini

MTPJ Agustus — September 2023 Ell


yang menjadi keributan meski hukum itu baik dan diberikan
Tuhan Allah untuk menginsafkan mereka dari dosa serta
menuntun mereka kepada Yesus Kristus (Galatia 3:19-25).
Sekarang mereka harus menjalani hidup bant dalam iman
berdasarkan anugerah Allah yaitu kemerdekaan di dalam Yesus
Kristus. Namun, mereka masih ragu. Setelah sekian lama diatur
sedemikian rupa, mungkinkah mereka benar-benar merdeka?
Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus,
Untuk tetap mempertahankan kE lerdekaan yang Yesus
Kristus hadiahkan, Paulus kembali rn, lanjutkan nasihatnya,
'Karena itu berdirilah teguh dan jangan rnnu lagi dikenakan kuk
perhambaan". Berdirilah teguh (Yunani: steko) artinya berdiri
tegap atau tetap sebagai orang yang sudah merdeka, orang bebas
yang bukan lagi hidup sebagai hamba dosa. Orang yang hidup
dalam dosa, digambarkan dengan "kuk perhambaan-
Apakah kuk perhambaan kita hari ini? Tindakan yang tidak
sepadan dengan Injil Yesus Kristus seperti; korupsi, narkoba, judi,
mabuk, seks bebas, kekerasan dalam rumah tangga dan lain
sebagainya. Tanggalkan semuanya itu supaya kita merdeka dan
boleh berdiri teguh. Orang yang masih hidup dalam kuk
perhambaan, selalu takluk kepada orang lain dan terkurung
dengan aturan-aturan yang membelenggu. Kita mengetahui
bahwa tabiat lama kita sebagai manusia yang telah menjadi kuk
perhambaan sudah dimatikan bersama Yesus Kristus di kayu salib,
supaya kuasa tabiat kita yang berdosa itu dihancurkan.
Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus,
Bagaimana cara supaya jangan ada lagi kuk perhambaan?
Kita memerlukan perjuangan setiap hari. Kita harus mengerjakan
keselamatan setiap saat agar tidak lagi diperhamba dosa. Sebab
kita tahu bahwa tabiat kuasa dosa yang lama sudah dihancurkan
di kayu salib. Jangan ada lagi kuk perhambaan karena sudah
dilepaskan Yesus Kristus dan telah menjadi orang merdeka yang
hanya taat kepada Tuhan Yesus Kristus.
14 MTP1Agustus September 2023
Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus,
Negara kita sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945.
Peristiwa proklamasi kemerdekaan tersebut sungguh menjadi
kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia. Akan tetapi, apabila
kemerdekaan itu kemudian tidak dijalani dan diisi dengan hal
yang berguna, lalu apa arti kemerdekaan itu?
Sekarang waktunya kita memaknai kemerdekaan dalam Yesus
Kristus. Yesus Kristus telah memerdekakan kita dari belenggu
dosa, sehingga kita bisa taat kepada-Nya dan mengasihi Dia.
Sebagai orang percaya, kita dapat memahami bahwa
kemerdekaan kita tidak diperoleh dengan mudah. Yesus Kristus
menyerahkan nyawa-Nya, mati di salib untuk memberikan
kemerdekaan rohani kepada semua orang, termasuk masing-
masing dari kita.
Kini, sebagai anak-anak Allah, yang sungguh-sungguh
merdeka dan sudah dibebaskan dari kuk perhambaan atau kuasa
dosa, kita harus menjalani kebebasan dengan mengerjakan
kehidupan kekristenan kita bersama Yesus Kristus setiap hari,
yaitu melayani orang dengan kasih. Kata Paulus: "Saudara-
saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi
janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah
seorang akan yang lain oleh kasih." (Ayat 12).
Memang, mengisi kemerdekaan dengan pelayanan kasih,
bukanlah perkara yang mudah. Butuh perjuangan yang terus
menerus berlangsung dalam kehidupan kita untuk melepaskan diri
dari kuk perhambaan seperti "saling menggigit dan saling menelan
bahkan sampai saling membinasakan" (ayat 14).
Kemerdekaan Indonesia sudah dibentuk, namun masih
perlu disempurnakan. Oleh sebab itu, marilah kita bentuk rumah
Indonesia ini dengan penuh kasih bukan dengan menggigit,
menelan, apalagi membinasakan karena kita sudah terlepas dari
kuk perhambaan. Jayalah Indonesia! Merdeka! Amin

MTPJ Agustus — September 2023


TEMA BULANAN :
"Peran Gereja Menumbuhkan,
20 - 26 Memupuk dan Memelihara
Paham Kebangsaan"
Agustus
TEMA MINGGUAN :
2023
"Kenakanlah Seluruh Perlengkapan
Senjata Allah"

Efesus 6:10-20

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Negara-negara di dunia berlomba-lomba membangun alat
persenjataan perang dan sisistim pertahanan modern yang
canggih. Pemerintah Republik Indonesia melakukan modernisasi
alutsista TNI yang tercermin dalam anggaran militer APBN 2022
dengan mengalokasikan dana sebesar Rp. 134, 64, Triliun. Coba
kita bandingkan dengan anggaran Pertahanan Amerika Serikat
tahun 2022 bisa tembus Rp. 11.000 triliun atau sekitar 768 miliar
US Dollar. Nilai anggaran pertahanan AS melebihi 3 kali anggaran
China dan hampir 12 kali lipat anggran Rusia.
Perang pasti selalu memakan korban dan menimbulkan
kerusakan parah. Merusak stabilitas sosial ekonomi, budaya,
politik, keamanan dan lingkungan alam. Kita masih merenungkan
makna 78 tahun HUT kemerdekaan Republik Indonesia dalam
bingkai kehidupan berbangsa dan bemegara serta arti
kemerdekaan dalam pelayanan Gereja. Saat ini Gereja
menghadapi bentuk-bentuk penyembahan berhala, masalah
pengganguran, narkoba, pendidikan dan kemiskinan. Untuk itu
kita masih membutuhkan senjata-senjata keadilan dan kebenaran
untuk dipakai mengisi kemerdekaan bagi republik ini. Untuk
memahami apa itu "peperangan rohani", maka kita akan
mempelajari dan memahaminya dalam sorotan tema Minggu ini
yaitu: "Kenakaniah Seluruh Perlengkapan Senjata Allah".

MTP.1 Agustus — September 2023


PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Efesus adalah sebuah kota terletak di pesisir barat Asia kecil
dan sekarang berada dalam propinsi Izmir, Turki. Kota ini pada
masa Romawi menjadi kota kedua terbesar setelah kota Roma
dan bekembang menjadi kota perdagangan yang kaya dan
bernilai budaya tinggi. Dan Efesus adalah salah satu dari 7 Jemaat
di Asia kecil yang disebutkan dalam Kitab Wahyu kepada
Yohanes.Sebagai kota perdaganggan, Efesus juga dikenal sebagai
pusat penyembahan Dewi Artemis yang terbesar. Dewi Artemis
dipandang sebagai pembawa dan penghalau penyakit pada
perempuan serta Dewi yang menolong dalam proses kelahiran.
Surat ini (bersama Filipi, Kolose, Filemon) ditulis ketika Paulus
sedang dalam penjara, ditujukan kepada orang Kristen di Efesus
dan sekitarnya. Kemungkinan besar Surat ini ditulis di Roma
sekitar tahun 60 Masehi. Secara umum ada 2 garis besar dalam
Surat ini: Pertama, Kekayaan dalam Yesus Kristus telah membawa
orang percaya untuk memiliki harta rohani dan kedudukan
rohani; Kedua, tanggungjawab orang percaya dalam Yesus Kristus
mernampukan hidup dalam kesatuan, kesucian, hidup harmonis
dan penuh kemenangan melawan kuasa gelap.
Surat ini menunjukkan keseimbangan antara doktrin yang
benar (pasal 1-3) dan penerapan secara praktis (pasal 4-6). Orang
percaya mendapat kekayaan itu semata hanya oleh
keseimbangan iman dan bekerja. Manusia telah diberikan
keselamatan agar taat sebagai respons terhadap anugerah-Nya.
Untuk melawan pemerintah-pemerintah; penguasa-penguasa dan
penghulu-penghulu dunia dan melawan roh-roh jahat di udara
(6:12). Tentu maksud Paulus dalam bagian ini yaitu pemerintah,
penguasa dan penghulu yang berprilaku seperti Ib1is seperti;
otoriter, korup dan bertindak sewenang-wenang pada rakyatnya.
Oleh karena itu, orang percaya harus memiliki senjata
perlengkapan Allah untuk melawan Iblis sebagai musuh. Orang
percaya pasti menang jika punya perlengkapan senjata Allah.
MTP1 Agustus — September 2023
Paulus menggunakan atribut perang dalam peperangan rohani
melawan kejahatan. Peperangan rohani ini digambarkan sebagai
peperangan iman (2 Kor. 10:4; I Tim. 1:18-19: 6:12).
Kiasan perlengkapan senjata Allah digunakan Paulus untuk
menunjukkan alat senjata mana yang harus dipakai umat dalam
peperangan iman. Secara keseluruhan ada 6 perlengkapan
senjata Allah yang harus digunakan : 1. Ikat pinggang -
kebenaran, yang melambangkan persiapan yang lengkap; alat
untuk mengait senjata dan mengencan pakaian perang; 2.
Bajuzirah - keadilan, yaitu ketaata mutlak pada Allah;
berfungsi sebagai pelindung organ-organ tubuh dari serangan :
seperti tombak, panah, pedang, dan sebagainya, seperti rompi
anti peluru; 3. Kasut - kerelaan, untuk memberitakan Injil
damai sejahtera; Kasut adalah produk seperti sepatu dan sandal
yang dipakai untuk melindungi kaki terutama bagian telapak kaki
agar tidak cidera. Maknanya sebagai kewajiban untuk pergi
memberitakan Injil dengan tulus dan berani kapanpun dan di
manapun; 4. Perisai - Iman, juga berfungsi menangkis semua
serangan/ancaman dan melindungi tubuh dari keraguan dan
ketakutan serta percaya total pada Yesus Kristus dalam segala hal;
5. Ketopong - Keselamatan, berfungsi melindungi bagian
kepala, hidung mata seperti helm untuk melindungi semua bagian
kepala; 6. Pedang - Roh. yaitu Firman Allah. Yesus Kristus
menggunakan Firman Allah untuk melawan Iblis (Mat. 4:1-11).
Secara keseluruhan 5 perlengkapan rohani lainnya berfungsi
untuk bertahan dan melindungi diri dari serangan "musuh" dan
hanya pedang roh yang bersifat bertahan dan menyerang (ayat
14-17)
Paulus menyatakan penggunaan pedang Roh harus disertai
dengan doa dan permohonan. Tidak ada cara lain selain harus
sungguh-sungguh berdoa dan bermohon tanpa henti kepada Dia
yang memberikan kuasa untuk menggunakan pedang Roh.
Nasihat Paulus kepada jemaat agar selalu berdoa dan saling
mendoakan serta berjaga-jagalah dalam peperangan rohani
menghadapi serangan Iblis. (18-20)

ica MTPJ Agustus — September 2023


■ Makna dan Implikasi Firman
1. Sebagai warga gereja dan warga negara, kita dituntut untuk
berperan membangun masyarakat yang berwawasan
kebangsaan yang berdasarkan pada Pancasila, UUD '45, NKRI
dan Bhineka Tunggal Ika.
2. Sikap yang jelas dan menghadapi peperangan rohani adalah
tidak menjauhkan diri dari Tuhan Yesus Kristus. Tidak memberi
perhatian pada roh-roh jahat, iblis; tidak mengabaikan atau
meremehkan kekuatan iblis dan roh-roh jahat.
3. Tetap kuat dan berdiri tegap di dalam Tuhan Yesus Kristus dan
jika hidup di luar-Nya kita tidak dapat berbuat apa-apa. Tuhan
Yesus Kristus telah memberikan perlengkapan rohani dan kita
harus menggunakannya. Kita harus bergantung dan
mengandalkan-Nya sambil berdoa untuk menghadapi musuh.
4. Ib1is dapat menggunakan masalah untuk mengalahkan kita,
oleh karena itu jangan kalah dengan masalah. Hendaklah kamu
kuat di dalam Tuhan (6:10a), sebagai ajakan Paulus agar
mampu mempertahankan iman pada Yesus Kristus.
5. Peperangan rohani orang percaya harus memillh hitam atau
putih, bukan netral. Seperti para pahlawan meraih
kemerdekaan bukan berhenti tetapi mengisi kemerdekaan.
6. Kita diberi kemampuan untuk menghadapi ketidakadilan,
hidup dalam kerohanian yang benar dan tidak kompromi pada
semua bentuk kejahatan supaya berbeda dengan orang yang
bukan umat-Nya.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apakah yang saudara pahami tentang Tema: "Kenakanlah
seluruh perlengkapan senjata Allah" menurut Efesus 6: 10-20?
2. Bagaimana peran gereja, baik sebagai individu maupun
sebagai institusi dalam "peperangan rohani"?

NAS PEMBIMBING: I YOHANES 5:19 - 21

MTPJ Agustus — September 2023


POKOK POKOK DOA:
1. Berdoalah supaya kita kuat menyelesaikan masalah dengan
berpedoman pada firman Tuhan dan mampu menghadapi
kuasa-kuasa kegelapan
2. Berdoalah agar pemerintah dan penguasa tetap melindungi
dan bersikap adil dan benar pada rakyatnya.
3. Berdoalah untuk menciptakan kehidupan saling menolong dan
peduli terhadap sesama dan lingkungan di sekitar kita.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK III

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:


Nyanyian Masuk: KJ. No. 6 Hai, Masyurkanlah
Nas Pembimbing: NKB. No. 3 Terpujilah Allah
Pengakuan Dosa: NKB No. 10 Dari Kungkungan Malam Gelap
Pemberitaan Anugerah Allah: NKB No. 120 Tiada Lain
Landasanku.
Ses Doa Pembacaan Alkitab: PKJ No. 15 Kusiapkan Hatiku
Tuhan.
Persembahan: PKJ No. 149 Ucap Syukur Pada Tuhan.
Nyanyian Penutup: KJ. No. 339 Maju Laskar Kristus

ATR I BUT
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas
Gelombang.

20 MTPJ Agustus — September 2023


di • ai"al TEMA BULANAN :
"Peran Gereja Menumbuhkan,
27 Agustus Memupuk dan Memelihara
Paham Kebangsaan"
2 Sept TEMA MINGGUAN :
"Allah yang Benar, Hidup dan Raja
2023 Kekal"

Yeremia 10:1-16

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Menjadi pertanyaan, apakah orang Kristen masih percaya
dan mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan segenap
jiwa dan dengan segenap akal budi di era modern ini? Pertanyaan
ini menuntut jawaban yang jujur, sebab di era modern saat ini
dengan perkembangan yang sangat pesat telah mempengaruhi
kehidupan masyarakat termasuk keimanan orang percaya kepada
Tuhan Allah. Terkadang jemaat melupakan dan meninggalkan
Tuhan Allah sebagai Pencipta. Tidak lagi menjadikan Tuhan Allah
prioritas utama dan idola dalam hidup. Yang terjadi Self Oriented
(berpusat pada diri sendiri) dan menjadikan dirinya sebagai tuhan.
Degradasi iman melanda warga jemaat.
Gaya hidup ini harus diubah dan dibaharui supaya
melahirkan kesadaran penuh, bahwa manusia hanyalah ciptaan-
Nya. Kita ada karena diciptakan Tuhan Allah. Kita tidak dapat
menciptakan tuhan. Ada banyak tuhan yang disembah umat
manusia. Namun sebagai orang percaya Firrnan Tuhan dalam
Alkitab diyakini sebagai suber pemberitaan Inji1 dan ukuran iman
yang benar bahwa Tuhan yang benar adalah Allah Abraham,
Ishak, Yakub. Tuhan Allah itu telah menjadi manusia dan diam di
antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan

MTPJ Agustus — September 2023 Ell


yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14) Itu berarti hidup
orang percaya hanya bergantung kepada-Nya dan han. s
berkomitmen menyembah serta memuliakan-Nya dalam totalitas
hidup. Bertolak dari kenyataan ini maka diangkat tema mingguan
"Allah yang Benar, Hidup dan Raja Kekal"

PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exeges,
Nabi Yeremia hidup pada waktu bangsa Israel mengalami
pergolakan yang hebat. Kerajaan Yehuda yang kecil di tengah-
tengah persaingan kerajaan besar (Asyur, Babel, Mesir), yang
berusaha menancapkan kekuasaan di kawasan itu. Ia anak Imam
Hilkia dari Anatot di tanah Benyamin. Lokasinya 7 km di sebelah
utara Yerusalem. Ia dipanggil menjadi Nabi Allah dalam usia yang
relatif muda. Selama 40 tahun Ia bernubuat pada pemerintahan
Iima Raja Yehuda: Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakin dan Zedekia
(Yeremia 1 ayat 1- 3). Pekerjaannya sebagai Nabi tidak mudah.
Ia harus menyampaikan Firman Tuhan Allah kepada bangsanya
sendiri. Dari segi sosial politik mereka sementara dijajah oleh
bangsa yang tidak percaya kepada Tuhan Allah dan dari segi
keagamaan mereka mengalami degradasi iman. Mereka hidup
tidak lagi mengandalkan Tuhan Allah. Mereka berpaling dari-Nya
dan hanya mengikuti kemauan sendiri bahkan mengikuti
kebiasaan bangsa-bangsa sekitarnya. Mereka tidak lagi
memelihara perjanjian-Nya, tidak menaati dan menempatkan
Hukum Tuhan Allah di atas segalanya. Mereka tidak setia lagi
kepada Tuhan Allah yang telah membebaskan mereka dari
perbudakan di tanah Mesir, yang memimpin di padang gurun dan
membawa masuk ke tanah Kanaan (Yeremia 2:6 - 7). Mereka
berbuat dosa dengan beribadah kepada ilah-ilah lain/berhala.
Para raja Yehuda (kecuali Yosia) lebih mengandalkan kekuatan

MTPJ Agustus — September 2023


militernya dan dan bantuan kekuasaan bangsa-bangsa asing dari
pada meminta perlindungan kepada Tuhan Allah.
Dalam situasi demikian Yeremia yang masih muda
menyampaikan berita tentang dua hal: Pertama, bahwa Yehuda
akan dikalahkan dan kota Yerusalem akan dihancurkan. Kedua,
karena kasih Tuhan Allah kepada umat-Nya tidak pernah berhenti
maka Dia akan mengikat perjanjian yang baru dengan umat-Nya
(Yeremia 31: 31-34) kendati malapetaka pasti akan terjadi, namun
masa depan akan penuh pengharapan.
Khusus Yeremia pasal 10:1-10, Nabi Yeremia
menyampaikan teguran keras kepada bangsa Israel yang telah
terjebak pada penyembahan berhala. Mereka telah terpengaruh
atau tertarik dengan penyembahan bangsa-bangsa sekitar
mereka. Di samping oleh karena tekanan agama penguasa/
penjajah. Mereka percaya dan berpikir bahwa tanda-tanda langit
(matahari, bulan, bintang) serta gejala alam seperti angin badai,
api, air dan lain-lain dapat menentukan hidup manusia. Ada 3 kali
kata JANGANLAH. Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah
langkah bangsa-bangsa lain, janganlah gentar dengan tanda-
tanda di langit (ayat 1) dan janganlah takut kepadanya/ berhala
(ayat 5). Ini adalah perintah yang harus dilakukan oleh bangsa
Israel.
Mereka harus meninggalkan penyembahan kepada
berhala-berhala. Mengapa? Yeremia menjelaskan siapa berhala
yang tidak boleh disembah dan siapa Tuhan Allah yang harus
mereka sembah. Berhala itu hanyalah buatan tangan manusia:
dari pohon kayu yang ditebang orang dari hutan kemudian
dipahat oleh tukang kayu (ayat 3), diperindah dengan emas dan
perak, diperkuat dengan paku dan palu (ayat 4), pakaiannya dari
kain ungu tua dan kain ungu mudah (ayat 9), berhala itu tidak
punya kekuatan apapun yang bisa diandalkan. Yeremia
mengambarkan berhala itu seperti orang-orangan di kebun
mentimun (hanya menakut-nakuti) tidak dapat berbicara, tidak
dapat melangkah, tidak dapat berbuat jahat dan tidak dapat
berbuat baik. Dan dengan keras Nabi mengatakan berhala itu
MTPJ Agustus — September 2023
bodoh dan dungu (ayat 8) dan kemudian nabi menjelaskan siapa
Tuhan Allah. Ia dengan lantang menyampaikan tentang
kemuliaan dan kuasa Tuhan Allah yang unik. Bahwa Tuhan Allah
adalah Raja bangsa-bangsa dan hanya Dialah yang harus ditakuti
dan dipuja. Dewa-dewa lain tidak berkuasa atas raja-raja dan
tidak sebanding dengan kebijaksanaan dan kuasa Tuhan Allah.
(ayat 6,7) Dialah Allah yang Benar, yang hidup dan Raja yang
Kekal. Dan karena itu tidak ada yang dapat disamakan dan
disejajarkan dengan-Nya.
Yeremia menyampaikan perbedaan yang sangat mencolok
akan eksistensi Tuhan Allah dengan berhala. Berhala adalah
kreasi dan rekayasa manusia dalam bentuk patung atau boneka
yang tidak bernyawa. Sementara Tuhan Allah adalah hidup, yang
empunya kehidupan, Raja yang berkuasa. Berhala adalah kesia-
siaan dan Tuhan Allah pemberi jaminan hidup kekal. Tuhan Allah
kekal dan abadi sedangkan berhala fana. Tuhan Allah adalah
Pencipta dan berhala hanya diciptakan oleh manusia. Tuhan
Allah Mahakuasa, Mahatahu dan hadir di mana-mana tanpa
dibatasi ruang dan waktu sedangkan berhala tidak dapat berbuat
apa-apa. Itulah sebabnya Nabi menyampaikan ajakan sekaligus
perintah bagi orang Israel agar meninggalkan berhala, jangan lagi
menyembah kepadanya seperti kebiasaan bangsa-bangsa lain tapi
sembahlah Dia Tuhan yang adalah Allah yang benar, Hidup dan
Raja yang Kekal.

ffiMakna dan Implikasi Firman


1. Di era digital ini orang Kristen selalu diingatkan agar seluruh
hidup diarahkan kepada Tuhan Allah, yang kita panggil Bapa
dalam Yesus Kristus agar tidak jatuh dalam dosa. Umat Tuhan
harus menjadikan Tuhan Allah sebagai yang utama dalam
hidupnya bukan hal-hal yang lain.
2. Berhati-hatilah karena berhala-berhala modern juga ada di
sekitar kita. Sebab setiap benda yang berpotensi mereduksi
kualitas relasi hubungan kita dengan Tuhan Allah pantas
disebut berhala, seperti: hand phone, uang, kekuasaan,
jabatan, kesenangan duniawi dan lain-lain.
24 MTPJ Agustus — September 2023
3. Gereja baik secara Institusi maupun secara pribadi diingatkan,
agar selalu menempatkan Tuhan Allah sebagai prioritas dalam
kehidupan di segala tempat dan situasi.
4. Gereja harus berani seperti Nabi Yeremia menyampaikan
Firman Allah tentang larangan untuk tidak menyembah
berhala dalam bentuk apapun karena itu adalah kesia-siaan
dan kekejian bagi Tuhan Allah. Dan dengan berani dan
lantang menyuarakan tentang Allah yang benar, yang Hidup
dan Raja yang Kekal yang harus disembah. Hanya pada-Nya
ada kepastian dan jaminan hidup yang kekal. Hidup orang
yang tidak mengandalkan-Nya mendatangkan kutuk dalam
hidupnya. Sebaliknya mendatangkan berkat bagi orang yang
menyandarkan hidup dan menaruh pengharapan kepada-Nya
(Yeremia 17: 5 — 8)
5. Dalam kepercayaan Kristen, Ailah dikenal dari tindakan-Nya:
Allah sebagai Pencipta segala sesuatu, Penyelamat dalam
Yesus Kristus dan Pembaharu dalam Roh Kudus. Dan ini
dituangkan dalam pengakuan GMIM. GMIM mengakui bahwa
Tuhan Allah adalah Esa: Bapa, Pencipta alam semesta yang
menyatakan diri dalam Anak-Nya Yesus Kristus sebagai
Juruselamat, Kepala Gereja dan Tuhan Dunia yang dalam
Roh Kudus menuntun, membaharui dan menggenapi segala
sesuatu sesuai kesaksian Alkitab: Perjanjian lama dan
Perjanjian baru. Dia, Allah yang berkuasa penuh atas semua
ciptaan-Nya yang tak terbatas oleh ruang dan waktu dan
karenanya kekal adanya.
Pengakuan ini mengantar umat Kristen untuk bersyukur
kepada-Nya, percaya dan bergantung sepenuhnya kepada-
Nya yang diwujudkan antara lain dalam ibadah yang teratur,
mengasihi Tuhan Allah lebih dari segalanya dan
berpen tiarapan akan masa depan yang lebih baik.
PERTAN kAN UNTUK DISKUSI:
1. Apaka yang saudara pahami tentang Tuhan Allah dan
berhala dalam perikop Yeremia 10:1-10?

MTPJ Agustus — September 2023


2. Adakah berhala-berhala modern di sekitar anda dan
bagaimanakah menghindari dan mengatasinya?
3. Bagaimanakah kita menyatakan pengakuan tentang Tuhan
adalah Allah yang Benar, Hidup dan Raja yang kekal dalam
kehidupan sebagai orang yang percaya?

NAS PEMBIMBING : Mazmur 100 : 2- 3

POKOK-POKOK DOA
1. Gereja berani melaksanakan tugas Bersekutu, Bersaksi,
Melayani agar manusia mengenal dan percaya kepada Tuhan
adalah Allah yang Benar, Hidup dan Raja yang kekal dalam diri
Yesus Ktistus.
2. Pelayan-pelayan Khusus untuk selalu tetap semangat melayani
anggota Jemaat agar hanya menyembah Tuhan Allah dan kuat
menghadapi berhala modern.
3. Pemerintah sebagai hamba Allah melaksanakan tugas
menopang pembinaan moral, etika dan spiritual masyarakat.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN


HARI MINGGU BENTUK IV

NYANYIAN YANG DIUSULKAN


Persiapan: KJ No 454 Indahnya Saat Yang Teduh
Pembukaan: KJ No 5 Tuhan Allah Nama-Mu
Pengakuan Dosa: KJ No 25 Ya Allahku, Di Cah'ya-Mu
Janji Anugerah Allah : NNBT No 32 Dunia S'makin Berkabut
Ses. Pembacaan Alkitab: KJ No 52 Sabda Tuhan Allah
Persembahan: NNBT No 30 Allah, Tuhan Kekuatanmu
Penutup: NKB No 194 Kau Tetap Tuhanku, Yesus

ATRIBUT
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Pen iu di atas
Gelombang

26 MTP.1 Agustus — September 2023


TEMA BULANAN :
"Peran Gereja Menumbuhkan,
3-9 Memupuk dan Memelihara
September Paham Kebangsaan"
TEMA MINGGUAN :
2023 " Mengasihi Saudara Wujud Mengasi
Allah "

11114 1 Yohanes 4:7-21

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Manusia sebagai mahluk sosial akan selalu berinteraksi
dengan sesama, mahluk ciptaan lain dan alam ciptaan Tuhan
Allah. Tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu sejak
lahir ia butuh perhatian dan pertolongan orang lain. Dan setelah
dewasa tetap butuh diperhatikan dan memperhatikan, ditolong
dan menolong. Kasih adalah nilai yang melandasi interaksi sosial
yang membuat manusia dapat bertahan dan mengembangkan
kehidupan.
Semua agama pada hakikatnya mengajarkan berbuat
kebaikan atas dasar kasih. Sebagai orang Kristen atau pengikut
Yesus Kristus maka seharusnya meneladani cara hidup yang
diteladankan oleh-Nya. Dasar kehadiran Yesus Kristus di dunia
adalah perwujudan Kasih Karunia Tuhan Allah untuk
menyelamatkan manusia. Kasih Karunia Tuhan Allah
merekonsiliasi hubungan manusia yang rusak dengan-Nya. Kasih
yang membawa damai seharusnya menjadi karakter hidup orang
Kristen. Namun mewujudkan kasih dalam realitas dunia yang
berubah-ubah ternyata tidak mudah. Bahkan banyak orang
Kristen menerapkan kasih menurut kehendak dunia sehingga
menjadi egois. Karena itu perenungan Firman minggu ini akan
dituntun oleh tema "Mengasihi Saudara Wujud Mengasihi
Allah".

MTPJ Agustus — September 2023


PEMBAHASAN TEMATIS
e Pembahasan Teks Atkitab (Exegese)
Inti pesan firman dalam perikop 1 Yohanes 4:7-21 ialah
Allah adalah kasih, "agape". Karena itu semua orang percaya lahir
dari Allah atau menjadi anak-anak Allah (1 Yonanes 3:2. sekarang
kita adalah anak-anak Allah), yang mengenal Ailah seharusnya
mengasihi saudaranya, baik saudara biologis maupun saudara
seiman, bahkan sesama ciptaan-Nya.
Mengapa rasul Yohanes menekankan bahwa Allah adalah
kasih "agape" sehingga sehingga Kristen harus saling mengasihi ?
Apakah orang Kristen pada waktu itu tidak saling mengasihi?
Mereka menerapkan kasih, tetapi kasih yang mereka lakukan
adalah kasih menurut dunia. Kasih menurut dunia oleh paham
helenisme yang dipengaruhi oleh pandangan filsuf Plato
dijelaskan sebagai berikut: Ada yang saling mencintai karena kasih
Eros (i p(i)), yaitu cinta romantis atau cinta fisik yang biasanya
terkait dengan ketertarikan seksual. Orang yang fisiknya buruk
rupa tidak diperhatikan, apalagi dicintai. Ada yang mencintai
karena kasih Philia ((pulta), yaitu cinta persahabatan atau sesama
teman yang saling menguntungkan. Jadi jika tidak ada lagi
kepentingan yang saling menguntungkan atau terjadi kepentingan
saling bertentangan, maka putuslah tali persahabatan. Ada saling
mencintai karena ikatan sedarah atau bersaudara. Kasih ini
disebut kasih Storge (aTopyrj). Dan sangat jarang orang Kristen
pada waktu itu mengasihi secara Agape (tye7rri). Agape adalah
bentuk cinta tanpa pamrih. Ini adalah kasih yang tidak tergantung
pada kepentingan pribadi atau kondisi tertentu. Agape fokus pada
kepedulian, pengorbanan dan pelayanan kepada orang lain tanpa
memandang perbedaan atau harapan balasan.
Ayat 8, 11-12 adalah inti pesan firman yang disampaikan
rasul Yohanes, "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal
Allah, sebab Allah adalah kasih (Agape)." "Saudara-saudaraku

MTPJ Agustus — September 2023


yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka
haruslah kita juga saling mengasihi.Tidak ada seorangpun yang
pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di
dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita." (ayat 11-12)
Kasih Tuhan Allah adalah cinta kasih yang dinyatakan
secara tanpa pamrih kepada umat manusia, terutama melalui
kerelaan mengorbankan diri-Nya, taat dan setia melaksanakan
misi Bapa-Nya menyelamatkan manusia dari kebinasaan akibat
dosa.

1111Makna dan Implikasi Firman


1. Manusia butuh makan, minum, dihormati, dihargai, mencintai
dan dicintai. Kelangkaan sumber kebutuhan mendorong
manusia saling berpkompetisi meraih kebutuhannya. Langka
pekerjaan, langka kebutuhan pokok, langka energi, langka cinta
kasih dan persahabatan yang tulus, Penulis Romawi abad ke 3
dan ke 2 sebelum masehi menyatakan " lupus est homo homini,
non-homo, quom qualis sit non novit"; "Man is no man, but a
wolf, to a stranger." Oleh banyak filsuf dan rohaniawan
menyingkat, "homo homini lupus" "manusia adalah srigala bagi
sesamanya".
Semangat kompetisi di era modern saat ini diwarnai oleh sikap
"homo homini lupus". Semua manusia ingin menjadi
pemenang dalam kompetisi dan persaingan. Bahkan untuk
meraih kemenangan, meraih kebutuhan hidup dan memenuhi
keinginan serta harapan, ada manusia yang rela melakukan
segala cara untuk menyingkirkan sesamanya. Kasih Eros (pco)
Philia (4) iX(a), Storge (a.ropyrj) sangat mengemuka dalam
dunia modern. Sangat langka manusia yang mengasihi secara
Agape 'tyCerri).
2. Gereja idir oleh karena Kasih Karunia Tuhan Allah (agape) di
dalam ian melalui Yesus Kristus untuk menyelamatkan
manus 1. Dosa manusia ditebus oleh darah Yesus Kristus
sehingga terjadi rekonsiliasi atau hubungan manusia dengan
Tuhan Allah dipulihkan dan didamaikan. Orang Kristen yang

MTPJ Agustus — September 2023


telah diselamatkan harus menjadi pembawa damai, baik
dengan sesama, maupun dengan ciptaan-Nya. Rasul Paulus
mengatakan "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung
padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!".
(Roma 12:18)
3. Damai yang sesungguhnya adalah jika manusia saling
mengasihi dalam arti saling menghormati, menghargai,
menolong sehingga tidak ada yang berkekurangan, dilecehkan
dan tidak ada yang hak azasinya dilanggar. Saling mengasihi
yang tulus dan tidak munafik hanya dapat terwujud seperti
teladan Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia, ketika la
mengajar dan menyadarkan agar manusia bertobat,
menyembuhkan, memberi makan yang membutuhkan,
membela orang lemah dan menentang ketidakadilan dengan
rendah hati dan lemah lembut.
4. Apakah ada orang percaya yang dapat menerapkan kasih
agape" secara sempuma? Tentu merupakan suatu
perjuangan! Karena kita masih hidup di daging cenderung
mengasihi secara Eros (£po.> S) Philia (cpti\ia), Storge (o-ropyrj).
Untuk itu ada persekutuan (koinonia) untuk saling melayani,
menasihati, menegur, memperbaiki kesalahan, melindungi,
menguatkan, menopang, menolong sehingga kasih dapat
menjadi sempurna.
5. Gereja, terutama Pelayan Khusus, harus menjadi pelopor dan
teladan menerapkan kasih tanpa pamrih untuk memanusiakan
manusia agar citranya sebagai imago dei berkembang menjadi
sempurna di dalam kasih Yesus Kristus.
PERTANYAAN UNTUK DISKUS1:
1. Apakah yang saudara pahami tetang kasih "Agape" dalam
Kitab 1 Yohanes 4:7-21?
2. Mengapa Rasul Yohanes mengemukankan pentir Inya kasih
"Agape"?
3. Bagaimana kita menerapkan kasih "Agape" utau saling
mengasihi yang tulus kepada saudara sedaging, saudara
seiman, sesama manusia dan sesama ciptaan-Nya?

30 MTPJ Agustus — September 2023


NAS PEMBIMBING: Matius 22:37-40

POKOK-POKOK DOA:
1. Agar jemaat memahami dan menyadari bahwa Tuhan Allah
adalah kasih "Agape" yang dinyatakan melalui kehadiran
Anak-Nya, Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup
kekal.
2. Agar jemaat meneladani cara hidup Yesus Kristus yang penuh
cinta kasih yang tulus dan berbelaskasihan kepada mereka yang
lemah; baik secara fisik, ekonomi, maupun secara politik.
3. Agar jemaat menjadi duta Yesus Kristus menyatakan kasih-Nya
kepada dunia dengan mengasihi sesama dalam bentuk
menolong yang membutuhkan tanpa pamrih.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:


HARI MINGGU BENTUK I.

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:


Panggilan Beribadah : Kasih Dari Sorga
Nas Pembimbing : PKJ. No 128 Kasih Tuhan Yesus Tiada Bertepi
Pengkuan Dosa : KJ. No. 27 Meski Tak Layak Diriku
Pemberitaan Anugerah Allah: KJ. No. 178 Kar'na Kasih-Nya
Padaku
Pengakuan Iman : KJ. No. 280 Aku Percaya
Hukum Tuhan : NKB. No. 17 Agunglah Kasih Allahku
Seb Pembacaan Firman : NKB. No. 119 Nyanyikan Lagi Bagiku
Persembahan: PKJ. No 216 Berlimpah Sukacita di Hatiku
Nyanyian Penutup : PKJ. No. 221 Kasih Allah Pengikatnya

ATRIBUT
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas
Gelombang.

MTPJ Agustus — September 2023


rrr ot rrrrYr
TEMA BULANAN :
10 16 "Peran Gereja Menumbuhkan, q
Memupuk dan Memelihara
September
Paham Kebangsaan"
TEMA MINGGUAN :
2023
"Allah Mereka-rekakan Kebaikan"

11111111 Kejadian 50:15-21

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Perkembangan kejahatan semakin canggih mengikuti
perubahan zaman. Manusia tidak segan-segan untuk
merencanakan kejahatan kepada saudaranya, kerabat, sahabat
dan orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Mereka-rekakan (KBBI: memikirkan, merencanakan).
Kita terkadang melihat dan menemui ada orang merencanakan
yang jahat kepada sesama karena persaingan, kecemburuan,
ketamakan dan dendam. Tuhan Allah mengasihi manusia.
Kendati manusia telah menyakiti Tuhan Allah karena dosa,
namun la merencakan keselamatan dengan mengutus Anak-Nya
yang Tunggal, yaitu Yesus Kristus ke dalam dunia. Ia
merancangkan yang indah bagi setiap manusia untuk dipakai
menjadi alat damai sejahtera-Nya.
Di tengah-tengah maraknya kejahatan di dunia ini, Tuhan
Allah setia pada janji-Nya merencanakan dan bertindak untuk
menyelamatkan seluruh isi dunia dengan berbagai cara.
Menyoroti pergumulan ini, maka perenungan kita di sepanjang
minggu yang berjalan akan dituntun oleh tema "Allah Mereka-
rekakan Kebaikan".

MTPJ Agustus — September 2023


PEMBAHASAN TEMATIS
• Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kisah Yusuf, seorang muda yang pekerjaannya sebagai
gembala kambing domba, anak yang paling disayang oleh
ayahnya Yakub ternyata menjadi pemicu, sehingga kakak-
kakaknya cemburu dan membenci dia (Kej. 37:2-4). Yusuf juga
pernah bermimpi bahwa: Pertama, berkas gandumnya berdiri
tegak, sedangkan berkas gandum kakak-kakaknya sujud
menyembah kepadanya. Kedua, matahari, bulan dan 11 bintang
juga sujud menyembahnya. Kedua mimpi ini hendak menyiratkan
bahwa Yusuflah yang akan bersinar dan sukses dibandingkan
kakak-kakaknya, sehingga semakin iri hati mereka kepada Yusuf
(Kej. 37:6-11). Selanjutnya dikisahkan dengan cara yang sangat
licik, saudara-saudara Yusuf menjualnya kepada saudagar/kafilah
yang sedang dalam perjalanan ke Mesir (Kej. 37:12-36).
Setelah Yusuf melalui berbagai kisah sedih, dia sukses
mendapatkan kedudukan sebagai penguasa di tanah Mesir.
Karena bencana kelaparan di Kanaan maka saudara-saudaranya
mencari makanan di Mesir. Walaupun mereka takut bertemu
dengan Yusuf mengingat perbuatan jahat kepadanya. Namun
Yusuf tidak dendam karena ia percaya bahwa apa yang sudah
terjadi karena campur tangan Tuhan Allah, "Tetapi sekarang,
janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena
kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah
Allah menyuruh aku mendahului kamu." (Kej. 45:5). Yusuf
percaya dengan kejadian ini Tuhan Allah punya rencana untuk
memelihara keluarganya, sanak saudaranya bahkan ayahnya
Yakub (Israel).
Tuhan Allah berfirman kepada Yakub ketika ia akan pergi ke
Mesir untuk menjumpai anaknya Yusuf: "Akulah Allah, Allah
ayahmu, janganlah takut pergi Mesir, sebab Aku akan membuat
engkau menjadi bangsa yang besar di sana. Aku sendiri akan
menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga yang
membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang
mengatupkan kelopak matamu nanti." (Kej. 46:3-4).

MTP.I Agustus — September 2023


Rencana Tuhan Allah bagi umat-Nya terus berjalan
walaupun Yakub sudah meninggal, hal ditegaskan dalam pasal
50:15-21, yakni: saudara-saudara Yusuf masih takut dengan
Yusuf yang mungkin akan membalas dendam kepada mereka.
Mungkin selagi ayahnya masih hidup, Yusuf berlaku baik kepada
mereka. Namun setelah ayah mereka meninggal, apakah masih
seperti itu? (ayat 15). Mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan, maka saudara-saudara Yusuf memakai nama ayahnya
untuk menyampaikan pesan: "Ampunilah kiranya kesalahan
saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah
berbuat jahat kepadamu". (ayat 17). Yusuf kemudian menangis
ketika pesan itu diterimanya, mengapa? Karena di dalam hatinya
tidak ada niat jahat seperti yang ada dalam pikiran saudara-
saudaranya tersebut, sebab bila ia berniat untuk membalas
dendam, maka itu sudah dilakukannya ketika mereka datang
untuk yang pertama kalinya ke Mesir (lih. Kej. 42:1-38). Justru
pada saat melihat saudara-saudaranya, Yusuf menangis (42:24).
Saudara-saudara Yusuf memohon kepadanya untuk
mengampuni mereka, bahkan bersedia menjadi budak Yusuf
(ayat 18). Mereka merasa tidak layak untuk menjadi saudara
Yusuf atau mungkin mereka takut Yusuf menghukum mereka.
Jadi keputusan menjadi budak adalah hal yang paling baik.
Namun apa tanggapan Yusuf? Ia berkata: "Janganlah takut, sebab
aku inikah pengganti Allah?" (ayat 19). Yusuf sadar bahwa ia
bukanlah Tuhan Allah yang berhak untuk menghakimi orang yang
yang berbuat salah, sebab penghakiman hanyalah milik Tuhan
Allah.
Kepergian Yusuf ke Mesir walaupun dahulunya sebagai
budak tetapi sudah dalam rencana Allah: "memang kamu telah
mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah
mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan
seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu
bangsa yang besar". (ayat 20). Bagi Yusuf kedatangannya ke
Mesir adalah rancangan Tuhan Allah. sebab kalau tidak demikian
34 MTP.1 Agustus — September 2023
dapat saja keluarganya yang pada waktu itu berdiam di tanah
Kanaan mengalami bencana kelaparan akan mati dan rencana
Tuhan tidak tergenapi. Tuhan Allah punya rencana yang
indah bag Amat-Nya, yakni mereka terpelihara di tanah Mesir,
bertambah banyak di sana dan pada akhirnya kembali lagi ke
tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan Allah kepada Abraham.
Yusuf kemudian memberikan jaminan kepada saudara-
saudaranya: 'Jadi janganlah takut, aku akan menanggung
makananmu dan makan anak-anakmu juga". (ayat 21). Jaminan
ini memberikan sebuah kepastian, bahwa Yusuf tidak menyimpan
dendam serta tidak akan bertindak sesuka hati dan menjadikan
saudara-saudaranya budak, melainkan ia akan memelihara dan
melindungi semua anggota keluarga mereka.
Akhirnya perasaan saudara-saudara Yusuf menjadi tenang
dan mereka seterusnya tinggal di tanah Mesir, tepatnya di Gosyen
yang diberikan raja Firaun kepada Yusuf dan keluarganya untuk
didiami.

■ Makna dan Implikasi Firman


1. Salah satu persoalan klasik sampai saat ini adalah iri hati yang
kemudian berdampak pada retaknya hubungan orangtua dan
anak, kakak-beradik, kerabat, sahabat, tetangga bahkan antar
tetangga. Iri hati tak jarang berujung pada tindakan-tindakan
kriminal seperti kakak beradik yang saling membunuh karena
persoalan pembagian warisan yang dirasa tidak adil. Ada juga
orangtua yang pilih kasih di antara anak-anak dengan adanya
anak emas", sehingga memunculkan pertikaian di antara
kakak beradik. Belajar dari Firman Tuhan ini, sebagai orangtua
kita diingatkan untuk tidak membeda-bedakan anak-anak yang
Tuhan Allah anugerahkan dalam kehidupan keluarga, sehingga
tidak menimbulkan iri hati yang dapat berakibat yang negatif
hubungan persaudaraan.
2. Ketika Tuhan memberikan talenta/karunia yang mungkin
secara manusia dianggap "lebih baik, lebih tinggi" dari yang
lain dalam satu keluarga di mana ada beberapa anak, misalnya
ada yang lebih pandai, terampil, penampilan menarik dan lain
MTP1 Agustus — September 2023
sebagainya, maka janganlah itu menjadi pemicu keretakan
dalam hubungan keluarga. Karena Tuhan Allah yang berhak
untuk menentukan kepada siapa Dia memberikan talenta atau
karunia tersebut. Mungkin karunia yang Dia berikan kepada
kita hanya dianggap "keeil" secara manusia, namun temyata
apa yang "kecil" itu sangat berarti bagi banyak orang.
3. Setiap rancangan Tuhan Allah bagi kita manusia tentunya akan
mendatangkan kebaikan, sebab Tuhan Allah merancangkan
damai sejahtera bukan kecelakaan. Rancangan-Nya tetap akan
digenapi walaupun terkadang harus melewati berbagai
tantangan dan rintangan. Tuhan Allah juga punya rancangan
yang indah bagi setiap pribadi orang percaya, oleh karena itu
tetap yakin, percaya dan setia melakukan perintah dan
ketetapan-Nya. Ketika Ia menempatkan kita untuk bekerja,
berusaha dan berkarya melalui pekerjaan yang sementara kita
jalani, maka Ia pasti akan selalu memampukan kita untuk
melakukannya, sukses dan menjadikan kita berkat di manapun
kita berada.
4. Firman Tuhan saat ini juga mengajarkan kita untuk tidak
rnenyirnpan dendam, tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan namun mau membangun sikap yang saling
mengampuni satu terhadap yang lain. Bangunlah juga sikap
mau mengakui kesalahan bila kita sudah melakukan kesalahan
serta berani bertanggung jawab apa yang sudah diperbuat. Kita
percaya bahwa Tuhan akan menolong dan memampukan kita
untuk melakukan kehendak-Nya.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI


1. Apa yang kita pahami tentang tema "Allah Mereka-rekakan
Kebaikan- menurut perikop Kejadian 50:15-21?
2. Bagaimana sebagai orang percaya kita menyikapi realita hidup
di mana kebaikan mulai meredup dan diganti dengan sikap
mementingkan diri sendiri?

MTPJ Agustus — September 2023


3. Berikanlah contoh konkrit bagaimana penyertaan Tuhan Allah
dalam hidup kita yang mengubah dari hal yang mustahil
menjadi kenyataan! (kesaksian hidup mengenai penyertaan
Tuhan).
POKOK-POKOK DOA
1. Orang percaya hendaknya menghindari diri dari sikap iri hati,
sombong dan dengki, tetapi mau membangun sikap hidup yang
saling mengampuni.
2. Orang percaya mampu bertahan mengadapi berbagai
tantangan dan pergumulan.
3. Setiap orang percaya meyakini bahwa Tuhan Allah
mempunyai rencana yang terindah baginya.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN
HARI MINGGU BENTUK 11

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:


Kemuliaan Bagi Tuhan: PKJ. No. 2 Mulia, Mulia Nama-Nya
Doa Penyembahan: NNBT No. 13 Ya Allah Bapa, Ya Yesus
Tuhan
Pengakuan Dosa: NKB. No. 26 Tuhan, Ampuni Kami
Janji Anugerah Allah: NKB No. 77 Kasih Tuhanku Lembut
Puji-Pujian: NNBT No. 3 Mari Kita Puji Allah
Ses. Pembacaan Alkitab: KJ No. 49 Firman Allah Jayalah
Persembahan: KJ.No. 450. Hidup Kita Yang Benar
Nyanyian Penutup: KJ. No. 424 Yesus Menginginkan Daku

ATRIBUT
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas
Gelombang.

MTP.1Agustus — september 2023


TEMA BULANAN :
17 — 23 "Peran Gereja Menumbuhkan,
Septernber Memupuk dan Memelihara
Paham Kebangsaan"
TEMA MINGGUAN :
2023 "Carilah Tuhan, Kamu Pasti Berhasi

Yesaya 55:1-13

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Tak dapat dipungkiri bahwa manusia terus berlomba-
lomba untuk mendapatkan apa saja yang dinginkannya di dunia
ini, sehingga tidak jarang ketika berhasil ada yang mulai
mengesampingkan sang pencipta sebagai Tuhan Allah pemberi
hidup. Ada orang yang mengambil keputusan untuk tidak percaya
lagi kepada Tuhan Allah, oleh karena merasa diri mampu. Hal itu
terjadi karena kurang memahami siapa Tuhan Allah.
Keluaran 3:14, Tuhan Allah memperkenalkan diri-Nya
kepada Musa "AKU ADALAH AKU", "AKULAH AKU". Kita
mengetahui bahwa ada dua pandangan tentang Tuhan Allah
yaitu; pertama menganggap Tuhan Allah itu sangat jauh sehingga
tidak terhampiri oleh manusia (transenden). Kedua, Tuhan Allah
itu sangat dekat dengan kehidupan manusia (Imanen). Tuhan itu
Bapa dan sahabat yang karib bagi manusia.
Alkitab menggabungkan kedua pandangan di atas, bahwa di
satu sisi sebagai Sang pencipta Dia berada jauh di atas karena itu
selayaknya dihormati, dipuji dan disembah tetapi juga di sisi lain
Tuhan Allah adalah pencipta yang dekat dengan umat-Nya.
Sekalipun Alkitab sudah memberikan pandangan yang
benar tapi masih ada kecenderungan manusia untuk

MTPI Agustus — September 2023


mengesampingkan otoritas Tuhan. Apalagi melihat keadaan
sekarang dengan berbagai kesulitan, perang antar bangsa,
kerusakan figkungan yang berdampak pada perekonomian
keluarga lenimbulkan pandangan, bahwa Tuhan Allah jauh
sehingga manusia berusaha dengan caranya sendiri demi
men( apai keberhasilan, ada yang berhasil, akan tetapi tidak jarang
menemui kegagalan. Karena itu sebagai gereja sebagai sarana
keselamatan, kita terus memberi kesaksian bagi orang- orang
bahwa sesungguhnya Tuhan Allah itu dekat dan selalu campur
tangan dengan manusia. Oleh karena itu perenungan minggu
akan dituntun oleh tema "Carilah Tuhan Kamu Pasti
Berhasil".

PEMBAHASAN TEMATIS
• Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Nama Yesaya dalam Bahasa Ibrani "ysya 'yahu " artinya
keselamatan. Kitab Yesaya tergolong pada kitab nabi- nabi besar.
Nama kitab ini menunjuk pada tokoh utama yaitu Yesaya bin
Amos yang merupakan nabi besar di kerajaan Yehuda abad ke 8
SM. Arti nama ini adalah Yahwe keselamatan. Menurut Yesaya
1:1 nabi Yesaya hidup dalam zaman Raja Uzia, Yotam, Ahas dan
Hizkia sebagai raja di Yehuda.
Kitab Yesaya dibagi dalam tiga bagian yaitu proto Yesaya
(Yesaya 1-39) ditujukan pada orang Yehuda sebelum
pembuangan di mana umat diliputi dengan dosa akibat kurang
percaya pada Tuhan Allah, tidak hidup menurut kehendak-Nya
dan berlaku tidak adil. Melihat situasi ini maka Yesaya
menyampaikan bahwa umat akan celaka dan binasa kalau tidak
mendengarkan suara Tuhan Allah.
Bagian kedua deutro Yesaya (Yesaya 40-55) ditujukan
pada bangsa Yehuda dalam pembuangan yang dalam keadaan
hancur seakan tanpa harapan karena bait Allah sudah

MTPJ Agustus — September 2023 1E1


dihancurkan maka Yesaya memberitakan bahwa tidak lama lagi
Tuhan Allah akan membawa mereka pulang ke Yerusalem untuk
memulaikan kehidupan yang baru.
Bagian yang ketiga trito Yesaya (Yesaya 56-66) ditujukan
kepada umat yang sudah kembali dari pembuangan di mana umat
perlu diyakinkan bahwa Tuhan Allah akan memenuhi janji-janji-
Nya. Karena itu umat perlu memperhatikan secara khusus hidup
yang adil dan benar, beribadah dan mempersembahkan kurban
serta berdoa.
Yesaya 55:1-13 dilatarbelakangi oleh keadaan deutro
Yesaya yang merupakan penutup dari bagian yang kedua. Pada
waktu itu umat Allah sangat membutuhkan penghiburan karena
Yerusalem dan Yehuda sudah hancur sehingga sama sekali sudah
tidak ada harapan. Nabi Yesaya dipanggil Tuhan Allah untuk
membangkitkan harapan umat Yehuda bahwa kepada Tuhan
Allah umat boleh menaruh harap dan datang pada-Nya.
Dalam ayat 1 ada kata ajakan "ayo" mengandung seruan
yang mengajak kepada semua orang. Seruan ini diharapkan agar
umat yang terbuang mendapat pemulihan dari Tuhan Allah
seperti orang yang mendapat air dan makanan. Namun bukan
berarti dengan tidak bekerja. Mereka harus melakukan pekerjaan
yang Tuhan Allah kehendaki dan datang pada-Nya agar umat
boleh menikmati berkat-Nya. Umat diundang bukan untuk
mendapatkan sesuatu yang sia-sia seperti membeli sesuatu yang
tidak mengenyangkan, tetapi ketika merespon dan mendengar
ajakan itu maka umat akan memakan yang baik dan menikmati
sajian yang paling lezat.(ayat 4) Seperti Tuhan Allah sudah
memberikan manna kepada umat ketika mereka mengeluh tidak
ada roti untuk dimakan pada saat berada di padang gurun Sin (lih
Kel 16:2 dan 15) dan ketika mereka mengeluh tidak ada air untuk
diminum (lih Kel 17:6) demikianlah umat dikenyangkan dan
dipuaskan. Hal itu terjadi sebagai wujud penggenapan janji Tuhan
Allah kepada leluhur mereka dan janji itu tidak dapat dibatalkan
oleh siapapun.

40 MTPI Agustus — September 2023


Selanjutnya ungkapan "carilah Tuhan selama la berkenan
ditemui" (ayat 6a) merupakan isi seruan nabi agar umat selalu
mendekatkan diri hanya kepada Tuhan Allah sekalipun umat
menemui berbagai kenyataan yang pahit dan menyedihkan di
pembuangan. Berserulah kepada-Nya selama Ia dekat tersirat
bahwa selama ini Tuhan Allah dekat dan mau ditemui.
Dalam rancangan Tuhan Allah maka ada rencana
kehidupan yang baik bagi umat di masa yang akan datang yaitu
selalu mendapatkan keberhasilan. Sebagaimana ganti semak duri
sebagai satu tanaman yang tumbuh di daerah tidak subur akan
diganti pohon sanobar yang melambangkan kesuburan.

eMakna dan lmplikasi Firman


1. Tuhan Allah pencipta berkenan memanggil siapa saja untuk
datang pada-Nya dan menjadi alat-Nya. Kita manusia memiliki
keterbatasan dan hanya mampu mengenal secara lahiriah saja,
tetapi Tuhan Allah mengenal hati, bahkan seantero kehidupan
manusia ciptaan-Nya. Oleh karena itu orang percaya harus
selalu mencari Tuhan Allah melalui membaca, mendengar dan
memahami kehendak-Nya dalam Alkitab. Setiap orang kristen
terpanggil melakukan kehendak-Nya dan tidak ada alasan
untuk menolak panggilan-Nya.
2. Manusia tidak dapat mengandalkan kekuatan dan
kemampuannya sendiri dalam berusaha menjaga dan
memelihara kebersamaan sebagai satu komunitas bangsa yang
saling menghargai dan menolong untuk kebaikan bersama. Kita
sangat membutuhkan kuasa Tuhan Allah karena rancangan-
rancangan-Nya indah. Kuasa Tuhan Allah melalui Roh Kudus
menyertai orang percaya yang selalu mencari-Nya dan setia
serta taat melaksanakan firman-Nya. Sebab itu umat Tuhan
tidak perlu kuatir menghadapi berbagai tantangan yang akan
melemahkan iman, melainkan terus mencari-Nya. Sebab jika
Dia bersama kita,siapakah lawan kita?

MTP1Agustus — September 2023 41


3. Kebebasan adalah hak setiap manusia yang harus dilakukan
dengan tanggung jawab. Pilihlah untuk datang kepada Tuhan
Allah karena di luar-Nya kita tidak dapat berbuat apa-apa atau
kalaupun usaha kita berhasil akan sia-sia. Rencana Tuhan Allah
baik untuk kita.
4. Setiap prestasi manusia yang diperoleh secara baik dan benar
adalah berkat Tuhan Allah. Oleh karena itu sebagai ciptaan-
Nya jangan membanggakan diri apalagi berusaha di luar jalan-
Nya. Melainkan bagaimana kita mengucap syukur dalam segala
hal di tengah-tengah tantangan zaman dengan kesadaran iman
dalam takut akan Tuhan dan setia melakukan kasih Yesus
Kristus.
5. Tuhan Allah berkuasa atas alam semesta ciptaan-Nya. la dapat
mengubah apa yang tidak baik dan rusak menjadi baik, ter
masuk melestarikan alam semesta. Sebagai orang yang telah
diselamatkan kita wajib memelihara dan memperbaiki
lingkungan yang semakin rusak oleh karena keegoisan dan
kerakusan manusia.
6. Bulan September adalah bulan GMIM bersinode dan HUT
Propinsi Sulawesi Utara karena itu kita dalam suasana
pengucapan syukur jemaat dan masyarakat atas segala berkat
dan pemeliharaan-Nya. Hendaklah kita lebih bersungguh
mencari Tuhan Allah di setiap waktu dengan melakukan
pekerjaan yang baik agar kesusahan dapat diganti dengan
berkat dari-Nya.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apa pemahaman saudara mengenai," Carilah Tuhan, Kamu
pasti Berhasil", menurut Yesaya 55:1-13?
2. Mengapa kita harus melakukan berbagai usaha untuk
mencapai keberhasilan selaku orang yang takut akan Tuhan
Allah dalam mewujudkan "healthy church" (gereja yang sehat)
di tengah-tengah dunia ini?
3. Bagaimana peran gereja membawa jemaat untuk mengucap
syukur atas keberhasilan dalam segala aspek kehidupan?

42 MTPI Agustus — September 2023


NAS PEMBIMBING: Amas 5:6a

POKOK-POKOK DOA
1. Agar jemaat dapat berusaha dengan lebih giat supaya boleh
merasakan keberhasilan yang mendatangkan kebahagiaan.
2. Agar jemaat dapat lebih giat mencari Tuhan Allah dalam
persekutuan pribadi dan jemaat yang melalui membaca,
merenungkan dan mendengar pemberitaan Firman Tuhan .
3. Agar jemaat senantiasa boleh disadarkan untu menyadari
kemahakuasaan Tuhan Allah, bahwa di luar-Nya tidak dapat
berbuat apa-apa atau usaha akan sia-sia.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:


HARI MINGGU BENTUK III

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:


Nyanyian Masuk: KJ No.21 Hari Minggu Hari Yang Mulia
Ses Nas Pembimbing: NNBT No. 6 Allah Bapa Yang Kumuliakan
Pengakuan Dosa: NNBT No. 10 Ya Tuhan Yang Kudus
Pemberitaan Anugerah Allah: KSK No. 34 Harap Saja Pada Allah
Ses Pembacaan Alkitab: KJ No. 51 Kitab Suci, Hartaku
Ses Pengakuan Iman: KJ No. 294 Beribu Lidah Patutlah
Persembahan: KJ. No. 287b Sekarang B'ri Syukur
Nyanyian Penutup: NKB No. 100 Rindukah Engkau Mendapat
Berkat

ATRIBUT
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas
Gelombang.

MTPJ Agustus — September 2023 43


TEMA BULANAN :
24 - 30 "Peran Gereja Menumbuhkan,
Memupuk dan Memelihara
September
Paham Kebangsaan"
TEMA MINGGUAN :
2023 "Bermegah Karena Pembenaran Dan
Pendamaian Allah"

Roma 5:1-11

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Arti bermegah menurut KBBI adalah: membanggakan,
membesarkan. Bisa juga dalam pengertian; gagah, kuat, mulia,
masyhur. Jika orang bermegah karena kekuasaan, jabatan,
kekayaan dan keperkasaan diri punya konotasi lain bahwa, orang
itu sombong dan tinggi hati, ada ungkapan orang seperti itu, "kalu
bukang kita". Sangat berbeda dengan kalimat yang menjadi tema
minggu ini yaitu "Bermegah Karena Pembenaran dan
Pendamaian Allah". Kalimat ini jauh dari sifat yang mengira
segala sesuatu ada dan dimiliki karena semata kehebatan diri.
Sekalipun dalam realitas kehidupan manusia, tidak sedikit yang
jatuh pada pencobaan, mengira apa yang dia miliki saat ini,
apakah itu popularitas, kekuasaan dan kemakmuran itu karena
kehebatannya. Seketika itu juga menjadi awal baginya melupakan
kasih karunia Tuhan Allah dalam hidupnya.
Mengukur kebenaran sebatas logika, konsekuensinya
semakin banyak orang yang dikategorikan "atheis" (tidak percaya
adanya Tuhan). Gereja bertanggung jawab membangun
kerohanian jemaat sebagai warga negara yang percaya adanya
Tuhan Allah yang membenarkan dan menyelamatkan di dalam
dan melalui penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

114711.1 Agustus — September 2023


PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus, merupakan
rangkuman penjelasan teologinya mengenai Keselamatan di
dalam Kristus. Paulus seorang yang cerdas, cakap mengemukakan
pikiran, seperti pengacara yang terampil dia mengemukakan fakta
yang mendukung Injil secara jelas dan lugas dalam suratnya
kepada jemaat di Roma. Dia belum pernah ke Roma, tapi sangat
mengenal jemaat ini. Terbentuknya jemaat ini justru dari orang
Yahudi yang menjadi percaya di dalam Yesus Kristus melalui
peristiwa Ketuangan Roh Kudus di perayaan hari Pentakosta.
Mereka menyebarkan Injil sewaktu mereka kembali ke Roma, dan.
kemudian Gereja bertumbuh. Jemaat Kristen di Roma memiliki
latar-belakang Kristen Yahudi dan Yunani.
Paulus membangun suatu argumen yang tak terbantahkan
bahwa manusia telah tersesat dan perlu campur tangan Tuhan
Allah (Rm. 1:18, 3:20). Selanjutnya Paulus menyampaikan kabar
baik: keselamatan tersedia bagi semua orang dan hanya oleh
anugerah/solagratia (karena kebaikan Allah bukan karena jasa
manusia dan bukan karena manusia layak menerimanya) melalui
iman percaya yang sungguh kepada Yesus Kristus dan karya-Nya
yang telah selesai. Bahwa melalui pengorbanan Yesus Kristus
orang percaya dapat berdiri di hadapan Tuhan Allah dalam
kebenaran, "tidak bersalah" (3:21-5:21. band. Efesus 2:8-9).
Pasal 5:1 merupakan ayat kunci untuk keseluruhan teologi
Paulus dalam surat Roma; "sebab itu, kita yang dibenarkan karena
iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena
Tuhan kita Yesus Kristus". Berdamai dengan Allah dan
diperdamaikan, tidak ada lagi permusuhan. Berdamai dengan
Allah hanya dimungkinkan karena Yesus Kristus sudah membayar
harga bagi dosa-dosa manusia melalui kematian-Nya di kayu

MTPI Agustus — September 2023 45


Salib. Damai Sejahtera dalam Bahasa Ibrani "shalom " dan dalam
Bahasa Yunani "eirene".
Pasal 5:3-4, penderitaan di dalam Kristus adalah hal yang
normal dan tidak ada pengecualian bagi orang-orang Kristen abad
pertama. Paulus memberitahu bahwa pada masa mendatang
umat Tuhan akan mencapai keadaan sukar. Ini berarti,
mengalami kesulitan pasti ada, tapi justru akan membantu Gereja
bertumbuh. Bahwa Allah sedang memakai kesulitan hidup serta
serangan si iblis untuk membangun karakter rohani bahkan
kecerdasan rohani.
Di ayat 5, 6 dalam penderitaaan, pengharapan mengenai
mangalami kasih Allah dalam hati mereka melalui Roh Kudus.
Kata "dicurahkan" menyatakan suatu keadaan yang masih
berlangsung yang menopang umat dalam penderitaan. Dalam
kelemahan karena dosa, Krtistus telah mati untuk durhakanya
manusia di hadapan Allah.
Secara singkat, Kristus menempatkan diri-Nya
menggantikan kita dan menggenapkan apa yang seharusnya kita
lakukan (ayat 7). "Ketika kita masih berdosa" ini merupakan kata-
kata yang menakjubkan. Tuhan Allah mengutus Yesus Kristus
untuk mati bagi kita, bukan karena kita cukup baik, melainkan
semata-mata karena Tuhan Allah mengasihi umat-Nya (ayat 8).
Kasih yang menyebabkan Kristus mati adalah kasih dan kuasa
yang sama telah membangkitkan Kristus, kasih yang
mendamaikan (ayat 9-10).
Dengan demikian pembenaran dan pendamaian di dalam
Yesus Kristus yang dianugerahkan bagi umat percaya patut
dihargai/dimegahkan dalam hidup, karena yang duniawi
(kekuasaan, jabatan, kekayaanimateri) adalah fana, tapi kasih
karunia Tuhan Allah abadi.

46 MTPJ Agustus September 2023


■ Makna dan Implikasi Firman
1. Pembenaran dan pendamaian telah diperhitungkan lewat
pengorbanan Yesus Kristus, hutang dosa ditebus dan terbayar
lunas. Buah pembenaran adalah hidup damai sejahtera
dengan Tuhan Allah. Oleh kasih karunia ini kita dapat berdiri
dan bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan
Allah.
2. Paulus mengidentikkan "orang durhaka" pada manusia yang
melakukan pemberontakan kepada Tuhan Allah. Oleh Kasih
karunia Tuhan Allah membuat-Nya tidak mengutuk manusia,
tetapi justru rela menanggung kutukan itu dengan matinya
Yesus Kristus di kayu salib. Tidak mudah mencari orang yang
mau mati untuk orang yang benar, apalagi untuk orang
durhaka, sesuatu yang mustahil. Tetapi itulah yang dilakukan
Yesus Kristus. Keteladanan itulah juga yg mewarnai kehidupan
orang beriman, teladan yang mengasihi dan mengampuni
kendati tersakiti karena kebenaran.
3. Menanggung kutuk dosa manusia bukan setelah manusia itu
bertobat dan sudah melakukan apa yang baik di mata Tuhan
Allah, tetapi Ia menunjukkan kasih-Nya ketika kita masih
berdosa sebagai korban pendamaian. Jadi bukan karena hasil
usaha manusia keselamatan itu terjadi, tapi karena insiatif
Tuhan Allah. Sudahkah kita menyadarinya? kita telah
diselamatkan lewat pengorbanan Yesus Kristus, maka jangan
lagi nikmat dengan dosa. "Dilahirkan kembali" konotasinya
"hidup baru".
4. Bersukacita dan bersyukur kendati dalam penderitaan, bukan
karena kita suka menderita atau menyangkal kesedihan yang
terdapat dalam penderitaan, tetapi karena kita mengetahui
bahwa Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus sedang memakai
kesulitan hidup serta serangan iblis untuk membangun
karakter rohani kita. Memperdalarn kepercayaan kita kepada

MTPI Agustus — September 2023 47


Tuhan Allah memberi kita keyakinan yang lebih besar tentang
kebaikan Tuhan Allah lewat pekerjaan Roh Kudus. Kita
bermegah dalam kesengsaraan dan mengucap syukur atas
berbagai kesempatan untuk bertumbuh tersebut; bersyukur
ketika boleh melayani Tuhan Allah meski di tengah kesukaran
hidup. Hadapilah kesempatan-kesempatan itu dengan
kekuatan Tuhan Allah. Jika Ia ijinkan kesukaran terjadi, itu
adalah proses pemurnian iman dan kita semakin kuat dalam
menjalani hidup ini.
5. Kasih Tuhan Allah yang membenarkan dan mendamaikan
tinggal di dalam kita dan menuntun kita setiap hari. Yakinlah
bahwa setelah memulai hidup bersama Yesus Kristus, bagi kita
disediakan kuasa dan kasih Tuhan Allah yang dapat kita minta
setiap hari untuk menolong menghadapi setiap tantangan atau
pencobaan. Kini kita dapat bermegah, melalui iman kepada
karya Yesus Kristus yang telah menarik kita menjadi sahabat
dan bukan lagi menjadi musuh dan orang durhaka.
6. Hidup ini sederhana, lakukan saja apa yang menjadi tugas dan
tanggung jawab kita, Tuhan Allah pasti memelihara kita.
Jangan cengeng terhadap kesukaran sehingga kita
menggadaikan iman kita. Orang yang tahan uji memiliki
pengharapan yang besar.
7. Sebagai pribadi, keluarga, gereja dan bangsa yang sudah
menerima kasih karunia Tuhan Allah, selayaknyalah kita
bersyukur. Mantapkan langkah hidup kita dan tetaplah berdoa
dan beribadah. Tetap melayani sebagai bagian syukur kepada
Tuhan Allah.
8. Cintai Tuhan dan GMIM, selamat HUT ke-89.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apakah pemahaman saudara mengenai pembenaran dan
pendamaian menurut Roma 5:1-11?

48 MTPJ Agustus — September 2023


2. Bermegah karena "Pembenaran dan Pendamaian Allah",
Mengapa gereja harus demikian?
3. Menjadi gereja yang cerdas, sehat dan bertumbuh dalam
kehidupan berkeluarga, bergereja dan berbangsa, hal apakah
yang perlu dilakukan gereja belajar dari firman ini? dan
bagaimana mengatasi kendala dan tantangan?

NAS PEMBIMBING: Yeremia 9: 23-24

POKOK — POKOK DOA :


1. Gereja yang mencintai Tuhan Allah yang telah
menyelamatkan manusia.
2. GMIM dengan misi healthy church (gereja yang sehat) menjadi
berkat bagi bangsa dan negara.
3. GMIM di HUT ke-89 tetap terjaga kualitas iman di tengah
badai persoalan, kesukaran dan penderitaan.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN


HARI MINGGU BENTUK IV

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:


Panggilan beribadah: NNBT No. 4 Naikkan Doa Pada Allah
Nats Pembimbing: NKB No 5 Seluruh Dunia, Hai, Nyanyikanlah
Pengakuan Dosa dan Pengampunan: NNBT No 23 Mari Kau
Yang Lelah
Ses Pembacaan Alkitab: KJ No 54 Tak Kita Menyerahkan
Persembahan: NNBT No 20 Kami Bersyukur Pada-Mu, Tuhan
Nyanyian Penutup: PKJ No 239 Perubahan Besar Di
Kehidupanku

ATRIBUT
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas
Gelombang.

MTP1Agustus — September 2023 49


Y, r.a rat

30 Sept
2023 TEMA :
(Khotbah HUT "Panggilan Hidup Taat Dan Kudus
GMIM Betsinode
Ke-89)

1 Petrus 1:14-16

Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,


Hari ini warga jemaat GMIM bersyukur merayakan 89
Tahun GMIM bersinode. Tahun 1934 secara kelembagaan GMIM
menyatakan sebagai gereja mandiri, pisah dari Indishe Kerk
(Gereja Protestan Indonesia). Tekad ini dilandasi pada keyakinan
bahwa Yesus Kristus selaku kepala gereja melalui Roh Kudus akan
memampukan orang-orang di tanah Minahasa yang telah
menerima Injil untuk menata pelayanan dalam kelembagaan
GMIM. Di awal bersinode GMIM berhadapan dengan bergagai
tantangan karena masih dalam kendali pemerintahan Hindia
Belanda tetapi juga masih dipengaruhi oleh kepercayaan agama
suku.
Melewati tahun-tahun yang sulit tidak menyurutkan
semangat GMIM untuk bertumbuh. Tuhan yang empunya
gereja ini telah mempercayakan hamba-hamba-Nya yang ada
di tanah Minahasa untuk memimpin dan melayani. GMIM
sebagai gereja yang besar terus menghadapi tantangan zaman di
era revolusi teknologi digital yang sangat mempengaruhi nilai-
nilai kehidupan. Di satu sisi membawa dampak positif namun di
lain sisi mendatangkan pengaruh negatif sehingga menyeret
warga gereja untuk tidak taat pada Firman Tuhan dan tidak
menjaga kekudusan hidup. Karena itu tema ibadah ini adalah
"Panggilan Hidup Taat dan Kudus"
50 MTPJ Agustus September 2023
Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Pembacaan Alkitab I Petrus 1: 14 — 16, rasul Petrus
mengirim surat kepada orang Kristen yang hidup terpencar-
pencar atau hidup berdiaspora di propinsi Asia Kecil yang sedang
mengalami penganiayaan oleh pemerintahan Romawi tetapi juga
mereka hidup di tengah-tengah pengaruh kekafiran bangsa lain.
Menghadapi tantangan ini rasul Petrus mengajak supaya mereka
taat kepada Firman Tuhan dan menjaga kekudusan hidup.
Ajakan hidup sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa
nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu (ayat 14).
Artinya hidup taat kepada Kristus, jangan mengikuti selera nafsu
keinginan sendiri untuk memuaskan hasrat duniawi.
Dalam ayat 15 rasul Petrus mengajak supaya jemaat
menjadi kudus di dalam seluruh hidup mereka, mencakup pikiran,
perasaan, hati, ucapan dan perbuatan. Kata "kudus" menurut
KBBI diterjemahkaan dengan murni ". Bahasa Yunani
"hagios" artinya suci. Seperti Yesus Kristus yang kudus telah
memanggil kamu dari hidup yang sia-sia sebagai warisan dari
nenek moyang mereka yang tidak setia. Tebusan Yesus Kristus
bukan dengan perak atau emas tetapi dengan darah-Nya.
Panggilan taat dan hidup kudus bukan berarti terpisah dan tidak
mau bergaul dengan orang lain. Hidup kudus bukan memisahkan
dan mengasingkan diri tetapi justru masuk ke dalam hidup setiap
hari untuk memuridkan sesama untuk hidup kudus seperti yang
diteladankan oleh Yesus Kristus. Tuhan Allah yang Kudus datang
kepada manusia melalui Yesus Kristus untuk menguduskan
manusia dan memanggil supaya bertabiat kudus atau menjadikan
hidup kudus itu sebagai gaya hidup setiap hari.
Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Seperti Rasul Petrus menasihati jemaat mula-mula bahwa
mereka dipanggil untuk hidup taat dan kudus di dalam Yesus
Kristus. Ajakan yang sama ditujukan kepada kita sebagai warga

MTPJ Agustus — September 2023 CEI


GMIM yang atas perkenan-Nya menjadi gereja lokal terbesar di
tanah Minahasa tetapi juga gereja yang mengglobal (mendunia)
untuk menjadi garam dan terang dunia. Warga GMIM dipanggil
untuk taat dan hidup kudus sehingga apapun tantangan yang
menghadang tidak akan menyerah apalagi meninggalkan gereja.
Memang tak dapat disangkal masih ada warga gereja yang
tergolong belum dewasa walaupun dari segi usia bersinode telah
membilang 89 tahun.
Tantangan GMIM ke depan makin sulit. Memang
pertumbuhan jemaat hampir setiap minggu ada peresmian jemaat
baru baik itu melalui pemekaran jemaat maupun karena adanya
pemukiman baru. Dari evaluasi pelayanan di beberapa jemaat,
warga gereja kita dalam beribadah setiap minggu di Gedung
gereja masih sekitar 35 persen dari jumlah anggota jemaat. Masih
ada 65 persen yang belum beribadah sebagai kebutuhan spiritual
untuk membentengi hidup beriman dalam menghadapi tantangan
yang semakin kompleks. Hal ini dapat menjadi pintu masuk bagi
kuasa duniawi untuk mempengaruhl warga gereja sehingga tidak
taat pada Firman Tuhan dan hidup kudus.
Minat memberi diri untuk menjadi pelayan khusus Diaken
dan Penatua dari periode ke periode makin besar. Begitu juga
minat warga GMIM untuk menjadi Pendeta makin besar hal ini
terdata di Fakultas Teologia UKIT tiap tahun melamar 500 sampai
600 orang. Tentu ini merupakan hal yang sangat
menggembirakan namun tantangan ke depan gereja harus
mempersiapkan anggaran sebagai tanggung jawab untuk
membiayai pelayanan sebagai akibat bertambah jumlah pekerja
gereja khususnya Pendeta.
Tantangan ke depan di samping dampak pandemi COVID-
19 belum benar-benar aman yang telah membawa dampak besar
bagi pertumbuhan ekonomi sementara harga bahan bakarminyak
(BBM) terus merangkak naik sedangkan hasil- hasil produk

MTPI Agustus — September 2023


petani nelayan stagnan. Pembiayaan kebutuhan hidup keluarga
makin besar akan sangat mempengaruhi psikologi jemaat dan
masyarakat dalam kehidupan bergereja. Karena itu kita sebagai
warga gereja lebih khusus warga GMIM dipanggil untuk taat
kepada Firman dan hidup kudus. Artinya wujud taat dan hidup
kudus itu untuk melakukan tugas sesuai dengan talenta yang
diberikan Tuhan.
Mempergunakan waktu, aset bergerak maupun yang tidak
bergerak serta memberdayakan karunia yang ada untuk bekerja
keras, menjadi contoh dan teladan bagi anak cucu sebagai gereja
masa depan yang tangguh untuk menghadapi tantangan yang
lebih berat lagi. Kiranya perayaan 89 tahun GMIM bersinode
menjadi momentum bagi kita untuk introspeksi diri bahwa kita
dipanggil taat pada firman Tuhan dan hidup kudus untuk menjadi
berkat tidak hanya untuk GMIM tetapi untuk semua yang ada
di tengah-tengah pelayanan GMIM. Amin.

MTP.1 Agustus — September 2023 Ell


Catatan :

-
************************************** M¥SINObt
ie 14/110.10lil 11.3. lifITZ.4.111023

EIN MTPI Agustus — September 2023


Catatan :

dMiiVi.htntiNtibt ****
10 SEPTONEll 11.1• 3,0 IWITENIIMA 11119

MTPJ Agustus — September 2023 1•1


Catatan

GMIM E 11:r:
Ilk SEPTIPIHRR I

MTPJ Agustus — September 2023


BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE


GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
6Mei~cat

Pdt. HEIN ARINA, Th.D Pdt. Dr. EVERT A.A TANGEL, M.Pd.K
KETUA BPMS SEKRETARIS BPMS

g 3)1~

ijki".1; 6 4frilai
23 STIon6e4 1964 - 23 Speent6e't 2023

011y Dondokam SE 41' Brs ?reven B. ouw


INa kll Guberillif Pr 51 utara
Cubernur Prov Sula

Y.
O

BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE


GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
illeouptpupkun

7th
Selantal ilemperitegai datt Illeragakati :

/111~"...
KEMERDEKAAN
INDONESIA
17 AGUSTUS 1945-17 AGUSTUS 2023

GMIM BERSINODE
30 SEPTEMBER 1934-30 SEPTEMBER 2023

Anda mungkin juga menyukai